Anda di halaman 1dari 12

Sistem Pengendalian Manajemen

Bab 5

Biaya Sistem Pengendalian FOTO/VIDEO

Nama Dosen

NAMA FAKULTAS
NAMA PROGRAM STUDI
Sistem pengendalian manajemen (SPM) memberikan satu manfaat pokok, yaitu probabilitas yang lebih tinggi
sehingga karyawan akan mencapai tujuan perusahaan. Manajer terkadang bersedia menggunakan biaya langsung
out-of-pocket untuk memperoleh manfaat ini. Namun, manajer juga harus memerhatikan beberapa hal lain, biaya
tidak langsung yang terkadang lebih besar daripada biaya langsung. Beberapa biaya tidak langsung berasal dari
efek negatif yang melekat pada penggunaan tipe pengendalian yang spesifik. Biaya tidak langsung yang lain
disebabkan oleh buruknya desain SPM atau oleh implementasi tipe pengendalian yang salah pada situasi
tertentu. Untuk membuat penilaian biaya keuntungan, manajer harus memahami efek samping, penyebab, dan
konsekuensinya (biaya).
BIAYA LANGSUNG

Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out-of-pocket, biaya moneter yang dibutuhkan untuk mendesain
dan mengimplementasikan SPM. Beberapa biaya langsung, seperti biaya pembayaran bonus tunai (berasal dari
kompensasi insentif untuk pengendalian hasil) atau biaya pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk
memastikan kesesuaian dengan keputusan pengendalian tindakan) secara relatif, mudah diidentifikasi.

Namun, biaya lain seperti yang berkaitan dengan waktu yang digunakan karyawan dalam aktivitas perencanaan
dan penganggaran atau kajian pratindakan hanya dapat diperkirakan. Beberapa organisasi terkadang tidak
menyadari, atau tidak bersusah payah untuk menghitung secara akurat ukuran semua biaya tetap.
BIAYA TIDAK LANGSUNG

Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out-of-pocket, biaya moneter yang dibutuhkan untuk mendesain
dan mengimplementasikan SPM. Beberapa biaya langsung, seperti biaya pembayaran bonus tunai (berasal dari
kompensasi insentif untuk pengendalian hasil) atau biaya pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk
memastikan kesesuaian dengan keputusan pengendalian tindakan) secara relatif, mudah diidentifikasi.

Namun, biaya lain seperti yang berkaitan dengan waktu yang digunakan karyawan dalam aktivitas perencanaan
dan penganggaran atau kajian pratindakan hanya dapat diperkirakan. Beberapa organisasi terkadang tidak
menyadari, atau tidak bersusah payah untuk menghitung secara akurat ukuran semua biaya tetap.
PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan perilaku adalah efek samping yang berhubungan dengan SPM yang umumnya muncul dan dapat
menyebabkan biaya tidak langsung yang signifikan pada suatu organisasi. Hal ini terjadi ketika SPM membuat,
dan sebenarnya mendorong, perilaku yang tidak konsisten dengan tujuan organisasi.

PERUBAHAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN HASIL


Dalam sistem pengendalian hasil, perubahan perilaku terjadi ketika suatu organisasi menetapkan perangkat
pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang sesungguhnya. Beberapa contohnya adalah
sebagai berikut.

1. Ketika perusahaan memberikan kuota penjualan bulanan kepada tenaga penjual mereka, tenaga penjual akan
cenderung lebih mudah dalam penjualan, yaitu bukan penjualan yang paling menguntungkan atau penjualan
dengan prioritas tertinggi.
2. Ketika perusahaan pialang memberikan imbalan pada pialang mereka dengan komisi perdagangan klien,
beberapa pialang merespons dengan memutar rekening, melakukan lebih banyak transaksi daripada bunga
konsumen, dan hal ini akan berisiko pada ketidakpuasan dan perginya klien.
3. Ketika perusahaan memberikan imbalan pada pemrogram komputer mereka atas output yang diukur dalam
kode tiap hari, pemrogram cenderung menghasilkan program dengan kode yang panjang bahkan ketika
masalah perusahaan dapat diatasi hanya dengan program yang lebih sederhana atau melalui aplikasi yang
telah tersedia.
4. Ketika penguji perangkat lunak dievaluasi dengan ukuran jumlah “bug” yang mereka temukan, jumlah bug
akan meningkat, tetapi temuan bug akan menjadi sedikit. Jumlah bug juga menyebabkan adanya insentif
untuk pengujian superfisial, memberikan penalti pada penguji untuk meluangkan waktu mencari bug yang
sulit ditemukan tetapi lebih penting atau mendokumentasikan temuan mereka sepenuhnya. Jumlah bug juga
memberikan penalti pada penguji yang memberikan alat uji pada penguji lainnya melalui pembinaan,
bantuan, dan auditing.
5. Ketika perusahaan memberikan imbalan pada ilmuwan penelitian untuk sejumlah hak cipta yang diajukan,
mereka mungkin melihat kenaikan jumlah hak cipta yang diajukan. Namun, insentif hanya akan
menyebabkan proliferasi hak cipta. Hal ini tidak memperbesar perhatian peneliti terhadap keberhasilan
komersial temuannya.
PERUBAHAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN TINDAKAN
Perubahan perilaku juga dapat disertai pengendalian tindakan. Satu bentuk perubahan yang berhubungan dengan
pengendalian tindakan terkadang merujuk sebagai means-ends inversion, yang berarti bahwa karyawan
memerhatikan apa yang mereka lakukan (means), tetapi mengabaikan apa yang akan mereka capai (ends).

Sebagai contoh, manajer yang belanja modalnya terbatas diketahui berinvestasi pada sejumlah proyek kecil,
masing-masing dalam batasan kekuasaan mereka. Walaupun pengendalian akuntabilitas tindakan tidak dapat
dilanggar, pola penghasilan investasi yang kecil dan meningkat mungkin menjadi suboptimal.

PERUBAHAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONEL/KULTURAL


Perubahan perilaku juga dapat disertai pengendalian personel/pengendalian kultural. Perubahan perilaku dapat
muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau dari pelatihan yang tidak mencukupi.
GAMESMANSHIP
Istilah gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh karyawan untuk
meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomis yang positif terhadap
perusahaan. Gamesmanship merupakan efek samping merugikan yang terjadi dalam situasi yang menggunakan
bentuk-bentuk akuntabilitas pengendalian, baik akuntabilitas hasil maupun tindakan. Kita akan membahas dua
bentuk utama gamesmanship, yaitu penciptaan slack dan manipulasi data.

MENCIPTAKAN SUMBER DAYA SLACK


Slack mencakup konsumsi sumber daya perusahaan oleh pekerja yang melebihi apa yang dibutuhkan, yaitu
konsumsi sumber daya oleh karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu saja dalam hal kontribusinya terhadap
tujuan perusahaan.

Kecenderungan untuk menciptakan slack terkadang terjadi ketika pengendalian hasil yang ketat sedang
digunakan, ketika karyawan yang sebagian besar pada bagian manajemen dievaluasi apakah mereka mencapai
target anggaran atau tidak.
MANIPULASI DATA
Manipulasi data melibatkan pemalsuan indikator pengendalian. Manipulasi data terdiri atas dua bentuk dasar,
yaitu pemalsuan dan manajemen data. Pemalsuan melibatkan pelaporan data yang salah, dalam artian bahwa
data diubah. Manajemen data melibatkan beberapa tindakan yang diambil untuk mengubah hasil laporan, seperti
jumlah penjualan, laporan pendapatan, atau rasio utang/saham, serta memberikan keuntungan ekonomis yang
tidak nyata pada perusahaan, dan bahkan terkadang menyebabkan kerugian.

Manajemen data dapat dilakukan baik melalui cara akuntansi maupun cara operasional. Metode akuntansi
manajemen data melibatkan intervensi dalam proses pengukuran. Metode operasional manajemen data
melibatkan perubahan keputusan pelaksanaan. Untuk mendorong pendapatan pada periode ini, katakan manajer
dapat berusaha menunda waktu pengeluaran kebijakan (seperti pemeliharaan) dan/atau berusaha meningkatkan
penjualan.
PENUNDAAN PEKERJAAN
Penundaan pekerjaan sering kali merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari jenis kajian pratindakan
pengendalian tindakan dan beberapa bentuk ketidakleluasaan perilaku. Kecil kemungkinan penundaan seperti
yang disebabkan oleh pembatasan akses menuju gudang atau oleh perlunya mengetik kata kunci sebelum
menggunakan sistem komputer.

Namun, penundaan lain yang disebabkan pengendalian mungkin lebih besar, seperti yang timbul dari
persetujuan yang membutuhkan beberapa tanda tangan manajer dari berbagai tingkatan dalam jenjang jabatan
atau dari memo yang tak berujung melalui beberapa tingkatan jabatan sebelum segala sesuatunya jelas.

PERILAKU NEGATIF
Penyebab perilaku negatif itu kompleks. Perilaku tersebut mungkin disebabkan oleh banyak faktor seperti
kondisi ekonomi, struktur organisasi, dan proses administrasi, baik secara terpisah maupun gabungan faktor-
faktor tersebut. Selain itu, tipe karyawan yang berbeda akan terpengaruh oleh faktorfaktor tersebut secara
berbeda pula.
PERILAKU NEGATIF YANG DISEBABKAN OLEH PENGENDALIAN HASIL

Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negatif. Salah satu penyebab perilaku negatif muncul dari
kurangnya komitmen karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan dalam sistem pengendalian hasil.
Sebagian besar karyawan tidak mengerjakan target yang mereka anggap terlalu sulit, tidak berarti, tidak dapat
dikendalikan, gegabah atau lalai (dan tentu saja ilegal atau tidak etis).

PERILAKU NEGATIF YANG DITIMBULKAN DARI PENGENDALIAN TINDAKAN

Sebagian besar orang, khususnya para tenaga profesional, bereaksi negatif terhadap penggunaan pengendalian
tindakan. Kajian pratindakan dapat membuat frustrasi jika karyawan yang ditinjau tidak menganggap tinjauan
tersebut memiliki tujuan yang bermanfaat. Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan
bawah.
KESIMPULAN

Penerapan seluruh pengendalian pada hakikatnya mengharuskan perusahaan untuk mengadakan beberapa biaya
langsung dalam bentuk tunai. Namun, terkadang biaya langsung diperkecil oleh biaya tidak langsung yang
disebabkan oleh sejumlah efek samping yang merugikan.

Anda mungkin juga menyukai