Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ferdinal Guswandi

Npm : 10090318243
Pertemuan 1
Agama,Religi,dan Din

A. Pengertian Agama

Prof. Dr. Mukti Ali mengemukakan bahwa merumuskan defenisi agama itu merupakan
sesuatu yang sulit, alasannya :
1. Pengalaman agama merupakan Persoalan batiniah, subjektif Dan Sangat ATAU pribadi
sifatnya individu.
2. Tidak ada orang yang sangat gembira dan emosional dari orang yang membicarakan
agama, sehingga setiap orang mengkaji agama
3. konsepsi tentang agama Sangat dipengaruhi Oleh kepentingan Dan tujuan Dari subjek
Yang mendefinisikan.

Secara bahasa kata “agama” berasal bahasa Sansekerta,yaitu Agama terdiri dari kata “a”
yang berarti “tidak”, dan “gama” berarti kacau. Dengan demikian, agama adalah sejenis
peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju
keteraturan dan ketertiban.
Menurut inti maknanya yang khusus,kata agam dapat disamakan dengan kata
RELIGION (inggris) dan RELIGIE (belanda), keduanya diadopsi dari bahasa latin,religio,
dari akar kata relegere yang berarti “membaca ulang” atau religere yang berarti “mengikat
erat-erat”
Dalam bahasa Arab,agama dikenal dengan kata Al din dan ak millah
 Dalam bahasa Semit, din berarti undang-undang atau hokum. Dalam bahasa Arab kata
ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.
 Bila lafal din disebutkan dalam rangkaian din-ullah, maka dipandang datangnya agama
itu dari Allah, bila disebut dinunnabi dipandang nabilah yang melahirkan dan
menyiarkan, bila disebut dinul-ummah, karena dipandang manusialah yang diwajibkan
memeluk dan menjalankan.
 Ad-din berarti millah, yaitu mengikat. Maksud agama ialah untuk mempersatukan segala
pemeluk-pemeluknya, dan mengikat mereka dalam suatu ikatan yang erat sehingga
merupakan batu pembangunan, atau mengingat bahwa, hokum-hukum agama itu
dibukukan atau didewankan.
B. Unsur-unsur agama

1. Sistem Credo (Keyakinan), yaitu tata keimanan / keyakinan (adanya sesuatu yang mutlak di
luar manusia yang dapat mengatur alam)
2. Sistem Ritus (Peribadatan), yaitu tingkah laku manusia dalam hubungan dengan kekuatan
supra natural, sebagai konsekuensi atas pengakuannya.
3. Sistem Norma (Tata Kaidah), yaitu mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia
dengan ALLAH SWT, dan manusia dengan alam.
Dilengkapi dengan istilah pengertian agama menurut glock and stark, yaitu terdiri dari :
1. Dimensi ideologi atau keyakinan.
2. Dimensi peribadatan.
3. Dimensi penghayatan.
4. Dimensi Pengetahuan.
5. Dimensi Pengamalan.
Harun nasution menyebutkan unsur-unsur penting dalam agama :
1. Unsur kepercayaan terhadap kekuatan ghaib.
2. Unsur kepercayaan bahwa kebahagiaan dan kesehjateraan di dunia maupun di akhirat
tergantung atas hubungan dengan kekuatan ghaib yang dimaksud.

C. Pengertian Aqidah

 Pengertian Aqidah Menurut Hasan al-Banna

Aqidah adalah perkara yang harus dan wajib untuk di yakini oleh hati seseorang. hal
tersebut menyangkut tentang ketentraman hati dan jiwa dan tidak ada sedikitpun keraguan di
dalamnya.

 Pengertian Aqidah Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy

Aqidah merupakan kebenaran yang dapat di terima oleh manusia berdasarkan akal,
wahyu dan fitrah. semua kebenaran tersebut terpatri dalam hati manusia dan di yakini
kesahihannya secara pasti.

D. Fungsi/Tujuan Aqidah

1. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah satu-satunya. Karena Dia adalah
Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan
kepada-Nya satu-satunya.
2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari
akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari
setiap akidah serta menyembah materi yang dapat diindera saja dan adakalanya terjatuh pada
berbagai kesesatan akidah dan khurafat.
3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran.
Karena akidah ini akan menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa
Dia sebagai Tuhan yang mengatur. Hakim yang Membuat tasyri. Oleh karena itu hatinya
menerima takdir, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak mencari pengganti yang lain.
4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan
bermuamalah dengan orang lain. Karena di antara dasar akidah ini adalah mengimani para
rasul yang mengandung mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
5. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan
beramal baik kecuali digunakannya dengan mengharap pahala serta tidak melihat tempat dosa
kecuali menjauhinya dengan rasa takut dari siksa. Karena di antara dasar akidah ini adalah
mengimani kebangkitan serta balasan terhadap seluruh perbuatan.
6. Mencintai umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah
untuk menegakkan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa perduli apa yang
akan terjadi untuk menempuh jalan itu.
7. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-individu maupun
kelompok-kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan.

Anda mungkin juga menyukai