Anda di halaman 1dari 139

LAPORAN AKHIR

Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah


Pada Fuel Terminal Kotabaru

PEMOHON:
Pt. Pertamina (Persero) Kotabaru

NAMA PEKERJAAN:
Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Pada Fuel Terminal Kotabaru

LOKASI PEKERJAAN:
Jalan Stagen Km 4,5 Desa Sungai Taib Kantor Pertamina Kotabaru

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK KOTABARU
2021

Support by :

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 1
PRAKATA

Laporan ini dibuat berdasarkan permohonan dari pihak PT. Pertamina


(persero) Kotabaru, dalam rangka melksanakan kajian & analisis penurunan
level tanah pada fuel terminal Kotabaru, kegiatan ini dilaksanakan oleh tim
Tenaga Ahli bidang teknik sipil dari Politeknik Kotabaru. Dengan tersusunya
laporan ini diharapkan mmemberikan informasi terkait metode perbaikan
dan perawatan pada struktur dan fasilitas Pt. Pertamina.
Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Pada Fuel Terminal Kotabaru
diharapkan juga memberikan rekomendasi teknis, sehingga dokumen ini
bersifat tertutup dan hanya dipergunakan oleh pihak terkait.
Terimakasih kepada seluruh anggota tim yang terlibat dalam
membantu kegiatan kajian & analisis penurunan level tanah pada fuel
Terminal Kotabaru. Semoga dapat dipergunakan sebagai man mestiNya.

Kotabaru, Maret 2021

Ketua Tim

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 2
DAFTAR ISI

COVER ..................................................
Daftar Isi ..................................................
I. PENDAHULUAN ..........................................
1.1. Latar Belakang ...........................................
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................
1.3 Ruang Lingkup ...........................................
II. TINJAUAN UMUM ......................................
2.1. Aspek lingkungan & kondisi geologi .......................
2.2. Penyelidikan tanah .......................................
2.3. Pasang surut sungai & pantai ................................
2.4. Prilaku Struktur ...........................................
2.5. Desain Pondasi ..........................................
2.6. Bangunan dinding penahan tanah ............................
III. METODE PELAKSANAN .................................
3.1. Tahapan pendahuluan ......................................
3.2. Waktu dan tempat ......................................
3.3. Data primer & Sekunder ....................................
3.4. Diagram alir .....................................
IV. HASIL ANALISIS .......................................
4.1. Laporan teknis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4.2. Laporan Geodesi & Topografi ................................
4.3. Laporan Geoteknik .........................................
4.4. Penijauan hidrologi ...............................
4.5. Hasil analisi perhitungan ...................................
4.6. Gambar Desain ...........................................
V. KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5.1. Kesimpulan dan rekomendasi ................................
5.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tangki timbun merupakan komponen penting dalam industri perminyakan.
Khususnya pada penerimaan, penimbunan dan pendistribusian (P3). Seperti salah
satunya lokasi tangki timbun PT. Pertamina (Persero) TBBM Kotabaru menjadi
salah satu bagian distributor Bahan bakar minyak (BBM) yang sangat vital dengan
mobilitas melayani 2 Provinsi di Pulau Kalimantan, Sehingga berupaya untuk terus
meningkatkan kualitas pelayanan pendistribusian BBM. Dalam hal ini juga
menuntut peningkatan komponen yang menunjang kegiatan pendistribusian.
Komponen penting yang dimaksud disini yaitu tangki timbun.
Dengan jumlah tangki saat ini TBBM Kotabaru sekitar 12 tangki timbun
utama. Dengan kapsitas tangki timbun berkisar 5.000 s/d 10.000 kL yang terletak
dilahan seluas ± 8, 60 hectar daratan, dengan letak di pesisir laut/pantai tentunya
sangat membutuhkan perlakuan khusus dalam mendesain seluruh struktur
bangunan, agar mengurangi resiko kegagalan dalam proses fabrikasi atau resiko
kegagalan struktur baik dalam jangka waktu cepat atau dalam jangka panjang.
Sehubungan dengan ini, pihak pertamina meminta kepada tim Laboratorium Teknik
Sipil Politeknik Kotabaru untuk melakukan kajian dan analisis penurunan level
tanah yang terjadi pada areal tangki TBBM Kotabaru saat ini, untuk dijadikan bahan
pertimbangan dalam melakukan perawatan dan perbaikan bilamana perlu
dilaksanakan.

1.2. Maksud dan Tujuan


1. Pekerjaan penyelidikan tanah ini dibagi menjadi 2 titik, hal ini dikarenakan
ada prilaku berbeda antara areal tersebut, baik dalam perlakuan metode
pengujian dan hasil dari analisis.
2. Menentukan elevasi dan kondisi topografi tanah saat ini pada areal tangki
TBBM Kotabaru
3. Menentukan sifat-sifat fisis dan kimia tanah untuk mengetahui prilaku tanah
terhadap struktur pondasi tangki pada areal tangki TBBM Kotabaru

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 4
4. Menganalisis terjadinya penurunan atau geseran pada beberapa poit vital di
areal tangki TBBM Kotabaru
5. Menyampaikan laporan secara menyeluruh dari hasil analisis, sebagai bahan
rekomendasi perawatan & perbaikan
1.3 Ruang Lingkup
1. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim Laboratorium Teknik Sipil Politeknik
Kotabaru sesuai dengan standard dan ketentuan dalam proses pengujian
laboratorium
2. Kegiatan dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan berlokasi di PT. Pertamina
(Persero) TBBM Kotabaru, sesuai dengan permohonan kegiatan yaitu untuk
melakukan kajian dan analisis penurunan level tanah yang terjadi pada areal
tangki TBBM Kotabaru.
3. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi dan data dukung
sehingga dapat digunakan pihak terkait (owner-Engineer) sebagai data dan
kajian dalam rekomendasi perawatan & perbaikan.
4. Analisi tangki akan stabilitas tangki terhadap angin dan stabilitas tangki
terhadap gempa yang mengacu pada API 650.
5. Pengujian tanah di lapangan dilakukan dengan menguji tanah pada lokasi secara
langsung, pengujian ini bisa dilakukan dengan cara :
a. Uji Conus / Sondir, Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman
tanah keras sekaligus nilai tahanan konus (qc) terhadap konsistensi tanah di
lokasi pembangunan.
b. Uji Hand boring test, pengujian ini mengetahu karakteris sifat fisis dan
mekanis tanah seperti (konsolidasi tanah, kuat geser tanah, modulus
elastisitas, kadar air, dan nilai kohesi tanah)
c. Uji tanah dilaboratorium, Pengujian kemudian dilanjutkan di laboratorium
dan hasilnya akan dikorelasikan dengan hasil pengujian di lapangan untuk
menentukan desain dan dimensi pondasi yang efisien dan aman. Jadi pada
dasarnya kedua pengujian akan dilakukan dan hasilnya akan saling
dikorelasikan untuk memastikan keakurasian hasilnya.
6. Permodelan struktur bangunan tangki dan pondasi mengunakan asumsi
pendekatan mengunakan Analisis dengan software staad pro v8i.

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Umum


a. Aspek lingkungan & kondisi geologi
Topografi sekitar dimana Survei topografi adalah suatu metode untuk
menentukan posisi tanda-tanda (features) buatan manusia maupun alamiah
diatas permukaan tanah. Survei topografi juga digunakan untuk menentukan
konfigurasi medan. Sedangkan kondisi geologi adalah mengetahui kondisi
laposan tanah (bumi) untuk memperkirakan faktor-faktor yang mempengaruhi
pada pembangunan konstruksi agar tidak merusak keseimbangan alam. Karena
kondisi geologi sangat mempengaruhi sifat-sifat penyebab bencana alam,
seperti banjir, longsor, gempa-bumi.
b. Penyelidikan tanah
Adalah merupakan hal yang wajib dilakukan ketika akan melakukan pekerjaan
konstruksi berskala besar seperti pembangunan gedung bertingkat,
pembangunan jalan beton, dll. Penyelidikan tanah sendiri merupakan pekerjaan
/ kegiatan untuk mengetahui karakteristik maupun daya dukung tanah beserta
kondisi geologinya.
c. Pasang surut sungai & pantai
Berkaitan dengan kondisi topografi sungai memiliki fungsi utama yaitu
mengalirkan air dan mengangkut material sedimen hasil erosi pada daerah
aliran sungai (DAS) dan alurnya. Material sedimen ini sebagian akan terbawa
air banjir ke luar alur aliran untu kemudian diendapkan dan sebagian besar
lainnya akan terbawa sampai ke laut atau muara sungai. Berdasarkan hal
tersebut maka muara sungai berfungsi sebagai pengeluaran atau pembuangan
debit sungai terutama pada saat banjir ke laut Mulyanto (2007).
2.2. Prilaku Struktur
a. Pondasi
Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur yang berfungsi
meneruskan beban dari bagian atas struktur ke lapisan tanah yang berada di
bagian bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan
(settlement) tanah/pondasi yang berlebihan. Untuk tujuan itu pondasi bangunan

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 6
harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat
sendiri, beban-beban berguna dan gaya-gaya luar, seperti tekanan angina,
gempa bumi dan tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun
penurunan pondasi yang merata lebih dari batas tertentu. (Ir. Rudi Gunawan,
1990). Pondasi tiang pancang adalah konstruksi yang dibuat dari kayu, beton
atau baja, yang digunakan untuk meneruskan beban-beban permukaan
ketingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah dalam massa tanah, (Joseph E.
Bowles).
b. Bangunan Dinding penahan tanah ( Turap)
Ada beberapa metode perbaikan dalam memperkuat tanah agar tidak terjadinya
longsor atau pergeseran pada tanah, diantaranya dengan melakukan metode
perkuataran seperti pengunaan sebagai berikut:
1) Sheet pile adalah sebuah struktur yang didesain dan dibangun untuk
menahan tekanan lateral (horizontal) tanah. Tekanan tanah lateral di
belakang dinding penahan tanah bergantung kepada sudut geser dalam tanah
dan kohesi (gaya tarik menarik antara partikel tanah). Tekanan lateral
tersebut bekerja dari atas sampai ke bagian paling bawah pada dinding
penahan tanah. Apabila proyek pemasangan sheet pile ini tidak
direncanakan dengan baik, maka tekanan tanah dapat mendorong konstruksi
sheet pile sehingga menyebabkan kegagalan konstruksi serta kelongsoran.
2) Pasangan bronjong batu, fungsi awal diciptakannya bronjong adalah
sebagai penahan longsor. Kawat yang tebal dan kuat dipadukan dengan batu
yang keras namun fleksibel, dapat menahan pergeseran tanah di tepi – tepi
daratan yang curam.
3) Pemecah ombak (breakwater) adalah prasanana yang dibangun untuk
memecahkan ombak / gelombang, dengan menyerap sebagian energi
gelombang. Pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi
yang menggerus garis pantai dan untuk menenangkan gelombang
dipelabuhan sehingga kapal dapat merapat dipelabuhan dengan lebih mudah
dan cepat.
c. Tanah timbunan dan jenisnya

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 7
Pada umumnya tanah, dalam bidang geoteknik, dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
tanah berbutir dan tanah kohesif. Pada tanah berbutir (pasir/sand), air pori dapat
mengalir keluar struktur tanah dengan mudah, karena tanah berbutir memiliki
permeabilitas yang tinggi. Sedangkan pada tanah kohesif (clay), air pori
memerlukan waktu yang lama untuk mengalir keluar seluruhnya. Hal ini
disebabkan karena tanah kohesif memiliki permeabilitas yang rendah.
d. Teori penurunan tanah
Bila suatu lapisan tanah mengalami pembebanan akibat beban di atasnya, maka
tanah di dibawah beban yang bekerja tersebut akan mengalami kenaikan
tegangan, ekses dari kenaikan tegangan ini adalah terjadinya penurunan elevasi
tanah dasar (settlement). Pembebanan ini mengakibatkan adanya deformasi
partikel tanah, relokasi partikel tanah, dan keluarnya air pori dari tanah yang
disertai berkurangnya volume tanah. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya
penurunan tanah.
1) Immediate Settlement – Penurunan Seketika dimana penurunan seketika /
penurunan elastic terjadi dalam kondisi undrained (tidak ada perubahan
volume). Penurunan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat saat
dibebani secara cepat. Besarnya penurunan elastic ini tergantung dari
besarnya modulus elastisitas kekakuan tanah dan beban timbunan diatas
tanah

Gambar 2.2. Simulasi penurunan tanah Immediate Settlement

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 8
Dimana:
Sc = Immediate settlement
Δσ = Beban timbunan (kN/m2)
Es = Modulus elastisitas tanah
Μs = Poisson’s Ratio
B = Lebar / diameter timbunan (m)
Ip = non-dimensional influence factor
Schleicher (1926) mendefinisikan factor Ip ini sebagai :

Dimana:
m1 = L/B (panjang/lebar beban yang bekerja)

2) Primary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi primer), yaitu


penurunan yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode
keluarnya air pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori secara
kontinyu berpindah ke dalam tegangan efektif sebagai akibat dari keluarnya
air pori. Penurunan konsolidasi ini umumnya terjadi pada lapisan tanah
kohesif (clay / lempung)
3) Secondary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi sekunder),
adalah penurunan setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Hal ini lebih
disebabkan oleh proses pemampatan akibat penyesuaian yang bersifat
plastis dari butir-butir tanah.

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

a. Tahapan pendahuluan
Merupakan bagian persiapan sebelum menentukan metode apa saja yang
digunakan dalam menganalisi permasalahan dilapangan, ini merupakan bagian
dari survey pendahuluan.

Gambar 3.1. Survei pendahuluan


b. Waktu dan tempat
Kegiatan dilaksanakan selama 30 hari atau sekitar 1 bulan dengan tahapan yang
di estimasikan berjalan tanpa ada kendala. Kegiatan dilaksanakan langsung
pada tangki timbun PT. Pertamina (Persero) TBBM Kotabaru.. Pekerjaan
penyelidikan tanah ini dibagi menjadi 2 titik, hal ini dikarenakan ada prilaku
berbeda antara areal tersebut, baik dalam perlakuan metode pengujian dan hasil
dari analisis.

Gambar 3.2. Lokasi Kajian PT. Pertamina (Persero) TBBM Kotabaru

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 10
c. Data primer merupakan data yang diambil langsung dilapangan dengan
melakukan pengukuran seperti peninjauan mutu beton, mengukur elevasi dan
vertikalisasi, eksentrrisitas bangunan, pengambilan sampel tanah, pengukuran
mutu beton, atau dengan investigasi
d. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak terkait mengenai
perencanaan terdahulu berupa rekam jejak pembangunan, as-built drawing,
informasi beban tangki, kapasitas tangki, dll
e. Diagram Alir
Diagram alir Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Pada Fuel Terminal
Kotabaru.

Umum

Survei pendahuluan

Pengumpulan data dan studi literatur

DATA PRIMER: DATA SEKUNDER:

1. Survei Geodesi / Topografi 1. As-built drawing


2. Survei Geoteknik 2. Laporan terdahulu
3. Survei Hidrologi 3. Pedoman Tangki API 650
4. Permodelan Analisi 4. Pedoman Tangki API 620
5. Struktur Software (Staad 5. Dll
Pro)

Tahapan Survei Detail

Pengolahan Data

Hasil laporan akhir

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.3. Diagram alir kagiatan

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 11
BAB IV
HASIL ANALISIS

4.1. RANGKUMAN LAPORAN


Berikut disampaikan secara keseluruhan hasil kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangkaian Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Pada Fuel Terminal
Kotabaru meliputi kegiatan sebagai berikut;
a. Survei Geodesi / Topografi
b. Survei Geoteknik
c. Analisis Struktur
d. Faktor Kegagalan Struktur & Metode Perbaikanya
Dengan hasil laporan disajikan persegmen kegiatan, untuk ditarik
kesimpulan akhir apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan elevasi
tanah, imbas apa saja yang diberikan akibat adanya perubahan struktur tanag
tersebut, dan tim Teknik Sipil Politeknik Kotabaru memberikan informasi untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam proses perawatan atau perbaikan selanjutnya
oleh pihak PT. Pertamina (persero) Kotabaru.

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 12
ANALYSIS REPORT
PENYELIDIKAN TANAH SURVEI GEOTEKNIK
UJI SONDIR, HANDBORING,
DAN UJI LAB TANAH

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK KOTABARU
2021
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Daftar Isi
Sampul Depan
Surat Pengantar
Daftar Isi
Kesimpulan Eksekutif
I. Dasar Pekerjaan 1
II. Lokasi Penyelidikan 1
III. Lingkup Pekerjaan 2
IV. Nilai Konus (qc) dam Klasifikasi Lapisan Tanah 2
V. Grafik Sondir 5
VI. Pengujian Hand Boring 7
VII. Pengujian Laboratotium 7
VIII. Perkiraan Daya Dukung Ultimit Tiang 8

Lampiran:
A. Data Penyelidikan Lapangan Cone Penetrometer Static (Sondir)
B. Data Hand Boring (Bor Dangkal)
C. Hasil Uji Laboratorium
D. Sketsa Lokasi Pekerjaan
E. Dokumentasi Pekerjaan
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

KESIMPULAN EKSEKUTIF

Penyelidikan Tanah Pada Pekerjaan Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel
Terminal Kotabaru di lokasi PT. Pertamina (Persero) Kotabaru telah dilaksanakan Pekerjaan
Sondir/Cone Penetration Tes (CPT) sebanyak 2 (dua) titik dan Pekerjaan Hand Boring sebanyak
1 (satu) titik.

Hasil penyelidikan dengan sondir menunjukkan bahwa kedalaman akhir penyelidikan adalah
18.40 m s.d. 30.0 m dengan nilai qc =30.0 kg/cm2 s.d. 155.0 kg/cm2 dan klasifikasi tanahnya
didominasi lempung sangat lunak s.d. pasir padat. Hasil penyelidikan pada pekerjaan Hand
Boring untuk sampel DS menunjukkan bahwa klasifikasi tanahnya adalah lempung lunak s.d.
pasir berkerikil. Hasil rinci untuk pengujian lapangan tersebut disajikan pada Tabel 1.

Hasil uji Laboratorium secara umum untuk sampel tabung UDS menunjukkan bahwa sifat fisis
dan mekanis yang diperoleh sebagai berikut; kadar air (Wn) = 135.86 %, berat isi (ɣn ) = 1.591
gr/cm3, berat jenis (Gs) = 2.424, cohesi geser langsung (c) = 0.00 kg/cm 2, sudut geser langsung
(∅) = 25.20, modulus elastisitas (E) = 1350.0 kg/cm2, kuat geser undrained (qu) = 0.054 kg/cm2,
kohesi undrained (cu) = 0.027 kg/cm2, compression field Index (Cc) = 1.693, swelling Index (Cs) =
0.126, koefisien konsolidasi (Cv) = 0.000317 cm2/det, koefesien rembesan oedometer (k) =
5.0710E-08. Hasil rinci untuk pengujian laboratorium tersebut disajikan pada Tabel 2.

Dalam rangka kebutuhan Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal
Kotabaru, parameter penting yang harus diperhatikan adalah Modulus Elastisitas dan Immediate
Settlement.

Banjarmasin, 18 Februari 2021


Geotechnic Engineer

Ahmad Marzuki
HATTI.ID 05.1070.BR
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Tabel 1. Kesimpulan Penyelidikan Lapangan pada Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada
Fuel Terminal Kotabaru

No Sondir Hand Boring


Titik Lokasi Kedalaman akhir (m) qc (Kg/Cm2) Koordinat Klasifikasi Koordinat

1 18.40 155.0 3˚15'15.7"S 116˚12'10.8"E Lempung lunak sampai pasir berkerikil 3˚15'19.5"S 116˚12'04.6"E
2 30.00 30.0 3˚15'19.6"S 116˚12'04.6"E - -

Tabel 2. Kesimpulan Pemeriksaan Tanah pada Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada
Fuel Terminal Kotabaru

HB.1
NO MACAM PEMERI KSAAN METOD E SNI
(0 3. 5 0 - 0 4 . 0 0 m)
1 Kadar Air Wn (%) 135.86 (SNI 1965:2008)
2 Berat Isi γn (gr/cm3) 1.591 (SNI-03-3637-1994)
3 Berat Jenis Gs 2.424 (SNI 1964:2008)
4 Batas Cair LL (%) 0.00 (SNI 1967:2008)
5 Batas Plastis PL (%) 0.00 (SNI 1966:2008)
6 Indeks Plastis PI (%) 0.00
ML
7 Gradasi (analisa saringan) % Lolos (SNI 03-1968-1990)
9.500 mm 100.00
4.750 mm 97.93
2.000 mm 91.77
0.425 mm 78.43
0.150 mm 38.44
0.075 mm 26.75
8 Hydrometer (SNI 3432:2008)
Kerikil G (Gravel) (%) 2.07
Pasir S (Sand) (%) 71.18
Lanau M (silt) (%) 18.75
Lempung C (clay) (%) 8.00
9 Geser Langsung (SNI 3420:2016)
Kuat Geser Langsung C (kg/cm2) 0.000
Sudut Geser ø (⁰) 25.2
10 Kuat Tekan Bebas (SNI 3638:2012)
Modulus Elastisitas E (kg/cm2) 1350.0
Kohesi Undrained Cu (kg/cm2) 0.027
Kuat Tekan Bebas Kondisi Undisturbed qu (kg/cm2) 0.054
Kuat Tekan Bebas Kondisi Remoulded qr (kg/cm2) 0.042
Sensitivity St 1.286
11 Konsolidasi (SNI 2812:2012)
Compression Index Laboratory Cc lab 0.967
Compression Index Field Cc field 1.693
Swelling Index Cs 0.126
Koefisien Konsolidasi Cv (cm2/det) 0.000317
Koefesien Rembesan k (cm/det) 5.0710.E-08
Angka Pori Awal eo 2.856
Angka Pori Akhir ef 1.200
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

I. DASAR PEKERJAAN

Penyelidikan tanah ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi dan data
daya dukung di bawah permukaan tanah serta karakteristik lapisan tanah, sehingga
dapat digunakan owner/engineer sebagai data dan kajian dalam pengambilan
keputusan teknis pada proyek yang dilaksanakan. Berikut uraian data pekerjaan :
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada
Fuel Terminal Kotabaru

Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru

Pemberi Kerja : Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Kotabaru

Waktu Pekerjaan Lapangan : 08 Februari 2021 s.d. 09 Februari 2021


Waktu Pekerjaan Laboratorium : 10 Februari 2021 s.d. 17 Februari 2021
Waktu Pekerjaan Laporan : 17 Februari 2021 s.d. 18 Februari 2021
Alat : - Sondir Kapasitas 2,5 ton
- Hand boring
Sertifikat Kapasitas 60 Kg/Cm2 : 0051.G-Sert/I/20
Sertifikat Kapasitas 250 Kg/Cm2 : 0050.G-Sert/I/20

II. LOKASI PENYELIDIKAN

3˚15'15.7"S
116˚12'10.8"E

Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan Tanah

1
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

III. LINGKUP PEKERJAAN

1. Type Pengujian/ Penyelidikan


a) In Situ Testing – CPT (Sondir)
b) In Situ Testing – Handboring
2. Tujuan
Penyelidikan Nilai qc, JHP, dan klasifikasi lapisan tanah dari data CPT (Sondir) dan
data Handboring

3. Metode Penyelidikan
Insitu CPT (Sondir) : SNI- 2827-2008, ASTM D 3441-16
Insitu Handboring : SNI- 03-6802-2002, ASTM D 1452-09
4. Hasil
a) Data 2 (Dua) titik CPT (Sondir) dan Karakterisik Lapisan Tanah
b) Data 1 (Satu) titik Handboring dan Karakterisik Lapisan Tanah
c) Sketsa Lokasi Pekerjaan & Dokumentasi lapangan

IV. NILAI KONUS (qc) DAN KLASIFIKASI LAPISAN TANAH

Penafsiran jenis tanah dari data Cone Penetrometer Test (Uji Sondir) ditentukan
berdasarkan grafik Schmertmann 1978 seperti yang disajikan pada Gambar 2.
Berdasarkan Nilai konus dan FR uji CPT pada titik S.1 dan titik S.2 seperti yang
ditunjukkan pada lampiran dan interpretasi klasifikasi tanah seperti yang ditunjukkan
pada tabel 3 dan 4.

2
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Gambar 2. Klasifikasi tanah berdasarkan data Sondir (Schmertmann, 1978)

 Klasifikasi Lapisan Tanah

Tabel 3. Klasifikasi lapisan tanah Sondir titik S.1


Kedalaman (m) Deskripsi Konsistensi
00.00 - 10.20 Lempung Sangat Lunak
10.20 - 12.60 Lempung Lunak
12.60 - 15.20 Lempung Sedang
15.20 - 15.60 Lempung Berpasir Kaku
15.60 - 16.20 Pasir Berlempung Sedang
16.20 - 18.20 Pasir Sedang
18.20 - 18.40 Pasir Padat

Sumber : Hasil Penyelidikan Tanah

Dari hasil penyelidikan tanah seperti yang disajikan pada Tabel 3 menunjukan bahwa
lapisan tanah pada titik sondir S.1 secara umum terdiri dari 4 (empat) Stratigrafi
dominan yaitu lempung dengan konsistensi sangat lunak sampai sedang; lempung
berpasir dengan konsistensi kaku; pasir berlempung dengan konsistensi sedang
dan pasir dengan konsistensi sedang sampai padat. Nilai qc pada akhir kedalaman
18.40 m sebesar 155.0 kg/cm² dengan klasifikasi pasir padat.

3
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Tabel 4. Klasifikasi lapisan tanah Sondir titik S.2


Kedalaman (m) Deskripsi Konsistensi
00.00 - 00.40 Lempung Sedang
00.40 - 01.20 Pasir Sedang
01.20 - 01.40 Pasir Berlempung Sedang
01.40 - 02.40 Lempung Berpasir Kaku
02.40 - 03.60 Lempung Sedang
03.60 - 13.80 Lempung Lunak
13.80 - 18.80 Lempung Sedang
18.80 - 29.80 Lempung Kaku
29.80 - 30.00 Pasir Sedang

Sumber : Hasil Penyelidikan Tanah

Dari hasil penyelidikan tanah seperti yang disajikan pada Tabel 4 menunjukan bahwa
lapisan tanah pada titik sondir S.2 secara umum terdiri dari 4 (empat) Stratigrafi
dominan yaitu lempung dengan konsistensi sangat lunak sampai kaku; lempung
berpasir dengan konsistensi kaku; pasir berlempung dengan konsistensi sedang
dan pasir dengan konsistensi sedang. Nilai qc pada akhir kedalaman 30.0 m sebesar
30.0 kg/cm² dengan klasifikasi pasir sedang.

4
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

V. GRAFIK SONDIR

Gambar 3. Grafik Sondir Titik S.1

5
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Gambar 4. Grafik Sondir Titik S.2

6
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

VI. PENGUJIAN HANDBORING

Tabel 5. Deskripsi Tanah Hasil Uji Hand Boring


No Kode Titik M.A.T (m) Kedalaman (m) Uraian Keterangan
0.00 - 0.30 Pasir Berkerikil Cokelat Tanah Urugan
0.30 - 1.30 Lempung Berkerikil Cokelat Keabu-abuan Sedang Tanah Urugan
1 HB.1 -0.80 1.30 - 2.80 Lempung Berpasir Berkerikil Merah Kecokelatan Sedang Tanah Urugan
2.80 - 3.50 Lempung Abu-Abu Lunak Tanah Dasar
3.50 - 4.00 Pengambilan Sampel Tabung Undisturbed Tanah Dasar

Sumber : Hasil Penyelidikan Tanah

Dari hasil penyelidikan tanah seperti yang disajikan Tabel 5 pada titik HB.1 dengan muka
air tanah saat pengujian sedalam -0.80 m menunjukkan bahwa klasifikasi tanah sampai
dengan kedalaman 0.30 m adalah lapisan pasir berkerikil cokelat; kedalaman 0.30 m s.d.
1.30 m adalah lapisan lempung berkerikil cokelat keabu-abuan sedang; kedalaman 1.30
m s.d. 2.80 m adalah lapisan lempung berpasir berkerikil merah kecokelatan sedang;
kedalaman 2.80 m s.d. 3.50 m adalah lapisan lempung abu-abu lunak dan pengambilan
sampel tabung undisturbed pada kedalaman 3.50 s.d. 4.00 m.

VII. PENGUJIAN LABORATORIUM

Uji Laboratorium menghasilkan properties sebagai berikut : Kadar air, berat


volume/berat isi, berat jenis, hidrometer, batas cair dan batas plastis, kuat geser, kuat
tekan dan konsolidasi. Hasil pengujian fisis dan engineering properties di Laboratorium
ditunjukkan pada Tabel 6.

7
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Tabel 6. Kesimpulan Pemeriksaan Tanah Tabung Undisturbed

Macam Pemeriksaan HB.1 / 03.60 - 04.10 m Metode SNI


Wn (%) 135.86 (SNI 1965:2008)
γn (gr/cm3) 1.591 (SNI-03-3637-1994)
Gs 2.424 (SNI 1964:2008)
LL (%) 0.00 (SNI 1967:2008)
PL (%) 0.00 (SNI 1966:2008)
PI (%) 0.00
ML
G (Gravel) (%) 2.07 (SNI 03-1968-1990)
S (Sand) (%) 71.18 (SNI 3432:2008)
M (silt) (%) 18.75
C (clay) (%) 8.00
C (kg/cm2) 0.00 (SNI 3420:2016)
ø (⁰) 25.2
E (kg/cm2) 1350.0 (SNI 3638:2012)
Cu (kg/cm2) 0.027
qu (kg/cm2) 0.054
qr (kg/cm2) 0.042
St 1.286
Cc lab 0.967 (SNI 2812:2012)
Cc field 1.693
Cs 0.126
Cv (cm2/det) 0.000317
k (cm/det) 5.0710.E-08
eo 2.856
ef 1.200
Sumber : Hasil Pengujian di Laboratorium

VIII. PERKIRAAN DAYA DUKUNG ULTIMIT TIANG

Jika dibutuhkan perkuatan fondasi pada bangunan tertentu, prediksi daya dukung ultimit
tiang berdasarkan data qc minimum disajikan oleh tabel 7. Data – data tersebut adalah
prediksi daya dukung kondisi ultimit tiang tunggal dimana faktor aman ditentukan oleh
konsultan perencana sesuai kaidah perencanaan geoteknik.

8
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Tabel 7. Perkiraan Daya Dukung Ultimit Tiang

Daya Dukung Ultimit Tiang (Ton)


No Kedalaman (m)
Pile 20 x 20 (cm²) Pile 30 x 30 (cm²)
1 20.00 40.47 62.77
2 30.00 79.24 125.46

9
PENYELIDIKAN LAPANGAN
CONE PENETROMETER STATIC (SONDIR)

Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Titik Koordinat : 3˚15'15.7"S 116˚12'10.8"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 28.80 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru S.1 M.A.T : -0.30 m
Tanggal : 08 Februari 2021

Piston Konus Sleeve Luas Piston / I


Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Selimut (cm2) Sleeve cm
3.57 10.00 3.57 10.00 3.57 150.0 0.067 20.0

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 (Kg/Cm2) (Kg/Cm2) (Kg/Cm) (Kg/Cm) (%)
0.00 0.0 0.0 0.0 0.000 0.00 0.00 0.0
20 6.0 8.0 6.0 0.133 2.67 2.67 2.2
40 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 6.67 4.0
60 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 10.67 5.0
80 3.0 5.0 3.0 0.133 2.67 13.34 4.4
1.00 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 16.01 6.7
20 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 18.68 6.7
40 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 22.68 6.7
60 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 26.68 4.0
80 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 30.68 5.0
2.00 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 34.69 6.7
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 38.69 6.7
40 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 41.36 6.7
60 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 44.02 6.7
80 3.0 5.0 3.0 0.133 2.67 46.69 4.4
3.00 3.0 5.0 3.0 0.133 2.67 49.36 4.4
20 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 52.03 6.7
40 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 54.70 6.7
60 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 57.37 6.7
80 3.0 5.0 3.0 0.133 2.67 60.03 4.4
4.00 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 64.04 5.0
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 68.04 6.7
40 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 72.04 6.7
60 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 76.04 5.0
80 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 80.04 6.7
5.00 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 84.05 5.0
20 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 88.05 5.0
40 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 92.05 6.7
60 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 96.05 6.7
80 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 100.06 5.0
6.00 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 104.06 6.7
20 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 106.73 6.7
40 2.0 4.0 2.0 0.133 2.67 109.39 6.7
60 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 113.40 6.7
80 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 117.40 6.7
7.00 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 121.40 5.0
20 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 125.40 5.0
40 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 129.41 6.7
60 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 133.41 6.7
80 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 137.41 5.0
Master Sondir Geoteknik Eng.
M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
PENYELIDIKAN LAPANGAN
CONE PENETROMETER STATIC (SONDIR)

Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Titik Koordinat : 3˚15'15.7"S 116˚12'10.8"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 28.80 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru S.1 M.A.T : -0.30 m
Tanggal : 08 Februari 2021

Piston Konus Sleeve Luas Piston / I


Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Selimut (cm2) Sleeve cm
3.57 10.00 3.57 10.00 3.57 150.0 0.067 20.0

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm ) ( Kg/Cm ) (%)
8.00 3.0 5.0 3.0 0.133 2.67 140.08 4.4
20 3.0 5.0 3.0 0.133 2.67 142.75 4.4
40 4.0 6.0 4.0 0.133 2.67 145.41 3.3
60 4.0 6.0 4.0 0.133 2.67 148.08 3.3
80 3.0 5.0 3.0 0.133 2.67 150.75 4.4
9.00 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 154.75 5.0
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 158.76 6.7
40 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 162.76 6.7
60 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 166.76 5.0
80 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 170.76 5.0
10.00 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 174.76 6.7
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 178.77 6.7
40 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 182.77 4.0
60 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 186.77 4.0
80 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 190.77 5.0
11.00 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 194.78 5.0
20 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 198.78 4.0
40 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 202.78 4.0
60 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 208.12 4.4
80 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 213.45 4.4
12.00 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 218.79 5.3
20 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 224.13 5.3
40 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 229.46 6.7
60 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 234.80 6.7
80 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 240.13 4.4
13.00 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 245.47 4.4
20 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 250.81 5.3
40 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 256.14 5.3
60 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 261.48 4.4
80 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 266.82 4.4
14.00 7.0 11.0 7.0 0.267 5.34 272.15 3.8
20 8.0 13.0 8.0 0.334 6.67 278.82 4.2
40 8.0 13.0 8.0 0.334 6.67 285.49 4.2
60 7.0 12.0 7.0 0.334 6.67 292.16 4.8
80 8.0 13.0 8.0 0.334 6.67 298.83 4.2
15.00 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 305.50 5.6
20 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 312.17 5.6
40 16.0 24.0 16.0 0.534 10.67 322.85 3.3
60 20.0 30.0 20.0 0.667 13.34 336.19 3.3
80 25.0 35.0 25.0 0.667 13.34 349.53 2.7
Master Sondir Geoteknik Eng.
M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
PENYELIDIKAN LAPANGAN
CONE PENETROMETER STATIC (SONDIR)

Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Titik Koordinat : 3˚15'15.7"S 116˚12'10.8"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 28.80 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru S.1 M.A.T : -0.30 m
Tanggal : 08 Februari 2021

Piston Konus Sleeve Luas Piston / I


Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Selimut (cm2) Sleeve cm
3.57 10.00 3.57 10.00 3.57 150.0 0.067 20.0

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm ) ( Kg/Cm ) (%)
16.00 28.0 38.0 28.0 0.667 13.34 362.87 2.4
20 32.0 44.0 32.0 0.800 16.01 378.88 2.5
40 37.0 50.0 37.0 0.867 17.34 396.22 2.3
60 50.0 65.0 50.0 1.001 20.01 416.23 2.0
80 75.0 85.0 75.0 0.667 13.34 429.57 0.9
17.00 65.0 75.0 65.0 0.667 13.34 442.91 1.0
20 62.0 73.0 62.0 0.734 14.67 457.59 1.2
40 57.0 70.0 57.0 0.867 17.34 474.93 1.5
60 50.0 62.0 50.0 0.800 16.01 490.94 1.6
80 60.0 75.0 60.0 1.001 20.01 510.95 1.7
18.00 75.0 90.0 75.0 1.001 20.01 530.96 1.3
20 90.0 105.0 90.0 1.001 20.01 550.98 1.1
40 155.0 170.0 155.0 1.001 20.01 570.99 0.6
60 DEFLEKSI BATANG SONDIR
80
19.00
20
40
60
80
20.00
20
40
60
80
21.00
20
40
60
80
22.00
20
40
60
80
23.00
20
40
60
80
Master Sondir Geoteknik Eng.
M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
PENYELIDIKAN LAPANGAN
CONE PENETROMETER STATIC (SONDIR)

Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Titik Koordinat : 3˚15'19.6"S 116˚12'04.6"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 28.20 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru S.2 M.A.T : -0.80 m
Tanggal : 09 Februari 2021

Piston Konus Sleeve Luas Piston / I


Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Selimut (cm2) Sleeve cm
3.57 10.00 3.57 10.00 3.57 150.0 0.067 20.0

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 (Kg/Cm2) (Kg/Cm2) (Kg/Cm) (Kg/Cm) (%)
0.00 0.0 0.0 0.0 0.000 0.00 0.00 0.0
20 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 5.34 5.3
40 7.0 12.0 7.0 0.334 6.67 12.01 4.8
60 25.0 30.0 25.0 0.334 6.67 18.68 1.3
80 50.0 55.0 50.0 0.334 6.67 25.35 0.7
1.00 32.0 40.0 32.0 0.534 10.67 36.02 1.7
20 28.0 35.0 28.0 0.467 9.34 45.36 1.7
40 20.0 28.0 20.0 0.534 10.67 56.03 2.7
60 14.0 23.0 14.0 0.600 12.01 68.04 4.3
80 17.0 25.0 17.0 0.534 10.67 78.71 3.1
2.00 19.0 28.0 19.0 0.600 12.01 90.72 3.2
20 20.0 30.0 20.0 0.667 13.34 104.06 3.3
40 18.0 26.0 18.0 0.534 10.67 114.73 3.0
60 14.0 22.0 14.0 0.534 10.67 125.40 3.8
80 11.0 18.0 11.0 0.467 9.34 134.74 4.2
3.00 7.0 14.0 7.0 0.467 9.34 144.08 6.7
20 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 149.42 6.7
40 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 154.75 4.4
60 6.0 10.0 6.0 0.267 5.34 160.09 4.4
80 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 165.43 6.7
4.00 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 170.76 6.7
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 174.76 6.7
40 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 178.77 6.7
60 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 182.77 5.0
80 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 186.77 5.0
5.00 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 192.11 5.3
20 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 197.44 5.3
40 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 202.78 6.7
60 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 208.12 6.7
80 5.0 10.0 5.0 0.334 6.67 214.79 6.7
6.00 5.0 10.0 5.0 0.334 6.67 221.46 6.7
20 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 228.13 5.6
40 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 234.80 5.6
60 5.0 10.0 5.0 0.334 6.67 241.47 6.7
80 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 246.80 6.7
7.00 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 250.81 6.7
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 254.81 6.7
40 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 258.81 5.0
60 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 262.81 5.0
80 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 266.82 4.0
Master Sondir Geoteknik Eng.
M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
PENYELIDIKAN LAPANGAN
CONE PENETROMETER STATIC (SONDIR)

Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Titik Koordinat : 3˚15'19.6"S 116˚12'04.6"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 28.20 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru S.2 M.A.T : -0.80 m
Tanggal : 09 Februari 2021

Piston Konus Sleeve Luas Piston / I


Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Selimut (cm2) Sleeve cm
3.57 10.00 3.57 10.00 3.57 150.0 0.067 20.0

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm ) ( Kg/Cm ) (%)
8.00 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 270.82 4.0
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 274.82 6.7
40 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 278.82 6.7
60 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 282.83 5.0
80 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 286.83 5.0
9.00 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 290.83 4.0
20 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 294.83 4.0
40 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 298.83 5.0
60 4.0 7.0 4.0 0.200 4.00 302.84 5.0
80 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 306.84 6.7
10.00 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 310.84 6.7
20 3.0 6.0 3.0 0.200 4.00 314.84 6.7
40 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 320.18 6.7
60 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 325.52 6.7
80 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 330.85 5.3
11.00 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 336.19 5.3
20 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 341.52 5.3
40 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 346.86 6.7
60 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 352.20 6.7
80 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 357.53 5.3
12.00 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 364.20 5.6
20 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 370.87 5.6
40 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 376.21 5.3
60 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 381.55 5.3
80 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 386.88 6.7
13.00 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 392.22 6.7
20 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 397.56 5.3
40 5.0 9.0 5.0 0.267 5.34 402.89 5.3
60 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 408.23 6.7
80 4.0 8.0 4.0 0.267 5.34 413.57 6.7
14.00 5.0 8.0 5.0 0.200 4.00 417.57 4.0
20 5.0 10.0 5.0 0.334 6.67 424.24 6.7
40 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 430.91 5.6
60 6.0 11.0 6.0 0.334 6.67 437.58 5.6
80 7.0 13.0 7.0 0.400 8.00 445.58 5.7
15.00 7.0 13.0 7.0 0.400 8.00 453.59 5.7
20 8.0 14.0 8.0 0.400 8.00 461.59 5.0
40 9.0 15.0 9.0 0.400 8.00 469.60 4.4
60 9.0 15.0 9.0 0.400 8.00 477.60 4.4
80 8.0 14.0 8.0 0.400 8.00 485.61 5.0
Master Sondir Geoteknik Eng.
M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
PENYELIDIKAN LAPANGAN
CONE PENETROMETER STATIC (SONDIR)

Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Titik Koordinat : 3˚15'19.6"S 116˚12'04.6"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 28.20 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru S.2 M.A.T : -0.80 m
Tanggal : 09 Februari 2021

Piston Konus Sleeve Luas Piston / I


Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Selimut (cm2) Sleeve cm
3.57 10.00 3.57 10.00 3.57 150.0 0.067 20.0

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm ) ( Kg/Cm ) (%)
16.00 7.0 13.0 7.0 0.400 8.00 493.61 5.7
20 8.0 14.0 8.0 0.400 8.00 501.61 5.0
40 8.0 14.0 8.0 0.400 8.00 509.62 5.0
60 6.0 12.0 6.0 0.400 8.00 517.62 6.7
80 8.0 14.0 8.0 0.400 8.00 525.63 5.0
17.00 10.0 16.0 10.0 0.400 8.00 533.63 4.0
20 10.0 16.0 10.0 0.400 8.00 541.64 4.0
40 9.0 15.0 9.0 0.400 8.00 549.64 4.4
60 8.0 14.0 8.0 0.400 8.00 557.65 5.0
80 8.0 14.0 8.0 0.400 8.00 565.65 5.0
18.00 9.0 15.0 9.0 0.400 8.00 573.65 4.4
20 10.0 16.0 10.0 0.400 8.00 581.66 4.0
40 10.0 16.0 10.0 0.400 8.00 589.66 4.0
60 9.0 15.0 9.0 0.400 8.00 597.67 4.4
80 9.0 15.0 9.0 0.400 8.00 605.67 4.4
19.00 11.0 17.0 11.0 0.400 8.00 613.68 3.6
20 12.0 18.0 12.0 0.400 8.00 621.68 3.3
40 12.0 18.0 12.0 0.400 8.00 629.69 3.3
60 10.0 17.0 10.0 0.467 9.34 639.02 4.7
80 10.0 17.0 10.0 0.467 9.34 648.36 4.7
20.00 12.0 20.0 12.0 0.534 10.67 659.04 4.4
20 12.0 20.0 12.0 0.534 10.67 669.71 4.4
40 11.0 21.0 11.0 0.667 13.34 683.05 6.1
60 10.0 19.0 10.0 0.600 12.01 695.06 6.0
80 12.0 20.0 12.0 0.534 10.67 705.73 4.4
21.00 12.0 20.0 12.0 0.534 10.67 716.40 4.4
20 14.0 23.0 14.0 0.600 12.01 728.41 4.3
40 13.0 22.0 13.0 0.600 12.01 740.41 4.6
60 14.0 23.0 14.0 0.600 12.01 752.42 4.3
80 15.0 25.0 15.0 0.667 13.34 765.76 4.4
22.00 12.0 22.0 12.0 0.667 13.34 779.10 5.6
20 10.0 19.0 10.0 0.600 12.01 791.11 6.0
40 9.0 18.0 9.0 0.600 12.01 803.12 6.7
60 9.0 18.0 9.0 0.600 12.01 815.12 6.7
80 10.0 20.0 10.0 0.667 13.34 828.46 6.7
23.00 12.0 22.0 12.0 0.667 13.34 841.80 5.6
20 13.0 23.0 13.0 0.667 13.34 855.15 5.1
40 13.0 23.0 13.0 0.667 13.34 868.49 5.1
60 15.0 25.0 15.0 0.667 13.34 881.83 4.4
80 15.0 25.0 15.0 0.667 13.34 895.17 4.4
Master Sondir Geoteknik Eng.
M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
PENYELIDIKAN LAPANGAN
CONE PENETROMETER STATIC (SONDIR)

Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Titik Koordinat : 3˚15'19.6"S 116˚12'04.6"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 28.20 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru S.2 M.A.T : -0.80 m
Tanggal : 09 Februari 2021

Piston Konus Sleeve Luas Piston / I


Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Luas (cm2) Diameter (cm) Selimut (cm2) Sleeve cm
3.57 10.00 3.57 10.00 3.57 150.0 0.067 20.0

