Anda di halaman 1dari 15

1.

Tujuan dilakukannya benchmarking ke 4 lababoratorium yang


berbeda.
2. Alasan diperlukannya analisa Cl,SO4, CO2, H2S, NH4, TDS dan SiO2.
3. Metode, literatur dan limit deteksi yang digunakan tiap-tiap lab yang
telah kami kunjungi.
4. Perbedaan cara kerja ditiap metode dan alasan yang mendasarinya.
5. Keperluan bahan kimia yang harus disediakan untuk menerapkan tiap-
tiap metode.
6. Pembuatan form yang paten untuk setiap analisa.
7. Sistematika pembuatan laporan yang telah disepakati untuk analisa
wet test.
8. Pengujian validasi metode untuk menentukan metode mana yang
paling tepat diterapkan di laboratorium Lahendong.
9. Hasil yang harus dipaparkan setelah melakukan validasi sebagai dasar
kuat untuk mempertanggung jawaban hasil yang dikeluarkan.
10. Persiapan Menuju ISO 17052.
11. Jadwal dan target pengerjaan tiap point point diatas.
 Clorida (Cl) : Monitoring Dilusi dan proses lain
dalam reservoir
 Sulfat (SO4) : Monitoring Dilusi dan proses lain
dalam reservoir
 Carbon Dioksida (CO2) : NCG
 Hidrogen Sulfida (H2S) : NCG
 Amonia (NH4OH) : NCG
 Total Disolve Solvent (TDS) : Untuk mengetahui kualitas
kerbersihn uap dan air
 Silica (SiO2) : Laju Scaling
KAMOJANG ORGANO
Parameter Literatur Metode Limit Parameter Literatur Metode Limit
Deteksi Deteksi
CO2 ASTM D 513 – 92, EPA TITRASI 5 ppm-800 CO2 ASTM D 513 – 92, EPA 310.1 TITRASI 5 ppm-800
310.1 ppm ppm
H2S TITRASI
H2S SNI 19 7117.7-2005 SPEKTROFOTOMETER 5 ppm-
Cl SNI 6989.19:2009 TITRASI 8 ppm-
1000 ppm
250 ppm
Cl SNI 6989.19:2009 TITRASI 1.5 ppm-
SO4 ASTM D 516 - 90 SPEKTROFOTOMETER 1 ppm-40
100 ppm
ppm
SO4 ASTM D 516 - 90 SPEKTROFOTOMETER 1 ppm-40
NH4 ASTM D 1426 A dan EPA SPEKTROFOTOMETER 0.0025
ppm
350.2 ppm – 20
ppm NH4 SNI.INDOFENOL SPEKTROFOTOMETER 0.025 ppm-
1ppm
Si SPEKTROFOTOMETER
Si SNI 06.2477-1991 SPEKTROFOTOMETER
TDS ASTM D-6919-9 TDS By ION CROMATOGRAFI
Calculating TDS SNI 06.6989 27-2005 GRAVIMETRI

THERMOCHEM GEOSERVICES
Parameter Literatur Metode Limit Parameter Literatur Metode Limit
Deteksi Deteksi
CO2 CO2 ANALYZER CO2 ASTM D 513 – 92, EPA TITRASI 5 ppm-800
310.1 ppm
H2S TITRASI
H2S TITRASI
NH4 TITRASI
Cl ASTM D 512 – 89, TITRASI 8 ppm-
Mercurimetric Titration 250 ppm
SO4 ASTM D 516 - 90 SPEKTROFOTOMETER 1 ppm-40
ppm
NH4 Dokumen E19 SPEKTROFOTOMETER

TDS SNI 06.6989 27-2005 GRAVIMETRI


Perbedaan analisa CO2 pada laboratorium
Kamojang, Organo dan geoservice
Literatur : ASTM D 513 – 92, EPA 310.1

Reagent Untuk SPW dan SCS Reagent Untuk Gas (NCG)


Kamojang : Tidak menggunakan Kamojang : Tidak menggunakan
indikator indicator dan menggunakan gas
Organo : Menggunakan indicator pp nitrogen untuk mengkoreksi Zn acetat
dan BGG-MM yang bereaksi dengan HCl
Geoservice : Menggunakan indicator pp
dan MO Organo :

Geoservice : bahan kimia sama, Cuma


ditambahkan treatmen sample
menggunakan H2O2.

H2O2 + H2S → S + 2H2O


Perbedaan analisa H2S pada laboratorium
Kamojang, Organo dan Geoservices
Literatur :
(Kamojang)/(Geoservices)
SNI 19 7117.7-2005 (Organo)
Reagent Untuk SPW dan SCS Reagent Untuk Gas (NCG)
Kamojang : Tidak ada perbedaan cara Kamojang : Tidak ada perbedaan cara
analisa untuk sample gas dan air analisa untuk sample gas dan air

Organo : Menggunakan nn dimethyl Organo : Cara kerja sama dengan


phenylen diammoniumm di cloride kamojang
untuk mematikan bakteri sulfida

Menggunakan FeCl3 untuk Geoservice : Cara kerja sama dengan


mereaksikan H2S kamojang
FeCl3 + H2S = FeS2 + FeCl2 + HCl

Menggunakan (NH4)2PO4 sebagai


pembangkit warna

Geoservice : Cara kerja sama dengan


kamojang
Perbedaan analisa Cl pada laboratorium Kamojang,
Organo dan Geoservices
Literatur : ASTM D 512 – 89, Silver Nitrate Titration (Kamojang)
SNI 6989.19:2009 (Organo)
ASTM D 512 – 89, Mercurimetric Titration (Geoservices)

Reagent Untuk SPW dan SCS


Kamojang : menggunakan AgNO3 (
Brimide, Iodide, dan silfide) sebagai
penitar

Organo : cara kerja sama dengan


kamojang

Geoservice : Menggunakan HgNO3 (Zink,


Lead, ferous >100ppm) sebagai penitar

Note : Jika sample berwarna pekat (keruh) tambahkan Al(OH)3


sebanyak 3 mL/100 mL sample untuk mengendapkan

Jika sample menagndung sulfida tambahkan H2O2 1 mL/100 mL


sample, diamkan selama 1 menit
Perbedaan analisa NH4 pada laboratorium
Kamojang, Organo dan geoservice

Literatur : ASTM D 1426 A dan EPA 350.2 (Kamojang)


SNI.INDOFENOL (Organo)
Dokumen E19 (Geoservices)

Reagent Untuk Gas (NCG)

Kamojang : menggunakan Pb acetat Geoservice : cara kerja sama dengan


sebagai larutan buffer, NaOH untuk organo tetapi di modifikasi dengan
menaikkan pH dan indikator pp sebagai menggunakan AERASI untuk
indikator pH dalam kondisi basa. menghilangkan gas H2S

Dilakukan proses destilasi dan


menggunakan larutan nessler untuk
pembangkit warna

Organo : menggunakan sodium


nitropusside sebagai katalis

Menggunakan larutan pengoksidasi


untuk mengoksidasi NH3 menjadi
NH2Cl-

Menggunakan fenol untuk


mereaksikan mono cloroamina
membentuk senyawa biru indofenol
Perbedaan analisa Si pada laboratorium Kamojang,
Organo

Literatur : -(Kamojang)
SNI 06.2477-1991 (Organo)

Reagent Untuk SPW dan SCS

Organo : cara kerja sama dengan


Kamojang : Menggunakan HCl/HNO3 kamojang, tetapi ada tambahan asam
untuk mengasamkan sample askorbat yang berfungsi sebagai
pembangkit warna
Menggunakan Ammonium molibdat
untuk mereaksikan silica menjadi asam Panjang gelombang 660
molibdosilikat (harus dalam suasana
asam) dan molibdofosfat
7Si(OH)4 + 12H6Mo7O24·4H2O +
17H2O ⇔ 7H4SiMo12O40·29H2O.

Menggunakan asam oksalat untuk


menghilangkan molibdofosfat tanpa
menghilangkan molibdosilikat.

Panjang gelombang 410


KEPERLUAN BAHAN KIMIA
Sample SPW dan SCS Sample NCG

Parameter Parameter
CO2 CO2
H2S H2S
Cl NH4
SO4
Si
TDS
Sample SPW dan SCS Sample NCG

Parameter Parameter
CO2 CO2
H2S H2S
Cl NH4
SO4
Si
TDS
1.Selektivitas (Konfirmasi identitas, Selectivity)
2. Limit Deteksi (LOD)
3.Limit Kuantitasi (LOQ)
4.Presisi (Ketelitian, Precision : Repeatability dan
Reproducibility)
5.Akurasi (ketepatan, Accuracy)
6.Daerah Linier Pengukuran (Linear Range) dan
7.Daerah Kerja (Working Range)
8.Ketangguhan Metode (Ruggedness) & Kekuatan
9.Metode (Robustness)
10.Ketidakpastian (uncertainty)
11.Verifikasi Metode
Hal-hal yang perlu dipersiapkan

1. Aspek Legal : Laboratorium harus memiliki SK pendirian dan SK penunjukan personel inti
laboratorium dari pejabat yang berwenang.
2. Dokumentasi :
• Manual Mutu yang berisi kebijakan seluruh persyaratan ISO/IEC 17025 yang terdiri dari 15
persyaratan manajemen dan 10 persyararan teknis.
• SOP yang menjelaskan aturan dan ketentuan operasional pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan
pada Panduan Mutu.
• TKI yang berisi tata cara pelaksanaan pekerjaan spesifik sebagai tindak lanjut atas kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan.
• Formulir pendukung berupa format standar/baku untuk mencatat/merekam setiap hasil kegiatan.

3. Ruang Lingkup :
Bidang Uji Produk yang Diuji Parameter Uji Metode Uji

Wet Analysis Sample Fluida Panas Bumi CO2,H2S,NH4,Cl,SO4,Si dan TDS SNI 01-3950-1998AOAC.993.20.2005

Bidang Kalibrasi Alat yang Dikalibrasi Parameter Kalibrasi Metode Kalibrasi

Buret, Spektrofotometer, Menggunakan anak ukur volume Metler CSIRO National Measurement
Volume, suhu, kelembapan
Thermometer Toledo tertelusur ke SI melalui KIM LIPI Laboratoriumoratory
4. Peralatan
Laboratorium harus membuat daftar peralatan yang digunakan untuk
mendukung ruang lingkup pengujian/kalibrasi yang diajukan dengan bukti
sertifikat kalibrasi alat dan rekaman hasil unjuk kinerjanya.

5. Standar Acuan dan Bahan Acuan


Laboratorium harus membuat daftar standar acuan (master calibrator) dan/atau
bahan acuan (contoh: Certified Reference Material) yang telah
dimiliki/digunakan berkaitan dengan ruang lingkup yang diajukan.

6. Kompetensi Personil
Laboratorium harus memiliki bukti kompetensi personil (CV yang berisi
pendidikan, pelatihan, keterampilan/skill, pengalaman) berikut dengan bukti
pelatihan yang telah diikuti, terutama pelatihan teknis dan pelatihan manajemen
mutu Laboratorium ISO/IEC 17025.

7. Uji Banding dan Uji Profisiensi


Laboratorium harus sudah pernah mengikuti uji banding antar
Laboratoriumoratorium dan/atau uji profisiensi untuk parameter uji yang akan
diakreditasi.
RENCANA KERJA
LABORATORIUM UJI MUTU OPERATION AREA LAHENDONG
2018
No. Item Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Keterangan Sasaran
1234123412341234123412341234123412341234123412341234
dapat memahami dan mendata setiap prosedur kerja
-Kelengkapan TKI,TKO dan TKPA. -
Dikerjakan dalam sebulan yang telah dipelajari disetiap lab berbeda, dan dapat
Perbandingan Metode -
paling lama diterapkan metode yang terbaik sesuai kondisi fluida
Pendataan Material Lab dan reagen (Wet Analysis)
1 panas bumi di lahendong
-Dapat memperoleh hasil untuk membandingkan tiap
tiap parameter uji untuk dapat diambil keputusan
-Pengadaan alat laboratorium dan reagent yang kurang
selanjutnya -
- membantu tim lain jika membutuhkan tenaga Tergantung Menajemen
memperkuat pemahaman dasar dalam analisis dan
- kembali mempelajari basic analisa wet
karakteristik fluida di area lahendong -
4 mempercepat pekerjaan tim lain yang masih tertunda
-mempraktekkan cara kerja masing-masing lab dan
membandingkan hasilnya -
Diperolehnya metode terbaik yang akan di patenkan
5 memodifikasi cara kerja sesuai kebutuhan lab Area Lahendong
untuk Laboratorium PGE Lahendong
Lahendong (jika diperlukan) -
melakukan validasi metode
-Mempersentasikan hasil validasi - - untuk mengetahui kehandalan dan ketangguhan
melakukan uji banding (lab internal PGE) - Area Lahendong metode yang telah diterapkan di laboratorium PGE
6 melakukan uji profesiensi (lab eksternal) Lahendong
-Mempersentasikan hasil uji banding dan uji
-Laboratorium PGE Lahendong dapat memperoleh
7 profesiensi - Area Lahendong
Sertifikat ISO/IEC 17025 di awal semester tahun 2019
Persiapan ISO/IEC 17025 (dokumen DLL)
Tomohon, 4 Desember 2017
Analis

Resky Indrawan

Anda mungkin juga menyukai