Anda di halaman 1dari 24

Akuntansi Perbankan

Pertemuan 3
Akuntansi Sumber Dana Bank (1)
Simpanan Giro
Konsep Akuntansi Sumber Dana Bank
• Dilihat dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokan kedalam 2 kelompok,
yaitu dana dari masyarakat seperti giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau
deposito berjangka serta dana dari bank lain seperti pinjaman antar bank dalam
bentuk call money, deposito berjangka dan lainnya.
• Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya
yang akan dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena sifatnya
sebagai hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah kredit dan
berkurang disebelah debet. Rekening dana bank merupakan rekening permanen
atau real yang selalu akan disajikan pada neraca secara kumulatif.
Giro
• Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, surat erintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan. Bank menetapkan harga dana giro lebih rendahkarena lama
pengendapannya tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana pemilik rekening giro dapat
menarik uangnya kapan saja mereka kehendaki.
• Penarikan dana giro oleh si pemilik hanya dapat dilakukan dengan cara perintah tertulis
dari si pemiliknya sebagai dasar resmi otorisasi pendebetan rekening nasabah oleh bank.
Penarikan ini dapat dilakukan sewaktu-waktu nasabah menghendakinya, dimana bank
akan menguji kebenaran nomor rekening, tanda tangan, kecukupan saldo dan informasi
lainnya yang diperlukan.
Macam Macam Giro
1) Cek adalah Surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak yang disebut di dalamnya atau kepeda pemegang cek
tersebut.
2) Bilyet Giro adalah Surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah
uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama tau bank
lainnya.
Macam-macam cek,diantaranya :
1) Cek atas nama yaitu Cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau
badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.
2) Cek atas unjuk yaitu Kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek tidak
tertulis nama seseorang atau badan hukum.
3) Cek silang yaitu Cek yang dipojok kiri diberi tanda dua tanda garis
sejajar, sehingga cek tersebut tidak dapat ditarik tunai melainkan
pemindahbukuan.
4) Cek mundur yaitu Cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal. Hal ini
biasanya terjadi karena kesepakatan antara pemberi dan penerima cek.
5) Cek kosong Atau blank cheque yaitu Merupakan cek yang
penarikkannya melebihi saldo yang ada.
Sifat Rekening
• Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus disajikan dalam hutang
lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening giro nasabah akan dibukukan
disebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan rekening giro akan dibukukan disebelah
debet. Dengan demikian saldo normal rekening giro adalah sebelah kredit. Apabila saldo
suatu rekeninggiro nasabah berada pada sisi debet, maka rekening tersebut bersaldo negatif
yang lazimnya di dunia perbankan dikenal dengan saldo merah atau terjadi overdraft.
• Jika terjadi saldo egatif, maka pemegang giro tidak dapat lagi menarik dananya dan
kepadanya tidak diberikan bunga atau jasa giro, melainkan akan dibebankan sejumlah biaya
atau beban bunga yang harus dilunasi oleh nasabah yang bersangkutan. Biaya bunga ersebut
memperbesar saldo debet rekening giro yang bersangkutan.
Akuntansi Transaksi Giro
1) Transaksi Pembukaan Rekening Giro dan Penyetoran
• Setelah memenuhi segala persyaratan pembukaan rekening giro, seorang
calon nasabah diminta untuk segera menyetor sejumlah uang tertentu
sebagai setoran pertama.
• Contoh:
• Apabila Faustine membuka rekening giro pada bank Mandiri cabang Jakarta
Selatan dan menyetor tunai sejumlah Rp 100.000.000 dan membayar tunai semua
biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebessar Rp 50.000, maka Bank
Mandiri Cabang Jakarta Selatan akan dibukukan seperti :
• D : Kas Rp 100.050.000
• K : Giro-Rekening Faustine Rp 100.000.000
• K : Barang Cetakan-Buku Cek Rp 50.000
2) Penyetoran Kliring
• Apabila Faustine kemudian menyerahkan sebuah cek giro Bank BCA untuk disetorkan
ke dalam rekening gironya, oleh Bank Mandiri akan dibukukan sebagai transaksi kliring.
Pengkreditan ke dalam rekening giro Faustine akan dilakukan setelah hasil kliring
tersebut dinyatakan berhasil. Untuk menampung pengkreditan sementara biasanya
dikreditkan ka dalam warkat kliring. Warkat kliring ini dianggap sebagai warkat debet
keluar.
• D : Bank Indonesia-Giro Rp 10.000.000
• K : Warkat Kliring Rp 10.000.000
• Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil atau tidak akan dibukukan
dengan cara menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya sementara,
dengan jurnal sebagai berikut :
• D : Warkat Kliring Rp 10.000.000
• K : Giro-Rekening Faustine Rp 10.000.000

3) Penyetoran Melalui Transfer
• Apabila Faustine menerima transfer dari seorang rekannya nasabah Bank
Danamon sebesar Rp 5.000.000, oleh Bank Mandiri akan dibukukan sebagai
berikut :
• D : Bank Lain-Lain Rp 5.000.000
• K : Giro-Rekening Faustine Rp 5.000.000
• Transfer yang diterima oleh Faustine dapat saja dari seorang nasabah Bank
Mandiri lainnya.
• Penarikan
• Penarikan rekening giro dapat dilakukan setiap saat setelah memenuhi
persyaratan tertentu. Jenis penarikan kredit antara lain dapat berupa :
penarikan tunai, penarikan dengan memberikan amanat kepada bank,
penarikan kliring dan lainnya. Bila Faustine menarik selembar cek senilai
Rp 15.000.000 untuk diayarkan oleh bank secara tunai, maka Bank
Mandiri akan dibukukan sebagai berikut :
• D : Giro-Rekening Faustine Rp 15.000.000
• K : Kas Rupiah Rp 15.000.000
• Dengan adanya penarikan tunai ini, maka rekening giro Faustine akan
berkurang dan dengan demikian perhitunngan jasa giro yang
diperhitungkan untuk keuntungan Faustine juga berkurang.
• Penarikan secara Kliring
• Penarikan secara kliring dilakukan oleh nasabah dengan cara menerbitkan cek untuk disetorkan
kepada seseorang yang merupakan nasabah bank lain. Bila Faustine menerbitkan cek sebesar Rp
4.000.000 dan memerintahkan Bank Mandiri agar diserahkan untuk keuntungan seorang
nasabah di Bank Lippo. Maka Bank Mandiri akan dibukukan sebagai berikut :
• D : Giro-Rekening Faustine Rp 4.000.000
• K : Bank Indonesia-Giro Rp 4.000.000
• Bagi Bank Mandiri, warkat yang diserahkan oleh Faustine tersebut dianggap sebagai warkat
kredit keluar.
• Penarikan dengan Amanat
• Seringkali seorang nasabah memberikan amanat kepada banknya untuk
memindahkan sejumlah dana atas rekening gironya. Pemberian amanat ini harus
tertulis dan disahkan oleh pejabat bank yang bersangkutan.
• Contoh yang paling lazim adalah transfer keluar. Bila Faustine kemudian
memerintahkan Bank Mandiri cabang Jakarta Selatan untuk mendebet rekening
gironya sebesar Rp 2.000.000 untuk dipindah bukukan kedalam rekening
seseorang di Bank Mandiri cabang Surabaya, maka Bank Mandiri cabang Jakarta
Selatan akan dibukukan sebagai berikut :
• D : Giro-Faustine Rp 2.000.000
• K : Rekening Antar Kantor Cabang Surabaya Rp 2.000.000
• Dalam hubungan transfer antar cabang akan tercipta hubungan antar
kantor yang akan ditampung dalam Rekening Antar Kantor (RAK).
Rekening ini bersifat reciprocal, yaitu bila satu pihak mendebit, maka
pihak lainnya akan mengkredit. Dengan demikian, RAK ini akan nihil
dalam laporan keuangan konsolidasi.
Penambahan atau pengurangan Lainnya
• Perhitungan Bunga Giro
• Seorang nasabah giro, apabila masih memiliki saldo kredit selama periode
perhitungan bunga atau jasa giro, akan diberikan sejumlah bunga giro.
Perhitungan bunga giro dilakukan atas saldo rata-rata terendah dari mutasi
setiap bulan. Pembukuan langsung dibukukan atas keuntungan nasabah
yang bersangkutan.
• Contoh perhitungan bunga giro untuk Faustine, nasabah Bank Mandiri cabang Jakarta
Selatan, dapat diilustrasikan sebagai berikut :
• Perhitungan bunga giro bila diterapkan saldo terendah bulan November 20xx
• Bunga Tahunan 12 %
• Bunga Bulanan 1,00 %
• Perhitungan bunga = 1,00 % x Rp 94.000.000 = Rp 940.000
• Bila perhitungan bunga giro berdasarkan lamanya pengendapan dana :
Tanggal Saldo Lamanya Bunga
1–6 100.000.000 5 Hari 166.667
6–8 110.000.000 2 Hari 73.333
8 – 11 95.000.000 3 Hari 95.000
11 – 15 100.000.000 4 Hari 133.333
15 – 20 96.000.000 6 Hari 192.000
20 – 30 94.000.000 10 Hari 313.333
Jumlah Bunga 973.666
• Bila perhitungan bunga dilakukan berdasarkan saldo rata-rata setiap bulannya,
maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :
• Saldo rata-rata perbulan Rp 99.160.000
• Bunga sebulanRp 991.600
• Metode mana yang akan diterpkan oleh Bank Mandiri dapat diputuskan sendiri
berdasarkan pengalaman bank, hal yang akan mempengaruhi bunga ini adalah
fluktuasi dari saldo rekening giro. Dalam hal ini harus diketahui perilaku
pergerakan saldo giro, baik menurun maupun meningkat setiap bulannya sebagai
dasar pemilihan metode perhitungan bunga.
• Pembukuan Jasa Giro
• Karena Bank Mandiri memilih perhitungan bunga atas dasar lamanya dana mengendap,
bunga giro Rp 973.666 tersebut akan dibukukan sebagai berikut :
• D : Bunga Giro Rp 973.666,7
• K : Giro-Rekening Faustine Rp 973.666,7

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai