PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJERIAL
Disusun
Oleh :
KELOMPOK 6
INDRI YANI AGUSTIA SAGALA (7213520033)
MARGARETH SIHITE (7213520016)
MELANI NAPITUPULU (7213520028)
Kelas:
AKUNTANSI B 2021
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa, karena berkat
rahmad dan hidaayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima kritikan serta saran
yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan
Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan
penulis.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................. 2
A. Pengertian Konsep Biaya....................................................................................... 2
B. Konsep Biaya Yang Relevan dalam Pengambilan Keputusan............................. 3
C. Konsep Biaya Differential dalam Pengambilan Keputusan Manajemen...................9
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan............................................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebuah perusahaan umumnya harus selalu bersaing dengan pesaingnya dengan
banyaknya produk baru yang selalu muncul di pasaran. Perusahaan dituntut untuk beradaptasi
terhadap perkembangan pasar, yang menjadikan manajer selalu dihadapkan oleh pengambilan
keputusan agar perusahaan tidak tertinggal dari pesaingnya dan sesuai dengan perkembangan
produk di pasaran. Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
paling penting didalam semua organisasi, baik organisasi kecil maupun organisasi yang
besar.Pengambilan keputusan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Pengambilan keputusan jangka pendek, merupakan pengambilan keputusan
yangdilakukan manajer jika terjadi kondisi khusus dan hasilnya tidak terlalu
berpengaruh terhadap kondisi perusahaan.
2. Pengambilan keputusan jangka panjang, merupakan pangambilan keputusan
yangdilakukan manajer dan akan berpengaruh besar terhadap kondisi perusahaan
dimasa mendatang.
Dalam proses pengambilan keputusan, biaya dan manfaat dari suatu alternatif
harusdibandingkan dengan biaya dan manfaat dari alternatif lain. Pengambilan keputusan
dapat dikatakan benar dan tepat apabila dapat dipertanggungjawabkan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian Konsep Biaya?
b. Bagaimana konsep biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan?
c. Bagaimana konsep biaya differential dalam pengambilan keputusan manajemen?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajerial.
b. Untuk mengetahui konsep biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan.
c. Untuk mengetahui konsep biaya differential dalalm pengambilan keputusan
manajemen.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Biaya
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan
akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses
perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Menurut lkatan Akuntan lndonesia
(1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga
biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
aktiva.
Menurut Supriyono (2000) biaya adalah harga perolehan yangdikorbankan atau yang
digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau Revenue dan akan dipakai sebagai
pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2005) dalam arti luas biaya adalah : pengorbanan
sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan
sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut dengan istilah harga pokok, atau
dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan didalam
suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.
Menurut Simamora (2002) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saatini atau di masa mendatang bagi
organisasi, dalam hal ini, perusahaan . Jadi menurut beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan seperti menurut Hansendan Mowen (2001) bahwa biaya merupakan kas atau
nilai ekuivalen kas yangdikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan guna untuk memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba.
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan digunakan untukmenciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi
seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor
produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yangdigunakan untuk
memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri
2
merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan
output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biayalistrik,
biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak
3
alternatif. Apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif maka biaya
tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak
relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu
keterampilan pengambilan keputusan yang penting.
Pada saat penghitungan biaya yang akan digunakan untuk melengkapi formulir pajak
pendapatan, para akuntan diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang aktual
yang dikeluarkan untuk membeli tenaga kerja, bahan baku dan peralatan modal yang
digunakan dalam produksi. Dan untuk tujuan-tujuan pembayaran pajak, pengeluaran rupiah
historis adalah biaya relevan yang dimaksudkan di atas.
Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan kepada konsep “different
analysis for different purposes”, yang berarti bahwa untuk tujuan 4 yang berbeda diperlukan
analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk
berbagai pengambilan keputusan, yaitu:
a. Biaya Diferensial (Differntial Cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai
alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan
keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk
menentukan besarnya laba diferensial.
b. Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah yang dapat diakui jejaknya pada produk,
pesanan, pusat biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan.
c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah penghasilan atau penghematan biaya
yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau
penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif
tertentu.
d. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau
biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu
tidak dipilih untuk dilaksanakan.
4
1. Menghimpun seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif yang
dipertimbangkan.
2. Mengeliminasi sunk cost.
3. Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan.
4. Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan
biaya yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan
pengambilan keputusan.
Penerapan Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan
Keputusan dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri
dari berbagai komponen. Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus
diproduksi sendiri oleh perusahaan, jika memang pemasok luar dapat memasok komponen
tersebut dengan harga yang lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri.
1. Make or Buy decisions (Keputusan membeli atau membuat)
Keputusan atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang
produknya terdiri dari bebrbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk.
Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh
perusahaan, jika memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga
yang lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.
Contoh:
Perusahaan ingin membuat suku cadang sesuai kebutuhan sebanyak 100.000 unit, harga
yangditawarkan oleh pasar sebesar Rp 250/unit. Data biaya produksi sebagai berikut:
5
Kesimpulan:
Jika membeli produk, maka terdapat biaya overhead tetap bersama yang tidak dapat
dihindarkan,sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp 3.000.000 (100.000 unit x Rp 30)
sebagai kerugian (beban lebih tinggi).
