MENGAPLIKASIKAN
QUALITY CONTROL CIRCLE
( 3M – QCC )
Pada mulanya tahun 1960an guna mengikuti laju persaingan pasar global dunia, Jepang
melakukan tindakan peningkatan produktivitas dan kualitas dengan melakukan tindak
perbaikan secara terus menerus atau disebut juga dengan KAIZEN.
Jepang telah membuktikan kepada dunia bahwa peningkatan kualitas dengan menggunakan
metode QCC-nya sehingga menjadikan mereka menguasai Pasar Internasional, yang
menjadikan metode dari strategi yang diciptakan oleh jepang banyak dipelajari oleh negara-
negara industri maju di seluruh dunia, termasuk Indonesia
MENGENAL QCC
KAIZEN
MENGENAL QCC
KAIZEN
“ Usaha perbaikan untuk menjadi lebih baik
Quality Control Circle atau QCC adalah alat yang digunakan untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus dalam suatu aktivitas dengan
tujuan meminimalkan kerugian guna meningkatkan keuntungan.
Penerapan Kaizen
MENGENAL QCC
SIKLUS KAIZEN
MENGENAL QCC
CONTOH MASALAH :
MUDA, MURA DAN MURI
MENGENAL QCC
1 MENEMUKAN
PERSOALAN/TEMA
3. Diagram Pareto
7 STANDARISASI
4. Diagram Ishikawa (Tulang Ikan) / Fish Bone
TIDAK TERLIHAT Chart
MENGANALISA PENGARUHNYA
2 SEBAB AKIBAT MEMERIKSA HASIL 5. Peta Kendali (Control Chart)
6 & DAMPAK
PERBAIKAN
6. Histogram
3 MENEMUKAN AKAR
PERMASALAHAN 7. Diagram Tebar
MELAKSANAKAN
TAHU 5 PENANGGULANGAN
/ IMPLEMENTASI
PENYEBABNYA
MERENCANAKAN
4 TINDAKAN
PENAGGULANGAN
MENCOBA QCC
Dalam menentukan tema dan judul perbaikan kita harus berdasarkan data actual di
lapangan. Dari data tersebut maka akan kita ketahui permasalahan yang ada.
Data dapat kita peroleh dari :
a. Checksheet
b. Stratifikasi ( Pengelompokan )
c. Pareto
d. Control Chart
e. Brainstroming
f. Histogram
g. Diagram Tebar
Dari 6 sumber data di atas bisa kita gunakan salah satu maupun gabungan dari
beberapa sumber data.
MENCOBA QCC
AVERAGE PROSENTASE
ACTIVITY KPI JANUARI 16 FEBRUARI 16 DEVIASI
COST LOSSES
LOADING 0.49 0.50 0.48 0.49 0.01
HAULING 1.04 1.42 1.47 1.45 (0.41) 88.44%
RIPPING 0.12 0.09 0.09 0.09 0.03
DOZZING 0.13 0.16 0.17 0.17 (0.03) 7.24%
SUPPORT 0.11 0.14 0.13 0.13 (0.02) 4.32%
OVER HEAD 0.05 0.04 0.04 0.04 0.00
DEWATERING 0.06 0.08 0.02 0.05 0.00
TOTAL 2.00 2.44 2.41
TEMA :
MENURUNKAN COST PRODUKSI OVER BURDEN
JUDUL:
EFISIENSI KONSUMSI FUEL HD 785
TARGET PERBAIKAN
95.00
90.00
90.66
85.00
85
Target yang
80.00
diharapkan turun
6,24% dari
75.00
70.00
65.00
pemakaian
60.00
AKTUAL TARGET
sebelumnya
MENCOBA QCC
3
belum dimakasimalkan
PEMBENGKAKAN
4
KONSUMSI FUEL HD 785
Kalibrasi injector
1 Evaluasi berkala dr
traineer.
Jam sliperpy tinggi
Kondisi jalan
undulating
Grade jalan
belum standar
Refress operator
2 Matrial
Environment
Man
MENCOBA QCC
Akar permasalahan dalam hal ini adalah penyebab dasar timbulnya masalah
yang akan kita perbaiki.
