Anda di halaman 1dari 20

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
GUS POR (GUNNER SEED PORTABLE)
MESIN ALTERNATIF UNTUK KEMUDAHAN TANAM JAGUNG

Diusulkan oleh:
Antoni Arga 120342400175/2011
Muhamad Arifin 100533402602/2010
Syifaul Fuada 100534402715/2010

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Gunner Seed Portable (Guspor) Mesin


Alternatif Untuk Kemudahan Tanam
Jagung

2. Bidang Kegiatan : Sarana dan Prasarana Pertanian


3. Ketua Pelaksana Kegiatan /Penulis
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan/Program Studi : Teknik Mesin/S1 PTM
d. Universitas/Institute/Politeknik : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah dan No Tel/Hp : Jalan Bendungan Sutami Gang 2 No. 38
Malang/085647335065
f. Alamat email :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah : Perum Bumi Tunggul Wulung Indah F-4
Malang
d. No Telp/HP : 08155522727

Malang, 23 Oktober 2013


Menyetujui,
Sekretaris Jurusan Biologi Ketua Pelaksana Kegiatan

() (Antoni Arga )
NIP NIM

Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Drs. H. Sucipto, M.S.) ()


NIP 19610325 198601 1 001 NIP
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................. iv
Daftar Tabel .................................................................................................... v
Daftar Lampiran ............................................................................................... vi
Ringkasan ......................................................................................................... 1

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......... .......................................................................... 2
1.2 Tujuan Khusus.............................................................................. ...... 3
1.3 Keutamaan Penelitian ......................................................................... 4
1.4 Luaran yang Diharapkan..................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kondisi Lapangn Petani Jagung ......................................................... 4
2.2 Penelitian yang Relevan Pengembangan Mesin Jagung..................... 5
2.3 Gunner Seed Portable ....................................................................... . 6

III. METODE PELAKSANAAN ................................................................. 6

IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ................................................................................. . 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................. . 8

V. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9


DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ......................................................... vi


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................... vii
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana Dan Pembagian Tugas ........ viii
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .................................................. ix
Lampiran 5. Gambaran Teknologi Yang Hendak Diterapkembangkan........... x
1

RINGKASAN

Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan sebagai


sumber karbohidrat kedua setelah beras yang sangat berperan dalam menunjang
ketahanan pangan, dan kecukupan pasokan pakan ternak. Pada kurun waktu 2000-
2006, bila disandingkan data produksi dan total kebutuhan jagung nasional maka
dapat diketahui bahwa produksi jagung nasional dibawah total kebutuhan jagung
nasional. Masih rendahnya produksi jagung nasional, sementara kebutuhan
meningkat pesat menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam pemenuhan
kebutuhan jagung.
Permasalahan teknis yang akan diatasi dalam penanaman jagung supaya
produktivitas jagung lebih tinggi untuk pemenuhan kebutuhan. Permasalahan
yang saat ini terjadi pada pelaksanaan tanam jagung, secara rinci dimulai dari 1)
proses tanam, 2) waktu tanam dan kedalaman taman dan 3) pemupukan, yang
masing-masing ada prosedur tersendiri agar hasil panen jagung sesuai dengan
yang diharapkan petani.
Mesin-mesin untuk membantu kemudahan tanam jagung masih belum bisa
menyelesaikan permasalahan terkait teknis penanaman jagung dikarenakan mesin
yang sekarang ini harganya belum bisa terjangkau oleh semua elemen petani,
penggunaan mesin masih membutuhkan bahan bakar, sehingga menambah biaya
operasional lagi, dan besarnya mesin tanam jagung yang sulit untuk dibawa ke
lading persawahan.
Gunner seed Portable (Guspor) merupakan pengembangan dari pemikiran
yang telah ada, kinerja alat ini mengacu pada cara bercocok tanam jagung yang
baik menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul bahwa jarak antar
bedengan 75 -80 cm, jarak antar tanaman pada bedengan 20 -25 cm dan kerapatan
yang dianjurkan 53.333 tanaman/ha. Fitur yang ada pada Guspor yakni dengan
adanya tambahan berupa plat yang berukuran 20 -25 cm dari jarak tanam setelah
penembakan benih jagung. Sehinnga kerapatan tanaman jagung akan mencapai
sekitar 53 tanaman/ha.
Untuk mencapai tujuan program, dilakukan tiga tahap pelaksanaan
diantaranya 1) tahap planning, dilakukan pengumpulan data mulai data daerah
penanam jagung, permasalahan penanaman jagung, identifikasi mesin penanam
jagung yang sudah ada. Data-data selanjutnya dianalisis untuk dilakukan
perumusan atau mapping.; 2) tahap desain, meliputi perumusan garis besar bahan
pembentukan mesin, desain rangka mesin dan buku panduan pemakaian mesin.
Tahap ini dilakukan oleh ahli mesin (dosen) dan konsultasi ke pihak Litbang yang
ada di kampus; dan 3) tahap implementasi, tahapan ini hasil bahan pembentukan
mesin, desain rangka mesin dan buku panduan pemakaian mesin dikembangkan
atau diimplementasikan menjadi produk luaran, dan 4) tahap monitoring dan
evaluasi, tahap akhir dari metode pelaksanaan yang bertujuan mengamati
keterlaksanaan dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan program.
2

