Anda di halaman 1dari 11

1.

OB ( Over burden )
2. Overburden  adalah lapisan tanah penutup ( lapisan yg menutupi bahan galian ) yang bia
sanya terdiri dari :
- Top Soil
- Sub Soil
- Lapisan tanah inti (sand stone, clay, dan lain – lain)
3. Top Soil  adalah lapisan tanah paling atas (pucuk atau humus) Adalah bagian atas tanah
(humus) dengan ketebalan 1-1.5 m dari permukaan yang mengandung unsur-unsur hara y
ang diperlukan untuk pertumbuhan vegetasi.
4. Sub Soil adalah lapisan tanah antara top soil dan overburden (lapisan tanah inti).
5. Clay adalah tanah lempung.
6. Sand stone adalah batu pasir.
7. Mud adalah Lumpur.
8. IB (Inter burden) adalah lapisan tanah penutup yang terletak diantara dua lapisan batuba
ra/bahan galian.
9. BCM ( Bank Cubic Meter ) adalah meter kubik tanah insitu/asli.
10. LCM ( Loose Cubic Meter ) adalah meter kubik tanah gembur.
11. PIT adalah lokasi penambangan.
12. Ripping adalah penggaruan/Pemberaian/Loosening material dengan mengunakan Alat B
erat, biasanya yang digaru OB.
13. Loading adalah pemuatan, biasanya yang di muat OB atau Coal.
14. Hauling adalah pengangkutan, biasanya  ang diangkut OB atau Coal.
15. Digging adalah pengalian.
16. Direct Digging adalah penggalian secara langsung tanpa di ripping.
17. Front Loading Adalah titik lokasi pengambilan OB/batubara yang sudah siap dimuat ke
Dump Truck/alat haluing.
18. Disposal Adalah tempat/lokasi yang dirancang/direncanakan untuk menampung material
buangan overburden dari tambang.
19. Frame Disposal Adalah bagian luar dari tiap level disposal yang berfungsi sebagai count
er bagian tengah disposal.
20. Seleksi Material Adalah proses memilah material yang akan di buang di disposal.
21. Land Clearing adalah pembersihan areal menggunakan A2B dari semak belukar atau
pohon – pohon yang berdiameter kecil sampai besar untuk persiapan penambangan.
22. Produksi adalah jumlah produksi atau hasil kerja unit persatuan waktu ( per
shift/perhari/perbulan ).
23. Productivity  adalah kapasitas produksi unit per jam.
24. Hauling Road  adalah jalan angkut OB dan Batubara, OB ke disposal dan batubara ke
port site.
25. Cycle Time adalah waktu edar yang diperlukan oleh unit untuk melakukan satu
siklus/perputaran kerja.
26. SR (Strpping Ratio ) adalah ratio atau perbandingan antara overburden yang dikupas
dengan bahan galian (coal, dll ) yang didapat.
27. Daily Production Report Adalah laporan harian yang dikerjakan secara manual, berisi p
encapaian hasil kerja harian (weather condition, production, equipment performance, dan
problem- problem).
28. COAL ( Batubara )
29. Expose Adalah lapisan batubara fresh (segar/baru) yang terbuka oleh karena adanya peng
upasan overburden di atas atau di samping lapisan batubara tersebut.
30. Fines Coal Adalah batubara berukuran sangat kecil (halus), terjadi akibat adanya pengha
ncuran oleh unit yang bekerja di atas lapisan batubara.
31. Dirty Coal Adalah batubara yang telah tercampur dengan material overburden atau sisipa
n.
32. Cleaning Coal Adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan lapisan batubara dari m
aterial  overburden, sisipan, dirty coal, fines coal dan material lain non batubara.
33. Coal Getting adalah pengambilan batubara yang siap untuk di loading.
34. Crusher adalah mesin penghancur batubara sehingga menjadi butir – butiran kecil sesuai
dengan permintaan pasar.
35. ROM (Run of Mine ) adalah tempat penyetokan batubara yang belum dimasukkan ke te
mpat crusher /mesin penghancur batubara
36. Spontaneous Combustion adalah terbakarnya batubara baik dalam kondisi insitu maupu
n dalam stock ROM dikarenakan karena kondisi yang lembab atau panas.
37. Fine Coal Trap adalah tempat untuk menampung dan memisahkan antara batubara yang
halus dengan air.
38. ROM Stockpiling Adalah proses penumpukan batubara yang diatur menurut aturan terte
ntu dan dilakukan di tempat tertentu.
39. Dilusi batubara adalah batubara yang tercampur overburden atau kotoran benda asing.
40. Inspeksi Kontaminasi Adalah proses terencana untuk memeriksa alat produksi yang ber
aktivitas di batubara untuk memastikan bahwa unit tersebut bebas dari kontaminan (mater
ial non batubara yang terangkut bersama batubara).
41. Kontaminasi Adalah terbawanya material-material non batubara ke Crushing Plant
42. Inspeksi Awal Adalah inspeksi kontaminasi sebelum melakukan aktivitas yaitu pada awa
l shift atau unit yang  selesai perbaikan
43. Bund Wall   : Tanggul Pengaman.
44. Request Level (RL)  : Ketinggian/level/elevasi yang diminta sesuai
45. Disposal : Tempat pembuangan / penumpukan material tak ” berharga “ (OB, Sub Soil, D
ll).
46. Waste Dump : Nama lain disposal.
47. Waste : Material-material yang tidak “berharga”.
48. Top Soil : Tanah pucuk yang mengandung “hara” (bahan yang menyuburkan
49. Sub Soil : Tanah di bawah lapisan Top Soil tetapi diatas OB.
50. Stripping Ratio (SR)  : Perbandingan jumlah volume batuan (OB, waste)   yang harus dib
ongkar untuk mendapatkan sejumlah   (ton) mineral/bahan tambang (Coal – Ore).
51. SR = 1 : 10
52. End Wall  :  Dinding atau batas akhir dari penambangan.   Biasanya terdapat diujung daer
ah penambangan   (melintang strike).
53. Settling Pond  :   Kolam Pengendapan.
54. Mud Pond  :   Kolam Penampungan lumpur.
55. ROM (Stock Pile)  :   Run Of Mine, Raw Of Mine
56. Fleet  :   Sekumpulan Armada Produksi. Biasanya terdiri dari   Excavator, Dump Truck d
an alat pendukungnya : DZ,   GD, dll.
57. Match Factor  :   Angka yang menunjukkan hasil perbandingan antara   produksi alat mua
t dengan alat angkut yang dilayani.   Match = seimbang jika nilainya 1 (satu).
58. Idle  : Waktu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol   manusia, seperti : Hujan, K
abut, dll.
59. Delay : Waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan   manusia, seperti : Re
st Time, Refueling, Move karena   blasting, dll).
60. Slippery : Wet condition, Waktu yang hilang setelah hujan sampai   dengan kering dan da
pat beroperasi  kembali.
61. Rain : Waktu selama hujan
62. BCM : Bank Cubic Meter : volume insitu (di tempat).
63. LCM : Loose Cubic Meter : Volume terurai / gembur.
64. AMD : Acid Mine Drainage, Pengaliran air asam tambang   (Pengaturan aliranair).
65. Cross Fall : Kemiringan / arah air dialirkan.
66. Cut Back : Push Back.
67. Grade : Kandungan / kadar mineral berharga dalam bijih (Ore   seperti : Emas, grade den
gan satuan 4 gr/ ton).
68. Grade  :  Kemiringan jalan (%), misalnya 4 %.
69. Countur  : Garis yang menghubungkan titik-titik yang sama   ketinggiannya.
70. Coal Expose  :  Coal yang sudah terbuka / dibuang OB nya.
71. Coal Inventory  :   Coal yang ada / masih ada dalam tambang dan   siap diangkut keluar ta
mbang (ke ROM).
72. Contamination  :  Tercampurnya coal dengan material lain dari luar (OB,   scorea, besi dl
l).
73. Dillution  :  Tercampurnya Ore (Emas) dengan material lain dari   luar (waste, dll).
74. Tinggi Lereng Tunggal/Bench Height : Tinggi dari setiap satu lereng tunggal / bench
75. Lebar Lereng Tunggal/Bench Width : Lebar total dari setiap satu lereng tunggal / benc
h, di dalam nya biasa terdapat komponen berupa berm yang berfungsi menahan jatuhan/l
ongsoran material dari bench diatas-nya.
76. Sudut Lereng Tunggal / Bench Face Angle : Sudut dari setiap lereng tunggal / bench, c
ara menghitung sudut nya adalah dari kaki lereng hingga puncak lereng (toe to crest)
77. Tinggi Inter-Ramp : Tinggi pada skala ini mengikuti dari desain tambang yang telah dib
uat. Umumnya bisa 2x – 3x tinggi bench atau bahkan bisa lebih, tergantung perhitungan d
esain lereng tambang, perhitungan kecuraman jalan hauling, perhitungan fuel dan kapasit
as dari alat berat nya.
78. Lebar Inter-Ramp : Lebar Inter-Ramp biasanya mengikuti perhitungan dari lebar alat be
rat yang dipakai, termasuk pertimbangan jumlah jalur yang ingin dipakai, ditambah deng
an pembuatan berm serta pertimbangan regulasi dan lainnya. Umumnya jauh lebih lebar
dibanding lereng skala bench.
79. Sudut Inter-Ramp : Cara menghitung sudut keseluruhan dari Inter-Ramp berbeda denga
n cara menghitung bench yang dari kaki ke puncak lereng. Untuk sudut derajat lereng ska
la ini dihitung dari kaki bench paling bawah (pit floor/di atas batas inter-ramp yang lain ji
ka ada) hingga ke kaki bench terakhir sebelum terkena ramp/jalan tambang (toe to toe). U
ntuk lebih jelasnya bisa dilihat ilustrasi di bawah.
1. Air-dried basis : disingkat ADB atau adb, berarti analisis contoh batubara dalam kead
aan kadar kelembaban yang hampir sama dengan kelembaban udara sekitarnya.