Dalam slide sebelumnya telah dikategorikan 4 masalah yang dominan, berikut
contoh menemukan akar permasalahannya :
No Masalah Penyebab
1 Jam slippery tinggi Actual melebihi dari Plan ( 160% )
2 Grade jalan belum standard Area kerja belum bebas
Jalan acces short term
3 Pemakaian Eco mode belum masksimal Kedisiplinan karyawan kurang perihal pemakaian Eco Mode
4 Pemakaian ASRC belum maksimal Pengetahuan karyawan mengenai penggunaan ASRC kurang
MENCOBA QCC
Jam Slippery di atas Memakasimalkan unit Untuk mengurangi ground Memastikan PA dan UA unit 01 Maret
PIT X Ngadiyanto
Target support pressure pada unit HD support 2016
1 Lingkungan
Grade Jalan Belum Mengejar target Agar bisa dibuat desain 01 Maret
Memastikan saat meeting Office RUB Agung
Standar pembebasan sesuai standar 2016
Kedisiplinan
karyawan kurang Observasi pemakaian Eco Agar mengetahui habbit 15 Maret
Sampling beberapa unit HD PIT X Ngadiyanto
perihal pemakaian mode operator 2016
Eco Mode
Agar operator
Pemasangan rambu pada
Pemasangan rambu start mengetahui pada lokasi 17 Maret
area sebelum masuk PIT X Ngadiyanto
pemakaian Eco Mode mana harus 2016
disposal
menggunakan Eco Mode
2 Metode
Untuk mengetahui data
pemakaian fuel dan Eco mengolah data yang
Evaluasi VHMS Weekly Office PPA Agung
Mode berdasarkan record diserahkan dari PLANT
machine
Pengetahuan Sosialisasi penggunaan
Mensosialisasikan dan
karyawan mengenai ASRC Dengan pengeriman 18 Maret
memonitor penggunaan PIT X Ngadiyanto
penggunaan ASRC menggunakan ASRC 2016
ASRC dengan benar
kurang kerja engine lebih ringan
MENCOBA QCC
Dari seluruh rencana perbaikan harus diberikan status sesuai due date yang dibuat,
apakah tindakan perbaikan ini sudah selesai, masih dalam progress atupun masih
belum bisa dijalankan.
MENCOBA QCC
Dalam evaluasi keberhasilan dapat juga berdasarkan tolok ukur ( PQCDSM) berikut :
MORALE
MENCOBA QCC
2.6. Evaluasi Hasil Perbaikan
Evaluasi Berdasarkan Target Perbaikan
70
79.70
80.00
65 77.98
SEBELUM PROSES PERBAIKAN SESUDAH
JAN - FEB 16 MARET 16 APRIL 16
MORAL Pemakaian Eco Mode kurang dari 50% Pemakaian Ecomode 63%
MENCOBA QCC
2.7. Standarisasi
Tindakan perbaikan dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan standarisasi.
Pembuatan standar baru dapat dimasukan dalam Standar Operasional Prosedur.
Dalam menentukan rencana perbaikan berikutnya bisa mengacu pada pareto problem
diawal. Bisa kita ambil urutan ke 2 dari pareto masalah yang ada, atau bisa juga kita
mempunyai masalah lain diluar pareto sebelumnya.
AVERAGE PROSENTASE
ACTIVITY KPI JANUARI 16 FEBRUARI 16 DEVIASI
COST LOSSES
LOADING 0.49 0.50 0.48 0.49 0.01
HAULING 1.04 1.42 1.47 1.45 (0.41) 88.44%
RIPPING 0.12 0.09 0.09 0.09 0.03
DOZZING 0.13 0.16 0.17 0.17 (0.03) 7.24%
SUPPORT 0.11 0.14 0.13 0.13 (0.02) 4.32%
OVER HEAD 0.05 0.04 0.04 0.04 0.00
DEWATERING 0.06 0.08 0.02 0.05 0.00
TOTAL 2.00 2.44 2.41
Dari data diatas diketahui pareto ke 2 adalah masalah cost dozer, maka rencana
perbaikan berikutnya bisa : “ Optimalisasi Jam Kerja Dozer “
MENCOBA QCC
Tools tersebut sangat berguna untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan
kualitas, di PT. PUTRA PERKASA ABADI untuk kegiatan Quality Control Circle (QCC) juga
menggunakan tool ini.
MENGAPLIKASIKAN QCC