LAPORAN PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat yang dilimpahkan-Nya,
Kami, dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan untuk pekerjaan Studi Potensi Pengembangan
Pelabuhan di Kota Tegal, untuk Tahun Anggaran 2015.
Laporan Pendahuluan ini berisi tentang pendahuluan yang meliputi pendahuluan, kajian
literatur dan kebijakan, profil kawasan pelabuhan Kota Tegal, pendekatan dan metode pelaksanaan
pekerjaan dan rencana pelaksanaan pekerjaan.
Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu tersusunnya
laporan ini. Melalui kegiatan ini kami berharap dapat ikut serta dalam membantu menyusun arahan
dalam Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan di Kota Tegal, sehingga hasil dari kegiatan ini dapat
bermanfaat bagi stakeholders terkait di masa yang akan datang.
Semarang, 2015
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................................................... I-1
1.2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Kajian ............................................................................................. I-3
1.2.1. Maksud.............................................................................................................................................. I-3
1.2.2. Tujuan ............................................................................................................................................... I-3
1.2.3. Sasaran Kegiatan.......................................................................................................................... I-4
1.2.4. Sasaran Pelaku .............................................................................................................................. I-4
1.3. Ruang Lingkup .......................................................................................................................................... I-4
1.3.1. Ruang Lingkup Wilayah............................................................................................................ I-4
1.3.2. Ruang Lingkup Materi ............................................................................................................... I-5
1.4. Dasar Hukum ............................................................................................................................................. I-5
1.5. Sistematika Laporan .............................................................................................................................. I-6
Tabel 3.1. Penggunaan Lahan Kota Tegal Tahun 2014 .................................................................. III - 6
Tabel 3.2. Jenis Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Kota Tegal .............................. III - 8
Tabel 3.3. Jumlah Penduduk Kota Tegal Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 ................... III - 9
Tabel 3.4. Kepadatan Penduduk Kota Tegal (Jiwa/Km2) Tahun 2014 ............................... III - 10
Tabel 3.5. Jumlah Penduduk Kota Tegal Berdasarkan Sektor Lapangan Usaha
Th. 2014 ....................................................................................................................................... III - 11
Tabel 3.6. PDRB Kota Tegal Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013.......... III - 12
Tabel 3.7. Fasilitas Eksisting Pelabuhan Tegal................................................................................ III - 20
Tabel 3.8. Arus lalu Lintas Kapal............................................................................................................ III - 24
Tabel 3.9. Arus lalu Lintas Barang......................................................................................................... III - 24
Tabel 3.10. Beberapa Perusahaan Dockyard di Pelabuhan Tegal .......................................... III - 25
Tabel 3.11. Data Kunjungan Kapal di PPP Tegal Bulan September 2015 ........................... III - 29
Kota Tegal sejak abad ke X berkembang menjadi Kota Pelabuhan, dimana posisinya
memang sangat strategis sebagai salah satu kota di pantura yang berkembang aktivitas
pelabuhannya. Karakteristik Kota Tegal yang dahulu sebagai pusat perdagangan,
mempengaruhi perkembangannya sebagai kota yang memiliki potensi yang baik dalam hal
kepelabuhanan. Pelabuhan Tegal terletak di Pantai Utara Jawa Tengah yang terletak pada
koordinat 109-12’ 00” BT dan 06-51’ 00” LS yang diapit oleh Pelabuhan Tanjung Emas
(Semarang) disebelah Timur dan Pelabuhan Cirebon di sebelah Barat. Pelabuhan Tegal
sempat disebut sebagai “HAVEN ZUCKER” (Pelabuhan Gula), karena ekspor gula ke Negeri
Belanda (Negeri Eropa) dilewatkan melalui Pelabuhan Tegal, hal ini karena Di sekitar wilayah
Pelabuhan Tegal banyak berdiri pabrik-pabrik gula diantaranya : PG. Jatibarang, PG.
Banjaratama, PG. Pangkah, PG. Kalibagor, PG. Sragi, PG. Cormal dan lain-lain. Menurut RTRW
Provinsi Jawa Tengah, Kota Tegal ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota, termasuk
sebagai pelayanan pelabuhan. Kota Tegal juga ditetapkan sebagai Pelabuhan Pengumpul yang
melayani kegiatan angkutan laut (barang) dalam negeri dalam jumlah menengah.Pelabuhan
Tegal juga memiliki Pelabuhan Perikanan Pantai serta direncanakan menjadi pelabuhan
Coastal Ferry.
Meski aktivitas Pelabuhan Tegal banyak didominasi bongkar muat komoditas gula, di
pelabuhan tersebut juga untuk bongkar muat berbagai komoditas lain karena daerah
belakang (hinterland) pelabuhan ini relatif cukup luas. "Hinterland" Pelabuhan Tegal
mencakup Pekalongan, Tegal, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Pemalang, Purwokerto,
Brebes, dan Slawi yang merupakan penghasil karet, teh, getah pinus, dan lain-lain. Selain
komoditas perkebunan, "hinterland" Pelabuhan Tegal juga merupakan daerah industri,
seperti industri mesin dan logam dasar, aneka industri, industri kecil dan industri kerajinan,
termasuk industri kayu. Usaha yang dijalankan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) di
Kawasan Pelabuhan Tegal saat ini adalah penyediaan perairan dan kolam pelabuhan untuk
1.2.1. Maksud
Maksud dari kegiatan Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan di Kota Tegal
adalah untuk memberikan informasi terkait potensi segala aspek yang dimiliki Kota
Tegal dan daerah hinterlandnya dalam rangka pengembangan pelabuhan Kota Tegal.
1.2.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Kegiatan Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan di Kota
Tegal ini adalah untuk dan menganalisis potensi Kota Tegal dan hinterlandnya, baik dari
sosial, ekonomi, sumberdaya alam, sumberdaya manusia, maupun hal-hal yang lain guna
pengembangan pelabuhan Kota Tegal.
Beberapa dasar hukum yang digunakan sebagai referensi dan acuan dalam kajian ini
adalah sebagai berikut :
a. Undang Undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan kajian potensi pengembangan
pelabuhan Tegal, maksud, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pekerjaan, dasar
hukum, dan sistematika laporan.
3. Hook Crane
Hook crane terletak pada ujung kabel crane, fungsinya untuk di kaitkan pada
beban atau muatan.
5. Spreader
Guna meningkatkan produktifitas bongkar – muat, spreader tersedia dengan
berbagai kegunaan yaitu sprader untuk petikemas, spreader beam untuk general
cargo, dan clamp untuk curah kering. Dengan menggunakan spreader kecepatan
bongkar muat akan meningkat namun pada hakekatnya penggunaan spreader
harus sesuai SWL (safety working load) pada setiap crane.
3. Gantry crane
Kegiatan bongkar muat akan lebih cepat di banding menggunakan mobile crane
maupun crane kapal, karena gantry crane sanggup untuk mengangkut 2 s/d 4
container ukuran 20 feet sekaligus.
Luas wilayah Kota Tegal adalah 39,68 Km2 atau sekitar 0,11% dari luas wilayah
Provinsi Jawa Tengah. Kota Tegal secara administrasi dibagi menjadi 4 wilayah
kecamatan dan 27 kelurahan yang terdiri dari 156 Rukun Warga (RW) dan 1.044 Rukun
Tetangga (RT). Kecamatan yang memiliki luas wilayah paling besar adalah Kecamatan
Tegal Barat (15,13 km2) dengan 7 kelurahan, disusul Kecamatan Margadana (11,76
km2) dengan jumlah 7 kelurahan, Kecamatan Tegal Selatan (6,43 km2) dengan 8
kelurahan, sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tegal
Timur (6,36 km2) dengan jumlah 5 kelurahan.
Kota Tegal merupakan wilayah yang sangat strategis, karena letaknya berada
pada Pantai Utara Jawa yang merupakan simpul jalan nasional Jakarta – Semarang –
Surabaya. Selain itu Kota Tegal juga terletak di tiga jalur yang menghubungkan kota-
kota besar yaitu Purwokerto - Tegal - Jakarta. Tegal terletak 165 Km sebelah barat Kota
Semarang atau 329 Km sebelah timur Jakarta. Ditinjau dari bidang transportasi, Kota
Tegal berada di sekitar tengah antara Jakarta dan Surabaya, sehingga potensial sebagai
tempat transit dan berdampak pada hidupnya usaha di bidang jasa pariwisata dan
perhotelan. Kota Tegal juga berkembang sebagai kota bahari, dimana karakter
dominannya adalah aktivitas perikanan dan kelautan karena letaknya yang strategis
dalam koridor Pantura.
Menurut RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029, Kota Tegal merupakan
salah satu Pusat Kegiatan Wilayah yang terdapat di Jawa Tengah dan tergabung dalam
sistem perwilayahan Bregasmalang yang terdiri dari Kabupaten Brebes, Kota Tegal,
Slawi (Kabupaten Tegal), dan Kabupaten Pemalang, dengan fungsi pengembangan
sebagai Pusat Pelayanan Lokal, Provinsi dan Nasional. Kondisi ini didukung dengan
adanya infrastruktur yang lengkap di Kota Tegal yaitu dilalui jalur nasional Jakarta –
Semarang, dilalui jalur kereta api rel ganda (double track), dan sarana pelabuhan yang
memudahkan aksesibilitas kota. Hal inilah yang mendukung Kota Tegal sejak abad ke X
berkembang menjadi Pelabuhan Niaga, menjadi simpul perdagangan di bagian utara
Pulau Jawa. Kota Tegal sebagai kota pelabuhan menjadi pusat pengumpul dan distribusi
Berikut ini adalah jenis tanah yang terdapat di daerah Kota Tegal dan
penyebarannya :
81%
Dari tabel dan gambar diatas dapat diketahui bahwa lahan sawah di Kota Tegal
adalah seluas 762,80 Ha (19%) sedangkan luas lahan bukan sawah adalah seluas
3.205,20 Ha (81%). Lahan pertanian di wilayah Kota Tegal hanya terdiri dari sawah
irigasi teknis seluas 762,80 Ha. Untuk penggunaan lahan sawah di Kota Tegal tersebar
pada masing masing kecamatan. Kecamatan Margadana adalah kecamatan dengan lahan
pertanian terluas di Kota Tegal yakni sebesar 542,50 Ha atau sebesar 71,12% dari total
luas lahan pertanian di Kota Tegal. Hal ini berarti dominasi aktivitas penggunaan lahan
di Kota Tegal merupakan aktivitas permukiman yang berarti bahwa aktivitas perkotaan
menjadi dominasi aktivitas di Kota Tegal.
19%
3%
7%
71%
Gambar 3.4. Persentase Luas Penggunaan Lahan Pertanian Sawah Kota Tegal Tahun 2014
Untuk jenis lahan pertanian bukan sawah adalah seluas 3.205,20 Ha yang dibagi
menjadi beberapa jenis penggunaan lahan yakni bangunan/ pekarangan, tegal, tambak
Tabel 3.2
Jenis Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Kota Tegal
Margadana
Lain-Lain
Tegal Barat
Tambak
Tegal/Kebun
Tegal Timur
Bangunan/ Pekarangan
Tegal Selatan
Gambar 3.5. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Kota Tegal Tahun 2014
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
Laki-laki
20.000
Perempuan
15.000
10.000
5.000
0
Tegal Selatan Tegal Timur Tegal Barat Margadana
Gambar 3.6. Grafik Jumlah Penduduk Kota Tegal Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014
Gambar 3.7. Grafik Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Tegal Tahun 2010 – 2014
Pada tahun 2014, kepadatan penduduk rata-rata di Kota Tegal adalah 6.188
jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Tegal Timur, yaitu
sebesar 11.898 jiwa/Km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di
Kecamatan Margadana, yaitu sebesar 3.928 jiwa/Km2.
Tabel 3.4
Kepadatan Penduduk Kota Tegal (Jiwa/Km2) Tahun 2014
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
Tegal Selatan Tegal Timur Tegal Barat Margadana
Sumber : Executive Summarry Kota Tegal Dalam Angka Tahun 2014
Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Kota Tegal Berdasarkan Sektor
Lapangan Usaha Th. 2014
NO KECAMATAN 1 2 3 4 5 6 7
1. Tegal Selatan 381 1.476 129 342 4.307 4.728 5.204
Lanjutan
NO DESA 8 9 10 11 JUMLAH
Keterangan:
4: Pengusaha 8: Pengangkutan
Tabel 3.6
PDRB Kota Tegal Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013
4 Listrik, Gas, dan Air Minum 26.191 31.532 32.704 34.800 37.169
PDRB ADHK Kota Tegal memiliki perkembangan yang variatif. Secara garis besar, PDRB
ADHK per sektor mengalami peningkatan per tahunnya kecuali pada sektor pertanian. Pada
sektor pertanian, khususnya subsektor perikanan yang mengalami perlambatan karena
dipengaruhi faktor musim mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 5.504.000.000
selama 5 tahun terakhir. Namun pada tahun 2013, aktivitas berbagai sektor di luar sub
pertanian mampu meningkat secara signifikan. Jasa keuangan juga berkembang pesat selaras
dengan ekspektasi membaiknya perekonomian dan kondusivitas iklim usaha di Kota Tegal.
Struktur perekonomian Kota Tegal dapat dilihat dari sektor-sektor yang mempengaruhi
kondisi perekonomian. Keberadaan sektor-sektor tersebut memberikan kontribusi bagi
kelangsungan kehidupan masyarakat. Sektor-sektor perekonomian tersebut adalah:
- Sektor Pertanian
- Sektor Bangunan
- Sektor Jasa-Jasa
Di Kota Tegal, didominasi oleh sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel yang terus
meningkat setiap tahunnya (PDRB ADHB dan ADHK). Lokasi Kota Tegal yang strategis
menyebabkan ketiga sektor utama yakni perdagangan, Restoran dan Hotel; Industri
Dari semenjak jaman dahulu Pelabuhan Tegal memang sudah terkenal dan
mencirikan bahari Kota Tegal. Adanya karakter inilah yang juga tidak lepas dari Kota
Tegal. Oleh karena itu dalam perkembangannya, Pelabuhan Tegal perlu adanya
peningkatan kapasitas demi menunjang perkembangan perkotaan kedepan.
Sumber : Arsip Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, & Pariwisata Kota Tegal, 2015
Gambar 3.10. Pelabuhan Tegal tahun 1911 (kiri) dan tahun 1890 (kanan)
Pada saat ini distribusi komoditi dan kebutuhan dari daerah hinterland
Pelabuhan Tegal masih dipeuhi oleh kegiatan bongkar muat di Pelabuhan
Tanjung Emas, Pelabuhan Cirebon, dan Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal
beberapa pihak yang berhubungan dengan komoditi dan pemenuhan
kebutuhan di hinterland Pelabuhan Tegal sangat mengharapkan dapat
digunakannya Pelabuhan Tegal sebagai pintu gerbang distribusi barang-barang
tersebut. Berikut layout eksisting kondisi Pelabuhan Tegal.
Tabel 3.8
Arus lalu Lintas Kapal
No Uraian Satuan 1996 1997 1998 1999
1 Samudera unit 8 6 0 0
asing
Grt 33.361 26.379 0 0
2 Samudera unit 0 0 0 0
nasional
Grt 0 0 0 0
3 Nusantara unit 3 0 0 0
Grt 1.405 0 0 0
4 Lokal unit 100 106 119 0
Grt 30.183 24.625 28.554 0
5 Rakyat unit 346 223 143 0
Grt 30.183 22.268 15.855 0
6 Kapal Nelayan unit 628 780 855 0
Grt 36.168 42.918 44.676 0
Jumlah unit 1.085 1.115 1.117 0
Grt 121.151 116.185 98.185 0
Sumber : PT. Pelindo III Cabang Tegal, 2015
Tabel 3.9
Arus lalu Lintas Barang
No Uraian Satuan 1996 1997 1998 1999
1 Perdagangan
Luar negeri
- Ekspor T/m3 0 0 0 0
1. Barang
kering
2. Barang cair T/m3 34.600 29.685 0 0
- Import T/m3 0 0 0 0
1. Barang
kering
2. Barang cair T/m3 0 0 0 0
2 Perdagangan
dalam negeri
- Bongkar T/m3 47.098 18.553 12.869 0
1. Barang
kering
2. Barang cair T/m3 0 0 0 0
- Muat T/m3 18.079 22,18 22.835 0
1. Barang
kering
2. Barang cair T/m3 0 0 0 0
Jumlah T/m3 99.777 70.418 25.704 0
Sumber : PT. Pelindo III Cabang Tegal, 2015
Tabel 3.10
Beberapa Perusahaan Dockyard di Pelabuhan Tegal
No Nama Perusahaan Kapasitas
1 PT. Sarana Bahtera Shipyard 30 GT – 5000 GT
2 PT. Sanur Marindo Shipyard 30 GT – 1000 GT
3 PT. Pantai Mulia Semesta 30 GT – 1000 GT
4 PT. Bina Mina Bhirawa 30 GT – 500 GT
5 CV. Citra Bahari 30 GT – 500 GT
6 PT. Tegal Shipyard Utama 30 GT – 500 GT
7 PT. Surut Berpantang 30 GT – 300 GT
8 PT. Djakarta Loyd 30 GT – 100 GT
9 PT. Tirta Raya Mina 30 GT – 100 GT
10 Dok KUD Karya Mina 30 GT – 100 GT
11 H Dikin 30 GT – 100 GT
Sumber : Rencana Induk Pelabuhan Tegal, 2013
Gambar 3.15. Data Kunjungan Kapal di PPP Tegal Bulan September 2015
B. Pelabuhan Perikanan
• Kolam pelabuhan terjadi pendangkalan
• Terbatasnya biaya operasional dan pemeliharaan fasilitas yang tersedia;
• Fungsi pelelangan ikan belum maksimal;
• Masih kurangnya fasilitas pendukung seperti kios, MCK dan IPAL;
• Air tawar sulit didapat, sehingga Ice Flat Plant 8 ton/hari belum dapat
berproduksi
• Belum ada Peraturan Daerah mengenai Pelabuhan Perikanan di Jawa Tengah;
• Masih banyak pelaku usaha yang belum sadar akan arti kebersihan, ketertiban
dan keamanan;
• Biaya produksi terlalu tinggi di PPP Tegalsari.
c. Metode Survey, mengumpulkan data primer terkait data fisik dasar wilayah
studi, data kepelabuhanan, data kependudukan, data kelembagaanm data
kebijakan tata ruang wilayah, dan sebagainya
1. Persiapan Dasar
a. Koordinasi dengan pemilik kegiatan dan juga melakukan koordinasi
dengan instansi yang terkait dengan Studi Potensi Pengembangan
Pelabuhan di Kota Tegal. Serta selain itu perijinan untuk melakukan
kegiatan survei instansional dan lapangan.
b. Kegiatan pengkajian data/informasi dan literatur yang berkaitan dengan
Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan di Kota Tegal. Data tersebut
merupakan data sekunder, data primer, asumsi-asumsi dan hipotesis
mengenai kawasan perencanaan.
c. Menentukan metode pelaksanaan pekerjaan, menyusun rencana kerja.
d. Melakukan mobilisasi tenaga ahli.
2. Penyiapan Instrument Survei
Instrumen survei yang harus dipersiapkan meliputi:
a. Peta Kota Tegal dan peta atau citra kawasan pelabuhan Kota Tegal
b. Tabel kebutuhan data yang diperlukan
c. Form survey, instrumen dan peralatan lainnya.
1. Survei Instansional
Survei instansional adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui survei
sekunder pada instansi-instansi terkait. Tujuan penggunaan metode
pengumpulan data ini adalah untuk mendapatkan :
2. Survei Lapangan
Agar pelaksanaan pekerjaan terlaksana dengan baik, maka perlu dibuat
panduan dalam pelaksanaan pekerjaan khususnya dalam perolehan data-data
untuk menunjang analisis yang digunakan sebagai proses
pembentukan/perolehan output. Perlunya dilakukan survey terarah dan tepat
sasaran, dengan dipandu oleh desain survey. Dalam desain survey akan dijelaskan
mengenai perihal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan survey dan tahapan-
tahapan di dalam pelaksanaan survey, baik itu survey lapangan (perolehan data
primer) maupun survey awal (perolehan data sekunder), serta pembagian rencana
kerja di dalam kelompok. Survey wajib dilakukan oleh seluruh anggota kelompok
dengan pembagian kerja yang telah disepakati bersama. Pelaksanaan survey
dilakukan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Setiap survey akan
dilakukan pada wilayah perencanaan pada studi ini, dan juga para stakeholder
terkait seperti: masyarakat, instansi pemerintah, hingga pihak swasta jika memang
diperlukan. Metode dan pendekatan survey yang akan dilakukan dalam
mendukung pelaksanaan pekerjaan ini adalah survey lapangan (observasi
langsung ke wilayah studi). Data yang dikumpulkan melalui metode ini
diantaranya berupa :
Tabel 4.1
Kebutuhan Data
Jenis TeknikPengumpulan
No Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data Data
2 Tegal
- Data
produktivitas/kiner PT. Pelindo III, Kajian telaah
Sekunder Terbaru
ja masing-masing PPP Tegalsari dokumen
terminal di
Pelabuhan Tegal
- Data mikro
pelabuhan meliputi
data penggunaan
tanah, kondisi
bangunan/lingkung Observasi dan
Primer Terbaru Survey primer
an, topografi, daya wawancara
dukung tanah,
sumber air, sanitasi,
jaringan utilitas,
saluran
pengeringan, dsb
Data Terkait Potensi Pelabuhan
3
- Data potensi arus PT. Pelindo III, Kajian telaah
Sekunder Terbaru
perdagangan di PPP Tegalsari, dokumen
pelabuhan yang Dinas Koperasi,
maupun eceran
- Data potensi PT. Pelindo III,
a. Analisis Deskriptif
Menggambarkan kondisi/keadaan yang berkembang di masyarakat. Pada
umumnya metoda ini merupakan uraian-uraian/narasi yang harus dapat
merepresentasikan keadaan yang sebenarnya tanpa dikurangi atau ditambahi.
b. Analisis Normatif
Merupakan analisis kajian normatif melalui kajian kebijakan ataupun kajian
perundangan mengenai ruang lingkup materi pekerjaan.
1) Studi Potensi yang dimiliki Kota Tegal dan hintrlandnya dalam mendukung
Pengembangan Pelabuhan kedepan;
Sebagai langkah awal, diperlukan pengenalan kondisi lapangan. Hal ini diperlukan
dalam perencanaan rencana kerja, penentuan lokasi pengambilan sampel, dan pekerjaan
lapangan. Selanjutnya diperlukan pengumpulan data sekunder yang mencakup data
potensi Hinterland, arus barang, studi-studi terdahulu, data akhir materi dan kondisi
eksisting. Selain data sekunder, juga diperlukan data primer yang diperoleh melalui
questionair survey dan interview.
Analisis :
1. Analisis Kondisi Pelabuhan Kota Tegal eksisting, dan rencana lokasi pengembangan
pelabuhan Tegal
2. Analisis makro potensi hinterland Pelabuhan Kota Tegal
3. Analisis yang menyangkut aspek ekonomi, mengenai gambaran dan perkiraan
perkembangan kota, segmen pasar yang dituju, prospek pemasaran dan
perkembangan kota
4. Membuat kesimpulan, konsep, dan rekomendasi tentang potensi apa yang dapat
dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal guna pengembangan pelabuhan.
Kesimpulan dan
Rekomendasi
Berdasarkan sifat data, maka data dikelompokkan menjadi data primer dan data
sekunder. Data primer yang diperoleh meliputi : (1) Wawancara lansung dengan pejabat
kunci, (2) Survey lapangan yang berupa pengamatan langsung terhadap pelaksanaan
operasional pelabuhan dan potensi hinterland, dan (3) Diskusi dengan Tim teknis.