2. AMD : Acid Mine Drainage, Pengaliran air asam tambang (Pengaturan aliran air).
3. Backfill : Tanah atau batuan yang dipakai untuk mengurangi (mengisi) bekas galian ta
mbang batubara atau galian sipil lainnya. Kata ini juga dipakai sebagai kata kerja, yang be
rarti pekerjaan pengisian bekas penggalian. Dalam tambang batubara backfill lebih sering
diartikan sebagai pekerjaan mengisi galian bekas endapan batubara beserta tanah penutup
nya dengan tanah kupasan. Cara ini sangat dianjurkan dari segi teknis ekonomis teknik pe
nambangan maupun dari segi dampak lingkungan, karena jarak pengangkutan kecil dan ta
nh buangan tidak memerlukan tambahan lahan disekitarnya. Backfill dapat juga berasal da
ri tambang dalam yang diangkut keluar hasil penggalian terowongan, jalan menuju keper
mukaan kerja baru (pekerjaan persiapan).

4. Batter slope : Kemiringan individual slope (kemiringan antara crest dan toe dalam satu
slope di daerah galian / timbunan).

5. BCM : Bank Cubic Meter : volume insitu (di tempat).


6. Bench : teras penggalian atau jenjang pada tambang batubara terbuka atau tambang lain
nya ataupun pada pekerjaan pemindahan tanah. Dapat pula berarti bagian-bagian lapisan b
atubara yang dipisahkan oleh lapisan pengotor, misalnya lapisan serpih atau bagia-bagian
dari lapisan batubara yang sudah terkupas, terbagi-bagi karena proses penambahannya.

7. Berm : semacam tanggul atau dinding teras yang terbentuk secara alami. Lereng yang s
engaja dibuat untuk penahan longsor pada tambang terbuka atau pada penggalian lainnya.
Istilah berm sering pula disamakan dengan teras atau landaian yang dibuat untuk jalan ang
kut pada tambang terbuka. Berm dapat juga berarti lapisan tipis batubara yang ditinggalka
n sementara untuk dipakai sebagai landasan kerja untuk pengupasan lapisan penutup diseb
elahnya.

8. Bund Wall : Tanggul Pengaman.

9. Coal Expose : Coal yang sudah terbuka / dibuang OB nya. 

10. Coal Inventory : Coal yang ada / masih ada dalam tambang dan siap diangkut keluar t
ambang (ke ROM). 

11. Contamination : Tercampurnya coal/bahan galian dengan material lain dari luar : OB,
scorea, besi dan lain-lain.

12. Contour : Garis menghubungkan titik-titik yang sama ketinggiannya. 

13. Crest : Sisi atas / kepala slope.

14. Cross Fall : Bentuk normal kemiringan jalan (cross section) satu atau dua arah. 
  
15. Culvert : Gorong-gorong untuk pengaliran air paritan, creek atau sungai kecil, biasan
ya terbuat dari plat baja / beton bertulang.
16. Cut Back : Pemotongan pit dilakukan secara bertahap dengan garis potong sejajar den
gan garis pit design, hal ini biasa dilakukan untuk mengimbangi stripping ratio pada prose
s pengerjaan tahap – tahap penambangan (Push back).

17. Cut & Fill : Galian / potong dan timbun.

18. Cycle time : Waktu edar untuk suatu aktivitas tertentu satu alat.

19. Delay : Waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan manusia, seperti :
Rest Time, Refueling, Move karena blasting.

20. Dilution : Tercampurnya Ore (Emas) dengan material lain dari luar (waste, dll).

21. Disposal : Tempat pembuangan / penumpukan material tak ” dipakai “ (OB, Sub Soil,
Dll).

22. Embankment : Timbunan massal (volume besar) untuk konstruksi.

23. End Wall : Dinding atau batas akhir dari penambangan. Biasanya terdapat di ujung da
erah penambangan (melintang strike).

24. Fleet : Sekumpulan Armada Produksi. Biasanya terdiri dari Excavator, Truck & alat p
endukungnya : Bulldozer, Grader , dll.

25. Floor : Lapisan bagian paling bawah dari batu bara (coal).

26. Free face : Bidang bebas/batas antara material asli dan material yang sudah diambil (b
isa coal atau OB).

27. General work : Pekerjaan yang sifatnya umum untuk mensupport pekerjaan tambang
misalnya : drainasi, sloping, cleaning, dll).

28. Grade : Kemiringan jalan biasanya menggunakan satuan persen (%), misalnya 4 %. 

29. Grade : Kandungan / kadar mineral berharga dalam bijih ( Ore seperti Emas, grade de
ngan satuan 4 gr/ ton).

30. Grubbing : Pengumpulan tumbuhan semak / perdu.

31. High wall : Dinding tambang pada sisi kemiringan batu bara terdalam yang terdiri dar
i slope dan bench.

32. Idle : Waktu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia, seperti : Hujan,
Kabut, dll.

33. Interburden : lapisan antara, yakni zona (lapisan) tanah/batuan diantara dua atau lebi
h lapisan batubara yang jarak tegaknya satu dengan lainnya tidak jauh. Dapat juga diartika
n sebagai lapisan pengotor yang memisahkan suatu lapisan batubara dengan ketebalan yan
g layak ditambang. Lapisan pengotor ini biasanya terdiri dari serpih, lempung, batu pasir,
batu lanau, batu lumpur, batu lempung limonit dan sejenisnya dan mungkin mengandung l
apisan tipis batubara yang tidak layak ditambang (secara ekonomis).

34. LCM : Loose Cubic Meter : Volume terurai / gembur.

35. Log stock pilling : Area penumpukan kayu batangan / gelondongan (log).

36. Low wall : Dinding tambang pada sisi terdangkal / singkapan ini bisa terbentuk dari fl
oor atau bench/slope.

37. Match Factor : Angka yang menunjukkan hasil perbandingan antara produksi alat mu
at dengan alat angkut yang dilayani. Match = seimbang jika nilainya 1 (satu).
38. Mud Pond : Kolam Penampungan lumpur.

