Anda di halaman 1dari 17

PAPER UJIAN AKHIR SEMESTER

Dosen Pengampu :

Ilmi Usrotin Choiriyah, S.AP.,M.AP,.M.Pol,Sc

Disusun Oleh :

Muchammad Ubaidillah (212020100001)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


FAKULTAS BISNIS, HUKUM, DAN ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
TAHUN 2023
Praktek Collaborative Governance Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo
Deangan PT Indonesia Sarana Service Dalam Pengelolaan Parkir di
Kabupaten Sidoarjo

ABSTRAK

Transportasi merupakan sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk


memudahkan sesorang dalam melakukan aktivitas dalam bepergian dan kegiatan
sehari-hari. Pertumbuhan jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah
kepemilikan kendaraan bermotor. Kemudahan untuk mendapatkan kendaraan
pribadi juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi. Selain pengguna jalan raya
akan semakin padat, dengan banyaknya kepemilikan kendaraan bermotor juga akan
berpengaruh pada masalah perparkiran. Dengan jumlah kendaraan bermotor yang
terus bertambah dengan kondisi lahan parkir yang terbatas jika tidak dikelola
dengan baik akan menimbulkan masalah kemacetan dan lain sebagainya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktek collaborative governance


yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo dengn PT Indonesia
Sarana Service dalam mengelola parkir di Kabupaten Sidoarjo. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan bentuk penedekatan deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneilit adalah melalui studi pustaka
mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama yang
dijalin oleh Dinas Perhubungan dengan PT ISS merupakan strategi pemerintah
dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengelolaan parkir. Kerjsama yang
dilakukan ini juga telah membawa keuntungan bagi Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo, selain meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah), kerjasama ini juga
mengefisiensi anggaran yang dikeluarkan untuk jukir pada tahun sebelumnya.
Kesimpulannya yaitu, Praktek Collaborative Governance Dinas Perhubungan
Kabupaten Sidoarjo Deangan PT Indonesia Sarana Service Dalam Pengelolaan
Parkir di Kabupaten Sidoarjo.
PENDAHULUAN

Indonesia termasuk dalam daftar negara paling padat di dunia dengan jumlah
populasi penduduk mencapai 276 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan penduduk
1,00 persen per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk berbanding lurus dengan
jumlah kepemilikan kendaraan bermotor. Kemudahan untuk mendapatkan
kendaraan pribadi juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi. Semakin mudah
memiliki kendaraan pribadi, pengguna jalan raya akan semakin meningkat dengan
pesat. Hal ini dapat dilihat dari tabel jumlah pertumbuhan penduduk dan jumlah
kepemilikan kendaraan bermotor di bawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah Pertumbuhan Penduduk


Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Juta Jiwa)
Indonesia
2020 2021 2022
Indonesia 270203.9 272682.5 275773.8
Sumber data : Badan Pusat Statistik, 2022

Tabel 1.2 Kepemilikan Kendaraan Bermotor di Indonesia

Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor


Jenis Kendaraan Menurut Jenis (Unit)
Bermotor
2019 2020 2021
Mobil Penumpang 15.592.419 15.797.746 16.413.348
Mobil Bis 231.569 233.261 237.566
Mobil Barang 5.021.888 5.083.405 5.299.361
Sepeda motor 112.771.136 115.023.039 120.042.298
Jumlah 133.617.012 136.137.451 141.992.573
Sumber : Kepolisian Republik Indonesia
(https://www.bps.go.id/indicator/17/57/1/jumlah-kendaraan-bermotor.html)

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu pusat industri di Jawa Timur dengan segala
keramaian aktifitasnya dan jumlah pertumbuhan penduduk yang sebanding dengan
jumlah kepemilikan kendaraan bermotor sebagaimana data tabel di bawah ini :
Tabel 1.3 Jumlah Kendaraan Bermotor di Jawa Timur

Jumlah Kendaraan Bermotor yang Didaftarkan Menurut Kabupaten/Kota


dan Jenis Kendaraan di Provinsi Jawa Timur (unit), 2018–2020
Number of Registered Motor Vehicles by Regency/ Municipality and Type of
Motor Vehicles in Jawa Timur Province (units), 2018 – 2020

Kabupaten / Mobil Sepeda Alat Jumlah


Tahun Bus Truk
Kota Penumpang Motor Berat Total

Sidoarjo 2.018 172.223 2.392 47.343 1.413.942 132 1.636.032


2.019 187.816 2.573 50.687 1.509.222 147 1.750.445
2.020 194.598 2.641 52.718 1.558.650 147 1.808.754
Sumber : Kepolisian Daerah Jawa Timur

Terus bertambahnya angka jumlah kepemilikan kendaraan bermotor yang


berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk membawa permasalahan
tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten. Salah satu permasalahan yang dihadapi
adalah masalah perparkiran. Parkir sudah menjadi suatu kebutuhan masyarakat
segala kalangan baik yang membawa kendaraan roda dua maupun roda empat,
terutama di kawasankawasan yang ramai seperti tempat wisata, perbelanjaan
maupun pusat pendidikan. Mengingat Kabupaten Sidoarjo sendiri merupakan pusat
industri di Jawa Timur.

Dalam penanagan masalah perparkiran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah


membuat kebijakan dalam pengelolaan parkir sebagaimana yang tercantum dalam
Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Parkir Di Kabupaten Sidoarjo. Namun, dengan banyaknya jumlah
titik parkir yang ada di Sidoarjo membuat Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memutar
otak untuk mengatur strategi dalam pengelolaan parkir. Strategi yang dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo adalah dengan melakukan kerjasam dengan
pihak swasta dengan melelang lahan parkir untuk kemudian dikelola oleh pihak
swasta dalam prespektif collabotaive governance.

Collabortive governance merupakan pengelolaan beberapa organisasi publik


yang bekerja sama dengan pemangku kepentingan diluar pemerintahan termasuk
masyarakat yang terlibat dalam merumuskan, memberikan persetujuan dan ikut
melaksanakan kebijakan (Talias, 2021). Collaborative governance merupakan
proses kegiatan kolaborasi dengan mengatur suatu keputusan dalam proses
kebijakan yang dilakukan oleh beberapa lembaga publik dengan pihak lain yang
terkait guna menyelesaikan masalah publik (Lima, 2021). Dalam menyelesaikan
masalah yang ada, lembaga publik juga dapat menggandeng pihak lain dalam
menyelesaikan proses kebijakan untuk mengatasi suatu permaslahan yang ada, hal
ini bertujuan demi terciptanya kebijakan ataupun kelancaran dalam penerapan
kebijakan (Lima, 2021). Collaborative Governance yang meningkatkan
keterlibatan sektor publik dengan privat serta masyarakat, kerjasama internasional
yang menguat, perkembangan ekonomi yang maju, dan pemerintahan yang efektif-
efisien akan mengantarkan Indonesia menuju pembangunan yang berkelanjutan
(Lahat et al., 2021).

Kabupaten Sidoarjo melakukan kerjasamanya dengan pihak swasta yaitu PT


Indonesia Sarana Service setelah PT ISS memenangkan lelang dengan nilai 32 M.
Kemduian melakukan penandatangan kontrak perjanjian yang akan berjalan selama
3 tahun. Kerjasama ini membawa keuntungan bagi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
dengan meingkatkan jumlah PAD (Pendapatan Asli Daerah) serta mengefisiensi
anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mengelolan
parkir.

Pada awal penandatanganan kontrak yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan


dengan PT ISS ini menuai banyak konflik. Setelah penandatangan perjanjian kerja
sama, Dinas Perhubungan Sidoarjo diminta untuk memutuskan perjanjiannya
dengan PT ISS oleh paguyuban juru parkir Sidoarjo. Hal ini dikarenakan bahwa
adanya banyak hal yang mengecewakan dalam perjanjian tersebut. Harapan
Pemerintah Kabupaten Sidoajro dengan melakukan kerjasama supaya dapat
mengefisiensi anggaran dan peningkatkan PAD justru berujung konflik.
Perseteruan anatara Dinas Perhubungan dengan PT ISS ini pada akhirnya bergulir
ke meja hijau dan menjadikan permasalahan kerjasama yang dijalin semakin rumit.
PEMBAHASAN

Dengan adanya otonomi daerah, Pemerintah daerah diberi hak dan


kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat. Dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan dalam penyediaan layanan publik yang baik, Pemerintah Daerah
Sidoarjo membangun kemitraan dengan swasta dan masyarakat. Praktek kemitraan
dalam pemerintahan ini sering juga disebut dengan collaborative governance,
dimana pemerintah bekerja sama dengan pemangku kepentingan diluar
pemerintahan termasuk masyarakat yang terlibat dalam merumuskan, memberikan
persetujuan dan ikut melaksanakan kebijakan.

Kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks sejalan dengan semakin


meningkatnya kesejahteraan sosial ekonomi mereka menuntut adanya kualitas dan
kuantitas pelayanan publik yang semakin tinggi, sementara kapasitas pemerintah
untuk menyelenggarakan pelayanan relatif semakin terbatas. Kemitraan
memungkinkan adanya pelibatan sumberdaya non pemerintah untuk
penyelenggaraan layanan publik sehingga cakupan pelayanan menjadi semakin
besar. Untuk itu maka, pemerintah berupaya untuk menjalin kerjasama dengan
pihak swasta karena dalam penyelenggaraan pelayanan publik membutuhkan biaya
yang semakin besar yang tidak mungkin dipenuhi hanya dengan mengandalkan
sumberdaya pemerintah.

Seperti yang kita ketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui


Dinas Perhubungan telah menjalin kemitraan dengan PT Indonesia Sarana Service
setelah PT ISS memenangkan lelang terbuka calon mitra pengelolaan parkir senilai
Rp. 32,09 M. Diketahui bahwa pada bulan Januari 2022 Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo melakukan lelang terbuka calon mitra kerjasama pengelolaan parkir secara
transparan melalui live streaming youtube. PT ISS memenangkan lelang setelah
memberikan penawaran tertinggi mengalahkan PT Prasetya Dwidharma.
Gambar 2.1 Hasil Lelang Terbuka Parkir Kabupaten Sidoarjo

Sumber : Laman Berita Republikjatim.com


Setelah memenangkan lelang, Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengelolaan parkir
antara Dinas Perhubungan Sidoarjo dengan PT.ISS akhirnya ditandatangani kedua
belah pihak pada tanggal 26 April 2022 di hotel luminor.

Gambar 2.2
Proses penandatanganan perjanjian kerja sama pengelolaan parkir antara
Dinas Perhubungan Sidoarjo dengan PT ISS

Sumber : Laman website timesindonesia.co.id


Dikutip dari laman website timesindonesia.co.id Bupati Sidoarjo Ahmad
Muhdlor mengatakan bahwa kerjasama ini menguntungkan karena akan
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir yang semula Rp. 1
miliar di tahun 2023 akan naik menjadi Rp. 32,090 miliar. Kerjasama ini akan
berlangsung selama 3 tahun, terhitung mulai tahun 2022 hingga 2023 dan tiap tahun
nilai kontraknya naik sebesar 7,5 persen. Bupati Sidoarjo memastikan akan
mendukung kerjasama ini dengan menerjukan Satpol PP dan Dishub untuk
membantu kelancaran peralihan pengelolaan parkir agar dalam pelaksanaannya
nanti sesuai aturan Perda Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan
Perparkiran.

Dalam skema kerja sama pengelolaan parkir ini diharapkan PT ISS bisa
menerapkan parkir dengan sistem digital atau elektronik serta tetap
mendayagunakan juru parkir yang sudah ada agar mereka tetap bekerja.
Penggunaan parkir dengan sistem digital ini sudah diterapkan di beberapa titik salah
satunya di GOR Sidoarjo.

Gambar 2.3 Sistem Parkir One Gate GOR Sidoarjo

Sumber : Hasil Olah Peneliti 2023


Setelah kerjasama anatara Dinas Perhubungan dengan PT ISS dalam
pengelolaan parkir berjalan, ternyata terjadi polemik yang mengakibatkan
hubungan kemitraan ini menjadi ricuh. Adanya indikasi penghapusan jumlah titik
parkir oleh PT ISS menjadi pemicu permaslahan ini, jumlah titik parkir menurut
SK Bupati Nomor 188 tahun 2021 tentang titik parkir yang dikerjasamakan oleh
pihak ketiga sejumlah 359 namun yang ditemukan realitanya tidak sama. Titik
lokasi itu dikaji ulang dengan mengundang kalangan akademisi dari Universitas
Brawijaya (UB) Malang dan hanya ditemukan 87 titik yang berpotensi. Tidak
sinkronnya data yang tercantum dalam SK Bupati dengan realitas keadannya
menjadi trigger dalam kemitraan parkir di Sidoarjo. Seperti data jumlah titik parkir
area pasar-pasar tradisional di seluruh penjuru kota delta yang dimasukan SK
terdapat 22 titik parkir yang tersebar di 12 kawasan Satuan Ruang Parkir (SRP)
Pasar Tradisional. Adapun data parkir pasar yang dimasukan dalam SK dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini :

Gambar 2.4 Lokasi Parkir Pemkab Sidoarjo


Sumber : Hasil Olah Peneliti

Namun, berdasarkan pernyataan dari Kepala Bidang Pasar, Dinas


Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo Boedi Prayitno menjelaskan
sebagian diantara pasar-pasar yang tertulis diatas tidak berada dalam kewenangan
pengelolaan dinasnya. Diantaranya Pasar Sono Desa Sidokerto, Pasar Baru
Wadungasih Buduran dan Pasar Tanggulangin. Menurut Boedi, justru terdapat
beberapa pasar lain yang justru tak tercatat di dalam dalam SK yang ditandatangani
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor pada 10 November 2021 itu. Diantaranya Pasar
Sayur Tulangan, Pasar Baru Porong, Pasar Taman, Pasar Prambon, Pasar Wonoayu
dan Pasar Gedangan.

Permasalahan parkir semakin memuncak setelah Dinas Perhubungan


Sidoarjo di demo oleh paguyuban juru parkir Sdioarjo yang meminta untuk
memutus kontrak kerjasama dengan PT ISS dan pengelolaan parkir kembali lagi ke
Dinas Perhubungan Sidoarjo. Permintaan untuk memutus kontrak ini bukan tanpa
alasan, paguyuban juru parkir Sidoarjo beranggapan bahwa kerjasama ini terjadi
banyak hal yang mengecewakan para juru parkir.

Gambar 2.4 Aksi Demo Juru Parkir di Dishub Sidoarjo

Sumber : website//radarsidoarjo.jawapos.com
Polemik kemitraan parkir anatara Dinas Perhubungan dengan PT ISS
semakain memanas kerena masing-masing pihak bersisikukuh dengan pendapat
masing-masing sehingga pada akhirnya Dinas Pserhubungan Sidoarjo memutus
kemitraannya secara sepihak. Permaslaahan yang belum meneui titik terang ini
berujuang saling somasi dan saling lapor dan pada akhirnya bergulir ke jalur
hukum. Menilik permasalahan ini DPRD Komisi B Sidoajro mencoba memdiasi
anatara kedua belah pihak untuk mufakat. DPRD Komisi B juga memberikan
rekomendasi untuk melakukan audit ulang jumlah titik parkir yang ada di Sidoarjo
secara keseluruhan.

Dalam rapat paripurna tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sidoarjo tahun 2022
menyampaikan bahwa Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Banggar DPRD) Kabupaten Sidoarjo menyarankan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Sidoarjo untuk melanjutkan proses kerja sama pengelolaan parkir tepi
jalan umum dan lokasi khusus dengan PT Indonesia Sarana Service (ISS). Banggar
juga merekomendasikan agar dilakukan audit khusus dari BPK RI terhadap titik-
titik parkir yang dikelola pihak-pihak tertentu diluar PT ISS agar bisa dijadikan
rujukan tindakan hukum oleh Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap potensi
kerugian negara selama ini dari hasil pungutan parkir yang tidak dilaporkan secara
baik. Permasalahan parkir antara Dinas Perhubungan dan PT Indonesia Sarana
Service sampai saat ini masih belum berakhir dan menemui titik terang dari
permaslahan ini.
KESIMPULAN

Praktek Collaborative Governance merupakan salah satu bentuk kerjasama


yang dilakukan oleh pemerintah dengan sektor non pemerintah serta masyarakat
dalam menyelesaikan suatu masalah publik. Dalam kerjasama ini semua aktor yang
terlibat di dalamnya memiliki peran masing-masing. Seperti kerjsama yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Perhubungan dengan
PT Indonesia Sarana Service dalam pengelolaan parkir di Sidoarjo. Adapun peran
dari masing – masing aktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dinas Perhubungan (Pemerintah)


Dinas Perhubungan sebagai sektor pemerintah dalam proses collaborative
governance memiliki peran sebagai regulator atau pembuat kebijakan serta
sebagai penyedia lahan yang kemudian akan diusahakan dan difungsikan
dengan melakukan kerjasama dengan sektor swasta. Pemerintah sebagai
regulator disini berarti pemerintah menyiapkan dan mengatur sistem
pemerintahan dalam menyeimbangkan penyelenggaraan kerjasam yang
dilakukan dengan penerbitan peraturan perundang-undangan. Seperti yang
diketahui bahwa dalam penyelenggaraan Pemerintah Sidoarjo mengacu
pada Perda Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Perparkiran.
Dalam proses kerjasama yang dilakukan dengan PT ISS, Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo juga membuat Surat Penrjanjian Kerjasama sebagai
landasan hukum kemitraan yang dilakukan.
Lahan parkir yang merupakan asset daerah Kabupaten Sidoarjo, dalam
hubungan kerjasama ini diusahakan atau difungsikan dengan memberikan
hak kepada pihak ketiga yaitu PT ISS untuk mengelola lahan parkir yang
sudah ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Dalam hal ini jumlah titik parkir
mengacu pada SK Bupati Sidoarjo No.188 Tahun 2021.
2. PT Indonesia Sarana Service
Dalam proses collaborative governance PT Indonesia Sarana Service
sebagai pihak ketiga yaitu sektor swasta memiliki peran sebagai pengelola.
PT ISS adalah pengelola lahan parkir yang sudah dilelang sebelumnya oleh
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. PT ISS memiliki kewenangan atas
operasional seluruh titik parkir yang sudah ditetapkan dalam perjanjian
kerjasamanya. Untuk penetapan tarif parkir tetap mengacu pada pertauran
perundang-undangan yang berlaku yaitu Perda Nomor 17 tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Perparkiran. Secara operaisonal mengenai sistem
yang digunakan merupakan kewenangan dari PT ISS. Seperti penerapan
parkiri digital one gate yang ada di GOR Sidoarjo tersebut merupakan
kebijakan dari PT ISS dalam penerapannya.
3. Masyarakat
Peran masyarakat dalam proses collaborative governance adalah sebagai
pengawas jalannya pemerintahan dan kerjasama yang terjalin. Masyarakat
berhak untuk menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah jika dirasa dalam
penyelenggaraan pemerintahan terdapat hal yang dirasa tidak sesuai. Dalam
proses collaborative governance yang dijalankan oleh Dinas Perhubungan
dan PT ISS masyarakat sudah berperan dengan menyuarakan aspirasi
mereka melalui aksi demonstrasi yang diperkasai oleh paguyuban juru
parkir Sidoarjo. Aksi demonstrasi tersebut dilatarbelakangi karema dirasa
dengan adanya kerjasama ini justru menimbulkan banyak kekecewaan
terhadap juru parkir Sidoarjo. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat
juga memiliki peran penting dalam pemerintahan.
4. Akademisi
Selain pemerintah, swasta dan masyarakat dalam proses collaborative
governance juga didukung dengan adanya akademisi. Peran akademisi
sendiri dalam proses collaborative governance yang dijalankan oleh Dinas
Perhubungan dengan PT ISS adalah sebagai tim kajian yang membantu
pemerintah dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan
pemerintah. Peran akademisi juga dibutuhkan dalam mengawal
terlaksananya program pemerintah untuk dapat menekan dan memastikan
program yang dijalankan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Dalam
proses collaborative governance anatara Dishub Sidoarjo dengan PT ISS
yang menunjukan bahwa akademisi berperan adalah ketika tim akademisi
dari Universitas Brawijaya melakukan kajian tentang jumlah titik parkir
yang ada di Sidoarjo yang menjadi perseteruan kerjasama tersebut.

Dalam pelaksanaanya collaborative governance anatara Dinas Perhubungan


dengan PT Indonesia Sarana Service masih belum berjalan dengan optimal. Hal ini
dikarenakan adanya konflik yang terjadi yang dipicu karena adanya indikasi
penghapusan jumlah titik parkir oleh PT ISS. Dalam perjanjian, jumlah titik parkir
yang tercantum dalam SK Bupati No.188 tahun 2021 disebutkan bahwa terdapat
359 titik namun setelah dikaji oleh akademisi Universitas Brawijaya ternyata hanya
ada 87 titik yang berpotensi. Nominal yang disetorkan PT ISS ke kasda yang tidak
sesuai dengan perjanjian juga menjadi salah satu faktor permasalahan ini.
Permasalahan yang tidak kunjung usai dan dari masing-masing pihak tetap kukuh
pada pendapat masing-masing sehingga permasalahan ini berlanjut ke jalur hukum.
Pemeberian somasi dan tindakan saling lapor dilakukan oleh PT ISS dan Dinas
Perhubungan Sidoarjo. DPRD Komisi B melihat permasalahan ini
merekomendasikan untuk tetap melanjutkan kerjasama dengan melakukan mufakat
terkait perjanjian PT ISS dan Dishub serta mengkaji ulang secara keseluruhan
jumlah titik parkir Sidoarjo.
SARAN

1. Dalam proses collaborative governance perlu membangun kepercayaan


anatara kedua belah pihak. Kepercayaan dapat dibangun dengan melakukan
komunikasi setiap terjadi masalah. Dengan komunikasi yang harmonis
maka proses kerjasama akan berjalan dengan lancer. Dishub Sidoarjo
seharusnya mengkomunikasikan kembali permasalah ini dengan PT ISS
sampai terjadi mufakat.
2. PT ISS dan Dinas Perhubungan seharusnya bisa komitemen terhadap proses
collaborative governance yang dijalankan. Komitmen ini dilakukan dengan
membeuat kesepakatan berupa reward dan punishment untuk mendorong
profesionalitas masing-masing pihak dalam menjalankan kerjasama
tersebut.
3. Perlunya kesepemahan bersama anatara kedua belah pihak. Dalam proses
collaborative governance kesepemahan ini perlu dilakukan untuk
mengetahui tujuan dan misi bersama. Hal ini dapat dilakukan dengan
dengan cara melakukan pertemuan kembali sebelum pelaksanaan
perjanjian. Selain itu dalam pengelolaan parkir ini bisa dilakukan trial and
error pada salah satu titik parkir yang berpotensi untuk melihat bagaimana
nantinya kerjasama ini akan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Dnnmedia.net, 9 Maret 2023, Tak Pernah Kurangi Jumlah Titik Parkir, PT ISS Siap
Hadapi Pemkab Sidoarjo, 10 Juli 2023,
https://www.dnnmedia.net/2023/03/tak-pernah-kurangi-jumlah-titik-
parkir.html

