POSTULAT AUDITING
Tujuan bab ini adalah untuk melihat sifat postulat secara umum, untuk membuat pernyataan
mengenai konsep postulat auditing dan untuk menyelidiki secara jelas maksud dari postulat. Ada
5 karakteristik umum postulat yang bisa membantu pemahaman kita terhadap fungsinya. yaitu;
1) Dasar pengembangan disiplin intelektual mana saja;
2) Asumsi yang tidak meminjamkan dirinya sendiri untuk verifikasi langsung;
3) Merupakan dasar untuk kesimpulan;
4) Fondasi untuk membangun struktur secara teoritis;
5) Rentan terhadap tantangan kemajuan ilmu pengetahuan selanjutnya.
Postulat auditing yang ada sekarang ini harus dianggap postulat sementara dan bisa saja
invalid atau penting. Postulat Tentative auditing ;
1) Pernyataan keuangan dan data keuangan dapat diverifikasi.
2) Tidak ada konflik kepentingan antara auditor dan manajemen perusahaan dibawah
pengauditan.
3) Pernyataan keuangan dan informasi lain yang diberikan untuk verifikasi adalah bebas kolusi
dan ketidakteraturan yang tidak biasanya.
4) Adanya sistem internal control yang memuaskan mengurangi kemungkinan
ketidakteraturan.
5) Aplikasi yang konsisten terhadap hasil prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian
posisi keuangan dan hasil operasi.
6) Tidak adanya bukti jelas yang berlawanan, apa yang telah dianggap perusahaan benar
berdasarkan pengujian dimasa lalu akan benar dimasa yang akan datang.
7) Saat menguji data keuangan untuk tujuan memberikan dalil pendapat independen, tindakan
auditor adalah sebagai kapasitas seorang auditor.
8) Status profesional auditor independen memaksakan sepadan dengan keharusan profesional.
A. Data Keuangan Yang Bisa Diverifikasi.
Tanpa data keuangan yang dapat diverifikasi, auditing tidak akan ada, dapat diverifikasi
artinya sesuatu yang dapat dilakukan auditor untuk mendasari pemberian opini atas laporan
keuangan yang diuji. Dalam dunia bisnis, tindakan verifikasi merupakan tugas auditor, baik
internal maupun external. Verifikasi merupakan sesuatu yang membawa seseorang pada posisi
kepercayaan tentang pernyataan yang diberikan, baik kepercayaan positif maupun negatif. Oleh
sebab itu, postulat data keuangan dan pernyataan keuangan yang dapat diverifikasi merupakan
dasar pengembangan teori evidence dan proof.
B. Tidak ada konflik kepentingan antara auditor dan manajemen perusahaan dibawah
pengauditan.
Alasan postulat ini adalah manajemen mementingkan kemajuan dan kemakmuran
perusahaan. Auditor memberikan jasa untuk tujuan benefit berbagai kepentingan di perusahaan
dengan memberikan jaminan data financial yang andal untuk berbagai keputusan penting.
C. Bebas dari Kolusi dan Ketidakteraturan Yang Tidak Biasa.
Jika data yang diuji merupakan hasil dari kolusi dan ketidakteraturan, maka harus dibuatkan
desain suatu program audit. Kenyataannya, ada banyak pertanyaan apakah tipe pengujian dapat
didesain sehingga akan menjamin ditemukannya ketidakteraturan tersebut. Maka, dalam
mengadakan pengujian untuk menemukan ketidakberesan, auditor harus menganut konsep due
care.