Disusun Oleh :
LOGO
www.themegallery.com
KLASIFIKASI BENSIN
Premium
Pertalite
AVGAS
Pertamax
Plus
Pertamax
BENSIN
Salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan
untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga atau empat.
Bensin merupakan campuran senyawa-senyawa
hidrokarbon yang terdiri dari isomen-isomer heptana
(C7H16) dan oktana (C8H18).
KUALITAS
BENSIN
Stabilitas
menit 360 - D 525 360 - D 525
Oksidasi
D 2622 / D 2622 /
Kandungan
%m/m - 0,05 D 4294 / - 0,05 D 4294 /
Sulfur
D 7039 D 7039
Kandungan
D 3831 /
Logam (Besi, mg / L Tidak terlacak UOP 391 Tidak terdeteksi D 3831 IP 74
D 5185
Mangan)
D 4815 /
Kandungan
%m/m - 2,7 D 6839 / - 2,7 D 4815
Oksigen
D 5599
D 1319 /
Kandungan
%v/v D 6839 / D 1319
Olefin
D 6730
D 1319 /
Kandungan
%v/v D 6839 / D 1319
Aromatik
Dilaporkan D 6730 Dilaporkan
D 5580 /
Kandungan D 6839 /
%v/v D 4420
Benzena D 6730 /
D 3606
Destilasi :
10 % vol. °C - 74 D 86 - 74
Penguapan
50 % vol.
°C 75 125 88 125
Penguapan
D 86
90 % vol.
°C - 180 - 180
Penguapan
Titik Didih
°C - 215 - 215
Akhir
Residu % vol - 2 - 2
Unwashed mg / 100
- 70 D 381 - 70 D 381
Gum mL
mg / 100
Washed Gum - 5 D 381 - 5 D 381
mL
D 5191 / D 5191 /
Tekanan Uap kPa 45 69 45 69
D 323 D 323
Korosi Bilah
menit Kelas I D 130 Kelas I D 130
Tembaga
Sulfur
% massa - 0,002 D 3227 - 0,002 D 3227
Mercaptan
Penampilan
- Jernih dan terang Jernih dan terang
Visual
Kandungan
g / 100 L - 0,13 - 0,13
Pewarna
SPESIFIKASI BENSIN 91 DAN 95
Jenis Bensin
Bensin 91 Bensin 95
Karakteristik Satuan
Batasan Metode Uji Batasan Metode Uji
Kandungan
D 3831 – D 3831 –
Logam (Besi, mg / L - - Tak terdeteksi
94 94
Mangan)
Kandungan D 3231 – D 3231 –
mg / L - - Tak terdeteksi
Phospor 99 99
50 % vol.
°C 77 110 77 110
Penguapan
D 86 – D 86 –
99a 99a
90 % vol.
°C 130 180 130 180
Penguapan
Titik Didih
°C - 215 - 205
Akhir
Residu % vol - 2 - 2
D 5452 – D 5452 –
Sedimen mg / L - 1 - 1
97 97
D 5191 – D 5191 –
Tekanan Uap kPa 45 60 99 / D 45 60 99 / D
323 323
D 4052 – D 4052 –
Berat Jenis
kg / m3 715 770 96 / D 715 770 96 / D
(15°C)
1298 1298
Sulfur
% massa - 0,002 D 3227 - 0,002 D 3227
Mercaptan
Penampilan
- Jernih dan terang Jernih dan terang
Visual
Kandungan
g / 100 L - 0,13 - 0,13
Pewarna
SPESIFIKASI GASOLINE
SEBAGAI BAHAN BAKAR
Sifat Pembakaran
Sifat Penguapan
Sifat Kestabilan
& Kebersihan
Sifat Korosifitas
Sifat Pembakaran
100 ml contoh yang sudah didinginkan Sampel yang telah didinginkan dimasukkan
dimasukan ke dalam labu distilasi (flask), kedalam liquid chamber pada vapour
panaskan dibawah kondisi tertentu, pressure apparatus, kemudian rangkaian
sehingga mendidih. Uap minyak yang apparatus di rendam dalam sebuah bath
terjadi didinginkan dalam media pendingin pada temperature 37.8 °C (100 °F)
kemudian dibaca temperature secara sampai diperoleh tekanan konstan (tetap).
sistematis setiap 10% volume kondensat Catat tekanan ini dan dilaporkan sebagai
yang tertampung dalam gelas penampung
Reid Vapour Pressure (RVP).
