Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

MENANAM BENIH JAGUNG


Dosen Pengampu : Ir. Ernita., MP.

DI SUSUN OLEH :

Nama : Damara Muhammad Arfan


Npm : 224110104
Kelas : Agroteknologi (2B)
Mata Kuliah : Dasar-dasar Agroteknologi

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2022/20233
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Damara Muhammad Arfan


NPM : 224110104
Kelas : Agroteknologi 2 B

Menyetujui :

Dosen Pengampu Asisten Dosen

Ir. Ernita.MP Maruli Tua,SP.,M.SI

I
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi
penulis dalam menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Karena tanpa rahmat dan
ridho-Nya penulis tidak akan mampu menyelesaikan tugas mata kuliah Dasar-
Dasar Agroteknologi ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kelak kita nantikan.
Tugas ini berisi tentang “ Laporan Praktikum Menanam Benih Jagung ”
pembahasan yang memaparkan tentang praktikum itu sendiri. Semoga tugas ini
dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya.
Tugas ini diharapkan dapat di manfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai
materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan, selain
itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua
orang tua, teman-teman dan semua.

Pekanbaru, 27 juni 2023

Damara Muhammad Arfan

II
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................I
KATA PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR ISI.........................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. TUJUAN...............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................4
BAB III BAHAN DAN METODE....................................................................................7
a. Waktu dan Tempat..............................................................................................7
b. Bahan dan Alat.....................................................................................................7
c. Pelaksanaan Praktikum.......................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................10
A. Tinggi Tanaman.................................................................................................10
B. Umur Berbunga..................................................................................................10
C. Umur Panen........................................................................................................11
D. Jumlah Tongkol..................................................................................................11
E. Lilit Tongkol.......................................................................................................12
F. Panjang Tongkol................................................................................................12
G. Berat Tongkol.................................................................................................12
H. Berat Baris Biji Per Tongkol.........................................................................13
BAB V PENUTUP..........................................................................................................14
A. KESIMPULAN...................................................................................................14
B. SARAN................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
LAMPIRAN...................................................................................................................17

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang


kedudukanya adalah sebagai sumber utama karbohidrat,protein dan juga merupakan
bahan baku utama industry pakan ternak serta industry lainnya,dan merupakan
komoditas penting dalam upaya diversifikasi pangan.Sehingga mempunyai potensi
yang besar untuk meningkatkan pendapatan petani dalam pertumbuhannya tanaman
jagung banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor antra lain faktor jarak tanam yang
juga turut menentukan produksi.
Jagung menempati posisi penting dalam perekonomian nasional karena
merupakan sumber karbohidrat dan bahan baku industri pakan dan pangan. Di
samping bijinya, biomas hijauan jagung diperlukan dalam pengembangan ternak sapi.
Kebutuhan jagung dalam negeri untuk pakan sudah mencapai 4,9 juta ton pada tahun
2005 dan menjadi 6,6 juta ton pada tahun 2009 (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2009). Produksi Jagung Gorontalo tahun 2010 sebanyak 674.193 ton, sedngkan Angka
Sementara (ASEM) produksi jagung periode Januari – April 2011 diperkirakan
sebanyak 285.339 ton. Selanjutnya angka produksi jagung untuk tahun 2011 ini
diprediksi kurang lebih 686.344 ton. (BPS, 2011) Menurut Suprapto (1997), dalam
100 g bahan jagung mengandung 2,4 g protein, 0,4 g lemak, 6,10 g karbohidrat, 43 mg
kalsium, 50 mg fosfor, 1,0 mg besi, 95,00 IU vitamin A dan 90,30 g air. Selain
sebagai makanan pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak.
Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan
pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakin
meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Jagung merupakan bahan dasar/bahan
olahan untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol, asam organic, makanan kecil
dan industri pakan ternak. Pakan ternak untuk unggas membutuhkan jagung sebagai
komponen utama sebanyak 51,40%.
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.

1
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti
dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung
amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa,
untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih
rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga
dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah
menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu
perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan
baku casing komputer yang siap dipasarkan.
Penelitian oleh berbagai institusi pemerintah maupun swasta telah
menghasilkan teknologi budidaya jagung dengan produktivitas 4,5 - 10,0 ton/ha,
bergantung pada potensi lahan dan teknologi produksi yang diterapkan (Subandi dkk.,
2006). Salah satu faktor yang menyebabkan besarnya senjang hasil jagung antara di
tingkat penelitian dengan di tingkat petani adalah lambannya proses diseminasi dan
adopsi teknologi. Berbagai masalah dan tantangan perlu diatasi dalam diseminasi
teknologi. Teknologi yang didiseminasikan kepada petani pun harus memenuhi
sejumlah persyaratan. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam hal diseminasi teknologi
diperlukan untuk mendukung pengembangan agribisnis jagung. Selama periode tahun
2005 - 2009 pertumbuhan produksi tanaman jagung di Kabupaten Subang secara
konsisten mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2005 produksi jagung
sebanyak 18.795 ton biji pipilan kering, meningkat menjadi 26.263 ton biji pipilan
kering pada tahun 2009, terjadi peningkatan produksi padi sebesar 7.468 ton biji
pipilan kering, atau terjadi peningkatan produksi jagung sebesar 7,95% per tahunnya.
Jarak tanam turut menentukan produksi, Jarak tanam terlalu rapat berarti
jumlah tanaman persatuan luas sangat besar sangat besar akan berakibat nmenurunkan
hasil , dan juga sebaliknya apabila digunakan jarak tanam terlalu lebar tidak akan
diperoleh produksi yang maksimal. Oleh karena itu sebelum ditetapkan harus
diadakan penelitian lebih dahulu berapa jarak tanam yang tepat untuk dapat

2
menghasilkan tingkat produktivitas yang optimal. Jarak tanamn yang digunakan
tergantung banyak faktor terutama kesuburan tanah dan variable yang akan ditanam.

B. TUJUAN
Mengetahui pengaruh jarak tanam jagung, mengetahui umur jagung dari
penanaman hingga penen, dan mengetahui identifikasi jenis-jenis pupuk yang
digunakan dalam menanam jagung.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jagung (Zae Mays L.) masih satu keluarga dengan gandum dan padi merupakan
tanaman asli benua Amerika. Selama ribuan tahun, tanaman ini menjadi makanan pokok
penduduk suku Indian di Amerika. Christopher Columbus merupakan orang yang berjasa
menyebarkan jagung ke seluruh dunia. Setelah menemukan benua Amerika secara tidak
sengaja pada tahun 1492, saat kembali ke negara asalnya, Spanyol, Columbus membawa
tanaman jagung dan beberapa tanaman asli lainnya dari benua tersebut, seperti cabai dan
tomat (Budidaya Jagung Hibidra, 2007).

Jagung menyebar ke seluruh penjuru dunia dan dibudidayakan oleh para petani di
banyak negara termasuk di Indonesia. Di negara Indonesia, jagung pertama kali datang pada
abad 17, dibawa oleh Bangsa Portugis, sejak kedatangannya, tanaman ini menjadi tanaman
pangan utama kedua setelah padi yang ditanam hampir oleh seluruh petani di Nusantara. Bagi
petani yang mengalami kegagalan panen padi karena serangan hama, menanam jagung
alternatif untuk mendapatkan keuntungan atau minimal untuk menutup kerugian (Budidaya
Jagung Hibrida, 2007).

Tahap paska panen jagung terdiri dari pemipilan, pengeringan, pengemasan dan
pemasaran. Setelah dipetik biasanya dilakukan proses pengupasan dan pemipilan jagung
dikupas pada saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai. Pengupasan
dilakukan untuk menurun kadar air didalam tongkol dan kelembaban sekitar biji tidak
mengakibatkan kerusakan biji atau tumbuhnya cendawan. Setelah dikupas jagung dilakukan
pemipilan.

Pemipilan dapat menggunakan tangan atau alat pemipil jagung bila jumlah produksi
relatif sangat besar. Setelah pemipilan, jagung dijemur sampai kering. Pengringan jagung
dapat dilakukan secara alami dan buatan, secara alami jagung dijemur dibawah sinar
matahari, selama 4-5 hari agar kadar air berkisar 14%. Penjemuran dilakukan dilantai dengan
alas anyaman bambu atau layar. Setelah penjemuran dilakukan pemisahan antara biji jagung
dengan kotoran dengan tujuan tidak menurunkan kualitas jagung. Setelah bersih dari kotoran,

4
dilakukan pengemasan sesuai tujuan pasar. Umumnya, kemasan yang digunakan berupa
karung dengan berat antara 50-60 kg.

Menurut Purwono dan Hartono (2005) bahwa hampir seluruh tanaman jagung
memiliki nilai ekonomis, secara umum, beberapa manfaat bagian-bagian tanaman jagung
dijelaskan sebagai berikut:

a) Batang dan daun muda untuk pakan ternak.


b) Batang dan daun tua untuk kompos dan kayu bakar.
c) Batang jagung untuk lanjaran untuk turus dan pulp/ bahan kertas.

Selain sebagai bahan pangan, jagung juga menjadi campuran pakan ternak, bahan
ekspor non migas, serta bahan baku pendukung industry. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Bahan pangan
Bagi sebagian besar masyarakat indoneia, jagung sudah menjadi komsumsi
sehari hari. Biasanya jagung dibuat dalam bentuk makanan seperti nasi jagung, bubur
dan makanan tradisioal yang bahannya dari jagung. Di Provinsi Jawa Tengah makanan
tradisional yang terkenal Nasi Jagung dan Grontol memiliki bahan dasar dari komoditi
jagung.

2. Bahan Pakan Ternak


Jagung merupakan salah satu bahan campuran pakan ternak. Bahkan,
dibeberapa pedesaan jagung sebagai bahan pakan utama. Biasanya jagung dicampur
bersama bahan pakan lain seperti dedak, shorgun dan tepun ikan. Pakan berbahan
jagung biasanya diberikan pada ternak ayam, itik dan puyuh. Di Kabupaten Tegal
pakan berbahan jagung diberikan pada kuda yang digunakan sebagai alat transportasi
sejenis dokar atau bendi.

3. Bahan Baku Industri


Banyaknya beredar produk olahan jagung dipasar, produk olahan jagung
tersebut umumnya berasal dari industri skala rumah tangga hingga industri besar.
Secara garis besar, beberapa industri yang mengolah jagung menjadi produk sebagai
berikut :

5
a) Industri giling kering, yaitu menghasilkan tepung jagung.
b) Industri giling basah, yaitu menghasilkan pati, sirup dan gula jagung.
c) Industri destilasi dan fermentasi yaitu industri yang menghasilkan etil
ethanol, aseton, asam laktat, asam sitrat, gliserol dan sebagainya.

Secara umum biji jagung terdiri dari empat bagian utama, yaitu kulit luar,
lembaga (ger), mahkota (crown) dan endosterm yang warnanya lebih pekat
dibandingkan dengan bagian bagian lainnya. Kulit ari mengandung karbohidrat tidak
larut (bukan pati), lilin dan zat zat organik, lembaga mengandung banyak minyak.
Bagian mahkota pati yang tidak terikat kuat pada matriks protein (glutein).

Komposisi utama yang menyusun biji jagung adalah sebagian besar terdapat
dalam endospermnya. Pati adalah suatu polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua
komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Berdasarkan komposisi patinya,
maka jagung dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :

1) Jagung manis (sweet corn), kadar gulanya tinggi disamping kadar patinya
sehingga waktu muda rasanya manis. Biji jagung manis kelihatan
transparan.
2) Jagung ketan (waxy corn) atau disebut juga jagung pulen. Sebagian besar
pati jagung terdiri dari amilopektin, yang didalam pemasakan menjadi
lengket.

6
BAB III
BAHAN DAN METODE

a. Waktu dan Tempat

a) Waktu : Praktikum di laksanakan dari tanggal 18 Maret - 19 Juni 2023.


b) Tempat : Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Agroteknologi ini dilaksanakan
di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, jalan
Kaharuddin Nasution Km 11, Kelurahan Simpang tiga, Kecamatan Bukit
Raya, Kota Pekanbaru.

b. Bahan dan Alat

 Bahan
1) Benih Jagung
2) Pupuk NPK Organik
3) Pupuk Kandang

 Alat
1) Gembor
2) Garu
3) Cangkul
4) Meteran
5) Tali Rapia
6) Alat Tulis

c. Pelaksanaan Praktikum

7
1. Persiapan Lahan Praktikum
Lahan praktikum dibersihkan, terutama dari rerumputan dan sampah-sampah
untuk menekan pertumbuhan gulma yang terdapat disekitar lokasi praktikum.

2. Persiapan Bahan Praktikum


 Pupuk Kandang
Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang
diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur
tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk
hijau. Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran
bahan bakunya. Pupuk kandang di peroleh dari peternakan ayam yang berada
di jalan tropong, Pekanbaru. Pupuk kandang yang diperlukan dalam praktikum
sebanyak 200gr/lobang tanam.

 Pupuk NPK Organik


Pupuk NPK Organik diperoleh dari toko pertanian binter di jalan
Marpoyan, Pekanbaru. Kebutuhan dosis pupuk NPK Organik sebanyak 10gr
atau setara 1 tutup botol aqua/tanaman.

 Benih Jagung
Dalam praktikum benih jagung manis yang digunakan adalah merk
paragon.

3. Penanaman
Benih jagung manis yang dipakai sebaiknya kualitas yang terbaik. Penanaman
dilakukan pada sore hari karena pada sore hari sangatla produktif untuk
penanaman dan melakukan penyiraman.

4. Pemberian pupuk dasar dan susulan


 Pupuk Kandang

8
Pemberian pupuk kandang dilakukan satu minggu sebelum
penanaman, dilakukan dengan cara menaburkan di media tanam sesuai dengan
perlakuan. Dosis pupuk kandang yang digunakan 200gr/lo ang tanam.

 Pupuk NPK Organik


Pemberian pupuk an organik ini di aplikasikan sebanyak satu kali pada
saat tanam, dengan cara melingkar disekitar batang tanaman denga jarak 5 cm
dari batang.

5. Pemeliharaan
 Penyiraman
Penyiraman dilakukan selama praktikum 2 kali dalm satu hari yaitu
pagi dan sore hari sampai pertumbuhan vegetative jagung manis selesai.
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor. Jika intesitas hujan
tinggi dan tanah dalam kondisi yang cukup air maka penyiraman tidak lagi
diperlukan.

 Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menekan pertumbuhan gulma disekitar
tanaman secara manual dengan mencabut gulma atau membersihkan dengan
cangkul. Penyiangan ini bertujuan agar tanaman tidak bersaing dengan gulma
dalam penyerapan unsur hara dan air. Penyiangan dilakukan pada saat jadwal
praktikum.

 Pengendalian Hama dan Penyakit


Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan dua cara yaitu
mekanis dan kimia.

6. Panen
Pemanenan dilakukan dengan kriteria rambut jagung manis berwarna coklat
dan ujung tongkol jagung manis sudah terisi penuh. Pemanenan dilakukan dengan
cara mencabut buah jagung pada ujung tongkol jagung secara perlahan.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tinggi Tanaman
Pada pengamatan tinggi tanaman ini dilakukan pada saat tanaman mulai
berumur sekitar 2 minggu setelah tanam, pengamatan selanjutnyadengan interval 1
minggu sekali sampai munculnya bunga. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan
dengan menggunakan penggaris atau meteran, dan di perhatikan perkembangan setiap
minggunya, sehingga kita dapat mengetahui seberapa besar perkembangan jagung
yang diamati, dan pada setiap pengamatan interval, data setiap tanaman dicatat dan
kemudian disajikan dalam bentuk tabel, berikut tabel tinggi tanaman.

