DEVI APRILIYANTI
105730420113
DEVI APRILIYANTI
105730420113
ii
ABSTRACT
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Lakukan yang terbaik untuk diri sendiri, orang tua, dan orang lain”zS
Saudara-saudaraku semua
Almamaterku
iv
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT atas Berkah, Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Tak lupa pula penulis
kirimkan shalawat dan salam kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW
material serta kerjasama dari berbagai pihak, oleh karena itu dari lubuk hati yang
paling dalam penulis menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga kepada :
1. Orang Tuaku, Ayahanda Julkarnain dan Ibunda Nuraini hidayati yang telah
memberikan doa, pengorbanan, cinta, dan kasih sayang kepada penulis yang
Sri hartati muliati Sp,d, Nurrahmi, Bahtiar, dan adikku Novita yang
setiap langkahku.
Muhammadiyah Makassar.
v
5. Bapak Drs. H. Sanusi A.M., SE, M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Muttiarni
6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf fakultas Ekonomi, didikan, dan dorongan
Pemerintah Kota Makassar yang telah memberikan ijin dan bantuan serta
8. Sahabat-sahabatku; Ekha, Aen, Iyhan, Isda, Hasmi dan Risky serta teman-
teman yang tidak sempat saya tuliskan satu persatu. Terima kasih atas Herli
membimbing penulis menyusun skripsi ini. Tak lupa pula penulis ucapkan
penulis.
namun besar harapan penulis semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Penulis
DEVI APRILIYANTI
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
ABSTRAK .............................................................................................. iv
ABSTRACK ........................................................................................... v
DAFTAR ISI........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan penelitian................................................................... 7
D. Manfaat penelitian................................................................. 8
D. Penelitian terdahulu............................................................... 34
E. Kerangka Pikir....................................................................... 42
vii
F. Hipotesis................................................................................ 44
BAB V PEMBAHASAN
Keuangan.............................................................................. 65
D. Pembahasan........................................................................... 77
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 81
B. Saran...................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
viii
DAFTAR TABEL
5.8 Pengaruh Belanja Modal (X) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Z)
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR GRAFIK
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyangkut sumber daya manusia, dana maupun sumber daya lain yang
Daaerah yang baik tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia yang
1
2
maka dapat diketahui juga kinerja perusahaan tersebut apakah baik atau
buruk.
terdiri dari pendapatan dan belanja daerah . Dalam era desentralisasi fiskal
Harapan ini tentu saja dapat terwujud apabila ada upaya pemerintah
tujuan ini.
daerah serta belanja modal dapat dijadikan sebagai variabel yang dapat
keuangan daerah.
daerah, hasil laba usaha daerah, dan pendapatan asli daerah lainnya yang
sah.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Kota Makassar ?
Kota Makassar
C. Tujuan Penelitian
Kota Makassar.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dunia akademik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
keuangan daerah.
dalamnya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
9
10
pendapat berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur
dan jasa yang disiapkan untuk mereka juga termasuk laba dari
dari investasi dan kenaikan lainnya pada modal pemilik kecuali yang
barang dan penjualan jasa. Menurut IAI dalam PSAK No. 23 paragraf
sebagai berikut:
d. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut untuk dan biaya untuk
2. Jenis-jenis pendapatan
a. Pendapatan operasi
1) Penjualan kotor
2) Penjualan bersih
penjualan lain-lain.
1) Pendapatan bunga
2) Pendapatan sewa
daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
retribusi daerah, dan bagian laba dari BUMN. Hal ini lebih
kepentingan nasional.
13
pendapatan.
15
a. Pajak Daerah
daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
otonomi daerah.
yaitu:
dalam Undang-Undang.
5) Pajak rokok
1) Pajak hotel
2) Pajak restoran
18
3) Pajak hiburan
4) Pajak reklame
7) Pajak parker
Ada empat jenis pajak baru bagi daerah, yaitu pajak bumi dan
1) Pajak Rokok
bahaya rokok.
c. Retribusi Daerah
masyarakat.
yang mencakup:
milik/BUMD
Negara/BUMN
22
penjualan aset tetap daerah, pendapatan denda pajak dan jasa giro.
B. Belanja Modal
anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang member
tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan
dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam
siap digunakan.
dan kapasitas.
pemerintah.
dibagikan.
digunakan untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang member
antara lain Belanja Modal untuk peroleh tanah, gedung dan bangunan,
cukup rumit
1. Pengertian Kinerja
periode tertentu.
publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur financial dan
b. Efesiensi biaya
c. Efektivitas program
d. Pemerataan
ruang lingkup yang terdiri atas keuangan yang dikelola langsung dan
otonomi.
harus bertumpu pada kepentingan publik, hal ini tidak saja terlihat dari
Khusus.
b. Badan eksekutif
Daerah lainnya.
Pemeriksa Keuangan.
maupun lainnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang
f. Rakyat
g. Pemerintah pusat
pemerintah.
32
2009: 34)
dengan:
e. Rasio pertumbuhan
diukur dengan :
Pn – Po
r= X 100%
Po
Keterangan :
tahun sebelumnya.
D. Penelitian Terdahulu
keuangan, namun, secara parsial hanya lain-lain PAD yang sah yang
retribusi daerah, dan hasil perusahaan dan kekayaan daerah tidak dominan
bahwa SILPA berkolerasi secara signifikan pada arah positif. Hal ini
independen.
belanja modal akan semakin besar pula sehingga aset yang dimiliki
IPM.
memiliki hasil yang serupa dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
pendapatan asli daerah , dana Alokasi umum dan dana alokasi khusus
terhadap Belanja modal (studi pada kota bitung). Adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS). hasil
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
E. Kerangka Pikir
Daerah
modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode. Belanja modal
meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan
modal dalam APBD. Setiap tahun diadakan pengadaan aset tetap oleh
2011).
terhadap pemerintah pusat dan semakin besar alokasi belanja modal pada
tahun selanjutnya. Hal ini akan memberi dampak yang baik terhadap
penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah
sendiri.
PAD
KINERJA
BELANJA MODAL
KEUANGAN
F. Hipotesis
bahwa
Makassar.
Makassar.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
terletak di Jl. Jend. Ahmad Yani No.2, Kec. Makassar, Kota Makassar,
1. Jenis data
2. Sumber data
b. Data Sekunder, yaitu data yang sudah diolah yang bersumber dari
45
46
seperti laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan
dengan menggunakan :
47
atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
terhadap data.
berikut:
Pengaruh langsung BM → KK
BM = Belanja Modal
KK = Kinerja Keuangan
b1,b2 = Koefisien
e = Error
49
BAB IV
Makassar
1999 secara resmi dikenal sebagai ujung pandang, adalah kota terbesar
dikawasan Indonesia Timur dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan.
Kota ini terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi, berhadapan dengan
Selat Makassar.
persimpangan jalur lalu lintas dari arah selatan dan utara dalam propinsi di
dan dari wilayah utara ke wilayah selatan Indonesia. Dengan kata lain,
wilayah kota Makassar berada koordinat 119 derajat bujur timur dan 5,8
derajat lintang selatan dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter
dari permukaan laut. Kota Makassar merupakan daerah pantai yang datar
dengan kemiringan 0 - 5 derajat ke arah barat, diapit dua muara sungai yakni
sungai.Tallo yang bermuara di bagian utara kota dan sungai Jeneberang yang
kurang lebih 175,77 Km2 daratan dan termasuk 11 pulau di selat Makassar
kedua atas peraturan daerah nomor 3 tahun 2009 tentang pembentukan dan
49
50
Keuangan dan Aset (BPKA) kota Makassar merupakan salah satu unsur staf
yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berkedudukan di bawah dan
waktu.
modern.
Aset.
bidang, 3 (tiga) kepala sub bagian, dan 8 (delapan) kepala sub bidang.
Bagan 4.1
Struktur Organisasi
pada :
53
Keuangan Daerah.
Negara/ Daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara
2. Sekretaris
Makassar yang dipimpin oleh Kepala Badan dan dibantu jajaran struktural,
sebagai berikut :
a. Sekretasis
SecaraumumtugaspokokSekretariatmempunyaitugasmemberikanpela
yananadministratifbagiseluruhsatuankerja di
lingkunganBadanPengelolaanKeuangandanAset.Dalammelaksanakantugas
, sekretariatmenyelenggarakanfungsi :
Badan.
tugas dinas pendapatan pengelolaan keungan dan aset daerah dalam urusan
belanja daerah.
pengelolaan anggaran.
investasi daerah.
investasi.
12) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
menyelenggarakan fungsi :
APBD.
perundang-undangan.
fungsi :
keuangan daerah.
Daerah.
fungsi:
sekali.
bangunan.
terkait.
Tabel 4.1
Berdasarkan Golongan
1 Golongan I 1 - 1
2 Golongan II 4 6 10
3 Golongan III 13 13 26
4 Golongan IV 3 1 4
Total 21 20 41
Tabel 4.2
Berdasarkan Pendidikan
1 SD. SLTP - - -
2 SLTA 2 2 4
4 Sarjana (S1) 11 12 23
5 Master (S2) 7 6 13
6 Doktor (S3) - - -
Total 21 20 41
Indonesia Nomor 4844), maka Badan Pengelolaan Keungan dan Aset Kota
Makassar masih terbilang SKPD yang baru itu kinerja pelayanan yang akan
1. Penyusunan APBD yang tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
dan terstruktur.
4. Pengelolaan barang milik daerah Pemerintah Kota Makassar yang tertib atau
5. SDM, sarana dan prasarana yang memadai bagi aparat Badan Pengelolaan
perencanaan.
2. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan oleh BPKA selaku
Pelaksanaan dan Anggaran (DPA) yang ada dan telah diverifikasi serta
BAB V
Tabel 5.1
Data Pertumbuhan Belanja Modal
Tahun 2012-2016
Tahun Belanja Modal Pertumbuhan Persentase
2012 318.618.378.909 - -
2013 369.456.352.047 50.837.973.138 16%
2014 188.122.527.019 (181.333.825.028) 58%
2015 673.026.825.829 484.904.298.810 155%
2016 632.199.592.802 (40.827.233.027) 13%
Total 2.181.423.676.606 313.581.213.893 100%
Sumber : Data PEMDA diolah (2017)
65
66
berikut ini :
Grafik 5.1
Pertumbuhan Belanja Modal
Tahun 2012-2016
200
150
100
Persentase
50
(50)
(100)
2012 2013 2014 2015 2016
persentase - 16 (58) 155 (13)
Tabel 5.2
Data Pertumbuhan PAD
Tahun 2012-2016
Tahun PAD Pertumbuhan Persentase
2012 491.067.365.846 - -
2013 619.593.144.214 128.525.778.368 31%
2014 730.988.641.340 111.395.497.126 27%
2015 828.871.892.852 97.883.251.512 24%
2016 907.577.165.148 78.705.272.296 19%
Total 3.578.098.209.400 416.509.799.302 100%
Sumber : Data PEMDA diolah (2017)
Dari Tabel 5.2 Pertumbuhan PAD akan terlihat pada garifk 5.2 seperti
berikut ini:
Grafik 5.2
Pertumbuhan PAD
Tahun 2012-2016
35
30
25
persentase
20
15
10
-
2012 2013 2014 2015 2016
persentase - 31 27 24 19
68
Tabel 5.3
Data Pertumbuhan Kinerka Keuangan
Tahun 2012-2016
2012 949.187.145.215 - -
2013 (324.330.343.574) 624.856.801.641 38%
2014 539.847.553.939 864.177.897.513 52%
2015 778.983.355.794 239.135.801.854 14%
2016 705.045.032.031 (73.938.323.763) 4%
Total 2.648.732.743.405 1.654.232.177.246 100%
Sumber : Data PEMDA diolah (2017)
Grafik 5.3
Pertumbuhan Kinerja Keuangan
Tahun 2012-2016
60
50
40
persentase
30
20
10
-
(10)
2012 2013 2014 2015 2016
persentase - 38 52 14 (4)
dari laporan realisasi anggaran tahun 2012 sampai tahun 2016. Dari
Tabel 5.4
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Z: PAD 7,16E11 1,655E11 5
X1:Belanja Modal 4,36E11 2,088E11 5
Sumber: Data hasil olahan SPSS 21 (2017)
yang diuji normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas data pada variabel
diperoleh hasil Mean Z: PAD 7,16E11 dan nilai Std. Deviation adalah
terhadap data.
a. Uji Normalitas
histogram
71
GRAFIK 5. 4
KURVA HISTOGRAM
b. uji multikolineatitas
GRAFIK 5.5
NORMAL P-P PLOT
dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal
c. Uji Heterokedastisitas
tolerance, dengan kriteria: jika nilai VIF > dari 10 dan nilai
73
tolerance < dari 0,1 maka variabel bebas yang ada memilki
Tabel 5.5
Uji Multikolinieritas
a
Coefficients
Standardize
Unstandardized Collinearity
d
Model Coefficients t Sig. Statistics
Coefficients
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 dan
begitu juga dengan hasil perhitungan VIF menunjukkan nilai < 10.
d. Uji Heterokedastisitas
GRAFIK 5.6
SCATTERPLOT
1. PAD = b1 BM + e1
Tabel : 5.6
Uji Regresi Persamaan 1
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
analysis tersebut oleh karena 0,676 > 0, maka penelitian menerima H1.
2. KK = b1 BM t-1 + b2 PAD t + e2
Tabel : 5.7
Uji Regresi Persamaan 2
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
tersebut, karena nilai koefisien path yang diperoleh adalah nilai oleh
ini menolak H3
Gambar 5.1
Hasil Dalam Bentuk Diagram Ditunjukkan Pada
e1 = 0,524
PAD
b2 = 0,676 b3 = -0,017
b1 = 0,247 e2 = 0,012
BELANJA KINERJA
MODAL KEUANGAN
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa nilai e1 merupakan hasil dari
(0,112)2 = 0,012.
D. Pembahasan
5.7 dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel belanja modal terhadap
TabeL 5.8
Pengaruh Belanja Modal Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Secara
Langsung Dan Tidak Langsung
Variabel Pengaruh Langsung Pengaruh Total
Tidak
Langsung
BM ke PAD (0,676)2x100%=45,6% 45,6%
Pengaruh Secara Silmutan 45,6%
Variabel Lain 54,4%
Sumber: Data diolah (2017)
gambar 5.7 dapat dilihat bahwa koefisien dari pendapatan asli daerah
asli daerah. Dari Gambar 5.7 dapat dilihat bahwa koefisien dari
melalui pendapatan asli daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil
Tabel 5.9
Pengaruh Belanja Modal Terhadap kinerja Keuangan Melalui Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Secara Langsung Dan Tidak Langsung
Variabel Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Total
Langsung
BM ke KK (0,247)2 x 100% =24,7%
PAD ke KK (-0,017)2 x 100% =0,028% 24,7%
BM ke KK 2(0,247 x -0,017
Melalui PAD x 0,676) x 100%
=-0,56% -5,6%
Pengaruh Secara Simultan
19,1%
Variabel Lain 75,3%
Sumber : Data diolah (2017)
5,6%. jadi, total pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung sebesar
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
81
82
C. KETERBATASAN PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Priyo Hari, 2007. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja
Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah. Simposium Nasional
Akuntantasi IX.Padang
Halim, Abdul, 2004. Akuntansi sektor publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Revisi. Jakarta: Salembah Empat.
Halim, Abdul, 2007. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
3. Jakarta: Salemba Empat.
Sumarmi, 2008. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan
Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal Daerah
Kabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas PGRI.
44
L
M
P
N
RIWAYAT HIDUP
lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di
SMP Daerah Hu’u dan lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan
di SMAN 1 Hu’u dan lulus pada tahun 2013. Tahun 2013 penulis terdaftar sebagai