Anda di halaman 1dari 20

Proposal Teknis

Tanggapan KAK Pekerjaan Assesmen dan Analisa Perbaikan


Struktur Dermaga Domestik PT TERMINAL PETIKEMAS
SURABAYA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

1. PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Judul Pekerjaan...............................................................................................1

1.3 Pemilik Pekerjaan............................................................................................1

1.4 Lokasi Pekerjaan.............................................................................................1

2. MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................................................2

3. REFERENSI DAN PERATURAN YANG DIGUNAKAN...........................................2

4. LINGKUP PEKERJAAN..........................................................................................3

4.1 Umum.............................................................................................................. 3

4.2 Persiapan........................................................................................................ 3

4.3 Assesmen Struktur Dermaga Domestik...........................................................4

5. DURASI PEKERJAAN DAN JENIS KONTRAK....................................................11

6. PELAPORAN........................................................................................................11

6.1 Inception Report............................................................................................11

6.2 Interim Report................................................................................................12

6.3 Final Report...................................................................................................12

6.4 Struktur Laporan............................................................................................12

7. STRUKTUR PERSONIL.......................................................................................12

8. PERALATAN........................................................................................................13

9. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN.......................................14

9.1 Kewajiban Konsultan.....................................................................................14

9.2 Tanggung Jawab Konsultan..........................................................................14

9.3 Jaminan Kerahasiaan....................................................................................14

10. KETENTUAN LAIN............................................................................................14

10.1 Safety Awareness..........................................................................................14

ii
10.2 Akomodasi dan Transportasi.........................................................................14

10.3 COVID-19......................................................................................................15

10.4 Lain-lain.........................................................................................................15

11. PENUTUP......................................................................................................... 15

iii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehubungan dengan adanya kerusakan struktural berupa keretakan struktur


pada Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas Surabaya menyebabkan
perlunya dilakukan assesmen dan analisa perbaikan untuk elemen struktur
tersebut agar keretakan yang terjadi tidak bertambah. Dengan melihat hal tersebut
maka diperlukan pekerjaan assesmen dan analisa perbaikan pada Dermaga
Domestik PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) untuk mengetahui penyebab
terjadinya keretakan struktur, analisa perbaikan serta rekomendasi konsultan
terhadap kondisi struktur Dermaga Domestik.

1.2 Judul Pekerjaan

Pekerjaan Assesmen dan Analisa Perbaikan Struktur Dermaga Domestik PT


Terminal Petikemas Surabaya (TPS), yang selanjutnya dalam dokumen ini disebut
dengan “Pekerjaan”

1.3 Pemilik Pekerjaan

Pemilik pekerjaan adalah PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

1.4 Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan adalah Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas


Surabaya. Dermaga Domestik dengan Panjang 450 m dan lebar 40 m yang
nantinya akan dilakukan assesmen dan Analisa perbaikan terhadap kerusakan
yang terjadi.

Gambar 1. Lokasi Dermaga Domestik

1
Gambar 2. Kondisi Dermaga Domestik

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan assesmen kondisi
terkini Struktur Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas Surabaya dan
melakukan analisa perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi.
 Untuk mengetahui kondisi terkini dari struktur Dermaga Domestik PT Terminal
Petikemas Surabaya
 Melakukan analisa perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada struktur
Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas Surabaya.
 Memberikan kesimpulan dan rekomendasi terhadap kondisi struktur Dermaga
Domestik PT Terminal Petikemas Surabaya secara tepat

3. REFERENSI DAN PERATURAN YANG DIGUNAKAN


Survey penelitian kondisi struktur Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas
Surabaya yang dilakukan akan mengikuti ketentuan-ketentuan dan peraturan-
peraturan yang berlaku antara lain:
1. Standard Design Criteria for Ports in Indonesia, Januari 1984
2. Technical Standards and Commentaries for Port & Harbour Facilities in Japan
2002

