Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... iv

BAB I. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ........................................................................................ 1


A. Profil Instansi .......................................................................................................................... 1
B. Profil Peserta ........................................................................................................................... 2

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................................... 4


A. Deskripsi Isu............................................................................................................................. 4
1) Isu Ke-1 ............................................................................................................................... 4
2) Isu Ke-2 ............................................................................................................................... 5
3) Isu Ke-3 ............................................................................................................................... 7
B. Penetapan Core Isu ................................................................................................................ 7
C. Penentuan Penyebab Core Isu .......................................................................................... 10
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu ......................................................................... 11
E. Matrik Rancangan Aktualisasi .......................................................................................... 13
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (ANEKA) ............................... 19

BAB III. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI .............................................................. 25

REFERENSI ......................................................................................................................................................... 25

i
BAB I.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Tugas Pokok Dan Fungsi Balai Teknologi Survei Kelautan


Balai Teknologi Survei Kelautan yang selanjutnya disebut Balai Teksurla
merupakan unit teknis setingkat Eseleon III yang memiliki kompetensi utama dalam
kegiatan pengkajian, pengembangan, penerapan, dan operasional teknologi survei
dan observasi kelautan.
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Teknologi Survei Kelautan, berikut diuraikan Tugas Pokok dan Fungsi Balai
Teknologi Survei Kelautan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi:
Pasal 2:
“Balai TEKSURLA mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan
teknologi survei dan observasi kelautan.”
Pasal 3:
“Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai
TEKSURLA menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program dan anggaran, operasi survei dan observasi,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran;
b. Pelaksanaan pemasaran produk, pelayanan jasa teknologi, dan pemasyarakatan
hasil survei dan observasi kelautan;
c. Pelaksanaan kerjasama riset kelautan baik skala nasional maupun internasional;
d. Pengelolaan data dan informasi hasil survei dan observasi kelautan;
e. Pengelolaan kapal-kapal riset baruna jaya bppt, pengelolaan dan pengoperasian
peralatan survei beserta sarana penunjangnya serta pengelolaan sarana
prasara_national science and techno park (nstp) maritim penajam paser utara;
dan
f. Pelayanan administrasi ketatausahaan di lingkungan balai teknologi survei
kelautan.”
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Teknologi Survei Kelautan, berikut diuraikan Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Sarana

1
dan Prasarana, Balai Teknologi Survei Kelautan, Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi:
Pasal 5 ayat 3:
“Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan urusan
pengelolaan, pemeliharaan dan pengoperasian kapal riset dan peralatan survei
beserta sarana-prasarana termasuk pengelolaan National Science and Techno Park
(NSTP) Maritim Penajam Paser Utara.”
Visi Balai Teksurla yaitu Menjadi Pusat Inovasi dan Layanan Teknologi Survei dan
observasi Kelautan. Dalam pelaksanaannya Balai Teksurla memiliki misi:
1. Pelayanan Jasa Survei, Observasi dan Riset Kelautan
2. Pengelolaan Fasilitas dan Sarana Prasarana Survei dan Observasi Kelautan
3. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Survei, Observasi dan Riset Kelautan
Balai Teksurla berpedoman pada nilai – nilai organisasi BPPT dalam melaksanakan
tugas jabatannya, yaitu:
1. Creativity
2. Integrity
3. Professional
4. Team Work
5. Accountable

B. Profil Peserta
Nama : Muhammad Rizqi Ariefianto Nasution, S.T.
NIP : 199407062020121019
Jabatan : Calon Perekayasa Ahli Pertama
Unit Kerja : Balai Teknologi Survey Kelautan
Jabatan Fungsional : Calon Perekayasa Ahli Pertama
Golongan : III/a

2
• Jabatan Fungsional Perekayasa Menurut PERMENPAN RB NOMOR 14 TAHUN
2021.
a. Jabatan Fungsional Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan Pengkajian
dan Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan inovasi
dan layanan teknologi.
b. Perekayasa berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
Pengkajian dan Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada Instansi
Pemerintah.

• Tugas Jabatan di Balai Teknologi Survey Kelautan

No. Kegiatan Tugas Jabatan

Membuat Lembaran Kerja/Worksheet (WS) terkait dengan kelayakan


1.
wahana survei KR Baruna Jaya I dan II

Menyiapkan Catatan Teknis/Technical Note (TN) terkait dengan


2.
kelayakan wahana survei KR Baruna Jaya I dan II

3
BAB II.
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
Berikut ini di lampirkan isu-isu yang muncul di Balai Teknologi Survei Kelautan
BPPT, Subkor Sarana prasarana:

1) Pengelolaan Alat Keselamatan Kapal


Pengelolaan Alat Keselamatan Kapal diatur oleh regulasi yang disebut Safety of
Life at Sea (SOLAS). Standar kondisi alat – alat Life Saving Appliances (LSA) atau
perangkat penyelamat jiwa dan Fire Fighting Appliances (FFA) atau peralatan
pemadam kebakaran diatur dalam SOLAS II-2/14.2.1.2 dan III/20.2.
Di Balai Teksurla tidak memiliki Pengelolaan Alat Keselamatan Kapal yang baik
yang dapat berakibat pada keselamatan awak kapal dan penumpang ketika
onboard. Pengambilan contoh kurang baiknya pengelolaan keselamatan kapal
dilakukan di KR Baruna Jaya II dan ditemukan bahwa peralatan keselamatan pada
kapal sudah banyak yang lewat dari tanggal kadaluarsa.

Gambar 2.1. Life Raft yang Sudah Kadaluarsa di KR Baruna Jaya II.

4
Gambar 2.2. Tangkapan Layar List Peralatan Keselamatan Sudah Dalam Keadaan
Kadaluarsa di KR Baruna Jaya II.

Dampak yang dapat ditimbulkan oleh isu ini antara lain:


1. Ketika dalam keadaan darurat peralatan keselamatan tidaklah dapat bekerja
secara optimal sesuai dengan fungsinya.
2. Dapat membahayakan keselamatan awak kapal maupun penumpang ketika
sedang onboard.
3. Dapat menimbulkan dampak negatif terhadap penilaian Balai.
Kondisi tersebut tentunya berkaitan dengan pelanggaran yang terjadi pada Mata
Pelatihan Agenda III yaitu Pelayanan Publik.

2) Monitoring Kondisi Permesinan KR. Baruna Jaya


Balai Teksurla yang melaksanakan manajemen di bidang perkapalan tentunya
harus memiliki kondisi kesiapan kapal yang dapat diketahui setiap saat terutama
di bagian permesinan. Informasi ini tentunya akan membantu pihak manajemen
dalam menentukan siap tidaknya sebuah kapal dalam melaksanakan operasi
survei. Untuk mendapatkan informasi ini tentunya dibutuhkan sebuah proses
pemantauan kondisi mesin melalui parameter fisik tertentu yang berhubungan
dengan operasi kerja yang diobservasi atau diamati untuk menentukan kondisi

5
dari mesin itu sendiri sehingga dapat diambil sebuah tindakan. Dengan sistem
tersebut maka tidak hanya kesiapan kapal yang didapat namun bisa juga dalam
mendapatkan informasi terkait kondisi permesinan sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahan agar mesin tersebut tidak terjadi kerusakan.
Kondisi saat ini Balai Teksurla tidak memiliki sebuah sistem yang terintegrasi
dalam memonitoring kondisi permesinan kapal, data yang dimiliki masih bersifat
hardcopy yang kemudian dipindahkan dalam bentuk excel. Data ini tidak
dilakukan pemutakhiran secara berkala dan juga data-data excel masih disimpan
oleh masing-masing koordinator kapal. Penggunaan cloud pada KMS pun masih
belum digunakan secara optimal.

Gambar 2.3. Monitoring Kondisi Permesinan Kapal Masih Belum di Upload ke Cloud

Dampak yang dapat ditimbulkan oleh isu ini antara lain:


1. Tidak tersedianya data tentang kondisi permesinan kapal.
2. Terjadinya ketidak siapsiagaan kapal ketika akan dilaksanakan survei.
3. Dapat menimbulkan dampak negatif terhadap penilaian Balai oleh klien.

Sebagai salah satu organisasi pelayanan publik hal ini tentunya berkaitan
dengan pelanggaran yang terjadi pada Mata Pelatihan Agenda III yaitu Pelayanan
Publik dan Whole of Government. Balai masih kurang optimal dalam
memberikan pelayanan jasa yang handal dan prima terhadap klien dan juga belum
memiliki sebuah sistem terintegrasi dimana bisa dilakukan pengawasan dan
pengontrolan terhadap kesiapan kapal.

6
3) Pengelolaan Stock Opname Pada Suku Cadang Kapal
Tidak adanya Sistem Pengelolaan stock opname pada suku cadang kapal di Balai
Teksurla dapat berpengaruh pada umur dan kelayakan kapal di masa mendatang.
Stock Opname suku cadang membutuhkan sistem penomoran dan pelabelan pada
tiap itemnya untuk memudahkan pengontrolan dan pemeriksaan suku cadang.
Tidak adanya sistem tersebut mengakibatkan susahnya mendata keperluan kapal
yang krusial selama dilaksanakannya operasi survei.

Gambar 2.4. Folder Pada KMS Yang Seharusnya Berisi Data Kapal Masih Kosong

Adapun dampak yang dapat ditimbulkan isu ini adalah:


1. Terjadinya downtime yang memakan waktu pada saat operasi.
2. Terjadinya permintaan pengadaan yang berulang.
3. Tidak adanya sistem kontrol suku cadang.

Kondisi tersebut tentunya berkaitan dengan pelanggaran yang terjadi pada Mata
Pelatihan Agenda III yaitu Whole of Government dimana seharusnya Balai
memiliki suatu sistem untuk melakukan pengawasan dan kontrol terhadap
inventaris suku cadang.

B. Penetapan Core Isu


Setelah melakukan Identifikasi dan Deskripsi dari Isu – Isu tersebut maka
diperlukan analisis isu untuk memahami isu dan menentukan skala prioritas
dalam penyelasaian isu tersebut. Dalam proses ini digunakan Teknik tapisan isu
dengan alat USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya seberapa
mendesaknya suatu isu untuk segera di bahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera di bahas dikaitkan

7
dengan akibat yang ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Dalam USG matriks
menggunakan rentang skor 1 – 5 dimana semakin tinggi nilainya maka isu tersebut
dinilai semakin penting dan mendesak. Di bawah ini merupakan Teknik tapisan
isu menggunakan USG:
No Isu U S G Total Prioritas

1 Pengelolaan Alat Keselamatan


4 5 4 13 II
Kapal

2 Monitoring Kondisi Permesinan


5 5 5 15 I
KR. Baruna Jaya

3 Pengelolaan Stock Opname Pada


3 3 3 9 III
Suku Cadang Kapal

Tabel 2.1. Tabel Tapisan Isu Menggunakan Teknik USG


Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth

Deskripsi Kriteria Urgency


Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Harus selesai dalam 6 bulan


Mendesak

4 Mendesak Harus selesai dalam 12 bulan

3 Cukup Harus selesai dalam 18 bulan


Mendesak

2 Kurang Harus selesai dalam 24 bulan


Mendesak

1 Tidak Mendesak Tidak Harus selesai dalam 24 bulan

Tabel 2.2. Deskripsi Kriteria Urgency

8
Deskripsi Kriteria Seriousness
Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Dapat menunda pelayaran lebih dari 6 bulan


Serius

4 Serius Dapat menunda pelayaran lebih dari 3 bulan

3 Cukup Dapat menunda pelayaran lebih dari 1 bulan


Serius

2 Kurang Dapat menunda pelayaran lebih dari 2 minggu


Serius

1 Tidak Serius Tidak berdampak padaapat penundaan pelayaran

Tabel 2.3 Deskripsi Kriteria Seriousness


Deskripsi Kriteria Growth
Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Cepat Dapat Berdampak Balai Menerima Klien kurang


Berkembang dari 3 per tahun

4 Berkembang Dapat Berdampak Balai Menerima Klien kurang


dari 4 per tahun

3 Cukup Dapat Berdampak Balai Menerima Klien kurang


Berkembang dari 5 per tahun

2 Kurang Dapat Berdampak Balai Menerima Klien kurang


Berkembang dari 6 per tahun

1 Tidak Balai Menerima Klien lebih dari 6 per tahun


Berkembang

Tabel 2.4. Deskripsi Kriteria Growth


Berdasarkan analisis isu menggunakan teknik USG terlihat bahwa isu
“Monitoring Kondisi Permesinan KR. Baruna Jaya” memiliki jumlah nilai tertinggi
dan menjadi prioritas utama dengan rumusan isu “Kurang Optimalnya Sistem
Monitoring Kondisi Permesinan Kapal di Balai Teknologi Survey Kelautan sampai

9
dengan pertengahan Tahun 2021”. Hal ini menjelaskan bahwa isu tersebut
memiliki pengaruh paling tinggi sehingga layak menjadi core isu dan perlu
dicarikan solusinya.

C. Penentuan Penyebab Core Isu


Diagram Fish Bone digunakan sebagai pendekatan analisis pencari penyebab
untuk rumusan isu “Kurang Optimalnya Sistem Monitoring Kondisi Permesinan
Kapal di Balai Teknologi Survey Kelautan sampai dengan pertengahan Tahun 2021
“. Diagram ini berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi dan menganalisis
penyebab timbulnya isu tersebut. Berikut ini hasil pendekatan menggunakan Fish
Bone Diagram terhadap isu tersebut :

Gambar 2.5. Diagram Fishbone Untuk Mengetahui Penyebab Isu

Setelah dilakukan pendekatan melalui Fish Bone Diagram didapatkan beberapa


penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari isu tersebut. Sebab terjadinya isu
dibagi ke dalam empat kategori, yaitu:

1. Sumber Daya Manusia


Kurangnya sumber daya manusia yang memilik kompetensi dalam pembuatan
sistem monitoring kondisi permesinan kapal yang bisa dipantau secara real-time
adalah salah satu penyebab mengapa isu ini dapat terjadi. Ditambah lagi
kurangnya kedisiplinan staff dalam melaksanakan proses tersebut sehingga data

10
yang dimiliki merupakan data – data yang sudah lama ditambah lagi sistem yang
masih kurang optimal dalam hal pencatatan tersebut.

2. Organisasi
Dalam Bidang Sarana dan Prasarana dirasa masih kurang jelas dalam pembagian
tupoksi untuk melaksanakan monitoring kondisi permesinan kapal. Isu ini
ditambah lagi dengan tidak adanya rencana yang matang untuk membuat sistem
yang dapat memudahkan pihak manajemen untuk bisa memantau keadaan kapal
sehingga dapat menentukan kesiapsiagaan kapal secara cepat dan bisa
memperbaiki kerusakan secara tanggap.

3. Metode
Metode dalam monitoring kondisi permesinan kapal dirasa masih sangat kurang.
Di lapangan pencatatan monitoring masih menggunakan hardcopy yang nantinya
dikonversi pada data excel. Tidak adanya sistem monitoring yang terintegrasi
menyebabkan data dari masing-masing kapal pun masih disimpan oleh masing-
masing koordinator sehingga tidak bisa secara langsung dilakukan komparasi
perihal kondisi permesinan dari masing-masing kapal.

4. Regulasi
Kebijakan untuk melakukan prosedur monitoring masih belum dimiliki oleh Balai.
Hal ini menyebabkan adanya ketidak sinergitasnya kegiatan monitoring di kapal.
Dalam prakteknya Balai tidak memiliki regulasi yang jelas mengenai kegiatan
tersebut.

Berdasarkan analisis penyebab isu di atas dapat diambil kesimpulan bahwa


akar penyebab isu di atas adalah tidak adanya sistem monitoring kondisi
permesinan kapal yang terintegrasi.

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu


Berdasarkan analisis dari akar penyebab Isu di atas, diajukan sebuah gagasan
kreatif untuk menyelesaikan isu tentang “Kurang Optimalnya Sistem Monitoring
Kondisi Permesinan Kapal di Balai Teknologi Survey Kelautan sampai dengan

11
pertengahan Tahun 2021” adalah “Pembuatan Sistem Monitoring Kondisi
Permesinan Kapal yang Terintegrasi”. Gagasan berikut terkait dengan MP. Whole
of Government, dengan penjelasan sebagai bentuk sistem yang terintegritas di
dalam Balai Teksurla dan MP. Pelayanan Publik, dengan penjelasan sebagai bentuk
peningkatan pelayanan jasa yang handal.
Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, disusun kegiatan – kegiatan yang
akan dilaksanakan selama masa habituasi sebagai berikut:
1. Melaksanakan Diskusi dengan Mentor dan atasan terkait Pengerjaan
Aktualisasi Latsar CPNS.
2. Melaksanakan Studi Literatur Terkait Pembuatan Sistem Monitoring Yang
Terintegrasi.
3. Melakukan Pengumpulan Data Yang Dibutuhkan.
4. Membuat Sistem Kondisi Permesinan Kapal yang Terintegrasi.
5. Evaluasi.

12
E. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : SubKor Sarana dan Prasarana, Balai Teknologi Survey Kelautan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Identifikasi : 1. Pengelolaan Alat Keselamatan Kapal.


Isu 2. Monitoring Kondisi Permesinan KR. Baruna Jaya.
3. Pengelolaan Stock Opname Pada Suku Cadang Kapal.
Isu yang : Kurang Optimalnya Sistem Monitoring Kondisi Permesinan Kapal di Balai Teknologi Survey Kelautan sampai
Diangkat dengan pertengahan Tahun 2021.

Gagasan : Pembuatan Sistem Monitoring Kondisi Permesinan Kapal yang Terintegrasi . Gagasan tersebut terkait dengan MP.
Pemecahan Whole of Government dan Pelayanan Publik.
Isu

13
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melaksanakan 1. Melakukan diskusi • Mendapatkan Diskusi akan dilakukan Dengan Kegiatan ini
Diskusi dengan mengenai isu yang Kerangka dengan sebelumnya melakukan diskusi diharapkan
Mentor dan dipilih dalam Latsar Pengerjaan membuat janji terlebih untuk dapat
atasan terkait CPNS mengenai dahulu dan datang tepat mendapatkan menerapkan
Pengerjaan Pelaksanaan waktu. (Anti Korupsi) Masukan dalam nilai CIPTA
Aktualisasi Kegiatan Pengerjaan maka BPPT dimana
Latsar CPNS 2. Menyampaikan Ide Aktualisasi. Ide yang disampaikan diharapkan dapat dalam kegiatan
dan Gagasan Kreatif menggunakan Bahasa membantu misi ini terdapat
dalam Pemecahan Isu. • Notulensi Hasil Indonesia yang baik Balai yaitu kegiatan Team
pertemuan (Nasionalisme) dan juga Pengelolaan Work dan
disampaikan dengan fasilitas Sarpras Professionalisme
sopan dan santun (Etika dimana
Publik) dibutuhkan
3. Mendiskusikan Diskusi dilakukan secara kerja sama dari
mengenai tahapan musyawarah tanpa pihak yang

14
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

proses pengerjaan memaksakan pendapat terkait untuk


Aktualisasi (Nasionalisme) bekerja sama
4. Menerima ktirik dan Demi menjaga mutu, secara
saran mengenai kritik dan saran akan professional
kegiatan aktualisasi diterima dengan baik untuk kebaikan
yang dikerjakan. sebagai bahan perbaikan Balai.
nantinya (Komitmen
Mutu)

2. Melaksanakan 1. Mempelajari • Mendapatkan Kegiatan ini dilakukan Kegiatan ini Kegiatan ini
Studi Literatur Mengenai referensi untuk meningkatkan berkaitan dengan diharapkan
Terkait Penggunaan Sistem mengenai kompetensi dalam misi Balai yaitu dapat
Pembuatan Local Host. penggunaan pembuatan sistem. Pengelolaan menerapkan
Sistem local host. (Akuntabilitas) Fasilitas dan nilai CIPTA
Monitoring Yang • Laporan Hasil Sarana Prasarana BPPT dimana
2. Melakukan diskusi Diskusi dilakukan secara
Terintegrasi Studi Literatur Survei dan dalam kegiatan
dengan tim IT Balai musyawarah tanpa

15
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

terkait penggunaan mengenai sistel memaksakan pendapat Observasi ini terdapat


local host di balai. local host (Nasionalisme) Kelautan karena kegiatan nilai-
tujuan dari nilai
3. Mencatat poin – poin Pencatatan dilakukan
kegiatan tersebut Accountable dan
penting yang supaya nantinya sistem
adalah agar Profesional
dibutuhkan untuk yang dibuat dapat
Bidang Sarpras dimana dalam
pembuatan local host berjalan dengan baik dan
memiliki sistem nilai ini
sesuai (Komitmen
yang lebih tertata. pembelajaran
Mutu)
dilakukan agar
4. Melaksanakan Hasil Studi Literatur
bisa
koordinasi dengan dilaporkan kepada
mengandalkan
mentor terkait hasil mentor secara jujur dan
diri dalam
diskusi pembuatan bertanggung jawab
pembuatan
local host. (Akuntabilitas)
sistem dan juga
diperlukan
profesionalitas

16
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

untuk mau
belajar sehingga
nantinya mutu
dari sistem
tersebut sesuai
harapan.
3. Melakukan 1. Membuat List Data • Tersedianya List Data akan dibuat Kegiatan ini Kegiatan ini
Pengumpulan yang dibutuhkan dokumen sebagai langsung oleh saya bertujuan untuk diharapkan
Data yang untuk input pada dasar pembuatan secara mandiri (Anti meningkatkan dapat
Dibutuhkan sistem. sistem. Korupsi) Pengelolaan menerapkan
2. Melaksanakan Sosialisasi akan Fasilitas dan nilai CIPTA
sosialisasi mengenai disampaikan secara Sarana Prasarana BPPT dimana
gagasan kreatif musyawarah Survei dan dalam kegiatan
dengan pihak staff (Nasionalisme) dan juga Observasi ini terdapat
sarana dan prasarana menggunakan tutur kata Kelautan menjadi kegiatan Team
serta crew kapal. Work dimana

17
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

yang baik dan sopan lebih efektif dan dibutuhkan


(Etika Publik) efisien. personil personil
3. Melaksanakan Koordinasi akan balai dalam
Koordinasi dengan dilakukan dengan kegiatan
KKM terkait detail penyamoaian secara jelas pengumpulan
pengambilan data mengenai cara data.
pengambilan data
(Akuntabilitas) dan juga
menggunakan tutur kata
yang baik dan sopan
(Etika Publik)
4. Melaksanakan Pengambilan data akan
Pengambilan Data di dilakukan dengan kerja
Kamar Mesin sama oleh KKM
(Nasionalisme) dan
dilakukan secara efektif

18
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

dan efisien (Komitmen


Mutu)
4. Membuat Sistem 1. Membuat Sistem • Terciptanya Pembuatan Sistem akan Kegiatan ini Kegiatan ini
Kondisi dengan Software dan Sistem dibuat langsung oleh bertujuan untuk diharapkan
Permesinan tools yang tersedia Monitoring saya secara mandiri meningkatkan dapat
Kapal yang Kondisi (Anti Korupsi) untuk Pengelolaan menerapkan
Terintegrasi. Permesinan kemajuan Balai Fasilitas dan nilai CIPTA
Kapal. (Nasionalisme) sebagai Sarana Prasarana BPPT dimana
bentuk Inovasi Survei dan dalam kegiatan
(Komitmen Mutu) Observasi ini terdapat
2. Melakukan Input Data Input data yang Kelautan sehingga kegiatan yang
Kondisi Permesinan dilakukan merupakan nantinya akan membutuhkan
data-data real hasil lebih terstruktur nilai Creativity
pengambilan data yang dalam
bisa pembuatan

19
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

dipertanggungjawabkan dan memiliki sistem, Inovatif


(Akuntabilitas) kemudahan akses. dalam
3. Membuat Panduan SOP penggunaan sistem pembuatan
Penggunaan Sistem ini akan dibuat dengan sistem baru
jelas sebagai sarana sebagai
informasi bagi pengguna perbaikan
sistem tersebut (Etika berkelanjutan
Publik) dari sistem yang
4. Asistensi hasil Asistensi sistem akan ada.
progress kegiatan dilaksanakan dengen
pembuatan sistem menggunakan tutur kata
yang baik dan sopan
(Etika Publik) dan juga
jujur dalam
pelaporannya
(Akuntabilitas)

20
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

5. Evaluasi 1. Melakukan diskusi • Notulensi Diskusi dilakukan secara Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan pihak Sarana musyawarah tanpa bertujuan untuk diharapkan
dan Prasarana memaksakan pendapat terus dapat
mengenai Sistem yang (Nasionalisme) laporan meningkatkan menerapkan
telah dibuat berikut yang disajikan akan Pengelolaan nilai CIPTA
laporannya. dipertanggung jawabkan Fasilitas dan BPPT dimana
isinya (Akuntabilitas) Sarana Prasarana dalam kegiatan
serta tetap menggunakan Survei dan ini terdapat
tutur kata yang baik dan Observasi kegiatan seperti
sopan (Etika Publik) Kelautan pelaporan yang
2. Menerima Kritik dan Pendapat dari peserta dibutuhkan
Saran mengenai hasil diskusi berupa kritik dan Integritas yang
diskusi saran akan diterima baik sehingga
(Nasionalisme) sebagai data yang
wujud Perbaikan sistem disampaikan

21
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

nantinya (Komitmen merupakan data


Mutu) asli bukan hasil
3. Membuat notulensi Pencatatan notulensi manipulasi. Nilai
terkait hasil diskusi akan dilakukan dengan Akuntabel juga
mencatat pendapat – dibutuhkan
pendapat seluruh peserta dalam kegiatan
secara adil (Anti ini dikarenakan
Korupsi) sebagai bahan sistem yang
perbaikan untuk evaluasi akan dipakai
(Komitmen Mutu) nantinya harus
4. Mengimplementasikan Hasil diskusi mengenai bisa diandalkan
hasil evaluasi pada hasil sistem yang telah dalam proses
kegiatan selanjutnya dibuat akan dijadikan kerja di Balai.
perbaikan lebih lanjut
dan diimplementasikan

22
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

ke dalam sistem
(Komitmen Mutu)

23
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (ANEKA)

Jumlah Aktualisasi
Kegiatan
No Mata Pelatihan per MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1. Akuntabilitas 0 2 1 2 1 6
2. Nasionalisme 2 1 2 1 2 8
3. Etika Publik 1 0 2 2 1 6
4. Komitmen Mutu 1 1 1 1 3 7
5. Anti Korupsi 1 0 1 1 1 4
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 4 3 5 5 5

24
BAB III.
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


JULI AGUSTUS
No Kegiatan
II III IV I II III
1. Melaksanakan Diskusi dengan
Mentor dan atasan terkait
Pengerjaan Aktualisasi Latsar CPNS.
2. Melaksanakan Studi Literatur
Terkait Pembuatan Sistem
Monitoring Yang Terintegrasi.
3. Melakukan Pengumpulan Data Yang
Dibutuhkan
4. Membuat Sistem Kondisi
Permesinan Kapal yang
Terintegrasi
5. Evaluasi

REFERENSI

Peraturan Kepala Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Nomor 009 Tahun 2015
Tentang Organisasi Dan Tata Kerjabadan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi,). diakses dari
https://inspektorat.bppt.go.id/attachments/article/54/Peraturan%20Kepala%20BPPT%20
No.009%20sd%20026%20Tahun%202015%20Tentang%20ORGANISASI%20DAN%20TAT
A%20KERJA%20BPPT.pdf

“Visi dan Misi” Balai Teknologi Survei Kelautan, diakses dari https://barunajaya.bppt.go.id/
pada tanggal 1 Juli 2021.

C reativity
I ntegrity
P rofessionalism
T eam Work
A ccountable

25

Anda mungkin juga menyukai