Anda di halaman 1dari 19

GIRO DAN DEPOSITO

BERJANGKA
KELOMPOK 8:
ANDREAS SITOMPUL (7213142003)
NATALIA MARBUN (7211142005)
PARIDA SILABAN (7212442005)

Mata Kuliah : Akuntansi Perbankan


Dosen Pengampu : Choms Gary GT Sibarani, SE., S.Pd., M.Si., AK., CA
Sondang Aida Silalahi, SE.,M.Si
Giro (Demand Deposits)
Demand Deposit merupakan simpanan pada bank, yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat
perintah pembayaran yang lainnya, atau dengan cara pemindabbukuan
(giro). Dalans lingkungan internal bank itu sendiri giro merupakan
dana yang ada de bank yang merupakan tanggung jawab dari bank
aras pengelolaannya.
Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya, atau
dengan cara pemindahbukuan antara lain bilyet giro.
Transaksi Giro dicatat sebesar nominal. Saldo giro
disajikan sebesar saldo kewajiban bank kepada
pemegang giro. Dalam hal hank memberikan jasa giro
kepada nasabah, maka jasa giro tersebut dicatat sebagai
beban bunga yang dibayarkan.
Pembukaan Rekening Giro
Bank menetapkan Syarat dan melakukan seleksi terhadap calon
nasabah. Pada saat pembukaan rekening, nasabah melakukan
penyetoran cisalkan jumlah seran pertama sebesar Rp 10.000.000),
atas transaksi ini di lakukan pembukuan dengan jurnal
Debit Xxxxxxxxxx Kas kantor rekening nasabbah lainnya 10,000,000
Kredit 203-010-30-0001 Rekening giro nasabah 10,000,000
kredit 403-004-0005 Provisi setoran valas 0

saat pembukaan rekening, nasabah diberikan buku cek/bilyet giro. Atas pemberian
cek/bily giro tersebut nasabah dibebani dengan ongkos penggantian cetak buku
cek/bilyet giro(misalka ongkos cetak sebuah cek/bilyet giro sebesar Rp 100.000
sudah termasuk meterai sebanyak 2 buah Rp 3.000), dan akan dibukukan dengan
jurnal pembukuan sebagai berikut:
Debit Xxxxxxxxxx Kas kantor 100,000
    Rekening giro nasabah  
Kredit 203-010-30-0001 Jasa administrasi pembuatan cek 25,000
kredit 403-004-0005 Persedian benda bendapos 75 000
Penerimaan Setoran

Setoran giro dapat dilakukan dalam 3 (tiga) jenis setoran, yaitu:


A. Setoran tunai, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi
aplikasi/formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta
uangnya.  
B. setoran nontunai dengan warkat bank yang bersangkutan, yaitu nasabab
melakukan seoran dengan cara mengisi formulir setoran dan
menyerahkan kepada tefter beserta warkar bank tersebut.  
C. Setoran nontunai dengan warkat bank lain, yaitu nasabah melakukan
setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada
teller beserta warkat bank lain tersebut.
Penarikan Cek/Bilyet Giro Kosong
cek/bilyet giro kosong adalah cek/bilyet giro yang ditolak pembayarannya oleh bank karena dana
nasabah tidak mencukupi/kosong untuk membayar atau memenuhi amanat pada cek/bilyet giro
yang bersangkutan. Dana yang dapat diperhitungkan sebagai dana nasabah adalah saldo giro efektif
dan atau saldo fasilitas kredit yang belum dipergunakan, atau fasilitas overdraft/cerukan yang
diberikan oleh bank.

Perhitungan frekuensi penarikan cek/bilyet giro kosong adalah sebagai berikut:


a. Satu lembar cek/bilyet giro yang sama, tetapi diajukan berulang-ulang dan
ditolak pembayarannya dihitung sebagai satu kali penarikan cek/bilyet giro
kosong.
b. Beberapa cek/bilyet giro kosong yang ditarik oleh seorang nasabah dan ditolak
pembayarannya oleh satu bank pada hari yang sama dihitung sebagai satu kali
penarikan cek/bilyet giro kosong.
c. Beberapa cek/bilyet giro yang ditarik satu nasabah dan ditolak pembayarannya
oleh beberapa bank pada hari yang sama, maka frekuensi penankan cek/bilyet
giro kosong dihitung sama dengan jumlah bank yang menolaknya.
Penutupan Rekening Giro
Penutupan rekening giro dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Nama nasabah tercantum dalam daftar hitam yang diterbitkan Bank Indonesia
b. Menarik cek/bilyet giro kosong 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
c. Menarik cek/bilyet kosong satu lembar dengan nominal Rp 1.000.000.000 atau lebih.
d. Rekening tidak aktif/rekening giro pasif bersaldo nihil. Rekening giro dikategorikan
pasif apabila saldonya kecil dan jangka waktu yang cukup lama tidak bermutasi.
e. Atas permintaan pemegang rekening sendiri.
f. Atas perintah Bank Indonesia/kantor pusat bank yang bersangkutan.
g. Pemegang rekening meninggal dunia.

Misalkan rekening giro nasabah ditutup dan saldo yang masih ada sebesar Rp4.000.000 serta
biaya penutupan sebesar Rp 25.000, maka atas transaksi penutupan rekening giro tersebut
dicatat dengan jurnal pembukuan:
Debit 203-010-30-0001 Rekening giro nasabah 4000,000
Kredit 403-004-0005 Pendapatan jasa pelayanan 25,000
kredit xxxxxxxxxxxxxx Kas /rekening nasabah yang bersangkutan 3,975,000
Jasa Save Deposit Box (SDB)

Save Deposit Box (SDB) adalah merupakan kotak yang disediakan oleh bank untuk disewakan kepada
masyarakat, terbuat dari logam bermutu tinggi yang dilengkapi dengan kunci berpengaman ganda dan
ditempatkan di ruangan khusus untuk lebih menjamin keamanannya. Atas penyewaan kotak tersebut, bank
akan menerima pendapatan sewa setiap tahun. Transaksi yang berkaitan dengan antara lain transaksi saat
menerima uang sewa, transaksi saat menerima jaminan SDB, transaksi saat pelimpahan pajak atas jasa sewa
SDB, dan sebagainya.
Contoh
Misalkan bank menyewakan SDB dengan tarif Rp 2.000.000 per tahun dan jaminan sewa sebesar Rp
10.000.000 sedangkan atas sewa tersebut dikenakan pajak sebesar 10% atas beban penyewa Atas transaksi
tersebut akan dicatat jurnal pembukuan sebagai berikut:
Pada saat menerima SDB:
Debit Xxxxxxxxx Kas kantor Rekening nasabah 2.100,000
Kredit 303-2725-83635 Titipan macam’ pjk untuk pemerintah 100,000
kredit 735-83553-936 Jasa sewa SDB 2,000,000
Apabila atas penyewaan SDB tersebut bank meminta uang jaminan, maka dilakukan
pembukuan atas transaksi tersebut dengan jurnal:

Debit Xxxxxxxxx Kas kantor Rekening nasabah 10,000,000


Kredit 303-2725-83635 Setoran jaminan SBD 10,000,000
   

Apabila terjadi kehilangan kunci SDB, maka nasabah barus membayar ongkos pembuatan kunci SDB (misalkan
sebesar Rp 1.000.000). Transaksi ini dibukukan dengan jurnal:
Debit 303-2725-83635 Titipan macam macam pajak untuk pemerintah 100,000
Kredit xxxxxxxxxxxxxx Rekening giro kas negara 100,000
 

Sedangkan apabila sewa SDB tidak diperpanjang, maka dilakukan pengembalian setoran
jaminan SDB. Transaksi tersebut dibukukan dengan jurnal:
Debit Xxxxxxxxx Setoran jaminan SBD 1,000,000
Kredit 303-2725-83635 Pendapatann operasional lainnya 1,000,000
   
Deposito Berjangka (Time Deposits)
Deposito berjangka (time deposits) merupakan bentuk simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan setelah jangka waktu yang dijanjikan atau setelah pemberitahuan sebelumnya, Penarikan sebelum jatuh
tempo dikenai denda.
Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) pengertian deposito berjangka adalah simpanan pihak lain
pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan
dengan bank yang bersangkutan. Transaksi deposito berjangka dicatat sebesar jumlah nominal yang tercantum
dalam bilyet giro atau sebesar kewajiban bank yang dijanjikan. Setoran deposito yang diterima tunai atau
pemindahbukuan diakui pada saat uang diterima atau pada saat tanggal pemindahbukuan tersebut. Sedangkan
setoran deposito yang berasal dari dana kliring diakui setelah dana diterima secara efektif. Kewajiban bunga
deposito yang belum dibayarkan disajikan dalam rekening "bunga yang masih harus dibayar."
Bunga deposito berjangka yang akan dibayarkan setiap tanggal valuta dicadangkan terlebih dahulu pada setiap
akhir hari dengan jurnal pembukuan:
Debit 500-010-30-0402 Beban Bunga Deposito Saldo x tarif
Berjangka –Pihak Ketiga
Kredit 227-010-30-0302 Beban Bunga Deposito Bunga/360 hari
Berjangka yang masih
harus Dibayar
Pembukaan Rekening Deposito

Persyaratan untuk pembukaan deposito lebih sederhana dibandingkan dengan


permohonan pembukaan rekening giro. Dalam pembukaan ini calon nasabah mengisi
permohonan pembukaan rekening dan menyerahkan fotocopy identitas diri (misalnya
KTP, SIM, dan sebagainya).

