Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

BIAYA SISTEM PENGENDALIAN

Biaya Langsung

Biaya langsung sistem pengendalian manajemen (SPM) mencakup seluruh biaya out-of-
pocket biaya moneter yang dibutuhkan untuk mendesain dan mengimplementasikan
SPM.Beberapa biaya langsung,seperti biaya pembayaran bonus tunai (berasal dari kompensasi
insentif untuk pengendalian hasil) atau biaya pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk
memastikan kesesuain dengan keputusan pengendalian tindakan) secara relatif mudah
diidentifikasi.

Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung dapat dikurangi oleh biaya langsung pengendalian yang disebabkan oleh
sejumlah efek samping yang merugikan, termasuk perubahan perilaku, gamesmanship,
penundaan pekerjaan, dan perilaku negative.

Perubahan Perilaku

Perubahan Perilaku adalah efek samping yang berhubungan dengan SPM yang umumnya
muncul dan dapat menyebakan biaya tidak langsung yang signifikan pada suatu organisasi.Hal
ini terjadi ketika SPM membuat, dan sebenernya mendorong, perilaku yang tudak konsisten
dengan tujuan organisasi.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Hasil

Dalam sistem pengendalian hasil,perubahan perilaku terjadi ketika suatu organisasi


menetapkan perangkat pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang
sesungguhnya.

Biasanya, ketidak sesuian muncul karena organisasi terfokus pada hasil yang mudah
diukur yang menyebabkan mereka mendapatkan semua hasil yang diinginkan secara tidak
lengkap. Karyawan akan dipaksa untuk berkonsetrasi pada hasil yang disebabkan oleh sistem
pengendalian tersebut dan menolah hasil lain yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diukur.

Penyebab utama ketidaklengkap-an dalam sistem pengendalian hasil adalah


kecenderungan untuk lebih mengkon-sentrasikan pada area hasil yang konkret dan mudah diukur
daripada yang tak ter-lihat dan sulit diukur, selain pentingnya bagi keberhasilan perusahaan. Satu
solusi untuk permasalahan perubahan yang disebabkan oleh pengendalian hasil adalah mencari
atau mengembangkan indikator area hasil yang mungkin hilang yang terkadang pengukurannya
bersifat nonfinansial.
Perubahan Perilaku dan Pengendalian Tindakan

Perubahan perilaku juga dapat disertai pengedalian tindakan. Perubahan yang


berhubungan dengan pengendalian tindakan terkadang merujuk sebagai means-ends inversion,
yang berarti bahwa karyawan memerhatikan apa yang mereka lakukan (means), tetapi
mengabaikan apa yang akan mereka capai (end).

Terkadang perubahan yang berhubungan dengan pengendalian tindakan terjadi hanya


karena tindakan yang ditetapkan tidak sesuai. Bersamaan dengan pengendalian hasil, masalah ini
mungkin dalam konteks akuntabilitas tindakan.

Beberapa pengendalian tindakan menyebabkan perubahan perilaku karena mereka


menunjukkan perilaku mengalah, tetapi kaku dan tidak adaptif, sebuah penyakit yang umumnya
dikaitkan dengan organisasi birokratis.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Personel/Kultural

Perubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau daari
pelatihan yang tidak mencukupi. Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan ketika
norma perilaku yang digunakan oleh kelompok untuk mengarah-kan perilaku para anggotanya,
atau pengukuran yang digunakan untuk memberi-kan imbalan kelompok, tidak sesuai dengan
yang diinginkan perusahaan.

Gamesmanship

Istilah gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh


karyawan untuk meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomis
yang positif terhadap perusahaan. Gamesmanship merupakan efek samping merugikan yang
terjadi dalam situasi yang menggunakan bentuk – bentuk akuntabilitas pengendalian, baik
akuntabilitas hasil maupun tindakan.

Menciptakan Sumber Daya Slack

Slack mencakup konsumsi sumber daya perusahaan oleh pekerja yang melebihi apa yang
dibutuhkan yaitu konsumsi sumber daya oleh karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu saja
dalam hal kontribusinya terhadap tinjauan tujuan perusahaan.

Kecenderungan untuk menciptakan slack terkadang terjadi ketika pengendalian hasil yang ketat
sedang digunakan, ketika karyawan yang sebagian besar pada bagian manajemen dievaluasi
apakah mereka mencapai target anggaran atau tidak.

Satu cara manajer untuk mempertahankan pengendalian hasil agar tidak merugikan
mereka adalah dengan menyepakati target yang dapat dicapai, yaitu target yang sengaja
direndahkan dibandingkan dengan perkiraan terbaik mereka untuk masa yang akan datang. Hal
ini disebut dengan budget slack; slack yang melindungi manajer dari kemungkinan yang tidak
terduga dan meningkatkan ke-mungkinan terpenuhi target anggaran, sehingga meningkatkan
kemungkinan akan menerima evaluasi yang baik dan imbalan yang berubungan dengan kinerja
(pembayaran insentif).

Sisi positif, slack dapat mengurangi tegang dan tertekannya manajer, menaikkan
semangat perusahaan untuk berubah, dan menyediakan sumber daya yang dapat digunakan untuk
inovasi. Sisi negatifnya, slack menguburkan kinerja pokok yang benar, sehingga mengubah
keputusan berdasarkan informasi yang kurang jelas, seperti evaluasi kinerja dan keputusan
alokasi sumber daya.

Manipulasi Data

Memanipulasi data menimbulkan indikator pengendalian. Manipulasi data terdiri atas dua
bentuk dasar yaitu pemalsuan dan manajemen data. Pemalsuan melibat-kan pelaporan data yang
salah, dalam artian bahwa data diubah. Manajemen data melibatkan beberapa tindakan yang
diambil untuk mengubah hasil laporan. Tindakan manajemen data biasanya dilakukan untuk
membuat kinerja menjadi tampak lebih baik, seperti untuk mencapai target anggaran atau untuk
menaikkan harga saham. Namun, tindakan manajemen data juga dapat dilakukan untuk membuat
kinerja menjadi ttampak lebih buruk. Terkadang manajer “menyimpan penjualan” untuk periode
yang akan datang ketika bonus tahun tersebut telah mencapai nilai tertinggi.

Penundaan Pekerjaan

Penundaan pekerjaan sering kali merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari
jenis kajian pratindakan pengendalian tindakan dan beberapa bentuk ketidakleluasaan perilaku.
Kecil kemungkinan penundaan seperti yang disebabkan oleh pembatasan akses menuju akses
menuju gudang atau oleh perlunya mengetik kata kunci sebelum menggunakan system computer.

Perilaku Negatif

Meski ketika serangkaian pengendalian yang digunakan, pengendalian tersebut terkadang


menyebabkan efek negative terhadap perilaku, termasuk ketegangan pekerjaan, konflik, frustrasi
dan perlawanan. Perilaku negative mungkin disebabkan oleh banyak faktor: kondisi ekonomi,
struktur organisasi dan proses administrasi, baik secara terpisah maupun gabungan faktor-faktor
tersebut. Selain itu, tipe karyawan yang berbeda akan terpengaruh oleh faktor-faktor tersebut
secara berbeda pula.

Perilaku Negatif yang Disebabkan oleh Pengendalian Hasil

Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negative. Salah satu penyebab negative
muncul dari kurangnya komitmen karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan dalam
sistem pengendalian hasil. Komitmen yang terkadang rendah di-sebabkan oleh target yang terlalu
sulit. Perilaku negatif mungkin juga berasal dari permasalahan dalam sistem pengukuran.
Mendengar manajer yang mengeluh bahwa evaluasi kinerja mereka tidak adil karena mereka
memegang tanggung jawab untuk sesuatu yang tidak mereka kendalikan itu sudah biasa.
Penyebab lain perilaku negative mungkin dikaitkan dnegan imbalan yang berhubungan dengan
SPM. Imbalan yang diterima tidak adil dan mungkin banyaknya bentuk hukuman, cenderung
menimbulkan perilaku negative. Bahkan penentuan target dan proses evaluasi sendiri bias
menimbulkan perilaku negative, khususnya ketika diterapkan pada gaya kepemimpinan yang
tidak sesitif dan tidak mendukung. Namun yang lebih mengkhawatirkan adalah kerusakan sistem
yang dapat menyebabkan sikap negative pada karyawan yang kinerjanya bagus.

Perilaku Negatif yang Ditimbulkan dari Pengendalian Tindakan

Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional, bereaksi negative terhadap
penggunaan pengendalian tindakan. Kajian pratindakan dapat mem-buat frustasi jika karyawan
yang ditinjau tidak menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan yang bermanfaat.
Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan bawah. Tidak
mengherankan, hasilnya adalah tenaga kerja yang kehilangan motivasi dan marah, serta
tingginya tingkat penghianatan.

Anda mungkin juga menyukai