Anda di halaman 1dari 18

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN PENYUSUNAN RENCANA PELABUHAN
SAR
DISTRIK ………………….
KABUPATEN …………………

1 BAB 1

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Untuk menunjang penyelamatan korban di laut, Badan SAR
nasional telah memiliki Rescue Boat dan Rigid Inflatable Boat, sehingga
untuk menambtakan Sarana SAR tersebut maka diperlukan sebuah
prasarana Labuh berupa pelabuhan.
Pembangunan pelabuhan tersebut harus direncanakan secara
tepat, memenuhi persyaratan teknis kepelabuhanan, kelestarian
lingkungan dan memperhatikan keterpaduan antara pelabuhan
konfensional lainnya.. Perencanaan pembangunan pelabuhan
berdasarkan jenis dan Rescue Boat yang akan berlabuh di pelabuhan
tersebut.
Dalam rangka menunjang kegiatan penyelamatan korban di lautan
maka dibutuhkan pembangunan pelabuhan SAR, maka diperlukan
sebuah aktifitas studi yang mampu memberikan gambaran secara lebih
komprehensif tentang Penyusunan Rencana Teknis tersebut . Dokumen
tersebut akan menjadi acuan dalam proses pembangunan pelabuhan.
Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum merupakan tugas dan
tanggung jawab pemerintah terutama dalam hal ini diaplikasikan program
pengembangan sarana prasarana pelabuhan SAR.. Untuk mewujudkan

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

hal tersebut dipandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan


Perencana melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan
produk teknis yang sesuai dengan kebutuhannya danpersyaratan yang
berlaku.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari “……………………………….” adalah untuk
memberikan :
 Masukan rencana dan program pembangunan fisik berupa
…………………………………..
 Masukan teknis bagi pemerintah daerah dalam bentuk rincian
teknis perwujudan bangunan dan lingkungan pada kawasan pelabuhan
sesuai dengan kriteria teknis.

Adapun tujuan dari “…………………………………….” adalah untuk


memberikan :
 Mewujudkan penyelenggaraan pelabuhan yang baik dan terpadu;
 Mewujudkan pembangunan pelabuhan yang sesuai dengan kriteria
teknis;
 Tersedianya dokumen perencanaan teknis pelabuhan sebagai
dasar pembangunan prasarana dan sarana pelabuhan sesuai dengan
kebutuhan dan tidak merugikan pihak manapun. Dengan penugasan ini
diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

1.3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya desain/perencanaan teknis
pelabuhan dan terbangunnya pelabuhan sesuai kriteria teknis. Secara
terperinci, sasaran kegiatan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
 Menganalisa pembangunan pelabuhan berdasarkan hasil survey
lapangan dan hasil kajian;

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

 Melakukan perhitungan secara akurat mengenai kebutuhan sarana


prasarana pelabuhan;

1.4. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan dari ………………………….., berada di Distrik

1.5. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Pengguna jasa untuk pelaksanaan Pekerjaan
………………………………………. berada di Distrik
………………….Provinsi Papua adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah : …………………………………….
2. Satuan Kerja : ………………………………….

1.6. Sumber Pendanaan


Seluruh biaya untuk Pekerjaan ……………………. berada di Distrik
……………………. Provinsi Papua berasal dari Dana APBN Papua Tahun
Anggaran 2018, dengan biaya Rp.405.000.000,-( Empat Ratus Lima Juta
Rupiah) termasuk PPN 10%.

1.7. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan ……………………… Di Distrik ……………….
yang meliputi :

1.7.1. Engineering Survey


Pekerjaan survei ini meliputi survei hidro-oseanografi, bathimetri,
topografi, dan penyelidikan tanah yang datanya akan digunakan
dalam kegiatan desain konstruksi.
1. Survei hidro-oceanografi meliputi pekerjaan pasang surut, arus, dan
sedimen.
2. Survei Bathimetri dengan luas 2 Ha (luasan dan lokasi lebih rinci
dibahas bersama team ).

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3. Survei Topografi dengan luas 2 Ha (luasan dan lokasi lebih rinci


dibahas bersama team ).
4. Survei Penyelidikan Tanah, menggunakan alat sondir terdiri atas 1 titik
di laut (sungai) dan 1 titik di darat.

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

1.7.2. Detail Design


Pekerjaan detil design ini meliputi pekerjaan pembuatan gambar-
gambar desain yang terdiri atas layout dan gambar detail design
konstruksi yang dilengkapi dengan perhitungan konstruksi (analisis
stabilitas dan kekuatan struktur), analisis geoteknik, analisis drainase,
serta analisis aspek Teknik Pantai. Khusus untuk analisis Teknik Pantai
jika memang diperlukan maka harus didukung dengan suatu analisis
model matematik secara lengkap yang dapat menggambarkan kondisi
perubahan bentuk atau morfologi pantai akibat adanya
struktur/konstruksi di daerah tersebut. Secara rinci output dari kegiatan
detail design adalah sebagai berikut.
1. Perhitungan Struktur
2. Penyiapan Gambar Desain
3. Perhitungan Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya
4. Penyiapan Spesifikasi Teknis, dan
5. Penyiapan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 5
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

2 BAB 1

BAB 2 Pelaksanaan Survei

Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi/karakteristik


alam, lalu lintas dan sosial budaya di wilayah studi maka perlu dilakukan
survei yang meliputi survei primer untuk pekerjaan topografi, hidro-
oseanografi, lalu lintas dan ekonomi sosial budaya, serta survei
sekunder untuk pekerjaan lingkungan.

2.1. Survei Pendahuluan


Kegiatan yang tercakup dalam tahap Survei Pendahuluan ini
antara lain adalah kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk
mempersiapkan tim atau personil Konsultan yang akan melakukan
kegiatan survei dan investigasi, memberikan pengarahan dan koordinasi
kepada anggota tim, pembagian tugas dan wewenang anggota-anggota
tim, pemilihan metoda dan peralatan yang sesuai dengan keperluan
pelaksanaan survei dan investigasi, serta penentuan jadwal kerja
berikut tahapan kegiatan di lapangan maupun di kantor. Jadwal
kerja dan tahapan ini diperlukan untuk pedoman tim di dalam
melakukan survei pendahuluan dalam rangka melakukan peninjauan ke
lokasi pelabuhan.
Survei Pendahuluan ini merupakan tahap awal pelaksanaan
pekerjaan dan juga untuk pengenalan lapangan, pengambilan data-data
visual dan data sekunder awal yang digunakan dalam pengecekan
kondisi lokasi. Dalam tahap ini juga diidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang mungkin timbul nantinya selama pelaksanaan
survei teknis, sehingga tim survei teknis nantinya akan dapat
melakukan persiapan yang lebih baik secara teknis.

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Kegiatan yang tercakup dalam tahap Survei Pendahuluan ini


antara lain adalah kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran yang lebih nyata tentang kondisi daerah
survei, Kegiatan- kegiatan yang dilakukan sebagai berikut.
1. Sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait,
2. Mempersiapkan tim atau personil Konsultan yang akan melakukan
kegiatan survei dan investigasi,
3. Memberikan pengarahan dan koordinasi kepada anggota tim,
4. Pembagian tugas dan wewenang anggota-anggota tim,
5. Pemilihan metoda dan peralatan yang sesuai dengan keperluan
pelaksanaan survei dan investigasi,
6. Mencari informasi adanya sarana tranportasi, lokasi-lokasi yang dapat
disinggahi dan dapat mendukung penyediaan logistik, ketersediaan
material bahan bangunan serta bahan survei,
7. Serta penentuan jadwal kerja berikut tahapan kegiatan di lapangan
maupun di kantor.

Jadwal kerja dan tahapan ini diperlukan untuk pedoman tim di


dalam melakukan survei pendahuluan dalam rangka melakukan
peninjauan ke lokasi pelabuhan.

2.2. Survei Topografi


Tujuan kegiatan survei topografi adalah untuk memperoleh
gambaran umum dan pengenalan mengenai permukaan tanah atau
daratan sekaligus untuk memperoleh gambaran situasi (layout)
pelabuhan yang cukup detail yang dapat memberikan rekomendasi dan
alternatif desain lapangan, gudang, bangunan dan lain-lain.
Sehubungan kebutuhan perencanaan Pelabuhan Potowaiburu di Distrik
Mimika Barat Jauh. Untuk mendapatkan data primer kondisi permukaan
tanah, survei topografi yang dilakukan adalah pengamatan langsung di
lapangan.

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Pekerjaan suvei topografi dilakukan dalam batas wilayah kerja


Pelabuhan Potowaiburu dengan ruang lingkup sebagai berikut.
1. Penentuan Posisi Menggunakan GPS
Penentuan posisi dilakukan untuk semua titik-titik perum, alat bantu
navigasi serta kenampakan-kenampakan yang ada dan diperlukan
atau direkomendasikan dalam survei hidrografi yang dilaksanakan
dengan ketelitian tertentu. Dalam penentuan posisi digunakan titik
kontrol horisontal, posisi titik tetap perum, dan dilaksanakannya
pengukuran GPS.
2. Pemasangan Bench Mark (BM)
Pemasangan BM dilakukan secara tersebar didalam wilayah kerja
pelabuhan guna penetapan referensi untuk penetapan posisi situasi
selama pelaksanaan survei. Lokasi pemasangan BM terkait
pelaksanaan survei akan ditentukan kemudian oleh team counterpart.
3. Pengukuran Elevasi
Pengukuran elevasi pada titik-titik BM tersebut dimaksudkan sebagai
referensi untuk penentuan elevasi terhadap bidang referensi terpilih
(LLWS/Lowest Low Water Spring).
4. Pengamatan Situasi Pelabuhan
Pemetaan situasi lengkap/detail di wilayah daratan yang dapat
menggambarkan lokasi sarana dan prasarana di lokasi rencana
Pelabuhan Potowaiburu di Distrik Mimika Barat Jauh.
Penggambaran Garis Tepian pantai Pemetaan situasi lengkap/detail
di wilayah pertemuan antara daratan dan perairan yang dapat
menggambarkan garis tepian pantai.

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

2.3. Survei Bathimetri


Survei bathimetri bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum
dan pengenalan mengenai keadaaan dasar laut (sea bed), alur dan
kolam pelabuhan yang dapat memberikan rekomendasi dan alternatif
desain seperti desain dermaga, pengerukan, reklamasi dan lain-lain.
Sehubungan dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan
pelabuhan. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam survei bathimetri ini
adalah sebagai berikut.
1. Penentuan titik tetap (referensi) atau BM di darat yang akan
digunakan sebagai ikatan titik-titik kedalaman laut (sounding) hasil
pengukuran bathimetri serta benda-benda atau konstruksi lainnya
yang dianggap perlu, yang akan dimasukkan dalam peta bathimetri.
Titik tetap yang digunakan ini harus disesuaikan dengan BM yang
dibuat pada pekerjaan survei topografi.
2. Mengukur kedalaman air laut/ perairan (sounding). Pengukuran
kedalam air laut ini harus diikatkan terhadap kedudukan air surut
terendah (LWS). Interval pengukuran adalah 25 meter dan lebih
rapat lagi pada daerah rencana lokasi pelabuhan.
3. Mencakup areal perairan pelabuhan yaitu kolam, alur dan turning
basin. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran ditemui
adanya batu atau benda-benda lain yang diperkirakan akan
menggangu pelayaran, maka harus ditentukan posisinya dan
diperlihatkan dengan jelas dalam gambar atau peta bathimetri.
4. Mencari dan meneliti data-data dari instansi lain yang terkait untuk
digunakan sebagai pembanding.
5. Membuat gambar seluruh data-data hasil pengukuran kedalaman
laut tersebut dalam bentuk peta bathimetri dengan skala tertentu
secara jelas. Peta tersebut dilengkapi dengan lokasi survei hidro-
oseanografi.

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

2.4. Survei Hidro-Oseanografi


Survei Hidro-Oseanografi dilakukan untuk memperoleh data
sebagai berikut.
1. Data Pasang Surut
2. Data Arah dan Kecepatan Arus
3. Sedimen
4. Penentuan Arah Gelombang Dominan dan Tinggi Gelombang

Pelaksanaan survei primer dan sekunder untuk mendapatkan


data hidro-oceanografi pada Rencana Pelabuhan Potowaiburu adalah
sebagai berikut.
1. Pengamatan Pasang Surut
Pengamatan pasang surut dilakukan pada 1 (satu) titik yang
lokasinya akan ditentukan/didiskusikan kemudian dengan tim
counterpart.
 Pengamatan pasang surut dilakukan selama 24 jam 15 hari
berturut-turut.
 Dari hasil pengamatan pasang surut tesebut akan digunakan
untuk menentukan kedalaman/ ketinggian fasilitas pelabuhan
seperti dermaga, gudang penumpukan, alur pelayaran, dan lain
sebagainya berdasarkan permukaan air pasang laut tertinggi atau
terendah.
2. Pengukuran Arus
Pengukuran harus dilakukan di 2 titik secara simultan, pada 2 saat
yaitu pada saat pasang tertinggi (spring tide) dan surut terendah
(neap tide). Lama pengukuran masing-masing selama 24 jam
dengan interval waktu tertentu, yaitu dari saat surut sampai dengan
saat surut berikutnya atau pada saat pasang ke saat pasang
berikutnya atau disebut 1 siklus pasang surut. Data arus dapat juga
diambil dari data sekunder yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro-

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 10
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

oseanografi TNI AL.

3. Pengukuran Sedimen
Sedimen yang diambil contohnya adalah sedimen dasar dan layang.
Diukur pada lokasi yang sama dengan pengukuran arus.
4. Penentuan Arah Dominan dan Tinggi Gelombang
Penentuan arah gelombang dominan serta tinggi gelombang untuk
perencanaan menggunakan data sekunder dari stasiun meteorologi
terdekat.

2.5. Survei Penyelidikan Tanah


Survei penyelidikan tanah dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
tanah dasar dan tanah didalamnya yang terutama berguna untuk
keperluan desain struktur/konstruksi fasilitas pelabuhan. Kegiatan-
kegiatan survei ini adalah sebagai berikut.

Sondir (Cone Penetration Test)


Pekerjaan sondir ini setiap titiknya dilakukan sampai dengan kedalaman
40 meter di bawah permukaan tanah/sea bed atau sampai dengan
2
mencapai qu 250 kg/cm . Untuk itu konsultan harus menyediakan
peralatan sondir yang memenuhi kapasitas dan ketelitian memadai.

2.6. Peralatan yang Digunakan


Dalam proses pekerjaan Penyusunan Rencana Teknis Terinci
Pelabuhan Potowaiburu Distrik Mimika Barat Jauh Provinsi Papua,
dibutuhkan beberapa peralatan survei antara lain sebagai berikut :
1. Total Station (TS)
2. Statif
3. Kompas
4. Prisma
5. Poll

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 11
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

6. Rambu Ukur
7. Peralatan Bathimetri (ecosounder dan GPS Map)
8. Alat Current Meter
9. Alat Sondir
10. GPS Hand
11. Handy Talky (HT)
12. Kamera
13. Laptop
14. Roll Meter (100 meter dan 5 meter)
15. Payung, dan
16. Peralatan lainnya yang dianggap penting

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 12
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3 AB 1

BAB 3 Organisasi Pelaksanaan

Dalam melaksanakan survei, planning dan desain ini,


Konsultan harus menyiapkan personil yang terdiri atas : Tenaga Ahli
yang dibantu oleh Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang
telah berpengalaman di bidangnya.

3.1. Organisasi Umum


Untuk pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Rencana Teknis
Terinci Pelabuhan Potowaiburu Di Distrik Mimika Barat Jauh, Pemilik
Pekerjaan akan membentuk Team Counterpart untuk mendampingi dan
memberikan arahan kepada Konsultan yang ditunjuk. Struktur
organisasi tersebut diatur sebagai berikut.

Pemilik Pekerjaan

Konsultan

Gambar 3. 1 Bagan Struktur Organisasi antara Pemilik Pekerjaan dan


Konsultan.

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 13
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Pemilik Pekerjaan adalah pemrakarsa Pekerjaan Penyusunan Rencana


Teknis Terinci Pelabuhan Potowaiburu Di Distrik Mimika Barat Jauh
melalui Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Mimika.

Konsultan adalah suatu badan hukum atau Perguruan Tinggi yang


memiliki profesi dalam bidang jasa keuangan, ekonomi, perencanaan
arsitektur, struktur bangunan sipil, mekanikal/elektrikal, dan
kepelabuhanan.

3.2. Organisasi Konsultan Perencana


Dalam manajemen pelaksanaan studi, harus ditunjuk seoarang
Team Leader yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan
komunikasi dengan pihak Pemilik Pekerjaan.

1. Team Leader
Seorang dengan pendidikan minimal S1 Teknik, Teknik Sipil/Teknik Kelautan
Senior dengan pengalaman di bidang kepelabuhanan minimum 10
(Sepuluh) tahun dan memiliki SKA. Team Leader pernah memimpin
minimal satu kali pekerjaan Survei Investigasi dan Desain atau Master Plan
Pelabuhan.

2. Ahli Sipil.
Seorang Sarjana Teknik Sipil dan berpengalaman dalam bidang struktur
pelabuhan selama minimal 7 (Tujuh) tahun. Dan Memiliki SKA. Bertugas
melakukan analisis struktur bangunan/fasilitas pelabuhan.

3. Ahli Geologi
Memiliki pendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil/Geoteknik dengan
pengalaman kerja minimum 7 (tujuh) tahun dalam geoteknik kepelabuhanan.
Melakukan analisis geoteknik untuk keperluan desain struktur/fasilitas

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 14
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

pelabuhan adalah tugas Geotechnic Engineer.


4. Ahli Quantity
Memiliki pendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja
minimum 7 (tujuh) tahun dalam menghitung dan memprediksi biaya
pembangunan pelabuhan. Melakukan analisis untuk menghitung volume
pekerjaan untuk keperluan pembuatan Estimate Engineering.

5. Tenaga Pendukung
Terdiri dari tenaga, operator computer, tenaga surveyor dan operator
Auto CAD.

Penyusunan Rencana ………………………………………..


Distrik …………………………. 15
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

4 B1

BAB 4 Jadwal Waktu Pelaksanaan dan


Pelaporan

4.1. Jadwal Jasa Konsultan


Jadwal waktu pelaksanaan Pekerjaan ………………….. Di Distrik
………………. ini direncanakan dalam waktu 2 (Dua ) bulan atau 60
(Enam puluh) hari kalender.

4.2. Pelaporan
Konsultan yang ditunjuk harus menyerahkan laporan hasil
Pekerjaan Penyusunan ………………………. Di Distrik …………………
sesuai dengan jadwal berupa laporan-laporan sebagai berikut.

1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan diserahkan pada Pemberi Pekerjaan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK)
ditandatangani. Dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.
Laporan ini berisikan:
 Rencana kerja menyeluruh pelaksanaan studi.
 Metodologi pekerjaan.
 Jadwal pelaksanaan survei, rencana pengumpulan data, dan
analisa yang perlu dilakukan.

2. Laporan Antara
Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap diserahkan paling lambat
3 (Tiga) bulan setelah SPK. Laporan ini berisikan rangkuman hasil
data survei primer dan sekunder, analisa awal terhadap data-data hasil
survei yang dilengkapi dengan dengan desain awal dari fasilitas
pelabuhan serta perkiraan awal dari biaya konstruksinya.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3. Laporan Akhir
Laporan ini merupakan perbaikan dari Draft Laporan Akhir yang telah
dilengkapi dengan Dokumen Tender yang mencakup gambar-gambar
desain, BOQ dan Cost Estimate, Spesifikasi Teknik serta RKS.
Laporan Akhir ini diserahkan sebanyak 5 (Lima) eksemplar dalam
waktu 4 (Empat) bulan sejak SPK dikeluarkan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

5
BAB 5 Penutup

Kepada Konsultan Perencana diberi kesempatan bila ingin


mengajukan suatu usulan/tanggapan atas Kerangka Acuan Kerja (KAK)
ini, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil kerjasama yang optimal.
Demikian, semoga Kerangka Aacuan Kerja (KAK) ini dapat
memenuhi tuntutan pekerjaan dan memberikan hasil sebagaimana yang
diharapkan. Terima Kasih.

KAB. MIMIKA, ………………., 2017


PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
KANTOR SAR

……………………
NIP. ………………………..

Anda mungkin juga menyukai