Jawapos.com, 16 Januari 2023, Perparkiran di Sidoarjo Ruwet, Menunggu Ketok


Palu Pengadilan, 10 Juli 2023, https://www.jawapos.com/surabaya-
raya/01430700/perparkiran-di-sidoarjo-ruwet-menunggu-ketok-palu-
pengadilan

Jawapos.com, 20 Januari 2023, Kisruh Parkir Sidoarjo, PT ISS Beri Somasi I,


Dishub Kirim Somasi II, 10 Juli 2023,
https://www.jawapos.com/surabaya-raya/01431640/kisruh-parkir-
sidoarjo-pt-iss-beri-somasi-i-dishub-kirim-somasi-ii

Ketik.co.id, 1 Juli 2023, Rapat saat Long Weekend, Banggar Bahas Sengketa Parkir
Dishub-PT ISS, 10 Juli 2023, https://ketik.co.id/berita/rapat-saat-long-
weekend-banggar-bahas-sengketa-parkir-dishub-pt-iss

Netralnews.com, 30 Januari 2023, Sudahi Polemik Dishub Sidoarjo vs ISS (KSO)


Soal Parkir!, 10 Juli 2023, https://www.netralnews.com/sudahi-polemik-
dishub-sidoarjo-vs-iss-kso-soal-parkir/

Radarjatim.id, 5 Juli 2023, Ikuti Rekomendasi BPK, DPRD Sidoarjo Minta Kerja
Sama Dishub dan PT ISS Dilanjutkan, 10 Juli 2023,
https://radarjatim.id/ikuti-rekomendasi-bpk-dprd-sidoarjo-minta-
kerjasama-dishub-dan-pt-iss-dilanjutkan/

Radarjatim.id, 7 Juli 2023, Abaikan Rekomendasi Banggar, Dishub Sidoarjo


Bersikukuh Selesaikan Permasalahan Parkir Melalui Jalur Hukum, 10 Juli
2023, https://radarjatim.id/abaikan-rekomendasi-banggar-dishub-
sidoarjo-bersikukuh-selesaikan-permasalahan-parkir-melalui-jalur-
hukum/
Radarsidoarjo.jawapos.com, 12 Januari 2023, Dishub Sidoarjo Layangkan Somasi
pada PT ISS, 10 Juli 2023,
https://radarsidoarjo.jawapos.com/kotadelta/85936047/dishub-sidoarjo-
layangkan-somasi-pada-pt-iss

Republikjatim.com, 10 Juli 2023, Dimenangkan PT Indonesia Sarana Servis,


Lelang Parkir Di Sidoarjo Tembus Rp 32,09 Miliar, 10 Juli 2023,
https://republikjatim.com/baca/dimenangkan-pt-indonesia-sarana-servis-
lelang-parkir-di-sidoarjo-tembus-rp-32-09-miliar

Sidoarjonews.id, 4 Juli 2023, Tanggapan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Atas


Polemik Pengelolaan Parkir, 10 Juli 2023,
https://sidoarjonews.id/tanggapan-bupati-sidoarjo-gus-muhdlor-atas-
polemik-pengelolaan-parkir/

Anda mungkin juga menyukai