Oleh:
Kelompok 3
MENGETAHUI, MENYETUJUI,
KEPALA DEPARTEMEN PEMBIMBING LAPORAN
MAGANG
MENGESAHKAN,
KEPALA SMK NEGERI PERTANIAN TERPADU PROV RIAU
Dra. SUDARTI, MM
NIP. 19641216 199003 2 004
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
OKULASI TANAMAN JERUK
Disusun Oleh:
Kelompok 3
RES HASANAH, SP
UNPTK. 9960763664300072
MENGESAHKAN
KEPALA SMK NEGERI PERTANIAN TERPADU PROV RIAU
Dra. SUDARTI, MM
NIP. 19641216 199003 2 004
KATA PENGANTAR
Puji syukur ucapan atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir Prakerin Kerja Lapangan (PKL) yang telah di laksanakan di BBIH
PANGAN DAN HORTIKUTUR Maksud dan tujuan di susunnya laporan akhir
praktik kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai bukti bahwasannya penyusun telah
melaksanakan, PKL yang di lakukan mulai tanggal 21 Juni 2021-11 Desember
2021. Dan juga persyaratan dalam mengikuti ujian semester VI di SMK Negeri
Pertanaian Terpadu Provinsi Riau.
Selesainya penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan tulus
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Tinggi yang hanya dengan
kenikmatan dariNya penulis diberi kemudahan dan kesempatan dalam
menyusun Laporan Magang ini pada tahun 2021.
2. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya dalam
segala hal baik apapun.
3. Ibu Dra. Sudarti, MM selaku kepala sekolah SMK Negeri Pertanian
Terpadu Provinsi Riau.
4. Bapak sasongko S.Pi selaku Ketua jurusan agribisnis tanaman pangan dan
hortikultura SMKN pertanian terpadu provinsi riau
5. Ibu res hasanah, SP selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL)
SMKN pertanian terpadu provinsi riau.
6. Bapak Muhaji.SP selaku pimpinan Balai Benih Induk Hortikultura
Padang Marpoyan Provinsi Riau yang telah memberikan izin untuk dapat
melaksanakan magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL).
7. Bapak Joko Prayitno.SP sebagai koordianator sekaligus pembimbing
lapangan yang telah menyediakan tempat dan waktu, serta banyak
memberikan bimbingan dan arahan serta pelajaran hingga selesainya
laporan ini.
i
8. Seluruh rekan kerja di Balai Benih Induk Hortikultura Padang Marpoyan
Provinsi Riau yang telah terlibat memberikan bantuan dan pengalaman
selama kegiatan magang berlangsung.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
4.1 Hasil.................................................................................................................23
4.1.1 Program Okulasi Terlaksana.....................................................................23
iii
4.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Okulasi.........................................................27
4.2 Pembahasan......................................................................................................28
4.2.1 Alat dan bahan..........................................................................................28
4.2.1 Pemilihan Batang Bawah..........................................................................29
4.2.2 Persiapan Batang Bawah..........................................................................29
4.2.3 Pemilihan Mata Entres.............................................................................30
4.2.4 Penyayatan...............................................................................................31
4.2.5 Pengikatan Tempelan/Pengikatan.............................................................31
4.2.6 Pemotongan Batang Pokok.......................................................................31
4.2.7 Langkah-langkah Cara Okulasi Tanaman Jeruk.......................................32
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................33
5.2 Saran................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................35
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kata hortikultura (hortriculture) berasal dari bahasa latin, yaitu hortus yang
berarti kebun dan colere yang berarti menumbuhkan (terutama sekali
mikroorganisme) pada suatu medium buatan. Secara harfiah, hortikultura berarti ilmu
yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun atau tanaman sayuran, buah-
buahan, bunga-bungaan dan tanaman hias serta tanaman obat. Orang yang ahli
mengenal hortikultura dikenal sebagai hortikulturist (Ashari 1995).
1
vitamin A dan protein (lelly,2004). Sejauh ini ketersediaan buah jeruk di dalam
negeri belum mencukupi kebutuhan. Konsumsi buah jeruk pada tahun 2001 hanya
3,8 kg/kapita/tahun. Rendahnya konsumsi antara lain disebabkan oleh rendahnya
produks jeruk diindonesia (soeroto,2003).
