Anda di halaman 1dari 11

Makalah Estimasi Biaya Produksi

Kelompok 6

Disusun oleh :
1. Iva Wanda Ratna 202110160311653
2. Aditya Pratama 202110160311656
3. Aprifia Maharani 202110160311658
4. M. Fani Ferniadi 202110160311668
5. M. Farhan 202110160311693

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG
2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, yang telah menolong hamba-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Estimasi Biaya
Produksi”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah “Ekonomi Manajerial”. Makalah ini
disusun dengan berbagai kendala, baik itu yang datang dari diri penulis sendiri maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 4
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................... 5
1.4 MANFAAT .................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
2.1 KARAKTERISTIK BIAYA.............................................................................................. 6
2.2 FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ......................................... 7
2.2.1 Fungsi Biaya Jangka Pendek ................................................................................ 7
2.2.2 Fungsi Biaya Jangka Panjang............................................................................... 8
2.3 ESTIMASI BIAYA ......................................................................................................... 8
2.3.1 Jenis – jenis Estimasi ............................................................................................. 8
2.3.2 Metode Estimasi ...................................................................................................... 8
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut National Estimating Society USA, Estimasi biaya ialah seni
memperkirakan ke- mungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan
yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.

Estimasi biaya memfasilitasi manajemen strategi dengan dua cara utama.


Pertama, membantu memperkirakan biaya di masa yang akan datang dengan
menggunakan penggerak biaya berdasarkan aktivitas, volume, struktural, atau
pelaksanaan yang telah diidentifikasi terlebih dahulu. Kedua, estimasi ini membantu
mengidentifikasikan penggerak biaya utama terhadap suatu objek biaya dari
penggerak-penggerak dalam memprediksinya.

Rencana perkiraan atau estimasi, bisa menjadi tolok ukur dan gambaran umum
dana atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dari hal tersebut,
dapat dipahami bahwa estimasi adalah metode untuk memperkirakan sesuatu agar bisa
mendapat gambaran umum. Ini menjadi salah satu metode yang perlu dipahami oleh
berbagai organisasi atau lembaga dalam menerapkan setiap kegiatan kerjanya.

Selain sebagai salah satu cara untuk melakukan perencanaan yang baik,
penerapan estimasi juga memberikan berbagai manfaat yang berguna untuk berbagai
kegiatan yang dilakukan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa estimasi menjadi salah
satu unsur penting yang perlu dilakukan dalam penyusunan kegiatan atau proyek.

1.2 Rumusan Masalah


Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka timbul permasalahan yang akan
diangkat sebagai topik utama dalam makalah ini. Adapun pokok masalah tersebut
adalah:

1. Bagaimana karakteristik biaya?


2. Bagaimana fungsi jangka pendek dan jangka panjang?
3. Apa saja jenis estimasi dan apa saja metode yang digunakan?

4
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan karakteristik biaya.
2. Mengetahui fungsi biaya jangka pendek dan jangka panjang.
3. Mendeskripsikan jenis – jenis estimasi dan metode estimasi.

1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa :

Menambah wawasan bagi mahasiswa dalam mengetahui materi estimasi biaya


produksi.

Bagi umum :

Sebagai informasi, sumber referensi, dan bahan masukan yang dapat dimanfaatkan
oleh penulis selanjutnya untuk dikembangkan dalam penulisan makalah ini.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Biaya
1. Biaya eksplisit (explicit cost)
Berarti pengeluaran actual perusahaan untuk memperkerjakan tenaga kerja,
menyewa atau membeli input yang dibutuhkan dalam produksi. Termasuk
didalamnya adalah upah tenaga kerja, harga sewa mobil, perlengkapan, Gedung, dn
harga pembelian bahan mentah serta barang setengah jadi.
2. Biaya implisit (implicit cost)
Berarti nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas
produksinya sendiri. Jumlah input yang dimiliki dapat perusahaan jual atau
sewakan kepada perusahaan lain mencerminkan biaya produksi perusahaan yang
memiliki dari menggunakan input-input tersebut. Biaya implisit meliputi gaji
tertinggi yang dapat diperoleh oleh si pengusaha apabila bekerja di tempat alternatif
terbaiknya (misalkan mengelola perusahaan lain), dan pendapatan tertinggi yang
dapat diperoleh perusahaan dari menginvestasikan modalnya dalam alternatif lain
yang paling mcnguntungkan atau menyewakan tanah dan bangunan yang dimiliki
kepada penawar tertinggi (dibandingkan dengan menggunakan sendiri).
Untuk biaya eksplisit maupun implisit, perusahaan harus dipertimbangkan
dalam mengukur biaya produksi diantaranya:
- Memasukkan biaya alternatif atau biaya oportunitas.
Seluruh input baik yang dimiliki atau dibeli perusahaan, alasannya bahwa
perusahaan tidak menahan input yang disewa jika input tersebut dibayar
dengan harga yang lebih rendah dari harga yang dibayar oleh perusahaan
lain.
- Biaya ekonomis.
Biaya ekonomis harus dibedakan dari biaya akuntansi (accounting cost),
yang hanya mengacu pada pengeluaran aktual perusahaan atau biaya
eksplisit, yang digunakan untuk membeli atau menyewa input. Biaya
akuntansi atau biaya historis penting untuk laporan keuangan perusahaan
dan untuk pajak. Bagi tujuan pengambilan keputusan manajerial (yang
merupakan perhatian utama), biaya ekonomis atau biaya oportunitas adalah
konsep biaya relevan (relevant cost) yang harus digunakan.

6
- Dalam mendiskusikan biaya produksi, kita juga harus membedakan antara
biaya marginal dan biaya tambahan.
Biaya marginal berarti perubahan biaya total untuk satu unit perubahan
output.
- Biaya Tambahan (incremental cost)
Konsep yang lebih luas yang merujuk pada perubahan biaya total dari
implementasi keputusan manajerial tertentu, seperti memperkenalkan
produk baru, melakukan kampanye iklan, atau memproduksi sendiri
komponen yang dibeli sebelumnya.

2.2 Fungsi Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Fungsi biaya adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara biaya dan jumlah
produksi. Berdasarkan periode waktunya, terdapat biaya jangka pendek (short run)
dan jangka panjang (long run).

2.2.1 Fungsi Biaya Jangka Pendek


- Biaya Tetap (Fixed Cost atau FC), biaya yang besarnya tidak dipengaruhi
besarnya produksi. Berapapun tingkat output yang dihasilkan, besarnya
selalu sama. Misalnya pembelian lahan, gedung dan mesin.
- Biaya Variabel (Variable Cost atau VC), biaya yang besarnya dipengaruhi
oleh besarnya produksi. Semakin besar jumlah output, semakin besar biaya
variabel yang dikeluarkan untuk menambah penggunaan input variabel.
Misalnya bibit, tenaga kerja, dan pupuk.
- Biaya Total (Total Cost atau TC), jumlah dari total biaya tetap dan
variabel. Kenaikan output akan menambah biaya variabel, sehingga
menambah biaya total.
TC = FC + VC
- Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost atau AFC), biaya tetap total
dibagi dengan jumlah output. Karena FC total tetap, maka peningkatan
output akan menurunkan biaya tetap rata-rata per unit output.
- Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost atau AVC), biaya
variabel total dibagi dengan jumlah output. Awalnya peningkatan output
akan menurunkan AVC kemudian sampai pada titik tertentu penambahan
output akan menaikkan AVC.

7
- Biaya Rata-rata (Average Cost atau AC), yaitu biaya total dibagi dengan
jumlah output.

2.2.2 Fungsi Biaya Jangka Panjang


Dalam jangka panjang, produsen dimungkinkan untuk mengubah jumlah
semua input yang digunakan, sehingga semua input termasuk input variabel.
Biaya jangka pendek (Short run cost) menggambarkan keadaan dengan FC
tertentu, misalnya STC (Shortrun Total Cost). Jika terjadi tambahan investasi,
FC bertambah menjadi 𝑆𝑇𝐶2, 𝑆𝑇𝐶3 dan seterusnya.

- Total Biaya Jangka Panjang


(Long-Run Total Cost) = LTC = f(Q)
- Biaya Rata-Rata Jangka Panjang
(Long-Run Average Cost) = LAC = LTC/Q
- Biaya Marjinal Jangka Panjang
(Long-Run Marginal Cost) = LMC = ΔLTC/ΔQ

2.3 Estimasi Biaya


Estimasi biaya adalah perkiraan barang atau jasa, program, atau proyek yang diukur
berdasarkan informasi yang tersedia. Estimasi biaya juga bisa berupa perencanaan
keuangan dan penetapan anggaran untuk kegiatan pengadaan barang.

2.3.1 Jenis – jenis Estimasi


- Estimasi pendahuluan, biasanya dibuat pada tahap awal proyek dalam
rangka upaya pendekatan kelayakan ekonomi, di samping tujuan
pengendalian pembiayaan.
- Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan, biaya,
serta harga satuan pekerjaan.
- Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan
pertanggungjawaban rampung untuk suatu proyek dengan hanya
kemungkinan kecil terjadi kesalahan.

2.3.2 Metode Estimasi


1. Feasibility Estimate
Dibuat untuk menentukan layak tidaknya suatu proyek untuk dibangun.

8
Pertimbangan utama yang dijadikan dasar kelayakan suatu proyek adalah
keuntungan ekonomis dari proyek bagi pemilik swasta atau pemenuhan
kebutuhan masyarakat pada proyek pemerintah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam feasibility estimates adalah:
• Biaya konstruksi hanyalah salah satu bagian dari feasibility estimate.
• Biaya-biaya lain yang harus dipertimbangkan, antara lain: lahan,
desain, pajak, modal, pemeliharaan dan perbaikan tiap tahun.
• Pendapatan bersih juga perlu diperkirakan.
• Pemilik dapat membuat keputusan berdasarkan analisis ekonomi.
2. Conceptual Estimate
Estimasi ini biasanya mengalami beberapa kali perbaikan sepanjang proses
desain, tahap-tahap diantaranya:
1. Functional Unit Price Estimate
Metode ini menggunakan fungsi dari fasilitas sebagai dasar untuk
menentukan perkiraan harga proyek, misalnya: proyek sekolah
menggunakan biaya tiap murid.
2. Unit Cost per Square Meter Estimate
Dasar hitungannya adalah biaya per satuan luas dari bangunan sejenis
dikalikan total luas bangunan yang direncanakan.
3. Unit Cost per Cubic Meter Estimate
Metode ini serupa dengan metode Unit Cost per Square Meter Estimate
tetapi satuan yang digunakan bukan luas melainkan volume.
4. Factor Estimate
Metode ini dapat digunakan untuk proyek yang memiliki komponen
utama yang dominan misalnya konstruksi pemanas untuk instalasi
pembangkit tenaga.
Komponen utama ditentukan sebagai faktor dasar dengan nilai 1,00.
5. System Estimate
Metode ini dikenal juga sebagai Elemental or Parametric Estimate,
merupakan metode yang paling akurat dibandingkan dengan metode lain
dalam conceptual estimating.

9
3. Detailed Estimate
Estimasi yang biasanya digunakan oleh kontraktor utama adalah detailed
estimateatau yang biasa disebut Rencana Anggaran Biaya (RAB).
4. Subcontractor Detailed Estimate
Pada suatu proyek besar biasanya kontraktor utama menyerahkan sebagian
pekerjaannya pada subkontraktor. Oleh karenanya, subkontraktor perlu
menyusun estimasi biaya untuk pekerjaan yang menjadi tanggung-
jawabnya.
5. Change Order Estimate
Perubahan pekerjaan hampir selalu terjadi selama proses konstruksi
berlangsung. Hal ini disebabkan antara lain keinginan pemilik proyek,
kesalahan yang terjadi, kesalahan dan kelalaian dalam dokumen kontrak,
ataupun perubahan kondisi lapangan.
Perubahan-perubahan ini tentunya mengandung konsekuensi biaya yang
perlu diperkirakan sebelum perubahan pekerjaan disetujui.
6. Progress Estimate
Pada umumnya proyek konstruksi mengikuti sistem pembayaran bertahap
dari pemilik proyek kepada kontraktor. Hal ini disebabkan karena nilai
proyek yang sangat besar dan resiko-resiko yang harus ditanggung oleh
masing-masing pihak. Karenanya selama proses kontruksi berlangsung,
manajer proyek perlu membuat progress estimatesebagai dasar permintaan
pembayaran.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa estimasi adalah unsur
penting yang diperlukan dalam pelaksanaan berbagai macam kegiatan. Dalam hal ini,
estimasi berperan sebagai indikator yang dapat mengukur target capaian proyek,
sebagai bahan untuk evaluasi jalannya proyek, dan penentuan anggaran dan waktu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek.

Dengan begitu, penyusunan estimasi perlu dilakukan dengan baik dan efektif.
Namun bisa saja estimasi yang disusun kurang tepat sehingga dalam praktiknya tidak
dapat memberikan hasil yang maksimal. Dengan begitu, perlu adanya panduan untuk
membuat penyusunan yang tepat dan efektif dalam estimasi yaitu tanggung jawab,
waktu yang mencukupi, independensi (bersikap netral dan tidak berpihak), dan
menambahkan penilaian risiko pada estimasi untuk membantu menghindari berbagai
masalah.

11

Anda mungkin juga menyukai