2
3. Technical Standards and Commentaries for Port & Harbour Facilities in Japan
2002, The Overseas Coastal Area Development Institute of Japan (OCDI)
4. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-
2019)
5. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung (SNI
1726-2019)
6. Reinforced Concrete, Mechanics and Design, James Macgregor, Prentice Hall,
lnteernational Inc. 1997
7. CSI Analysis Reference Manual for SAP 2000, ETABS, SAFE, Computer and
Structures Inc., Barkeley, California USA, January 2007
8. Pile Design and Construction Practice, 1977, MJ Tomlinson CEng, FICE,
FIStruct
9. Bowles, J.E., 1984, Physical and Geothecnical Properties of Soils, McGraw Hill
Inc., USA
10. DAS, Braja M., (translated by Mochtar N.E. and Mochtar I.B.), 1995, Mekanika
Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik) Jilid I, Erlangga, Jakarta
11. Terzaghi, K., 1940, Theoretical Soil Mechanics, Wiley, New York
12. Terzaghi, K. and Peck, R.B, 1948, Soil Mechanics in Engineering Practice,
Wiley, New York
13. R.B.J. Brinkgreve., 2007, Plaxis 2D -- versi 8, Delft University of Technology
and Plaxis B.V., Belanda

4. LINGKUP PEKERJAAN

4.1 Umum

Secara umum lingkup kerja yang harus dilaksanakan oleh KONSULTAN


adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
b. Assessment Struktur Dermaga Domestik
c. Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Struktur Dermaga Domestik
d. Penyusunan Dokumen Tender (RKS, Gambar & RAB)

4.2 Persiapan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, KONSULTAN harus mempersiapkan dan


mengurus semua perijinan untuk material, tenaga kerja dan peralatan kerja
yang diperlukan kepada_PT. Terminal Petikemas Surabaya

3
b. KONSULTAN diwajibkan menggunakan APO selama melaksanakan survey
dan pengujian lapangan pada struktur Dermaga Domestik.
c. KONSULTAN melakukan pengadaan sarana transportasi untuk operasional
proyek, administrasi proyek, sarana kantor, dokumentasi dan sarana
komunikasi
d. KONSULTAN menyiapkan dan mengajukan rencana kerja dan metode kerja,
jadwal pekerjaan, dan HSSE Plan sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan dari PT. Terminal Petikemas Surabaya.
e. Mobilisasi dan demoilisasi peralatan untuk pekerjaan lapangan. Seluruh
peralatan yang digunakan harus cukup jumlahnya, terkalibrasi, dan telah
diperiksa dan disetujui oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya.

4.3 Assesmen Struktur Dermaga Domestik

Pekerjaan assessmen Struktur Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas


Surabaya ini pada prinsipnya adalah untuk menginvestigasi lokasi keretakan,
mengetahui remaining capacity, serta rekomendasi perbaikan dari struktur
Dermaga Domestik (termasuk Penyusunan Dokumen Tender (RKS, Gambar &
RAB) untuk kegiatan perbaikan tersebut) Secara umum lingkup assessmen
Struktur Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas Surabaya harus mencakup
tetapi tidak terbatas pada:
a. Pengujian dan Inspeksi Kondisi Struktur Dermaga Domestik
Melakukan inspeksi dan pengujian untuk mengidentifikasi tipe dan tingkat
kerusakan pada struktur. Minimum pengujian yang dilakukan harus mencakup
tetapi tidak terbatas pada:
 Visual Observation
Pengamatan visual terhadap kondisi Struktur Dermaga Domestik dilakukan
untuk melihat bagian-bagian yang mengalami kerusakan serta untuk
menentukan titik-titik pengambilan sampel. Pengamatan akan dilakukan
pada struktur utama dari Dermaga Domestik termasuk pile cap, balok
(gelagar) dan slab (pelat dermaga). Akan dilakukan sketching (dengan
metode sampling) terhadap pola keretakan dan labeling pada bagian-
bagian yang mengalami kerusakan dan perlu diinvestigasi lebih lanjut dan
dilakukan analisa perbaikan. Pengamatan visual ini juga termasuk
melakukan visual inspeksi menggunakan kapal untuk masuk ke bawah
struktur Dermaga Domestik untuk melihat pengamatan kerusakan struktur

4
Jembatan Penghubung termasuk kondisi tiang pancang, pile cap,
expansion joint dan kelengkapan Dermaga Domestik.
Output:
 Sampling keretakan pada struktur balok dan lantai dermaga
 Kondisi tiang pancang pipa baja dan pile cap dermaga
 Kondisi bearing pad
 Kondisi expansion joint
 Kondisi kelengkapan dermaga
 Gambar/Ilustrasi Dermaga
 Core Drill dan Compressive Test
Pengambilan benda uji core drill dilakukan secara destructive berdasarkan
ASTM C42. Sample diambil dengan menggunakan mesin core drill dengan
mata bor berdiameter 94 mm. Penutupan kembali bekas core drill dengan
material grouting yang memiliki kekuatan lebih tinggi dari beton eksisting.
Berikut adalah ilustrasi mesin core drill.

Gambar 3. Ilustrasi Alat Core Drill

Adapun panjang dari sample silinder beton harus sekitar 1.9 sampai 2.1 kali
diameter. Bila melebihi 2.1 kali diameter, maka panjang sample harus
dikurangi, sedangkan bila panjang sama atau kurang dari 1.75 harus
dikalikan dengan faktor koreksi kekuatan tekan sebagai berikut.

Tabel 1. Faktor Koreksi


Rasio Panjang/Diameter (LID) Faktor Koreksi Kekuatan
1,75 0,98
1,50 0,96
1,25 0,93
1,00 0,87
(Untuk rasio selain yang tersebut di atas, gunakan interpolasi)

5
Pengujian kuat tekan di laboratorium terhadap sample silinder beton, dilakukan
dengan alat Universal Testing Machine (UTM) seperti gambar di bawah ini.
Kuat tekan dari sample silinder beton dilakukan dengan membagi beban tekan
maksimum dengan luas permukaan tekan dari sample. Pengujian tekan
dilakukan sesuai dengan ASTM C39.

Gambar 4.Universal Testing Machine

Output:
 Kuat tekan beton eksisting yang akan digunakan saat permodelan
struktur
 Hammer Test
Pengujian hammer test dilakukan sesuai dengan ASTM C 805. Pengujian ini
dilakukan untuk memastikan beton memiliki mutu beton yang seragam.
Pengujian ini diperlukan sebagai data pendukung dari pengujian core drill.
Pengujian core drill dilakukan secara sampling di beberapa titik, sehingga
untuk lokasi-lokasi yang tidak dilakukan pengujian core drill perlu dilakukan
pengujian hammer test untuk mengetahui keseragaman mutu beton. Alat
yang dipergunakan dalam pengetestan ini adalah Schmidt Hammer N_L
series - Hammerlink-Proceq Switzerland seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5. Ilustrasi Alat Hammer Test

Output:
 Data pantulan hammer yang akan menunjukkan keseragaman mutu
beton
 Ultrasonic Pulse Velocity Test

6
Pengujian ini menggunakan alat Ultrasonik Pulse Velocity (UPV) dilakukan
dengan mengacu pada ketentuan ASTM C-597. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan alat ultrasonic pulse velocity milik Pundit seperti
gambar di bawah ini.

Gambar 6. Ilustrasi Alat UPV

Pengujian ini bertujuan untuk memeriksa keseragaman dan kerapatan beton


berdasarkan kecepatan dari gelombang ultrasonik dengan frekwensi 50
KHz. Kecepatan gelombang tersebut akan semakin cepat bila melalui
beton yang kepadatannya cukup tinggi atau dengan kata lain memiliki
kekuatan yang tinggi, begitu juga sebaliknya terhadap beton yang
kepadatannya kurang. Adapun pengukuran dilakukan dengan cara tidak
langsung (indirect) di mana posisi tansmitter dan receiver diletakkan pada
bidang uji yang sama. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui
kepadatan beton dan mendeteksi adanya keretakan pada bagian dalam
beton. Berdsarkan hasil kecepatan rambat gelombang (V, m/s) yang telah
didapatkan, akan dilakukan justifikasi klasifikasi kualitas beton sesuai
dengan BS 1881-1986 (2004) pad a Tabel 2.

