Anda di halaman 1dari 29

JURNAL PENGGUNAAN MATERIAL BALANCE SEBAGAI

PENGHITUNG CADANGAN

Nama: Jeva Viena Pramitha Chelsea


NIM: 21010101004
Prodi: S-1 Teknik Perminyakan
Dosen Pembimbing: Herdiana Prasetyaningrum,S.Si,M.Si

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


CILACAP TAHUN AJARAN 2021/2022
Jl.Raya Tritih Lor No.43,Plered,Tritih Lor,Kec.Jeruklegi,Kabupaten
Cilacap,Jawa tengah

1
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................5
1.2 TUJUAN PENELITIAN..........................................................................................................................6
1.3 BATASAN MASALAH..........................................................................................................................6
1.4 METODOLOGI PENELITIAN................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................................8
2.1 JENIS RESERVOIR GAS BERDASARKAN FASA FLUIDA..........................................................................8
2.2 MEKANISME PENDORONG RESERVOIR..............................................................................................9
2.3 SIFAT FISIK GAS................................................................................................................................11
2.3.1 Faktor Volume Formasi Gas..........................................................................................................11
2.3.2 Faktor Kompressibilitas Gas (z faktor)..........................................................................................12
2.4 METODE PENENTUAN CADANGAN..................................................................................................14
2.4.1 Penentuan Cadangan Menggunakan Simulasi Monte Carlo.........................................................15
Dengan IPM 7.5 Reservoir Engineering Tool Mbal 10.5.........................................................................15
2.4.2 Metode Material Balance.............................................................................................................17
2.4.3 Simulasi Reservoir (Simulator IPM 7.5 Petrolelum Expert)...........................................................20
BAB III........................................................................................................................................................23
TINJAUAN LAPANGAN...............................................................................................................................23
3.1 TINJAUAN GEOGRAFIS.....................................................................................................................23
3.2 TINJAUAN GEOLOGI DAN STATIGRAFI LAPANGAN SD.....................................................................24
3.3 SEJARAH PRODUKSI LAPANGAN SD STRUKTUR B-11.......................................................................24
BAB IV........................................................................................................................................................26
KESIMPULAN.............................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................28

2
PEMILIHAN SKENARIO PRODUKSI YANG OPTIMUM UNTUK

LAPANGAN GAS MULTILAYER MENGGUNAKAN SIMULASI

MATERIAL BALANCE PADA STRUKTUR B-11 LAPANGAN SD

DI PHE ONWJ

ABSTRAK

Lapangan SD struktur B-11 merupakan lapangan gas multilayer yang

berproduksi secara commingle. Commingle prodution memiliki keuntungan secara

ekonomi namun tidak untuk pengelolaan. Dengan komplesi produksi secara

commingle sangat sulit untuk menentukan rate produksi tiap individual lapisan.

Alokasi reservoir dan perkiraan volume awal hidrokarbon di tempat sangat

penting digunakan untuk pengembangan reservoir gas.

Simulasi material balance pada tools reservoir allocation dapat

mengetahui alokasi produksi dari setiap lapisan. Dalam mengetahui alokasi

perlapisan diperlukan perkiraan cadangan migas yang berhubungan dengan

suatu ketidakpastian (uncertainty), maka dilakukan penentuan dengan

menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Selanjutnya dapat dilakukan

perencanaan skenario produksi yang optimum untuk struktur B-11 di lapangan SD

dengan sumur yang ada menggunakan metode simulasi material balance.

Hasil perkiraan cadangan gas dengan simulasi monte carlo 26.99 Bcf.

Analisis energy plot dapat diketahui bahwa reservoir lapangan SD tidak

dipengaruhi aquifer influx sehingga indikasi dari hasil deskripsi reservoir driving

mekanisme lapangan SD adalah Depletion drive. Hasil prediksi produksi gas


3
berdasarkan allocation reservoir bahwa Recovery Factor (RF) current 37.8 %

tanpa optimasi dengan kondisi awal (base scenario) yaitu RF 37.8 % dengan

kumulatif produksi gas (Gp) sebesar 10.69 Bcf dan sumur mati pada tahun 2015.

Setelah dilakukan optimasi untuk skenario I terjadi increamental RF sebesar 68.5

% dengan increament GP sebesar 9.16 Bcf. Skenario II terjadi increamental RF

sebesar 74.6% dengan increament Gp sebesar 10.5 Bcf dan Skenario III terjadi

increamental RF sebesar 75% dengan increament Gp sebesar 10.7 Bcf Sehingga

recovery gas yang lebih optimum adalah skenario II dengan masa produksi hingga

tahun 2026 dengan kumulatif produksi sebesar 21.21 Bcf.

Kata kunci : Commingle Production, Recovery Gas, Energy Plot, Driving

Mechanism, Allocation Reservoir, Monte Carlo, Material Balance.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Memperoleh laju optimum dan mengatasi efek setiap lapisan produktif

pada reservoir yang memiliki produktivitas rendah harus dilakukan pemilihan cara

komplesi yang tepat. Komplesi secara commingle akan lebih ekonomis untuk

pengembangan lapangan. Produksi secara commingle memiliki keuntungan secara

ekonomi namun tidak untuk pengelolaan reservoir (Zulhendra, 2008).

Dengan komplesi produksi secara commingle sangat sulit untuk

menentukan rate produksi untuk tiap individual lapisan (Fairuz, 2011). Oleh

karena itu, Dibutuhkan alokasi produksi yang tepat untuk setiap lapisan dalam

reservoir yang diproduksi secara commingle tersebut. Alokasi reservoir sangat

penting digunakan untuk pengembangan reservoir kedepannya (Prabowo, H. S,

1995). Simulasi material balance pada tools reservoir allocation dapat

mengetahui alokasi produksi dari setiap lapisan tersebut.

Faktor penting dalam pengembangan dan perencanaan produksi minyak

dan gas bumi dari suatu reservoir selain alokasi produksi adalah perkiraan

volume awal hidrokarbon di tempat (initial volume in place) dan volume

hidrokarbon yang dapat diperoleh (recoverable volume). Perkiraan cadangan

migas berhubungan dengan suatu ketidakpastian (uncertainty) karena cadangan

migas mempunyai pengertian yang dinamis, Sehingga selalu berubah dari waktu

ke waktu sejalan dengan berlangsungnya proses produksi yang mengurangi

5
cadangan tersebut (Rukmana, D, 2012).

Penentuan initial gas inplace dengan sifat yang uncertainty serta data

terbatas dapat dilakukan dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo.

Kemudian hasil tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan alokasi reservoir

gas multilayer dan selanjutnya dapat dilakukan perencanaan skenario produksi

yang optimum untuk struktur B-11 di lapangan SD dengan sumur yang ada

menggunakan metode simulasi material balance.


1.2 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menghitung cadangan pada reservoir gas multilayer struktur B-11.

2. Pemilihan skenario produksi yang optimum untuk lapangan gas

multilayer struktur B-11 menggunakan simulasi material balance.


1.3 BATASAN MASALAH
Batasan masalah ini yaitu :

1. Membahas perhitungan gas inplace dengan menggunakan simulasi

monte carlo.

2. Mengetahui alokasi reservoir perlapisan hingga perolehan RF pada

setiap lapisan reservoir gas di struktur B-11.

3. Melakukan pemilihan skenario produksi yang optimum dengan

menggunakan metode simulasi material balance berdasarkan data-data

penunjang yang tersedia.

4. Tidak membahas hingga skema surface facility serta perencanaan

workover dan perhitungan keekonomian secara mendalam.

6
1.4 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penyusunan Tugas ini, peneliti melakukan beberapa tahap

untuk mendukung keberhasilan penelitian dengan mengumpulkan data-data sumur

gas yang diperoleh dari lapangan sebagai berikut :

1. Tempat penelitian dilakukan di PT. Pertamina Hulu Energy Offshore

North West Java (PHE ONWJ).

2. Mengumpulkan referensi yang relevan meliputi buku pegangan, jurnal

dan diskusi dengan dosen pembimbing teknik perminyakan.

3. Mengumpulkan data-data yang relavan dengan penelitian.

4. Mengolah data menggunakan simulasi-simulasi yang diperlukan pada

software IPM 7.5 ( Simulasi monte carlo dan material balance).

5. Dilakukan analisis data yang membawa kepada kesimpulan dan saran

yang merupakan tujuan dari penelitian.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JENIS RESERVOIR GAS BERDASARKAN FASA FLUIDA
Jenis reservoir berdasarkan diagram fasa reservoir gas adalah : Reservoir

gas kering (dry gas reservoir), Reservoir gas basah (wet gas reservoir) dan

Reservoir gas kondensat. Untuk memudahkan dalam memberikan suatu gambaran

dari suatu reservoir, dapat diterangkan dengan menggunakan diagram fasa pada

gambar 2.1. Fluida reservoir berupa dry gas tidak memiliki kondensat atau

hidrokarbon berfasa cair baik di dalam reservoir atau di permukaan. Sifat dan ciri

yang dimiliki oleh reservoir dengan fasa fluida dry gas adalah sebagai berikut

(Rukmana, 2012) :

1. Temperatur kritis dan temperatur cricondenterm fluida relative sangat

rendah, sehingga biasanya berharga jauh di bawah temperature

reservoirnya.

2. Sedikit sekali atau hampir dapat dikatakan tidak ada cairan yang diperoleh

dari separator produksi permukaan.

3. Factor Z bervariasi antara 0,7 sampai 1,2

Gambar 2.1 Diagram Fasa Dry Gas

8
2.2 MEKANISME PENDORONG RESERVOIR
Mekanisme pendorong adalah tenaga yang dimiliki oleh reservoir secara

alamiah yang digunakan untuk mendorong minyak dan gas bumi selama produksi ke

permukaan. Proses pendorongan akan terjadi bila energi produksinya lebih

besar dari seluruh energi yang hilang selama aliran fluida reservoir menuju lubang

bor (Rukmana, 2012). Minyak dan gas yang berada di dalam reservoir bergerak

menuju lubang sumur akibat beberapa proses, baik proses alamiah maupun

buatan. Proses alamiah dapat diakibatkan oleh ekspansi fluida, pendorongan

fluida, gravitasi, dan keadaan kapileritas.

Tekanan statis dasar sumur cukup besar untuk mendorong fluida masuk

kedalam lubang sumur dan dapat diproduksi secara alamiah tanpa bantuan energi

dari luar. Mekanisme dari tenaga pendorong yang dimiliki oleh reservoir

individual merupakan tolak ukur untuk perkiraaan faktor perolehan awal

reservoir, mengukur penurunan tekanan (Decline Pressure) di reservoir,

memperkirakan karakteristik produksi, dll. Setelah sumur selesai dibor menembus

reservoir dan produksi gas dimulai, maka akan terjadi suatu penurunan tekanan

disekitar lubang bor yang menyebabkan fluida mengalir dari reservoir menuju

lubang bor melalui pori-pori batuan.

Penurunan tekanan disekitar sumur bor menimbulkan terjadinya fasa gas.

Pada saat awal, saturasi gas tersebut masih kecil (belum membentuk fasa yang

kontinu) dan gas tersebut terperangkap pada ruang antar butiran reservoirnya.

Tetapi setelah tekanan reservoir tersebut cukup kecil dan gas yang sudah

terbentuk banyak atau dapat bergerak maka gas tersebut turut serta terproduksi ke

9
permukaan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.

Ciri-ciri reservoir dengan tenaga dorong depletion adalah sebagai berikut :

1. Pori-pori yang ditinggalkan oleh air dan minyak kemudian diisi oleh ³gas

solution” karena adanya penurunan tekanan sewaktu terjadi produksi

(tekanan reservoir turun secara cepat dan kontinu).

2. GOR meningkat cHSDWNDUHQDWHUMDGLQ\D³secondary gas” sewaktu


terjadi

penurunan tekanan dan produksi.

3. recovery yang mungkin diperoleh berkisar 5% - 30%.

4. Perbandingan komulatif produksi gas (Gp) dengan komulatif produksi

minyak (Np) meningkat dengan cepat (GOR) meningkat.

5. Produksi air hampir tidak ada (relatif sangat kecil).

Gambar 2.2 Depletion Drive

10
2.3 SIFAT FISIK GAS
Sifat-sifat gas antara lain berupa, densitas gas, specific gravity gas,

viskositas gas, faktor kompressibilitas, faktor volume formasi dan jenis reservoir

gas berdasarkan jenis fasa fluida.


2.3.1 Faktor Volume Formasi Gas
Faktor volume formasi gas adalah perbandingan volume dari sejumlah gas

pada kondisi reservoir dengan kondisi standar (14.7 Psi,60° F) (Rukmana, 2012)

dapat dituliskan :

Bg=Vres / Vsc..................................................................................................... (1)

Dimana :

Bg : Faktor volume formasi gas, Cuft/SCF

Vr : Volume gas pada kondisi reservoir, Cuft

Vsc : Volume gas pada kondisi standar, SCF

 Volume n mol gas pada kondisi standar adalah :

𝑉𝑠𝑐 =𝑍𝑠𝑐𝑛 𝑅𝑇𝑠𝑐/ 𝑃𝑠𝑐..........................................................................................(2)

 volume n mol gas pada kondisi reservoir, adalah :

𝑉𝑟 = 𝑍𝑟𝑛 𝑅𝑇𝑟/ 𝑃𝑟............................................................................................... (3)

Dimana :

Z : Faktor kompresibilitas gas pada kondisi reservoir

Zsc : Faktor kompresibilitas gas pada kondisi standar

T : Suhu reservoir, °R

P : Tekanan reservoir, Psia

Tsc : Suhu standar = 60 °F = 520 °R

11
Psc : Tekanan standar = 14,7 Psia

Dari kedua persamaan diatas dapat ditentukan faktor volume formasi gas, Bg,

yaitu :

Bg= Z.T. (14,7) / (1).(520).P = 0,0282 Z T/P (cuft/scf).................................... (4)

2.3.2 Faktor Kompressibilitas Gas (z faktor)


Faktor kompressibilitas gas atau faktor Z didefinisikan sebagai

perbandingan antara volume aktual yang ditempati suatu massa gas pada tekanan

dan temperatur tertentu terhadap volume idealnya pada kondisi yang sama,

sehingga :

Z = V actual / V ideal ...................................................................................... (5)

Untuk gas ideal harga Z adalah 1 (satu) tapi untuk gas nyata harga Z lebih

kecil dari 1 (satu) tergantung dari tekanan dan temperatur. Dapat dilihat grafik

umum faktor Z sebagai berikut:

Gambar 2.3 Grafik Faktor Z Pada Tekanan dan Temperature Konstan

Untu
k mencari faktor kompressibilitas dari campuran gas nyata digunakan

12
konsep Pseudo reduce pressure (Ppr) dan Pseudo reduce temperature (Tpr).

Dengan Persamaan sebagai berikut ;

Tpr = T / Tpc ............................................................................................... (6)

Ppr = P/ Ppc ................................................................................................ (7)

Ppc dan Tpc juga dapat dilakukan perhitungan dengan korelasi Sutton

(Sutton, R.. P,1985) yaitu dengan memasukan parameter dari komponen gas yaitu

Specific gravity.

Ppc = 756.8 − 131 × SG − 3.6 × SG2

........................................................ (8)

Tpc = 169.2 + 349.5 × SG − 74 × SG2

..................................................... (9)

Dimana :

Ppc : Tekanan pseudo kritikal , Psi

Tpc : Temperature pseudo kritikal, °R

Setelah harga dari pseudo reduce temperature (Tpr) dan pseudo reduce

pressure (Ppr) diperoleh, maka faktor kompressibilitas dapat dicari berdasarkan

grafik Standing and Katz.

13
Gambar 2.4 Grafik Faktor Kompresibilitas Gas terhadap Ppr dan Tpr

2.4 METODE PENENTUAN CADANGAN


Cadangan dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai metode

tergantung pada ketersediaan data dan informasi reservoir bersangkutan yang

mendukung metode tersebut. Menurut SPE, metode-metode yang dapat

digunakan tersebut diantaranya:

1. Metode analogi

2. Metode volumetrik

3. Metode probabilistik

4. Performance analysis methods

Recovery factor (RF) mempunyai pengertian bagian atau fraksi dari

jumlah minyak atau gas mula-mula yang ada dalam reservoir yang dapat

dikeluarkan ke permukaan. Recovery factor dari suatu akumulasi hidrokarbon


14
pada suatu reservoir dipengaruhi oleh tingkat heterogenitas reservoir tersebut

serta mekanisme pendorongnya (Rukmana, 2012). Kemudian untuk perhitungan

recovery factor pada gas yaitu dengan persamaan kesetimbangan materi (Ikoku,

C. 1984) yaitu :

𝑅𝐹 = 100 (1 –𝐵𝑔𝑖 / 𝐵𝑔𝑎) ............................................................................ (10)

Dimana :

Bgi : Faktor volume formasi gas (Cuft/scf)

Bga : Faktor volume formasi gas abandon (Cuft/scf)

Recoverable reserve (RR) adalah jumlah cadangan hidrrokarbon yang

munkin dapat diproduksikan sesuai dengan teknologi pada saat itu. Estimated

Ultimate Recovery (EUR) adalah estimasi jumlah cadangan minyak yang bisa

diproduksikan sesuai dengan teknologi, kondisi ekonomi dan peraturan-peraturan

yang ada pada saat itu dan diproduksikan sampai batas ekonominya.

2.4.1 Penentuan Cadangan Menggunakan Simulasi Monte Carlo

Dengan IPM 7.5 Reservoir Engineering Tool Mbal 10.5


Pada tahap awal pengembangan suatu reservoir, data produksi yang

menggambarkan jumlah hidrokarbon yang telah diambil dari reservoir belum

tersedia. Metode yang dapat digunakan metode probabilistik (simulasi Monte

Pada penelitian ini peneliti memperkirakan isi awal gas (initial gas inplace)

dengan menggunakan metode probabilistik yang kemudian direvisi

dengan metode analisis kinerja reservoir. Penentuan initial gas inplace

menggunakan tools dari Mbal yakni simulasi monte carlo. Simulasi Monte Carlo

15
adalah metode yang khas untuk model ketidak pastian pada input dan output.

Istilah Monte Carlo pertama digunakan selama masa pengembangan bom atom di

Los Alomos tahun 1940.

Simulasi Monte Carlo membutuhkan bilangan random yang cukup besar

untuk simulasinya (Rosiani, D, 2013). Distribusi input ini tergantung dengan

kondisi data yang ada, jika datanya terbatas dan hanya diketahui nilai minimum,

nilai maksimum dan nilai yang paling mungkin muncul (most probable), maka

distribusi yang sering digunakan adalah distribusi segitiga. Distribusi segiempat

(distribusi uniform) ciri distribusi ini adalah nilai mungkin (probability value)

yang dimiliki suatu harga variabel adalah sama dan harga mungkin diluar selang

studi harganya adalah nol. Dengan kata lain, nilai mungkin yang dimiliki suatu

variabel pada suatu selang tak ada yang dominan tinggi ataupun rendah, akan

tetapi merata.

Persamaan yang digunakan untuk mencari harga X dengan membangkitkan

bilangan acak (random number) adalah:

𝑋 = 𝑋𝑚𝑖𝑛 + (𝑅𝑁) × (𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛) ........................................................(11)

Dimana :

RN : Bilangan acak yang berfungsi sebagai parameter probability kumulatif

Distribusi frekuensi relatif kumulatif dapat menggambarkan besarnya tingkat

kepercayaan dari cadangan migas yang dimiliki. Besarnya cadangan terbukti atau

proven reserves dinyatakan dengan P1 atau besarnya cadangan ketika frekuensi

relatif kumulatifnya sama dengan 10%. Besarnya cadangan mungkin atau

probable reserves dinyatakan dengan P2 atau besarnya cadangan ketika frekuensi


16
kumulatifnya sama dengan 50%. Sedangkan besarnya cadangan harapan atau

possible reserves dinyatakan dengan P3 atau besarnya cadangan ketika frekuensi

relatifnya sama dengan 90%

Data ± data yang perlu diketahui untuk penentuan inplace dengan menggunakan

simulasi monte carlo adalah sebagai berikut :

1. Data geologi (bulk volume)

2. Data sifat fisik fluida

3. Data sifat fisik batuan reservoir

4. Data PVT (Pressure, Volume, Temperature)


2.4.2 Metode Material Balance
Material balance adalah suatu perhitungan eksak dari material-material yang

dimasukkan, berkumpul (akumulasi) di dalam, atau diproduksi (deplesi) dari sutu

volume tertentu selama interval waktu operasi tertentu. Sangat banyak sifat

reservoir yang dapat dijelaskan dan dipahami dengan menggunakan konsep

material balance (Craft, B. C, et al. 1991)

A. Metode Material Balance Untuk Prediksi (Peramalan) Kinerja

Reservoir.

Metode material balance dapat digunakan untuk pekerjaan peramalan

kinerja reservoir, Sejauh ini tidak mengkaitkannya dengan letak atau lokasi di

dalam reservoir. Reservoir disini diihat sebagai satu kesatuan yang berbentuk

sebagai suatu tangki minyak homogeny, Artinya selain sifatnya sama

disembarang tempat didalam tangki proses yang terjadi seolah-olah berlangsung

sama rata diseluruh bagian tangki tersebut. Data PVT laboratorium berlaku

17
untuk gas reservoir pada tekanan rata-rata yang digunakan dan perubahan

volume water conate terhadap tekanan, perubahan porositas terhadap tekanan,

dan pembebasan gas yang terlarut dalam air conate karena pengurangan tekanan

adalah diabaikan (Ikoku, C.1984).

Karena itu model perhitungan material balance sering disebut sebagai

model tangki minyak/gas (oil atau gas tank model) yang tak berdimensi

(dimensi nol). Asumsi tersebut menyebabkan di dalam perhitungan material

balance untuk seluruh reservoir hanya akan digunakan antara lain satu harga

saturasi air konat (Swi) , satu harga konstanta laju perembesan air aquifer (B),

satu harga saturasi minyak atau gas untuk setiap saat tertentu (So,Sg), satu set

data hasil analisa PVT dan satu set data hasil analisa core (Kg/Ko vs saturasi air,

Sw atau saturasi cairan, Saturasi liquid).

Dengan perhitungan secara material balance dapat diprediksi besarnya

jumlah kumulatif minyak, gas dan air yang akan diproduksikan dimasa yang

akan datang (Np,Gp,Wp) untuk setiap penurunan tekanan reservoir tertentu (P)

atau untuk setiap saat tertentu (t). Dengan hasil peramalan yang didapatkan,

dapat dievaluasi baik secara teknis maupun ekonomis. Evaluasi tersebut hanya

mampu melihat reservoir sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan utuh.

Simulasi reservoir bertujuan untuk memprediksi kinerja reservoir dimasa yang

akan datang bila diproduksikan menurut berbagai macam skenario produksi.

Simulasi reservoir khususnya simulasi MBal merupakan salah satu cara yang

digunakan untuk:

1. menganalisa keadaan reservoir berdasarkan history data yang di


18
inputkan dengan menampilkan analytical method, graphical method,

energy method dan driving mechanism

2. Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).

3. Memperkirakan distribusi fluida.

4. Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan

5. Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi gas

B. Teori Metode Material Balance Untuk Reservoir Gas


Persamaan material balance untuk suatu reservoir gas dapat digunakan

untuk memperkirakan jumlah gas mula-mula dalam reservoir (initial gas in place)

dari data production performance dapat digunakan untuk menentukan

dan memperkirakan keefektifan setiap drive mechanism, Membantu dalam

peramalan performance reservoir.

Untuk reservoir yang tidak mempunyai water influx maka persamaan

dapat diturunkan sebagai berikut (Abbasah, D.1998) :

Gp = 5.615 ZbTb 𝑉𝑖 / PbT [Pi/Zi – P/Z].................................................. (12)

Gp = G (Bg−Bgi) / Bg................................................................................ (13)

G = GpBg /Bg−Bgi..................................................................................... (14)

Persamaan diatas digunakan untuk menghitung G pada suatu reservoir

dimana tanpa water influx , harga G yang dihitung akan terus bertambah

sebagaimana Gp bertambah.

Apabila suatu reservoir gas hanya bertenaga dorong depletion gas, maka

dengan bantuan rumus Bg, persamaan material balance menjadi sebagai berikut:
19
𝐵𝑔 = 0.00504 𝑍𝑇 /𝑃................................................................................... (15)

𝐺 = 𝐺𝑝 + 𝐺𝐵𝑔𝑖/𝐵𝑔.... ................................................................................ (16)

𝐺 = 𝐺𝑝 +𝐺(0.00504𝑍𝑖.𝑇/𝑃𝑖 )

0.00504𝑍.𝑇/𝑃.......................................................................... (17)

2.4.3 Simulasi Reservoir (Simulator IPM 7.5 Petrolelum Expert)


Simulasi merupakan suatu bentuk atau model reservoir yang dijabarkan

secara matematis. Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan

sebenarnya, sesuai dengan parameter-parameter reservoir yang ada.

1. Mbal 10.5

Mbal adalah seperangkat alat untuk menganalisa reservoir yang

menggunakan data sejarah produksi reservoir dan data PVT dari fluida yang

diproduksikan untuk memperkirakan Stock Tank Original Gas In Place

(STOGIP) dengan memperhitungkan keseimbangan massa, serta

mengidentifikasi mekanisme pendorong reservoir. Data PVT serta sejarah

produksi yang lengkap dan baik untuk dimasukkan ke dalam Mbal sebagai data

input.

Kemudian Mbal dapat menganalisa keadaan reservoir berdasarkan history

data yang diinputkan dengan menampilkan analytical method, graphical

method, energy method dan driving mechanism. Sistem dari simulasi Mbal ini

hampir sama dengan simulasi lainnya yaitu melakukan run data secara explisit

dan implisit. Explisit adalah data yang sekarang dapat menghitung data yang

akan datang atau disebut dengan forecast sedangkan implisit adalah data yang

20
sekarang untuk menghitung data yang sebelumnya.

Data- data yang di input untuk Mbal adalah sebagai berikut :

1. Data PVT yang merupakan data-data dari fluidanya (fluid properties).

[09.40, 15/4/2022] jevaviena: 2. Tank Parameter (data yang diinput adalah


temperatur, tekanan inisial,

porositas batuan, connate water saturation, water compressibility,

OGIP, dan tanggal awal produksi).

3. Water Influx (pemodelan aquifer diisi jika data-datanya lengkap)

4. Rock Compress (kompressibilitas batuan)

5. Rock Compaction (input data compaction factor berdasarkan

perubahan tekanan pada tank)

6. Pore Volume

7. Relative Permeability (harga permeabilitas relatif, gas, minyak dan air)

8. Production History

2. Prosper 11.5

Prosper adalah seperangkat program yang digunakan untuk membuat

model sumur, guna menganalisa dari aspek PVT (karakteristik fluida), korelasi

yang digunakan untuk menghitung pressure loss di tubing dan merupakan

perhitungan terhadap vertical lift performance, serta dapat menentukan kurva

IPR.

Tahap pengisian atau tahapan input data adalah tahap dimana data-data

utama yang berhubungan dengan sumuran dimasukkan ke dalam simulator

sesuai dengan kolom/isian yang tersedia. Data-data utama yang dimaksud

21
adalah :

 Pada kolom Options System Summary data yang diinput:

1. Jenis fluida produksi (gas/condensat/oil)

2. Metode simulator dan Jenis sumur (produksi)

3. Pemilihan metode perhitungan yang akan digunakan

4. Jenis komplesi sumur (cased hole) dan Jenis reservoirnya (single

branch / multilateral well)

 Kolom PVT data yang diinput:

a) Oil gravity (°API) Gas gravity

b) Tekanan Separator dan CGR (Condensat Gas Ratio)

c) Condensate Ratio dan WGR (Water Gas Ratio)

d) Water salinity dan Gas-gas impurities (jika ada)

 Data untuk penentuan IPR (Inflow Performace Relationship) dengan

menggunakan metode Jones adalah:

a) Tekanan reservoir (Pr), Temperature reservoir,WGR dan CGR

b) Deviation

 Equipment data, data-data yang di input antara lain :

a) Deviation Survey (input data well profile berupa MD dan TVD)

b) Surface Equipment, Downhole Equipment, Geothermal Gradient

Dan Average Heat Capacities (input dalam parameter BTU-British

Thermal Unit).