Apabila seorang calon nasabah telah disetujui permohanan pembukaan rekening


depositonya, selanjutnya kepada yang bersangkutan diminta untuk melakukan
setoran. Besarnya nominal deposito minimal ditetapkan oleh masing-masing bank.
Pada umumnya bank menetapkan minimal nilai nominal dari setiap bilyet deposito
adalah antara Rp 1.000.000 s/d Rp 5.000.000, selanjutnya dalam kelipatan ratusan
ribu rupiah. Penetapan minimal yang rendah ini dimaksudkan agar dapat menjaring
semua lapisan masyarakat.
Penerimaan Setoran Deposito

Setoran deposito dapat dilakukan dengan banyak cara, yaitu secara tunai, secara non tunai dengawarkat
bank yang bersangkutan, dan secara non tunai dengan warkat bank lain.
Misalkan seorang calon nasabah akan mendepositokan uangnya sebesar Rp 700.000.000 dan bank
menetapkan biaya pembukaan rekening deposito sebesar Rp 20.000, maka transaksi pembukaan deposito
tersebut dicatat dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Debit xxx-xxx-xxxxx Kas/rekening nasabah lainnya/kas kliring 700.020.000
Kredit 403-043-00-0005 Pendapatan jasa pelayanan 20.000
Kredit   403-044-00-0005 Provisi Setoran Valas (Jika ada) 0
Kredit 203-030-30-XXXX Rekening Deposito Nasabah 700.000.000

Pada umumnya formulir tanda setoran dibuat dalam rangkap Penyetoran baru dibukukan oleh bank, apabila bank
dua yang penggunaannya adalah sebagai berikut: telah menerima dana tersebut secara efektif. Penyetoran
• lembar pertama berfungsi sebagai bukti pembukuan bagi dengan warkat bank lain atau transfer dan bank lain
bank yang bersangkutan. menunggu sampai dananya diterima secara efektif oleh
• lembar kedua berfungsi sebagai bukti penyetoran untuk bank, baru kemudian bank menerbitkan bilyet deposito.
nasabah.
Penarikan/Pengambilan Bunga/Pokok Deposito
Misalkan dan pembukaan deposito sebesar Rp 500.000.000 tersebut di atas diberikan bunga sebesar 7% per tahun dan
jangka waktu deposito tiga bulan, maka bunga deposito setiap bulan yang akan diterima oleh deposan sebesar Rp
2.333 333 (Rp 500.000.000 x 7% x 80% x 1/12), sedangkan 20% (atau Rp 583.333) merupakan pajak untuk negara
Bunga deposito dibayarkan setiap tanggal jatuh tempo bunga (tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan) atau
tanggal jatuh tempo pokok (tanggal berakhirnya jangka waktu penyimpanan)
Pembayaran bunga dapat dilakukan dalam beberapa pilihan, antara lain:
• Diambil dengan cara tunai,
Pembukuan otomatis untuk memindahkan bunga deposito ke rekening bunga yang sudah jatuh tempo:

Debit 227-010-30-0302 Beban bunga deposito berjangka yang masih harus dibayar 2.916.666
Kredit 200-030-30-0002 Titipan pajak deposito(sebesar 20% dari bunga deposito) 583.3333
Kredit 200-030-30-0001 Bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempo 2.333.333

Pengembalian bunga deposito oleh nasabah di teller:


Debit 200-030-30-0001 Bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempo 2.333.333
Kredit 403-044-00-0005 Provisi setoran dalam valuta asing (jika ada) 0
kredit 100-010-00-0001 Kas kantor 2.333.333
Penarikan/Pengambilan Bunga/Pokok Deposito
• Dipindah bukukan ke rekening lain yang ditatausahakan di kantor cabang bank yang
bersangkutan, atau dipindahbukukan ke rekening lain yang ditatausahakan di luar kantor
cabang bank yang bersangkutan, dengan dikenakan biaya transfer/kliring sesuai ketentuan
yang berlaku di masing-masing bank. Jurnal pembukuan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:

Debit 227-010-30-0302 Bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempo 2.916.666
Kredit 200-030-30-0002 Titipan pajak deposito 583.333
Kredit 403-041-00-0602 Jasa transfer (apabila melalui kliring) 0
Kredit xxx-xxx-xxxxxx Rekening Nasabah /kas kliring 2.333.333
Suku Bunga Deposito
Besarnya suku bunga deposito ditetapkan oleh rapat ALCO (Asset and Liabilities Committe setiap periode
tertentu yang disesuaikan dengan perkembangan pasar dan kebutuhan dana bank yang bersangkutan. Suku
bunga tersebut terdiri dari suku bunga counter yaitu suku bunga yang tercantum pada papan pengumuman di
masing-masing bank atau di media cetak dan suku bunga negosiasi. Suku bunga negosiasi diberikan kepada
nasabah-nasabah besar dengan maksud agar dengan kelebihan suku bunga tersebut mau menyimpan di bank
yang bersangkutan.

Bunga yang akan diterima oleh deposan setiap tanggal jatuh tempo bunga (setiap bulan) dirumuskan sebagai
berikut:
Bunga

Bunga yang dibayarkan kepada deposen sebesar perhitungan tersebut di atas dikurangi dengan PPh
atas bunga deposito sebsar 20%,yaitu sebesar Rp 5.000.000 (Rp 6.250.000- Rp 1.250.000).
Bilyet Deposito Hilang Penempatan Deposito Oleh
Bank/Lkbb
Apabila dilaporkan bilyet deposito berjangka
hilang, maka deposan yang bersangkutan Dalam rangka mencegah bank-bank/lembaga keuangan
membuat laporan tertulis kepada kantor cabang bukan bank (LKBB) menempatkan kelebihan dananya
bank penerbit bilyet deposito tersebut yang (excess likuiditas) ke bank pesaing, maka pada umumnya
dilampiri: bank mempunyai kebijakan tersendiri terhadap
a. Surat keterangan kehilangan bilyet penempatan deposito oleh bank/LKBB. Hal ini
deposito dari kepolisian. dimaksudkan agar bank-bank tersebut tidak mengambil
b. Surat pernyataan dan deposan yang dana di pasar uang dengan bunga murah kemudian
menyatakan bahwa bilyet deposito yang menempatkannya dalam bentuk deposito.
hilang tersebuttidak berlaku lagi, dengan
demikian segala akibat dari penggunaan
secara tidak sah menjadi tanggung jawab
deposan yang bersangkutan.
Perpanjangan Deposito Berjangka

Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua caa yaitu:
1. Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover) Perpanjangan ini
dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau
diperjanjikan pada saat pembukuan deposito.

2. Perpanjangan Biasa Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan


antara bank dengan deposan di kemudian hari saat jatuh tempo.
Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau inisiatif bank (home
service) untuk nasabah deposan.
Pajak Penghasilan (Pph) Atas Bunga Deposito

Berdasarkan Peraturan Pemerintah tarif PPh atas bunga PPh bersifat final adalah penghasilan dari
deposito ditetapkan sebagai berikut: bunga deposito tersebut tidak dicantumkan
a. PPh 20% dan bersifat final dikenakan pada: Wajib Pajak dalam SPT Tahunan, sehingga PPh yang
Perorangan, Organisasi Bidang Keagamaan, Organisasi dipotong tidak dapat diperhitungkan dengan
Sosial, Organisasi PNS, Organisasi Isteri PNS & PPh yang terutang atas penghasilan dari
Anggota ABRI, Organisasi Serikat Kerja, sumber lainnya.
BUMN/BUMD, Firma, Kongsi, PT, CV, Koperasi,
Yayasan,Lembaga, Perkumpulan, Bentuk Usaha Tetap,
dan sebagainya.
b. PPh 20% dan bersifat final atau sebesar tarif yang
ditetapkan berdasarkan perjanjian penghindaran pajak
berganda (tax treaty) dikenakan pada: Wajib Pajak Luar
Negeri.
Pajak Penghasilan (Pph) Atas Bunga Deposito

Restitusi PPh atas bunga deposito diberikan kepada yayasan yang penghasilannya
hanya dari bunga deposito yang penggunaannya semata-mata untuk kepentingan
sosial/umum dan telah disetujui oleh Menteri Keuangan RI, dan kepada perorangan
yang seluruh penghasilannya tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Jurnal pembukuan pemotongan pajak (PPh)) bunga deposito telah dilakukan pada
saat melakukan pembayaran kepada nasabah, sedangkan jurnal pelimpahan titipan
pajak ke rekening kas negara dilakukan sebagai berikut:

Debit 200-030-30-0002 Titipan Pajak Deposito berjangka Sesuai jumlah pajak yang akan
Kredit xxx-xxx-xxxx Rekening kas Negara /kliring dilimpahkan kerekeningkas negara
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai