Anda di halaman 1dari 2

Judul Metode : Wet test meter method

Diaplikasikan : gas yang tidak dapat terkondensasi pada sample uap

Type Sample : Uap

Lokasi Sampling : Jalur steam pada separator

Referensi : 1. Cristofferson, D.J, R.N. Wheatly, dan J.A Baur, “ union oil Co. of California gheothermal
sampling techniques, “Proceedings of the first workshop on sampling geothermal efluens, Las vegas, NV,
oct. 1975, pp 165-173

2. Appendix 1 : Field test 1978

1. Condenser coil didalam bak penampungan es disambungkan ke jalur uap melalui kran by pass
dengan cara mnyambukan fleksibel sepanjang 25 kaki, tubing stanles steel digunakan sebagai
penyambung akhir. Kran by pass di posisikan ke vent dengan yang tidak ada aliran ke condenser
dan tempat pengambilan sample pada jalur steam dibuka full. Setalah aliran melalui koneksi
tubingsementara waktu ( 10 sampai 15 menit) untuk menyamakan temperature tubing, atur
kran uap hingga kondensat flow diperoleh pada 50 ml/menit.sekitar satu liter kondesat untuk
pembersihan condenser. Untuk mengizinkan condenser system mencapai titik kesetimbangan
dan juga nenbersihkan tubing dari residua tau kontaminasi sebelum sampling.

Wet test meter disejajarkan dengan menempelkan dengan condenser menuju samplebiarkan
mengalir gas yang tidak dapat terkondensasi menuju wet test meter selama 10 sampai 15 menit.
Lepaskan koneksi condenser dengan wadah penyimpanan sample. Botol penampung sample
diganti oleh seperemat botol dan wet test meter dibaca pembacaannya. Condenser akan baik
terpasang jika menggunakan sambungan dari karet dan sampling yang sebenarnya akan dimulai.
Sampling di lanjutkan hingga botol terisi atau 3-4 liter gas yang tidak dapat terkondensasi
tercapai. Condenser dilepaskan dari sambungan botol sample dan gas yang tidak dapat
terkondesasi dihitung uapnya dari berat air yang didapatkan dan volume gas setelah dikoreksi
sesuai temperature dan barometric pressure.

2. System yang ditunjukkan gambar ke 2 digunakan untuk mengevaluasi metode dibawah kondisi
lapangan. Uap dan gas yang tidak dapat terkondensasi alirannya dari jalur uap menuju kedalam
isokenetik probe (yang masuk ketengah jalur steam) menuju fleksibel hose. Sesekali air
pendingin pada wadah diganti dengan air es yang baru. Aliran yang melalui separator glass
bersama dengan kondensat steam akan terpisah kea rah bawah untuk analisa atau alternative
untuk melakukan pengukuran menggunakan gelas ukur. Gas yang tidak dapat terkondensasi
akan keluar lewat atas glass separator menuju ke wet test meter atau alternative ditampung di
botol sampling gas. Gas yang tidak dapat terkondensasi dapat diukur alirannya menggunakan
gelas ukur menggunakan metode displacement air.

Catatan : 1. Wet test meter harus selalu di kondisikan (equilibret) dengan tepat untuk mencegah
penyerapan gas CO2 untuk keakuratan volume pembacaan.
2. separator glass harus di gunakan dalam kondisi pressure rendah (untuk pengetesan dilapangan
tekanan jalur uap berada pada 7-9 psig).

3. uji lapangan menunjukkan hasil data yang lebih baik dan pengaturan flow regulasi menggunakan ½
inch ID probe atau probe ¼ inch ID yang mana lebih baik datanyadari jalur uap.

4. isi botol gas mulanya menggunakan air (padasaat uji di lapngan) dan biarkan gas menekan air ini
terbukti menjadi salah satu cara menentukan apakah udara dapat di abaikan. Lakukan sampai volume 3-
4 volume.

Anda mungkin juga menyukai