22
BAB III
TINJAUAN LAPANGAN
3.1 TINJAUAN GEOGRAFIS
Lapangan SD merupakan salah satu lapangan yang ada di Blok ONWJ

(Offshore North West Java) yang dikelola oleh PT. Pertamina Hulu

Energi milik PT. Pertamina (Persero). Pertamina Hulu Energi ONWJ

bergerak di sektor hulu minyak dan gas bumi, khususnya mengelola

Blok ONWJ (Offshore North-West Java). PT. Pertamina Hulu Energi

ONWJ beroperasi dari Kepulauan Seribu sampai utara Cirebon dengan

luas area operasi seluas 8.300 km2 dengan fasilitas yang dimiliki

meliputi 670 sumur, 170 anjungan laut dangkal, 40 fasilitas pengolahan

dan pelayanan, dan 1000 mil pipa bawah laut. Blok ONWJ berada di

Cekungan Arjuna, Timur Laut Jakarta.

Gambar 3.1. Peta Lapangan SD (PT.Pertamina ONWJ, Exploitation Department)

ONWJ terdiri dari dua wilayah kerja yakni west asset dan east aseet.

23
Pertama kali dilakukan eksplorasi lapangan SD pada tahun 1968 dan

diproduksikan pertama kali pada tahun 1972. Lapangan SD terbagi

menjadi 2 area utama, yakni B-M dan B-S. Pada area B-M terdapati 3

struktur yaitu B-3, B-11, dan BN. Peniliti melakukan penelitian pada

wilayah kerja east asset yakni pada lapangan SD area B-M di struktur

B-11. Struktur B-11 terdapat 5 sumur aktif dari 18 sumur yang ada dan

terdiri dari anjungan BG, BL, dan BM yang mulai berproduksi pada

tahun 1994 dan hingga tahun 2015.


3.2 TINJAUAN GEOLOGI DAN STATIGRAFI LAPANGAN SD
Area B-M struktur lapangan B-11 berproduksi dari beberapa lapisan

reservoir pada formasi post main yakni terdiri dari lapisan 25A, 26A,

26B dan 27. Stratigrafi dari lapangan SD ini tersusun atas berbagai

formasi, yakni formasi Cisubuh, Formasi Parigi, formasi Post Main,

formasi Main, formasi Massive, formasi Baturaja, formasi Talang Akar,

dan basement. Pada lapangan ini, produksi minyak terutama dari formasi

Main dan Massive. Sedangkan produksi gas terutama dari formasi Parigi

dan Post Main.


3.3 SEJARAH PRODUKSI LAPANGAN SD STRUKTUR B-11
Sumur-sumur pada lapangan SD umumnya merupakan jenis komplesi sumur

commingle, yakni sistem komplesi dimana sumur diproduksi dari dua

zona yang berbeda, dimana di antara zona produksi disekat dengan

packer, fluida diproduksi terpisah melalui annulus dan tubing, atau

diproduksi bersama dengan menggunakan choke. Sumur-sumur pada

24
lapangan SD umumnya menggunakan artificial lift jenis gas lift, dimana sumber

gas nya dari sumur-sumur produksi itu sendiri. Jenis gas pada lapangan SD

termasuk dalam jenis gas kering (dry gas) dengan tenaga dorong depletion drive.

Lapangan SD memiliki Initial Oil in Place (OOIP) sebesar 207.6 MMBO dan

Original Gas in Place (OGIP) sebesar 111.42 BCF dengan initial pressure rata-rata

1245 psig dan tekanan reservoir 800 psig dengan temperatur reservoir sebesar 155

˚F dan temperatur permukaan sebesr 87˚F. Kumulatif produksi Lapangan SD saat

ini untuk minyak sebesar 57.8 MMBO dan untuk gas sebesar 104 BCF. Recovery

faktor yang diperoleh saat ini sekitar 27.8 % untuk minyak dan 67 % untuk gas.

Hasil produksi tersebut dihasilkan dari formasi Parigi, Postmain, Massive, dan

Talang Akar. Fasilitas yang ada pada lapangan SD yakni terdiri dari 5 platform

(BG,BL,BM,BJ dan BC), 32 sumur, dan 66 string. Pada struktur B-11

dikontribusikan oleh 3 platform (BM,BG dan BL) dengan 5 sumur yakni BM-

5,BM-4,BL-7,BL-3 dan BG-1ST. Total produksi gas dari struktur B-11 hingga

tahun 2015 yakni 10.691

25
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan pemilihan skenario produksi yang optimum untuk lapangan

gas multilayer menggunakan simulasi material balance pada struktur B-11

lapangan SD di PHE ONWJ dapat diambil kesimpulan:

1. Hasil perkiraan cadangan gas dengan simulasi monte carlo 26.99 Bcf.

Analisis energy plot dapat diketahui bahwa reservoir lapangan SD tidak

dipengaruhi aquifer influx sehingga indikasi dari hasil deskripsi reservoir driving

mekanisme lapangan SD adalah Depletion drive. Hasil prediksi produksi gas

berdasarkan allocation reservoir bahwa Recovery Factor (RF) current 37.8 %

tanpa optimasi dengan kondisi awal (base scenario) yaitu RF 37.8 % dengan

kumulatif produksi gas (Gp) sebesar 10.69 Bcf dan sumur mati pada tahun 2015.

