LAMPIRAN

FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO

REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 1 dari 15

LAMPIRAN Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 108 K/72/DDJM/1997
Tanggal : 28 Agustus 1997

1.1 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS BENSIN PREMIUM

BATASAN METODE TEST

SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM Lain

1. Angka Oktana Riset RON 88,0 D-2699

2. Kandungan Timbal (Pb) gr/lt 0,30 D-3341 atau D-5059

3. Distilasi :
o
10% vol. Penguapan C 74
o
50% vol. penguapan C 88 125 *)
o
90% vol. Penguapan C 180
o
Titik didih akhir C 205
Residu % vol 2,0
o
4. Tekanan Uap Reid pada 37,8 C kPa 6,2 *) D-323
5. Getah purwa mg/100 ml 4 D-381
6. Periode induksi menit 240 D-525
7. Kandungan belerang % massa 0,20 D-1266
o
8. Korosi bilah tembaga 3 jam/50 C No.1 D-130
9. Uji Doctor atau Negatif IP 30
10.Belerang Mercaptan % massa 0,0020 D-3227
11.Warna Kuning

12.Kandungan pewarna g/100 ltr 0,13 Visual

13.Bau Dapat dipasarkan

*) Penyesuaian dibenarkan dengan menggunakan Volatility Adjusment Table

 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 2 dari 15

SPESIFIKASI INI UNTUK PELAKSANAANNYA MENUNGGU KETETAPAN LEBIH LANJUT

Lampiran Surat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Nomor : 3674 K/24/DJM/2006
Tanggal : 17 Maret 2006

1.2 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS BENSIN 88

Batasan
Metoe Uji
Karakteristik Bertimbal
Satuan
Tanpa Timbal

Maks ASTM Lain

Min Maks Min

1. Bilangan Oktana
- Angka Oktana Riset RON 88.0 88,0 - D 2699-86
dilaporkan dilaporkan
- Angka Oktana Motor (MON) D 2700-86
2. Stabilitas Oksida (Periode menit 360 - 360 74 D 525
1
Induksi) 0,05 ) D 2622-98
o
3. Kandungan Sulfur C 0,05 1) - 0.3 D 3237-97
4. Kandungan Timbal (Pb) % vol 0,013 - D 86-99a
5. Distilasi : kPa
o
10% vol. Penguapan C - 74 - 74
o
50% vol. penguapan C 88 125 88 125
o
90% vol. Penguapan C 180 - 180
o
Titik didih akhir C - 215 - 205 D 4815-94a
Residu % vol - 2.0 2.0 D 381-99
6. Kandungan Oksigen % m/m - 2,72) - 2,72) D 5191/D 323
7. Washed gum mg/100 - 5 - 5 D 4052/D1298
8. Tekanan Uap kPa - 62 - 62 D-130
3
9. Berat Jenis pada suhu 15C kg/m 715 780 715 780 IP 30
Kelas 1 Kelas 1
10. Korosi bilah tembaga merit
11. Uji Doctor atau negatif negatif D-3227
Merah
12. Belerang Mercaptan % m/m Jernih & terang 0.002 -- 0.002
Jernih & terang
13. Penampilan visual -
14. Warna Merah Merah
15. kandungan pewarna gr/100 l 0.13 0,13
16. Bau dapat dipasarkan dapat dipasarkan

CATATAN UMUM
1. Aditif harus kompatibel dengan mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Aditif yang mengandung komponen abu (ash forming) tidak diperbolehkan
2. Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar, dll)
CATATAN KAKI
CATATAN 1 Batasan 0.05% setara dengan 500 ppm
CATATAN 2 Bila digunakan oksigenat, jenis ether lebih disukai. Penggunaan etanol diperbolehkan sampai dengan maksimum 10%
volum (sesuai ASTM).
Alkohol berkarbon lebih tinggi (C>2) dibatasi maksimal 0.1% volum. Penggunaan metanol tidak diperbolehkan
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 3 dari 15

Lampiran Surat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 940/DDJM/2002
Tanggal : 2 Desember 2002

1.3 SPESIFIKASI PERTAMAX PLUS

BATASAN METODE
No. SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM IP
1. Angka Oktana Riset RON 95,0 D 2699
2. Stabilitas Oksidasi (Periode Induksi) Menit 360 D 525
3. Kandungan Belerang % m/m 0.1 D 2622/D 1266
4. Kandungan Timbal (Pb) gr/liter 0.013 1) D 3237/D 5059
5. Kandungan Aromatik % v/v 50,0 D 1319
6. Distilasi : D 86
0
10% vol penguapan C 70
0
50% vol penguapan C 77 110 2)
0
90% vol penguapan C 180
0
Titik didih akhir C 205
Residu % v/v 2.0
7. Tekanan Uap Reid pada 37,80C kPa 45 60 2) D 323
8. Getah Purwa mg/100 ml 4.0 D 381
9. Density kg/m3 715 780 D 1398 / D 4052
10. Korosi bilah tembaga no.1 D 130
11. Uji Doctor negative IP 30
Belerang Mercaptan % m/m 0.0020 D 3227
12. Kandungan senyawa oksigenat % v/v 10 3) Dicampurkan
merah
13. Warna Visual
dilaporkan
14. Kandungan Pewarna g/100l
15. Fuel Injector cleanliness % flow loss 5
16. Intake valve sticking pass/fall Pass
17. Intake valve cleanliness
Method 1. 4 valve avg or avg.mg/valve 50 CEC F-05-A-93

Method 2 BMW test or avg.mg/valve 100 D 5500

Method 3 Ford 2.3L avg.mg/valve 90 D 6201
18. Combustion Chamber Deposits
Method 1 or % 140 D 6201
Method 2 mg/mesin 3500 CEC F-20-A--98

KETERANGAN UMUM
Additive yang digunakan harus kompartibel dengan bahan bakar minyak yang digunakan (tidak mengakibatkan peningkatan
pembentukan deposit pada mesin kendaraan, tidak diijinkan menggunakan additive yang menyebabkan pembentukan
komponen abu (ash forming).
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 4 dari 15

SPESIFIKASI INI UNTUK PELAKSANAANNYA MENUNGGU KETETAPAN LEBIH LANJUT

Lampiran Surat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Nomor : 3674 K/24/DJM/2006
Tanggal : 17 Maret 2006

1.4 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS BENSIN 95

BATASAN METODE UJI

No. KARAKTERISTIK SATUAN
MIN MAKS ASTM Lain
1. Angka Oktana Riset RON 95,0 - D 2699-86
2. Stabilitas Oksidasi (Periode Induksi) Menit 480 - D 525-99a
3. Kandungan Belerang % m/m - 0.05 1) D 2622-98
4. Kandungan Timbal (Pb) gr/liter - 0.013 2) D 3237-97
Tak terdeteksi
5. Kandungan Phospor mg/l D 3231-99
Tak terdeteksi
6. Kandungan Logam (Mn, Fe dll) mg/l D 3831-94
7. Kandungan Silikon mg/kg Tak terdeteksi iICP-AES (Merujuk Metode in-house
dengan batasan deteksi = 1 mg/kg

8. Kandungan Oksigen %v/v - 2.7 3) D 4815-94a

9. Kandungan Olefin %v/v - *) D 1319-99
10. Kandungan Aromatik %v/v - 40.0 D 1319-99
11. Kandungan Benzena %v/v - 5.0 D 4420-94
12. Distilasi : D 86-99a
0
10% vol penguapan C 70
0
50% vol penguapan C 77 110
0
90% vol penguapan C 130 180
0
Titik didih akhir C - 205
Residu % v/v - 2.0
13. Sedimen mg/l 1 D 5452-97
14. Unwashed gum mg/100 ml 70 D 381-99
15. Washed gum mg/100 ml 45 5 D 381-99
16. Tekanan Uap Reid pada 37,80C kPa 60 D 5191-99/D 323
17. Density kg/m3 715 770 D 4052-96/D 1298
18. Korosi bilah tembaga merit no.1 D 130-94 IP 30
19. Uji Doctor negative
20. Belerang Mercaptan % m/m - 0.0020 D 3227
Tak terdeteksi
21. Penampilan visual
22. Warna Kuning
23. Kandungan Pewarna g/100l - 0.13
Apabila kandungan olefin di atas 20%, hasil pengujian angka stabilitas oksida minimum 1000 menit

CATATAN UMUM
Additive harus kompartibel dengan mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Additive yang mengandung komponen pembentuk abu (ash forming) tidak diperbolehkan
Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain dll)
CATATAN KAKI
Catatan 1 Batasan 0.05% m/m setara dengan 500 ppm
Catatan 2 Pada atau dibawah batasan deteksi dari metode uji yang digunakan. Tidak ada penambahan yang disengaja
Catatan 3 Bila digunakan oksigenat, jenis ether lebih disukai. Penggunaan etanol diperbolehkan maksimum 10% vol
(sesuai ASTM D.4806 dan pH antara 7 9)
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 5 dari 15

1.5 TIPIKAL BENSIN PERTAMAX

BATASAN METODE
No. SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM LAIN
1. Angka Oktana Riset RON 92,0 D 2699
2. Kandungan Timbal (Pb) gr/lt 0,013 D 3341 Atau D 5059
3. Distilasi :
0
10% vol penguapan C 74
0
50% vol penguapan C 88 125 *)
0
90% vol penguapan C 180
0
Titik didih akhir C 205
Residu % v/v 2.0
4. Tekanan Uap Reid pada 37,80C kPa 62 *) D 323
5. Getah Purwa mg/100 ml 4 D 381
6. Periode Induksi kg/m3 D 525
7. Kandungan Belerang % massa 240 0,20 D 1266
8. Korosi Bilah tembaga 3 jam/500C No.1 D 130
9. Uji Doctor Negative IP 30
Atau
10. Belerang Mercaptan % massa 0,0020 D 3227
11. Kandungan senyawa oksigenat % volume 11 Dicampurkan
Biru
12. Warna visual
13. Kandungan Pewarna gr/100 lt 0,13
14. Bau Dapat dipasarkan

*) Penyesuaian dibenarkan dengan mengandung volatility adjusment table Ref : sertifikat kualitas dari
PERTAMINA Unit Balongan No.0364/E16220/BBM/XII/2002 Tanggal 06 Desember 2002.
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 6 dari 15

SPESIFIKASI INI UNTUK PELAKSANAANNYA MENUNGGU KETETAPAN LEBIH LANJUT

Lampiran Surat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 3674 K/24/DDJM/2006
Tanggal : 17 Maret 2006

1.5 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS BENSIN 91

BATASAN METODE
No. SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM Lain
1. Angka Oktana Riset RON 91,0 - D 2699 - 86
2. Stabilitas Oksidasi (Periode Induksi) Menit 480 - D 525 - 99a
3. Kandungan Belerang % m/m - 0.05 1) D 2622/D 1266
4. Kandungan Timbal (Pb) gr/liter - 0.013 2) D 3237/D 5059
5. Kandungan Phosphor mg/l - - D 3231- 99
6. Kandungan Logam (Mn, Fe dll) mg/l - - D 3831-94
7. Kandungan Silikon mg/kg - - iICP-AES (Merujuk Metode in-house
dengan batasan deteksi = 1 mg/kg

8. Kandungan Oksigen % m/m - 2.7 3) D 4815-94a

9. Kandungan Olefin % v/v - *) D 1319-99
10. Kandungan Aromatik % v/v - 50.0 D 1319-99
11. Kandungan Benzena % v/v - 5.0 D 4420-94
12. Distilasi : D 86-99a
0
10% vol penguapan C 70
0
50% vol penguapan C 110
0
90% vol penguapan C 180
0
Titik didih akhir C 215
Residu % v/v 2.0
13. Sedimen mg/l 1 D 5452-97
14. Unwashed gum mg/100ml 70 D 381-99
15. Washed gum mg/100ml 5 D 381-99
16. Tekanan Uap kPa 45 60 D 5191-99 / D 323
17. Berat Jenis (pada suhu 15C) kg/m3 715 770 D 4052-96 / D 1298
18. Korosi Bilah tembaga merit No 1 D 130-94 IP 30
19. Uji Doctor negatif
20. Belerang Mercaptan % massa D 3227
Jernih & terang
21. Penampilan visual
22. Warna Biru
23. Kandungan pewarna g/100l 0,13

Apabila kandungan olefin di atas 20%, hasil pengujian angka stabilitas oksida minimum 1000 menit

CATATAN UMUM
Additive harus kompartibel dengan mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Additive yang mengandung komponen pembentuk abu (ash forming) tidak diperbolehkan
Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain dll)
CATATAN KAKI
Catatan 1 Batasan 0.05% m/m setara dengan 500 ppm
Catatan 2 Pada atau dibawah batasan deteksi dari metode uji yang digunakan. Tidak ada penambahan yang disengaja
Catatan 3 Bila digunakan oksigenat, jenis ether lebih disukai. Penggunaan etanol diperbolehkan maksimum 10% vol
(sesuai ASTM D.4806 dan pH antara 7 9)
Alkohol berkarbonlebih tinggi (C > 2) dibatasi maksimal 0,1 % vol. Penggunaan metanol tidak diperbolehkan.
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 7 dari 15

Alkohol berkarbonlebih tinggi (C > 2) dibatasi maksimal 0,1 % vol. Penggunaan metanol tidak diperbolehkan.

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 17 K/72/DDJM/1999
Tanggal : 16 April 1999

1.7 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS MINYAK TANAH

BATASAN METODE
No. SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM IP

1. Densitas pada 150C kg/m3 - 835 D 1298 -

2. Titik Asap mm 15 - D 1322 -

3. Nilai Jelaga ( Char Value ) mg/kg - 40 - IP 10

4. Distilasi : - - D 86 -

4.1 Perolehan pada 2000C % vol 18 - - -

0
4.2 Titik Akhir C - 310 - -
0
5. Titik Nyala Abel C 38,0 - - IP 170

6. Kandungan Belerang % massa - 0.20 D 1266 -

7. Korosi Bilah Tembaga (3 jam/500C) - - No.1 D 130 -

8. Bau dan Warna Dapat dipasarkan

 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 8 dari 15

LAMPIRAN Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 113 K/72/DJM/1999
Tanggal : 27 Oktober 1999

1.8 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK SOLAR

BATASAN METODE
No. SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM IP

1. Densitas pada 150C Kg/m3 815 870 D 1298

2. Angka Setana atau - 45 - D 613

Indeks Angka Setana Terhitung 48 - D 976

0
3. Viscositas Kinematik pada 37,8 C mm2/sec 1,6 5,8 D 445
0
4. Titik Tuang C - 18 D 97
0
5. Titik Nyala C 60 - D 93

6. Perolehan Distilat pada 3000C % vol 40 - D 86

7. Kandungan Belerang % massa - 0.5 D1552

8. Korosi Lempeng Tembaga NO. ASTM - No.1 D 130

9. Residu Karbon Conradson, atau % massa - 0,1 D 189

residu karbon mikro (10% vol. Sisa % massa - 0,1 D 4530

10. distilasi) % massa - 0,01 D 482

11. % vol - 0.05 D 95

Kandungan Abu
12. % massa - 0.01 D 473
Kandungan Air
13. mg KOH/g - Nol D 664
Kandungan Sedimen
14. mg KOH/g - 0,6 D 664
Bilangan Asam Kuat
15. NO.ASTM - 3,0 D 1500
Bilangan Asam Total

Warna
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 9 dari 15

SPESIFIKASI INI UNTUK PELAKSANAANNYA MENUNGGU KETETAPAN LEBIH LANJUT

LAMPIRAN Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 3675 K/24/DJM/2006
Tanggal : 17 Maret 2006

1.9 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK SOLAR 48

BATASAN METODE
No. SIFAT SATUAN MIN MAKS ASTM IP
1. Bilangan Cetana
Angka Setana atau - 48 - D 613-95
Indeks Setana - 45 - D 4737-96a
0 3
2. Berat Jenis pada 15 C Kg/m 815 870 D1298/D4052-96
3. Viscositas (pada suhu 400C) mm2/sec 2.0 5.0 D 445-97
1
4. Kandungan Sulfur %m/m - 0.35 ) D 2622-98
5. Distilasi
T 95 C - 370
6. Titik Nyala C 60 - D 93-99c
7. Titik Tuang C - 18 D 97
8. Residu Karbon % m/m - 0.1 D 4530-93
9. Kandungan air mg/kg - 500 D 1744-92
10. Biological growth *) - nihil

11. Kandungan FAME *) % v/v - 10

12. Kandungan metanol dan Etanol % v/v tak terdeteksi D 4815
13. Korosi Lempeng Tembaga merit - kelas 1 D 130-94
14. Kandungan Abu % vol - 0,01 D 482-95
15. Kandungan Sedimen % m/m - 0.01 D 473
16. Bilangan Asam Kuat mg KOH/g - 0 D 664
17. Bilangan Asam Total mg KOH/g - 0,6 D 664
18. Partikulat mg/l - - D 2276-99
19. Warna Jernih & terang
20. No ASTM 3.0 D 1500

*) Khusus untuk Minyak Solar yang mengandung Bio Diesel, jenis dan spesifikasi Bio Dieselnya mengacu ketetapan
Pemerintah

CATATAN UMUM
1. Aditif harus kompatibel dengan minyak mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Aditif yang mengandung komponen pembentuk abu (ash forming) tidak diperbolehkan.
2. Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain dll)
3. Pelabelan pada pompa harus memadai dan terdefinisi

CATATAN KAKI
CATATAN 1 Batasan 0.35% m/m setara dengan 3500 ppm
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 10 dari 15

SPESIFIKASI INI UNTUK PELAKSANAANNYA MENUNGGU KETETAPAN LEBIH LANJUT

LAMPIRAN Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Nomor : 3675 K/24/DJM/2006
Tanggal : 17 Maret 2006

1.10 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK SOLAR 51

BATASAN METODE
No. SIFAT SATUAN MIN MAKS ASTM Lain
1. Bilangan Cetana
Angka Setana atau - 51 - D 613-95
Indeks Setana - 48 - D 4737-96a
2. Berat Jenis pada 150C kg/m3 820 860 D4052-96
0 2
3. Viscositas (pada suhu 40 C) mm /sec 2.0 4.5 D 445-97
4. Kandungan Sulfur %m/m - 0.05 1) D 2622-98
5. Distilasi D 86-99a
T 90 3) C - 340
T 95 3) C - 360
Titik Didih Akhir C - 370
6. Titik Nyala C 55 - D 93-99c
7. Titik Tuang C - 18 D 97
8. Residu Karbon % m/m - 0.3 D 4530-93
9. Kandungan air mg/kg - 500 D 1744-92
10. Stabilitas Oksidasi g/m3 - 25 D 2274-94
11. Biological growth *) - - nihil
12. Kandungan FAME *) % v/v - 10
13. Kandungan metanol dan Etanol % v/v tak- terdeteksi
14. Korosi Lempeng Tembaga merit - kelas 1 D 4815
15. Kandungan Abu % m/m - 0,01 D 130-94
16. Kandungan Sedimen % m/m - 0.01 D 482-95
17. Bilangan Asam Kuat mg KOH/g - 0 D 473
18. Bilangan Asam Total mg KOH/g - 0,3 D 664
19. Partikulat mg/l - 10 D 2276-99
20. Lubrisitas (HFRR wear scar dia@60C) mikron 460 D 6079-99 CEC F-06 A-96
21. Penampilan visual - Jernih & terang
22. Warna No ASTM 1 D 1500

*) Khusus untuk Minyak Solar yang mengandung Bio Diesel, jenis dan spesifikasi Bio Dieselnya mengacu ketetapan
Pemerintah

CATATAN UMUM
4. Aditif harus kompatibel dengan minyak mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Aditif yang mengandung komponen pembentuk abu (ash forming) tidak diperbolehkan.
5. Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain dll)
6. Pelabelan pada pompa harus memadai dan terdefinisi

CATATAN KAKI
CATATAN 1 Untuk kepentingan lindungan, berat jenis minimum 815 kg/m3 dapat digunakan
CATATAN 2 Batasan 0.050% m/m setara dengan 500 ppm
CATATAN 3 Diperlukan kesesuaian dengan T90 atau T95 bukan keduanya
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 11 dari 15

LAMPIRAN Peraturan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 03 P/DM/MIGAS/986
Tanggal : 14 April 1986

1.11 MINYAK BAKAR

Spesifikasi 1

BATASAN METODE
SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM IP
0
1. Specific Gravity at 60/60 F 0.990 D 1298
2. Viscositas Redwood I/1000F Secs 400 1250 D 445 *) IP-70
0
3. Pour Point F 80 D 97
4. Calorific Value Gross BTU/lb 18000 D 240
5. Sulphur Content % wt 3.5 D 1551/1552
6. Water Content % vol 0.75 D 95
7. Sediment % wt 0.15 D 473
8. Neutralization Value
- Strong Acid Number mgKOH/gr NIL
0
9. Flash Point P.M.c.c. F 150 D 93
10.Conradson Carbon Residu % wt 14 D 189

*) Konversi dari Kinematic Viscosity

Spesifikasi 2

BATASAN METODE
SIFAT SATUAN
MIN MAKS ASTM IP
1. Specific Gravity at 60/600F 0.990 D 1298
2. Viscositas Redwood I/1000F Secs 400 1500 D 445 *) IP-70
0
3. Pour Point F 90 D 97
4. Calorific Value Gross BTU/lb 18000 D 240
5. Sulphur Content % wt 3.5 D 1551/1552
6. Water Content % vol 0.75 D 95
7. Sediment % wt 0.15 D 473
8. Neutralization Value
- Strong Acid Number mgKOH/gr NIL
0
9. Flash Point P.M.c.c. F 150 D 93
10.Conradson Carbon Residu % wt 14 D 189

*) Konversi dari Kinematic Viscosity

 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 12 dari 15

1.12 MINYAK DIESEL/ I D O

BATASAN METODE
No. SIFAT
MIN MAKS ASTM LAIN
1. Specific Gravity at 60/60 o F 0,840 0,920 D- 1298 -
2. Viscosity Redwood 1/100 o F secs 35 45 D- 445 < ) IP - 70
o
3. Pourpoint F 65 D- 97
4. Sulphur Content % wt 1,5 D-1551/ 1552
5. Conradson Carbon Residue % wt 1,0 D-189
6. Water Content % wt 0,25 D-95
7. Sediment % wt 0,02 D-473
8. Ash % wt 0,02 D- 482
9. Neutralization Value
Strong Acid Number mg/KOH/gr Nil
Flashpoint P.M.c.c. o
F 150 D- 93
Colour ASTM 6 D- 1500

1) Konversi dari kinematic Viscosity.

 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 13 dari 15

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 27 K/34/DDJM/1990
Tanggal : 5 Mei 1999

1.13 PESIFIKASI AVIATION GASOLINE AVGAS 100 LL

No. PROPERTY UNITS LIMITS TEST METHOD
Appearance Clear, bright and visually free from Visual examination
solid matter and undissolved water
at ambient temperature.
1. Colour, Visual (Note 1) Blue -
2. Corrosion, Copper Strip Max 1 ASTM D 130/IP 154
0 3
3. Density at 15 C Kg/m Report ASTM D 1298 / IP 160
4. Total Sulfur % m/m Max 0.05 ASTM D 1266 / IP 107
5. Existent Gum mg/100ml Max 3 ASTM D 381 / IP 131
0
6. Freezing Point C Max Minus 60 ASTM D 2386 / IP 16
7. Specific Energy MJ/kg Min 43.5 IP 12
8. Reid Vapour Pressure at 37,80C KPa Min 38.0 ASTM D 323 / IP 69
Max 49.0
9. Knock Rating ;
10. Lean Mixture Motor Method Octane Number Min 99,5 ASTM D 2700/IP 236
(see Note 2 )
11. Rich Mixture Octane Number - -
12. Performance Number Min 130 ASTM D 909/ IP 119
( see Note 2)
13. Distillation : ASTM D 86 / IP 123
0
14. Initial Boiling Point C Report Group 2
Fuel Evaporated
0
15. 10 vol % C Max 75
0
16. 40 vol % C Min 75
0
17. 50 vol % C Max 105
0
18. 90 vol % C Max 135
0
19. Final Boiling Point C Max 170
0
20. Sum of 10% + 50% Evaporated Temperatures C Min 135
21. Residue % v/v Max 1.5
22. Loss % v/v Max 1.5
23. Oxidation Stability, 16 hours : ASTM D 873 / IP 138
24. Potential Gum mg/100ml Max 6 -
25 Precipitate mg/100ml Max 2 -
26. Tetraethyl Lead Content g Pb/l Max 0.56 IP 270
27. Water Reaction : ASTM D 1094 / IP 289
28. Interface Rating Max 2 -
29. Volume Change ml Max 2 -
30. Electrical Conductivity pS/m See Note 3 ASTM D 2624 / IP 274
31. Colour IP 17
32. Lovibond
33. Blue Min 1.7
Max 3.5
*) Complies with Def. Stan 91-90 / issue 1 (DERD 2485), 8 May 1996.
E1 : The visual colour must comply with test 16 of this table and test method IP 17 (Method A) using a 50.8 mm cell.
E2 : Knock rating shall be reported to the nearest 0.1 for Octane Number and nearest whole number for Performance Number
E3 : When a Static Dessipator Additive has been added to the fuel the conductivity at the point, time and temperature of delivery to the purchase
shall be in range 50 to 600 pS/m.
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 14 dari 15

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 27 K/34/DDJM/1999
Tanggal : 5 Mei 1999

1.14 SPESIFIKASI AVIATION GASOLINE AVGAS 100

No. PROPERTY UNITS LIMITS TEST METHOD
Appearance Clear, bright and visually free from Visual examination
solid matter and undissolved water at
ambient temperature.
1. Colour, Visual (Note 1) Green -
2. Corrosion, Copper Strip Max 1 ASTM D 130/IP 154
0 3
3. Density at 15 C Kg/m Report ASTM D 1298 / IP 160
4. Total Sulfur % m/m Max 0.05 ASTM D 1266 / IP 107
5. Existent Gum mg/100ml Max 3 ASTM D 381 / IP 131
0
6. Freezing Point C Max Minus 60 ASTM D 2386 / IP 16
7. Specific Energy MJ/kg Min 43.5 IP 12
8. Reid Vapour Pressure at 37,80C kPa Min 38.0 ASTM D 323 / IP 69
Max 49.0
9. Knock Rating ;
10. Lean Mixture Motor Method Octane Number Min 99,5 ASTM D 2700/IP 236
(see Note 2)
11. Rich Mixture Octane Number - -
12. Performance Number Min 130 ASTM D 909/IP 119
(see Note 2 )
13. Distillation : ASTM D 86 / IP 123
0
14. Initial Boiling Point C Report Group 2
Fuel Evaporated
0
15. 10 vol % C Max 75
0
16. 40 vol % C Min 75
0
17. 50 vol % C Max 105
0
18. 90 vol % C Max 135
0
19. Final Boiling Point C Max 170
0
20. Sum of 10% + 50% Evaporated Temperatures C Min 135
21. Residue % v/v Max 1.5
22. Loss % v/v Max 1.5
23. Oxidation Stability, 16 hours : ASTM D 873 / IP 138
24. Potential Gum mg/100ml Max 6 -
25 Precipitate mg/100ml Max 2 -
26. Tetraethyl Lead Content g Pb/l Max 1.12 ASTM D 3341/ IP 270
27. Water Reaction : ASTM D 1094 / IP 289
28. Interface Rating Max 2 -
29. Volume Change ml Max 2 -
30. Electrical Conductivity pS/m See Note 3 ASTM D 2624 / IP 274
31. Colour IP 17
32. Lovibond Min 1.7
33. Blue Max 2,9
Min 1.5
Yellow Max 2.7
*) Complies with Def. Stan 91-90 / issue 1 (DERD 2485), 8 May 1996 Except TEL Content follow to ASTM D 910-94

E1 : The visual colour must comply with test 16 of this table and test method IP 17 (Method A) using a 50.8 mm cell.

E2 : Knock rating shall be reported to the nearest 0.1 for Octane Number and nearest whole number for Performance Number

E3 : When a Static Dessipator Additive has been added to the fuel the conductivity at the point, time and temperature of delivery to the purchase
shall be in range 50 to 600 pS/m.
 LAMPIRAN
FUNGSI : SUPLAI DAN DISTRIBUSI BBM NOMOR : D-001/E 10130/07-SO
REVISI : 0
JUDUL : KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS BERLAKU : 2007
HALAMAN : 15 dari 15

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Nomor : 106.K/34/DJM/2001
Tanggal : 24 Desember 2001

1.15 SPESIFIKASI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS AVTUR

Test LIMITS TEST METHOD
PROPERTY UNITS
No. Min Max ASTM IP
Clear, bright and visually free from solid
1. Appearance matter and undissolved water at ambient Visual
temperature.
2. Composition :
2.1 Total Acidity mg KOH/g 0.015 D 3242 IP 354
2.2 Aromatics % v/v 25.0 D 1319 IP 156
2.3 Sulfur, Total % m/m 0.30 IP 336
2.4 Sulfur, Mercaptan % m/m 0.0030 D 3227 IP 342
or
2.5 Doctor Test Doctor negative IP 30
2.6 Refining Components, at point of manufacture
Report
2.6.1 Hydroprocessed Components % v/v

2.6.2 Severely Hydroprocessed Component % v/v Report See NOTE 1

3. Volatility :
3.1 Distillation : Report D 86 IP 123
0
3.1.1 Initial Boiling Point C
0
3.1.2 10% Recovery C 205
0 Report
3.1.3 50% Recovery C
0
3,1.4 90% Recovery C Report
0
3.1.5 End Point C 300
3.1.6 Residue % vol 1.5
%
3.1.7 Loss vol 1.5
0
3.2 Flash Point C 38.0 See NOTE 2 IP 170

3.3 Density at 150C kg/m3 775 840 D 4052 IP 365

See NOTE 3
4. Fluidity :
0
4.1 Freezing Point C Minus 47.0 D 2386 IP 16
4.2 Viscosity at Minus 200C mm2/s 8.0 D 445 IP 71
5. Combustion :
5.1 Smoke Point mm 25 D 1322 IP 57
or
5.2 Smoke Point mm 19 D 1322 IP 57
And Naphthalenes % v/v 3.0 D 1840
5.3 Specific Energy MJ/kg 42.8 See NOTE 4
6. Corrosion
6.1 Copper Strip Class 1 D 130 IP 154

7. Thermal Stability, JFTOT at Control Temp of 2600C :

7.1 Tube Rating Visual Less than 3 D3241 IP 323
(No.Peacock (P)
or Abnormal (A)
deposits See NOTE 5

7.2 Pressure Differential mm Hg 25

8. Contaminants :
8.1 Existent Gum mg/100 ml 7 D 381 IP 131
9. Water Separation Characteristic :
9.1 Water Reaction Interface Rating lb D 1094 IP 289
9.2 Microseparometer, at Point of Manufacture : D 3948

9.2.1 MSEP without SDA Rating 85 See NOTE 6

or
9.2.2 MSEP with SDA Rating 70
10. Conductivity
10.1 Electrical Conductivity pS/m 50 450 D 2624 IP 274
See NOTE 7
11. Lubricity mm 0.85 D 5001
See NOTE 8
Note 1 : Severely hydroprocessed components are defined as petroleum derived hydrocarbons that have been subjected to a hydrogen partial pressure of greater than
7000 kPa (70 bar or 1015 psi) during manufacture. This requirement comes into effect on 1 Desember 2000.
Note 2 : Subject to a minimum of 400C, if result obtained by (tag) Method ASTM D 56.
Note 3: The referee method is normally IP 365 but for operational quality control purposes IP 160 may be agreed between purchaser and supplier.
Note 4 : Spesific energy by one of the calculation methods listed at table B (alternative test methods) will be acceptable, where are measurement of spesific energy is
deemed necessary, the method to be used shall be agreed between the purchaser and supplier.
Note 5 : Examination of the heater tube to determine the visual tube rating using the visual tuberator shall be carried out within 120 minutes of completion of the test.
Note 6 : No precission data are variable for fuels containing SDA : if MSEP testing is carried out during downstream distribution no specification limits apply and the
results are not to be used as the sole reason for rejection of a fuel.
Note 7 : The conductivity limits are mandatory for product to meet this specification. However it is acknowledged that in some manufacturing and distribution systems it is
more practical to inject Static Dissipator Additive (SDA) further downstream. In such cases the Certificate of Quality for the batch should be annotated thus
:Product meets requirements of the defence stnadard 91-91 except for electrical conductivity limits are met at the point of delivery into aircraft.
Note 8 : This requirement comes into effect on 1Desember 2000. The requirement to determine lubricity applies only to fuels containing more than 95% hydroprocessed
material where at least 20% of this is severely hydroprocessed (see NOTE) and for all fuels containing synthetic components. The limit applies on 1at the point
of manufacture.