Anda di halaman 1dari 13

TITIK KABUT,TITIK BEKU,DAN TITIK TUANG SERTA CARA

PENENTUANNYA

Dosen pengampu: Herdiana Prasetyaningrum, S.Si

DISUSUN OLEH:

1. Devi ana safitri(21010101006)


2. Jeva viena pramitha chelsea(21010101004)
3. Saputra eka aldiansyah(21010101010)

S1 Teknik Perminyakan

STT Migas Cilacap

1
ABSTRAK

(Titik kabut,titik beku, dan titik tuang serta cara penentuannya)

Titik beku,titik tuang,dan titik kabut dipengaruhi oleh komposisi penyusun


minyak. Maksudnya, pada minyak berat lebih banyak mengandung padatan-
padatan jika dibandingkan dengan minyak ringan yang lebih banyak mengandung
gas, sehingga minyak berat yang lebih dulu mengalami pembekuan daripada
minyak ringan. untuk menghindari pembekuan maka diusahakan agar temperatur
minyak yang diproduksi tetap stabil. Titik beku suatu minyak memiliki angka
temperature yang lebih rendah dibandingkan dengan angka temperatur titik tuang
maupun titik kabutnya. Dan titik kabut merupakan angka temperatur yang paling
tinggi dibandingkan titik tuang maupun titik beku. Titik beku, titik tuang, dan titik
kabut dipengaruhi oleh komposisi penyusun minyak. Maksudnya,seperti yang kita
ketahui pada minyak berat lebih banyak mengandung padatan-padatan apabila
dibandingkan dengan minyak ringan yang lebih banyak mengandung gas. Hal ini
menyebabkan minyak berat yang lebih dulu mengalami pembekuan maka
diusahakan agar temperatur minyak yang diproduksi tetap stabil.

2
PENDAHULUAN

Latar belakang

Titik beku adalah suhu terendah dimana minyak mentah sudah tidak dapat lagi
bergerak. Semakin rendah titik beku maka hal ini menunjukkan bahwa minyak
terebut hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung sejumlah lilin atau padatan
lain dalam minyak mentah. Ini berarti pada pemeriksaan tersebut terlihat bahwa
paraffin akan meleleh di atas titik tuangnya sehingga dapat di pisahkan dari
minyaknya.

Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih dapat di
tuangkan atau mengalir bila minyak tersebut di dinginkan dengan tanpa di ganggu
pada kondisi yang di tentukan. Pengujian titik tuang dapat di kenakan kepada
setiap produk minyak bumi. Alat uji titik tuang pada dasarnya sama dengan alat uji
titik kabut, perbedaannya adalah kedudukan termometer sampel. Minyak mula -
mula di panaskan sampai 115 derajat fahrenheit, dimana semua lilin sudah larut,
lalu di dinginkan menjadi suhu mula - mula minyak sebelum di panaskan (sekitar
90 derajat F). Titik tuang biasanya di catat lebih rendah (8-10derajat F) di bawah
titik kabutnya. Di samping seagai petunjuk mengenai kandungan paraffin dan
padatan lainnya, pengujian titik tuang juga menunjukkan suhu terendah dmana
minyak bumi dan produknya masih dapat di pompa. Titik tuang dapat di gunakan
sebagai petunjuk mengenai besarnya kandungan relatif dalam minyak bumi dan
produknya, di samping itu titik tuang juga menunjukkan suhu terendah dimana
minyak bumi dan produknya masih dapat di pompa.

Titik kabut (cloud point) adalah suhu tertinggi dimaan kristal paraffin akan
terlihat sebagai kabut pada dasar tabung uji apabila minyak di dinginkan pada
kondisi tertentu ASTM 2500 - 88 (American society for testing and materials).
Titik kabut dapat di gunakan sebagai petunjuk mengenai kandungan paraffin dalam
produk minyak bumi.

3
Teori Dasar
Pada perjalanan dari formasi menuju permukaan, minyak bumi mengalami
penurunan temperatur dan tekanan. Apabila hal ini tidak diwaspadai, maka akan
terjadi pembekuan minyak di dalam pipa, sehingga menghambat proses produksi
karena minyak tidak lagi mengalir. Kehilangan panas ini akan menyebabkan suatu
masalah yang akan menjadi besar akibatnya apabila tidak segera teratasi. Untuk
mengatasi hal tersebut di atas, kita dapat mengambil sample minyak formasi dan
mengadakan uji coba di laboratorium untuk mengetahui titk kabut, titik beku, dan
titik tuang dari minyak mentah tersebut. Definisi dari titik kabut, titik beku dan
titik tuang adalah sebagai berikut:

1. Titik kabut adalah dimana padatan mulai mengkristal atau memisahkan diri
dari larutan bila minyak didinginkan.
2. Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah dapat
tertuang setelah mengalami pembekuan.
3. Sedang titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak sudah tidak
dapat mengalir lagi.

4
Titik kabut dan titik tuang berfungsi untuk mendeterminasi jumlah relatif
kandungan lilin pada crude oil, namun test ini tidak menyatakan jumlah kandungan
lilin secara absolut, begitu juga kandungan materi solid lainnya di dalam minyak.
Dikarenakan pada transportasi minyak dari formasi ke permukaan mengalami
penurunan temperatur dan tekanan sehingga membuat kita harus memperhatikan
kapan minyak mengalami pembekuan dan cara bagaimana supaya tidak terjadi
proses pembekuan dengan mengetahui besar dati titik kabut, titik beku, dan titik
tuangnya. Titik beku suatu minyak memiliki angka temperature yang lebih rendah
dibandingkan dengan angka temperature titik tuang maupun titik kabutnya. Dan
titik kabut merupakan angka temperature yang paling tinggi dibandingkan titil
tuang maupun titik beku. Dalam gambarannya sesuai dengan definisi titik tuang,
titik kabut dan titik beku di atas dapat diperkirakan bahwa titik kabut minyak
memiliki temperature lebih rendah daripada titik kabutnya, dan titik kabut minyak
memiliki temperature lebih rendah daripada titik tuangnya. Setelah kita
mendapatkan titik kabut, titik beku, dan titik tuang, kita dapat mengantisipasi titik-
titik dimana kemungkinan terjadinya pembekuan sehingga dapat segera
diantisipasi dengan memasang heater pada flow line, atau dengan mengisolasi
pipa-pipa untuk menjaga kestabilan temperatur. Heater ialah alat yang dipasang
pada pipa dimana minyak mengalir kepermukaan pada saat produksi (flow line).
Alat ini berfungsi sebagai penstabilitas temperature agar minyak yang diproduksi
kepemukaan tidak mencapai titik bekunya atau agar minyak tersebut tidak
mengalami pembekuan. Dengan kata lain menstabilitaskan temperature agar tetap
stabil sejak direservoir hingga mencapai permukaan.

5
Peralatan Dan Bahan

Peralatan

1. Tube kaca sebagai tempat sampel


2. Thermometer
3. Penutup dari gabus
4. Batu sebagai tempat untuk mengkondisikan sampel

Penutup dari gabus

Thermometer

6
Tube dari kaca

Es batu

Bahan yang digunakan

1. Sampel minyak mentah


2. Es batu sebai pendingin
3. Air dan garam

Prosedur Percobaan
Percobaan dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk titik kabut dan
titik beku terlebih dahulu, baru dikondisikan untuk menentukan titik tuang.

7
Titik Kabut dan Titik Beku

1. Ambil sampel dan masukkan ke dalam tube sampai garis batas.


2. Siapkan esbatu kemudian ditambahkan garam secukupnya untuk menjaga
agar es batu tidak cepat mencair.
3. Masukkan thermometer.
4. Amati temperature dan kondisi sampel yang diteliti setiap 3 menit.
5. Laporkan pembacaan temperature ( dalam Celcius atau Fahrenheit ) pada
saat terjadinya kabut dan lanjutkan sampai sampel diyakini membeku.

Titik Tuang

1. Setelah didapatkan titik beku, maka percobaan dilanjutkan untuk


menentukan titik tuang.
2. Keluarkan tube yang berisi sampel dari dalam batu pada kondisi sampel
masih membeku.
3. Diamkan pada temperature permukaan.
4. Amati perubahan temperature pada saat seluruh permukaan sampel dapat
dituangkan. Laporkan temperature tersebut sebagai titik tuang.

Analisa Dan Perhitungan

Analisa
Parameter Sampel Umum Sampel Kelompok
Titik Kabut 17,6 oC = 63,68 oF 18,6 oC = 65,48 oF
Titik Beku 4,5 oC = 40,1 oF 3,7 oC = 38,66 oF
Titik Tuang 16,2 oC = 61,16 oF 15,8 oC = 60,44 oF

8
Titik kabut, titik beku, dan titik tuang dari data tiap kelompok

Titik Kabut Titik Titik


KELOMPOK
(oF) Tuang(oF) Beku (oF)
1&2 63,68 oF 61,16 oF 40,1 oF
3&4 62,24 oF 59,36 oF 36,68 oF
5&6 85,1 oF 76,82 oF 80,96 oF

Perhitungan

a. Sampel Umum

 Titik Kabut ( 17,6 oC ) =


= 31,68 + 32o
= 63,68 oF

 Titik Beku ( 4,5 oC ) =


= 8,1 + 32
= 40,1 oF

 Titik Tuang ( 16,2 oC ) =


= 29,16 + 32o
= 61,16 oF

b. Data Kelompok
9
 Titik Kabut ( 18,6 oC ) =
= 33,48 + 32o
= 65,48 oF

 Titik Beku ( 3,7 oC ) =


= 6,66 + 32o
= 38,66 oF

 Titik Tuang ( 15,8 oC ) =


= 28,44 + 32o
= 60,44 oF

Pembahasan
10
Pada perjalanan dari formasi menuju permukaan, minyak bumi mengalami
penurunan temperatur. Apabila hal ini tidak di waspadai, maka akan terjadi
pembekuan minyak di dalam pipa, sehingga tidak bisa lagi mengalir.
Kehilangan panas ini akan menyebabkan suatu masalah yang akan menjadi besar
akibatnya apabila tidak segera diatasi. Untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat
mengambil formasi sample minyak dan mengadakan uji coba untuk menentukan
titik kabut, titik beku, dan titik tuang.
Dari titik kabut, titik tuang, dan titik beku yang diperoleh , kita dapat mengetahui
pada temperatur berapa minyak tersebut masih dapat mengalir, padatannya
mengkristal, hingga saat minyak mulai membeku (tidak dapat mengalir lagi)
sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan memasang heater pada jarak-jarak
tertentu pada pipa atau dengan memasang isolasi pada pipa untuk mempertahankan
temperaturnya dalam kondisi yang diinginkan dan minyak pada flow line tetap
mengalir lancar.
Pada percobaan ini diketahui dari data awalnya oC kita harus mengubahnya ke oF,
karena pada standar Nasional harus menggunakan satuan oF .
Dari sample data umum diatas maka diperoleh , titik kabut 63,68 oF, titik beku
40,1 oF, titik tuang 61,16 oF, sedangkan dari sample data kelompok diatas maka
diperoleh, titik kabut 65,48 oF, titik beku 38,66 oF, titik tuang 60,44 oF. Percobaan
ini dari titik rendah ke titik yang paling tinggi yaitu titik beku>titik tuang>titik
kabut.
Dari data-data perhitungan telah dilakukan sebelumnya, kemudian diplotkan ke
dalam suatu grafik, dimana dijelaskan besar dari titik kabut (cloud point), titik
beku, dan titik tuang (pour point) dari suatu minyak mentah dari data masing-
masing kelompok.
dapat kita ketahui bahwa titik kabut memiliki temperatur tertinggi, dan titik beku
memiliki temperatur terendah sedangkan titik tuang memiliki temperatur di antara
keduanya (antara titik kabut dan titik beku).
Dan dari hasil percobaan diatas diperoleh bahwa minyak berat yang lebih dulu
mengalami pembekuan dari pada minyak ringan. Karena pada minyak berat lebih
banyak mengandung padatan-padatan jika dibanding minyak ringan. Jadi untuk
menghindari pembekuan maka haruslah diusahakan agar temperatur minyak yang
diproduksi pada alat-alat flow line tetap stabil.
Kesimpulan

11
1.Dari sample data umum diatas maka diperoleh, titik kabut 63,68 oF, titik beku
40,1 oF, titik tuang 61,16 oF, sedangkan dari sample data kelompok diatas maka
diperoleh , titik kabut 65,48 oF, titik beku 38,66 oF, titik tuang 60,44 oF.
2.Percobaan ini penentuan titik kabut, titik beku, titik tuang dari minyak pada
sumur yang mempengaruhi produksi sangat penting guna mencegah terjadinya
flow rate dan menaikkan bahan pompa serta menurunkan jumlah produksi.
3.Semakin berat minyak tersebut semakin cepat membeku karena yang
mempengaruhi titik kabut, titik tuang, dan titik beku yaitu komposisi penyusun
minyak tersebut.
4.Percobaan ini dari titik rendah ke titik yang paling tinggi yaitu titik beku>titik
tuang>titik kabut.
5.Untuk mencegah timbulnya masalah (problem) pada minyak yang sedang di
produksi, terutama mengenai pembekuan minyak pada flow line akibat penurunan
temperatur, maka dipasang heater pada jarak-jarak tertentu di flow line atau
pemasangan isolasi pada pipa.

Daftar pustaka

12
(putrawan, 2016)
(coursehero, 2017)
(perminyakan33.blogspot.com, 2018)
(zeto, 2016)
(james, 2017)

13

Anda mungkin juga menyukai