WAHYUNIAR
105730409813
MAKASSAR
2017
SKRIPSI
WAHYUNIAR
105730409813
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
“Allah akan meninggikan orang –orang yang beriman di antaramu dan orang –
orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah mengetahui apa
(profesional dan ahli ) . barang siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk
keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Karya sederhana ini
Terkhusus untuk kedua orang tuaku, yang telah memberikan dukungan, perhatian,
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
kesempurnaan tanpa adanya bantuan dan dorongan serta doa dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
secara khusus kepada kedua orang tua tercinta dan terkasih Ayahanda Hasaning
dan Ibunda Halifa yang sangat berjasa dan senantiasa membesarkan, merawat
memberikan pendidikan sampai pada jenjang saat ini, yang tidak pernah bosan
mendoakan, menyemangati dan motovasi serta bantuan moril maupun materil, dan
tak lupa kasih sayang yang tak hentinya beliau berikan kepada saya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Saya juga menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini. khususnya
kepada :
Muhammadiyah Makassar.
vii
2. Bapak Ismail Rasulong,SE.MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi &
Makassar.
selama ini.
8. Pihak-pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
viii
Peneliti hanya manusia biasa yang masi jauh dari sempurna. Apabila
terdapat kekurangan dalam penelitian ini peneliti memohon maaf. Oleh karena itu,
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan Tugas
Akhir Skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga Tugas Akhir Skripsi ini dapat
Penulis
Wahyuniar
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... x
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 6
x
4. Klasifikasi APBD .......................................................................... 17
D. Penelitian Terdahulu............................................................................ 31
E. Kerangka Fikir..................................................................................... 35
F. Hipotesis.............................................................................................. 36
C. Pembahasan ....................................................................................... 71
xi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 80
A. Kesimpulan ....................................................................................... 80
B. Saran .................................................................................................. 81
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 18. Ringkasan Analisis Kinerja Keuangan ABPD Kabupaten Sinjai .... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
prioritas, dan potensi daerah sendiri. Tujuan otonomi daerah adalah untuk
fiskal.
dan evaluasi pada semua aspek pemerintahan ini, pada akhirnya harus
daerah serta tugas pokok dan fungsi unit kerja harus disusun dalam struktur
1
2
tugas dan fungsi pokok sesuai dengan kondisi, potensi, aspirasi dan
No 58 Tahun 2005).
Daerah.
Pusat.
Sebagai tindak lanjut PP No. 58 tahun 2005, Menteri Dalam Negeri telah
titik perhatian terutama sisi belanja membutuhkan kinerja yang lebih baik,
pertumbuhan yang positif (5) varian belanja termasuk dalam kategori baik
kategori efisien.
5
keuangan daerah dan tingakt kemandirian daerah Kota Malang yang terus
membaik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka dalam hal ini
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
yang dapat memberikan informasi teoritis kepada pihak- pihak yang akan
2. Manfaat Praktis
pendapatan
3. Kebijakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keuangan Daerah.
Dalam arti sempit, keuangan daerah yakni terbatas pada hal-hal yang
berkaitan dengan APBD. Oleh sebab itu keuangan daerah identik dengan
dapat diartikan sebagai "semua hak dan kewajiban pemerintah yang dapat
dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang
maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah yang lebih tinggi
tersebut". Hak dan kewajiban daerah tesebut perlu dikelola dalam suatu
dari keuangan daerah yang dikelola langsung dan kekayaan daerah yang
8
9
Keadilan Anggaran, (e) Efisiensi dan Efektivitas Anggaran, dan (f) Taat
Asas".
kepentingan publik.
1. Pengertian APBD
dalam bentuk satuan uang untuk kurun waktu satu tahun tahunan dan
(2006: 47), "peranan penting anggaran dalam sektor publik berasal dari
11
dan kebijakan. kesamaan persepsi antar berbagai pihak tentang apa yang
akan dicapai dan keterkaitan tujuan dengan berbagai program yang akan
DPRD
Prioritas APBD
dan
Plafon
PEMDA Anggaran
Sementar
Kebijakan RAPBD
Umum APBD
SKPD RKA-SKPD
Rencana kerja dan anggaran disertai dengan perkiraan belanja untuk tahun
berikutnya setelah tahun anggaran yang sudah disusun. Rencana kerja dan
anggaran sebelumnya.
tujuan dan sasaran akan dicapai di tahun mendatang dan sekaligus juga,
pemerintah daerah.
sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam satu tahun anggaran. Oleh
tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis daerah
umum APBD
berjalan.
mendasari.
4. Klasifikasi APBD
Tahun 2006 terdiri dari 3 bagian yaitu Pendapatan daerah, Belanja Daerah,
1. Pendapatan Daerah
ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak
sebagai berikut:
a. Pajak Daerah
18
b. Retribusi Daerah
daerah/BUMD;
3. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau
2. jasa giro;
3. pendapatan bunga;
uang asing;
2. Dana Perimbangan
Jenis dana bagi hasil dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup:
mengikat.
pemerintah; dan
2. Belanja Daerah
sarana
Kelompok belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri
dari:
22
1. belanja pegawai;
2. bunga;
3. subsidi;
4. hibah;
5. bantuan sosial;
b.Belanja Langsung.
3. belanja modal.
sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi". Indikator kinerja adalah ukuran
(Mahmudi, 2007) :
dibawah jumlah yang dianggarkan, maka hal itu dinilai kurang baik. Apabila
target pendapatan dapat dicapai bahkan terlampaui, maka hal itu tidak
meningkat. Sebaliknya jika terjadi pertumbuhan yang negatif, maka hal itu
daerah. Semakin tinggi angka rasio ini menunjukka n pemerintah daerah semakin
dianggap baik apabila rasio ini mencapai angka minimal 1 atau 100%.
Sama halnya dengan analisis efisiensi PAD, untuk dapat menghitung rasio
efisien, dan efektif (value for money). Sejauh mana pemerintah daerah
perlu dan pengeluaran yang tidak tepat sasaran. Kinerja anggaran belanja
daerah dinilai baik apabila realisasi belanja lebih rendah dari jumlah yang
hal belanja daerah penting juga dianalisis keserasian belanja karena hal ini
stabilisasi.
lebih besar dari jumlah yang dianggarkan, maka hal itu mengindikasikan
Belanja
dari rasio efisiensi ini tidak bersifat absolut, tetapi relatif. Artinya tidak ada
standar baku yang dianggap baik untuk rasio ini. Kita hanya dapat
mengatakan bahwa tahun ini belanja pemerintah daerah relatif lebih efisien
D. Penelitian Terdahulu
lebih banyak pada belanja operasional (7) rasio efisiensi belanja termasuk
28
keuangan daerah dan tingkat kemandirian daerah kota Malang yang terus
membaik.
analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana. hasil penelitian ini
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota Pontianak pada era
yang diharapkan, baik dilihat dari sisi ekonomis, efisiensi dan efektivitas
maupun pertumbuhan.
baik ini dilihat dari varians pendapatan yang menunjukan belum adanya
mengelolah anggaran belanja sudah cukup baik ini dilihat dari tidak adanya
pemerintah Kota Bitung dalam khususnya pada PAD dilihat dari tingkat
dan belanja daerah kabupaten kutai kartanegara tahun 2010 sampai 2014.
APBD dianalisa melalui Rasio Pajak, Pajak Perkapita, Ruang Fiscal, dan
Tahun 2014 menunjukkan dari empat rasio yang digunakan tiga rasio yaitu
mengalami kenaikan.
31
METODE
JUDUL PENELITIAN HASIL
N0 PENULIS PENELITIAN DAN PENELITIAN
VARIABEL
PENELITIAN
1. Saputra, dkk kinerja keuangan Metode Hasil penelitian
(2016) pemerintah analisis menunjukan bahwa
daerah dalam deskriptif (1) varian
pengelolaan dengan rasio pendapatan termasuk
anggaran keuangan dalam kategori baik
pendapatan dan (2) rasio derajat
belanja daerah di desentralisasi
kabupaten termasuk dalam
jembranatahun kategori sangat
2010 – 2014 kurang (3) rasio
kemandirian
keuangan daerah
termasuk dalam
kategori rendah
sekali (4) rasio
pertumbuhan
pendapatan
menunjukan
pertumbuhan yang
positif (5) varian
belanja termasuk
dalam kategori baik
(6) rasio keserasian
belanja menunjukan
realisasi belanja lebih
banyak pada belanja
operasional (7) rasio
efisiensi belanja
termasuk dalam
kategori efisien.
belanja, mengalami
pertumbuhan kenaikan.
anggaran,
analisis
proporsional
E. Kerangka Fikir
suatu instansi dalam kurun waktu atau periode tertentu. Jika dihubungkan
keuangan.
daerah, maka dapat dinilai kinerja keuangan APBD secara umum, jika
yang sesuai target, maka dikatakan kinerja keuangan APBD adalah baik.
Analisis Kinerja
Analisis Keuangan
Keuangan Pendapatan
Belanja Daerah
Daerah
F. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah diduga bahwa kinerja keuangan pendapatan dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Daerah (BPKAD).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif yaitu jenis data yang berupa angka-angka yang dapat
menggunakan data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data
berupa data runtut waktu (time series) yaitu APBD dan laporan realisasi
anggaran. Kinerja Keuangan Daerah dapat terlihat dari dua hal utama, hal
38
39
(Mahmudi, 2010).
penyelenggaraan desentralisasi.
41
yang rendah.
Pendapatan Transfer
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah= ×100%
Total Pendapatan Daerah
pajak dianggap baik apabila rasio ini mencapai angka 100%. Sma
pajak.
Daerah meliputi:
2010).
jika rasio efisiensinya kurang dari 100 persen. Sebaliknya jika lebih
(Mahmudi, 2010).
Realisasi Belanja
Rasio Efesiensi Belanja = × 100%
Anggaran Belanja
45
BAB IV
Pada awalanya dulu Kantor Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah
Gubernur Sul-Sel sejak tahun 1950. Dengan keadaan kantor yang masih
memadai sarana dan prasarananya, dengan jumlah staf yang banyak sehingga
Sinjai Nomor 35 Tahun 2008 maka Kantor BPKAD dijadikan satu dengan
kantor dinas yang lainnya yang diantaranya Kantor Dinas Anggaran dan
Daerah. Tetapi karena ada Peraturan Bupati tahun 2008 maka kantor-Kantor
dinas tadi dijadikan satu dalam satu wadah yaitu Kantor Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah. Yang dimana nantinya kantor-kantor Dinas tadi
dipilah-pilah sesuai dengan bidangnya. Untuk segala aktifitas , jumlah staf dan
tersebut. Sejak turunnya Surat Bupati Sinjai, maka secara resmi Kantor
BPKAD menjadi Bidang Pendapatan. Dan mulai saat itu, terdapat beberapa
a. Bidang Anggaran
b. Bidang Perbendaharaan
c. Bidang Verifikasi
d. Bidang Akuntansi
45
46
nasional dan pembangunan daerah, dan dalam rangka upaya menjamin laju
makro, sementara kewenangan propinsi yang diatur pada pasal 3 ayat (2)
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1984 sudah tidak sesuai dengan jiwa dan
ditinjau kembali.
47
atas inisiatif dan kekuatan daerah itu sendiri. Guna mencapai tujuan tersebut,
Kabupaten Sinjai
Sinjai
informasi
Kab. Sinjai
kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah
dan Aset Daerah (BPKAD) Kab. Sinjai berbentuk Stuktur Organisasi Garis
dan Staf. Dimana jabatan tertinggi Kepala Dinas yang dibantu oleh Sekretaris
Dinas. Sekretaris Dinas sendiri membawahi beberapa Sub- Sub Bagian, yang
terdiri dari Sub Bag Perencanaan, Sub Bag Keuangan , dan Sub Bag Umum
yang setiap bidang nya dipimpin oleh kepala bidang masing – masing dimana
Susunan organisasi Badan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah, terdiri dari
a. Sekretariat :
b. Bidang Anggaran :
c. Bidang Perbendaharaan :
49
d. Bidang Akuntansi :
Kab. Sinjai
Tugas pokok dan Fungsi serta uraian Tugas Jabatan Struktural pada
Kepala Badan
Keuangan Daerah ;
1. Jabatan : Sekretariat
3. Bidang Perbendaharaan
4. Bidang Akuntansi
asset daerah. Menyusun standar satuan harga dan analisis standar belanja
daerah
kabupaten
kabupaten
pemerintah kabupaten
dokumen dinas
KEPALA BADAN
Dra. HJ. RATNAWATI ARIF M. Si
NIP. 19041204 199102 2 001
SEKRETARIAT
H. ARIS HASYIM, SE
NIP. 19630804 199803 1 013
SUB BIDANG PENYUSUNAN DAN SUB BIDANG SUB BIDANG PELAPORAN SUB BIDANG PENILAIAN
EVALUASI ANGGARAN PERBENDAHARAAN BELANJA II DAN PENGHAPUSAN
HASNIATI, SP AKMALUDDIN, S.Sos ARIF , SE IRFAN FARDA, S.Sos., M.Eng
NIP 19720610 200701 2 025 NIP 19771107 200701 1 008 NIP. 19800515 200904 1 003 NIP. 19860701 201001 1 002
53
BAB V
A. Hasil Penelitian
setujui Oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Bupati Sinjai.
APBD.
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
53
54
2011- 2015
Tabel 2.
APBD Kabupaten Sinjai Tahun 2011-2015 (dalam rupiah)
Tahun APBD Surplus/ Defisit
Anggaran Anggaran
Pendapatan Belanja
2011 579,196,939,085 556,120,118,990 23,076,820,094
2012 573,980,458,191 586,731,213,661 (12,750,755,470)
2013 655,418,136,813 686,776,210,245 (31,358,073,432)
2014 781,780,557,569 840,804,420,269 (59,023,862,700)
2015 987,023,084,226 1,073,450,554,896 (86,427,470,669)
Sumber : BPKAD Kab. Sinjai
Tabel 3.
Realisasi APBD Kabupaten Sinjai 2011-2015 (dalam rupiah)
Tahun Realisasi APBD Surplus/ Defisit
Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja
2011 578,312,835,154 527,680,265,062 50,632,570,091
2012 575,936,851,549 555,073,238,921 20,863,612,628
2013 662,485,048,302 633,158,289,351 29,326,758,951
2014 782,995,287,787 761,671,439,876 21,323,847,911
2015 985,110,700,579 926,688,086,441 58,422,614,138
Sumber : BPKAD Kab. Sinjai
c. Pendapatan daerah
penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas dan pada periode tahun
Tabel 4.
Realisasi pos-pos pembentuk pendapatan daerah (dalam rupiah)
Pendapatan Asli Pendapatan Lain- lain
Tahun Daerah transfer pendapatan yang sah
2011 17,509,803,128 423,508,225,912 137,294,806,113
2012 21,834,740,641 481,981,442,901 72,120,668,007
2013 24,044,536,48 548,356,687,603 90,083,824,217
2014 46,404,259,984 595,871,036,697 140,719,991,106
2015 75,599,713,319 721,962,706,908 187,548,280,352
Total 185,393,053,556 2,771,680,100,031 627,767,569,796
Sumber : BPKAD Kab. Sinjai
56
Tabel 5.
Anggaran Pendapatan Bagian Laba BUMD Kabupaten Sinjai (dalam
rupiah)
Anggaran Pendapatan Realisasi Pendapatan
Tahun Bagian Laba BUMD Bagian Laba BUMD
2011 2,300,000,000 2,319,144,577
2012 2,300,000,000 2,327,025,979
2013 2,587,719,012 2,587,719,012
2014 3,107,719,012 3,108,716,331
2015 4,442,531,837 4,442,531,837
Total 14,737,969,861 14,785,137,736
14,785,137,736.55.
e. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi
2008-2012:
Tabel 6.
Anggaran pendapatan pajak daerah (dalam rupiah)
Target penerimaan pajak Realisasi pendapatan pajak
Tahun daerah daerah
2011 2,984,370,000.00 3,035,576,248.00
2012 3,940,000,000.00 3,621,248,360.00
2013 3,846,200,000.00 4,577,272,246.00
2014 8,170,200,000.00 9,318,073,340.00
2015 8,706,250,000.00 10,812,469,620.00
Total 27,647,020,000.00 31,364,639,814,00
Sumber : BPKAD Kab. Sinjai
Tahun 2011-2015
Tabel 7.
Realisasi APBD
ANGGARAN REALISASI
Daerah Kabupaten Sinjai dapat di katakan baik. Hal ini di tunjukkan dengan
Tabel 8.
(dalam rupiah)
Persentase
1. Derajat desentralisasi
sebagai berikut:
Tabel 9
Derajat Desentralisasi (dalam rupiah)
Derajat
Tahun Pendapatan asli Total pendapatan desentralisasi (%)
daerah daerah
2011 17,509,803,128 578,312,835,154 3,03%
2012 21,834,740,641 575,936,851,549 3.80%
2013 24,044,536,482 662,485,048,302 3.63%
2014 46,404,259,984 782,995,287,787 5.92%
2015 75,599,713,319 985,110,700,579 7.67%
Total 185,393,053,556 3,584,840,722,373 5.17%
Sumber : Data Diolah (2017)
Kabupaten Sinjai tahun 2011- 2015 rendah dengan rata rata derajat
pada tahun 2011 yaitu 3.03%, dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
daerah:
Pendapatan Transfer
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah= ×100%
Total Pendapatan Daerah
berikut:
Tabel 10.
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah ( dalam rupiah)
Rasio ketergantungan
Tahun Pendapatan transfer Total pendapatan daerah keuangan daerah
2011 423,508,225,912 578,312,835,154 73.23%
2012 481,981,442,901 575,936,851,549 83.68%
2013 548,356,687,603 662,485,048,302 82.77%
2014 595,871,036,697 782,995,287,787 76.11%
2015 721,962,706,908 985,110,700,579 73.28%
Total 2,771,680,100,021 3,584,840,723,373 77.31%
Sumber : Data Diolah (2017)
terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 73.23% . hasil menunjukkan
berikut:
Tabel 11.
Rasio efektivitas pajak daerah ( dalam rupiah)
Tahun Realisasi Target penerimaan Rasio efektifitas
pendapatan pajak pajak daerah pajak daerah
daerah
2011 3,035,576,248 2,984,370,00 101.71%
2012 3,621,248,360 3,940,000,000 91.90%
2013 4,577,272,246 3,846,200,000 119.07%
2014 9,318,073,340 8,170,200,000 114.04%
2015 10.812,469,620 8,706,250,000 124.19%
Total 31,364,639,814 27,647,020,000 113.45%
Sumber : Data Diolah (2017)
apabila rasio ini mencapai angka minimal 100 persen. Pada tahun 2011
menunjukkan angka 101.71% berarti pada tahun ini penerimaan pajak daerah
telah sesuai target yang di anggarkan. Lain halnya pada tahun 2012 pada
64
tahun ini penerimaan daerah masih kurang baik karena dalam perbandingan
memenuhi syarat minimal 100%. Pada tahun 2013 sampai 2015 penerimaan
119.07% dan 114.04% dan juga 124.19%. jika di lihat secara umum, rata-
rata rasio efektivitas lima periode tersebut dapat di katakan baik karena
berikut:
Tabel 12.
Rasio efisiensi pajak daerah (dalam rupiah)
Tahun Biaya Pemungutan Realisasi Pajak Daerah Rasio Efisiensi
Pajak Daerah Pajak Daerah
2011 51,206,248 3,035,576,248 1.68%
2012 318,751,640 3,621,248,360 8,80%
2013 731,072,246 4,577,272,246 15.97%
2014 1,147,873,340 9,318,073,340 12.31%
2015 2,106,219,620 10,812,469,620 19.47%
Total 4,355,123,094 31,364,639,814 13.88%
Sumber : Data Diolah (2017)
65
apabila persentase kurang dari 10%. Pada tahun 2011 dan 2012 sudah terjadi
efisiensi untuk kinerja keuangan daerah dalam pemungutan pajak ini terlihat
dari rasio efisiensi paja daerah yang mencapai 1.68% dan 8.80%. pada tahun
2013 rasio efisiensi pajak daerah mengalami kenaikan menjadi 15.97%, ini
baik. Sedangkan pada tahun 2014 rasio efisiensi pajak daerah hampir sama
seperti tahun 2013 yaitu 12.31% tetapi belum bisa di katakn baik karena
belum mendekati 10%. Pada tahun 2015 pemerintah daerah dalam melakukan
pengumpulan pajak belum efisien karena belum di bawah 10%. Secara umum
rasio efisiensi Pajak Daerah belum di katakan efisiensi. Hal ini di tunjukkan
berikut:
Tabel 13.
Derajat Konstribusi BUMD (dalam rupiah)
Derajat
Tahun Penerimaan Bagian Penerimaan Konstribusi
Laba BUMD Pendapatan Daerah BUMD
2011 2,319,144,577 578,312,835,154 0.40%
2012 2,327,025,979 575,936,851,549 0.40%
2013 2,587,719,012 662,485,048,302 0.38%
2014 3,108,716,331 782,995,287,787 0.39%
2015 4,442,531,837 985,110,700,579 0.45%
Total 14,785,137,736 3,584,840,723,373 0.4%
Sumber : Data Diolah (2017)
angka 0.4%. konstribusi BUMD tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu
0.45%, sedang konstribusi BUMD Terjadi pada tahun 2013 yaitu 0.38%. dari
2011-2015
tahun 2011-2015:
Tabel 14.
Persentase
ANGGARAN REALISASI
terlihat realisasi tidak ada yang melebihi dari anggaran belanja. Secara umum
di lihat dari analisis belanja daerah, kinerja keuangan Kabupaten Sinjai dapat
di katakan baik. Hal ini di tunjukkan dengan angka rata- rata persentase
tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu 94.89% sedangkan realisasi terendah
sebagai berikut:
dari hasil perhitungan pada data keuangan Daerah, di sajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 15.
(dalam rupiah)
Persentase
5.19%.
dan rasio belanja modal terhadap total belanja yaitu sebagai berikut:
Sedangkan:
tabel berikut:
70
Tabel 16.
2011-2015 sebagian besar dana yang di alokasikan dari total belanja lebih
belanja modal relatif lebih kecil. Selama tahun 2011-2015 rata-rata belanja
Hal ini menunjukkan bahwa total belanja dari APBD lebih besar di
Tabel 17.
Analisis Efisiensi Belanja Daerah tahun 2011-2015(dalam rupiah)
Tahun Realisasi Belanja Anggaran Belanja Rasio Efisiensi
Belanja
2011 527,680,265,062 556,120,118,990 94.89%
2012 555,073,238,921 586,731,213,661 94.60%
2013 633,158,289,351 686,776,210,245 92.19%
2014 761,671,439,876 840,804,420,269 90.59%
2015 926,688,086,441 1,073,450,554,896 86.33%
Sumber : Data Diolah (2017)
C. Pembahasan
Tabel 18.
100.21%. jika di lihat dari lima periode yang di teliti, maka persentase
73
paling tinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu mencapai angka 101.08%
anggarkan.
terjadi pada tahu 2012 yaitu 9.93%. Hasil ini mendukung pendapat
Pendapatan.
1. Derajat Desentralisasi
desentralisasi.
belum efisien.
meliputi:
tahun 2011 yaitu 94.89%, sedang realisasi terendah terjadi pada tahun
antara 60-90 persen dan proporsi Belanja Modal terhadap total Belanja
78
belanja modal sebesar 19.64%. Hasil ini juga dapat di katakan bahwa
pendapatan tinggi.
kurang dari 100 persen, sebaliknya jika kurang dari 100 persen
hasilkan dari rasio kurang dari 100% maka di nilai telah melakukan
efisiensi anggaran.
harapkan.
80
BAB VI
A. Kesimpulan
bahwa:
rata- rata 113.45% dan rasio efisiensi rata- rata di atas 10%, (d) Derajat
katakan baik. Hal ini di buktikan (a) Belanja Daerah rata- rata di
80
81
B. Saran
Sinjai.
82
Sinjai.
DAFTAR PUSTAKA
, , ,
= , , ,
×100% =3.03%
, , ,
= , , ,
×100% =3.80%
, , ,
= , , ,
×100% =3.63%
, , ,
= , , ,
×100% =7.67%
, , ,
= , , ,
×100% =73.23%
, , ,
= , , ,
×100% =83.68%
, , ,
= , , ,
×100% =82.77%
, , ,
= , , ,
×100% =76.11%1,147,873,340
, , ,
= , , ,
×100% =73.28%
, , ,
= , , ,
×100% =101.71%
, , ,
= , , ,
×100% =119.07%
, , ,
= , , ,
×100% =114.04%
. , ,
= , , ,
×100% =124.19%
51,206,248
= 3,035,576,248×100% =1.68%
, ,
= , , ,
×100% =8.80%
, ,
= , , ,
×100% =15.97%
, , ,
= , , ,
×100% =12.31%
, , ,
= . , ,
×100% =19.47%
d. Rasio Derajat Konstribusi BUMD
, , ,
= , , ,
×100% =0.40%
, , ,
= , , ,
×100% =0.40%
, , ,
= ×100% =0.38%
, , ,
, , ,
= , , ,
×100% =0.39%
, , ,
= , , ,
×100% =0.45%
, , ,
= , , ,
×100% =73.93%
445,403,934,828
= 555,073,238,921×100% =80.24%
, , ,
= , , ,
×100% =76.85%
, , ,
= , , ,
×100% =74.86%
, , ,
= , , ,
×100% =22.56%
, , ,
= , , ,
×100% =16.02%
, , ,
= ×100% =17.08%
, , ,
, , ,
= , , ,
×100% =20.67%
195,122,366,487
= , , ,
×100% =21.05%
LAMPIRAN 2
PERHITUNGAN RASIO
LAMPIRAN 1
RINGKASAN LAPORAN
REALISASI ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
KABUPATEN SINJAI
LAMPIRAN 3
RIWAYAT HIDUP
tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke sekolah menengah
pertama di SMP Negeri 1 Sinjai Barat dan lulus pada tahun 2010, dan kembali
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sinjai Barat dan menyelesaikan studi pada
tahun 2013. Pada tahun tersebut pula penulis melanjutkan sudi ke perguruan