1. PREMIUM
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna
kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada
umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil,
sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline
atau petrol.
Spesifikasi teknis:
10 Color Yellow
12 Odour 113
Catatan: *) Jika Smoke Point ditentukan dengan ASTM D-1322, maka batasan minimum
diturunkan dari 16 menjadi 15 Spesifikasi tersebut sesuai dengan SK Dirjen Migas no.
002/DM/MIGAS/1979 tanggal 25 Mei 1979.
4. MINYAK DIESEL
Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk cair
pada temperature rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat
diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh karena itulah, diesel
oil disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF).
N PROPERTIES SATUAN/UNIT LIMITS TEST METHODS
O
MIN MAX ASTM IP
1 Specific Gravity 60 0.840 0.920 D-1298
/ 60 °F
2 Viscosity Secs 35 45 D-445 *) IP 70
Redwood 1/100 °F
3 Pour Point °F - 65 D-97
4 Sulphur Content % wt - 1.5 D-
1551/
5 Conradson % wt - 10 1552
D-198
Carbon Residu
6 Water Content % vol - 0.25 D-95
7 Sediment % wt - 0.02 D-473
8 Ash % wt - 0.02 D-482
Netralization Value :
- Strong Acid Number mgKOH/gr - Nil
9 Flast Point P.M.c.c °F 150 - D-93
1 Colour ASTM 6 - D-1500
0
* ) Kinematic Viscosity Conversion
Spesifikasi sesuai Surat Keputusan Dirjen Migas No.002/P/DM/MIGAS/1979 Tanggal 25
Mei 1979
LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam.
Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair.
Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana
(C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair
lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji
dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk
memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang
dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari
kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair
bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar
250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi
tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar
220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2
MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam
keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji
yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
LPG Butana
N Properties Min Max Method
o.
1 Spesilic Gravity at 60/60 °F to be reported ASTM D-1657
2 Vapour Pressure 100 °F, psig - 70 ASTM D-1267
3 Weothering Test 36 °E,%vol 95 - ASTM D-1837
4 Copper Corrosion. thr, 100 °F ASTM No. 1 ASTM D 1838
5 Total Sulfur. gr/100 cuft 15 ASTM D-784
6 Water Content No Free Water Visual
7 Composition: ASTM D-2163
• C4 % vol 97.5
• C5 % vol 2.5
• C6 & heavier % vol Nil
8 Ethyl or Buihyl. ml/1000 AG 50
9 Mercaptan Added
2. COAL GAS
Coal gas atau gas batu bara adalah gas yang mudah terbakar, terbuat dari batu bara
dan di salurkan melalui pipa-pipa. Coal gas yang juga dikenal dengan sebutan town
gas secara umum diproduksi untuk dijual kepada konsumen dan industri.
Coal gas di kembangkan pada abad 19 sampai awal abad 20 untuk pembangkit listrik,
memasak dan pemanas ruangan.
Selama proses pembuatan, coal gas dicampur dengan gas berkalori seperti hydrogen,
karbon monoksida dan nitrogen.
No Properties Value
.
1 Calorific value 20 MJ/m³ (550 Btu/ft3)
2 Composition
Hydrogen 50%
Ethylene 5%
Mehane 35%
Carbon monoxide 10%
3 Temperature reactions >700°C
4 Heating Value 32.18 MJ/kg
3. PROPANA
Propana merupakan alkana tiga karbon, secara umum berupa gas namun dapat
dikompresikan agas mudah dibawa dalam bentuk cairan. Propana dibentuk dari
pemrosesan gas alam. Biasanya digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, kompor,
maupun pemanas.
Tidak seperti gas alam, propana lebih berat 1,5 kali lebih berat dari pada udara. Pada
keadaan mentah, propana jatuh ke bawah. Propana cair akan menguap pada suhu
atmosfer.
No Properties Value
.
1 Biling point at 17.4 psia -42°C
2 Freezing point, at 1 atm -187.8°C
3 Specific Gravity of Liquid at 60°F 0.51
4 Specific Gravity of vapour at 60°F 1.52
5 Specific heat of liquid at 60°F 0.590 Btu/lb
6 Specific heat of vapour at 60°F 0.405 Btu/lb
7 Gross energy per Litre 24.7 MJ
8 Latent heat of vapourization Btu per pound 185
9 Total heating value 49700 kJ/Kg
10 Road Octane Number 104
11 Green House Emission 62.7 kg CO2/ mBTU
12 Temperature reactions >700°C
No Properties Value
.
1 Heating value (13,000 Btu/lb)
2 Ignition temperature 926°F
3 Ash content 6%
4 Volatiles 7-12%
5 Composition
Carbon >91.5%
Sulfur ~1 %
Oxygen <2.5%
Hydrogen <3.75
6 Heat content <35300 kJ/kg
2. BIOMASSA
Biomassa dalam industri produksi energi, merujuk pada bahan biologis yang hidup atau
baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi
industrial. Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk
digunakan sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang
digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat pula meliputi
l i m b a h terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar. Biomassa tidak
mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses geologis menjadi zat
seperti batu bara atau minyak bumi.
Nilai kalor ( heating value ) biomassa yang akan dijadikan biogas rata-rata berkisar antara
4700–6000 kkal/m 3 (20–24 MJ/m 3 ). Dengan nilai kalor tersebut 1075 juta m 3 biogas
akan setara dengan 516 _ 000 ton gas LPG, 559 juta liter solar, 666.5 juta liter minyak
tanah, dan 5052.5 MWh listrik.
3. ARANG (CHARCOAL)
Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan
menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang
umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang
yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai
98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.
Batu arang lazim dipakai untuk membakar makanan di luar ruangan dan pada saat
berkemah. Di beberapa negara Afrika, arang digunakan oleh sebagian besar masyarakat
sebagai alat memasak sehari-hari. Pemakaian arang untuk memasak makanan di
dalam ruangan memiliki resiko berbahaya terhadap kesehatan, karena karbon
monoksida yang dihasilkan.
Sebelum Revolusi Industri, arang digunakan sebagai bahan bakar industri metalurgi.
Bahan bakar arang dapat menghasilkan panas hingga 700°C, pada industri pengolahan
logam dapat menghasilkan panas hingga 1.100°C untuk melelehkan aluminium.
Reaksi fisi dari satu atom U-235 menghasilkan 202.5 MeV = 3.244 × 10−ϭϭ J, i.e. 19.54 TJ/mol
= 83.14 TJ/kg
Spesifikasi uranium-235
Source AVERAGE ENERGY RELEASE
(MeV)
Instantaneously released energy
Kinetic energy of fission fragments 169.1
Kinetic energy of prompt neutrons 4.8
Energy carried by prompt Ȗ-rays 7.0
Energy from decaying fission products
Energy of ȕ−-particles 6.5
Energy of anti-neutrinos 8.8
Energy of delayed Ȗ-rays 6.3
Sum 202.5
Energy released when those prompt neutrons which 8.8
don't (re)produce fission are captured
Energy converted into heat in an operating thermal 202.5
nuclear reactor