PENGHITUNG CADANGAN
1
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................5
1.2 TUJUAN PENELITIAN..........................................................................................................................6
1.3 BATASAN MASALAH..........................................................................................................................6
1.4 METODOLOGI PENELITIAN................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................................8
2.1 JENIS RESERVOIR GAS BERDASARKAN FASA FLUIDA..........................................................................8
2.2 MEKANISME PENDORONG RESERVOIR..............................................................................................9
2.3 SIFAT FISIK GAS................................................................................................................................11
2.3.1 Faktor Volume Formasi Gas..........................................................................................................11
2.3.2 Faktor Kompressibilitas Gas (z faktor)..........................................................................................12
2.4 METODE PENENTUAN CADANGAN..................................................................................................14
2.4.1 Penentuan Cadangan Menggunakan Simulasi Monte Carlo.........................................................15
Dengan IPM 7.5 Reservoir Engineering Tool Mbal 10.5.........................................................................15
2.4.2 Metode Material Balance.............................................................................................................17
2.4.3 Simulasi Reservoir (Simulator IPM 7.5 Petrolelum Expert)...........................................................20
BAB III........................................................................................................................................................23
TINJAUAN LAPANGAN...............................................................................................................................23
3.1 TINJAUAN GEOGRAFIS.....................................................................................................................23
3.2 TINJAUAN GEOLOGI DAN STATIGRAFI LAPANGAN SD.....................................................................24
3.3 SEJARAH PRODUKSI LAPANGAN SD STRUKTUR B-11.......................................................................24
BAB IV........................................................................................................................................................26
KESIMPULAN.............................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................28
2
PEMILIHAN SKENARIO PRODUKSI YANG OPTIMUM UNTUK
DI PHE ONWJ
ABSTRAK
commingle sangat sulit untuk menentukan rate produksi tiap individual lapisan.
Hasil perkiraan cadangan gas dengan simulasi monte carlo 26.99 Bcf.
dipengaruhi aquifer influx sehingga indikasi dari hasil deskripsi reservoir driving
tanpa optimasi dengan kondisi awal (base scenario) yaitu RF 37.8 % dengan
kumulatif produksi gas (Gp) sebesar 10.69 Bcf dan sumur mati pada tahun 2015.
sebesar 74.6% dengan increament Gp sebesar 10.5 Bcf dan Skenario III terjadi
recovery gas yang lebih optimum adalah skenario II dengan masa produksi hingga
4
BAB I
PENDAHULUAN
pada reservoir yang memiliki produktivitas rendah harus dilakukan pemilihan cara
komplesi yang tepat. Komplesi secara commingle akan lebih ekonomis untuk
menentukan rate produksi untuk tiap individual lapisan (Fairuz, 2011). Oleh
karena itu, Dibutuhkan alokasi produksi yang tepat untuk setiap lapisan dalam
dan gas bumi dari suatu reservoir selain alokasi produksi adalah perkiraan
migas mempunyai pengertian yang dinamis, Sehingga selalu berubah dari waktu
5
cadangan tersebut (Rukmana, D, 2012).
Penentuan initial gas inplace dengan sifat yang uncertainty serta data
yang optimum untuk struktur B-11 di lapangan SD dengan sumur yang ada
monte carlo.
6
1.4 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penyusunan Tugas ini, peneliti melakukan beberapa tahap
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JENIS RESERVOIR GAS BERDASARKAN FASA FLUIDA
Jenis reservoir berdasarkan diagram fasa reservoir gas adalah : Reservoir
gas kering (dry gas reservoir), Reservoir gas basah (wet gas reservoir) dan
dari suatu reservoir, dapat diterangkan dengan menggunakan diagram fasa pada
gambar 2.1. Fluida reservoir berupa dry gas tidak memiliki kondensat atau
hidrokarbon berfasa cair baik di dalam reservoir atau di permukaan. Sifat dan ciri
yang dimiliki oleh reservoir dengan fasa fluida dry gas adalah sebagai berikut
(Rukmana, 2012) :
reservoirnya.
2. Sedikit sekali atau hampir dapat dikatakan tidak ada cairan yang diperoleh
8
2.2 MEKANISME PENDORONG RESERVOIR
Mekanisme pendorong adalah tenaga yang dimiliki oleh reservoir secara
alamiah yang digunakan untuk mendorong minyak dan gas bumi selama produksi ke
besar dari seluruh energi yang hilang selama aliran fluida reservoir menuju lubang
bor (Rukmana, 2012). Minyak dan gas yang berada di dalam reservoir bergerak
menuju lubang sumur akibat beberapa proses, baik proses alamiah maupun
Tekanan statis dasar sumur cukup besar untuk mendorong fluida masuk
kedalam lubang sumur dan dapat diproduksi secara alamiah tanpa bantuan energi
dari luar. Mekanisme dari tenaga pendorong yang dimiliki oleh reservoir
reservoir dan produksi gas dimulai, maka akan terjadi suatu penurunan tekanan
disekitar lubang bor yang menyebabkan fluida mengalir dari reservoir menuju
Pada saat awal, saturasi gas tersebut masih kecil (belum membentuk fasa yang
kontinu) dan gas tersebut terperangkap pada ruang antar butiran reservoirnya.
Tetapi setelah tekanan reservoir tersebut cukup kecil dan gas yang sudah
terbentuk banyak atau dapat bergerak maka gas tersebut turut serta terproduksi ke
9
permukaan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.
1. Pori-pori yang ditinggalkan oleh air dan minyak kemudian diisi oleh ³gas
10
2.3 SIFAT FISIK GAS
Sifat-sifat gas antara lain berupa, densitas gas, specific gravity gas,
viskositas gas, faktor kompressibilitas, faktor volume formasi dan jenis reservoir
pada kondisi reservoir dengan kondisi standar (14.7 Psi,60° F) (Rukmana, 2012)
dapat dituliskan :
Dimana :
Dimana :
T : Suhu reservoir, °R
11
Psc : Tekanan standar = 14,7 Psia
Dari kedua persamaan diatas dapat ditentukan faktor volume formasi gas, Bg,
yaitu :
perbandingan antara volume aktual yang ditempati suatu massa gas pada tekanan
dan temperatur tertentu terhadap volume idealnya pada kondisi yang sama,
sehingga :
Untuk gas ideal harga Z adalah 1 (satu) tapi untuk gas nyata harga Z lebih
kecil dari 1 (satu) tergantung dari tekanan dan temperatur. Dapat dilihat grafik
Untu
k mencari faktor kompressibilitas dari campuran gas nyata digunakan
12
konsep Pseudo reduce pressure (Ppr) dan Pseudo reduce temperature (Tpr).
Ppc dan Tpc juga dapat dilakukan perhitungan dengan korelasi Sutton
(Sutton, R.. P,1985) yaitu dengan memasukan parameter dari komponen gas yaitu
Specific gravity.
........................................................ (8)
..................................................... (9)
Dimana :
Setelah harga dari pseudo reduce temperature (Tpr) dan pseudo reduce
13
Gambar 2.4 Grafik Faktor Kompresibilitas Gas terhadap Ppr dan Tpr
1. Metode analogi
2. Metode volumetrik
3. Metode probabilistik
jumlah minyak atau gas mula-mula yang ada dalam reservoir yang dapat
recovery factor pada gas yaitu dengan persamaan kesetimbangan materi (Ikoku,
C. 1984) yaitu :
Dimana :
munkin dapat diproduksikan sesuai dengan teknologi pada saat itu. Estimated
Ultimate Recovery (EUR) adalah estimasi jumlah cadangan minyak yang bisa
yang ada pada saat itu dan diproduksikan sampai batas ekonominya.
Pada penelitian ini peneliti memperkirakan isi awal gas (initial gas inplace)
menggunakan tools dari Mbal yakni simulasi monte carlo. Simulasi Monte Carlo
15
adalah metode yang khas untuk model ketidak pastian pada input dan output.
Istilah Monte Carlo pertama digunakan selama masa pengembangan bom atom di
kondisi data yang ada, jika datanya terbatas dan hanya diketahui nilai minimum,
nilai maksimum dan nilai yang paling mungkin muncul (most probable), maka
(distribusi uniform) ciri distribusi ini adalah nilai mungkin (probability value)
yang dimiliki suatu harga variabel adalah sama dan harga mungkin diluar selang
studi harganya adalah nol. Dengan kata lain, nilai mungkin yang dimiliki suatu
variabel pada suatu selang tak ada yang dominan tinggi ataupun rendah, akan
tetapi merata.
Dimana :
kepercayaan dari cadangan migas yang dimiliki. Besarnya cadangan terbukti atau
Data ± data yang perlu diketahui untuk penentuan inplace dengan menggunakan
volume tertentu selama interval waktu operasi tertentu. Sangat banyak sifat
Reservoir.
kinerja reservoir, Sejauh ini tidak mengkaitkannya dengan letak atau lokasi di
dalam reservoir. Reservoir disini diihat sebagai satu kesatuan yang berbentuk
sama rata diseluruh bagian tangki tersebut. Data PVT laboratorium berlaku
17
untuk gas reservoir pada tekanan rata-rata yang digunakan dan perubahan
dan pembebasan gas yang terlarut dalam air conate karena pengurangan tekanan
model tangki minyak/gas (oil atau gas tank model) yang tak berdimensi
balance untuk seluruh reservoir hanya akan digunakan antara lain satu harga
saturasi air konat (Swi) , satu harga konstanta laju perembesan air aquifer (B),
satu harga saturasi minyak atau gas untuk setiap saat tertentu (So,Sg), satu set
data hasil analisa PVT dan satu set data hasil analisa core (Kg/Ko vs saturasi air,
jumlah kumulatif minyak, gas dan air yang akan diproduksikan dimasa yang
akan datang (Np,Gp,Wp) untuk setiap penurunan tekanan reservoir tertentu (P)
atau untuk setiap saat tertentu (t). Dengan hasil peramalan yang didapatkan,
dapat dievaluasi baik secara teknis maupun ekonomis. Evaluasi tersebut hanya
mampu melihat reservoir sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan utuh.
Simulasi reservoir khususnya simulasi MBal merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk:
untuk memperkirakan jumlah gas mula-mula dalam reservoir (initial gas in place)
dimana tanpa water influx , harga G yang dihitung akan terus bertambah
sebagaimana Gp bertambah.
Apabila suatu reservoir gas hanya bertenaga dorong depletion gas, maka
dengan bantuan rumus Bg, persamaan material balance menjadi sebagai berikut:
19
𝐵𝑔 = 0.00504 𝑍𝑇 /𝑃................................................................................... (15)
𝐺 = 𝐺𝑝 +𝐺(0.00504𝑍𝑖.𝑇/𝑃𝑖 )
0.00504𝑍.𝑇/𝑃.......................................................................... (17)
secara matematis. Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan
1. Mbal 10.5
menggunakan data sejarah produksi reservoir dan data PVT dari fluida yang
produksi yang lengkap dan baik untuk dimasukkan ke dalam Mbal sebagai data
input.
method, energy method dan driving mechanism. Sistem dari simulasi Mbal ini
hampir sama dengan simulasi lainnya yaitu melakukan run data secara explisit
dan implisit. Explisit adalah data yang sekarang dapat menghitung data yang
akan datang atau disebut dengan forecast sedangkan implisit adalah data yang
20
sekarang untuk menghitung data yang sebelumnya.
6. Pore Volume
8. Production History
2. Prosper 11.5
model sumur, guna menganalisa dari aspek PVT (karakteristik fluida), korelasi
IPR.
Tahap pengisian atau tahapan input data adalah tahap dimana data-data
21
adalah :
b) Deviation
Thermal Unit).
22
BAB III
TINJAUAN LAPANGAN
3.1 TINJAUAN GEOGRAFIS
Lapangan SD merupakan salah satu lapangan yang ada di Blok ONWJ
(Offshore North West Java) yang dikelola oleh PT. Pertamina Hulu
luas area operasi seluas 8.300 km2 dengan fasilitas yang dimiliki
dan pelayanan, dan 1000 mil pipa bawah laut. Blok ONWJ berada di
ONWJ terdiri dari dua wilayah kerja yakni west asset dan east aseet.
23
Pertama kali dilakukan eksplorasi lapangan SD pada tahun 1968 dan
menjadi 2 area utama, yakni B-M dan B-S. Pada area B-M terdapati 3
struktur yaitu B-3, B-11, dan BN. Peniliti melakukan penelitian pada
wilayah kerja east asset yakni pada lapangan SD area B-M di struktur
B-11. Struktur B-11 terdapat 5 sumur aktif dari 18 sumur yang ada dan
terdiri dari anjungan BG, BL, dan BM yang mulai berproduksi pada
reservoir pada formasi post main yakni terdiri dari lapisan 25A, 26A,
26B dan 27. Stratigrafi dari lapangan SD ini tersusun atas berbagai
dan basement. Pada lapangan ini, produksi minyak terutama dari formasi
Main dan Massive. Sedangkan produksi gas terutama dari formasi Parigi
24
lapangan SD umumnya menggunakan artificial lift jenis gas lift, dimana sumber
gas nya dari sumur-sumur produksi itu sendiri. Jenis gas pada lapangan SD
termasuk dalam jenis gas kering (dry gas) dengan tenaga dorong depletion drive.
Lapangan SD memiliki Initial Oil in Place (OOIP) sebesar 207.6 MMBO dan
Original Gas in Place (OGIP) sebesar 111.42 BCF dengan initial pressure rata-rata
1245 psig dan tekanan reservoir 800 psig dengan temperatur reservoir sebesar 155
ini untuk minyak sebesar 57.8 MMBO dan untuk gas sebesar 104 BCF. Recovery
faktor yang diperoleh saat ini sekitar 27.8 % untuk minyak dan 67 % untuk gas.
Hasil produksi tersebut dihasilkan dari formasi Parigi, Postmain, Massive, dan
Talang Akar. Fasilitas yang ada pada lapangan SD yakni terdiri dari 5 platform
dikontribusikan oleh 3 platform (BM,BG dan BL) dengan 5 sumur yakni BM-
5,BM-4,BL-7,BL-3 dan BG-1ST. Total produksi gas dari struktur B-11 hingga
25
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan pemilihan skenario produksi yang optimum untuk lapangan
1. Hasil perkiraan cadangan gas dengan simulasi monte carlo 26.99 Bcf.
dipengaruhi aquifer influx sehingga indikasi dari hasil deskripsi reservoir driving
tanpa optimasi dengan kondisi awal (base scenario) yaitu RF 37.8 % dengan
kumulatif produksi gas (Gp) sebesar 10.69 Bcf dan sumur mati pada tahun 2015.
sebesar 74.6% dengan increament Gp sebesar 10.5 Bcf dan Skenario III terjadi
recovery gas yang lebih optimum adalah skenario II dengan masa produksi hingga
Penentuan initial gas inplace dengan sifat yang uncertainty serta data
yang optimum untuk struktur B-11 di lapangan SD dengan sumur yang ada
26
menggunakan metode simulasi material balance.
gas kering (dry gas reservoir), Reservoir gas basah (wet gas reservoir) dan
jumlah kumulatif minyak, gas dan air yang akan diproduksikan dimasa yang
akan datang (Np,Gp,Wp) untuk setiap penurunan tekanan reservoir tertentu (P)
atau untuk setiap saat tertentu (t). Dengan hasil peramalan yang didapatkan,
untuk memperkirakan jumlah gas mula-mula dalam reservoir (initial gas in place)
27
DAFTAR PUSTAKA
Abbasah.D.(1998),; “ Teknik Gas Bumi”, Institute Teknologi Bandung, Bandung,
Fairuz, Nikita & Marhaendrajana, Taufan,; Metode Alokasi Produksi Pada Sumur
Gas Multiwell Dan Multilayer Dengan Data Terbatas.” JTM Vol. XVIII No.
1/2011.
Richardson, Texas.
28
Rukmana.D,(2012),;“ Teknik Reserovoir Teori dan Aplikasi”, Yogyakarta.
29