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi sekaligus kualitas buah jeruk
dengan menyediakan bibit unggul. Untuk mendapatka bibit ungul, tanaman
diperbanyak secara vegetatif, atau gabungan antara vegetatif untuk batang atas dan
generatif untuk batang bawah (abdurrahman,2007). Perbanyakan tanaman jeruk
secara vegetatif dapat dilakukan sacara cangkok, merunduk dan stek. Tanaman yang
berasal dari perbanyakan vegertatif ini memiliki sifat sama dngan induknya. Namun,
tanaman tidak mempunyai akar tunggang sehingga mudah rebah. Perbanyaka secara
gabungan anatara vegetatif dan generatif dapat dilakukan dengan cara okulasi,
sambung pucuk, dan susuan, yang bertunjuan menggabungkan sifat sifat baik dari
batang atas dan batang bawah (pracaya,1992).
Dari uraian diatas maka penuis tertarik untuk melakukan praktek keja
lapangan di Balai Benih Induk Hortikultura Padang Marpoyan Pekanbaru dengan
2
judul : “ perbayakan tanaman jeruk ( citrus sp. ) secara Vegetatif dengan teknik
okulasi di Balai Benih Induk Hortiultura Pekanbaru”.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari kerja pratek ini adalah sebgai berikut :
3
Marpoyan dijalan kharuddin nasution simpang 3 kecamatan bukit raya kota
pekanbaru.
1. Siswa/i mengisi form kerja praktek beserta persyaratan yang harus dilengkapi
Pekanbaru.
7. Apabila Kerja Praktik telah selesai dilaksanakan wajib membuat laporan yang
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
5
2. Meningkatkan kemampuan tenaga sumber daya manusia (SDM) tanamn
pangan dan hortikultura.
3. Mendorong peran swasta dalam mengembangkan dan meningkatkan
produksi maupun bisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura (Dinas
perkebunan 2017
KTU UTP
BENIH KASI BENIH
KEPALA BBI
MUHAJI , SP
PENGELOLA SDM
JOKO PRAYITNO,
SP
1.Ir SUGITO
2. BOSTON
6
4. HADI.
5. RONI FAJAR.
2.YAMINATO
LING. KEAMANAN
PENDOPO
1.YANERI
DONI H. S,PDI. 2. RIYADI
3. RIKI P.
4.LERMAN
7
jarngan, seperti pisang, nanas, dan anggrek. Adapun arah pengembangan UPT benih
TPH ini, sebagai berikut
2.5.1 SARANA
Menurut KBBI, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media. Mulyasa (2004: 49) memaparkan
bahwa yang disebut dengan sarana belajar merupakan segala peralatan yang secara
langsung digunakan oleh guru atau siswa dalam proses belajar mengajar contohnya
seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta media pembelajaran. Selain itu,
menurut Tholib (2000: 97) sarana pendidikan adalah peralatan yang secara langsung
yang dapat mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan,
labolatorium, dan sebagainya.
8
Adapun sarana yang dimiliki oleh BBIH, adalah sebagai berikut :
Gedung perkantoran
9
Gudang benih bawang
Gerbang Agrowisata
Alsintan BBIH
Green house
Rumah karyawan
11
Gambar 9. Ruah karywan
Mess
Prosesing
Mushola
12
Pendopo
Lahan sawah
13
2.5.2 PRASARANA
Museum alsintan
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina
dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang
lalu,jeruk sudah tumbuh di indonesia baik secara alami atau dibudidayakan.
Tamanan jeruk yang ada di indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang
mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali (Julian,2008).
Jeruk adalah tanaman asli (Indigenous) dari Benua Asia khususnya dari India
dan Cina. Banyak spesies jeruk yang telah dibudidayakan di daerah subtropik. Jeruk
dan kerabatnya termasuk kedalam famili Rutaceae yang meliputi banyak genera (roy
dan goldschmidt, 1996). Pada dasarnya jeruk dapat dikelompokkan menjadi 3
berdasarkan manfaatnya yaitu :
Di indonesia, sejarah tanaman jeruk tidak begitu dikenal. Tanaman jeruk yang
dikenal sekarang ini adalah merupakan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda.
Mereka mendatangkan jeruk jeruk manis dan keprok dari Amerika ,Italia. Namun
sampai sekarang beberapa jenis jeruk indonesia tidak begitu jelas dari negara mana
asalnya. Terutama jenis jeruk siam,jeruk garut dan jeruk batu. Kemungkinan lain
bahwa indonesia beberapa tahun yang lalu telah menerima bibit bibit dari negara
Cina maupun India, Birma dan Vietnam. Sedangkan untuk jenis jeruk grape fruit dan
van ouick,manis besar, jeruk pacitan dikatakan asli dari pulau jawa. Pernyataan ini
besar sekali kemungkinannya bahwa sebelum Belanda berusaha untuk
memperbanyak jenis jeruk di Indonesia, jenis jenis tersebut diatas sudah ada
(AAK,1944).
15
3.2 KLASIFIKASI TANAMAN JERUK
divisi : spermatophyta
subdivisi : angiospermae
kelas : dicotyledonae
ordo : rutales
familia : rutaceae
genus : citrus
spesies : cirtrus.sp
Tanaman jeruk memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang
tumbuh cukupdalam bisa mencapai kedalaman 4 meter lebih (bibit berasal dari biji).
Akar serabut tumbuh agak dangkal, akar serabut (akar lateral) memiliki 2 tipe, yaitu
akar cabang yang berukuran besar dan akar serabut yang berukuran kecil.Pada akar
serabut yang kecil hanya terdapat bulu akar. Sel sel akar tanaman jeruk sangat
lembut dan lemah sehingga sulit tumbuh pada tanah yang keras dan padat (cahyono,
2005).
Batang tanaman jeruk berkayu dan keras. Batang jeruk tumbuh tegak dan
memiliki percabangan serta ranting dan jumlahnya banyak sehingga dapat
membentuk mahkota yang tinggi hingga mencapai 15 meter atau lebih. Cabang
tanaman jeruk ada yang tumbuh tegak bersudut lebih dari 45 derajat dan ada yang
besudut kurang dari 45 derajat, tergantung jenisnya. Batang tanaman ada yang
berduri dan ada yang tidak, batang tanaman jeruk berkualitas halus, warna kulit
batang kecoklatan (cahyono,2005).
16
Daun tanaman jeruk termasuk daun tunggal, berbentuk bulat telur(oval),
memiliki tangkai daun pendek. Daun terdiri dari dua bagian, yaitu lembaran daun
besar dan kecil. Ujung daun runcing,demikian juga pangkalnya juga meruncing,
tetapi daun agak rata, helai daun agak kaku dan tebal. Permukaan daun bagian atas
mengandung lapisan lilin, pektin, licin dan mengkilat berwarna hijau tua dan
memiliki tulang tulang daun menyirip, sedankan permukaan daun bagian bawah
berwarna hijau muda (cahyono,2005).
Bunga tanaman jeruk tergolong bunga sempurna, yaitu dalam satu bunga
terdapat kelamin jantan dan betina. Tanaman jeruk berbunga tunggal, tetapi kadang
kadang 2-4 (majemuk), bunga tanaman jeruk berbentuk lintang dan memiliki tipe
bunga radikal simetris. Bunga berbau harum dan banyak mengandung nektar
(cahyono,20005). Tanaman jeruk berbunga majemuk. Bunga keluar pada ketiak daun
pada ujung batang. Tangkainya pendek dan daun pelindungnya kecil. Kelopak
berbetuk cawan bulat telur. taju bunga ada 5 lembar, berbentuk bulat telur panjang
kearah pangkal,ujungnya menyempit, warnanya putih (sarwono,1986).
Buah jeruk berbentuk bulat sampai gepenng dan memiliki ukuran yang
bervariasi tergantung dari jenis. Buah jeuk terdiri dari kulit luar (albedo), kulit dalam
(flafedo), segmen (endocarp), yang terdiri dari gelembung gelembung kecil berisi
cairan yang berbungkus oleh semen (endocarp), berwarna orange,lunak,teksturnya
halus banyak mengandung air dan rasanya manis sampai agak asam segar. Dalam
satu bauah jumlah segmen buah berkisar antara 8-15 tergantung pada varietas
(cahyono,2005).
1. Iklim
a. Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan
buah.
17
b. Tergantung pada spesiesnya,jeruk memerlukan 5-6 atau 9 bulan basah
(musim dingin).Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan
buah agar tanahnya tetap lembab.
c. Temperatur optiomal anatar 25-30 C namun masih dapat tumbuh normal
pada suhu 38° C.Jeruk keprok memerlukan temperatur 20 C.
d. Semua jenis tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.
e. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
2. Persyaratan Tanah
a. Tanah yang baik adalah lempung sampai berpasir dengan fraksi liat7-
27%,debu 25-50%, dan pasir <50%,cukup humus,tata air dan udara baik.
b. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk.
c. Derajat kesamaan yang cocok 5,5-6,5 dengan pH optimum 6.
d. Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150-200 cm dibawah
permukaan tanah.Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50
cm.Tanaman jeruk memyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
e. Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki
kemiringan sekitar 30° .
3. Ketinggian Tempat
Tanaman jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai
tinggi dan berbuah baik pada ketinggian 700 sampai 1200 m dpl.
18
3.6 MACAM MACAM TANAMAN JERUK
19
Ciri ciri jenis jeruk siam madu ini rasanya manis, kulit tipis dan mudah
dikupas, ukurannya relatif lebih kecil dibanding dengan keprok
lainnya,buahnya berbentuk buat dengan ujung buah bundar
20
asalnya dari dataran rendah, tidak menutup kemunkinan keprok terigas dapat di
kembangkan di dataran tinggi. Badan penelitian dan pengembangan
pertaian(balitbangtan) berupaya mengembangkan terigas di kebun percobaan kliran
di kota batu, jawa timur. Penanaman jeruk ini telah dilakukan pada akhir tahun 2012
dan saat ini dalam masa produksi dan segera memasuki musim panen. Pertumbuhan
jeruk ini sangat baik dan buahnya pun cukup lebat hasil dari penerapan informasi
teknologi yang telah di hasilkan balitbangta. Hal ini menunjukkan bahwa terigas
mampu tumbuh dan berkembang di dataran rendah. Sistem pengelolaan kebun harus
benar bnar di perhatikan untuk mencegah serangan hama dam penyakit. Adapun ciri-
ciri jeruk keprok terigas yaitu ukuran buahnya 80-300gr/buah. Rasanya manis
dengan kadar gula 11°brix dengan aroma yang kuat dan khas. Warna daging buahnya
kuning kemerahan dan bertekstur daging buah halus.
21
kurang disukai oleh konsumen indonesia. Oleh karna itu puerlu dilakukan perbaikan
kualitas buah dapat bersaing dengan jeruk import.
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
23
Gambar 4.2 Batang Bawah yang dipili oleh Penulis
24
Gambar 4.4 membuat jendela batang bawah
25
Gambar 4.6 menutup okulasi menggunakan plastik es
7) Hasil Okulasi
Sukses atau tidaknya okulasi dapat dilihat setelah 21 hari (3 minggu) usai
proses okulasi tersebut. Mengenai waktu, tidak boleh kurang dari 21 hari,
karna menghindari faktor kegagalan dalam proses okulasi, begitujuga
tidak boleh lebih, karena akan menyebabkan hasil okulasi tanamannya
mati. Hal yang dapat menandakan bahwa okulasi tanaman berhasil,
ditandai dengan tumbuhnya mata tunas yang berwarna hijau. Hal ini
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 4.5
26
Apabila kita sudah berhasil menempelkan,pada batang induk
tanaman,sebaiknya kita potong saja,hal ini supaya tanaman yang kita tempel tersebut
lebih cepat pertumbuhanya.bisanya,cara serta teknik okulasi sendiri menyambungkan
pada sebuah tanaman yang sama jenisnya.berikut ini penyebab okulasi tanaman
sering gagal akibat dan penyebabnya.
1. Dalam teknik kita memotong mata tunas dengan batang induk tidak
serasi.akibatnya saat kita melakukan penempelan mata tunas dan batang
induk tidak menyambung secara rapat dan sempurna.
2. Jangan menggunakan mata tunas yang tua maupun terlalu muda.hal ini juga
sangat mempengaruhi keberhasilan dalam kita melakukan teknik
Okulasi.sebaiknya di pilih tanaman yang pas.
Adapun keuntungan dan kelemahan yang harus diketahui setelah dan sebelum
melakukan okulasi adalah sebagai berikut:
27
A. Keuntungan okulasi
Persiapan benih relatif lebih cepat.
Proses pembuahan dan perkembangbiakan lebih cepat.
Produktivitas yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan
perbanyakan dengan biji.
Pertumbuhan tanaman lebih seragam
Proses pemanenan lebih mudah dan tersusun.
Proses penangganan hama dan penyakit lebih mudah.
B. Kelemahan okulasi
Membutuhkan pengetahuan dan pengalaman mengenai okulasi.
Terkadang hasil okulasi yang dihasilkan tidak optimal.
Terkadang tidak ada kecocokan dengan batang bawah dan batang atas,
meski satu famili dan genus.
Peluang kegagalan dalam penyambungan cukup besar, dibandingkan
dengan perbanyakan menggunakan biji.
Adapun syarat yang harus diperhatikan sebelum melakukan okulasi adalah
sebagai berikut:
4.2 Pembahasan
28
Alat yang digunakan selama proses okulasi berlangsung adalah gunting stek,
pisau okulasi dan plastik. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.6
Pisau okulasi atau cuter, untuk melakukan tekhnik okulasi ini pisau atau cuter
harus seteril dan tajam.
Plastik okulasi atau jika tidak ada bisa pakai plastik biasa kemudian ditarik
hingga panjang dan tips, ingat! plastik juga harus bersih.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah batang bawah, batang atas serta mata
tunas atau entres.
Batang bawah memegang peranan yang sangat penting dalam proses okulasi.
Kesalahan pemilihan dan penggunaan batang bawah dapat menurunkan produksi
hingga 40%. Batang bawah ditumbuhkan dari biji. Biiji dapat berasal dari kebun biji
yang kedua induknya diketahui atau juga berasa dari kebun produksi yang dirawat
dengan baik. Biji yang digunakan sebagai calon batang bawah adalah biji yang
minimal salah satu induknya diketahui. Biji sapuan tidak dianjurkan karena kedua
pohon induknya tidak diketahui secara jelas. Pohon yang sudah berumur 15-25 tahun
menghasilkan biji yang memiliki daya kecambah optimal. Batang yang bawah harus
memiliki daya tumbuh yang baik, kompatibel dengan batang atas, berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan dan hasil batang atas, memiliki sistem perakaran yang
baik dan tahan terhadap angin serta organisme pengganggu akar.
29
Tanaman yang akan di jadikan batang bawah hatus memenuhi kriteria.
diantaranya ;
Harus memiliki perakaran yang kuat, untuk menopang pohon diatasnya dan
mencari air dan nutrisi dari dalam tanah.
Batang yang kuat
Sehat
Besar batang tanamn sesuai umurnya
Tahan terhadap kekurangan air dan kelilebihan air
Untuk syarat yang sama-sama harus terpenuhi dari batang bawah dan entres
adalah sama-sama kambium sedang aktif, sehinga kulit dan entres sama-sama mudah
dikelupas dari kayu. Untuk menjadikan kambium tanaman aktif maka bisa dipupuk
satu minggu sebelumya, pada saat kambium tanaman aktif dapat kita lihat atau yang
ditandai tanaman sedang bertunas. Jangan memilih tanaman pada saat dormansi atau
tanaman yang sedang tertidur, dan tanaman tidak melakukan pembelahan sel yaitu
tanaman tidak mati juga tidak bertumbuh. Karena pada saat itu kulit sama-sama sulit
di pisahkan dari kayu.
Dalam mencari mata tunas maka ada beberapa kriteria yang harus
diperhatikan untuk memperoleh hasil okulasi yang sempurna, kriteria pemilihan
entres tanaman yang baik antara lain :
30
Cari entres yang mudah dipisahkan dari batang, jangan mencari mata tunas
yang sulit dipisahkan dari batang, karena biasanya akan gagal.
4.2.4 Penyayatan
Buat sayatan batang bawah sepanjang 1-2 cm, pada ketinggian kurang lebih
30 cm dari pangkal batang. Lakukan penyayatan dari atas ke bawah, sayat sebagian
lapisan kayunya, potong kulit sayatan namun sisakan sedikit kulit sayatan untuk
menyisipkan batang atas atau entres. Selanjutnya, ambil mata tunas dari batang
entress lalu buat sayatan sepanjang 1-2cm. Lakukan pemotongan dari bawah mata
tunas, lalu tempelkan mata tunas pada batang bawah yang sebelumnya telah di sayat.
Pengikatan ini bisa menutup bakal mata tunas atau tidak menutupnya.
Keduanya mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri. Untuk yang tidak
menutup mata tunas. Ikatan harus kuat namun jangan sampai merusak kambium atau
ikat jangan terlalu kuat agar kambium tidak memar. Dan jangan sampai bergeser-
geser saat pengikatan karena dapat menyebabkan kambium terkoyak. Air jangan
sampai bisa masuk ke tempelan entres dan batang bawah karean akan menyebabkan
busuk dan gagalnya okulasi.
Kelebihanya jika saat mata tunas tumbuh maka tidak perlu repot
membukanya.
Kelemahannya akan mudah di serang hama pengangu tanaman.
31
4.2.7 Langkah-langkah Cara Okulasi Tanaman Jeruk
Jika telah terpenuhi beberapa syarat-syarat diatas lanjut ke praktek cara
okulasi tanaman jeruk.
1. Iris batang bawah dengan besar sesuaikan besar dari batang. Dan jarak
kurang lebih 20cm dari tanah atau bisa juga sesuai selera..hehe, Cukup diiris,
jangan ditarik dulu untuk menjaga agar kambium tidak kering.
2. Lanjut ke pemisahan entris dari kayunya, bentuk seperti persegi panjang.
Panjang bisa 2-3cm lebar sesuaikan besar sayatan batang bawah nantinya.
3. Setelah entres dipisahkan, kembali lagi ke batang bawah. Tarik irisan yang
telah dilakukan tadi, tarik 2-3cm sesuaikan panjang entres, kemudin kulit
yang ditarik tadi dipotong sepertiganya, gunanya untuk meletakan entres agar
tidak jatuh saat pengikatan.
4. Setelah ditarik kemudian diletakan entres diantara kayu dan kulit semua
praktek ini usahakan dilakukan dengan cepat dan cekatan.
5. Lanjut ke pengikatan, ikatan harus kuat namun jangan sampai merusak
kambium atau ikat jangan terlalu kuat agar kambium tidak memar. Dan
jangan sampai bergeser-geser saat pengikatan karena dapat menyebabkan
kambium terkoyak. Air jangan sampai bisa masuk ke tempelan entres dan
batang bawah karean akan menyebabkan busuk dan gagalnya okulasi.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pemaparan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
menempel atau okulasi adalah salah satu jenis perbanyakan secara vegetatif buatan.
Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi memberikan hasil yang lebih baik
dibanding dengan stek dan mencangkok karena okulasi dilakukan pada tanaman
dengan perakaran yang baik serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit
dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah lezat, tetapi mempunyai
perakaran yang kurang baik. Salah satu tanaman yang dapat di okulasi adalah
tanaman puring.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman dengan cara
okulasi. Kelebihannya adalah dapat diperoleh tanaman dengan produktifitas yang
tinggi, ada beberapa warna di satu pohon, tanaman memiliki sifat yang baru,
pertumbuhan tanaman yang seragam, penyiapan benih relatif singkat. Sedangkan
kelemahannya adalah terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal
terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas
(entres) dan bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi
kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat
besar.
5.2 Saran
1. Perbanyakan okulasi pada tanaman jeruk Sebaiknya dilakukan dengan cara
memperhatikan diameter batang bawah dan batang atas serta ketajaman pisau
yang digunakan harus maksimal. Dan juga perbanyakan tanaman vegetatif
okulasi dapat dilihat dari teknik dan cara caranya yang baik, tetapi lebih
baiknya lagi ditingkatkan supaya tercapai hasil yang lebih oktimal.
2. Dalam mengokulasi tanaman sebaiknya dilakukan pada saat kulit batang
bawah maupun batang atas mudah dikelupas dari kayunya. Dan jangan
melakukan okulasi pada saat musim hujan, sebab tempelan bisa kemasukan
air. Apabila tempelan kemasukan air, kemungkinan keberhasilan okulasi
sangat kecil . Dengan mengetahui syarat tanaman yang dapat di okulasi dan
33
faktor- faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan okulasi, hendaknya
dapat dijadikan bekal baik oleh mahasiswa maupun masyarakat luas dalam
mengokulasi tanaman sehingga kegagalan dalam mengokulasi tanaman dapat
diminimalizir.
34
DAFTAR PUSTAKA
35