Tabel 2. Klasifikasi Kualitas Beton menurut BS1881-1986 (2004)


Kecepatan V (m/s) Klasifikasi
V < 2130 Kurang
2130 < V < 3060 Cukup
3060 < V < 3670 Cukup Baik
3670 < V < 4570 Baik
V > 4570 Baik Sekali

Output:
 Data kecepatan rambat gelombang yang akan dijustifikasi ke dalam
kualitas beton
 Kedalaman retak dari Elemen Struktur Dermaga yang mengalami
retak structural lentur
 Pengambilan Sampel dan Pengujian Kandungan Chloride

7
Pengujian kandungan klorida ini dilakukan untuk mengetahui prosentase
klorida yang terdapat di dalam beton. Ketika kandungan klorida beton
meningkat, risiko korosi meningkat. Ketika kandungan klorida pada
permukaan baja melebihi batas tertentu, korosi akan terjadi jika air dan
oksigen juga tersedia. Pengambilan sampel akan dilakukan dengan
menggunakan bor tangan (seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini)
pada kedalaman 0-3, 3-5 dan 5-8 cm.

Gambar 7. Ilustrasi Alat Bor Tangan

Sampel yang telah didapatkan akan diuji kandungan klorida sesuai ASTM C
1218.

Tabel 3. Batas Nilai Chloride Content


Test Method
Category Acid-soluble Water-soluble
ASTM C 1152 ASTM C 1218
Prestressed Concrete 0,08 % 0,06 %
Reinforced concrete in wet conditions 0,10 % 0,08 %
Reinforced concrete in dry conditions 0,20 % 0,15 %

Dengan mengetahui prosentase klorida dalam beton, maka dapat diketahui


apakah korosi sudah terjadi. Selain itu berdasarkan hasil tersebut dapat
dibuat pula chloride profile yang dapat digunakan untuk memprediksi
penurunan kekuatan beton dan tulangan yang akan berdampak pada
perhitungan sisa umur bangunan.
Output:
 Kandungan klorida pada setiap kedalaman
 Chloride profile yang digunakan sebagai data sekunder untuk
menentukan sisa umur access bridge
 Rebar Scan
Untuk kebutuhan analisa struktur, maka diperlukan pengujian rebar detector
test untuk mengetahui ketebalan selimut beton dan konfigurasi tulangan
terpasang. Penentuan tebal selimut beton sekaligus posisi tulangan (rebar)

8
dilakukan pada elemen struktur. Adapun alat yang digunakan adalah
Rebar Locator Proceq Provometer 6 tipe S.

Gambar 8. Ilustrasi Alat Rebar Detector

Dengan alat ini tebal penutup atau se!imut beton dapat terukur dengan jelas
sehingga tinggi effektif dari struktur beton bertulang dapat ditetapkan dan
tinggi efektif dipakai sebagai dasar untuk melakukan analisa kemampuan
penampang dari struktur beton bertulang tersebut. Selain itu konfigurasi
dan diameter tulangan terpasang juga dapat diketahui melalui pengujian
ini.
Output:
 Data diameter konfigurasi dan ketebalan selimut beton yang akan
digunakan pada analisa struktur.
 Corrosion Test (Half Cell Potential)
Selain pengujian kanduangan klorida untuk mengetahui seberapa dalam
klorida telah masuk ke dalam beton, diperlukan pula pengujian potensi
korosi untuk mengetahui apakah korosi sudah terjadi terutama pada
daerah-daerah dengan lebar retak yang cukup besar. Pengujian ini
dilakukan juga pada daerah-daerah yang tidak dilakukan uji kandungan
klorida sehingga data kondisi korosi pada Jembatan Penghubung
didapatkan dengan komprehensif. Pengukuran nilai potensial terjadinya
korosi menggunakan metode pengukuran nilai half cell potential dari
tulangan yang terpasang. Dalam metode ini pengukuran berdasarkan nilai
potensial yang terjadi pada permukaan beton yang dihubungkan dengan
kondisi korosi baja yang terdapat di dalam beton. Pengukuran
menggunakan alat bantu GANIN+ Corrosion Analyser buatan PROCEQ.

9
Gambar 9. Ilustrasi Alat Half Cell Potential

Yang mana pada dasarnya alat ini mengukur perbedaan nilai half cell potential
pada permukaan beton dengan elektroda standard adalah Cupri Sulfat
(CuS04). Adapun sesuai dengan standard ASTM C 876, hubungan nilai
potensial tulangan dengan kemungkinan terjadinya korosiadalah seperti
pada tabel berikut.

Tabel 4. Hubungan Nilai Potensial dengan Kemungkinan Korosi pada Tulangan


sesuai ASTM C876
Nilai Potensial Kondisi Tulangan
> -200 mV Kemungkinan korosi < 10%
-200 mV s/d -350 mV Korosi tidak menentu (±50%)
< -350 mV Tingkat korosi bisa mencapai 90%

Output:
 Mapping nilai potensial yang menunjukkan probabilitas korosi

Pada pekerjaan ini semua pengujian akan dilakukan dengan teknik sampling.
Adapun jumlah titik-titik pengambilan sampel dan pengujian sebagai berikut:
 Visual Observation : Keseluruhan Dermaga Domestik
 Core Drill dan Compressive Test : 10 Titik
 Hammer Test : 20 Titik
 Ultrasonic Pulse Velocity Test : 10 Titik
 Chloride Content Sampling : 10 Titik
 Pengujian Kandungan Chloride : 10 Titik
 Rebar Scan : 30 Titik
 Corrosion Test (Half Cell Potential) : 30 Titik

b. Kajian dan Analisa Struktur

10
Kajian dan analisa struktur dilakukan berdasarkan hasil pengujian lapangan untuk
menentukan kondisi eksisting dari Dermaga Domestik. Kajian dan analisa
struktur dilakukan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku. Kajian dan
analisa struktur dilakukan dengan meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Penggambaran Geometri
2. Pembebanan
3. Analisa Struktur
4. Evaluasi Hasil Analisa

c. Membuat Laporan Hasil Pengujian dan Inspeksi


d. Membuat Laporan Hasil Analisa Kondisi Dermaga Domestik Terminal
Petikemas Surabaya Eksisting
Laporan harus mencakup tapi tidak terbatas pada:
 Gambar struktur Dermaga Domestik Terminal Petikemas Surabaya
eksisting
 Sketsa, dan pemetaan (mapping) yang baik, jelas dan informatif, titik
pemeriksaan, dan kerusakan (apabila ditemukan) untuk semua
assessment dalam Pekerjaan ini
 Hasil kajian dan analisa struktur
 Rekomendasi Perbaikan
e. Dokumentasi semua aktivitas dan temuan di lapangan menggunakan
kamera digital
f. Penyusunan Dokumen Tender Atas Rekomendasi Perbaikan yang
Diusulkan Meliputi RKS, Gambar dan RAB

5. DURASI PEKERJAAN DAN JENIS KONTRAK


a. Adapun durasi pekerjaan ini adalah 90 hari kalender (3 bulan) dimana tanggal
efektif kontrak akan ditentukan pada saat kick off meeting.
Tabel 5. Time Schedule
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

No. Uraian Pekerjaan


M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4

1Persiapan Pekerjaan
2Pengujian Dermaga Domestik
Perhitungan Struktur dan Metode
3
Perbaikan

11
4Dokumen Tender (RKS, Gambar & RAB)

b. Jenis Kontrak perencanaan ini adalah Unit Price.

6. PELAPORAN

6.1 Inception Report

KONSULTAN harus menyiapkan dan mengajukan rencana kerja dan metode,


detail schedule Pekerjaan, dan HSSE Plan sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan dari PT. Terminal Petikemas Surabaya. Inception
Report harus dikirimkan kepada PT. Terminal Petikemas Surabaya dalam kurun
waktu 14 hari kalender setelah Kick Off Meeting.

6.2 Interim Report

a. Interim Report disampaikan/diajukan ke PT. Terminal Petikemas Surabaya


untuk ditinjau dan disetujui sebelum Final Report.
b. Kajian dan persetujuan dari PT. Terminal Petikemas mengenai laporan
sementara tidak lepas dari kewajiban KONSULTAN mengenai keakuratan dan
keunggulan hasil Pekerjaan
c. Interim report akan dilakuan 90 hari dari tanggal efektif kontrak dan laporan
akan memuat:
1. Metode Pelaksanaan
2. Proses Pengambilan Data (Survey Lapangan)

6.3 Final Report

a. Final Report akan dilakukan di akhir kontrak dan memuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Laporan akhir hasil survey lapangan
2. Laporan Kajian dan Analisa Struktur termasuk rekomendasi perbaikan
3. Dokumen Tender meliputi Gambar, Rencana anggaran Biaya dan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
b. Laporan final akan diserahkan/dipresentasikan di hadapan pemberi kerja untuk
direview dan disetujui sebagai laporan resmi telah selesai pekerjaan.

6.4 Struktur Laporan

Laporan yang diserahkan baik interim maupun final report terdiri dari:
a. Hard Copy : 1 Original dan 2 Copy

12
b. Soft Copy : 1 Copy menggunakan Flash Disk OTG

7. STRUKTUR PERSONIL
Selama pelaksanaan Pekerjaan Assesmen dan Analisa Perbaikan Struktur
Dermaga Domestik PT Terminal Petikemas Surabaya akan ditugaskan personil
dengan nama dan jabatan sebagai berikut:
Tabel 6. Kualifikasi Personil
No Nama Jabatan
DR. Wahyuniarsih Sutrisno, ST.,
1 Ahli Sipil Struktur (Team Leader)
MT.
2 Teddy Yustiono, ST., MT. Ahli Sipil Beton
3 Adriyan Candra Purnama, ST., MT. Asisten Ahli Sipil Struktur
4 Candra Gunawan, ST. Drafter

8. PERALATAN
a. Pada prinsipnya, semua bahan-bahan/material dan alat-alat kerja yang
dibutuhkan oleh KONSULTAN harus disediakan sendiri oleh KOSULTAN.
b. Jumlah alat, bahan maupun tenaga kerja yang diperlukan setiap saat harus
sesuai dan menjamin terselenggaranya PEKERJAAN menurut rencana, dan
setiap saat harus dapat dibuktikan kebenarannya (peralatan milik sendiri), hal
tersebut berlaku pula bagi mutu dari alat, bahan/tenaga kerja yang dimaksud.
c. Pengaturan tempat penimbunan material (lay down area), alat-alat, bangunan
sementara, dan lain-lain dilokasi pekerjaan ditetapkan oleh PT Terminal
Petikemas Surabaya dengan mempertimbangkan usulan dari KONSULTAN.
d. Bahan-bahan/alat-alat/barang-barang di luar keperluan untuk PEKERJAAN
dilarang dimasukkan dalam area/gudang untuk PEKERJAAN termaksud.
e. Sebelum memulai Pekerjaan KONSULTAN harus mengusulkan tipe,
spesifikasi dan jumlah peralatan (termasuk peralatan pendukung) untuk
disetujui oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya.
f. Peralatan kapal untuk kebutuhan survey disediakan oleh KONSULTAN
g. Peralatan yang harus disediakan oleh KONSULTAN untuk Assessment
Struktur Dermaga Domestik harus mencakup tapi tidak terbatas pada
• Coring Machine for Core Drill
• Rebound Hammer Test
• Rebar Test
• Half Cell for Corrosion Testing
• Hand Drill machine untuk pengambilan sample Chloride Content

13
• Ultrasonic Pulse Velocity
h. Peralatan yang harus disediakan oleh KONSULTAN untuk HSSE harus terdiri
tapi tidak terbatas pada:
• Life Jacket
• Pakaian Overall
• Safety shoes
• Safety glasses
• Safety helmet
• Hand gloves.
• Kotak P3K
i. Peralatan penunjang lainnya yang harus disediakan oleh KONSULTAN harus
terdiri tapi tidak terbatas pada:
• Digital Camera

9. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN

9.1 Kewajiban Konsultan

a. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan wajib berkomunikasi dengan


Departemen Fasilitas PT. Terminal Petikemas Surabaya.
b. Konsultan wajib menyerahkan dan menyediakan hasil pekerjaannya, sehingga
dapat mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
c. Konsultan dalam melaksanakan tugasnya harus menggunakan pengetahuan
teknis yang terbaik dan bertanggung jawab terhadap kemampuan dan latar
belakang yang baik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan peraturan•
peraturan yang berlaku.
d. Konsultan harus melaporkan perkembangan hasil pekerjaan.

9.2 Tanggung Jawab Konsultan

a. Konsultan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap analisa/interpretasi atas


semua data yang diterima dari hasil survey dengan segala pendapat dan
kesimpulan dalam rekomendasi.
b. Hasil assesmen dan analisa perbaikan Struktur Dermaga Domestik harus
sesuai dengan persyaratan/pedoman-pedoman dan peraturan atau ketentuan
yang berlaku. Kebenaran perhitungan, analisa dan waktu penyelesaian
pekerjaan merupakan tanggung jawab Konsultan.

14
9.3 Jaminan Kerahasiaan

Konsultan menjamin tidak akan melakukan penggandaan, membuka dan


menyebarluaskan informasi yang ada baik dari dokumen ini maupun dari hasil
pekerjaan.

10. KETENTUAN LAIN

10.1 Safety Awareness

KONSULTAN wajib menyampaikan rencana keselamatan pelaksanaan kerja


lapangan (Rencana Field HSE). Rencana HSE dibuat berdasarkan ketentuan
umum dan ketentuan khusus sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat
kerja.

10.2 Akomodasi dan Transportasi

a. Semua kebutuhan tenaga kerja KONSULTAN seperti Akomodasi (tempat


tinggal / hunian) dan makan menjadi tanggung jawab KONSULTAN.
b. KONSULTAN berkewajiban menyediakan kendaraan operasional (termasuk
driver dan bahan bakar) selama Pekerjaan lapangan.

10.3 COVID-19

Merujuk kepada:
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 Tentang
Penetapan Bencana Nona lam Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) Sebagai Bencana Nasional.
b. Keputusan Kepala Sadan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9A
Tahun 2020 Tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana
Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
c. Keputusan Kepala Sadan Nasional Penanggulangan Sencana Nomor 13A
Tahun 2020 Tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana
Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
d. Protokol COVID-19 PT. Terminal Petikemas Surabaya
Biaya terkait clearance Protokol COVID-19 menjadi tanggungjawab KONSULTAN

10.4 Lain-lain

Jika terdapat syarat-syarat teknis perencanaan dan syarat-syarat kerja umum


yang belum tercantum di dalam uraian ini, maka akan di jelaskan di dalam
penjelasan teknis Pekerjaan (Aanwijzing).

15
11. PENUTUP
Guna kelancaran dan kesempurnaan pekerjaan dari assesmen Struktur
Dermaga Domestik Terminal Petikemas Surabaya (TPS), pihak konsultan akan
selalu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan ini untuk
tercapainya tujuan yang mencakup segala kebutuhan yang diinginkan.

16
17

Anda mungkin juga menyukai