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm2 ) ( Kg/Cm ) ( Kg/Cm ) (%)
24.00 12.0 22.0 12.0 0.667 13.34 908.51 5.6
20 14.0 24.0 14.0 0.667 13.34 921.85 4.8
40 14.0 24.0 14.0 0.667 13.34 935.19 4.8
60 16.0 26.0 16.0 0.667 13.34 948.53 4.2
80 14.0 24.0 14.0 0.667 13.34 961.87 4.8
25.00 15.0 25.0 15.0 0.667 13.34 975.21 4.4
20 17.0 27.0 17.0 0.667 13.34 988.55 3.9
40 15.0 25.0 15.0 0.667 13.34 1001.89 4.4
60 15.0 25.0 15.0 0.667 13.34 1015.24 4.4
80 17.0 27.0 17.0 0.667 13.34 1028.58 3.9
26.00 16.0 26.0 16.0 0.667 13.34 1041.92 4.2
20 16.0 26.0 16.0 0.667 13.34 1055.26 4.2
40 17.0 27.0 17.0 0.667 13.34 1068.60 3.9
60 15.0 26.0 15.0 0.734 14.67 1083.27 4.9
80 15.0 26.0 15.0 0.734 14.67 1097.95 4.9
27.00 14.0 25.0 14.0 0.734 14.67 1112.62 5.2
20 14.0 25.0 14.0 0.734 14.67 1127.30 5.2
40 12.0 23.0 12.0 0.734 14.67 1141.97 6.1
60 15.0 26.0 15.0 0.734 14.67 1156.65 4.9
80 15.0 26.0 15.0 0.734 14.67 1171.32 4.9
28.00 16.0 27.0 16.0 0.734 14.67 1186.00 4.6
20 16.0 27.0 16.0 0.734 14.67 1200.67 4.6
40 15.0 26.0 15.0 0.734 14.67 1215.35 4.9
60 17.0 28.0 17.0 0.734 14.67 1230.02 4.3
80 15.0 26.0 15.0 0.734 14.67 1244.70 4.9
29.00 15.0 26.0 15.0 0.734 14.67 1259.37 4.9
20 17.0 28.0 17.0 0.734 14.67 1274.05 4.3
40 16.0 27.0 16.0 0.734 14.67 1288.72 4.6
60 18.0 30.0 18.0 0.800 16.01 1304.73 4.4
80 19.0 31.0 19.0 0.800 16.01 1320.74 4.2
30.00 30.0 32.0 30.0 0.133 2.67 1323.41 0.4
20
40
60
80
31.00
20
40
60
80
Master Sondir Geoteknik Eng.
M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Koordinat : 3˚15'19.5"S 116˚12'04.6"E
pada Fuel Terminal Kotabaru Total Ked. : 4.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru M.A.T : - 0.80 m
Tanggal : 08 Februari 2021
Kode : HB.1

HANDBORING LOG

Kedalaman Profil Uraian Keterangan

0.00
0.20 Pasir Berkerikil Cokelat Tanah Urugan
0.30
0.40
.......................
0.60
.......................
0.80 M.A.T (- 0.80 m)
....................... Lempung Berkerikil Cokelat Keabu-abuan Sedang
1.00 Tanah Urugan
.......................
1.20
1.30
.......................
1.40
.......................
1.60
.......................
1.80
....................... Lempung Berpasir Berkerikil Merah Kecokelatan
2.00 Tanah Urugan
....................... Sedang
2.20
2.40
.......................
2.80 .......................
3.00
3.20
Lempung Abu-Abu Lunak Tanah Dasar
3.40
3.50
3.60
3.80 Pengambilan Sampel Tabung Undisturbed Tanah Dasar
UDS
4.00

Master Handboring Geoteknik Eng.


M. Hidayatul Fitri Akhmad Marzuki
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Kode : HB.1
pada Fuel Terminal Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru

KESIMPULAN PEMERIKSAAN TANAH

HASIL
NO MACAM PEMERIKSAAN METODE SNI
PEMERIKSAAN
1 Kadar Air Wn (%) 135.86 (SNI 1965:2008)
2 Berat Isi γn (gr/cm3) 1.591 (SNI-03-3637-1994)
3 Berat Jenis Gs 2.424 (SNI 1964:2008)
4 Batas Cair LL (%) 0.00 (SNI 1967:2008)
5 Batas Plastis PL (%) 0.00 (SNI 1966:2008)
6 Indeks Plastis PI (%) 0.00
7 Gradasi (analisa saringan) (SNI 03-1968-1990)
Hydrometer % Lolos (SNI 3432:2008)
9.5000 mm 100.00
4.7500 mm 97.93
2.0000 mm 91.77
0.4250 mm 78.43
0.1500 mm 38.44
0.0750 mm 26.75
0.0596 mm 20.50
0.0428 mm 19.37
0.0307 mm 18.23
0.0201 mm 15.40
0.0121 mm 12.56
0.0087 mm 10.86
0.0062 mm 9.16
0.0032 mm 6.89
0.0013 mm 5.19
0.0009 mm 4.62
8 Geser Langsung (SNI 3420:2016)
Kuat Geser Langsung C (kg/cm2) 0.00
Sudut Geser ø (⁰) 25.2
9 Kuat Tekan Bebas (SNI 3638:2012)
Modulus Elastisitas E (kg/cm2) 1350.0
Kohesi Undrained Cu (kg/cm2) 0.027
Kuat Tekan Bebas Kondisi Undisturbed qu (kg/cm2) 0.054
Kuat Tekan Bebas Kondisi Remoulded qr (kg/cm2) 0.042
Sensitivity St 1.286
10 Konsolidasi (SNI 2812:2012)
Compression Index Laboratory Cc lab 0.967
Compression Index Field Cc field 1.693
Swelling Index Cs 0.126
Koefisien Konsolidasi Cv (cm2/det) 0.000317
Koefesien Rembesan k (cm/det) 5.0710E-08
Angka Pori Awal eo 2.856
Angka Pori Akhir ef 1.200

Banjarmasin, 18 Februari 2021


Direktur

M. Badurul Sih Alam, SST


Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Kode : HB.1
pada Fuel Terminal Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru
Tanggal : 10 Februari 2021

KADAR AIR
(SNI 1965:2008)

Cawan No. 1 2
Berat Cawan + Tanah Basah Gr 35.63 35.29
Berat Cawan + Tanah Kering Gr 18.98 19.52
Berat Air Gr 16.65 15.77
Berat Cawan Gr 7.24 7.38
Berat Tanah Kering Gr 11.74 12.14
Kadar Air % 141.82 129.90
Kadar Air Rata-rata (Wn) % 135.86

BERAT ISI

(SNI-03-3637-1994)

Cawan No. 1 2
Berat Ring + Tanah Basah Gr 128.47 131.53
Berat Ring Gr 42.39 42.39
Berat Tanah Basah Gr 86.08 89.14
Diameter Ring Cm 6.35 6.35
Tinggi Ring Cm 1.74 1.74
Volume Ring Cm3 55.077 55.077
Berat Isi Gr/Cm3 1.563 1.618
Berat Isi Rata-rata ( ɣn) Gr/Cm3 1.591

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Kode : HB.1
pada Fuel Terminal Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru
Tanggal : 11 Februari 2021

PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH


(SNI 1964:2008)

No Picnometer No. 1 2
1 Berat Picnometer + Air, W1 Gr 173.23 162.93
2 Berat Picnometer + Tanah + Air, W2 Gr 189.87 179.52
3 Berat Tanah Kering, W3 Gr 28.25 28.24
4 Temperatur Campuran Air + Tanah, TºC T°C 28 28
5 Gs (pada TºC) = W3 / [(W1 + W3) - W2] 2.433 2.424
6 Koreksi, A 0.998 0.998
7 Gs (pada 20ºC) = Gs (pada TºC) x A 2.428 2.419
8 Berat Jenis Rata-rata 2.424

Tabel : Koreksi temperatur


T°C Koreksi T°C Koreksi T°C Koreksi
15 1.0009 21 0.9998 27 0.9983
16 1.0007 22 0.9996 28 0.998
17 1.0006 23 0.9993 29 0.9977
18 1.0004 24 0.9991 30 0.9974
19 1.0002 25 0.9988 31
20 1 26 0.9986 32

Tabel : Kepadatan untuk air ( w)


T°C w T°C w T°C w
15 0.999129 21 0.998022 27 0.996544
16 0.998972 22 0.9978 28 0.996264
17 0.998804 23 0.997568 29 0.995976
18 0.998625 24 0.997327 30 0.995678
19 0.998435 25 0.997075 31
20 0.998234 26 0.996814 32

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru Kode : HB.1
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Tanggal : 13 Februari 2021

PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN BATAS CAIR DAN BATAS PLASTIS (LIQUID AND PLASTIC LIMIT TESTS)
(SNI 1966:2008 DAN SNI 1967:2008)

BATAS CAIR : BATAS PLASTIS :


Penentuan No. 1 2 3 4 Penentuan No. 1 2
(1) Jumlah ketukan (1) Tempat / cawan No. C.1 C.2
(2) Tempat / cawan No. C1 C2 C3 C4 (2) Berat cawan + Tanah basah Gr
(3) Berat cawan + Tanah basah Gr (3) Berat cawan + Tanah kering Gr
(4) Berat cawan + Tanah kering Gr (4) Berat air (2) - (3) Gr
(5) Berat air (3) - (4) Gr (5) Berat cawan Gr
(6) Berat cawan Gr (6) Berat tanah kering (3) - (5) Gr
(7) Berat tanah kering (4) - (6) Gr (7) Kadar air (4)/(6)*100 %
(8) Kadar air (5)/(7)*100 % (8) Batas Plastis rata-rata %

UNIFIED CLASSIFICATION
Grafik Batas Cair
60
50.00
47 50.35 50
CH

Plasticity Index (%)


48.00 39 53.96
40
24 57.5
Kadar Air (%)

46.00 18 58.21 30
CL OH-MH
20
44.00

10
ML-CL
42.00 ML-OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
40.00
Liquid Limit (%)
10 25 Jumlah Pukulan 100

LL PL PI

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Kode : HB.1
pada Fuel Terminal Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru
Tanggal : 11 Februari 2021

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR


(SNI 03-1968-1990)

Berat
US Standard % Berat % Kumulatif
tanah
Tipe Kelompok Material USCS
Opening
Size (gr) tertahan tertahan lolos
(mm)
2'' 50 0.00 0.00 0.00 100.00
1 1/2'' 37.5 0.00 0.00 0.00 100.00
Pasir Berlanau
1'' 25.00 0.00 0.00 0.00 100.00 2.07 Kerikil 75 mm - 4.75 mm Berlempung
3/4 '' 19.10 0.00 0.00 0.00 100.00 Berkerikil (SMCG)
3/8 '' 9.50 0.00 0.00 0.00 100.00
4 4.750 6.33 2.07 2.07 97.93
10 2.000 18.88 6.17 8.23 91.77
40 0.425 40.83 13.34 21.57 78.43
71.18 Pasir 4.75 mm - 0.075 mm
100 0.150 122.42 39.99 61.56 38.44
200 0.075 35.79 11.69 73.25 26.75
Pan 81.90 26.75 26.75 Lanau & Lempung < 0.075 mm

Total berat sampel 306.15 Total 100.00

Sieve Analysis
Diameter (mm)
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10 100
100

90

PL 80 30.64
PI 70 -30.64

Jumlah lewat saringan (%)


60

50

40

30

20

10

0
Lempung Koloidal Lempung Lanau Sand fine S.Med S.coarse G.fine G.course
-10

Kerikil Pasir
Lanau Lempung Lempung Koloidal
Kasar Halus Kasar Sedang Halus
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
0 2.07 6.17 13.34 51.68 18.75 8.00 0
2.07 71.18 26.75 0.00

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru Kode : HB.1
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Tanggal : 13 Februari 2021

HYDROMETER
(SNI 3432:2008)

Berat tanah kering = 50 gr Gs = 2.424


Koreksi Meniskus, Fm = 1
Koreksi Bacaan Nol, Fz = 3
Koreksi Temperatur, Ft = 2.15
Temperatur Campuran Tanah + Air, T ( º C) = 28
Koreksi Spesifik Gravity (a) = 1.060

Waktu Suhu Rcp % Butiran Halus L D (mm)


R Rcl =Fm + R K
(menit) Tº C Rcp=R+Ft-Fz (a Rcp x 100 )/50 (cm) K*(L/waktu)^0.5
0.25 28 40.0 39.15 82.99 41.0 9.60 0.0133 0.0822
0.5 28 37.0 36.15 76.63 38.0 10.10 0.0133 0.0596
1 28 35.0 34.15 72.40 36.0 10.40 0.0133 0.0428
2 28 33.0 32.15 68.16 34.0 10.70 0.0133 0.0307
5 28 28.0 27.15 57.56 29.0 11.50 0.0133 0.0201
15 28 23.0 22.15 46.96 24.0 12.40 0.0133 0.0121
30 28 20.0 19.15 40.60 21.0 12.90 0.0133 0.0087
60 28 17.0 16.15 34.24 18.0 13.30 0.0133 0.0062
240 28 13.0 12.15 25.76 14.0 14.00 0.0133 0.0032
1440 28 10.0 9.15 19.40 11.0 14.50 0.0133 0.0013
2880 28 9.0 8.15 17.28 10.0 14.70 0.0133 0.0009

Kurva Distribusi Ukuran Butiran


90.00
Jumlah lewat saringan (%)

80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
0.0001 0.0010 0.0100 0.1000 1.0000

Diameter (mm)

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Kode : HB.1
pada Fuel Terminal Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru
Tanggal : 10 Februari 2021

PEMERIKSAAN GESER LANGSUNG ( DIRECT SHEAR TEST )


(SNI 3420:2016)

Kalibrasi Load : 0.273 Kg/div


Diameter : 63.5 mm
Luas : 31.653 cm2

Tegangan Tegangan
Deformasi BEBAN NORMAL = 3.730 Kg BEBAN NORMAL = 6.897 Kg BEBAN NORMAL = 10.064 Kg
Normal Geser
(L)x0.01mm Pemb. Arloji Kek. Geser Pemb. Arloji Kek. Geser Pemb. Arloji Kek. Geser Kg/Cm2 Kg/Cm2
0 0.0 0.00 0.0 0.00 0.0 0.00 0
31.5 1.2 0.33 2.0 0.55 2.2 0.60 0.118 0.0423
63 2.0 0.55 3.0 0.82 5.2 1.42
126 2.9 0.79 5.0 1.37 9.5 2.59 0.218 0.0906
189 3.5 0.96 6.8 1.86 12.5 3.41
252 4.1 1.12 7.5 2.05 14.0 3.82 0.318 0.1630
315 4.9 1.34 8.0 2.18 15.9 4.34
378 4.9 1.34 8.3 2.27 17.0 4.64
441 4.9 1.34 9.0 2.46 17.9 4.89
504 4.9 1.34 9.5 2.59 18.2 4.97
567 10.0 2.73 18.9 5.16
630 10.1 2.76 18.9 5.16
693 10.5 2.87 18.8 5.13
756 10.5 2.87 18.5 5.05
819 10.1 2.76 18.0 4.91
882 10.0 2.73
945

Grafik Direct Shear


0.18
0.17
0.16 Kuat Geser Langsung y = 0.4712x
Tegangan Geser (Kg/Cm2)

0.15 (C) = 0.0 kg/cm2


0.14
0.13
Sudut Geser
0.12 (Ø) = 25.2˚
0.11
0.1
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26 0.28 0.3 0.32 0.34

Tegangan Normal (Kg/Cm2)

9.0
Beban 3.730 Kg
8.0
Beban 6.897 Kg
7.0
Beban 10.064 Kg
6.0
τ (kg/cm2)

5.0

4.0

3.0

2.0

1.0

0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ɛ (%)

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Kode : HB.1
pada Fuel Terminal Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru
Tanggal : 10 Februari 2021

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BEBAS ( UNCONFINED COMPRESSIVE STRENGTH TEST )


(SNI 3638:2012)

KONDISI : UNDISTURBED

Diameter : 3.5 Cm E : 1350.000 Kg/Cm2


Tinggi : 7.00 Cm qu : 0.054 Kg/Cm2
Luas : 9.616 Cm2 Cu : 0.027 Kg/Cm2
Volume : 67.314 Cm3 St : 1.286
Berat Sampel : 145.28 Gr Ɛ' : 0.002
Berat Isi : 2.158 Gr/Cm3 LCR : 0.269 Kg/div
Kapasitas prov ring : 100 Kgf

Pembacaan Arloji Deformasi Regangan Faktor Luas Beban Tegangan


WAKTU Deformasi Beban Tanah Aksial Koreksi Luas Terkoreksi Total Kompresi
(menit) (*0.01) mm ( Div ) h (mm) e = Dh/h 1-e A'=A0/(1-e) ( P.Kg) Kg/Cm2
0.00 0 0.0 0 0.000 1.000 9.616 0.000 0.000
0.50 35 0.9 0.35 0.005 0.995 9.665 0.242 0.025
1.00 70 1.0 0.70 0.010 0.990 9.713 0.269 0.028
2.00 140 1.1 1.40 0.020 0.980 9.813 0.296 0.030
3.00 210 1.2 2.10 0.030 0.970 9.914 0.323 0.033
4.00 280 1.5 2.80 0.040 0.960 10.017 0.404 0.040
5.00 350 1.8 3.50 0.050 0.950 10.122 0.484 0.048
6.00 420 2.0 4.20 0.060 0.940 10.230 0.538 0.053
7.00 490 2.0 4.90 0.070 0.930 10.340 0.538 0.052
8.00 560 2.0 5.60 0.080 0.920 10.452 0.538 0.051
9.00 630 2.0 6.30 0.090 0.910 10.567 0.538 0.051

Kuat Tekan Bebas Kondisi Undisturb (qu) Sketsa Pola Keruntuhan


Benda Uji / Foto:
0.070
Kuat Tekan Bebas
0.060 (qu) = 0.054 Kg/Cm2

0.050
σ (Tegangan)

0.040

0.030

0.020
Kohesi Undrained
(cu) = 0.027 Kg/Cm2 Modulus Elastisitas
0.010 (E) = 412.500 Kg/Cm2

0.000
0.000 Ɛ' =0.020 0.050 Ɛ (Regangan) 0.100

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah Kode : HB.1
pada Fuel Terminal Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru
Tanggal : 10 Februari 2021

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BEBAS ( UNCONFINED COMPRESSIVE STRENGTH TEST )


(SNI 3638:2012)

KONDISI : Remoulded

Diameter : 3.5 Cm qr : 0.042 Kg/Cm2


Tinggi : 7.00 Cm cu : 0.021 Kg/Cm2
Luas : 9.616 Cm2 St : 1.286
Volume : 67.314 Cm3 LCR : 0.269 Kg/div
Berat Sampel : 134.86 Gr Kapasitas prov ring : 100 Kgf
Berat Isi : 2.003 Gr/Cm3

Pembacaan Arloji Deformasi Regangan Faktor Luas Beban Tegangan


WAKTU Deformasi Beban Tanah Aksial Koreksi Luas Terkoreksi Total Kompresi
(menit) (*0.01) mm ( Div ) h (mm) e = Dh/h 1-e A'=A0/(1-e) ( P,Kg) Kg/Cm2
0.00 0 0.0 0 0.000 1.000 7.000 0.000 0.000
0.50 35 0.6 0.35 0.005 0.995 9.665 0.161 0.017
1.00 70 0.9 0.70 0.010 0.990 9.713 0.242 0.025
2.00 140 1.0 1.40 0.020 0.980 9.813 0.269 0.027
3.00 210 1.3 2.10 0.030 0.970 9.914 0.350 0.035
4.00 280 1.5 2.80 0.040 0.960 10.017 0.404 0.040
5.00 350 1.5 3.50 0.050 0.950 10.122 0.404 0.040
6.00 420 1.5 4.20 0.060 0.940 10.230 0.404 0.039

Kuat Tekan Bebas Kondisi Remoulded (qr) Sketsa Pola Keruntuhan


Benda Uji / Foto:
0.060
Kuat Tekan Bebas
0.050 (qr) = 0.042 Kg/Cm2

0.040
σ (Tegangan)

0.030

0.020 Kohesi Undrained


(cu) = 0.021 Kg/Cm2
0.010

0.000
0.000 0.020 Ɛ (Regangan) 0.040 0.060

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru Kode : HB.1
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Tanggal : 10 Februari 2021

PEMERIKSAAN KONSOLIDASI
(SNI 2812:2012)

Kadar air dan berat isi Sebelum Sesudah Angka Pori dan derajat kejenuhan Sebelum Sesudah
Berat tanah basah dan cincin Gr 99.31 86.25 Tinggi contoh (H0) Cm 2.00 1.305
Berat cincin Gr 44.69 44.69 Angka pori e = (H0-Ht)/Ht 2.856 1.516
Berat contoh tanah basah Gr 54.62 41.56 Kadar air (w) % 120.509 67.784
Berat contoh tanah kering (Ws) Gr 24.77 24.77 Derajat kejenuhan S = (w*Gs)/e % 102.27 108.37
Berat air Gr 29.85 16.79 Berat jenis (Gs) Gr/Cm3 2.424
Kadar air (w) (%) 120.51 67.78 Cc lab 0.967 Cc field 1.693
Berat isi Gr/Cm3 1.364 1.616 Cs 0.126

Beban (Kg) 0.5 1.0 2.0 4.0 8.0 16.0 4.0 0.5
Tekanan (Kg/Cm2) 0.25 0.5 1 2 4 8 2 0.25
0 detik 0.0 201.0 267.0 362.0 496.0 639.0 793.0 754.0
9.6 detik 40.0 210.0 277.0 379.0 514.0 658.0
21.4 detik 49.0 212.0 283.0 383.0 518.0 662.0
38.4 detik 60.0 213.0 287.0 386.0 523.0 666.0
1 menit 69.5 215.0 290.0 390.0 527.0 675.0 A = 19.70
2.25 menit 93.5 220.0 295.0 398.0 537.0 683.0 Ht = Ws/A.Gs
4 menit 108.5 224.0 299.0 405.0 545.0 690.0 = 0.519
9 menit 131.5 232.0 309.0 418.0 562.0 705.0 V = 40.03893
16 menit 150.0 236.0 316.0 428.0 575.0 720.0 D = 5.05
25 menit 158.0 240.0 324.0 437.0 585.0 734.0
36 menit 161.5 243.0 327.0 442.0 593.0 741.0
49 menit 163.0 246.0 333.0 447.0 597.5 748.0
1 jam 164.0 250.0 336.0 452.0 601.5 751.5
2 jam 178.0 252.0 341.0 463.0 613.0 766.0
24 jam 201.0 267.0 362.0 496.0 639.0 793.0 754.0 695.0

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru Kode : HB.1
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Tanggal : 17 Februari 2021

PEMERIKSAAN KONSOLIDASI
(SNI 2812:2012)

Pressure Pembacaan akhir Perubahan tinggi Tinggi contoh tanah Tinggi void Angka pori Tinggi rat-rata Fitting Cm2/detik
(tegangan) pada dial reading contoh tanah pada akhir (Hv) pada saat akhir pada saat akhir Time Cv
(kg/cm2) (cm) DH (cm) tiap pembacaan (cm) tiap pembacaan tiap pembacaan t90 Tv.Hdr^2
Ht (cm) e Ht(av) (cm) (detik) t90

0.00 0.0000 2.00 1.481 2.8561 0.000


0.2010 1.8995
0.25 0.2010 1.7990 1.280 2.4685 1500.000 0.000510
0.0660 1.7660
0.50 0.2670 1.7330 1.214 2.3413 1215.000 0.000544
0.0950 1.6855
1.00 0.3620 1.6380 1.119 2.1581 1815.000 0.000332
0.1340 1.571
2.00 0.4960 1.5040 0.985 1.8998 2535.000 0.000206
0.1430 1.4325
4.00 0.6390 1.3610 0.842 1.6240 2940.000 0.000148
0.1540 1.284
8.00 0.7930 1.2070 0.688 1.3271 2160.000 0.000162
0.0390 1.2265
2.00 0.7540 1.2460 0.727 1.4023
0.0590 1.2755
0.25 0.6950 1.3050 0.786 1.5161

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
Pekerjaan : Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru Kode : HB.1
Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Kotabaru Kedalaman : 03.50 - 04.00 m
Tanggal : 17 Februari 2021

PEMERIKSAAN KONSOLIDASI
(SNI 2812:2012)

Pressure Perubahan tinggi


(tegangan) H (cm) contoh tanah mv Cv k = mv.Cv.γω
(kg/cm2) ΔH (cm) ΔH/ H (cm2/kg) (cm2/det) (cm/det)
(1) (2) (3) (4) = (3) / (2) (5) = (4) : (1) (6) (7) = (5) x (6) x 10-3

0.00 2.0000
0.2010 0.1117 0.4469 0.000510 2.27902E-07
0.25 1.7990
0.0660 0.0381 0.0762 0.000544 4.14492E-08
0.50 1.7330
0.0950 0.0580 0.0580 0.000332 1.92454E-08
1.00 1.6380
0.1340 0.0891 0.0445 0.000206 9.19469E-09
2.00 1.5040
0.1430 0.1051 0.0263 0.000148 3.88683E-09
4.00 1.3610
0.1540 0.1276 0.0159 0.000162 2.58069E-09
8.00 1.2070
Rata-rata 0.1113 0.000317 5.07098E-08

Laboratory Geoteknik Eng.