Sampel Tinggi Tanaman (cm)


B. U
14 hari 21 hari 43 hari 50 hari 56 hari
m
1 6 10 124 190 210
u
2 6,5 12 122 193 213
r
3 6 11 120 195 215
4 8 12 118 183 203
Rata-rata 6,6 11,2 121 190,2 210,2
Berbunga
Pengamatan terhadap umur berbunga dilakukan dengan menghitung hari berapa
tanaman telah mulai mengeluarkan bunga. Pengamatan dilakukan jika 50% dari
jumlah populasi per plot telah mengeluarkan bunga. Bunga pada tanaman jagung tidak
tumbuh secara bersamaan, pertumbuhan bunga dapat dipengaruhi dari beberapa hal,
salah satunya adalah, hama & penyakit sehingga pertumbuhan jagung menjadi
terhambat, dan ada juga tanaman yang mengalami kematian, dan dilakukan
penyisipan, setelah dilakukannya penyisipan maka pertumbuhan tidak merata dengan
tanaman jagung lainnya.

10
Sampel Umur Berbunga (Hari)
1 49
2 50
3 51
4 49
Rata-rata 50,2

C. Umur Panen
Hasil panen jagung tidak semua berupa jagung tua/matang secara fisik,
tergantung dari tujuan panen. Tingkat kemasakan buah jagung dapat dibedakan dalam
4 tingkat : masak susu,masak lunak, masak tua, dan masak kering/masak mati.
Ciri jagung manis yang siap dipanen adalah:
1) Umur panen adalah 70-76 hari setelah penanaman
2) Jagung siap dipanen dengan tongkoladalah mulai mengering yang ditandai
dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.
3) Biji kering, keras, dan mengikat, apabila ditekan tidak membekas

No Sampel Umur Panen ( HST )


1 I 73
2 II 73
3 III 73
4 IV 73
Rata-rata 73

D. Jumlah Tongkol
Pada praktikum kali ini di dalam plot saya terdapat setiap satu tanaman jagung
mempunyai tongkol sebanyak 1-2 buah. Tongkol jagung ditutup oleh daun kelobot.

Sampel Jumlah Tongkol


1 2
2 1
3 1
Rata-rata 1

11
E. Lilit Tongkol
Diameter batang tanaman jagung adalah sekitar 4 sampai 6 sentimeter.

Sampel Lilit tongkol

1 5
2 4
3 6
Rata rata 4

F. Panjang Tongkol
Panjang tongkol mencapai 18-20 cm dengan diameter tanpa kelobot mencapai
5-6 cm. Warna biji jagung kuning cerah dengan jumlah 14-16 baris per tongkolnya.
Jagung manis varietas ini umumnya tahan terhadap penyakit bercak daun dan karat
daun.

Sampel Panjang Tongkol

1 16

2 18

Rata-rata 17

G. Berat Tongkol
Pengamatan dilakukan dengan cara menimbang dari masing-masing sampel
tanaman jagung. Pada praktikum kali ini, berat masing-masing buah dari tanaman tidak
merata, dikarenakan adanya tanaman yang disisip sehingga tumbuhnya tidak merata,
dan ada juga tanaman yang tidak mengalami panen, dikarenakan tanaman tersebut mati
dimakan ulat. Berikut tabel berat buah dari tanaman jagung.

12
No Sampel Berat Tanaman Jagung (g)
1 I 500
2 II 550
3 III 500
4 IV 600
Rata-rata 537

H. Berat Baris Biji Per Tongkol


Setiap tongkol terdiri dari 10 hingga 16 baris biji dengan total 200-400 biji
dalam satu tongkol. Uniknya, jumlah biji dalam satu tongkol selalu berjumlah. Berat
kering yang paling tinggi pada biji jagung dibagian tengah yaitu rata-rata 23,93 gram,
diikuti biji dari pangkal tongkol rata-rata 21 gram dan yang paling rendah pada biji
yang berasal dari ujung tongkol, yaitu rata-rata 16,07 gram.

No Sampel Berat biji per tongkol


1 1 20
2 2 22
3 3 21
Rata rata 21

13
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Tinggi tanaman pada tanaman sampel yang berjumlah 4 sampel semuanya dapat
tumbuh dengan baik. Tanaman jagung yang tertinggi pada sampel III yaitu 215
cm. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
eksternal adalah faktor iklim seperti hujan. Tanaman sangat membutuhkan cahaya
matahari untuk fotosintesis dan pemberian pupuk kandang dan NPK Organik
dengan dosis yang tepat, ulat dan hama juga sangat berpengaruh kepada tanaman
sehingga tidak semua tanaman memiliki tinggi yang sama. Adapun faktor internal
yang mempengaruhi yaitu gen dan benih tidak sempurna.

2. Semua sampel dapat tumbuh dengan baik. Tanaman jagung yang paling cepat
berbunga yaitu pada sampel III yaitu 51 HST. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi
tanah yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tersebut. Pemberian pupuk
Organik dan NPK organik dengan dosis yang tepat juga membantu ketersediaan
unsur hara dalam tanah agar tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang.

3. Umur panen pada tanaman semuanya dapat tumbuh dengan baik. Tanaman jagung
di panen secara bersamaan pada tanggal 19 juni 2023, tidak ada jagung yang
disisip maupun belum waktunya panen. Hal ini dipengaruhi dengan perawatan
yang baik dan teratur serta pemberian pupuk Organik dan NPK organik yang tepat
untuk membantu proses pertumbuhan tanaman. Daun yang lebar juga
mempengaruhi proses fotosintesis.

14
B. SARAN
Diharapkan pada praktikum yang akan datang, para mahasiswa/i dapat
melakukan budidaya tanaman pangan lainnya. Agar para mahasiswa UIR dapat
mengerti banyak tentang budidaya tanaman, dan bisa berguna untuk semua orang.
Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan para mahasiswa/I dapat lebih meningkatkan
keamanan agar tidak kehilangan hasil panen.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Kandungan Nutrisi Dan manfaat Jagung Manis. https://www.tips


caramanfaat.com/kandungan-nutrisi-dan-manfaat-jagung-manis-589.html.

Anonim. 2007. Manfaat Pupuk Kcl. https://manfaat.co.id/manfaat-pupuk-kcl.

Anonim. 2011. Pengertian Pupuk Urea Dan Karakteristiknya. https://


pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-pupuk-urea-dan-karakteristiknya/.

Anonim. 2016. Pengertian Umum Pupuk Npk. https://materipengetahuanumum.


blogspot.co.id/2016/06/pengertian-umum-pupuk-npk-pupuk-majemuk.html.

Rudi H. Paeru,S.P., Trias Qurnia Dewi, S.P.2017. Panduan praktis budidaya jagung, Penebar
Swadaya, Jakarta.

Putu Budi Adnyana, Ida Bagus Putu Aryana, 2000, Morfologi Tumbuhan, Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Singaraja

Setyamidjaya, Djoehana. 2000. Budidaya dan Pengolahan Persiapan. Kanisius. Yogyakarta.

Widyastuti, Yustina E. dan Adisarwanto T. 2002. Meningkatkan Produksi jagung di Lahan


Kering, sawah, dan pasang surut. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Antara Riau. 2015. Produksi Jagung Riau. https://www.antarariau.com/berita/75484/ bps-


produksi-jagung-riau-mencapai-30870-ton.

Akmad. 2016. Taksonomi Tanaman Jagung Lengkap. https://www.akhm


adshare.com/2016/12/taksonomi-tanaman-jagung-lengkap-dengan.html.

Petani. 2013. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung. https://www.petanihebat.com/syarat-tumbuh-


tanaman-jagung/.

Riswandi, dkk. 2014. Teknik Budidaya Jagung Dengan Sistem Organik Dilahan Marjinal.
Bengkulu : UNIB PRESS.
Sari, Shinta, T. Rosmawaty Dan Hecules Gultom. 2012. Jurnal: Dinamika Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Islam Riau Volume 28 Halaman141-148.

16
LAMPIRAN

1. Jadwal kegiatan Praktikum

NO KEGIATAN Tahun 2023


Maret April mei Juni
1 Persiapan Lahan
2 Persiapan Bahan

3 Pemupukan Dasar
4 Penanaman

5 Pemberian Perlakuan
NPK Organik,kandang
6 Pemeliharaan

Penyiraman
Penyiangan
Pengendalian Hama
7 Pengamatan
8 Panen
9 Laporan

17
DOKUMENTASI

Pembukaan lahan dan pembuatan plot Perendaman benih jagung

Penyemprotan pestisida
Penyiangan

18
Pemberian pupuk NPK Organik Mulai tumbuh tongkol

19
Hasil panen

Pemanenan

20

Anda mungkin juga menyukai