Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TRANSAKSI GIRO PERBANKAN

DISUSUN OLEH :

SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Kayuagung, 24 Agustus 2017

Penyusun.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, bilyet giro atau
dengan cara pemindahbukuan. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat,
sedangkan bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan. Dalam lingkungan
internal bank itu sendiri, giro merupakan dana yang ada di bank yang merupakan
tanggung jawab dari bank atas pengelolaannya.

Dalam pedoman akuntansi perbankan indonesia (PAPI) ditetapkan bahwa pengertian


giro adalah simpanan pihak lin pada bank yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan bilyet giro.

Giro dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank dan berbiaya
murah karena giro dapat ditarik setiap saat. Bank cenderung memberikan jasa giro
relative rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti tabungan dan
deposito.

Jenis rekening giro :

a. Giro swasta : yaitu giro yang dimiliki oleh perseorangan, kelompok, instansi
swasta, yayasan social dan badan nono pemerintah lainnya.
b. Giro pemerintah : yaitu giro yang dimiliki oleh nstansi pemerintah misalnya
giro kelurahan, giro department, giro dinas perpajakan dll.
BAB II
POKOK BAHASAN

Terdapat berbagai pokok bahasan, antara lain:


a. Pembukaan rekening giro
b. Penerimaan setoran
c. Penarikan atau pengambilan
d. Penarikan cek atau bilyet giro kosong
e. Penutupan rekening giro
f. Fasilitas cerukan/ overdraft
g. Daftar hitam
h. Rehabilitasi dari daftar hitam
i. Perhitungan bunga dan pajak
j. Penatausahaan buku cek/ bilyet giro
k. Biaya administrasi
l. Rekening giro pasif
m. Akuntansi giro dan contoh kasus
BAB III
PEMBAHASAN

A. PEMBUKAAN REKENING GIRO


Untuk membuka rekening giro, pihak bank perlu meyakini bahwa calon nasabah
adalah orang yang baik, jujur, bonafid dan bertanggung jawab sehingga
diharapkan dapat menunjang perkembangan usaha bank. Pada saat pembukaan
rekening, nasabah diberikan buku cek atau bilyet giro. Atas pemberian tersebut
nasabah dibebani dengan ongos penggantian cetak buku cek atau bilyet giro.
Contoh :
Nasabah melakukan penyetoran prtama sejumlah Rp 10.000.000. ongkos cetak
sebuah cek/bilyet giro sebesar Rp 100.000 sudah termasuk materai sebanyak 25
buah @Rp 3.000. maka jurnalnya adalah
Jurnal pembukaan rekening giro Kas Rp 10.000.000
Rekening giro nasabah Rp 10.000.000
Jurnal pembukuanKas Rp 100.000

Jasa administrasi pembuatan cek/biyet giro Rp 25.000


Persediaan benda benda pos/ materai Rp 75.000

B. PENERIMAAN SETORAN
Setoran giro dapat dilakukan dalam tiga jenis setoran yaitu :
1. Setoran tunai
Nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi aplikasi atau formulir
setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta uangnya.
2. Setoran non tunai dengan warkat bank yang bersangkutan
Nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan
menyerahkn kepada teller beserta warkat bank tersebut.
3. Setoran non tunai dengan warkat bank lain
Nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir seoran dan
menyerahkan kepada teller beserta warkat lain tersebut
C. PENARIKAN ATAU PENGAMBILAN
Penarikan dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Cek (surat perintah pembayaran) atau pengambilan secara tunai
2. Bilyet giro (surat pemindahan buku) atau pengambilan non tunai
(overbooking)

D. PENARIKAN CEK ATAU BILYET GIRO KOSONG


Cek atau bilyet giro kosong adalah cek atau bilyet giro yang ditolak
pembayarannya oleh bank karena dana nasabah tidak mencukupi/kosong untuk
membayar ataau memenuhi amanat pada cek/bilyet giro yang bersangkutan.

Pehitungan frekuensi penarikan cek/bilyet giro kosong adalah sbb :


1. Satu lembar cek/bilyet giro yang sama, tetap diajukan berulang-ulang dan
ditolak pembayarannya dihitung sebagai satu kali penarikan cek/bilyt giro
kosong
2. Beberapa cek/bilyet giro osong yang ditarik oleh seorang nasabah dan
ditolak pembayarannya oleh satu bank pada hari yang sama dihitung sebagai
satu kali penarikan ek/bilyet giro kosong
3. Beberapa cek/bilyet giro yang ditarik satu nasabah dan ditolak
pembayarannya oleh beberapa bank pada hari yang sama maka frekuensi
penarikan cek/bilyet giro kosong dihitung sama dengan jumlah bank yang
menolaknya.

E. PENUTUPAN REKENING GIRO


Penutupan rekening giro dapat dilakukan dengan alasan alasan sbb;
1. Nama nasabah tercantum dalam daftar hitam yang diterbitkan Bank Indonesia
2. Menarik cek / bilyet giro kosong 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan
3. Menarik cek / bilyet giro kosong satu lembar dengan nominal Rp
1.000.000.000 atau lebih
4. Rekening tidak aktif / rekening giro pasif saldo nihil.
5. Atas permintaan pemegang rekening sendiri
6. Atas permintaan Bank Indonesia / kantor pusat bank yang bersangkutan
7. Pemegang rekening meninggal dunia
Catatan: 1 3 wajib ditutup sesuai SK Direksi BI No. 28/122/KEP/DIR tanggal 5
Januari 1996

Penutupan rekening harus diberitahukan kepada pemegang rekening (nasabah


yang bersangkutan) secara tertulis, yang disertai dengan permintaan agar sisa
blanko cek/bilyet giro yang masih ada dikembalikan ke bank serta jika masih ada
cek/bilyet giro yang masih beredar nasabah diminta untuk menyediakan dana
secukupnya untuk pembayaran cek/bilyet giro yang dimaksud. Sedangkan apabila
saldo rekening masih ada agar dipindahkan ke suatu rekening perantara/titipan.

F. FASILITAS CERUKAN / OVERDRAFT


Fasilitas cerukan/overdraft adalah pengambilan dana melebihi saldo yang tercatat
pada rekening giro nasabah yang bersangkutan. Besarnya fasilitas cerukan
ditetapkan maksimal 15% dari saldo giro yang tersedia secara efektif pada saat
terjadi cerukan. Pemberian fasilitas cerukan tidak didukung dengan angka kredit
atau jaminan jaminan yang dikuasai oleh bank, maka pemberian fasilitas
cerukan terdapat pada nasabah nasabah tertentu bersadarkan penilaian
bonafiditas, kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan dibidang perbankan serta
memperhatikan kemampuan usahanya. Jangka waktu cerukan maksimal 15 hari
kerja.

G. DAFTAR HITAM
Daftar hitam adalah daftar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang berisi
nama nasabah bank yang telah dikenakan sanksi penutupan rekening karena
melakikan penarikan cek/bilyet giro kosong sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan atau menarik satu lembar cel/bilyet giro kosong dengan
nilai nominal Rp 1.000.000.000 atau lebih. Apabila nama nasabah tercantum
dalam daftar hitam maka semua bank harus menutup rekening giro nasabah yang
bersangkutan dan dilarang mengadakan hubungan rekening dengan nasabah yang
bersangkutan kecuali dalam bentuk rekening khusus atau setelah mendapat
persetujuan dari Bank Indonesia.

H. REHABILITASI DARI DAFTAR HITAM


Nasabah yang namanya tercantum dalam daftar hitam yang dikeluarkan Bank
Indonesia dapat direhabilitasi oleh Bank Indonesia setelah dipenuhi hal hal sbb:
1. Tenggang waktu penutupan rekening telah melampaui jangka waktu yang
diatur sbb:
a. Tenggang waktu penutupan rekening nasabah dan pencantuman namanya
dalam daftar hitam adalah selama jangka waktu 6 bulan terhitung sejak
tanggal penutupan rekening.
b. Apabila dalam tenggang waktu tersebut nasabah masih menarik cek/bilyet
giro kosong maka tenggang waktu diperpanjang 6 bulan lagi.
c. Tenggang waktu bagi nasabah yang dimasukkan dalam daftar hitam untuk
kedua kalinya, ditetapkan selama 12 bulan dan untuk yang ketiga kalinya
dan seterusnya ditetapkan selama 24 bulan.
d. Daftar hitam yang telah berlaku 2 tahun akan di hapus oleh Bank
Indonesia.
2. Selama tenggang waktu tersebut yang bersangkutan tidak melakukan penarikan
cek/bilyet giro kosong lagi.
3. Telah mengembalikan sisa buku cek/bilyet giro dan menyerahkan bukti
penyelesaian cek/bilyet giro kosong yang telah ditariknya atau bukti tembusan
rekening koran yang memuat pembayaran cek/bilyet giro yang bersangkutan.
4. Menyerahkan surat pernyataan bermaterai bahwa nasabah telah menyelesaikan
semua cek/bilyet giro kosong yang menyebabkan rekening ditutup dan tidak
akan melakukan penarikan cek/bilyet giro kosong lagi.

I. PERHITUNGAN BUNGA DAN PAJAK


Ketentuan pemberian jasa/bunga giro dan bunga atas saldo yang mengendap
dalam rekening giro nasabah merupakan kebijakan masing masing bank sesuai
dengan kondisi dari bank tersebut.
Sesuai Peraturan Pemerintah atas jasa giro dikenakan pajak penghasilan atas
bunga (PPH) sebesar 20% bersifat final. Pengertian dari PPH bersi bersifat final
adalah penghasilan dari bunga giro tidak boleh dicantumkan dalam SPT tahunan.
Pengecualian atas potongan PPH bunga giro diberikan kepada:
1. Dana pensiun yang telah disetujui oleh menteri keuangan RI
2. Palang merah indonesia
3. Gerakan pramuka
4. Tabungan uang muka rumah sederhana yang diselenggarakan bank dengan
persetujuan menteri perumahan rakyat dan Bank Indonesia
5. Pejabat diplomatic dan konsulat perwakilan diplomatic Negara lain, pejabat
dari organisaasi internasional yang ditetapkan oleh menteri keuangan
6. Bank dan lembaga keuangan bukan bank
7. Penabung dari jenis tabungan kecil
8. Setoran ongkos naik haji

Jurnal pembukuan yang berkaitan dengan pembayaran bunga atau jasa giro dan
pajak :
Beban bunga giro yang masih harus dibayar XXX
Titipan pajak giro XXX
rekening giro nasabah XXX

J. PENATAUSAHAAN BUKU CEK/BIYET GIRO


Pemberian buku cek atau bilyet giro kepada nasabah baru didasarkan pada
keyakinan atas itikad baik dan bonafiitas dari nasabah baru, sedangkan untuk
nasabah lama mempertimbangkan apakah nasabah yang bersangkutan termasuk
kategori rekening giro pasif dan apakah termasuk dalam daftar hitam yang
dikeluarkan Bank Indonesia.
Setiap pemberian cek/bilyet giro dikenakan penggantian biaya percetakan yang
dibebankan langsung kepada rekening giro nasabah yang bsarnya ditentukan oleh
masing-masing bank.

K. BIAYA ADMINISTRASI
Berkaitan dengan penatausahaan rekening giro dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Biaya Administrasi bulanan
2. Biaya administrasi tolakan cek/bilyet giro
Besarnya biaya tersebut ditetapkan oleh masing-masing bank Jurnal

yang terkait dengan biaya administrasi :

Rekening giro nasabah XXX


Pendapatan jasa pelyanan (bulanan) XXX
Pendapatan jasa pelayanan (tolakan) XXX

L. REKENING GIRO PASIF


Rekening giro digolongkan sebagai rekening pasif apabila selama jangka waktu
tertentu bersaldo kecil dan tidak terdapat suatu mutasi baik penyetoran maupun
pengambilan. Suatu rekening giro dikatakan pasif tergantung dari kebijakan
masing-masing bank. Rekening giro pasif sebaiknya segera menghubungi
pemilik rekening agar yang bersangkutan dapat mngaktifkan kembali
rekeningnya. Apabila pemberitahuan tersebut tidak sampai ke alamatnya, maka
salinan rekening Koran untuk bulan berikutnya tidak perlu dikirimkan lagi dan
sementara disimpan di bank. Untuk menihilkan saldo yang ada, bank tidak boleh
memindahkan saldo tersebut sebagai keuntungan bank akan tetapi dengan cara
membebankan biaya administrasi setiap bulan sampai saldo nihil.

M. AKUNTANSI GIRO

Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominalnya & disajikan sebesar nilai
kewajiban bank terhadap giran. Nilai nominal adalah nilai nominal setoran atau
penarikan, sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah mengalami
mutasi pendebetan atau penarikan. Pendebetan misalnya akibat adanya penarikan
dan beban biaya bagi giran. Pengkreditan rekening giro akibat adanya setoran
uang tunai/cek, bilyet giro atau adanya jasa giro yang diperhitungkan bank.

Transaksi dibawah ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Susilo nasabah giro
Bank Bisnis Semarang selama bulan April 2003.
Bank Bisnis menentukan jasa giro 12% akan diberikan dengan saldo minimal
Rp.1.000.000. Jasa giro dihitung dari saldo terendah dalam bulan yang
bersangkutan. Pajak Penghasilan bunga (pph) sebesar 15% dan biaya
administrasi Rp.50.000 setiap bulan. Dengan informasi tersebut, maka jurnal
pembukuan adalah:

1/4 Dibuka rekening giro atas nama Susilo dengan setoran perdana Rp.1.000.000
secara tunai. Biaya penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet
giro sebesar Rp.50.000 yang dibayar tunai.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr.Kas 1.050.000
Cr.Giro Susilo 1.000.000
Cr.Barang Cetakan 50.000

5/4 Susilo setor tunai untuk giro sebesar Rp.500.000

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


5/4 Dr.Kas 500.000
Cr.Giro Susilo 500.000

10/4 Susilo menyetor giro berupa cek BNI Semarang Rp.1.500.000 dan kliring
dinyatakan berhasil hari ini.
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/4 Dr.Giro BI 1.500.000
Cr.Giro Susilo 1.500.000

15/4 Susilo menarik cek no.1124 sebesar Rp.500.000 untuk membayar hutang
kepada Samsudin nasabah giro Bank Bisnis Semarang. Pada hari ini juga
Samsudin menyetorkannya kepada Bank Bisnis tersebut.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


15/4 Dr.Giro Susilo 500.000
Cr.Giro Samsudin 500.000

17/4 Pada hari ini Susilo mentransfer dananya ke cabang Surabaya atas beban
giro sebesar Rp.1.000.000

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


17/4 Dr.Giro Susilo 1.000.000
Cr.RAK.Cabang Surabaya 1.000.000

20/4 Susilo setor giro secara tunai Rp.750.000

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


20/4 Dr.Kas 750.000
Cr.Giro Susilo 750.000

25/4 Bank Bisnis Semarang menerima transfer masuk dari cabang cerebon
sebesar Rp.1.200.000 untuk keuntungan giro Susilo.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


25/4 Dr.RAK.Cabang Cirebon 1.200.000
Cr.Giro Susilo 1.200.000

27/4 Penarikan Giro oleh Susilo untuk ditransfer ke Cabang Bandung sebesar
Rp.2.000.000

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


27/4 Dr.Giro Susilo 2.000.000
Cr.RAK.Cabang Bandung 2.000.000
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
30/4 Dr.Bunga Giro 10.000
Cr.Giro Susilo 10.000

Dr.Giro Susilo 1.500


Cr.Hutang Pph 1.500

Dr.Giro Susilo 50.000


Cr.Pend.Operasional Lainnya 50.000

Daftar Mutasi Giro A/n Susilo

Tangga Ketera Debet Kredit Sal


l
1/4 Setor Tunai ngan (Rp) (Rp)
1.000.000 do
1.000.000
5/4 Setor Tunai 500.000 1.500.000
10/4 Setor Kliring 1.500.000 3.000.000
15/4 Pengambilan 500.000 2.500.000
17/4 Transfer keluar 1.000.000 1.500.000
20/4 Setor Tunai 750.000 2.250.000
25/4 Transfer masuk 1.200.000 3.450.000
27/4 Transfer keluar 2.000.000 1.450.000
30/4 Bunga Giro 10.000 1.460.000
PPh 1.500 1.458.500
Beban Administrasi 50.000 1.408.500

Saldo terendah selama bulan yang bersangkutan adalah


Rp.1.000.000, sehingga bunga giro yang dibayar oleh bank sebesar
Rp.1.000.000 x 12% x 1/12= Rp.10.000 dikurangi pajak bunga yang
harus dititipkan di bank sebesar Rp.10.000 x 15% = Rp.1.500
sehingga dibayar bersih ke Susilo sebesar Rp.8.500
Contoh: Overdraft
Tanggal 3 Mei 2003 terjadi penarikan giro oleh Susilo sebesar
Rp.3.358.500. Bila bank menyetujui, maka penarikan dapat
dilakukan dan berarti terjadi saldo negatif sebesar Rp.1.950.000.
untuk menutup saldo tersebut, bank memberikan kredit overdraft
sebesar Rp.2.050.000 yang dikurangi biaya provisi Rp.60.000 dan
Biaya Administrasi Rp.40.000
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
30/5/2003 Dr.Kredit yang diberikan 2.050.000
Cr.Pendapatan Provisi Kredit 60.000
Cr.Pendapatan Operasional lainnya 40.000
Cr.Giro Susilo 1.950.000

Dr.Giro Susilo 3.358.500


Cr.Kas 3.358.500

Dengan demikian mutasi giro Sdr.Susilo menjadi sebagai berikut:

Tangga Ketera Debet Kredit Sal


l
1/4 Setor Tunai ngan (Rp) (Rp)
1.000.000 do
1.000.000
5/4 Setor Tunai 500.000 1.500.000
10/4 Setor Kliring 1.500.000 3.000.000
15/4 Pengambilan 500.000 2.500.000
17/4 Transfer keluar 1.000.000 1.500.000
20/4 Setor Tunai 750.000 2.250.000
25/4 Transfer masuk 1.200.000 3.450.000
27/4 Transfer keluar 2.000.000 1.450.000
30/4 Bunga Giro 10.000 1.460.000
PPh 1.500 1.458.500
Beban Administrasi 50.000 1.408.500

3/5 Overdraft 1.950.000 3.358.500


Penarikan Tunai 3.358.500 0
DAFTAR PUSTAKA

ourakuntansi.blogspot.co.id/2015/07/akuntansi_tabungan_html
akuntansi_tabungan_ourakuntansi
ourakuntansi.blogspot.co.id/search/label/akuntansi_deposito_berjangka_html

Anda mungkin juga menyukai