Anda di halaman 1dari 20

AGENCY THEORY

AND
MANAGEMENT ACCOUNTING
By:

Agency Theory and Management


Accounting

(Handbook of Management Accounting


Research)

Richard A. Lambert, 2007


The Wharton School, University of Pennsylvania

Agency Theory dikembangkan di tahun 1970-an terutama pada tulisan


Jensen dan Meckling (1976) pada tulisan yang berjudul Theory of the
firm: Managerial behavior, agency costs, and ownership structure.
Hubungan principal-agent diharapkan dapat memaksimumkan utilitas
principal, dan dapat memuaskan serta menjamin agen untuk menerima
reward dari hasil aktivitas pengelolaan perusahaan.

Part of this Paper

Introductions
Setup of the Basic Agency Model
What Makes an Agency Problem Hard to Solve?
Characterizing the Optimal Contract
Important qualities of performance measures.
Contract Shape
Communication, Earnings Management, and the
Revelation Principle
Multiperiod models and investment problem
Common Misconceptions about Agency
Conclusion

Review teori dan aplikasi akuntansi manajemen,


berkaitan dengan pengukuran dan masalah
informasi dalam perusahaan
Teori keagenan (Agency Theory) telah menjadi
salah satu paradigma teoritis yang paling penting
dalam akuntansi selama 25 tahun silam.
Teori Keagenan dalam penelitian akuntansi
digunakan untuk menjawab pertanyaan :

1. Introduction

Bagaimana
fitur informasi, sistem akuntansi, dan
kompensasi mempengaruhi masalah insentif?
Bagaimana
masalah insentif mempengaruhi desain,
struktur informasi, sistem akuntansi kompensasi?

2. Setup of the Basic Agency Model

2. Setup of the Basic Agency Model

2. Setup of the Basic Agency Model


Formulasi :
X
Kompensasi Agent
Y
Ukuran Kinerja
(yang digunakan
dalam kontrak kerja)

Urutan Arus Informasi - Model Hubungan Principal-Agent


Time Line
0
1
2
3
...........................................................
s
contract
contract
efforts

compensation
revealed
menu offered
selected
chosen
realized
made
by owner
by manager

3. What Makes an Agency Problem Hard to Solve?

4. Characterizing the Optimal Contract

Kontrak kerja akan menjadi optimal bila kontrak

dapat fairness yaitu mampu menyeimbangkan


antara prinsipal dan agen yang secara matematis
memperlihatkan pelaksanaan kewajiban yang
optimal oleh agen dan pemberian insentif/imbalan
khusus yang memuaskan dari prinsipal ke agen.
Inti dariAgencyTheory atau teori keagenan adalah
pendesainan
kontrak
yang
tepat
untukmenyelaraskan kepentingan prinsipal dan
agen dalam hal terjadi konflikkepentingan (Scott,
1997)

5. Important qualities of performance measures

Banker dan Datar (1989) menggali lebih dalam


tentang
keinformatifan
dalam
pengukuran
kinerja dapat diuraikan sbb:

Sensitivity (sensitivitas)
Seberapa banyak ukuran kinerja berubah
ketika agent melakukan perubahan tindakan
Precision (ketelitian)
Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton, 1992)

6. Contract Shape

Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja


yang
akan mengaturproporsi hak dan kewajiban masingmasing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan
secara keseluruhan.

Kontrak kerja merupakan seperangkat aturan yang mengatur


mengenai mekanisme bagi hasil, baik yangberupa keuntungan,
return maupun resiko-resiko yang disetujui oleh prinsipal dan
agen
Struktur mengenai bagaimana tindakan agent mempengaruhi
distribusi propabilitas juga mempengaruhi bentuk kontrak.
Bentuk kontrak:
Kontrak Linier (Dalam bentuk saham terbatas)
Kontrak Nonlinier (Opsi Saham)

7. Communication, Earnings Management, and


The Revelation Principle

Agent dan principle memilliki informasi pribadi tentang


organisasi dan menyingkapnya untuk keuntungan pribadi,
sehingga komunikasi hal yang penting. Agent dapat
mempraktekan manajemen laba dan rintangan utamanya
adalah prinsip revalasi.

7. Communication, Earnings Management, and


The Revelation Principle

8. Multiperiod models and investment problem

Model agency multiperiod melahirkan


sejumlah isu, salah satunya adalah
harga saham. Dimana harga saham
berpotensi menggabungkan informasi
kedalam kontrak.

9. Common Misconceptions about Agency

Banyak kesalahpahaman konsep yang umum


tentang agency theory dan agency theory model:

10. Conclusion

10. Conclusion

Agency theory merupakan salah satu teori yang muncul dalam


perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari
perkembangan model akuntansi keuangan dengan menambahkan aspek
perilaku manusia dalam model ekonomi.
Dalam Agency Theory mengenal adanya Asymmetric Information
(AI) yaitu informasi yang tidak seimbang yang disebabkan karena
adanya distribusi informasi yang tidak sama antara prinsipal dan agen.
Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak antara principal dan
agen sebagai pelaku utama. Prinsipal merupakan pihak yang
memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal,
sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh principal
untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan apa yang telah diamanat oleh prinsipal.
Inti dari Agency Theory ( Teori Keagenan) adalah pendesainan kontrak
yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen
dalam hal terjadi konflik kepentingan.

Jika hubungan agensi tidak dibangun dari


akar self-interest, tetapi dengan cinta, maka
cinta akan tetap memberi kemanfaatan materi,
saling berbagi dan kebermaknaan hidup.
Mudahnya, bila konsep kekayaan hanya
dipandang sebagai bentuk ekonomi semata,
maka yang terjadi adalah konflik kepentingan
di atas hubungan kooperatif. Tetapi bila konsep
kekayaan dipandang sebagai bentuk trilogi,
maka ada proses trust yang masuk dalam
mekanisme hubungan, trust yang didasari oleh
cinta dan saling berbagi (Eisenhardt,1989).

Terima kasih ...


WASSALAAMUAALAYKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai