Hal.
REFERENSI ......................................................................................................................................................... 25
i
BAB I.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
1
dan Prasarana, Balai Teknologi Survei Kelautan, Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi:
Pasal 5 ayat 3:
“Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan urusan
pengelolaan, pemeliharaan dan pengoperasian kapal riset dan peralatan survei
beserta sarana-prasarana termasuk pengelolaan National Science and Techno Park
(NSTP) Maritim Penajam Paser Utara.”
Visi Balai Teksurla yaitu Menjadi Pusat Inovasi dan Layanan Teknologi Survei dan
observasi Kelautan. Dalam pelaksanaannya Balai Teksurla memiliki misi:
1. Pelayanan Jasa Survei, Observasi dan Riset Kelautan
2. Pengelolaan Fasilitas dan Sarana Prasarana Survei dan Observasi Kelautan
3. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Survei, Observasi dan Riset Kelautan
Balai Teksurla berpedoman pada nilai – nilai organisasi BPPT dalam melaksanakan
tugas jabatannya, yaitu:
1. Creativity
2. Integrity
3. Professional
4. Team Work
5. Accountable
B. Profil Peserta
Nama : Muhammad Rizqi Ariefianto Nasution, S.T.
NIP : 199407062020121019
Jabatan : Calon Perekayasa Ahli Pertama
Unit Kerja : Balai Teknologi Survey Kelautan
Jabatan Fungsional : Calon Perekayasa Ahli Pertama
Golongan : III/a
2
• Jabatan Fungsional Perekayasa Menurut PERMENPAN RB NOMOR 14 TAHUN
2021.
a. Jabatan Fungsional Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan Pengkajian
dan Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan inovasi
dan layanan teknologi.
b. Perekayasa berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
Pengkajian dan Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada Instansi
Pemerintah.
3
BAB II.
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Berikut ini di lampirkan isu-isu yang muncul di Balai Teknologi Survei Kelautan
BPPT, Subkor Sarana prasarana:
Gambar 2.1. Life Raft yang Sudah Kadaluarsa di KR Baruna Jaya II.
4
Gambar 2.2. Tangkapan Layar List Peralatan Keselamatan Sudah Dalam Keadaan
Kadaluarsa di KR Baruna Jaya II.
5
dari mesin itu sendiri sehingga dapat diambil sebuah tindakan. Dengan sistem
tersebut maka tidak hanya kesiapan kapal yang didapat namun bisa juga dalam
mendapatkan informasi terkait kondisi permesinan sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahan agar mesin tersebut tidak terjadi kerusakan.
Kondisi saat ini Balai Teksurla tidak memiliki sebuah sistem yang terintegrasi
dalam memonitoring kondisi permesinan kapal, data yang dimiliki masih bersifat
hardcopy yang kemudian dipindahkan dalam bentuk excel. Data ini tidak
dilakukan pemutakhiran secara berkala dan juga data-data excel masih disimpan
oleh masing-masing koordinator kapal. Penggunaan cloud pada KMS pun masih
belum digunakan secara optimal.
Gambar 2.3. Monitoring Kondisi Permesinan Kapal Masih Belum di Upload ke Cloud
Sebagai salah satu organisasi pelayanan publik hal ini tentunya berkaitan
dengan pelanggaran yang terjadi pada Mata Pelatihan Agenda III yaitu Pelayanan
Publik dan Whole of Government. Balai masih kurang optimal dalam
memberikan pelayanan jasa yang handal dan prima terhadap klien dan juga belum
memiliki sebuah sistem terintegrasi dimana bisa dilakukan pengawasan dan
pengontrolan terhadap kesiapan kapal.
6
3) Pengelolaan Stock Opname Pada Suku Cadang Kapal
Tidak adanya Sistem Pengelolaan stock opname pada suku cadang kapal di Balai
Teksurla dapat berpengaruh pada umur dan kelayakan kapal di masa mendatang.
Stock Opname suku cadang membutuhkan sistem penomoran dan pelabelan pada
tiap itemnya untuk memudahkan pengontrolan dan pemeriksaan suku cadang.
Tidak adanya sistem tersebut mengakibatkan susahnya mendata keperluan kapal
yang krusial selama dilaksanakannya operasi survei.
Gambar 2.4. Folder Pada KMS Yang Seharusnya Berisi Data Kapal Masih Kosong
Kondisi tersebut tentunya berkaitan dengan pelanggaran yang terjadi pada Mata
Pelatihan Agenda III yaitu Whole of Government dimana seharusnya Balai
memiliki suatu sistem untuk melakukan pengawasan dan kontrol terhadap
inventaris suku cadang.
7
dengan akibat yang ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Dalam USG matriks
menggunakan rentang skor 1 – 5 dimana semakin tinggi nilainya maka isu tersebut
dinilai semakin penting dan mendesak. Di bawah ini merupakan Teknik tapisan
isu menggunakan USG:
No Isu U S G Total Prioritas
8
Deskripsi Kriteria Seriousness
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
9
dengan pertengahan Tahun 2021”. Hal ini menjelaskan bahwa isu tersebut
memiliki pengaruh paling tinggi sehingga layak menjadi core isu dan perlu
dicarikan solusinya.
10
yang dimiliki merupakan data – data yang sudah lama ditambah lagi sistem yang
masih kurang optimal dalam hal pencatatan tersebut.
2. Organisasi
Dalam Bidang Sarana dan Prasarana dirasa masih kurang jelas dalam pembagian
tupoksi untuk melaksanakan monitoring kondisi permesinan kapal. Isu ini
ditambah lagi dengan tidak adanya rencana yang matang untuk membuat sistem
yang dapat memudahkan pihak manajemen untuk bisa memantau keadaan kapal
sehingga dapat menentukan kesiapsiagaan kapal secara cepat dan bisa
memperbaiki kerusakan secara tanggap.
3. Metode
Metode dalam monitoring kondisi permesinan kapal dirasa masih sangat kurang.
Di lapangan pencatatan monitoring masih menggunakan hardcopy yang nantinya
dikonversi pada data excel. Tidak adanya sistem monitoring yang terintegrasi
menyebabkan data dari masing-masing kapal pun masih disimpan oleh masing-
masing koordinator sehingga tidak bisa secara langsung dilakukan komparasi
perihal kondisi permesinan dari masing-masing kapal.
4. Regulasi
Kebijakan untuk melakukan prosedur monitoring masih belum dimiliki oleh Balai.
Hal ini menyebabkan adanya ketidak sinergitasnya kegiatan monitoring di kapal.
Dalam prakteknya Balai tidak memiliki regulasi yang jelas mengenai kegiatan
tersebut.
11
pertengahan Tahun 2021” adalah “Pembuatan Sistem Monitoring Kondisi
Permesinan Kapal yang Terintegrasi”. Gagasan berikut terkait dengan MP. Whole
of Government, dengan penjelasan sebagai bentuk sistem yang terintegritas di
dalam Balai Teksurla dan MP. Pelayanan Publik, dengan penjelasan sebagai bentuk
peningkatan pelayanan jasa yang handal.
Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, disusun kegiatan – kegiatan yang
akan dilaksanakan selama masa habituasi sebagai berikut:
1. Melaksanakan Diskusi dengan Mentor dan atasan terkait Pengerjaan
Aktualisasi Latsar CPNS.
2. Melaksanakan Studi Literatur Terkait Pembuatan Sistem Monitoring Yang
Terintegrasi.
3. Melakukan Pengumpulan Data Yang Dibutuhkan.
4. Membuat Sistem Kondisi Permesinan Kapal yang Terintegrasi.
5. Evaluasi.
12
E. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SubKor Sarana dan Prasarana, Balai Teknologi Survey Kelautan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Gagasan : Pembuatan Sistem Monitoring Kondisi Permesinan Kapal yang Terintegrasi . Gagasan tersebut terkait dengan MP.
Pemecahan Whole of Government dan Pelayanan Publik.
Isu
13
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan 1. Melakukan diskusi • Mendapatkan Diskusi akan dilakukan Dengan Kegiatan ini
Diskusi dengan mengenai isu yang Kerangka dengan sebelumnya melakukan diskusi diharapkan
Mentor dan dipilih dalam Latsar Pengerjaan membuat janji terlebih untuk dapat
atasan terkait CPNS mengenai dahulu dan datang tepat mendapatkan menerapkan
Pengerjaan Pelaksanaan waktu. (Anti Korupsi) Masukan dalam nilai CIPTA
Aktualisasi Kegiatan Pengerjaan maka BPPT dimana
Latsar CPNS 2. Menyampaikan Ide Aktualisasi. Ide yang disampaikan diharapkan dapat dalam kegiatan
dan Gagasan Kreatif menggunakan Bahasa membantu misi ini terdapat
dalam Pemecahan Isu. • Notulensi Hasil Indonesia yang baik Balai yaitu kegiatan Team
pertemuan (Nasionalisme) dan juga Pengelolaan Work dan
disampaikan dengan fasilitas Sarpras Professionalisme
sopan dan santun (Etika dimana
Publik) dibutuhkan
3. Mendiskusikan Diskusi dilakukan secara kerja sama dari
mengenai tahapan musyawarah tanpa pihak yang
14
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melaksanakan 1. Mempelajari • Mendapatkan Kegiatan ini dilakukan Kegiatan ini Kegiatan ini
Studi Literatur Mengenai referensi untuk meningkatkan berkaitan dengan diharapkan
Terkait Penggunaan Sistem mengenai kompetensi dalam misi Balai yaitu dapat
Pembuatan Local Host. penggunaan pembuatan sistem. Pengelolaan menerapkan
Sistem local host. (Akuntabilitas) Fasilitas dan nilai CIPTA
Monitoring Yang • Laporan Hasil Sarana Prasarana BPPT dimana
2. Melakukan diskusi Diskusi dilakukan secara
Terintegrasi Studi Literatur Survei dan dalam kegiatan
dengan tim IT Balai musyawarah tanpa
15
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
16
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
untuk mau
belajar sehingga
nantinya mutu
dari sistem
tersebut sesuai
harapan.
3. Melakukan 1. Membuat List Data • Tersedianya List Data akan dibuat Kegiatan ini Kegiatan ini
Pengumpulan yang dibutuhkan dokumen sebagai langsung oleh saya bertujuan untuk diharapkan
Data yang untuk input pada dasar pembuatan secara mandiri (Anti meningkatkan dapat
Dibutuhkan sistem. sistem. Korupsi) Pengelolaan menerapkan
2. Melaksanakan Sosialisasi akan Fasilitas dan nilai CIPTA
sosialisasi mengenai disampaikan secara Sarana Prasarana BPPT dimana
gagasan kreatif musyawarah Survei dan dalam kegiatan
dengan pihak staff (Nasionalisme) dan juga Observasi ini terdapat
sarana dan prasarana menggunakan tutur kata Kelautan menjadi kegiatan Team
serta crew kapal. Work dimana
17
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
18
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
19
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
20
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Evaluasi 1. Melakukan diskusi • Notulensi Diskusi dilakukan secara Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan pihak Sarana musyawarah tanpa bertujuan untuk diharapkan
dan Prasarana memaksakan pendapat terus dapat
mengenai Sistem yang (Nasionalisme) laporan meningkatkan menerapkan
telah dibuat berikut yang disajikan akan Pengelolaan nilai CIPTA
laporannya. dipertanggung jawabkan Fasilitas dan BPPT dimana
isinya (Akuntabilitas) Sarana Prasarana dalam kegiatan
serta tetap menggunakan Survei dan ini terdapat
tutur kata yang baik dan Observasi kegiatan seperti
sopan (Etika Publik) Kelautan pelaporan yang
2. Menerima Kritik dan Pendapat dari peserta dibutuhkan
Saran mengenai hasil diskusi berupa kritik dan Integritas yang
diskusi saran akan diterima baik sehingga
(Nasionalisme) sebagai data yang
wujud Perbaikan sistem disampaikan
21
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
22
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ke dalam sistem
(Komitmen Mutu)
23
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (ANEKA)
Jumlah Aktualisasi
Kegiatan
No Mata Pelatihan per MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1. Akuntabilitas 0 2 1 2 1 6
2. Nasionalisme 2 1 2 1 2 8
3. Etika Publik 1 0 2 2 1 6
4. Komitmen Mutu 1 1 1 1 3 7
5. Anti Korupsi 1 0 1 1 1 4
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 4 3 5 5 5
24
BAB III.
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
REFERENSI
Peraturan Kepala Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Nomor 009 Tahun 2015
Tentang Organisasi Dan Tata Kerjabadan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi,). diakses dari
https://inspektorat.bppt.go.id/attachments/article/54/Peraturan%20Kepala%20BPPT%20
No.009%20sd%20026%20Tahun%202015%20Tentang%20ORGANISASI%20DAN%20TAT
A%20KERJA%20BPPT.pdf
“Visi dan Misi” Balai Teknologi Survei Kelautan, diakses dari https://barunajaya.bppt.go.id/
pada tanggal 1 Juli 2021.
C reativity
I ntegrity
P rofessionalism
T eam Work
A ccountable
25