Dede Rachman Ahmad Norhadi
GRAFIK AKAR WAKTU (FITTING TIME)
T90 DETIK

tekanan t90 Tekanan = 0,25 kg/cm2


0.25 1500
0.000
0.5 1215 0.010
1 1815 0.020
2 2535.00 0.030
4 2940 0.040
0.050
8 2160
0.060
0.070
0.080

Penurunan (cm)
0.090
0.100
0.110
t90 = (5) = 25 menit
0.120 = 1500 detik
0.130
0.140
0.150
0.160 6.9
0.170
25
0.180
0.190 1500
0.200
0.210
0.220
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Akar waktu (menit)

Tekanan = 0,5 kg/cm2


0.200
0.205
0.210
0.215
t90 = (4.5) = 20.25 menit
0.220 = 1215 detik
0.225
0.230
0.235
Penurunan (cm)

0.240
0.245 10.35
0.250 20.25
0.255 1215
0.260
0.265
0.270
0.275
0.280
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Akar waktu (menit)
GRAFIK AKAR WAKTU (FITTING TIME)
T90 DETIK

Tekanan = 1 kg/cm2
0.260
0.265
0.270
0.275
0.280
0.285
0.290
0.295
0.300
0.305
Penurunan (cm)
t90 = (5.5) = 30.25 menit
0.310 = 1815 detik
0.315
0.320
10.35
0.325
0.330 30.25
0.335 1815
0.340
0.345
0.350
0.355
0.360
0.365
0.370
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Akar waktu (menit)

Tekanan = 2 kg/cm2

0.360
0.370
0.380
0.390
0.400
t90 = (6.5) = 42.25 menit
0.410 = 2535 detik
0.420
12.65
Penurunan (cm)

0.430
0.440 42.25
2535
0.450
0.460
0.470
0.480
0.490
0.500
0.510
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Akar waktu (menit)
GRAFIK AKAR WAKTU (FITTING TIME)
T90 DETIK

Tekanan = 4 kg/cm2

0.490
0.500
0.510
0.520
0.530
0.540
0.550
Penurunan (cm) 0.560
0.570
t90 = (7) = 49 menit
0.580
= 2940 detik
0.590
0.600 11.5
0.610 49
0.620
2940
0.630
0.640
0.650
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Akar waktu (menit)

Tekanan = 8 kg/cm2
0.630
0.640
0.650
0.660
0.670
0.680
0.690
0.700
Penurunan (cm)

0.710
t90 = (6) = 36 menit
0.720
= 2160 detik
0.730 10.35
10.35 0.740 36
62.41 0.750 2160
3744.6 t90 0.760
0.770
0.780
0.790
0.800
0.810
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Akar waktu (menit)
GRAFIK PEMERIKSAAN KONSOLIDASI

Grafik Tegangan Vs Angka Pori


3.00
2.90 a e0 = 2.856
2.80
2.70
2.60
2.50 Cc field = 1.693
2.40 o
Angka Pori

2.30 Cc lab = 0.967


2.20
2.10
2.00
1.90
1.80
1.70
1.60 c
1.50
1.40 b
1.30
1.20 d
1.10 Cs = 0.126 ef = 1.200
1.00 σ'c
0.10 1.00 10.00 100.00
Tegangan (Kg/Cm2)

KURVA Cv VS LOG P
0.0007

0.0006

0.0005
Cv (cm2/det)

0.0004

0.0003

0.0002

0.0001
Cv = 0.000317

0
0.10 1.00 10.00
Log P (kg/cm2)
ANALYSIS REPORT
Pengukuran Geologi & Topografi

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK KOTABARU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Lokasi pelaksanaan
Untuk mendukung data dalam proses Analisis Penurunan Level Tanah Pada Fuel
Terminal Kotabaru. diperlukan data penyelidikan elevasi tanah atau survei geologi dan
topografi, guna mendapatkan informasi yang relevan kondisi tekture tanah pada saat
ini, adapun lokasi kegiatan dapat dilihat pada gambar berikut,

Gambar 1. Lokasi pengambilan topografi


B. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyelidikan tanah ini dibagi menjadi 2 titik, hal ini dikarenakan ada prilaku
berbeda antara areal tersebut, baik dalam perlakuan metode pengujian dan hasil dari
analisis. Hasil laporan berupa data elevasi atau kontur tanah pada areal yang dianggap
bermasalah dan mengunakan data ukur terdahulu mengenai arah kemiringan dan angka
kemiringan bangunan. Yang memungkinkan dijadukan sebagai bahan pertimbangan
dalam analisis kajian secara menyeluruh.

C. Pelaksanaan Surve
1. Acuan
Pengujian dan metode analisis data merujuk kepada:
SNI 19-6724-2002
SNI_19-6988-2004

2. Peralatan
Alat ukur Theodolite & Waterpass, Bak Ukur, Roll Meter, dan pencatat
3. Pelaksanaan
Pelaksanan kegiatan dapat dilihat pada gambar berikut Hasil laporan berupa data
elevasi atau kontur tanah pada areal yang dianggap bermasalah dan mengunakan data
ukur terdahulu mengenai arah kemiringan dan angka kemiringan bangunan.

Gambar 2. Survei kondisi jalan pada area 1


Kondisi jalan dikarenakan adaya penurunan elevasi disebabkan oleh beberapa faktor
yang juga akan dilakukan kajian apa penyebab kerusakan lapisan perkerasan tersebut.

Gambar 3. Survei penetapan lokasi Pengukuran BM 1


Sebagai bahan acuan kami melakukan pengukuiran ulang ditinjau dari BM 1 dan BM
2 yang sudah pernah ada pada saat perencanaan konstruksi awal tahun 2017 silam. Hasil
pengukuran elevasi juga menjadi acuan dasar dalam analisis kajian penurunan level
tanah pada 2 areal tersebut.

D. Hasil dan Kesimpulan


Berikut disampaikan hasil dari peninjauan langsung dengan kegiatan yang dilakukan
oleh tenaga surveyor Politeknik Kotabaru.
POLITEKNIK KOTABARU
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
Jl. Raya Stagen Km. 8,5 Telp / Fax : (0518) 6076838 E-mail : Politeknik.KTB@gmail.com
Website : poltek-kotabaru.ac.id Kotabaru - Kalimantan Selatan

SURAT KETERANGAN HASIL PENGUJIAN


Nomor: 010/LAB.TS.POLTEK.KTB.06/HK.02/II/2021

Berdasarkan hasil kegiatan peninjauan dan pengujian laboratorium yang dilaksanakan


Oleh pelaksana laboratorium Teknik Sipil Politeknik Kotabaru. Maka dengan ini kami
sampaikan hasil laporan kegiatan dengan uraian sebagai berikut :

Perusahaan/Pemohon : Pt. Pertamina (Persero) Kotabaru


Jenis Pekerjaan : Penurunan Level Tanah Pada Fuel Terminal Kotabaru
Alamat Proyek : Jl. Stagen Km 4,5 Desa Sungai Taib Kantor Pertamina Kotabaru
Kegiatan Pengujian : Survei geologi / topogravi elevasi tanah dan tangki
Hasil Pengujian : Terlampir

Dengan ini kami menyampaikan laporan hasil laboratorium yang dibutuhkan berdasarkan hasil
kegiatan peninjauan/pengujian yang dilaksanakan dan diawasi bersama.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya dan tanpa ada rekayasa
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kotabaru, 10 Februari 2021


Ketua Tim Politeknik Kotabaru

Ir. Irwan Azhar, S.T.,M.T


NIK. 16. 021. 070

Tembusan : 1. Arsip,
2. Program studi
POLITEKNIK KOTABARU
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
Jl. Raya Stagen Km. 8,5 Telp / Fax : (0518) 6076838 E-mail : Politeknik.KTB@gmail.com
Website : poltek-kotabaru.ac.id Kotabaru - Kalimantan Selatan

Lokasi : Tangki timbun TBBM Pertamina Kotabaru


Waktu : Februari 2021
Kegiatan : Kajian & Analisi Penurunan Level Tanah Tangki Pertamina Kotabaru

Tabel 2. Hasil Ukur Lapangan


TA Bacaan Belakang Bacaan Muka Jarak ELEVASI
STA DH KETERANGAN
(mm) (mm) (mm) Posisi (m) (mm)
1000

BM 1350 1060 -290 1000

0+000 1280 L 3 -220 780


1303 CL 0 -243 757 BM 1
1311 R 3 -251 749
0+010 1270 L 3 -210 790
1256 CL 0 -196 804
1280 R 3 -220 780
0+020 1331 L 3 -271 729
1325 CL 0 -265 735
1330 R 3 -270 730
0+030 1318 L 3 -258 742
1322 CL 0 -262 738
1320 R 3 -260 740
0+040 1282 L 3 -222 778
1310 CL 0 -250 750
1343 R 3 -283 717
0+050 1261 L 3 -201 799
1247 1295 CL 0 -235 765
1217 R 3 -157 843
0+060 1263 L 3 -16 749
1265 CL 0 -18 747
1287 R 3 -40 725
0+070 1321 L 3 -74 691
1302 CL 0 -55 710
1320 R 3 -73 692
0+080 1317 L 3 -70 695
1352 CL 0 -105 660
1370 R 3 -123 642
0+090 1341 L 3 -94 671
1345 CL 0 -98 667
1383 R 3 -136 629
0+100 1346 L 3 -99 666
1332 CL 0 -85 680
1359 R 3 -112 653
0+110 1287 L 3 -40 725
1151 1266 CL 0 -19 746
1345 R 3 -98 667
0+120 1251 L 3 -100 646
1206 CL 0 -55 691
1237 R 3 -86 660
0+130 1251 L 3 -100 646
1201 CL 0 -50 696
1267 R 3 -116 630
0+140 1265 L 3 -114 632
1252 CL 0 -101 645
1204 R 3 -53 693
0+150 1341 L 3 -190 556
1363 CL 0 -212 534
1346 R 3 -195 551
0+160 1236 L 3 -85 661
1205 CL 0 -54 692
1273 R 3 -122 624
0+170 1275 L 3 -124 622 BM 2
1121 CL 0 30 776
1245 R 3 -94 652
0+180 1345 L 3 -194 552
1113 CL 0 38 784
1265 R 3 -114 632
0+190 1253 L 3 -102 644
1260 CL 0 -109 637
1263 R 3 -112 634
0+200 1255 L 3 -104 642
1260 1195 CL 0 -44 702
1248 R 3 -97 649
0+210 1294 L 3 -34 668
1288 CL 0 -28 674
1325 R 3 -65 637
0+220 1335 L 3 -75 627
1310 CL 0 -50 652
1333 R 3 -73 629
0+230 1275 L 3 -15 687
1295 CL 0 -35 667
1318 R 3 -58 644
0+240 1315 L 3 -55 647
1292 CL 0 -32 670
1302 R 3 -42 660
0+250 1250 L 3 10 712
1292 1093 CL 0 167 869
1235 R 3 25 727
0+260 1645 L 3 -353 516
1515 CL 0 -223 646
1610 R 3 -318 551
0+270 1810 L 3 -518 351
1793 CL 0 -501 368
1787 R 3 -495 374
0+280 1385 L 3 -93 776
1384 CL 0 -92 777
1373 R 3 -81 788
0+290 1879 L 3 -587 282
1892 CL 0 -600 269
1890 R 3 -598 271
0+300 1612 L 3 -320 549
1620 CL 0 -328 541
1627 R 3 -335 534
0+310 1410 L 3 -118 751
1395 CL 0 -103 766
1391 R 3 -99 770
0+320 669 L 3 623 1492
689 CL 0 603 1472
683 R 3 609 1478
0+330 832 L 3 460 1329
865 CL 0 427 1296
871 R 3 421 1290
0+340 1057 L 3 235 1104
1022 CL 0 270 1139
1034 R 3 258 1127
0+350 1277 L 3 15 884
1270 CL 0 22 891
1238 R 3 54 923
0+360 1228 L 3 64 933
1245 CL 0 47 916
1237 R 3 55 924
0+370 1035 L 3 257 1126
1031 CL 0 261 1130
1003 R 3 289 1158
0+380 790 L 3 502 1371
815 CL 0 477 1346
807 R 3 485 1354
0+390 657 L 3 635 1504
632 CL 0 660 1529
635 R 3 657 1526
0+400 470 L 3 822 1691
463 CL 0 829 1698
468 R 3 824 1693
0+410 285 L 3 1007 1876
2110 292 CL 0 1000 1869
270 R 3 1022 1891
0+425 1845 L 3 265 2134
SS 1860 CL 0 250 2119
1887 R 3 223 2092
0+440 1343 L 3 767 2636
1322 CL 0 788 2657
1315 R 3 795 2664
0+450 1105 L 3 1005 2874
1073 CL 0 1037 2906
1115 R 3 995 2864
0+460 810 L 3 1300 3169
769 CL 0 1341 3210
835 R 3 1275 3144
0+470 630 L 3 1480 3349
591 CL 0 1519 3388
625 R 3 1485 3354
0+480 450 L 3 1660 3529
380 CL 0 1730 3599
419 R 3 1691 3560
0+490 190 L 3 1920 3789
170 CL 0 1940 3809 Pangkal
220 R 3 1890 3759
POLITEKNIK KOTABARU
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
Jl. Raya Stagen Km. 8,5 Telp / Fax : (0518) 6076838 E-mail : Politeknik.KTB@gmail.com
Website : poltek-kotabaru.ac.id Kotabaru - Kalimantan Selatan

Lokasi : Tangki timbun TBBM Pertamina Kotabaru


Waktu : Februari 2021
Kegiatan : Kajian & Analisi Penurunan Level Tanah Tangki Pertamina Kotabaru
Tabel 1. Data Ukur Lapangan
STA ELEVASI EXISTING ELEVASI RENCANA
0 757
10 804
20 735
30 738
40 750
50 765
60 710
70 710
80 660
90 667
100 680
110 746
120 691
130 696
140 645
150 534
160 692
170 776
180 784 kondisi elevasi ruas jalan lebih rendah
190 637 dari BM 1 sebesar rata-rata -689 mm
200 702
210 674
220 652
230 667
240 670
250 869
260 646 689
270 368
280 777
290 269
300 541
310 766
320 1472
330 1296
340 1139
350 891
360 916
370 1130
kondisi elevasi ruas jalan lebih tinggi dari
380 1346
BM 1 sebesar rata-rata 1704 mm
390 1529
400 1698
410 1869
425 2119
440 2636
440 2906
450 2906 1704
460 3210
470 3388
480 3809
490 3809
POLITEKNIK KOTABARU
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
Jl. Raya Stagen Km. 8,5 Telp / Fax : (0518) 6076838 E-mail : Politeknik.KTB@gmail.com
Website : poltek-kotabaru.ac.id Kotabaru - Kalimantan Selatan

Lokasi : Tangki timbun TBBM Pertamina Kotabaru


Waktu : Februari 2021
Kegiatan : Kajian & Analisi Penurunan Level Tanah Tangki Pertamina Kotabaru

DIAGRAM ELEVASI TANAH TANGKI TIMBUN PERTAMINA BM 1 (Sta: 0+000) s.d (Sta : 0+490)
40000

35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.011.012.013.014.015.016.017.018.019.020.021.022.023.024.025.026.027.028.029.030.031.032.033.034.035.036.037.038.039.040.041.042.043.044.045.046.047.048.049.050.0
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil evaluasi berdasarkan data tahun 2021 peninjauan untuk penurunan elevasi
tanah diperoleh hasil sebagai beriku:
 Selisih penurunan terjadi dari BM 1 ke BM 2 sebesar 757 – 776 = -19 mm
 Selisih BM 1 ke titik Akhir ukur Sta: 0+490 Sebesar 1.940 mm
 Perbedaan elevasi signifikan terlihat pada areal 1 dibanding areal 2 terhadap BM
dimana area 1 rata-rata sebesar -689 mm dan area 2 rata-rata sebesar +1.704
mm
2. Dari hasil evaluasi berdasarkan data tahun 2020 peninjauan langsung diperoleh data
lapangan yang telah dianalisis, maka dengan ini disampaikan hasil analisis kondisi
bangunan:
 Arah condong kemiringan ke Barat daya (BD) dan Barat (B)
 Dengan elevasi kemiringan yang terjadi 341 hingga 424 mm
 Arah kemiringan dapat dilihat dapa gambar terlampir

B. SARAN
Maka dapat disampaikan saran sebagai berikut:
 Perlu adanya perbaikan konstruksi lapisan tanah dengan melakukan beberapa
kegiatan penyelidikan tanah untuk mengetahui solusi
 Memperbaiki system drainasi sekitar, dikarenakan faktor pasang surut yang
mempengaruhi terhadap gerusan material atau sedimen setempat.
ANALYSIS REPORT
Analisis Pembebanan Tangki
Timbun Pertamina Kotabaru

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK KOTABARU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang
ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri kedalam tanah dan batuan yang terletak
dibawahnya. Penggunaan pondasi bangunan memerlukan perencanaan yang benar, agar
keruntuhan tanah yang terjadi akibat pembebanan bangunan tidak melebihi daya
dukung tanah itu sendiri. Sehingga diperlukan pemilihan pondasi yang tepat, agar
sesuai dengan beban bangunan dan jenis tanah tempat bangunan itu berdiri. Jika suatu
pondasi dibebani, ia akan menyalurkan beban ke tanah. Akibatnya tanah disekitar
daerah pondasi mengalami tekanan atau terjadinya tegangan tanah. Pemilihan jenis
pondasi merupakan salah satu tahap penting dalam perencanaan sebuah bangunan.
Oleh karana itu dilakukanya kajian dan analisis penurunan level tanah pada fuel
terminal Kotabaru diharapkan memberikan gambaran secara visual data untuk
mengetahui pengaruh yang terjadi pada tangki penimbunan eksisting.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun kajian yang akan dituju dilihat dari permasalahan sebagai berikut:
1. Mengetahui prilaku struktur pada tangki saat ini, dengan malakukan simulasi
pendekatan berdasarkan data lapangan?
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan bentuk tangki dari perencanan
awal ditinjau dari faktor keamanaya?

1.3. Barasan masalah dan ruang lingkup


Tujuan dari kajian dan analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui besarnya daya dukung pondasi dan besarnya penurunan yang terjadi
2. Mengetahui faktor keamanan dari daya dukung pondasi terhadap tangki
3. Memberikan alternatif perbaikan atau perawatan untuk struktur tangki berdasarkan
hasil analisis struktur tersebut.

1.4. Barasan masalah dan ruang lingkup


Ruang lingkup kegiatan ini mencakup sebagai berikut:
1. Analisis struktur dilakukan pada tangki timbun nomor 9 milik Pertamina Kotabaru.
4. Pengambilan data kedalaman tanah dilakukan untuk mengetahui tahanan ujing (qc)
dengan metode uji sondir dan mengunakan data informasi karakteristik tanah secara
fisis dan mekanis dengan melakukan uji handboring dan pemeriksaan laboratorium
5. Mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan bentuk tangki dari perencanan
awal ditinjau dari faktor keamanaya?
6. Standar desain tangki mengunakan API 620 dan API 650
7. Dikarenakan as-built drawing terdahulu tidak ada, maka kami asumsikan jumlah
titik pancang metode pendekatan dengan jumlah sesuai kebutuhan luasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tangki
Tangki adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan produk minyak
sebelum didistribusikan kepada konsumen. Tangki ini biasanya berukuran sangat besar.
a. Jenis-Jenis Tangki Penimbun
Tangki penimbun minyak terdiri dari beberapa jenis yang dapat dibedakan
menurut beberapa hal sebagai berikut:
 Jenis-Jenis Tangki Berdasarkan Letaknya
 Aboveground tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di atas permukaan tanah,
 Underground tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di bawah permukaantanah
 Jenis Tangki Berdasarkan Bentuk Atap
 fixed roof adalah tangki silinder dengan konfigurasi atapnya bersatu dengan dinding
shell
 Floating Roof Tank adalah tangki jenis silinder yang mempunyai konstruksi yang
berbeda dari pada Fixed Roof. Atap pada floating roof tidak menyatu dengan
dinding (shell).
b. Struktur Tangki
Dalam mendesain tangki ada beberapa ketentuan diantaranya adalah material
yang digunakan, Roof plate, Rafter dan Girder, Top angle, Shell plate Bottom plate dan
Annular plate.

 Material
Material yang dipakai dalam mendesain tangki ini adalah material yang
direkomendasikan oleh API (American Petroleum Institute) Standard 650 yang secara
kekuatan dan komposisinya telah sesuai dengan standar. Bahwa jenis material yang
digunakan dalam struktur sebuah pelat adalah A283. Sedangkan dalam API (American
Petroleum Institute) Standard 650 grade yang disebutkan adalah grade C. Maka ditarik
kesimpulan bahwa material yang digunakan adalah A283 Grade C untuk pelat. Namun
untuk struktur pendukung tetap menggunakan material A36 Pelat atau profil yang
digunakan dalam perencanaan harus disesuaikan dengan ketersediaan material di
pasaran.
Selain itu ukuran panjang yang kita desain juga harus sesuai dengan ukuran
panjang yang ada untuk kemudahan pengangkutan dan konstruksi. Ukuran pelat baja
yang dapat disediakan oleh salah satu perusahaan baja ternama di Indonesia adalah
hingga 2 x 12 meter. Sedangkan profile baja yang digunakan pada tangki penimbun
adalah profile baja siku untuk top angle, profile baja WF (wide flange) untuk rafter dan
girder, serta profil pipa untuk kolom.

 Roof Plate
Roof plate Merupakan pelat yang menyusun bagian atap dengan ketebalan
minimum pelat atap adalah 5 mm (API 650 pasal 3.10.2.2) pada Gambar 2.1. Ketebalan
yang melebihi nilai ini biasanya digunakan untuk self supporting roofs. Sedangkan
untuk kemiringan atap, tidak lebih dari 19 mm dalam 300 mm atau lebih sesuai dengan
keinginan purchaser. Pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Model Roof Plate


 Top angle
Top angle terbuat dari profil siku yang menempel pada sisi sebelah atas course
shell plate teratas dapat dilihat pada Gambar 2.2. Kegunaan top angle adalah untuk
memperkaku shell plates. Untuk tangki dengan atap tertutup, ukuran top angle tidak
berdasarkan beban angin tetapi berdasarkan jenis atap yang akan direncanakan.

Gambar 2.2. Top angle terbuat dari profil siku


Menurut API 650 pasal 3.1.5.9 point e, ukuran top angle tidak kurang dari
mengikuti ukuran berikut: Untuk tangki dengan diameter kurang dari 11 m (35 ft),
51 x 51 x 4,8 mm ( 2 x 2 x 3/16 in) , untuk lebih dari 11 m namun tidak lebih dari
18 m (60 ft), 51 x 51 x 6,4 mm (2 x 2 x ¼ in) , dan untuk tangki dengan diameter
diatas 18 m, 76 x 76 x 9,5 mm ( 3 x 3 x 3/8 in).

 Shell Plate ( Pelat Dinding )


Ketebalan pelat dinding yang digunakan sebaiknya lebih besar ketebalan pelat
dinding rencana, termasuk penambahan korosi atau ketebalan berdasarkan test
hidrostatis. Tetapi ketebalan dinding tidak boleh kurang dari yang disyaratkan pada
Tabel 2.1.

Perhitungan shell plate dilakukan dengan metode one-foot yaitu menghitung tebal
shell pada titik peninjauan satu kaki di atas dasar atau alas masing-masing bagian
shell. Rumus perhitungan tebal shell plate menurut API 650 pasal 3.6.3.2:
Dimana:
Td : tebal desain dinding tangki, (mm)
Tt : Hydrostatic test shell thickness, (mm)
D : nominal tangki diameter, (m)
H : Desain tinggi fluida (m)
G : Berat jenis desain dari fluida yang ditimbun dalam tangki (KN/m3)
CA : Corrosion allowance (mm)
Sd : tekanan yang diijinkan untuk kondisi desain, (Mpa)
St : tekanan yang diijinkan untuk kondisi hydrostatic test, (Mpa)

c. Pelat dasar tangki


Ada dua jenis pelat dasar tangki yaitu annular plate dan bottom plate. Ketebalan
annular plate sebaiknya tidak boleh kurang dari ketebalan pelat yang terdapat pada
Tabel 2.1, dengan dua parameter yang harus diketahui yaitu :
 Tebal shell course yang pertama, t1
 Hydrostatic test stress :

Keterangan :
H : diameter tangki
D : tinggi tangki
T : tebal shel plat lapisan pertama
 Annular Plate
Annular plate memiliki lebar radial minimal 600 mm (24 in) dan proyeksi
dibagian luar dinding minimal 50mm (2 in) API std 650 pasal 3.5.2
 Bottom Plate
Sesuai API std 650 pasal 3.4.1, semua bottom plate memiliki ketebalan
minimum yaitu 6 mm (1/4 in) dengan lebar minimum 1800 mm (72 in) dapat dilihat
pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bottom plate dan annular plate

2.2. Beban tangki


 Volume Badan Tangki (V) :
Mencari volume badan tangki mengunakan persamaan Volume silinder.
Silinder atau tabung adalah bangun tiga dimensi beraturan yang berbentuk batang
dengan penampang berbentuk lingkaran dan memiliki ketinggian tertentu. Dimensi
sebuah silinder atau tabung dinyatakan dengan besaran radius atau diameter penampang
tabung dan tinggi tabung. Diameter sebuah tabung bisa jadi lebih pendek, sama atau
lebih panjang dari tinggi tabung. Jika dimensi tinggi silinder jauh lebih besar dari
diameternya, dimensi tinggi ini kadang disebut panjang silinder misalnya pada batang
besi. Jika dimensi tinggi silinder jauh lebih kecil dari diameternya, dimensi tinggi ini
kadang disebut sebagai tebal silinder misalnya pada keping koin. Radius silinder sering
disebut juga sebagai jari-jari silinder. Dengan persamaan:

Dimana:
r : Jari-jari dalam tangki
T : Tinggi tangki
Π : 22/7
 Berat Muatan Tangki (BM)
Untuk menghitung berat muatan tangki mengunakan rumus Volume tangki
dikali dengan isi berat jenis muatan tangki dengan rumus:

Dimana:
V : Volume isi tangki
Bj : Berat jenis solar
 Berat Plat Baja
Untuk jenis profil kita perlu tahu berapa berat permeter profil baja, data tersebut
bisa didapat dari tabel baja. selanjutnya tinggal dikalikan dengan panjang profil baja
Untuk jenis plat kita perlu tahu berapa luas penampangnya, data tersebut bisa didapat
dari tabel baja, menghitung sendiri, atau dengan bantuan software grafis seperti autocad
untuk mengetahui berapa luasnya. Jika luas penampang dan total panjangnya sudah
diketahui maka sudah bisa dihitung berapa volumenya dalam m³. selanjutnya tinggal
dikalikan dengan berat jenis sehingga dapat diketahui berapa total beratnya, dengan
Standar berat jenis BJ besi yaitu = 7850 kg/m3. Untuk mengetahui berat pelat
mengunakan persamaan volume dikalikan dengan berat jenis besi:

Dimana:
π : Phi (m)
r : jari-jari (m)
T : Tebal Profil (m)
P : Panjang Profil (m)
L : Lebar Profil (m)
BJ besi : 7850 (kg/m3)

2.3. Pondasi Tiang


Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat terletak
sangat dalam. Pondasi tiang pancang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain:
1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak, ke
tanah pendukung yang kuat.
2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu
sehingga pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk
mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah sekitarnya.
3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat
tekanan hidrolis atau momen pengulingan.
4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring,
5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut
bertambah.
6. Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus
air.

2.4. Tiang Dukung Ujung dan Tiang Gesek


Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu
Tiang dukung ujung (end bearing pile)
1. Tiang gesek (friction pile).
Tiang dukung ujung adalah tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh tahanan
ujung tiang. Umumnya tiang dukung ujung berada dalam zona tanah yang lunak yang
berada diatas tanah keras. Tiang-tiang dipancang sampai mencapai batuan dasar atau
lapisan keras lain yang dapat berlebihan. Kapasitas tiang sepenuhnya ditentukan dari
tahanan dukung lapisan keras yang berada di bawah ujung tiang. pada Gambar 2.4a.
Tiang gesek adalah tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan oleh perlawanan
gesek antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya. tahanan gesek dan pengaruh
konsolidasi lapisan tanah di bawahnya diperhitungkan pada hitungan kapasitas tiang.
Pada Gambar 2.4b

Gambar 2.4 Tiang ditinjau dari cara mendukung beban


2.5. Kapasitas Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)
Jika tanah kohesif, umumnya, tahanan kerucut statis (qc) dihubungkan dengan
kohesi tak terdrainase (undrained cohesion) (cu), yaitu:

Nilai Nc berkisar diantara 10 sampai 30, tergantung dari sensitivitas, kompresibilitas


dan adhesi antara tanah dan mata sondir. Dalam hitungan biasanya Nc diambil diantara
15 sampai 18 (Bagemann, 1965). Tahanan ujung tiang diambil nilai qc rata-rata yang
dihitung dari 8d di atas dasar tiang sampai 4d dibawah dasar tiang, tahanan gesek per
satuan luas (fs) dari tiang pancang, secara aman, dapat diambil sama dengan tahanan
gesek selimut sondirnya (qf) (Bagemann, 1965), atau

kapasitas ultimit tiang pancang, dinyatakan dalam persamaan :

Dengan,
Ab : luas ujung bawah tiang (cm²)
As : luas dinding tiang (cm²)
qc : tahanan penetrasi kerucut statis (kg/cm²)
qf : tahanan gesek kerucut statis (kg/cm²)

2.6. Faktor Aman


1. Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi tahanan
ujung bawah ultimit (Qb) dan (JHL.p) dibagi dengan factor aman tertentu. Faktor
aman ini perlu diberikan dengan maksud:
2. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan yang
digunakan.
3. Untuk memberikan keamanan terhadap variasi kuat geser dan kompresibilitas
tanah.
4. Untuk yakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang
bekarja
5. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau
kelompok tiang masih dalam batas-batas toleransi
6. Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam diantara tiang-tiang masih
dalam batas-batas toleransi.
Besarnya beban kerja (working load) atau kapasitas tiang ijin (Qa) dengan
memperhatikan keamanan terhadap keruntuhan adalah nilai tahanan ujung bawah
ultimit ( Qb) dibagi dengan factor aman (SF1) dan (JHL.p) dibagi dengan factor
aman (SF2). Rumus umum yang digunakan apabila menggunakan sondir (CPT):

Dimana :
Qall : Daya Dukung izin tiang pancang.
Cn = qc : Nilai conus rata-rata
: Schmertmann ( 8D diatas & 4D dibawah ujung tiang)
: Mayerhof ( 4D diatas & 1D dibawah ujung tiang)
A : Luas Penampang Tiang
JHL : Jumlah hambatan lekat
p : Keliling tiang pancang
SF1 : 3 (faktor keamanan pada ujung tiang)
SF2 : 5 (faktor keamanan pada gesek selimut tiang)

2.7. Kapasitas Kelompok Tiang


Kapasitas kelompok tiang tidak selalu sama dengan jumlah kapasitas tiang tunggal
yang berada dalam kelompoknya. Hal ini dapat terjadi jika tiang pancang dalam
lapisan pendukung yang mudah mampat atau dipancang pada lapisan tang yang tidak
mudah mampat, namun di bawahnya terdapat lapisan lunak. Stabilitas kelompok tiang-
tiang tergantung dari dua hal, yaitu:
1. Kemampuan tanah di sekitar dan di bawah kelompok tiang untuk mendukung
beban total struktur.
2. Pengaruh konsolidasi tanah yang terletak di bawah kelompok tiang.

2.8. Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang dalam tanah kohesif.


Jika kelompok tiang dipancang dalam tanah lempung lunak, pasir tidak padat,
atau timbunan, dengan dasar tiang yang bertumpu pada lapisan lempung kaku, maka
kelompok tiang tersebut tidak mempunyai risiko akan mengalami keruntuhan geser
umum (general shear failure), asalkan diberikan factor aman yang cukup terhadap
bahaya keruntuhan tiang tunggalnya.
Akan tetapi, penurunan kelompok tiang masih tetap harus diperhitungkan dalam
perencanaan, pada kondisi lain, sering terjadi pondasi tiang harus dipancang secara
keseluruhan ke dalam tanah lempung lunak. Karena itu, tiangtiang dalam mendukung
beban sebagian besar didukung oleh tahanan gesek dinding. Kondisi pondasi tiang
semacam ini, disebut pondasi tiang apung (floating pile). Kapasitas kelompok tiang
apung dipengaruhi oleh salah satu factor dari:
1. Jumlah kapasitas tiang tunggal dalam kelompok tiang bila jarak tiang jauh, atau
2. Tahanan gesek tiang yang dikembangkan oleh gesekan antara bagian luar kelompok
tiang dengan tanah di sekelilingnya, jika jarak tiang terlalu dekat.
Untuk menghitung kapasitas tiang yang berkaitan dengan keruntuhan blok,
Terzaghi dan Peck (1948) mengambil asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Pelat penutup tiang (pile cap) sangat kaku.
2. Tanah yang berada di dalam kelompok tiang-tiang berkelakuan seperti blok padat.
Dengan asumsi-asumsi tersebut, keseluruhan blok dapat dianggap sebagai
pondasi dalam, dengan kapasitas ultimit yang dinyatakan oleh persamaan (Terzaghi dan
Peck, 1948):

Dengan :
Qg : kapasitas ultimit kelompok, nilainya harus tidak melampaui nQu (dengan n =
jumlah tiang dalam kelompoknya) (kN)
c : kohesi tanah di sekeliling kelompok tiang (kN/m 2)
cb : kohesi tanah di bawah dasar kelompok tiang (kN/m2)
B : lebar kelmpok tiang, dihitung dari pinggir tiang-tiang (m)
L : panjang kelompok tiang (m)
D : kedalaman tiang di bawah permukaan tanah (m)
Nc : factor kapasitas dukung
Faktor pengali 1,3 pada suku persamaan ke-2 adalah untuk luasan kelompok
tiang yang berbentuk empat persegi panjang. Untuk bentuk-bentuk luasan yang lain
dapat disesuaikan dengan persamaan-persamaan kapasitas dukung Terzaghi untuk
pondasi dangkal.
Beberapa persamaan efisiensi tiang telah disusun untuk menghitung kapasitas
kelompok tiang, namun semuanya hanya bersifat pendekatan. Persamaan-persamaan
yang disusun didasarkan pada susunan tiang, jarak relative dan diameter tiang, dengan
mengabaikan panjang tiang, variasi bentuk tiang yang meruncing. Variasi sifat tanah
dengan kedalaman dan pengaruh muka air tanah. Salah satu dari persamaan-persamaan
efisiensi tiang tersebut, yang disarankan oleh Coverse-Labarre Formula, sebagai
berikut,

Dimana:
Eg = efesiensi kelompok tiang
M = jumlah baris tiang
n’ = jumlah tiang dalam satu baris
ϴ = arc tg d/s, dalam derajat
s = jarak pusat ke pusat tiang
d = diameter tiang
Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperhatikan faktor efisiensi tiang
dihitung dengan persamaan:

Dimana:
Eg = efisiensi kelompok tiang
Qg = beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan
Qu = beban maksimum tiang tunggal yang mengakibatkan keruntuhan
n = jumlah tiang dalam kelompok

2.9. Jarak Tiang-Tiang


Umumnya, tiang-tiang jarang dipasang pada kedudukan yang benar-benar lurus
dan tepat pada titik lokasi yang telah ditentukan. Meskipun tiang-tiang sudah dipasang
pada titik yang benar-benar tepat, kadang-kadang masih terdapat momen lentur kolom
yang harus ditahan oleh kepala tiang. Karena itu, disarankan agar paling sedikit
menggunakan tiga tiang untuk pondasi kolom utama dan dua tiang untuk pondasi
dinding memanjang. Diagram tekanan seperti yang terlihat pada Gambar 2.5a.

Gambar 2.5 Distribusi tekanan pada tanah di bawah tiang


Jarak tiang minimum yang dibutuhkan untuk menekan biaya pembuatan pelat penutup
tiang (pile cap) yang disarankan oleh Teng (1962).

Tabel 2.2 Jarak tiang minimum (Teng, 1962)

Pada jenis-jenis tanah tertentu, seperti tanah pasir padat, tanah plastis, lanau
jenuh dan lain-lainnya, jarak tiang yang terlalu dekat menyebabkan bahaya gerakan
tanah secara lateral dan penggembungan tanah. Sedang pada pasir tidak padat, jarak
yang lebih dekat lebih disukai karena pemancangan dapat memadatkan tanah disekitar.
Jarak tiang yang dekat dapat mengurangi pengaruh gesek dinding negatip.

2.10. Perancangan pelat penutup tiang (Pile Cap)


Bila kondisi memungkinkan, guna menanggulangi tegangan pada pelat penutup
tiang yang terlalu besar, tiang-tiang sebaiknya dipasang dengan bentuk geometri yang
tersusun baik. Contoh bentuk geometri yang baik, ditunjukkan dalam Gambar 2.6.
Sedang kriteria perencanaan penutup tiang ditunjukkan dalam Gambar 2.7. Bila beban
sentries, tiang-tiang didalam kelompoknya akan mendukung beban aksial yang sama.
Dalam hitungan, tanah dibawah pelat penutup tiang dianggap tidak mendukung beban
sama sekali. Bila beban eksentris atau beban sentries namun diikuti oleh momen,
perencanaan pelat penutup tiang dilakukan dengan anggapan sebagai berikut:
1. Pelat penutup tiang sangat kaku
2. Ujung atas tiang menggantung pada pelat penutup (pile cap). Karena itu, tidak ada
momen lentur yang diakibatkan oleh pelat penutup ke tiang.
3. Tiang merupakan kolom pendek dan elastis. Karena itu, distribusi tegangan dan
deformasi membentuk bidang rata.
Anggapan-anggapan diatas memungkinkan hitungan beban tiang dan tegangan pada
pelat penutup tiang secara teoris elastic.
Dimana:
S : Jarak tiang minimum
Gambar 2.6 Contoh-contoh susunan kelompok tiang

Gambar 2.7 Kriteria perancangan pelat penutup tiang (pile cap) (Teng, 1962)

Analisa tahanan momen kelompok tiang diilustrasikan pada Gambar 2.8. jika
tidak ada momen, beban vertical total V akan lewat titik berat dari empat tiang dan
beban pada masing-masing tiang akan sama (Gambar 2.8b). Tetapi, jika beban yang
harus didukung oleh masing-masing tiang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
2.8c. Beban pada tiang yang sama juga akan diperoleh bila beban vertical V eksentris
sebesar e disebelah kiri pusat berat tiang.

Gambar 2.8 Hitungan reaksi tiang


BAB III
METODELOGI

A. Umum
Data pendukung yang digunakan sebagai referensi dan pedoman dalam Analisis
Penurunan Level Tanah Pada Fuel Terminal terdiri dari :
1. Data tanah : Uji sondir atau cone penetration test (CPT) dan boring test oleh
tim Politeknik Kotabaru bersama ADALAB Banjarmasin
2. Pedoman Acuan : API (American Petroleum Institute) Standard 650, Hary
Christady Hardiyatmo. 2008. Teknik Pondasi II. Edisi ke-2.
3. Pedoman Acuan : SNI 03–2847–2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung

B. Waktu & tempat


1. Waktu kegiatan dilaksanakan selama 30 hari kerja mengingat banyak kegiatan
penunjang data untuk memenuhi standar analisis. Pelaksanaan awal 3 februari 2021
s.d 3 Maret 2021
2. Lokasi kegiatan Analisis Penurunan Level Tanah Pada Fuel Terminal Kotabaru
dapat dilihat pada gambar berikut,

Gambar 1. Lokasi tangki timbun untuk dievaluasi

C. Diagram alir analisis


Dalam proses analisis urutan-urutan yang harus dikerjakan sehingga diharapkan
dilakukan secara berurutan dan sistematis.
Mulai

Survei pendahuluan

Pengumpulan data dan studi literatur

Perhitungan berat baja tangki

Perhitungan berat isi tangki

Perhitungan daya dukung pondasi

Analisis pembebanan
(Software Staad Pro V. 8.i)
Tidak

Ya

Hasil analisis

Kesimpulan dan saran

Selesai
BAB IV
ANALISIS PERHITUNGAN

D. Data Umum
Perhitungan Beban Tangki dan Pondasi Data umum yang dipakai dalam proses
perhitungan beban tangki dan pondasi :
a) Data perhitungan beban pada tangki.
 Desain code : API 650 10th edition
 Material : Baja
 Corrosion Allowance
Shell : 2 mm
Bottom : 1 mm
Roof : 1 mm
 Isi Tangki : Minyak (BBM)
 Bj Minyak : 0,8 kN/m3
 Bj Baja : 7.850 kg/m3
b) Data perhitungan pondasi pada tangki
 Data tanah : Data sondir dan handboring
 Dia. tiang pile : 0,40 m
 Panjang tiang pile : 12 m
 Kuat tekan beton : 30 Mpa
 Berat beton bertulang : 24 kN/m3

4.1. Perhitungan Beban Total Tangki


Dalam menghitung beban pada tangki harus diketahui ketebalan plat dan Profil :
a. Roof Plate :
Roof plate merupakan pelat yang menyusun bagian atap dengan ketebalan minimum
pelat atap adalah 5 mm (API 650 pasal 3.10.2.2), jika ditambah dengan corrosion
allowance maka dapat diambil ketebalan roof plate sebesar 6 mm.
b. Rafter, Girder dan Kolom
Rafter dan girder terbuat dari profil baja yang merupakan rangka atap tangki, harus
diatur sedemikian hingga pada outer ring jarak rafter tidak lebih dari 2 meter, seperti
yang ditunjukan pada Gambar 4.1. Sedangkan jarak rafter pada inner ring tidak lebih
dari 1,7 meter. (API 650 pasal 3.10.4.4). Kolom pada tangki terbuat dari profil baja pipa
(API 650 pasal 3.10.3.4). Data-data profil Pada Rafter, Girder dan Kolom dengan
panjang profil diasumsikan tanpa menghitung kekuatan profil:

Gambar 4.1. Rangka atap tangki


Perhitungan jumlah rafter, girder dan kolom:
 Rafter menggunakan WF 250×125×6×9
Perhitungan jumlah rafter dengan data berikut:
 Diameter:
Diameter tangki terluar (D1) = 25 m
Diameter pada lingkaran dalam ke 1 (D2) = 25 m
Diameter pada lingkaran dalam ke 2 (D3) = 18.75 m
Diameter pada lingkaran dalam ke 3 (D4) = 12.50 m

 Keliling lingkaran :
Keliling lingkaran (K1):
K1 = π x D1 = 22/7 x 25 = 78.571 m
Keliling lingkaran (K2):
K2 = π x D1 = 22/7 x 25 = 78.571 m
Keliling lingkaran (K3):
K3 = π x D1 = 22/7 x 18.75 = 58.875 m
Keliling lingkaran (K4):
K4 = π x D1 = 22/7 x 12.50 = 39.250 m

 Jarak rafter pada inner ring tidak lebih dari 1,7 meter, digunakan jarak rafter pada
inner ring
jarak pada lingkaran tangki P1 = 1,679 m
jarak pada lingkaran dalam ke 1 P2 = 1,571 m
jarak pada lingkaran dalam ke 2 P3 = 1,493 m
jarak pada lingkaran dalam ke 3 P4 = 1,347 m
 Maka Jumlah rafter (n) :
jumlah rafter R1= K1/P1 = 78.571 / 1,679 = 47 buah
jumlah rafter R2= K2/P2 = 78.571 / 1,571 = 50 buah
jumlah rafter R3= K3/P3 = 58.875 / 1,493 = 40 buah
jumlah rafter R4= K4/P4 = 39.250 / 1,347 = 30 buah

 Girder menggunakan WF 350 x 175 x 7 x 11


Perhitungan jumlah girder dengan data berikut:
1) Panjang girder (P):
P1 = 5,4 meter
P2 = 6 meter
P3 = 7 meter

 Jumlah girder (n):


jumlah girder G1= K2/P1 = 78.571 / 5.4 = 14.55 buah  15 buah
jumlah girder G2= K3/P2 = 58.875 / 6.0 = 9.812 buah  10 buah
jumlah girder G3= K4/P3 = 39.250 / 7.1 = 5.528 buah  6 buah
 Kolom menggunakan pipa baja schedule 40 dengan Ø 457 mm
Perhitungan tinggi kolom dengan data berikut:
 Panjang rafter :
Tipe R1 : panjang rata-rata = 5 m
Tipe R2 : panjang rata-rata = 5 m
Tipe R3 : panjang rata-rata = 5 m
Tipe R4 : rata-rata = 4,5 m

 Tinggi profil :
Rafter (Tr) = 250 mm = 0,25 m
Girder (Tg) = 350 mm = 0,35 m
T.shell (Ts) = 11 m
 Perhitungan tinggi kolom :
 Kemiringan atap tidak lebih dari 19 mm dalam 300 mm
Kemiringan atap tidak lebih dari 19 mm (ka) = 0,019 m
dalam 300 mm (d) = 0,03 m
 Tinggi kolom (C1) :
jumlah dalam 0.3 m (Σd) = R1/d = 16,666
Kemiringan dalam 5 m (kd1) = Σd x ka = 0,3166 m
jadi tinggi kolom C1 = Ts + kd1 - (Tr +Tg) = 10,716 m
 tinggi kolom (C2) :
jumlah dalam 0.3 m (Σd) = (R1+R2)/d = 33,333
Kemiringan dalam 5 m (kd2) = Σd x ka = 0,6333 m
jadi tinggi kolom C2 = Ts + kd2 - (Tr +Tg) = 11.51 m
 tinggi kolom (C3) :
jumlah dalam 0.3 m = (R1+R2+R3)/d = 50
Kemiringan dalam 5 m (kd3) = Σd x ka = 0,95 m
Jadi tingi kolom C3 = Ts + kd3 - (Tr +Tg) = 11 m
 tinggi kolom (C4) :
jumlah dalam 0.3 m = (R1+R2+R3+R4)/d = 65
Kemiringan dalam 5 m (kd4) = Σd x ka = 1,235 m
jadi tinggi kolom C4 = Ts + kd4 - (Tr +Tg) = 10.35 m

c. Top Angle
Top angle terbuat dari profil siku yang menempel pada sisi sebelah atas course shell
plate, menurut API 650 pasal 3.1.5.9 point e , ukuran top angle tidak kurang dari
mengikuti ukuran berikut : untuk tangki dengan diameter kurang dari 11 m, 51 x 51 x
4,8 mm ( 2 x 2 x 3/16 in) , untuk lebih dari 11 m namun tidak lebih dari 18 m, 51 x 51
x 6,4 mm (2 x 2 x ¼ in) , untuk tangki dengan diameter diatas 18 m, 0 x 90 x 9 mm
(3 x 3 x 3/8 in).

d. Shell Plate (Pelat Dinding)


Perhitungan shell plate dilakukan dengan metode one-foot yaitu menghitung tebal shell
pada titik peninjauan satu kaki di atas dasar atau alas masing-masing bagian shell.
Rumus perhitungan tebal shell plate menurut API 650 pasal 3.6.3.2, dengan D
(diameter tangki 25 m), H (tinggi tangki 11 m), G (berat jenis solar 0.8 kN/m³) dan
CA (untuk shell 2 mm) serta SD dan St sesuai table:

Berdasarkan cairan yang direncanakan yaitu solar, dihitung menggunakan persamaan


(2.1)
4.9∗25∗(11−0,3)∗0,8
td1 =[ ] + 0.002
193000
= 0.0054 + 0.002 m
= 74.33 mm
4.9∗25∗(9−0,3)∗0,8
td2 =[ ] + 0.002
193000
= 0.0044 + 0.002 m
= 64.17 mm
4.9∗25∗(7−0,3)∗0,8
td3 =[ ] + 0.002
193000
= 0.0034 + 0.002 m
= 54.02 mm
4.9∗25∗(5−0,3)∗0,8
td4 =[ ] + 0.002
193000
= 0.0023 + 0.002 m
= 43.86 mm
4.9∗25∗(3−0,3)∗0,8
td5 =[ ] + 0.002
193000
= 0.0013 + 0.002 m
= 33.70 mm
Keterangan :

tt = Hydrostatic test shell thickness, (mm)

D = nominal tank diameter, (m)

H = Desain tinggi fluida (m)

St = tekanan yang diijinkan untuk kondisi hydrostatic test , (Mpa)

Tabel. 4.1. Ketebalan dinding plat tangki baja


Lapisan Dengan Minyak Dengan Air Diambil (mm)

t1 74.33 70.72 7

t2 64.17 60.52 6

t3 54.02 50.07 5

t4 43.86 39.69 4

t5 33.7 29.05 3
Dari tabel 4.1 nilai ketebalan yang kemudian diambil merupakan nilai pembulatan
keatas dari nilai terbesar jika dibandingkan 2 hasil perhitungan pada lapisan yang sama.

e. Pelat dasar Tangki :


Ada dua jenis pelat dasar tangki yaitu annular plate dan bottom plat :
 Bottom Plate adalah Sesuai API 650 pasal 3.4.1, semua bottom plate memiliki
ketebalan minimum yaitu 6 mm (1/4 in) dengan lebar minimum 1800 mm (72 in).
Jika ditambah dengan Corrosion allowance maka menjadi 7 mm.
 Annular Plate adalah Dalam menghitung ketebalan annular plate ada beberapa hal
yang harus dipenuhi.
𝟒.𝟗∗𝑯∗(𝑫−𝟎.𝟑)
Hydrotest =
𝒕
𝟒.𝟗∗𝟐𝟓∗(𝟏𝟏−𝟎.𝟑)
=
𝟎.𝟎𝟏𝟏
= 119.159 kN/m2 = 203.261 Mpa
Keterangan :
H = diameter tangki
D = tinggi tangki
t = tebal shel plat lapisan pertama
Dari Tabel 2.2 (pada kolom ≤ 210 Mpa) dan (pada baris ≤ 19 mm), Jadi tebal
minimum bottom dan annular plate yang digunakan adalah 7.00 mm.

f. Beban Tangki
Sebelum mendesain pondasi tangki kita perhitungkan beban pada tangki tersebut. Data-
data yang perlu diketahui adalah tinggi tangki, diameter tangki, kapasitas dan tebal
pelat. Persamaan-persamaan yang dipakai dalam perhitungan ini adalah :

1. Berat Muatan Tangki (BM) :


Untuk menghitung berat volume tangki menggunakan rumus berat volume cairan isi
tangki dikalikan dengan berat jenis muatan tangki dengan rumus :
Bm = Volume cairan dalam tangki x berat jenis solar
= 5.399.612 m³ x 800 kg/m³
= 4.319.689,89 kg  4.761,65 ton

2. Berat Profil :
Data-data profil Pada Rafter, Girder dan Kolom dengan panjang profil diasumsikan
tanpa menghitung kekuatan profil :
Data-data profil Pada Rafter, Girder dan Kolom dengan panjang profil diasumsikan
tanpa menghitung kekuatan profil :
 Rafter menggunakan WF 250×125×6×9 mm
Tipe R1 : Jumlah (n) = 68 buah dan panjang rata-rata = 5 m
Tipe R2 : Jumlah (n) = 52 buah dan panjang rata-rata = 5 m
Tipe R3 : Jumlah (n) = 38 buah dan panjang rata-rata = 5 m
Tipe R4 : Jumlah (n) = 18 buah dan panjang rata-rata = 4,5 m

 Girder menggunakan WF 350x175x7x11mm


Tipe G1 : Jumlah (n) = 15 buah dan panjang = 4.4 m
Tipe G2 : Jumlah (n) = 10 buah dan panjang = 5.7 m
Tipe G3 : Jumlah (n) = 6 buah dan panjang = 6.7 m

 Kolom menggunakan pipa baja schedule 40 dengan Ø 457 mm


Tipe C1: Jumlah (n) = 15 buah dengan tinggi = 10.75 m
Tipe C2: Jumlah (n) = 9 buah dengan tinggi = 11.51 m
Tipe C3: Jumlah (n) = 4 buah dengan tinggi = 11.12 m
Tipe C4: Jumlah (n) = 1 buah dengan tinggi = 10.50 m

 Berat profil :
WF 250×125×6×9 mm berat per meter = 29,6 kg
WF 350x175x7x11 mm berat per meter = 49,6 kg
pipa baja Ø 457 mm berat per meter = 155,8 kg
Siku 90 x 90 x 9 mm berat per meter = 7,17 kg

3. Berat Plat Baja


Untuk jenis profil kita perlu tahu berapa luas penampangnya, data tersebut bisa
didapat dari tabel baja. jika luas penampang dan total panjangnya sudah diketahui maka
sudah bisa dihitung berapa volumenya dalam m3. Selanjutnya tinggal dikalikan dengan
berat jenis sehingga dapat diketahui berapa total beratnya, dengan Standar berat jenis
BJ besi yaitu = 7.850 kg/m3. Hasil perhitungan dapat di lihat pada Tabel 4.2, dan Tabel
4.3 :
Tabel 4.2 Berat total Profil

No Jenis Plat Jumlah Panjang Berat / m (kg) Berat Total (kg)

Wf 250/125/6/9 29.6
1 R1 68 4.5 133.2 9,057.60
2 R2 52 4.5 133.2 6,926.40
3 R3 32 4.5 133.2 4,262.40
4 R4 18 4 118.4 2,131.20
350/175/7/11 49.6
5 G1 15 4.4 218.24 3,273.60
6 G2 10 5.7 282.72 2,827.20
7 G3 6 6.7 332.32 1,993.92
Schadule 40 Dia 18 inc 155.8
8 C1 15 10.75 1674.85 25,122.75
9 C2 9 11.51 1793.258 16,139.32
10 C3 4 11.12 1732.496 6,929.98
11 C4 1 10.5 1635.9 1,635.90
Siku 90/90/9 7.17
S 1 122.5 878.325 878.33
Jumlah berat total profil 81,178.60

Tabel 4.3 Berat total plat tangki


Luas
Keliling Berat Total
Tinggi Tebal Lingkaran Volume
No Jenis Plat tangki jenis besi berat plat
Plat (m) Plat (m) tangki Plat
(m) (Kg/m3) (kg)
(m2)
1 Roof 1 0.006 490.873 2.9452 7.85 23.120
2 Course 1 2 0.011 1,138.75 25.0524 7.85 19.666
3 Course 2 2 0.011 1,138.75 25.0524 7.85 19.666
4 Course 3 2 0.008 1,138.75 18.2199 7.85 14.302
5 Course 4 2 0.008 1,138.75 18.2199 7.85 14.302
6 Course 5 2 0.008 1,138.75 18.2199 7.85 14.302
7 Buttom 1 0.007 471.435 3.3000 7.85 2.590
8 Annual 1 0.007 78.539 0.5498 7.85 4.316

Jumlah berat total plat tangki 112.267


 Jadi Beban Total pondasi Pada Tangki :
a. Beban Mati (DL)
Berat plat = 112.267 kg
Berat profil = 81.176,60 kg
Berat total tiang pancang = 4684,9 x 42 x 3 btg = 590.297,40 kg
Berat pile cap = 42*0.216*24 = 217.728 kN/m3 = 22.201,72 kg
Total DL = 612.499,12 kg = 675,164 ton

b. Beban Hidup (LL)


Berat isi tangki = 4.319.689,89 kg
Total LL = 4.319.689,89 kg

c. Beban yang bekerja (wu)


Wu = 1.2 DL+1.6 LL
= 1.2 (612.499,12)+ 1.6 (4.319.689,89)
= 7.646.502,768 kg  8.428,8264 ton

4. Data Umum Pondasi


Direncanakan pondasi yang akan digunakan adalah pondasi pile cap dengan data
sebagai berikut :
Lebar Tiang Pancang (bp) = 400 mm = 40 cm
Tinggi Tiang Pancang (hp) = 400 mm = 40 cm
Luas Tiang Pancang (Ap) = 160000 mm2 = 1600 cm2
Keliling Tiang Pancang (O) = 1600 mm = 160 cm
Mutu Beton (fc') = 30 Mpa
Mutu Baja (fy) = 390 Mpa
Berat Beton Bertulang (Wc) = 24 kN/m³
Beban yang Bekerja (wu) = 19.848,7 Ton

5. Perhitungan qc rata-rara
Penetrasi dari batang sondir / tiang pancang menurut Schmertmann (1975) adalah :
 4D dibawah ujung tiang pancang dan
 8D diatas ujung tiang pancang
Jadi harga conus diperoleh dari hasil uji sonding menujukan bahwa kedalaman
akhir adalah 18.40 s.d 30 meter dengan nilai qc sebesar 30 kg/cm2 – 155 kg/cm2.
Tabel 5. Perkiraan daya dukung Ultimit tiang(qc)
Daya dukung Ultimit Tiang (Ton)
No Kedalaman (m)
Pile 20 x 20 (Cm2) Pile 30 x 30 (Cm2)
1 20.00 40.47 62.77
2 30.00 79.24 125.46
Sumber : Penyelidikan tanah Adalab – Politeknik Kotabaru, (2021)

Perhitungan arga qc rata – rata diambil pada data sondir sampel 0.2 didapat tahanan
ujung sondir qc = 30 kg/cm2 dan Jumlah hambatan lekat JHL = 1323.41 kg/cm2

6. Kapasitas Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)


Untuk menghitung kapasitas tiang pancang dihitung dengan rumus (Schmertmann) :
𝑪𝒏∗𝑨 𝑱𝑯𝑳∗𝑷
Qall = +
𝑺𝑭𝟏 𝑺𝑭𝟐
Dimana :
Qall = Daya Dukung izin tiang pancang.
Cn = qc = Nilai conus rata-rata
Schmertmann ( 8D diatas & 4D dibawah ujung tiang)
Mayerhof ( 4D diatas & 1D dibawah ujung tiang)
A = Luas Penampang Tiang
JHL = Jumlah hambatan lekat
p = Keliling tiang pancang
SF1 = 3 (faktor keamanan pada ujung tiang)
SF2 = 5 (faktor keamanan pada gesek selimut tiang)

 Kapasitas Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)


𝟑𝟎∗𝟏.𝟔𝟎𝟎 𝟏𝟑𝟐𝟑.𝟒𝟏∗𝟏𝟔𝟎
Qall = +
𝟑 𝟓
𝟒𝟖.𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟏𝟏.𝟕𝟒𝟓,𝟔𝟎
Qall = +
𝟑 𝟓
Qall = 58.349,12
Qall = 58.349 Ton
 Menghitung Jumlah tiang dengan Perhitungan berikut :
𝑷 𝒂𝒍𝒍
Jumlah tiang pancang =
𝑸 𝒂𝒍𝒍
𝟕.𝟔𝟒𝟔.𝟓𝟎𝟐
=
𝟓𝟖.𝟑𝟒𝟗
= 131 batang (Jumlah tiang pancang minimal disarankan) !
7. Penurunan Tiang
Menghitung penurunan tiang tunggal dan Penurunan ijin dengan rumus Poulus-
Davis, Dengan Penurunan yang diijinkan (Sijin) :
Sijin = 10% x D
= 10% x 30 cm
= 3 cm = 30 mm

 Kontrol penurunan Sijin


(3 cm) > penurunan tiang apung
(3 cm) > penurunan ujung tiang

8. Kontrol Software (STAAD PRO V 8i)


Berdasarkan perhitungan analisis pondasi yang telah dilakukan maka untuk melakukan
kontrol faktor keamanan dan pengaruh struktur, dilakukan analisis dengan metode
software Analisis struktur sebagai berikut :

 Data inputan pembebanan


1 Dead Load (LL)
1 Beban Merata
- Beban Pelat Lantai : 0.40 490.63 2.40 : 471.00 Ton
- Beban Lantai Tangki : 0.01 490.63 7.85 : 26.96 Ton
- Berat Profil : 81.18 Ton
Jumlah 579.14 Ton

Beban Merata Pakai : 579.14 490.63 : 1.18 Ton/m2


11.80 Kn/m2

2 Beban Dinding Tangki : 0.01 11.00 7.85 : 0.60 Ton/m


6.04 Kn/m

2 Live Load (LL)


- Berat isi Tangki : 4,319.69 Ton

Beban Merata Pakai : 4,319.69 490.63 : 8.80 Ton/m2


88.04 Kn/m2
 Prilaku Struktur Pada Tangki
a. Beban mati merata lantai
Adalah beban yang didistribusikan secara merata di bagian lantai (plat beton) pada
konstruksi tangki. Berdasarkan hasil simulasi menujukan kondisi beban terdistribusi
dengan baik atau dalam kategori AMAN

Gambar 4.2. Prilaku beban mati merata pada lantai

b. Beban mati dinding tangki


Adalah beban yang terdistribusi dari material tangki seperti dinding tangki, penutup
tangki, dan struktur tangki lainya). Berdasarkan hasil simulasi menujukan kondisi
beban terdistribusi dengan baik atau dalam kategori AMAN

Gambar 4.3. Prilaku Beban mati dinding tangki


c. Beban hidup merata lantai
Adalah beban yang terdistribusi dari bahan bakar (BBM) pada saat terisi dengan total
sekitar (4,319 Ton) Berdasarkan hasil simulasi menujukan kondisi beban terdistribusi
dengan baik, namun dibagian balok momen balok mengecil menujukan dalam kondisi
TIDAK KONSISTEN sehingga perlu diperbesar dimana 20/40 cm menjadi 25/50 cm
atau penambahan tulangan pada balok tersebut, namun secara keseluruhan dalam
kategori AMAN

Gambar 4.2. Prilaku beban mati merata pada lantai


d. Beban kombinasi
Adalah beban yang terdistribusi dari material tangki, plat lantai, Pile cap, dalam
keadaan kosong. Berdasarkan hasil simulasi menujukan kondisi beban terdistribusi
dengan baik atau dalam kategori AMAN

Gambar 4.2. Prilaku beban mati merata pada lantai


BAB V
KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan kajian pondasi yang telah dilakukan maka didapat
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan, pondasi dapat menahan beban tangki dan beban pile cap
serta berat sendiri tiang pancang dengan beban keseluruhan 7.646.502,768 kN,
dengan kapasisitas kelompok izin lebih besar, Maka pondasi mampu menahan
beban keseluruhan dengan aman.
2. Dengan Jumlah tiang pancang minimal disarankan 131 batang
3. Dengan penurunan Sijin 3 cm dikategorikan penurunan total tiang tunggal memenuhi
syarat yang diijinkan.
4. Berdasarkan simulasi mengunakan Software (STAAD PRO V 8i) Diketahu prilaku
mekanika struktur dinyatakan Aman, hanya dibagian balok (beam) disarankan
untuk diperbesar dari 20/40 cm menjadi 25/50 cm, atau menambahkan tulangan
untuk meminimalisir terjadinya penurunan momen pada beberapa balok (beam).

5.2 Saran
Dari hasil analisis dan kesimpulan disampaikan saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan kondisi dilapangan kesulitan melakukan evaluasi lebih mendalam
melihat dikarenakan minimnya informasi dan history terkait pekerjaan terdahulu.
2. Untuk lebih mendatail melihat seberapa besar penurunan yang terjadi pada struktur
pondasi tangki maka harus ada peninjauan dibagian struktur bawah tangki. Atau
dilakukan pengujian pembebanan ulang seperti PDA test dengan tujuan adalah
untuk mengetahui keandalan struktur pondasi saat ini.
3. Kegagalan pada struktur tangki bisa dilakukan perbaikan dengan memperbesat
dimensi plat lantai, dimennsi balok (beam), meredesign dimensi pile cap, dan
menambah jumlah titik tiang pancang.
LAMPIRAN ANALISIS
Job No Sheet No Rev
01 1
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Job Information
Engineer Checked Approved

Name:
Date: 02-Mar-21

Structure Type SPACE FRAME

Number of Nodes 66 Highest Node 66


Number of Elements 89 Highest Beam 145

Number of Basic Load Cases -2


Number of Combination Load Cases 1

Included in this printout are data for:


All The Whole Structure

Included in this printout are results for load cases:


Type L/C Name

Combination 3 KOMBO

3D Rendered View

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 1 of 14
Job No Sheet No Rev
01 2
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Y
X
Z Load 1

Whole Structure

Y
X
Z Load 1

Whole Structure

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 2 of 14
Job No Sheet No Rev
01 3
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Y
X
Z Load 2

Whole Structure

Y
X
Z Load 3

Whole Structure

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 3 of 14
Job No Sheet No Rev
01 4
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Y
X
Z Load 3 : Bending Z

Whole Structure Mz 1000kNm:1m 3 KOMBO

Y
X
Z Load 3 : Shear Y

Whole Structure Fy 1000kN:1m 3 KOMBO

Y
X
Z Load 3 : Axial Force

Whole Structure Fx 1000kN:1m 3 KOMBO

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 4 of 14
Job No Sheet No Rev
01 5
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

49 59
34 47 57
27 63
61
19 53
35 51
17 28 66
65
43 56
9 36
41 55
7 15 29 46 64
13 25 45
37 62
23
30 44
5 22 42 54
3 21 60
38 52
12 26 58
24 31
11
2
1 39 50
16 32
14 48
Y 6
X
4 40
Z Load 3
10 20 33
8 18

Whole Structure

135
126 24 29 141
14 139
108 115 31
144
128
26
9 15 132 137
99 116 143 32
106
121 145
21 130 134 28
4 95 111 16 122
102 117
7 125 23 138
93 112 131 33
12
104 17 123 142
97 110
118 133
2
113 124 22 140
101 11 105 27
90 114 30
18 129
92 6 13
119 136
98 103
1
107
91 19 25
8 120 127
96
3 94
Y 109 20
X 100
Z 5 10 Load 3

Whole Structure

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 5 of 14
Job No Sheet No Rev
01 6
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail


Sign convention as diagrams:- positive above line, negative below line except Fx where positive is compression. Distance d is given from
beam end A.
Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
1 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 -110.746 0.000 0.000 0.000 876.040
0.233 1.59E+3 -110.746 0.000 0.000 0.000 901.881
0.467 1.58E+3 -110.746 0.000 0.000 0.000 927.721
0.700 1.58E+3 -110.746 0.000 0.000 0.000 953.562
2 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 -12.237 5.068 -0.000 71.203 171.898
0.233 1.27E+3 -12.237 5.068 -0.000 72.386 174.753
0.467 1.27E+3 -12.237 5.068 -0.000 73.568 177.608
0.700 1.26E+3 -12.237 5.068 -0.000 74.751 180.464
3 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 -12.237 -5.068 0.000 -71.203 171.897
0.233 1.27E+3 -12.237 -5.068 0.000 -72.386 174.753
0.467 1.27E+3 -12.237 -5.068 0.000 -73.568 177.608
0.700 1.26E+3 -12.237 -5.068 0.000 -74.751 180.463
4 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 -78.307 78.309 -0.000 619.455 619.449
0.233 1.59E+3 -78.307 78.309 -0.000 637.727 637.721
0.467 1.58E+3 -78.307 78.309 -0.000 655.999 655.993
0.700 1.58E+3 -78.307 78.309 -0.000 674.271 674.264
5 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 -78.307 -78.309 0.000 -619.455 619.449
0.233 1.59E+3 -78.307 -78.309 0.000 -637.727 637.721
0.467 1.58E+3 -78.307 -78.309 0.000 -655.999 655.993
0.700 1.58E+3 -78.307 -78.309 0.000 -674.271 674.265
6 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 -23.463 -0.000 -0.000 0.000 384.064
0.233 4.17E+3 -23.463 -0.000 -0.000 0.000 389.538
0.467 4.16E+3 -23.463 -0.000 -0.000 0.000 395.013
0.700 4.16E+3 -23.463 -0.000 -0.000 0.000 400.488
7 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 -16.592 16.593 -0.000 271.579 271.577
0.233 4.17E+3 -16.592 16.593 -0.000 275.451 275.448
0.467 4.16E+3 -16.592 16.593 -0.000 279.323 279.320
0.700 4.16E+3 -16.592 16.593 -0.000 283.195 283.191
8 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 -16.592 -16.593 0.000 -271.579 271.577
0.233 4.17E+3 -16.592 -16.593 0.000 -275.450 275.449
0.467 4.16E+3 -16.592 -16.593 0.000 -279.322 279.320
0.700 4.16E+3 -16.592 -16.593 0.000 -283.194 283.192
9 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 -5.070 12.236 -0.000 171.891 71.203
0.233 1.27E+3 -5.070 12.236 -0.000 174.746 72.386
0.467 1.27E+3 -5.070 12.236 -0.000 177.601 73.569
0.700 1.26E+3 -5.070 12.236 -0.000 180.456 74.752
10 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 -5.070 -12.236 0.000 -171.891 71.203
0.233 1.27E+3 -5.070 -12.236 0.000 -174.746 72.386
0.467 1.27E+3 -5.070 -12.236 0.000 -177.601 73.569
0.700 1.26E+3 -5.070 -12.236 0.000 -180.457 74.752
11 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 118.571 0.000 -0.000 -0.000 -81.250
0.233 2.05E+3 118.571 0.000 -0.000 -0.000 -108.917
0.467 2.04E+3 118.571 0.000 -0.000 -0.000 -136.584
0.700 2.04E+3 118.571 0.000 -0.000 -0.000 -164.250
12 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 83.844 -83.844 -0.000 -57.454 -57.454
0.233 2.05E+3 83.844 -83.844 -0.000 -77.018 -77.018

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 6 of 14
Job No Sheet No Rev
01 7
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail Cont...


Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
0.467 2.04E+3 83.844 -83.844 -0.000 -96.582 -96.581
0.700 2.04E+3 83.844 -83.844 -0.000 -116.145 -116.145
13 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 83.844 83.844 0.000 57.454 -57.454
0.233 2.05E+3 83.844 83.844 0.000 77.018 -77.018
0.467 2.04E+3 83.844 83.844 0.000 96.581 -96.581
0.700 2.04E+3 83.844 83.844 0.000 116.145 -116.145
14 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 -0.001 110.746 0.000 876.041 0.002
0.233 1.59E+3 -0.001 110.746 0.000 901.881 0.002
0.467 1.58E+3 -0.001 110.746 0.000 927.722 0.002
0.700 1.58E+3 -0.001 110.746 0.000 953.563 0.002
15 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 -0.001 23.463 0.000 384.063 0.002
0.233 4.17E+3 -0.001 23.463 0.000 389.538 0.002
0.467 4.16E+3 -0.001 23.463 0.000 395.012 0.002
0.700 4.16E+3 -0.001 23.463 0.000 400.487 0.002
16 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 -0.001 -118.571 0.000 -81.250 0.001
0.233 2.05E+3 -0.001 -118.571 0.000 -108.917 0.001
0.467 2.04E+3 -0.001 -118.571 0.000 -136.583 0.001
0.700 2.04E+3 -0.001 -118.571 0.000 -164.250 0.001
17 3:KOMBO 0.000 2.4E+3 -0.001 0.000 -0.000 0.000 0.001
0.233 2.4E+3 -0.001 0.000 -0.000 0.000 0.001
0.467 2.4E+3 -0.001 0.000 -0.000 0.000 0.001
0.700 2.39E+3 -0.001 0.000 -0.000 0.000 0.001
18 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 -0.001 118.571 -0.000 81.250 0.001
0.233 2.05E+3 -0.001 118.571 -0.000 108.917 0.001
0.467 2.04E+3 -0.001 118.571 -0.000 136.583 0.001
0.700 2.04E+3 -0.001 118.571 -0.000 164.250 0.001
19 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 -0.001 -23.463 -0.000 -384.063 0.004
0.233 4.17E+3 -0.001 -23.463 -0.000 -389.538 0.004
0.467 4.16E+3 -0.001 -23.463 -0.000 -395.013 0.004
0.700 4.16E+3 -0.001 -23.463 -0.000 -400.487 0.004
20 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 -0.000 -110.746 0.000 -876.041 0.001
0.233 1.59E+3 -0.000 -110.746 0.000 -901.882 0.001
0.467 1.58E+3 -0.000 -110.746 0.000 -927.723 0.001
0.700 1.58E+3 -0.000 -110.746 0.000 -953.563 0.001
21 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 -83.843 -83.844 -0.000 -57.455 57.452
0.233 2.05E+3 -83.843 -83.844 -0.000 -77.018 77.015
0.467 2.04E+3 -83.843 -83.844 -0.000 -96.582 96.579
0.700 2.04E+3 -83.843 -83.844 -0.000 -116.146 116.142
22 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 -83.842 83.844 0.000 57.454 57.452
0.233 2.05E+3 -83.842 83.844 0.000 77.018 77.015
0.467 2.04E+3 -83.842 83.844 0.000 96.581 96.579
0.700 2.04E+3 -83.842 83.844 0.000 116.145 116.142
23 3:KOMBO 0.000 2.05E+3 -118.571 0.000 -0.000 -0.000 81.251
0.233 2.05E+3 -118.571 0.000 -0.000 -0.000 108.918
0.467 2.04E+3 -118.571 0.000 -0.000 -0.000 136.585
0.700 2.04E+3 -118.571 0.000 -0.000 -0.000 164.251
24 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 5.069 12.237 0.000 171.891 -71.204
0.233 1.27E+3 5.069 12.237 0.000 174.747 -72.387

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 7 of 14
Job No Sheet No Rev
01 8
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail Cont...


Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
0.467 1.27E+3 5.069 12.237 0.000 177.602 -73.569
0.700 1.26E+3 5.069 12.237 0.000 180.457 -74.752
25 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 5.069 -12.237 -0.000 -171.891 -71.204
0.233 1.27E+3 5.069 -12.237 -0.000 -174.746 -72.386
0.467 1.27E+3 5.069 -12.237 -0.000 -177.601 -73.569
0.700 1.26E+3 5.069 -12.237 -0.000 -180.457 -74.752
26 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 16.593 16.592 -0.000 271.577 -271.579
0.233 4.17E+3 16.593 16.592 -0.000 275.449 -275.450
0.467 4.16E+3 16.593 16.592 -0.000 279.320 -279.322
0.700 4.16E+3 16.593 16.592 -0.000 283.192 -283.194
27 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 16.593 -16.591 0.000 -271.575 -271.580
0.233 4.17E+3 16.593 -16.591 0.000 -275.446 -275.452
0.467 4.16E+3 16.593 -16.591 0.000 -279.317 -279.324
0.700 4.16E+3 16.593 -16.591 0.000 -283.189 -283.195
28 3:KOMBO 0.000 4.17E+3 23.461 -0.001 -0.000 -0.001 -384.061
0.233 4.17E+3 23.461 -0.001 -0.000 -0.001 -389.535
0.467 4.16E+3 23.461 -0.001 -0.000 -0.001 -395.009
0.700 4.16E+3 23.461 -0.001 -0.000 -0.001 -400.484
29 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 78.309 78.307 -0.000 619.450 -619.456
0.233 1.59E+3 78.309 78.307 -0.000 637.722 -637.729
0.467 1.58E+3 78.309 78.307 -0.000 655.994 -656.001
0.700 1.58E+3 78.309 78.307 -0.000 674.265 -674.273
30 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 78.309 -78.307 0.000 -619.451 -619.456
0.233 1.59E+3 78.309 -78.307 0.000 -637.722 -637.729
0.467 1.58E+3 78.309 -78.307 0.000 -655.994 -656.001
0.700 1.58E+3 78.309 -78.307 0.000 -674.266 -674.273
31 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 12.236 5.070 -0.000 71.204 -171.888
0.233 1.27E+3 12.236 5.070 -0.000 72.387 -174.743
0.467 1.27E+3 12.236 5.070 -0.000 73.570 -177.598
0.700 1.26E+3 12.236 5.070 -0.000 74.753 -180.453
32 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 110.747 0.000 0.000 -0.000 -876.040
0.233 1.59E+3 110.747 0.000 0.000 -0.000 -901.881
0.467 1.58E+3 110.747 0.000 0.000 -0.000 -927.722
0.700 1.58E+3 110.747 0.000 0.000 -0.000 -953.563
33 3:KOMBO 0.000 1.28E+3 12.236 -5.070 0.000 -71.204 -171.888
0.233 1.27E+3 12.236 -5.070 0.000 -72.387 -174.743
0.467 1.27E+3 12.236 -5.070 0.000 -73.570 -177.598
0.700 1.26E+3 12.236 -5.070 0.000 -74.753 -180.453
90 3:KOMBO 0.000 34.831 324.692 0.192 0.938 -0.467 343.367
1.619 34.831 193.908 0.192 0.938 -0.156 -109.342
3.239 34.831 -167.641 0.192 0.938 0.156 -173.352
4.858 34.831 -632.455 0.192 0.938 0.467 499.828
91 3:KOMBO 0.000 34.831 632.455 -0.192 -0.938 0.467 499.828
1.619 34.831 167.641 -0.192 -0.938 0.156 -173.352
3.239 34.831 -193.908 -0.192 -0.938 -0.156 -109.342
4.858 34.831 -324.692 -0.192 -0.938 -0.467 343.368
92 3:KOMBO 0.000 96.810 928.458 -0.000 -0.000 0.000 838.352
1.383 96.810 656.710 -0.000 -0.000 0.000 -288.801

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 8 of 14
Job No Sheet No Rev
01 9
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail Cont...


Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
2.767 96.810 -540.284 -0.000 -0.000 -0.000 -426.388
4.150 96.810 -1.54E+3 -0.000 -0.000 -0.000 1.16E+3
93 3:KOMBO 0.000 34.831 632.455 -0.192 -0.938 0.467 499.828
1.619 34.831 167.642 -0.192 -0.938 0.156 -173.352
3.239 34.831 -193.908 -0.192 -0.938 -0.156 -109.342
4.858 34.831 -324.691 -0.192 -0.938 -0.467 343.367
94 3:KOMBO 0.000 34.831 324.691 0.192 0.938 -0.467 343.367
1.619 34.831 193.908 0.192 0.938 -0.156 -109.342
3.239 34.831 -167.642 0.192 0.938 0.156 -173.352
4.858 34.831 -632.455 0.192 0.938 0.467 499.828
95 3:KOMBO 0.000 96.809 928.455 0.000 0.000 -0.000 838.348
1.383 96.809 656.706 0.000 0.000 -0.000 -288.799
2.767 96.809 -540.289 0.000 0.000 0.000 -426.386
4.150 96.809 -1.54E+3 0.000 0.000 0.000 1.16E+3
96 3:KOMBO 0.000 96.809 1.54E+3 -0.000 -0.000 0.000 1.16E+3
1.383 96.809 540.289 -0.000 -0.000 0.000 -426.387
2.767 96.809 -656.707 -0.000 -0.000 -0.000 -288.799
4.150 96.809 -928.455 -0.000 -0.000 -0.000 838.349
97 3:KOMBO 0.000 37.900 997.264 -0.000 -0.000 0.000 1.32E+3
2.118 37.900 605.725 -0.000 -0.000 0.000 -480.628
4.235 37.900 -605.725 -0.000 -0.000 -0.000 -480.628
6.353 37.900 -997.264 -0.000 -0.000 -0.000 1.32E+3
98 3:KOMBO 0.000 37.900 997.264 0.000 0.000 -0.000 1.32E+3
2.118 37.900 605.725 0.000 0.000 -0.000 -480.629
4.235 37.900 -605.724 0.000 0.000 0.000 -480.628
6.353 37.900 -997.264 0.000 0.000 0.000 1.32E+3
99 3:KOMBO 0.000 34.830 324.688 0.192 0.938 -0.467 343.362
1.619 34.830 193.905 0.192 0.938 -0.156 -109.340
3.239 34.830 -167.644 0.192 0.938 0.156 -173.349
4.858 34.830 -632.452 0.192 0.938 0.467 499.822
100 3:KOMBO 0.000 34.830 632.451 -0.192 -0.938 0.467 499.822
1.619 34.830 167.643 -0.192 -0.938 0.156 -173.349
3.239 34.830 -193.905 -0.192 -0.938 -0.156 -109.340
4.858 34.830 -324.688 -0.192 -0.938 -0.467 343.362
101 3:KOMBO 0.000 91.266 624.215 0.000 0.000 -0.000 558.572
1.383 91.266 374.307 0.000 0.000 -0.000 -190.874
2.767 91.266 -369.157 0.000 0.000 0.000 -264.675
4.150 91.266 -853.545 0.000 0.000 0.000 684.549
102 3:KOMBO 0.000 91.267 624.215 0.000 0.000 -0.000 558.574
1.383 91.267 374.308 0.000 0.000 -0.000 -190.875
2.767 91.267 -369.156 0.000 0.000 0.000 -264.676
4.150 91.267 -853.545 0.000 0.000 0.000 684.551
103 3:KOMBO 0.000 91.267 853.545 -0.000 -0.000 0.000 684.551
1.383 91.267 369.156 -0.000 -0.000 0.000 -264.676
2.767 91.267 -374.308 -0.000 -0.000 -0.000 -190.875
4.150 91.267 -624.215 -0.000 -0.000 -0.000 558.574
104 3:KOMBO 0.000 -15.467 423.127 0.000 0.000 -0.000 280.594
1.059 -15.467 256.852 0.000 0.000 -0.000 -101.061

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 9 of 14
Job No Sheet No Rev
01 10
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail Cont...


Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
2.118 -15.467 -256.851 0.000 0.000 0.000 -101.061
3.176 -15.467 -423.127 0.000 0.000 0.000 280.594
105 3:KOMBO 0.000 -15.467 423.127 -0.000 -0.000 0.000 280.593
1.059 -15.467 256.851 -0.000 -0.000 0.000 -101.061
2.118 -15.467 -256.852 -0.000 -0.000 -0.000 -101.061
3.176 -15.467 -423.127 -0.000 -0.000 -0.000 280.594
106 3:KOMBO 0.000 37.899 997.263 0.000 0.000 -0.000 1.32E+3
2.118 37.899 605.724 0.000 0.000 -0.000 -480.628
4.235 37.899 -605.723 0.000 0.000 0.000 -480.627
6.353 37.899 -997.263 0.000 0.000 0.000 1.32E+3
107 3:KOMBO 0.000 37.899 997.263 -0.000 -0.000 0.000 1.32E+3
2.118 37.899 605.724 -0.000 -0.000 0.000 -480.628
4.235 37.899 -605.724 -0.000 -0.000 -0.000 -480.628
6.353 37.899 -997.262 -0.000 -0.000 -0.000 1.32E+3
108 3:KOMBO 0.000 34.831 632.452 -0.192 -0.938 0.467 499.826
1.619 34.831 167.642 -0.192 -0.938 0.156 -173.351
3.239 34.831 -193.906 -0.192 -0.938 -0.156 -109.341
4.858 34.831 -324.689 -0.192 -0.938 -0.467 343.365
109 3:KOMBO 0.000 34.831 324.689 0.192 0.938 -0.467 343.365
1.619 34.831 193.906 0.192 0.938 -0.156 -109.341
3.239 34.831 -167.642 0.192 0.938 0.156 -173.351
4.858 34.831 -632.452 0.192 0.938 0.467 499.826
110 3:KOMBO 0.000 -15.467 339.808 -0.000 -0.000 0.000 287.755
1.383 -15.467 184.125 -0.000 -0.000 0.000 -105.536
2.767 -15.467 -155.871 -0.000 -0.000 -0.000 -92.493
4.150 -15.467 -298.881 -0.000 -0.000 -0.000 262.930
111 3:KOMBO 0.000 -15.467 423.127 -0.000 -0.000 0.000 280.594
1.059 -15.467 256.851 -0.000 -0.000 0.000 -101.061
2.118 -15.467 -256.851 -0.000 -0.000 -0.000 -101.061
3.176 -15.467 -423.127 -0.000 -0.000 -0.000 280.594
112 3:KOMBO 0.000 -15.468 339.807 0.000 0.000 -0.000 287.755
1.383 -15.468 184.125 0.000 0.000 -0.000 -105.536
2.767 -15.468 -155.870 0.000 0.000 0.000 -92.492
4.150 -15.468 -298.880 0.000 0.000 0.000 262.929
113 3:KOMBO 0.000 -15.468 298.880 -0.000 -0.000 0.000 262.929
1.383 -15.468 155.871 -0.000 -0.000 0.000 -92.493
2.767 -15.468 -184.125 -0.000 -0.000 -0.000 -105.536
4.150 -15.468 -339.808 -0.000 -0.000 -0.000 287.755
114 3:KOMBO 0.000 -15.468 423.127 0.000 0.000 -0.000 280.593
1.059 -15.468 256.851 0.000 0.000 -0.000 -101.061
2.118 -15.468 -256.851 0.000 0.000 0.000 -101.061
3.176 -15.468 -423.127 0.000 0.000 0.000 280.593
115 3:KOMBO 0.000 96.810 928.457 0.000 0.000 -0.000 838.351
1.383 96.810 656.707 0.000 0.000 -0.000 -288.800
2.767 96.810 -540.291 0.000 0.000 0.000 -426.388
4.150 96.810 -1.54E+3 0.000 0.000 0.000 1.16E+3
116 3:KOMBO 0.000 91.266 624.215 -0.000 -0.000 0.000 558.573
1.383 91.266 374.307 -0.000 -0.000 0.000 -190.874

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 10 of 14
Job No Sheet No Rev
01 11
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail Cont...


Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
2.767 91.266 -369.157 -0.000 -0.000 -0.000 -264.675
4.150 91.266 -853.545 -0.000 -0.000 -0.000 684.549
117 3:KOMBO 0.000 -15.467 339.808 0.000 0.000 -0.000 287.756
1.383 -15.467 184.125 0.000 0.000 -0.000 -105.536
2.767 -15.467 -155.871 0.000 0.000 0.000 -92.493
4.150 -15.467 -298.881 0.000 0.000 0.000 262.930
118 3:KOMBO 0.000 -15.467 298.881 -0.000 -0.000 0.000 262.930
1.383 -15.467 155.871 -0.000 -0.000 0.000 -92.493
2.767 -15.467 -184.125 -0.000 -0.000 -0.000 -105.537
4.150 -15.467 -339.808 -0.000 -0.000 -0.000 287.756
119 3:KOMBO 0.000 91.266 853.545 0.000 0.000 -0.000 684.549
1.383 91.266 369.158 0.000 0.000 -0.000 -264.676
2.767 91.266 -374.307 0.000 0.000 0.000 -190.875
4.150 91.266 -624.215 0.000 0.000 0.000 558.573
120 3:KOMBO 0.000 96.810 1.54E+3 -0.000 -0.000 0.000 1.16E+3
1.383 96.810 540.289 -0.000 -0.000 0.000 -426.388
2.767 96.810 -656.708 -0.000 -0.000 -0.000 -288.800
4.150 96.810 -928.457 -0.000 -0.000 -0.000 838.351
121 3:KOMBO 0.000 -15.467 423.128 0.000 0.000 -0.000 280.595
1.059 -15.467 256.853 0.000 0.000 -0.000 -101.062
2.118 -15.467 -256.851 0.000 0.000 0.000 -101.062
3.176 -15.467 -423.128 0.000 0.000 0.000 280.595
122 3:KOMBO 0.000 -15.467 339.808 0.000 0.000 -0.000 287.756
1.383 -15.467 184.125 0.000 0.000 -0.000 -105.536
2.767 -15.467 -155.871 0.000 0.000 0.000 -92.493
4.150 -15.467 -298.881 0.000 0.000 0.000 262.930
123 3:KOMBO 0.000 -15.467 298.881 -0.000 -0.000 0.000 262.930
1.383 -15.467 155.871 -0.000 -0.000 0.000 -92.493
2.767 -15.467 -184.125 -0.000 -0.000 -0.000 -105.537
4.150 -15.467 -339.808 -0.000 -0.000 -0.000 287.756
124 3:KOMBO 0.000 -15.467 423.128 -0.000 -0.000 0.000 280.595
1.059 -15.467 256.852 -0.000 -0.000 0.000 -101.061
2.118 -15.467 -256.852 -0.000 -0.000 -0.000 -101.061
3.176 -15.467 -423.128 -0.000 -0.000 -0.000 280.595
125 3:KOMBO 0.000 -15.467 298.880 0.000 0.000 -0.000 262.929
1.383 -15.467 155.871 0.000 0.000 -0.000 -92.493
2.767 -15.467 -184.125 0.000 0.000 0.000 -105.536
4.150 -15.467 -339.808 0.000 0.000 0.000 287.755
126 3:KOMBO 0.000 34.832 324.691 0.192 0.938 -0.467 343.367
1.619 34.832 193.907 0.192 0.938 -0.156 -109.342
3.239 34.832 -167.642 0.192 0.938 0.156 -173.352
4.858 34.832 -632.454 0.192 0.938 0.467 499.829
127 3:KOMBO 0.000 34.832 632.453 -0.192 -0.938 0.467 499.828
1.619 34.832 167.641 -0.192 -0.938 0.156 -173.352
3.239 34.832 -193.907 -0.192 -0.938 -0.156 -109.342
4.858 34.832 -324.690 -0.192 -0.938 -0.467 343.367
128 3:KOMBO 0.000 37.900 997.263 -0.000 -0.000 0.000 1.32E+3
2.118 37.900 605.725 -0.000 -0.000 0.000 -480.629

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 11 of 14
Job No Sheet No Rev
01 12
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail Cont...


Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
4.235 37.900 -605.724 -0.000 -0.000 -0.000 -480.628
6.353 37.900 -997.263 -0.000 -0.000 -0.000 1.32E+3
129 3:KOMBO 0.000 37.900 997.265 0.000 0.000 -0.000 1.32E+3
2.118 37.900 605.725 0.000 0.000 -0.000 -480.629
4.235 37.900 -605.725 0.000 0.000 0.000 -480.629
6.353 37.900 -997.265 0.000 0.000 0.000 1.32E+3
130 3:KOMBO 0.000 -15.468 423.126 0.000 0.000 -0.000 280.593
1.059 -15.468 256.851 0.000 0.000 -0.000 -101.061
2.118 -15.468 -256.851 0.000 0.000 0.000 -101.061
3.176 -15.468 -423.126 0.000 0.000 0.000 280.593
131 3:KOMBO 0.000 -15.468 423.127 -0.000 -0.000 0.000 280.593
1.059 -15.468 256.852 -0.000 -0.000 0.000 -101.061
2.118 -15.468 -256.850 -0.000 -0.000 -0.000 -101.061
3.176 -15.468 -423.126 -0.000 -0.000 -0.000 280.593
132 3:KOMBO 0.000 91.267 624.215 -0.000 -0.000 0.000 558.574
1.383 91.267 374.307 -0.000 -0.000 0.000 -190.875
2.767 91.267 -369.159 -0.000 -0.000 -0.000 -264.676
4.150 91.267 -853.546 -0.000 -0.000 -0.000 684.551
133 3:KOMBO 0.000 91.267 853.546 -0.000 -0.000 0.000 684.551
1.383 91.267 369.159 -0.000 -0.000 0.000 -264.677
2.767 91.267 -374.307 -0.000 -0.000 -0.000 -190.875
4.150 91.267 -624.214 -0.000 -0.000 -0.000 558.573
134 3:KOMBO 0.000 91.266 853.543 0.000 0.000 -0.000 684.548
1.383 91.266 369.155 0.000 0.000 -0.000 -264.675
2.767 91.266 -374.308 0.000 0.000 0.000 -190.874
4.150 91.266 -624.214 0.000 0.000 0.000 558.572
135 3:KOMBO 0.000 34.831 632.454 -0.192 -0.938 0.467 499.824
1.619 34.831 167.646 -0.192 -0.938 0.156 -173.350
3.239 34.831 -193.905 -0.192 -0.938 -0.156 -109.340
4.858 34.831 -324.688 -0.192 -0.938 -0.467 343.363
136 3:KOMBO 0.000 34.831 324.687 0.192 0.938 -0.467 343.362
1.619 34.831 193.904 0.192 0.938 -0.156 -109.340
3.239 34.831 -167.646 0.192 0.938 0.156 -173.350
4.858 34.831 -632.453 0.192 0.938 0.467 499.824
137 3:KOMBO 0.000 37.900 997.263 0.000 0.000 -0.000 1.32E+3
2.118 37.900 605.724 0.000 0.000 -0.000 -480.628
4.235 37.900 -605.724 0.000 0.000 0.000 -480.628
6.353 37.900 -997.263 0.000 0.000 0.000 1.32E+3
138 3:KOMBO 0.000 37.899 997.261 -0.000 -0.000 0.000 1.32E+3
2.118 37.899 605.722 -0.000 -0.000 0.000 -480.627
4.235 37.899 -605.724 -0.000 -0.000 -0.000 -480.628
6.353 37.899 -997.262 -0.000 -0.000 -0.000 1.32E+3
139 3:KOMBO 0.000 96.809 928.454 0.000 0.000 -0.000 838.349
1.383 96.809 656.704 0.000 0.000 -0.000 -288.799
2.767 96.809 -540.296 0.000 0.000 0.000 -426.387
4.150 96.809 -1.54E+3 0.000 0.000 0.000 1.16E+3
140 3:KOMBO 0.000 96.809 1.54E+3 0.000 0.000 -0.000 1.16E+3
1.383 96.809 540.295 0.000 0.000 -0.000 -426.388

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 12 of 14
Job No Sheet No Rev
01 13
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Beam Force Detail Cont...


Axial Shear Torsion Bending
Beam L/C d Fx Fy Fz Mx My Mz
(m) (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
2.767 96.809 -656.704 0.000 0.000 0.000 -288.799
4.150 96.809 -928.454 0.000 0.000 0.000 838.349
141 3:KOMBO 0.000 34.830 324.686 0.192 0.938 -0.467 343.359
1.619 34.830 193.903 0.192 0.938 -0.156 -109.339
3.239 34.830 -167.645 0.192 0.938 0.156 -173.348
4.858 34.830 -632.450 0.192 0.938 0.467 499.818
142 3:KOMBO 0.000 34.830 632.450 -0.192 -0.938 0.467 499.818
1.619 34.830 167.646 -0.192 -0.938 0.156 -173.348
3.239 34.830 -193.902 -0.192 -0.938 -0.156 -109.339
4.858 34.830 -324.685 -0.192 -0.938 -0.467 343.359
143 3:KOMBO 0.000 96.811 1.54E+3 -0.000 -0.000 0.000 1.16E+3
1.383 96.811 540.285 -0.000 -0.000 0.000 -426.388
2.767 96.811 -656.708 -0.000 -0.000 -0.000 -288.800
4.150 96.811 -928.457 -0.000 -0.000 -0.000 838.351
144 3:KOMBO 0.000 34.832 632.451 -0.192 -0.938 0.467 499.825
1.619 34.832 167.641 -0.192 -0.938 0.156 -173.351
3.239 34.832 -193.906 -0.192 -0.938 -0.156 -109.341
4.858 34.832 -324.689 -0.192 -0.938 -0.467 343.365
145 3:KOMBO 0.000 34.832 324.689 0.192 0.938 -0.467 343.365
1.619 34.832 193.906 0.192 0.938 -0.156 -109.341
3.239 34.832 -167.641 0.192 0.938 0.156 -173.351
4.858 34.832 -632.451 0.192 0.938 0.467 499.825

Reactions
Horizontal Vertical Horizontal Moment
Node L/C FX FY FZ MX MY MZ
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
1 3:KOMBO 110.746 1.59E+3 0.000 -0.000 0.000 876.040
3 3:KOMBO 12.237 1.28E+3 5.068 -71.203 -0.000 171.898
4 3:KOMBO 12.237 1.28E+3 -5.068 71.203 0.000 171.897
7 3:KOMBO 78.307 1.59E+3 78.309 -619.455 -0.000 619.449
8 3:KOMBO 78.307 1.59E+3 -78.309 619.455 0.000 619.449
11 3:KOMBO 23.463 4.17E+3 -0.000 -0.000 -0.000 384.064
13 3:KOMBO 16.592 4.17E+3 16.593 -271.579 -0.000 271.577
14 3:KOMBO 16.592 4.17E+3 -16.593 271.579 0.000 271.577
17 3:KOMBO 5.070 1.28E+3 12.236 -171.891 -0.000 71.203
18 3:KOMBO 5.070 1.28E+3 -12.236 171.891 0.000 71.203
21 3:KOMBO -118.571 2.05E+3 0.000 0.000 -0.000 -81.250
23 3:KOMBO -83.844 2.05E+3 -83.844 57.454 -0.000 -57.454
24 3:KOMBO -83.844 2.05E+3 83.844 -57.454 0.000 -57.454
27 3:KOMBO 0.001 1.59E+3 110.746 -876.041 0.000 0.002
28 3:KOMBO 0.001 4.17E+3 23.463 -384.063 0.000 0.002
29 3:KOMBO 0.001 2.05E+3 -118.571 81.250 0.000 0.001
30 3:KOMBO 0.001 2.4E+3 0.000 -0.000 -0.000 0.001
31 3:KOMBO 0.001 2.05E+3 118.571 -81.250 -0.000 0.001
32 3:KOMBO 0.001 4.17E+3 -23.463 384.063 -0.000 0.004

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 13 of 14
Job No Sheet No Rev
01 14
Part
Software licensed to
Job Title Dudukan Tangki Pertamina Ref

By Date02-Mar-21 Chd

Client PERTAMINA File Date/Time 09-Mar-2021 05:22


Dudukan Tangki PERTAMINA.std

Reactions Cont...
Horizontal Vertical Horizontal Moment
Node L/C FX FY FZ MX MY MZ
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm) (kNm)
33 3:KOMBO 0.000 1.59E+3 -110.746 876.041 0.000 0.001
41 3:KOMBO 83.843 2.05E+3 -83.844 57.455 -0.000 57.452
42 3:KOMBO 83.842 2.05E+3 83.844 -57.454 0.000 57.452
45 3:KOMBO 118.571 2.05E+3 0.000 0.000 -0.000 81.251
47 3:KOMBO -5.069 1.28E+3 12.237 -171.891 0.000 -71.204
48 3:KOMBO -5.069 1.28E+3 -12.237 171.891 -0.000 -71.204
51 3:KOMBO -16.593 4.17E+3 16.592 -271.577 -0.000 -271.579
52 3:KOMBO -16.593 4.17E+3 -16.591 271.575 0.000 -271.580
55 3:KOMBO -23.461 4.17E+3 -0.001 0.001 -0.000 -384.061
57 3:KOMBO -78.309 1.59E+3 78.307 -619.450 -0.000 -619.456
58 3:KOMBO -78.309 1.59E+3 -78.307 619.451 0.000 -619.456
61 3:KOMBO -12.236 1.28E+3 5.070 -71.204 -0.000 -171.888
62 3:KOMBO -12.236 1.28E+3 -5.070 71.204 0.000 -171.888
65 3:KOMBO -110.747 1.59E+3 0.000 0.000 0.000 -876.040

Print Time/Date: 09/03/2021 10:05 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) 20.07.11.33 Print Run 14 of 14
ANALYSIS REPORT
KESIMPULAN & SARAN

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK KOTABARU
2021
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan analisi dan kajian yang telah dilakukan maka diperoleh sebagai
berikut:
1. Dari hasil evaluasi berdasarkan data tahun 2021 peninjauan untuk penurunan
elevasi tanah diperoleh hasil sebagai beriku:
a) Selisih penurunan terjadi dari BM 1 ke BM 2 sebesar 757 – 776 = -19 mm
b) Perbedaan elevasi signifikan terlihat pada areal 1 dibanding areal 2 terhadap
BM dimana area 1 rata-rata sebesar -689 mm dan area 2 rata-rata
sebesar +1.704 mm
c) Perbedaan elevasi dikarenakan pergeseran struktur lapisan pondasi jalan
yang akan dijelaskan pada analisis hidrologi & penyelidikan tanah.

2. Dari hasil evaluasi berdasarkan data tahun 2020 peninjauan langsung diperoleh
data lapangan yang telah dianalisis, maka dengan ini disampaikan hasil analisis
kondisi bangunan:
a) Arah condong kemiringan ke Barat daya (BD) dan Barat (B)
b) Dengan elevasi kemiringan yang terjadi 341 hingga 424 mm

Gambar 5.1. Arah kemiringan tangki

c) Indikasi kemiringan ditinjau pada vertikaliti tangki yang tidak memenuhi


kaidah exentrisitas, maka tangki dalam kondisi tidak memenuhi standar
struktur yang disyaratkan dengan toleransi kemiringan melebihi (nilai

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 13
toleransi 1/20.000 mm x tinggi tangki (11.000 mm) diperoleh 0.55 mm atau
0,55 cm < 4 cm = Tidak Aman

3. Ditinjau dari hasil penyelidikan tanah dengan metode sondir (CPT) diperoleh
kedalaman maksimal adalah 18, 40 meter (rea 1) s.d > 30 meter (area 2) dengan
nilai qc = 30.0 Kg/cm2 s.d 155.0 Kg/cm2 dengan dominasi klasifikasi tanah
lempung sangat lunak s.d pasir padat dan lempung lunak s.d pasir
berkerikil. Dan hasil uji laboratorium sampel tanah hasil tabung UDS
menujukan sifat fisis dan mekanis tanah diperoler sebagai man terlampir pada
laporan penyelidikan tanah. Sehingga secara garis besar ditinjau dari kondisi
prilaku tanah menujukan parameter PENTING yang harus diperhatikan adalah
nilai modulus elastisitas tanah dan Immediate Settlement. Hal ini bisa
dikarenakan beberap faktor diantaranya:

4. Kondisi Tanah Pada Area 1


a) Penurunan pada real 1 adalah tipe penurunan konsolidasi sekunder:
penurunan yang terjadi akibat relokasi butiran partikel tanah ke posisi yang
lebih stabil. Hal ini lebih disebabkan oleh proses pemampatan akibat
penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.
b) Prilaku dari survey hidrologi dan hidrolika ini terjadi diakibatkan gerusan
air pantai, pasang surut, dikarenakan kurang baiknya sistem drainasi
disekitar areal 1, hal ini dapat dilihat pada foto berikut:

Gambar 5.2. Terjadi konsolidasi sekunder & gerusan material


c) Pemilihan jenis material pondasi dan material pengisi tidak relevan
diaplikasikan pada ruas jalan disekitar kawasan pasang surut air laut.
Hingga terjadi penurunan level hingga rata-rata -68.9 cm

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 14
d) Perbaikan jalan bisa mengunakan teknologi geotekstil atau menganti
dengan rigid pavement untuk struktur jalan.
e) Membuat saluran drainasi tambahan karena system pembuangan hanya
terdistribusi satu arah, sehingga dapat dilihat penurunan struktur tanah
paling signifikan pada areal tersebut.
f) Untuk mengurangi kecepatan aliran pasang dan surut air laut bisa pula
mengunakan Pemecah ombak (breakwater) dibagian hilir area 1.

5. Kondisi Tanah Pada Area 2


a) Modulus elastisitas
 Faktor Kadar Air yang berlebihan akan memperbesar jarak antar butiran
tanah, Sehingga menurunkan nilai soil modulus dan meningkatkan
kompresibilitas tanah berbutir kasar tersebut.
 Faktor pembebanan berupa besarnya tegangan dan besarnya regangan
yang terjadi pada tanah sangat mempengaruhi besarnya soil modulus.
 Riwayat pembebanan (stress history) diman menyangkut sejarah
pembebanan yang pernah dialami oleh suatu lapisan Tanah. Jika lapisan
tanah pada masa lalunya pernah mengalami tekanan yang lebih besar Dari
pada tekanan yang ada sekarang ini maka lapisan tanah disebut
overconsolidated (oc). Prilaku tangki saat bongkar muat tangki menujukan
ada prilaku yang berbeda pada proses pembebanan dalam masa yang lama,
maka menyebabkan nilai modulus elastisitas juga berubah.
b) Immediate Settlement
 Penurunan seketika / penurunan elastic terjadi dalam kondisi undrained
(tidak ada perubahan volume). Penurunan ini terjadi dalam waktu yang
sangat singkat saat dibebani secara cepat. Besarnya penurunan elastic ini
tergantung dari besarnya modulus elastisitas kekakuan tanah dan beban
timbunan diatas tanah.
 Berdasar analisis tanah terjadinya Immediate Settlement pada area 2 dimana
tidak terjadi dalam kondisi undrained (tidak ada perubahan volume), hanya
ada penurunan namun tidak disertai dengan perkuatan struktur tanah
setempat. Maka kondisi areal 2 juga berpotensi mengalami 2 (dua) prilaku

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 15
yang kemungkinan dipengaruhi oleh beban lateral (torsi) berlebih dan
indikasi gelincir.
 Gelincir bisa disebabkan karena pergeseran tanah di areal 2 karena
kurangnya perkuatan tanah diareal tersebut, hal ini dapat dilihat pada
foto berikut:

Gambar 5.3. Terjadi pergesaran tanah dan pagar pengaman

 Disarankan untuk melakukan perkuatan pada tanah setempat


mengunakan dinding penahan tanah atau turap yang relevan. Seperti
pengunaan sheet pile dengan kedalaman yang mencapai lebih dari >30
meter.
6. Berdasarkan hasil analisis struktur diperoleh beban struktur secara keseluruhan:
a) Desain pondasi dapat menahan beban tangki dan beban pile cap serta berat
sendiri tiang pancang dengan beban keseluruhan 7.646.502,768 kN <
kapasisitas kelompok izin lebih besar, maka pondasi mampu menahan
beban keseluruhan dengan AMAN.
b) Dengan jumlah tiang pancang minimal disarankan 131 batang
c) Berdasarkan simulasi mengunakan Software (STAAD PRO V 8i) diketahu
prilaku mekanika struktur dinyatakan AMAN, hanya dibagian balok (beam)
disarankan untuk diperbesar dari 20/40 cm menjadi 25/50 cm, atau
menambahkan tulangan untuk meminimalisir terjadinya penurunan momen
pada beberapa balok (beam).

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 16
5.2. SARAN
Disampaikan saran untuk menjadi pertimbangan dari hasil kesimpulan dan
kajian tersebut sebagai berikut:
1. Tidak ada rekayasa dalam pembuatan laporan ini, hasil analisis kami terbitkan
berdasarkan data-data yang kami peroleh secara langsung.
2. Dalam perencanaan perkuatan tanah tepi laut, disarankan melakukan Uji boring
mengetahui dalam tanah dan prilaku tanah asli. Sehingga pemilihan metode
perkuatan lebih relevan.
3. Disetiap pembuatan dinding penahan tanah (turap) perlu diperhatikan system
drainasinya, agar tidak terjadi kerusakan struktur tanah setempat akibat pasang
surut ait laut.
4. Disetiap kegiatan perencanaan hendaknya diawasi dan dilakukan
pendampingan konsultan untuk menyatakan bahwa setiap pekerjaan bisa
terpantau kualitasnya.
5. Sebagai catatan bahwa tidak semua data pendukung kami peroleh dengan
lengkap, dikarenakan minimnya arsip dari pihak owner khususnya sumber data
sekunder, sehingga untuk simulasi analisis struktur kami mengunakan metode
estimasi pendekatan yang berdasar, untuk menentukan dimensi tiang pancang,
jumlah titik pancang, dimensi lantai, balok, pile cap & mengunakan standar
tangki yang disarankan API 650 – 620 sebagai perhitungan pembebanan
struktur atas.

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Andrie Gunawan : Konsolidasi dan Penurunan, 2013 dikutip dari
(http://andrieasgunawan.blogspot.co.id/2013/03/mekanika-tanah-2-konsolidasi-
dan.html )

Alam Singh. 1981. Soil Engineering in Theory and Practice. McGraw-Hill, inc., USA

API Standard 650. (2001), Welded Steel Tank For Oil Storage 10th Edition. American
Petroleum Institute, Washington, D.C.

Hardiyatmo, H. C. (2008), Teknik Pondasi 2., Edisi Ke-2, UGM Press.Yogyakarta

Harwahdi, Fuad. (2011), Pondasi, Bahan Kuliah : Teknik Pondasi-2, Universitas Borneo,
Tarakan.

Laurence D. Wesley.& Satyawan Pranyoto 2010.Mekanika Tanah untuk Tanah Endapandan


Residu (Soil Mechanics for Sedimentary and Residual Soils). Andi, Yogyakarta,
Indonesia.

Vis, W.C dan Kusuma, G.H, (1993), Dasar-Dasar Perencanaan Beton bertulang, Seri Ke-1,
Erlangga, Jakarta.

Rio Bernandus Puahadi, Penurunan tanah, 2017 (https://www.scribd.com/doc/108032135/7-


penurunan)

Sholihin As'ad “Penurunan Pada Fundasi Dangkal Penurunan Konsolidasi, 2014 dikutip
(https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=sites&srcid=ZGVmYXVsdGRvbWFpbnxr
aXNhcmFudGVrbmlrfGd4OjI4MzkxYzMxMGY1ZmE4ZjE)

SNI 03–2847–2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 18
LAMPIRAN
KAJIAN & ANALISIS PENURUNAN LEVEL TANAH PADA
FUEL TERMINAL KOTABARU

Kajian & Analisis penurunan level tanah pada Fuel Terminal Kotabaru 2021 Page 19
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Lapangan

Pelaksanaan Sondir pada titik S.1

Pelaksanaan Sondir pada titik S.1

Pelaksanaan Sondir pada titik S.1


Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Lapangan

Pelaksanaan Sondir pada titik S.1

Pembacaan Manometer pada titik S.1

Pembacaan Manometer pada titik S.1


Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Lapangan

Pelaksanaan Sondir pada titik S.2

Pelaksanaan Sondir pada titik S.2

Pembacaan Manometer pada titik S.2


Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Lapangan

Pelaksanaan Sondir pada titik S.2

Pelaksanaan Sondir pada titik S.2

Pembacaan Manometer pada titik S.2


Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Lapangan

Pelaksanaan Hand Boring pada titik


HB.1

Pelaksanaan Hand Boring pada titik


HB.1

Pelaksanaan Hand Boring pada titik


HB.1
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Lapangan

Pelaksanaan Hand Boring pada titik


HB.1

Pelaksanaan Hand Boring pada titik


HB.1

Pengambilan Sampel Undisturbed pada


titik HB.1
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Laboratorium

Menimbang Berat Benda Uji Geser Langsung


( Direct Shear Test )
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Geser Langsung


( Direct Shear Test )
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Geser Langsung


( Direct Shear Test )
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Laboratorium

Menimbang Berat Benda Uji Kuat Tekan Bebas


(Unconfined Compressive Strength Test )
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas


(Unconfined Compressive Strength Test )
Sampel HB.1 UDS (3.50 m - 4.00 m)

Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas


(Unconfined Compressive Strength Test )
Sampel HB.1 UDS (3.50 m - 4.00 m)
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Laboratorium

Menimbang Berat Benda Uji Konsolidasi


Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Konsolidasi
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Konsolidasi
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Laboratorium

Pemeriksaan Hydrometer
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Hydrometer
Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Analisa Saringan


Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)
Penyelidikan Tanah Kajian & Analisis Penurunan Level Tanah pada Fuel Terminal Kotabaru

Dokumentasi Laboratorium

Pemeriksaan Batas Cair dan Batas Plastis


Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Berat Jenis


Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Pemeriksaan Berat Jenis


Sampel HB.1 UDS (3.50 m – 4.00 m)

Anda mungkin juga menyukai