Sedangkan data sekunder meliputi : (1) Pengumpulan peraturan atau ketentuan–
ketentuan perundangan yang berlaku, peraturan pemerintah, Keputusan Presiden,
Keputusan Menteri, serta keputusan-keputusan intern yang diterbitkan oleh Daerah, (2)
Berbagai keputusan tentang pelabuhan.
Untuk metode analisis dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 5.1.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu Pelaksanaan (60 hari
kalender)
No KEGIATAN
I II Ket
1 2 3 4 1 2 3 4
LAPORAN PENDAHULUAN
1 Pemahaman KAK
2 Penyusunan Metodologi dan Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan
3 Penyusunan Rencana Kerja dan Alokasi Tenaga Ahli
Review kebijakan terkait pengembangan kawasan pelabuhan
4 Identifikasi Awal potensi pelabuhan dan permasalahannya
Analisis Makro Potensi Pengembangan Pelabuhan
5 Pembahasan draft Laporan Pendahuluan
6 Revisi dan Pengumpulan Laporan Pendahuluan
LAPORAN ANTARA
1 Survey primer dan sekunder
2 Kompilasi data
3 Analisis kebijakan arah pengembangan Pelabuhan Tegal
4 Analisis kondisi eksisting kawasan pelabuhan
5 Analisis ekonomi regional hinterland kawasan pelabuhan
6 Pembahasan draft Laporan Antara
7 Revisi dan Pengumpulan Laporan Antara
LAPORAN AKHIR
1 Kajian mengenai Strategi Pengembangan Potensi Pelabuhan Tegal
2 Penyusunan rekomendasi bagi pengembangan pelabuhan kedepan
3 Pembahasan draft Laporan Akhir
4 Revisi dan Pengumpulan Laporan Akhir
Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2015
Tenaga ahli yang disediakan dalam pekerjaan ini adalah tenaga ahli yang telah
memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja. Berikut ini tenaga
ahli yang terlibat dalam pekerjaan Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan di Kota Tegal
adalah :
1. Team Leader
4. Ahli Lingkungan
6. Ahli Kelautan
Selain para tenaga ahli tersebut diatas, maka untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
serta untuk mendukung kegiatan para tenaga ahli dalam kegiatan ini dibutuhkan pula tenaga
penunjang, yaitu sebagai berikut:
3. Surveyor (3 orang)
Tabel 5.2.
Komposisi Tim (DaftarPersonil)
No. Nama Perusahaan Tenaga Ahli Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Jumlah
Lokal/Asing OB
Personil
Tenaga Ahli
1. Thomasonan Lutfie PT .ARSIKEN Lokal Team Leader Team Leader − Bertanggungjawab atas keseluruhan pelaksanaan 2
Prananto,ST,MT CITRATAMA pekerjaan, pengorganisasian kegiatan anggota tim
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
− Melakukan koordinasi secara intern dan ekstern
proyek.
− Mengatur penugasan staf ahli dan atau asistensi.
− Mengkoordinasikan materi dan penyajian materi.
− Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas dan
kuantitas hasil studi.
2 Romi Yuliarto,ST PT .ARSIKEN Lokal Ahli Kepelabuhanan TA. Kepelabuhanan − Membantu Team Leader dalam menganalisis 2
CITRATAMA dan Transportasi dan transportasi laut perencanaan pelabuhan
Laut
− Mengkoordinasikan kegiatan dengan tenaga ahli
lainnya.
3 Al’Aswad,ST,MT PT .ARSIKEN Lokal Ahli Perencanaan TA PWK − Membantu Team Leader dalam menganalisis aspek 2
CITRATAMA Wilayah Kota dan kewilayahan perencanaan pengembangan pelabuhan
Regional
4 Widi Astuti, ST,MSi PT .ARSIKEN Lokal Ahli Lingkungan TA. Lingkungan − Membantu Team Leader dalam menganalisis 2
CITRATAMA pengelolaan lingkungan dari kegiatan kepelabuhanan
− Mengkoordinasikan kegiatan dengan tenaga ahli
lainnya.
5 Ir. Supoyo, MT PT .ARSIKEN Lokal Ahli Sipil Hidro TA Sipil Hidro − Membantu Team Leader dalam menganalisis aspek 2
CITRATAMA sipil hidrologi pelabuhan
6 Rani Hapsari, S. PT .ARSIKEN Lokal Ahli Kelautan TA. Kelautan − Membantu Team Leader dalam menganalisis aspek 2
Kel.,MSi. CITRATAMA kelautan
− Mengkoordinasikan kegiatan dengan tenaga ahli
lainnya.
7 Hermawan PT .ARSIKEN Lokal Ahli Kebijakan Publik TA. Kebijakan Publik − Membantu Team Leader dalam menganalisis aspek 2
Budiyanto, S.Sos, CITRATAMA kebijakan publik
Msi
− Mengkoordinasikan kegiatan dengan tenaga ahli
lainnya.
8 Drs. Djoko PT .ARSIKEN Lokal Ahli Ekonomi TA. Ekonomi − Membantu Team Leader dalam menganalisis aspek 2
Santoso,MSi CITRATAMA Regional Regional pengembangan ekonomi secara regional
− Mengkoordinasikan kegiatan dengan tenaga ahli
lainnya.
Tenaga Pendukung
1. Sumiyati, S.Sos. PT .ARSIKEN Lokal Administrasi dan Administrasi dan − Membantu tim dalam melakukan penyusunan 2
CITRATAMA Keuangan Keuangan laporan administrasi dan keuangan
2 Adi Suryotomo, ST PT .ARSIKEN Lokal Surveyor Tenaga Surveyor − Membantu tim dalam melakukan survey lapangan 2
CITRATAMA
Asni Kusuma, ST
Dyah Agoeng
Hernoko, ST
3 Yudhit Irma PT .ARSIKEN Lokal Operator Komputer Operator Komputer − Membantu tim dalam melakukan penyusunan 2
Maritajati,ST CITRATAMA laporan
Perlu adanya penjadwalan penugasan tenaga ahli dan pendukung dalam pelaksanaan
pekerjaan Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan di Kota Tegal ini bergunakan untuk
pembagian tanggung jawab masing-masing tenaga ahli dan pendukung untuk
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai.
Untuk lebih jelasnya mengenai jadwal penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
dalam pelaksanaan pekerjaan Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan di Kota Tegal dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.3.
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
BULAN
No POSISI NAMA PERSONIL I II OB
1 2 3 4 1 2 3 4
Tenaga Ahli
Thomasonan Lutfie 2
1 Team Leader
Prananto,ST,MT
Ahli Kepelabuhanan dan 2
2 Romi Yuliarto,ST
Transportasi Laut
Ahli Perencanaan Wilayah Kota dan 2
3 Al’Aswad,ST,MT
Regional
4 Ahli Lingkungan Widi Astuti, ST,Msi 2
5 Ahli Sipil Hidro Ir. Supoyo, MT 2
6 Ahli Kelautan Rani Hapsari,MSi 2
Ahli Kebijakan Publik Hermawan Budiyanto, 2
7
S.SOS, MSi
8 Ahli Ekonomi Regional Drs. Djoko Santoso,Msi 2
Jumlah Orang-Bulan 16
TenagaPendukung
1 Administrasi & keuangan (1 orang) Sumiyati, S.sos 2
2 Operator Komputer (1 orang) Yudhit Irma Maritajati,ST 2
3 Surveyor (3 orang) Adi Suryotomo,ST 2
Asni Kusuma, ST 2
Dyah Agoeng Hernoko,ST 2
Jumlah Orang-Bulan 10
Output dokumen kajian ini berupa dokumen Studi Potensi Pengembangan Pelabuhan
di Kota Tegal yang memuat informasi sebagai berikut :
Laporan
Kerjasama Bappeda Kota Tegal dan Badan Pusat Statistik Kota Tegal. 2014. Executive
Summarry Kota Tegal Dalam Angka Tahun 2014
Yahya, Emil. Abdul Rosyid, dan Agus Suherman. 2013. Tingkat Pemanfaatan Fasilitas
Dasar dan Fungsional Dalam Strategi Peningkatan produksi di
Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal Jawa Tengah.
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology