Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
6.1.1 Home Industry Mega Cake
Home industry mega cake merupakan sebuah usaha yang bergerak dibidang
pengolahan makanan cake, termasuk kedalam jenis perusahaan dagang. Dalam
berdirinya perusahaan ini tentunya memliki visi dan misi home industry memiliki
visi dan misi saat mendirikan usahanya. Mega cake meproduksi cake dengan
berbagai jenis dan berbagai variasi yang menarik dan unik.
Dalam proses perencanaa dan pengendalian persediaan sangat penting untuk
di terapkan, karna jika kita tidak menerapkan proses perencanaan persediaan
nantinya perusahaan tersebut mengalami stock out dan menyebabkan terhentinya
proses produksi. Terhentinya proses produksi dapat menyebabkan tidak
terpenuhinya permintaan konsumen.
Menentukan tingkat persediaan dalam suatu usaha juga sangat penting untuk
diterapkan, jika tingkat persediaan tidak diterapkan maka perusahaan tidak akan
mengetahui kapan barang tersebut akan habis dan jumlah persediaan ya tinggal
berapa dan kapan tersebut harus di pesan kembali. Jadi dengan menerapkan
tingkat persediaan perusahaan akan dapat menegatahui batas maksimal
penyimpana, Re-Order Point, Safety stock dan Inventory On Hand suatu
persediaan.
Mega Cake juga menerapkan sistem pengawasan bahan baku pada
persediaannya. Agar pengiriman bahan baku barang yang akan diterima dan
dikirim untuk mengatasi agar tidak terjadinya kesalahan dalam menerima barang
yang berdasarkan kualitas, kuantitas, dan kesesuaian spesifik barang yang telah
dipesan kepada supplier dan untuk mengatasi agar tidak terjadinya kesalahan
dalam melakukan pengiriman barang kepada konsumen yang dapat menambah
biaya transportasi yang dapat mengalami kerugiaan.
6.1.2 Pratikum
6.1.2.1 Merencanakan Sistem Pengendalian Persediaan
Pada modul ini kami menyimpulkan bahwa dalam mengendalikan persediaan
pada perusahaan kita perlu melakukan sebuah perencanaan terhadap persediaan
yang ada digudang untuk mengatasi agar tidak terjadinya stock out yang dapat
mempengaruhi kelancaran dalam proses produksi dan dapat membuat service
level suatu perusahaan menurun
Untuk mengatasi agar tidak terjaninya stock out maka perusahaan perlu
melakukan pemesanan ulang terhadap bahan baku pada supplier. Dalam
melakukan pemesanan terhadap persediaan di gudang perlu memepertimbangkan
lead time atau waktu tunggu untuk sampai di gudang. Perusahaan sebaiknya
melakukan pemesanan apabila persediaan sudah mencapai titi ROP ( Re Order
Point) dalam mengendalikan persediaan ada beberapa metode dalam
mengendalikan persediaan yaitu Pull Inventory Control, Push Inventory Control,
dan Advanced Inventory Control ( P-System dan Q- System )
Dan perlunya perusahaan membuat flowcahart untuk membuat SOP (
Standar Operasional Procedur ) agar dapat menguranggi terjaninya kesalah
dalam melakukan suatu pekerjaan yang dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.

6.1.2.2 Menentukan Tingkat Persediaan


Pada modul menentukan tingkat persediaan kami menyimpulkan bahwa
dalam mengendalikan suatu persediaan yang ada digudang, perlu dilakukannya
kegiatan forcesting yang dapat membantu perusahaan mengalami kerugiaan dan
menghambat dalam memenuhi permintaan dari konsumen yang dapat
menurunkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tersebut.
Dalam mengatur tingkat persediaan dapat menggunakan metode min-max
system dengan menentukan berapa jumlah persediaan maksimal yang dapat
ditampung oleh gudang, berapa persediaan minimum yang ada digudang, berapa
batas safety stock yang ada digudang dan kapan sebaiknya kita melakukan
pemesanan dengan mempertimbangkan Re-Order Point dan berapa lama Lead
Time barang untuk sampai di gudang.
Pada analisis ABC kita dapat menggelompokan persediaan berdasarkan
peringkat nilai menjadi beberapa kelomopok yang berdasarkan nilai penjualan,
volume penjualan, dan investasi
6.1.2.3 Menerapkan Sistem Pengawasan Bahan Baku dan Produk Jadi
Pada modul ini dapat disimpulkan bahwa kita perlu pengawasan terhadap
barang yang akan diterima dan dikirim untuk mengatasi agar tidak terjadinya
kesalahan dalam menerima barang yang berdasarkan kualitas, kuantitas, dan
kesesuaian spesifik barang yang telah dipesan kepada supplier dan untuk
mengatasi agar tidak terjadinya kesalahan dalam melakukan pengiriman barang
kepada konsumen yang dapat menambah biaya transportasi yang membuat
perusahaan mengalami kerugiaan.
Dan kita jiga perlu melakukan pengawasan terhadap jumlah persediaan yang
ada di gudang dengan melakukan kegiatan stock opname dan cycle counting untuk
dapat mengatahui berapa persediaan yang ada digudang secara akurat dan
membandingkan apakah persediaan yang ada digudang sesuai atau tidak dengan
data di system.
Tujuan dilakukannya stock opname tidak hanya untuk mengetahui persediaan
perusahaan saja, tapi juga dapat dilakukan untuk kas, aktiva , piutang dan hutang.
Pada beberapa perusahaan stock opname dilakukan unuk persedian barang dan
kas, sedangkan stock opname pada perusahaan manufakture dilakukan untuk
persediaan bahan baku nahan penolong, barang setengah jadi dan barang jadi.
Petugas yang di tunjuk untuk melakukan stock opname biasanya adalah petugas
audit yang bukan personel pencatat persediaan dari internal perusahaan. Sehingga
dilakukan secara independen dengan harapan memeberikan hasil yang benar-
benar akurat.

6.2 Saran
6.2.1 Survei
Seharusnya perusahaan harus memperhatikan kenyaman para pekerjanya saat
di dapur produksi, dengan saran menambah kipas angin di dapur produksi agar
para pekerja tidak kepanasan saat bekerja. Dan sebaiknya pimpinan
menambahkan lagi rak penyimpanan Cake karna saat Cake masak dan untuk
proses penghiasan memerlukan waktu untuk mendinginkannya terlebih dahulu.
Dan lebih memperhatikan kondisi bangunan gudang penyimpanan bahan
baku, dan sebaiknya bahan baku padat dan jenis cair seharusnya letaknya
dipisahkan. Supaya saat bahan baku cair tumpah atau bocor itu akan mengenai
bahan baku dan bahan baku tidak dapat digunakan lagi setelah terkena bahan baku
cair tersebut. Dan sebaiknya keryawan bagiaan produksi diperkerjaakan satu
orang lagi utuk proses proses produksi, sebab karyawan sepertinya kewalahan saat
proses menghias cake, sedangkan pesanan harus diantarkan tepat waktu.
6.2.2 Pratikum
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, kami menyarankan untuk
kegiatan praktikum di labor logistik sebaiknya barang-barang produk di isi
dengan produknya, supaya kegiatan praktikum yang dilakukan seolah-olah barang
tersebut memang berisi produk sesungguhnya. Dan mahasiswa benar-benar
merasakan sedang berada dalam sebuah gudang saat melakukan simulasi.
Dan untuk perlengkapan praktikum saat melakukan simulasi sebaiknya
perlengakapan pelindungan kerja kerja seperti sepatu kerja lebih di tambahkan
ukuran yang kecil agar ukuran kaki mahasiswa sesuai dengan sepatu tersebut dan
tidak kebesaran mahasiswa akan nyaman memakainya saat sedang pratikum, dan
sebaiknya sebelum pratikum Asdos sebaiknya memberikan pengarahan dan
mendudukan pemahaman mahasiswa tentang konsep yang akan di praktekkan
atau yang akan disimulasikan saat pratikum.

Anda mungkin juga menyukai