Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

ESCAP KE KARANGRENA

DISUSUN OLEH:

English Speaking Club STT MIGAS CILACAP

Latar belakang
ESCAP adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampus STT Migas
Cilacap. “ESCAP mengawali sebagai UKM pertama di STT Migas yang
melaksanakan kegiatan diluar langsung bersama masyarakat,melakukan interaksi
kegiatan belajar mengajar dalam program pengabdian masyarakat” Kata Pak Aan
selaku Wakil Ketua III Bid.Kemahasiswaan STT Migas Cilacap.

Nama kegiatannya adalah PakLish (Ngapak English) Peserta PakLish dari berbagai
SD yang ada,yaitu SDN 1, SDN 2,SDN 3, SDN 4 Desa Karangrena. Masing-
masing SD diambil 5 orang untuk mengikuti pembelajaran PakLish. PakLish
berjalan selama 20 kali pertemuan pada hari sabtu jam 14:00 s/d 15:30. Kegiatan
kali ini bekerjasama dengan pemerintah desa karangrena Kec. Maos Kabupaten
Cilacap. Dengan mengangkat keunggulan desa yaitu kekayaan budaya jawa yang
dikembangkan di desa ini, ESCAP mengajarkan bahasa inggris yang mudah di
cerna dan digunakan sebagai percakapan sehari-hari. Ada 4 pengajar yang
mengajarkan anak-anak di desa tersebut, yaitu mba Tesa mengajar anak-anak dari
SDN 4, mba Intan mengajar anak-anak dari SDN 1, mas Noufal mengajar anak-
anak dari SDN 4 dan 3, dan yang terakhir mas eko mengajar anak-anak dari SDN 2
dan 3.

“Kita mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak desa Karangrena,


Harapannya ketika desa tersebut mendapat touris dari Internasional, anak-anak
desa mampu untuk menjelaskan kepada para touris yang berkunjung tentang
keunggulan desa dan budaya yang dikembangkan di desa ini” tutur Tesa selaku
ketua ESCAP STT Migas Cilacap.

Berikut beberapa foto saat kegiatan berlangsung pada hari Sabtu,26 Februari 2021.
Untuk mengawali kegiatan mereka melakukan absen terlebih dahulu dan
dikumpulkan jadi satu di satu tempat agar absen dapat berjalan dengan lancar.
Cuaca awalnya sangat bagus dan suasana mendukung untuk dilakukan kegiatan
belajar,tetapi ketika jam menunjukkan jam 2:30 cuaca sudah mulai menunjukkan
akan turun hujan dan benar saja hujan turun deras,lalu anak-anak diminta untuk
berteduh terlebih dahulu sambil menunggu hujan reda.
Kita masuk ke pengajar yang pertama yaitu Noufal Rafid Kumara,beliau tidak
kesulitan untuk mengajar anak-anaknya karena mereka pintar,cepat menangkap,
dan tidak malu-malu untuk melakukan interaksi seperti minggu lalu dan itu
merupakan progres yang sangat pesat.
Pengajar selanjutnya adalah Intan Nur Agustin, kalau beliau mengajar dengan
pelan-pelan dan lembut. Karna beliau tau anak didiknya tidak bisa diajarin cepat
dan keras.
Pengajar selanjutnya Tessa sukma,”tidak ada kesulitan untuk mengajar anak-anak
pintar seperti mereka” tuturnya dalam percakapan bersama saya. Beliau sangat
sabar dan tidak mudah emosi dalam mengajar.
Yang terakhir Eko Setiono, beliau juga sangat sabar dalam mengajari murid-
muridnya dan tidak terburu-buru untuk mengejar materi agar cepat selesai. Anak-
anaknya juga santai diajari beliau dan cepat menangkap apa yang diajari oleh
beliau.

Anda mungkin juga menyukai