03. Disposal: Tempat pembuangan / penumpukan material tak ” dipakai“ (OB, Sub Soil, Dll).
06. Top Soil: Tanah pucuk yang mengandung “hara” (bahan yang menyuburkan tanah.
07. Sub Soil: Tanah di bawah lapisan Top Soil tetapi diatas OB.
08. Stripping Ratio (SR): Perbandingan jumlah volume batuan (OB, waste) yang harus dibongkar
untuk mendapatkan sejumlah (ton) mineral/bahan tambang (Coal –Ore). SR=1:5
9. End Wall : Dinding atau batas akhir dari penambangan. Biasanya terdapat diujung daerah penambangan
(melintang strike).
13. Fleet : Sekumpulan Armada Produksi. Biasanya terdiri dari Excavator, Truck & alat pendukungnya : DZ,
GD dll.
14. Match Factor : Angka yang menunjukkan hasil perbandingan antara produksi alat muat dengan alat
angkut yang dilayani. Match = seimbang jika nilainya 1 (satu).
15. Idle : Waktu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia, seperti : Hujan, Kabut, dll.
16. Delay : Waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan manusia, seperti ; Rest Time,
Refueling, Move karena blasting.
17. Slippery : Wet condition, Waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan kering dan dapat beroperasi
kembali.
23. Cross Fall : Bentuk normal kemiringan jalan (cross section) satu atau dua arah.
24. Cut Back : Pemotongan pit dilakukan secara bertahap dengan garis potong sejajar dengan garis pit design,
hal ini biasa dilakukan untuk mengimbangi stripping ratio pada proses pengerjaan tahap –tahap
penambangan (Push back)
29. Coal Inventory : Coal yang ada /masih ada dalam tambang dan siap diangkut keluar tambang (keROM).
30. Contamination : Tercampurnya coal dengan material lain dari luar ; OB, scorea, besi dll
31. Dilution : Tercampurnya Ore (Emas) dengan material lain dari luar (waste,dll).
34. OutCrop : Singkapan batubara/ujung atas batubara yang terlihat langsung tanpa ada tanah (material)
penutup
39. Sub Grade : Konstruksi badan jalan dari tanah yang telah memenuhi persyaratan kepadatan tertentu
40. High wall : Dinding tambang pada sisi kemiringan batu bara terdalam yang terdiri dari slope dan bench
41. Low wall : Dinding tambang pada sisi terdangkal / singkapan ini bisa terbentuk dari floor atau
bench/slope
42. Road drainage : Drainasi atau pengaliran air dari sisi kiri dan kanan jalan
43. Rip Rap: Tempat aliran air yang sengaja dibuat untuk mengalirkan air pada sisi kiri dan kanan jalan
44. Culvert : Gorong-gorong untuk pengaliran air paritan, creek atau sungai kecil, biasanya terbuat dari plat
baja / beton bertulang
45. Road pavement : Lapis pengerasan jalan, ini bisa terjadi dari agregate (batuan base/sub base coarse,
coarse, surface), aspal atau beton
46. Water spraying : Penyiraman jalan, biasa dilakukan untuk mengurangi debu atau menjaga kelembaban
jalan tertentu
47. General work : Pekerjaan yang sifatnya umum untuk mensupport pekerjaan tambang misalnya ; drainasi,
sloping, cleaning, dll)
48. Road maintenance : Perawatan jalan yang meliputi ; grading, compacting, water spraying, bund wall, re-
seating material surface, perawatan dll
49. Free face : Bidang bebas/batas antara material asli dan material yang sudah diambil (bisa coal atau OB)
52. Overall slope : Kemiringan total dari beberapa slope yaitu dari crest tertinggi sampai toe yang paling
terdalam
53. Super elevasi : Kemiringan badan jalan dari titik tengah (center line) sampai ke sisi terluar jalan
54. Sight distance : Jarak pandang baik pandangan henti sampai dengan pandangan menyiap
55. Batter slope : Kemiringan individual slope (kemiringan antara crest dan toe dalam satu slope di daerah
galian / timbunan)