2. Keep or drop decisions (Keputusan menghentikan atau melanjutkan produksi)
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk, ada
kalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya mengalami kerugian
usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini manajemen
perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan kegiatan usaha
departemen yang mengalami kerugian tersebut.
Contoh:
6
Kesimpulan:
Jika produk “C” dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar Rp 25.000.000 karena
perusahaan telah kehilangan potensi laba yang disumbangkan oleh produk “C” melalui laba
kontribusi sebesar Rp25.000.000.
Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan biaya tetap ke masing-
masing lini produk bukan atas dasar nilai omzet penjualan, tetapi menggunakan alokasi atas
dasar kemampuan dari masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba
kontribusi yang disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga
perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi dan total laba tetap tidak berubah.
3. Special order decisions ( Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus)
Umumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi
permintaan pasar tertinggi beberapa tahun yang akan datang. Jika perusahaan membangun
pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini
akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik terus-menerus. Dengan demikian, perusahaan
memiliki kapasitas yang menganggur, yang sering mendorong manajemen puncak untuk
mempertimbangakan penetapan harga jual dibawah harga jual normal. Tentu penetapan harga
jual demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus yang tidak berdampak terhadap
penjualan reguler.
Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas yang telah
digunakan baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk sebesar Rp 1.250/unit.
Anggaran tahun 2008untuk 150 unit sebagai berikut:
Biaya Variabel:
■ Biaya produksi (V) Rp 400 Rp 60.000.000
■ Biaya komersial (V) Rp 120 Rp 18.000.000
Biaya Tetap:
■ Biaya overhead (T) Rp 300 Rp 45.000.000
■ Biaya komersial (T) Rp 150 Rp 22.500.000
7
Total biaya penuh produk “A” Rp 970 Rp 145.500.000
Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit, apakah di terima
atau ditolak?
Kesimpulan:
Pesanan khusus diterima, karena memberi kontribusi margin sebesar Rp6.900.000 yaitu
selisih dari tambahan pendapatan dan tambahan biaya yang muncul karena ke putusan yang
harus diambil.
4. Decisions to sell process further ( keputusan menjual atau memproses lebih lanjut
suatu produk)
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada
kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi
harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan semacam ini, informasi akuntansi diferensial
yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika
alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
Contoh:
Contoh:
Informasi biaya differensial untuk produk “A”
8
Unit yang terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 10.000/unit
Total kos yang diperhitungkan Rp 70.500.000
Laba bersih yang diperhitungkan Rp 29.500.000
Diproses menjadi Produk “A-1” tidak memerlukan investasi baru, tambahan biaya
Rp 5.000/umit denganharga jual baru Rp 18.500
Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk “A-1” lebih menguntungkan, karena
mampu menyumbangkan tambahan laba sebesar Rp 35.000.000 yang diperoleh melalui
selisih dari tambahan pendapatan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp
50.000.000.
9
BAB 3
PENUTUP
A. KSIMPULAN
Analisis biaya yang relevan menggunakan biaya masa depan (yang belum terjadi) yang
berbeda di antara berbagai pilihan bagi pengambil keputusan. Analisis biaya strategis
melengkapi analisis biaya yang relevan dengan membuat para pengambil keputusan untuk
memerhatikan isu-isu strategis yang terlibat dalam situasi tersebut.
Jika berhubungan dengan dua atau lebih produk, harus dibuat jenis keputusan lain:
menentukan bauman produk yang tepat. Solusinya tergantung pada jumlah aktivitas produksi
pada kapasitas pernah. Jika ada satu kendala produksi, maka jawabannya adalah
memproduksi dan menjual sebanyak mungkin produk yang mempunyai margin kontribusi per
unit tertinggi. Jika ada dua kendala produksi atau lebih, analisis dapat dilakukan dengan
menggunakan metode grafik dan metode kuantitatif untuk menentukan bauran produk yang
tepat.
Sejumlah isu perilaku, plementasi, dan hokum merupakan hal utama yang harus
diperhatikan dalam menggunakan analisis biaya relevan, banyak dari penggunaan pendekatan
10
ini tidak memberikan perhatian yang cukup atas sasaran sasaran jangka panjang dan dtrategis
perusahaan. Isu lain adalah kecenderungan manajer untuk mengganti biaya variable dengan
biaya tetap ketika analisis biaya relevan digunakan dalam evaluasikinerja, dan kecenderungan
orang adalah tidak memandang biaya tetap secara benar sebagai biaya tertanam, tetapi
memandang biaya tersebut sebagai biaya yang dapat dikendalikan dan relevan.
B. SARAN
Saran dari kelompok kami adalah sebelum melakukan proses produksi, alangkah baiknya
perusahaan melakukan analisis terhadap biaya-biaya apa saja yang muncul dan kemungkinan
bisa dilakukan efisiensi dengan cara menggunakan relevant cost. Karena relevant cost
digunakan untuk mengambil keputusan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id/4428/1/Jurnal%20Ilmiah.pdf
https://www.academia.edu/35434106/ANALISIS_DIFERENSIAL_akt_manajemen
11