Anda di halaman 1dari 16

BAB II

Materi Petrolium System

1. Kegiatan industri migas

a. Upstream : eksplorasi (mencari sumber hidrokarbon) dan eksploitasi


(mengambil hidrokarbon)
b. Downstream : pengolahan/pemurnian, distribusi, penyimpanan dan
transportasi
c. Penunjang :
- Teknis : mesin, listrik, sipil, elektronika, keselamatan kerja, lindung lingkungan
- Non teknis : personalia, keuangan, administrasi, keamanan, training

2. Disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam industri migas yaitu : perminyakan, geologi,
kimia, ekonomi, hukum dsb

3. Proses terjadinya hidrokarbon

Minyak dan gas bumi berasal dari dekomposisi mahluk hidup (tumbuhan dan
binatang) yang mati dan tertimbun dalam lapisan batuan sedimen beberapa juta tahun
yang lalu. Karena adanya tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dalam jangka
waktu yang sangat lama maka material-material organic yang ada akan berubah
menjadi minyak dan gas yang kita temukan pada saat ini. Tempat terbentuknya
disebut source rock (batuan induk) yaitu batuan yang kaya akan material organic.
Setelah matang. Maka HC akan bermigrasi karena adanya perbedaan tekanan. Proses
perpindahan HC ini disebut dengan migrasi. HC akan terus bermigrasi hingga
menemui trap atau jebakan (seal rock) yaitu batuan yang impermeable. Setelah
terjebak, maka HC akan terakumulasi dalam lapisan yang disebut dengan reservoir
rock (batuan permeable).

4. Komponen petroleum system

a. Mature source rock : batuan induk yang kaya akan material organic yang
merupakan cikal bakal dari hidrokarbon.
b. Migration : proses perpindahan hidrokarbon dari batuan induk ke reservoir rock.
c. Reservoir rock : batuan permeable tempat terakumulasinya hidrokarbon.
umumnya merupakan batuan sand karbonat.
d. Seal rock : batuan impermeable yang mencegah hidrokarbon bermigrasi ke
tempat lain, biasanya batuan shale.

5. Jenis trap

Jebakan struktur : Fault (patahan) dan fold (lipatan)

Jebakan stratigrafi : salt dome dan uncormity


6. 3 sifat fisik batuan

- Porositas () didefinisikan sebagai fraksi atau persen dari volume ruang pori-pori
terhadap volume batuan total (bulk volume).
Jenis Porositas :
1. Porositas absolut adalah persen volume pori-pori total terhadap volume batuan
total (bulk volume).
2. Porositas efektif adalah persen volume pori-pori yang saling berhubungan
terhadap volume batuan total (bulk volume).
Menurut waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
1. Porositas primer adalah porositas yang terbentuk pada saat batuan sedimen
diendapkan.
2. Porositas sekunder adalah porositas batuan yang terbentuk sesudah batuan
sedimen terendapkan.
- Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu bilangan yang menunjukkan
kemampuan dari suatu batuan untuk mengalirkan fluida. Permeabilitas batuan
merupakan fungsi dari tingkat hubungan ruang antar pori-pori dalam batuan.
Dalam batuan reservoir, permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu :
• Permeabilitas absolut adalah permeabilitas dimana fluida yang mengalir
melalui media berpori tersebut hanya satu fasa, misal hanya minyak atau gas
saja.
• Permeabilitas efektif adalah permeabilitas batuan dimana fluida yang
mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan
minyak atau ketiga-tiganya.
• Permeabilitas relatif adalah perbandingan antara permeabilitas efektif
dengan permeabilitas absolut.
- Saturasi adalah bagian pori batuan yang terisi oleh fluida. Saturasi air + saturasi
gas + saturasi minyak =1

7. siklus batuan !
Jenis batuan

a. Batuan beku : terbentuk dari proses pendinginan dan kristalisasi magma.


b. Batuan sedimen : terbentuk dari proses pelapukan batuan beku atau metamorf
dan mengalami sedimentasi serta litifikasi (sementasi dan kompaksi).
c. Batuan metamorf : batuan yang mengalami proses metamorphosis / rekristalisasi
akibat tekanan dan suhu yang tinggi serta bahan kimia.

8. Pengertian weathering, transportation, deposition, cementation dan compaction.

- Weathering atau pelapukan yaitu proses perusakan atau penghancuran batuan


yang diakibatkan oleh air, angin, chemical dll
- Transportation : proses perpindahan/transportasi butiran batuan, umumnya oleh
air, es, angin.
- Deposition : proses pengendapan butiran batuan
- Cementation proses pengikatan antar butiran.
- Compaction yaitu proses pemadatan batuan akibat tekanan overburden (tekanan
yang berasal dari beban batuan diatsnya)

7. Cadangan hidrokarbon adalah volume hidrokarbon yang mengisi pori-pori batuan


yang oleh suatu sebab terperangkap dan terakumulasi dalam suatu reservoir dengan
bentuk dan kondisi tertentu.
8. Initial hydrocarbon in place adalah jumlah hidrokarbon yang mula-mula ada di
dalam reservoir.

9. Recoverable reserves adalah cadangan hidrokarbon yang dapat diproduksikan ke


permukaan sesuai dengan kondisi yang ada pada saat itu.

10. Ultimate recovery adalah taksiran tertinggi dari jumlah hidrokarbon yang mungkin
dapat diproduksikan ke permukaan sampai batas ekonomisnya.

11. Recovery factor adalah perbandingan antara hidrokarbon yang diproduksikan


(recoverable reserves) dengan jumlah hidrokarbon mula-mula yang ada didalam
reservoir (initial hidrokarbon in place).

12. Jenis-jenis mekanisme pendorong

a. Water drive : tenaga pendorong air yang berasal dari akuifer


b. Gas cap drive : tenaga pendorong yang berasal dari pengembangan/ekspansi gas
cap
c. Solution gas drive : tenaga pendorong yang berasal dari gas yang terlarut didalam
minyak.
d. Combination drive : tenaga pendorong yang kombinasi dari berbagai mekanisme
pendorong seperti water drive, gas cap drive dan solution gas drive.

13. Jenis-jenis metode eksplorasi migas

- Metode seismic : memanfaatkan gelombang suara.


- Metode gravitasi : memanfaatkan variasi gravitasi
- Metode magnetic : memanfaatkan susceptibilitas magnetic / perbedaan gaya
magnetik batuan

14. Definisi dari cadangan

Perkiraan jumlah minyak mentah, gas alam, gas condensate, fasa cair yang diperoleh
dari gas alam, dan material lainnya (mis. sulfur), yang dianggap bernilai komersial
untuk diambil dari reservoir dengan menggunakan teknologi yang ada pada suatu saat
dalam keadaan ekonomi dan dengan peraturan yang berlaku pada saat yang sama

15. 3 jenis klasifikasi cadangan


- Proved reserves (cadangan terbukti)
- Probable reserves (cadangan mungkin)
- Possible reserves (cadangan harapan)

16. metode perhitungan cadangan

- Merode volumetric : metode yang paling sederhana, dimana reservoir


diasumsikan berupa kubus atau kerucut
- Metode decline curve : menggunakan kurva yang menunjukkan trend
penurunan/decline
- Metode material balance : menggunakan prinsip kesetimbangan material
(volume material yang masuk sama dengan volume material yang keluar)
- Metode simulasi reservoir : menggunakan software seperti CMG atau eclipse
- Metode simulasi monte carlo

17. 5 system di rig!

- System angkat (hoisting system) : Alat untuk menaikkan dan menurunkan drill
string, casing string atau peralatan-peralatan lain. Contoh traveling block,
elevator,drawwork, crown block
- System putar (rotating system) : Sistem penggerak putar yang meneruskan
gaya putar dari permukaan ke dalam lubang bor. Contoh top drive, drill string.
- System sirkulasi (circulating system) : untuk memindahkan serpih bor (rock
cutting) dari lubang sumur pada saat pemboran berjalan dgn fluida pemboran.
Contoh shale shaker, desander, desilter, degasser, centrifuge, mud pit.
- BOP System : Sistem yang berfungsi untuk mencegah semburan liar fluida
(kick/blow-out) dari dalam formasi batuan melalui lubang bor akibat tekanan yang
tinggi.
- Power system : Merupakan sistem daya yang digunakan selama operasi
pemboran berlangsung.

18. Sebutkan jenis-jenis rig yang kalian ketahui !

- land rig : mobile rig dan workover rig

- offshore rig : swamp barge (2-4 m), Jack up (35-45 m), drill ship (800-1000 M),
semi submersible (300-500 m)
19. Jenis sumur berdasarkan bentuk lubang sumurnya

a. vertical

b. J shape

c. S shape

d. Horizontal

e. Multilateral

20. Depth reference

a. True measured depth (TMD)


o TMD SS (sub sea)
o TMD RT (rotary table)
b. True vertical depth (TVD)
 TVD SS (sub sea)
 TVD RT (rotary table)

21. Lumpur pemboran adalah campuran fluida yang komplek yang terdiri atas zat kimia
dan padatan yang secara terus menerus dipompakan dan disirkulasikan dari mud pits
dgn tekanan tinggi ke lubang sumur melalui drill string dan kembali ke permukaan
melalui annulus selama proses pemboran.

22. Fungsi lumpur pemboran :

 Mengontrol tekanan hidrostatik

 Mengangkat cutting dari dasar sumur

 Membentuk Mudcake yang tipis dan licin

 Mendinginkan dan melumasi drill string sehingga bisa mengurangi panas yang
diderita

 Cutting Suspension (mencegah cutting jatuh lagi ketika sirkulasi lumpur berhenti)

 Media Logging missal SP log

 Mencegah terjadinya collapse/runtuh dari dinding sumur


23. Fungsi dari casing

 mencegah lubang sumur collapse

 mengisolasi fluida di lubang sumur dgn fluida di formasi

 meminimisasi kerusakan karena proses pemboran dan lingkungan bawah


permukaan

 menyediakan konduit yang tahan tekanan dan temperatur tinggi

 mengisolasi hubungan antara formasi/reservoir di lubang sumur.

24. Jenis Casing:

- Conductor casing

- Surface casing

- Production casing

25. Tujuan penyemenan casing adalah:

 Melekatkan casing dengan formasi

 Mencegah terjadinya hubungan antar formasi

 Menjaga dari tekanan formasi yang berlebihan

 Mencegah korosi

 Mengisolasi zona berbahaya, agar pemboran dapat dilanjutkan.

26. Untuk melihat kualitas dari penyemenan dilakukan logging yang disebut dengan
cement bond logging (CBL)

27. Jenis penyemenan

a. Primary cementing : penyemenan casing


b. Secondary cementing : memperbaiki primary cementing, menutup lubang
perforasi, menutup kebocoran casing, menutup sumur (cement plug).

28. Jenis bit


a. Fixed bit : mata bor tidak dapat berputar
b. Roller bit : mata bor dapat berputar

29. Konversi 1 M3 = 6.29 bbl

1 M3 = 1000 L

1 bbl = 159 L

1 M3 = 1000 L / 159 L = 6.29 bbl

30. Pengertian well loging

Logging adalah merupakan salah satu metode pengukuran perekaman besaran-


besaran fisik batuan reservoir terhadap kedalaman lubang bor. Logging memberikan
data-data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kuantitas banyaknya
hidrokarbon di lapisan pada situasi dan kondisi yang sesungguhnya. Data yang
didapatkan seperti porositas dan saturasi air.

31. Logging terdiri dari dua yaitu :

a. Measured while drilling (MWD) : logging yang dilakukan pada saat drilling dan
alat logging berada pada rangkaian drill string.
b. Wireline logging : logging yang dilakukan setelah proses drilling menggunakan
wireline unit.

32. Bagian-bagian log

 Kepala Log

 Kolom Log

 Skala kedalaman

 Skala kurva

 Corak kurva

33. Jenis-jenis well logging

a. Log radioaktif : gamma ray (menentukan shale dan non shale), neutron, density
(menentukan porositas)
b. Log listrik : SP log (menentukan lapisan shale dan non shale)
c. Log suara : Sonic log (menentukan porositas)
d. Log tambahan : Log caliper (menentukan diameter lubang bor).

34. Tujuan well completion

Tujuan well completion untuk mendapatkan laju produksi yang optimum selama masa
produksi sumur.

35. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan well completion

a. Ekonomis : Laju produksi yang diinginkan, Investasi yang diperlukan sekecil


mungkin
b. Reservoir : Jumlah cadangan gas/minyak di setiap zona lapisan, Tenaga
pendorong reservoir, Keperluan akan well stimulation, Keperluan akan
pengontrolan pasir
c. Mekanis : Konfigurasi komplesi sumur dibuat sesederhana mungkin sehingga
memudahkan kerja ulang, Pertimbangan pengangkatan buatan, Kemungkinan
project EOR dimasa yang akan datang

36. Klasifikasi well completion

A. Berdasarkan program pemasangan pipa selubung


 komplesi lubang terbuka (openhole)
 komplesi perforasi (perforated completion/cased hole)
 komplesi liner (liner completion)
B. Berdasarkan jumlah zona yang diproduksi suatu sumur
 Zona tunggal (single completion)
 Zona banyak (multiple completion)

37. Pengertian dan tujuan workover

Workover atau kerja ulang adalah salah satu kegiatan dalam usaha meningkatkan
produktivitas dengan cara memperbaiki problem atau memperbaiki kerusakan sumur
sehingga diperoleh kembali laju produksi yang optimum

38. Jenis-jenis workover

 Stimulasi, termasuk diantaranya:


- Acidizing : pengasaman

- Hydraulic fracturing : membuat rekahan di formasi produktif

- Steam stimulation : menginjeksikan uap panas untuk menstimulasi sumur

 Squeeze cementing : penyemenan ulang

 Reperforation : pelubangan sumur ulang

 Recompletion : komplesi ulang

 Sand control : pengontrolan pasir

39. Perforasi adalah proses penembakan lapisan produktif untuk mengalirkan fluida ke
lubang sumur. Ada dua jenis perforasi yaitu :

a. Inner jet : hanya satu arah tembakan


b. High shoot density (HSD) : ke segala arah

40. Jenis-jenis problem produksi

 Problem kepasiran ikut terproduksinya pasir bersama dengan aliran fluida


reservoir. Problem ini umumnya terjadi pada formasi-formasi yang dangkal,
berumur batuan tersier terutama pada seri miocene. Penyebab problem keasiran
antara lain :

- Tenaga Pengerukan ( drag force )

- Penurunan Kekuatan Formasi

- Penurunan Tekanan Formasi

- Tingginya Kapasitas Produksi

- Penambahan Saturasi Air

 Problem coning ( gas dan air) adalah peristiwa terproduksinya air dan gas lebih
awal dari perkiraan akibat adanya gangguan kesetimbangan dari gradient tekanan
dan gaya gravitasi dalam aliran fluida”. Penyebab coning antara lain :

a. Adanya tekanan drowdown yang besar di sekitar lubang sumur


b. Reservoir dengan permeabilitas tinggi menunjukan kecenderungan
terjadinya masalah coning rendah karena tekanan drawdown di sekitar
lubang sumur kecil.
c. Laju produksi yang melebihi laju alir kritis water coning dan gas
coning

 Problem scale merupakan endapan yang terbentuk dari proses kristalisasi dan
pengendapan mineral yang terkandung dalam air formasi. Pembentukan scale
biasanya terjadi pada bidang-bidang yang bersentuhan secara langsung dengan air
formasi selama proses produksi, seperti pada matrik dan rekahan formasi, lubang
sumur, rangkaian pompa dalam sumur (downhole pump), pipa produksi, pipa
selubung, pipa alir, serta peralatan produksi di permukaan (surface facilities)

 Problem korosi merupakan suatu proses penurunan mutu suatu material logam.
Hal ini dapat terjadi oleh lingkungan dengan peristiwa kimia atau elektrokimia
sehingga timbul kesetimbangan antara logam dengan lingkunganya

 Problem paraffin akibat endapan organik ini umumnya disebabkan oleh


perubahan komposisi hidrokarbon , kandungan wax (lilin) di dalam crude oil,
turunnya temperatur dan tekanan, sehingga minyak makin mengental
(pengendapan parafinik) dan menutup pori-pori batuan. Penyebab problem parafin
antara lain :

a. Turunnya tekanan reservoir


b. Hilangnya fraksi ringan minyak
c. Pemindahan panas dari minyak ke dinding pipa dan diteruskan ke
tempat sekitarnya.
d. Aliran cairan yang tidak tetap dan tidak merata.
e. Kecepatan aliran dan kekasaran dinding pipa.
f. Terhentinya aliran fluida

41. Surface equipment/peralatan dipermukaan

a. Wellhead merupakan peralatan untuk dudukan (menggantungnya) casing atau


tubing
b. Christmast tree merupakan rangkaian dari valve dan fitting yang digunakan
untuk mengontrol tekanan dari aliran produksi dan peralatan yang termasuk di
dalamnya adalah sambungan atas kepala tubing.
c. HC Processing chart

42. Jenis separator

a. Berdasarkan bentuk : horizontal, vertikal, spherical (bulat)


b. Berdasarkan tekanan operasi : High pressure, medium pressure dan
low pressure
c. Berdasarkan fasa : dua fasa dan tiga fasa

43. Artificial lift dilakukan untuk menguras HC yang masih bernilai ekonomis dengan
memasang peralatan di sumur. Artificial lift dilakukan ketika dengan primary
recovery atau sembur alam/natural flow sudah tidak dapat mengangkat HC ke
permukaan.

44. Jenis-jenis artificial lift


 Gas lift : menginjeksikan gas ke dalam tubing agar densitas minyak turun
sehingga dapat diproduksikan
 Electric submersible pump (ESP)/ reda pump : pompa bawah permukaan
dimana energinya dari energy listrik yang berasal dari permukaan. Untuk laju
produksi yang tinggi.
 Sucker rod pump (SRP)/pompa angguk : pompa bawah permukaan dan
umunya untuk laju produksi yang kecil
 Progressive cavity pump (PCP) : pompa yang teridir dari stator dan rotor dan
mempunyai effisiensi yang tinggi.
 Plunger lift
 Hydraulic pumping unit (HPU)
 Jet pump

45. Enhanced oil recovery (EOR) atau pengurasan minyak tahap lanjut merupakan
sebuah metode yang menggunakan tenaga atau material dari luar untuk mengambil
hidrokarbon yang tidak dapat diambil, baik secara natural flow atau artificial lift.

46. Jenis-jenis EOR

a. Water flooding : menginjeksikan air kedalam formasi dengan harapan airnya


akan mendorong minyak ke sumur produksi
b. Thermal methods : steamflooding (menginjeksikan uap panas) dan insitu
combustion (membakar sebagian minyak sehingga viskositas minyak turun).
c. Chemical methods : polymer, surfactant, caustik (Alkaline)
d. Miscible flooding : HC gas, CO2, nitrogen
e. MEOR : menginjeksikan bakteri/mikroba.
47. Tahapan recovery :
a. Primary recovery : tenaga pendorongnya dari alam
b. Secondary recovery : menginjeksikan fluida yang sejenis dengan fluida reservoir,
misalnya air atau gas methane
c. Tertiary recovery : menginjeksikan fluida yang tidak sejenis dengan fluida
reservoir seperti chemical (surfactant, polymer dan alkaline/kaustik.
48. Miscible : proses injeksi dimana fluida injeksi bercampur dengan hidrokarbon, misal
injeksi methane atau CO2
Immiscible : proses injeksi dimana fluida injeksi tidak bercampur dengan
hidrokarbon, misal injeksi air (waterflooding).

NB :

a. Soal akan terdiri dari dua jenis yaitu A dan B


b. Jumlah soal 20 + 2
c. Selain dari referensi ini, silahkan membaca buku dan referensi-referensi lain yang
berhubungan
d. Tetap jujur dalam mengerjakan ujian ini
e. Keep spirit

Anda mungkin juga menyukai