Setelah dilakukan optimasi untuk skenario I terjadi increamental RF sebesar 68.5

% dengan increament GP sebesar 9.16 Bcf. Skenario II terjadi increamental RF

sebesar 74.6% dengan increament Gp sebesar 10.5 Bcf dan Skenario III terjadi

increamental RF sebesar 75% dengan increament Gp sebesar 10.7 Bcf Sehingga

recovery gas yang lebih optimum adalah skenario II dengan masa produksi hingga

tahun 2026 dengan kumulatif produksi sebesar 21.21 Bcf.

Penentuan initial gas inplace dengan sifat yang uncertainty serta data

terbatas dapat dilakukan dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo.

Kemudian hasil tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan alokasi reservoir

gas multilayer dan selanjutnya dapat dilakukan perencanaan skenario produksi

yang optimum untuk struktur B-11 di lapangan SD dengan sumur yang ada
26
menggunakan metode simulasi material balance.

Jenis reservoir berdasarkan diagram fasa reservoir gas adalah : Reservoir

gas kering (dry gas reservoir), Reservoir gas basah (wet gas reservoir) dan

Reservoir gas kondensat.

Dengan perhitungan secara material balance dapat diprediksi besarnya

jumlah kumulatif minyak, gas dan air yang akan diproduksikan dimasa yang

akan datang (Np,Gp,Wp) untuk setiap penurunan tekanan reservoir tertentu (P)

atau untuk setiap saat tertentu (t). Dengan hasil peramalan yang didapatkan,

dapat dievaluasi baik secara teknis maupun ekonomis.

Persamaan material balance untuk suatu reservoir gas dapat digunakan

untuk memperkirakan jumlah gas mula-mula dalam reservoir (initial gas in place)

dari data production performance dapat digunakan untuk menentukan

dan memperkirakan keefektifan setiap drive mechanism, Membantu dalam

peramalan performance reservoir.

27
DAFTAR PUSTAKA
Abbasah.D.(1998),; “ Teknik Gas Bumi”, Institute Teknologi Bandung, Bandung,

Beggs, D. H.,(1984)”Gas Production Operations”,OGCI Publications, Oil and

Gases Consultant International Inc, Tulsa .

Burcik, E.J.(1979),;”Properties of Petroleum Reservoir Fluids”,Reprinted by

International Human Resources Development Corporation, USA.

Clark,Norman J,(1969),;”Element of Petroleum Reservoir,” Henry L. Doherty

Series, AIME, Dallas, Texas USA.

Craft, B.C., Hawkins, M., 1991,;”Applied Petroleum Reservoir Engineering

Revised by Terry, R.E , New Jersey.

Ikoku, C.,(1984),;“ Natural Gas Reservoir Engineering”, Michigan Univeristy.

Fairuz, Nikita & Marhaendrajana, Taufan,; Metode Alokasi Produksi Pada Sumur

Gas Multiwell Dan Multilayer Dengan Data Terbatas.” JTM Vol. XVIII No.

1/2011.

Lee, J. & Wattenbarger,R.A,(1996),; “ Gas Reservoir Engineering”, SPE

Richardson, Texas.

Mc. Cain, W.D.,(1990),;“The Properties of Petroleum Fluids”, Second Edition,

Penn Well Publishing Company, Tulsa, Oklahoma.

Moghadam,S,;”Advanced Gas Material Balance in Simplified Format”,Journal of

Canadian Petroleum Technology.

Rosiani. D.,(2013),;”Simulasi Monte Carlo Untuk Menentukan Estimasi Cadangan

Minyak Di Lapangan X”, Cepu.

28
Rukmana.D,(2012),;“ Teknik Reserovoir Teori dan Aplikasi”, Yogyakarta.

Sutton,R.P,:”Compressibility factor for high-molecular-weight reservoir

gases.”Paper SPE 14265 Presented at the 1985 SPE Annual Technical

Conference and Exhibition Houston,3-6 October.

Zulhendra., “Studi Karakteristik Sumur Dan Reservoir Yang Mempengaruhi

Alokasi Produksi,” Tugas Akhir Program Studi Teknik Perminyakan

ITB, Juli 2008.

29

Anda mungkin juga menyukai