(gelas ukur) sampai final boiling point.
Sifat Kestabilan & Kebersihan
Sifat kestabilan
Senyawa olefin dan nitrogen dalam penimbunan merupakan penyebab
terjadinya gum ( getah ), sedang logam Fe & Cu merupakan katalis
yang dapat mempercepat terbentuknya gum.
Dalam pemakaian gum akan mengendap pada saluran bahan bakar
sehingga dapat mengganggu aliran bahan bakar.
Sifat kebersihan
Salah satu sifat kebersihan yang berhubungan dengan keselamatan
dalam pemakaian, yaitu : tidak boleh korosif yang dapat menimbulkan
keausan dan kerusakan pada mesin.
PENGUJIAN SIFAT KESTABILAN
Existent gum
(getah purwa)
• GASOLINE YG MENGANDUNG GETAH
PURWA TINGGI MENGHASILKAN
ENDAPAN PADA SISTEM INDUKSI DAN
MELEKAT PADA KATUP MASUKNYA
BAHAN BAKAR
• NAMUN TIDAK TERDAPAT HUBUNGAN
ANTARA GETAH PURWA DENGAN
ENDAPAN
Ukur contoh bahan bakar sebanyak 50 ml ± 0.5 ml dengan gelas ukur, pindahkan ke
dalam gelas beker yang telah diketahui beratnya dan ditimbang. Tempatkan gelas
beker yang berisi contoh pada penangas penguapan. Jaga suhu dan kecepatan alir
udara atau steam selama penguapan selama 30 menit ± 0.5 menit. Ke dalam gelas
beker yang berisi residu, tuangkan 25 ml n-heptana, aduk selama 30 detik, diamkan
campuran ini selama 10 menit ± 1 menit. Buang larutan n-heptana, hati-hati jangan
sampai padatan residu terikut. Ekstrak untuk kedua kalinya dengan 25 ml n-heptana
(dengan cara yang sama). Bila residu hasil ekstrak berwarna, ekstrak untuk ketiga
kalinya. Tempatkan residu dalam beker gelas diatas penangas pada suhu 160
sampai 165 °C. Diamkan beker sampai kering selama 5 menit ± 0.5 menit.
Pindahkan beker gelas yang berisi residu dan dinginkan, pindahkan ke timbangan
dan biarkan selama 2 jam. Catat berat penimbangan dan berikut perhitungannya.
PENGUJIAN SIFAT KESTABILAN
Induced Period
• Penetapan stabilitas gasoline
pada kondisi kecepatan oksidasi
• Indikasi kecenderungan gasoline
untuk dapat membentuk gum
(getah purwa) dalam penimbunan
• Terbentuknya gum sangat
bergantung pada kondisi
penimbunan dan jenis gasoline
Masukan sampel yang sudah di dinginkan hingga 15 – 25 °C ke
oksidasi bomb sebanyak 50 ml pada tekanan 100 psi (689 kPa). Sampel
dalam bomb kemudian dipanaskan pada suhu antara 98 dan 102 °C (208 dan
216 °F). Tekanan dicatat pada interval tertentu atau dicatat terus-menerus
sampai mencapai break point. Waktu yang diperlukan sampel untuk mencatat
titik ini dicatat sebagai periode induksi pengamatan (observed induction period)
pada suhu pengujian. Kemudian periode induksi pada 100 °C dapat dihitung.
PENGUJIAN SIFAT KEBERSIHAN
WASSALAMUALAIKUM