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan sebagai
sumber karbohidrat kedua setelah beras yang sangat berperan dalam menunjang
ketahanan pangan, dan kecukupan pasokan pakan ternak (Zubachtirodin, et al.,
2007). Perkembangan produksi jagung nasional pada periode 1985-1998
mengalami peningkatan sebesar 4.99% per tahun. Sementara peningkatan luas
panen dan produktivitasnya masing-masing sebesar 2.27 % dan 2.72 % per tahun.
Pada periode 1998-2009, peningkatan produksi jagung nasional lebih tinggi yaitu
sebesar 5.45% per tahun, meskipun peningkatan luas panen jagung relatif lebih
rendah yaitu 1.1 % per tahun, dan hal ini disebabkan oleh peningkatan
produktivitas jagung yang cukup tinggi yaitu sebesar 4.34% per tahun (BPS,
2010).
Pada kurun waktu 2000-2006, bila disandingkan data produksi dan total
kebutuhan jagung nasional maka dapat diketahui bahwa produksi jagung nasional
dibawah total kebutuhan jagung nasional. Masih rendahnya produksi jagung
nasional, sementara kebutuhan meningkat pesat menyebabkan terjadinya
ketimpangan dalam pemenuhan kebutuhan jagung. Oleh karena untuk mencukupi
berbagai kebutuhan akan bahan jagung telah dilakukan impor jagung pada kurun
waktu tersebut dengan kisaran antara 226 ribu 1.8 juta ton (FAO, 2009). Bahkan
pada tahun 2010 (data GPMT, Desember 2010), impor jagung mencapai 1.5 juta
ton. Dan realisasi impor jagung hingga Agustus 2011 menembus 2.2 juta ton dan
sampai akhir tahun mencapai 2.5 juta ton (Kompas, 2011).
Permasalahan teknis yang akan diatasi dalam penanaman jagung supaya
produktivitas jagung lebih tinggi untuk pemenuhan kebutuhan. Pelaksanaan tanam
jagung secara rinci dimulai dari 1) proses tanam, 2) waktu tanam dan kedalaman
taman dan 3) pemupukan, yang masing-masing ada prosedur tersendiri agar hasil
panen jagung sesuai dengan yang diharapkan petani.
Dari pernyataan diatas hal yang ingin diatasi masalah proses tanam, waktu tanam
dan kedalaman tanam. Sebagaimana data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul (2012) Jarak tanam jagung yang baik adalah (1) jarak antar
bedengan 75 -80 cm, (2) jarak antar tanaman pada bedengan 20 -25 cm, dan (3)
3

kerapatan yang dianjurkan 53.333 tanaman/ha. Serta pemaparkan tentang


prosedur tanam yang baik, yakni (1) pada tiap lubang di isi 1 (satu) benih jagung
dan (2) kedalaman tanam tergantung pada jenis tanah, kelembapan dan suhu, pada
kondisi penanaman yang baik kedalaman ideal adalah 5 cm
(http://dipertahut.bantulkab.go.id/berita/).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncullah sebuah ide untuk
mengembangkan mesin kemudahan dalam menanan jagung yang nantinya bisa
membantu para petani dan harapannya mesin ini nantinya bisa menarik minat para
petani untuk bertanam jagung atau biji-bijian, sehingga krisis pangan terutama
jagung dapat teratasi dan bisa meningkatkan produksi jagung dalam negeri.

1.2 Tujuan Khusus


Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan dalam
PKM Peneltian ini adalah :
1. Mengetahui mesin penanam jagung (GUSPOR) bisa diterapkan
2. Mengetahui kelebihan GUSPOR dibandingkan dengan mesin-mesin tanam
jagung yang sudah ada sebelumnya
3. Mengetahui jawaban yang diberikan oleh GUSPOR terkait permasalahan
yang dihadapi para petani ketika musim tanam jagung tiba.

1.3 Luaran yang Diharapkan

2. Prototipe Alat yang siap digunakan di lapangan


3. Jurnal Ilmiah hasil rancangan dan pembuatan alat ini serta penelitian dalam
penerapannya dimasyarakat disusun untuk diikutkan dalam jurnal ilmiah.
4. Paten karya tentang alat tanam jagung GUSPOR

1.4 Keutamaan Pengembangan


Ketutamaan penelitian ini adalah: (1) Dapat membentuk mahasiswa yang
produktif serta bertanggung jawab terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. (2) Dapat membantu masyrakat petani untuk penanaman jagung yang
lebih mudah dan efisien. (3) Dari pihak dinas pertanian sebagai alat baru yang
dihasilkan dari pemikiran anak negeri yang bisa dijadikan sebagai alat bantu
dalam penanaman jagung yang bisa disosialisaikan ke masyarakat. Dan (4) hasil
5

dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan khazanah kepustakaan yang
berkaitan dengan alat penanaman jagung dan sebagai referensi tambahan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kondisi Lapangan Petani Jagung
Di dunia pangan jagung merupakan salah satu produk pertanian yang
diproduksi untuk membantu mengimbangi padi dan gandum. Kebutuhan akan
konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin
meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakin meningkatnya
jumlah penduduk Indonesia. Jawa timur merupakan provinsi yang menghasilkan
produksi jagung terbesar di Indonesia yakni 5 (lima) Ton juta per/tahun (sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung).
Dalam pemanfaatannya jagung juga dapat digunakan sebagai salah satu
sumber karbohidrat yang kaya akan protein, sebagai bahan dasar aau bahan olahan
untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol, asam organik, makanan kecil dan
industri pakan ternak. Pakan ternak untuk unggas membutuhkan jagung sebagai
komponen utama sebanyak 51, 4 % (sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul). Proses pelaksanaan tanam jagung secara rinci dimulai dari 1)
proses tanam, 2) waktu tanam dan kedalaman taman dan 3) pemupukan, yang
masing-masing ada prosedur tersendiri agar hasil panen jagung sesuai dengan
yang diharapkan petani.
Terkait dengan poin pertama yakni proses tanam, pada tahap ini
kebanyakan teknologi yang digunakan oleh sebagian masyarakat indonesia masih
konvensional yaitu masih menggunakan teknologi sumber daya manusia. Jika
yang di inginkan petani jagung adalah unggul dalam persaingan pemasaran
dengan biaya minim, tentunya di perlukan sebuah metode jitu. Penaman jagung
dengan tenaga manusia tentunya memakan waktu, biaya dan tenaga manusia yang
banyak.
2.2 Penelitian yang Relevan Pengembangan Mesin Jagung
Yunius Girry Wijaya pada tahun 2011 dalam skripsinya yang berjudul
Pembuatan Alat Tanam Benih Jagung Otomatis Berbasis Mikrokontroller.
Penelitian ini dirancang sebuah mesin otomatis penanam jagung dengan kapasitas
6

kerja alat 11.63 jam/ha dengan kapasitas lapang teoritis 0.101 ha/jam dan
kapasitas lapang efektif 0.086 ha/jam. Rata-rata kedalaman lubang yang
dihasilkan 3.65 cm dan rataan penjatahan benih tiap lubang 1 benih/lubang,
sedangkan untuk sistem penggerak roda tunggal adalah daya dorong manusia
dengan bantuan mikrokontroller dan sensor magnet yang terpasang oleh dudukan
sensor sebagai sistem penjatahan, untuk sumber tenaga bantu alat ini
menggunakan sumber listrik dc berasal dari accu. Dalam penerapan di masyarakat
dimana para petani menanam jagung biasanya dengan 3 benih jagung dalam
lubang, dan masih dibutuhkan tenaga listrik dalam pengoperasiaannya.

Tarik Traktor mesin penanam benih jagung itu terbuat dari besi yang
dikembangkan oleh Made Dasnaya. Roda depan berupa piringan ganda yang
berfungsi untuk membuat alur tanam. Sedangkan roda belakang seperti roda
pengeras jalan, diameter 40 cm, fungsinya sebagai roda penggerak. Ketika traktor
dijalankan, mesin penanam bekerja dengan membuat lubang tanam, lalu
memasukkan benih, dan menutup lubang tanam. Saat mesin dijalankan pembuka
alur berupa piringan ganda akan membuat lubang tanam sedalam 5 cm. Sehingga
biji jagung dalam kotak penampung jatuh ke dalam lubang tanam. (Sumber:
http://tanitajir.wordpress.com/tanam-jagung-sehektar-5-jam/). Ketika mesin ini
diterapkan di masyarakat dalam penjalanannya masih memakai bahan bakar dan
ketika ingin memiliki dimungkin harus mengeluarkan biaya cukup mahal,
sehingga masih memberikan beban pada para petani.

Alat penanaman jagung yang diproduksi di luar negeri pun menggunakan


alat yang besar. Memang dari segi kecepatan tanam dan kepresisian lebih
maksimal. Namun dari segi ukuran kurang praktis, tentunya bila dipandang dari
segi ukuran harganya relatif mahal.

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3


7

Gambar 1-3 merupakan contoh alat penanam jagung yang diproduksi dari
berbagai negara, Gambar 1 produksi JISUNG Co., Ltd. (korea selatan), Gambar 2
produksi Talleres Sobrino, S.L. (spanyol), dan Gambar 3 dari turki.
BAB IV
PEMBAHASAN

2.3 Gunner Seed Portable


Karya Gunner seed Portable ini merupakan pengembangan dari
pemikiran yang telah ada, kinerja alat ini mengacu pada cara bercocok tanam
jagung yang baik menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul:
Jarak tanam jagung
1. Jarak antar bedengan 75 -80 cm
2. Jarak antar tanaman pada bedengan 20 -25 cm
3. Kerapatan yang dianjurkan 53.333 tanaman/ha.

Gunner seed Portable mempunyai fitur untuk melakukan hal demikian,


yakni dengan adanya tambahan berupa plat yang berukuran 20 -25 cm dari jarak
tanam setelah penembakan benih jagung. Sehinnga kerapatan tanaman jagung
akan mencapai sekitar 53 tanaman/ha.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul juga memaparkan
tentang prosedur tanam jagung yang baik, yakni:

1. Pada tiap lubang di isi 1 (satu) benih jagung


2. Kedalaman tanam tergantung pada jenis tanah, kelembapan dan suhu,
Pada kondisi penanaman yang baik kedalaman ideal adalah 5 cm.
Sumber (http://dipertahut.bantulkab.go.id/berita/)

Dengan tenaga manusia hal tersebut sulit di lakukan, karena tingkat


konsentrasi dan kemampuan manusia terbatas. Gunner seed Portable didesain
seperti pistol yang mengeluarkan 1 (satu) buah jagung, sehingga tidak akan
terdapat lebih dari 1 (satu) benih jagung yang tertanam. Pengaturan penembakan
jagung juga akan diuji coba beberapa kali sehingga mendapatkan daya tembak
yang mampu mencapai kurang lebih 5cm.
Nilai plus Gunner seed Portable adalah dari segi ukuran praktis, ringan,
mudah dibawa serta mudah dioperasikan oleh semua kalangan. Proses yang
dilakukan akan lebih sederhana sehingga tidak menuntun orang untuk memiliki
8

keahlian. Ditambah lagi Penggunaannya yang bersifat continue, artinya dapat


digunakan seterusnya.
Gunner seed Portable juga sesuai dengan jenis tanah apapun karena dari
segi pemakainnya alat tidak menyentuh tanah secara langsung (Desain alat pada
Lampiran Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkan).
Untuk lebih jelasnya berikut akan di terangkan cara kerjanya:
Gus Por (Gunner Seed Portable) sebuah inovasi alat untuk membantu dalam
proses penanaman jagung di kalangan para petani. Untuk gambaran secara singkat
mengenai alat ini sebagai berikut:
1. Alat ini bekerja hampir mirip dengan cara kerja yang terdapat pada airsoft
gun. Tetapi dengan beberapa modifikasi yang membuat alat ini tidak
mengandung unsur berbahaya. Pada saat menarik piston ke arah belakang.
Bersamaan dengan mundurnya piston, katub peluru di magazin membuka dan
menempatkan sebutir peluru pada laras.
2. Ketika piston sampai ujung belakang track gear sampai pada bagian yang
tidak bergigi sehingga piston berbalik ke depan dengan cepat oleh dorongan
pegas. Gerakan piston ini memampatkan udara di ruang kompresi (warna
kuning) dan mendorong peluru yang telah siap di laras untuk meluncur.
3. Motor pada gearbox tersebut berputar dengan rpm yang sangat tinggi dan
torsi yang cukup besar. Oleh karena itu keseluruhan gerak berulang-ulang
tersebut di atas dapat berlangsung dengan sangat cepat (matic mode).
4. Alat ini mampu melakukan dua pekerjaan sekaligus. Cara kerja Gunner seed
Portable seperti mainan pistol, yakni benih ditembakkan menggunakan udara,
sehingga pengguna tidak perlu melubangi terlebih dahulu.
5. Alat ini mempunyai tambahan berupa plat yang berukuran 20-25 cm dari
jarak tanam setelah penembakan benih jagung. Sehingga kerapatan jagung
akan mencapai sekitar 53 tanaman per hektar.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tahap Planning
Pada tahap awal ini pertama-tama dilakukan adalah pengumpulan data.
Data-data yang akan dikumpulkan yaitu terkait dengan daerah para penanam
9

jagung, permasalahan dalam penanaman jagung, identifikasi mesin penanam


jagung yang sudah ada. Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis
untuk kemudian dilakukan perumusan atau mapping.

3.2 Tahap Desain


Hasil dari pengumpulan data planning yang telah dianalisis, selanjutnya
dilakukan main mapping desain GUSPOR. Meliputi perumusan garis besar bahan
pembentukan mesin, desain rangka mesin dan buku panduan pemakaian mesin.
Tahap ini dilakukan oleh ahli mesin (Dosen) dan konsultasi ke pihak Litbang yang
ada di kampus. Hasil rumusan ini selanjutnya akan dikembangkan dan menjadi
acuan untuk desain pengembangan.

3.3 Tahap Implementasi


Pada tahapan ini hasil bahan pembentukan mesin, desain rangka mesin
dan buku panduan pemakaian mesin dikembangkan atau diimplementasikan
menjadi produk luaran. Tahap bahan pembentukan mesin, desain rangka mesin
dilakukan oleh peneliti (kelompok pkm) dan dikonsultasikan dengan pakar mesin
serta untuk implementasinya bekerja sama dengan pihak Litbang yang ada di
kampus. Untuk buku panduan GUSPOR dikerjakan peneliti (kelompok pkm) dan
dikonsultasikan dengan Dosen, serta dicetak ketika sudah memenuhi standard
yang ditentukan.

3.4 Tahap Monitoring dan Evaluasi


Tahap monitoring dan evaluasi merupakan tahap akhir dari metode
pelaksanaan yang bertujuan mengamati keterlaksanaan dan mengevaluasi proses
dan hasil pelaksanaan program.
DAFTAR PUSTAKA

BPS Jawa Timur.2010. Jawa Timur Dalam Angka 2009. BPS Jawa Timur,
Surabaya.

FAO. 2009. Data Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung.www.fao.org


(20 Oktober 2011).

Departemen Pertanian. Basis Data Statistik Pertnian. Query Indikator. 2010.


http://database.deptan.go.id/bdsp/newind.asp. [12 februari 2011]

Dieter GE. 2000. Engineering Design: A Material and Processing Approach. 3rd
edition. McGraw-Hill Companies, Inc. United States.

Kompas online. 2011. Impor Jagung Tembus 2,2 Juta Ton. Senin, 10 Oktober
2011.www. kompasonline.com.10 Oktober 2011

Munayo AW. 2010. CO Seeder Alat Tanam Benih Presisi dan fleksibel.

Purwono dan Hartono R. 2007. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Richey CB, Jacobuson P and Hall CW. 1961. Agricultural Engineers Hand Book.
Mc Graw Hill. New York.

Sularso dan Suga K. 2004. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.
Pradnya Paramita. Jakarta.

Zubachtirodin, M. S. Pabbage dan Subandi. 2007. Wilayah Produksi dan Potensi


Pengembangan Jagung Dalam Sumarno,et.al.(Editor).Jagung: Teknik
Produksi dan Pengembangan:464-473.Puslitbang Tanaman Pangan,Badan
Litbang Pertanian, Bogor.
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Antoni Arga
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 PTM
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
/Seminar Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah.

Malang, 23 Oktober 2013


Pengusul

Antoni Arga
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota II
1 Nama Lengkap Muhamad Arifin
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 Pendidikan Teknik Informatika
4 NIM 100533402602
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 05 Pebruari 1992
6 Email arifnsaputra@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 085733437429

A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Ngulanan II SMP Negeri 6 MA Negeri 1
Bojonegoro Bojonegoro
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 1998-2004 2004-2007 2007-2010
Lulus

B. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
/Seminar Tempat

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah.

Malang, 23 Oktober 2013


Pengusul

Ryan Hilman Aziz


Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota III
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Syifaul Fuada
gelar)
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro
4 NIM 100534402715
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 18 Juli 1992
6 E-mail fsyifaul@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085 755 136 100

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi MI Subulussalam Blawe MTsN Puwoasri SMKN 1 Kediri
Jurusan Teknik Elektronika
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah /Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempa
1 Indonesia Renewable Energy and Conversion of Exhaust of GTG Into Electrical Jakarta, 21-23
Energy Conservation Conference and Energy As Alternative Renewable Energy for Agustus 2013
Exhibition (EBTKE-CONEX) 2013 Supplying DC Industry Installations
2 Seminar Nasional Rekayasa Energi, Studi Awal Pembuatan Helmcharge Helm Bandung, 18
Mekatronik, dan Teknologi (RIMTEK) Penghasil Listrik DC dengan Memanfaatkan September 2013
Kendaraan 2013 Energi Matahari (Photovoltaic Cells) dan Angin
3 Seminar Nasional Pengaplikasi Aplikasi Pengelolaan Data Pelayanan Jakarta, 21Septembe
Telematika (SINAPTIKA) 2013 Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kota Blitar 2013

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun
1 Juara III Lomba Gagasan dan Rancangan Politeknik Negeri Malang 2013
Kreatif tingkat Nasional Smarg Grenn House

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah.

Malang, 23 Oktober 2013


Pengusul

Syifaul Fuada
Lampiran 5. Gambaran Rencana Awal Teknologi yang Hendak
Diterapkembangkan

1
4
7

2
5
Keterangan pada Gambar 6:
3 1. Tempat penampung biji jagung sebanyak 2 kg
2. Pipa Lubang keluar dari biji jagung yang akan
masuk ke lubang tanah
6 3. Pegas tuk pengoperasian gunner seed
4. Badan rangka gunner seed

Gambar 6. Desain Sementara Inovasi Mesin 5. Gear box

Penanam Jagung Gus Por 6. Baterai 8.4 V


7. Plat pengatur jarak antara lubang satu dengan
lubang yang lain.

Gambar 7. Desain 3D Sementara Inovasi Mesin Penanam Jagung Gus Por

Anda mungkin juga menyukai