39. NAR : singkatan dari net as-received, yaitu nilai (kalori) bersih dari conto batubara ya
ng dianalisis dilaboratorium dan merupakan nilai kalori gross air dried (lihat GAD) disesu
aikan dengan pengurangan unsur hidrogen.

40. OB : singkatan dari Over Burden, yaitu lapisan tanah (batuan) yang menutupi lapisan
batubara. sering disingkat dengan O/B.Bila Over Burden telah digali diangkat dan dibuan
g disebut waste (limbah).

41. Overall slope : Kemiringan total dari beberapa slope yaitu dari crest tertinggi sampai t
oe yang paling terdalam.

42. Out Crop : Singkapan batu bara / ujung atas batu bara yang terlihat langsung tanpa ad
a tanah (material) penutup.

43. Rain : Hujan / Waktu selama hujan berlangsung.

44. Request Level (RL) : Ketinggian/level/elevasi yang diminta sesuai.

45. Rip Rap : Tempat aliran air yang sengaja dibuat untuk mengalirkan air pada sisi kiri d
an kanan jalan.

46. Road drainage : Drainasi atau pengaliran air dari sisi kiri dan kanan jalan.

47. Road maintenance : Perawatan jalan yang meliputi : grading, compacting, water spra
ying, bund wall, re-seating material surface, perawatan dll.

48. Road pavement : Lapis pengerasan jalan, ini bisa terjadi dari agregate (batuan base/su
b base coarse, coarse, surface), aspal atau beton.
49. Roof : Lapisan bagian paling atas batu bara (coal).

50. ROM ( Stock Pile ) : Run Off Mine, Raw Off Mine.

51. Seam : lapisan batubara dengan kata lain suatu pelapisan tipis bila dibandingkan deng
an tebalnya batuan di sutu wilayah geologi yang dapat terbagi menjadi 2 atau lebih lapisan
dan secara terpisah atau digabung merupakan endapan batubara yang biasanya layak dita
mbang. Seam adakalanya juga berarti lapisan bahan galian mineral logam.

52. Settling Pond : Kolam Pengendapan. 

53. Sight distance : Jarak pandang baik pandangan henti sampai dengan pandangan meny
iap .

54. Slippery : Wet condition, Waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan kering dan
dapat beroperasi kembali.

55. Slope : lereng atau permukaan yang miring (membentuk sudut dengan bidang datar).
Biasanya bentuk kemiringan dari bukaan (permuka) tambang terbuka. Di dalam geometri
tambang terbuka lereng ini mempunyai batasan (terukur) mengikuti kaidah mekanika batu
an (kemantapan lereng) dan ketentuan pemerintah.

56. Stripping Ratio (SR) : Perbandingan jumlah volume batuan (OB, waste) yang harus d
ibongkar untuk mendapatkan sejumlah (ton) mineral/bahan tambang (Coal – Ore). Misaln
ya SR = 8 : 1 atau SR 8.

57. Sub Grade : Konstruksi badan jalan dari tanah yang telah memenuhi persyaratan kepa
datan tertentu.

58. Sub Soil : Tanah di bawah lapisan Top Soil tetapi diatas OB. 
59. Sump : tempat yang paling rendah (semacam kolam kecil) dalam tambang (tambang d
alam atau tambang terbuka) untuk menampung air dan dari tempat itu air dipompakan kel
uar tambang.

60. Super elevasi : Kemiringan badan jalan dari titik tengah (center line) sampai ke sisi te
rluar jalan.

61. Toe : Sisi bawah / kaki slope.

62. Top Soil : Tanah pucuk yang mengandung “hara” (bahan yang menyuburkan tanah.

63. Underburden : sama dengan seat clay.

64. Waste Dump : Nama lain disposal. 

65. Waste : Material-material yang tidak “dipakai”.

66. Water spraying : Penyiraman jalan, biasa dilakukan untuk mengurangi debu atau me
njaga kelembaban jalan tertentu

Anda mungkin juga menyukai