BAB 12
PENGGUNAAN PENGENDALIAN HASIL KEUANGAN DENGAN
ADANYA FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN
KELOMPOK 10
M. Isro Okta B12.2018.03845
Andhika Tri P B12.2018 03853
M. Fadhil Arsha W.P. B12.2018.03857
Marisa Widya Aini B12.2018.03858
Daffa Darmawan B12.2018.03907
Pengaruh dari hal yang tidak dapat diramalkan dan kejadian
yang tidak dapat dikendalikan telah terjadi di mana-mana
mengikuti krisis ekonomi dan keuangan yang menghantam di
tahun 2008– 2009 ketika lingkungan ekonomi penuh dengan
ketidakstabilan keuangan dan kesulitan ekonomi.
Berhadapan dengan pengaruh faktor yang tidak dapat
dikendalikan juga rentan terhadap kesalahan penilaian.
Perusahaan terkadang gagal melindungi manajer dari pengaruh
faktor yang tidak dapat dikendalikan ketika mereka seharusnya
dilindungi; dan terkadang perusahaan melindungi ketika manajer
seharusnya tidak dilindungi. Perlindungan yang mereka berikan
terkadang disalahartikan
PRINSIP PENGENDALIAN
Risk Aversion adalah dasar untuk argumen penting yang mendukung prinsip pengendalian.
Perusahaan yang mempertahankan karyawan yang memiliki prinsip risk averse yang
bertanggung jawab untuk pengaruh-pengaruh dari faktor yang tidak sepenuhnya dapat
mereka kendalikan akan menanggung sejumlah biaya untuk melakukannya.
Perusahaan mungkin
menanggung biaya karena
kehilangan waktu
TIPE FAKTOR YANG TIDAK DAPAT
DIKENDALIKAN
Faktor-faktor yang kurang lebih tidak dapat dikendalikan oleh manajemen
Manajer dapat mengurangi (dan terkadang bahkan menghilangkan) beberapa efek yang
mendistorsi dari beberapa faktor yang tidak dapat dikendalikan dengan menggunakan dua
pendekatan komplementer.
Arah penyesuaian
Sebagian besar pengevaluasi terlihat menyesuaikan faktor yang tidak dapat dikendalikan
setelah periode pengukuran secara asimetris; yaitu mereka membuat penyesuaian hanya
satu arah
KESIMPULAN
Prinsip pengendalian mempertahankan karyawan yang bertanggung jawab hanya pada
bagian yang dapat mereka kendalikan. Tampaknya memang sederhana, tetapi penerapan
prinsip ini tidak semudah yang diperkirakan. Secara umum, prinsip pengendalian, atau
mungkin lebih tepatnya influenceability principle—mempertahankan karyawan yang
bertanggung jawab terhadap apa yang dapat mereka pengaruhi—memberikan arah pedoman
yang baik.Ketika keputusan dibuat untuk melindungi karyawan dari pengaruhpengaruh yang
tidak dapat dikendalikan, setiap metode yang digunakan memiliki tradeoff. Jika penyesuaian
dibuat setelah periode kinerja berakhir, beberapa keuntungan memiliki standar kinerja tetap
yang telah ditetapkan lebih dahulu akan menghilang
STUDI KASUS
BEIFANG CHUANG YE VEHICLE
GROUP
BEIFANG CHUANG YE VEHICLE GROUP
Beifang Chuang Ye Vehicle Group (Beifang) Adalah perusahaan induk
yang terdiri atas 14 perusahaan , kebanyakan bergerak di segmen transportasi
di Cina bagian utara. Beifang awalnya dimiliki 100% oleh pemerintah pusat
Cina, tetapi perusahaan ini kemudian diprivatisasi. Pada tahun 200 pemerintah
hanya memegang 10% saham dan sisanya 90% dipegang oleh swasta. Tiga
dealer kendaraan 100% dimiliki oleh swasta. perusahaan dealer terbesar ,
Beijing Munitions Vehicle Head Company , menjual dan menyervis empat merk
kendaraan. Sedangkan dua perusahaan dealer lainnya hanya menjual
kendaraan baru. Laba bersih adalah ukuran kinerja utama dalam Beifang.
Hingga pada tahun 1999, seluruh perusahaan dealer mencatatkan laba.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
1. Pada Januari 1999, penjualan mobil baru mereka merosot hingga titik nol.
Hal tersebut terjadi karena pemberlakuan isu mengenai pemerintah akan
mengesahkan standar pengawasan emisi kendaraan baru.
2. Pada awal Februari 1999, Ming Zhou (wakil direktur dan manajer umum)
harus menentukan apakah ia harus memberikan kompensasi pada manajer
dealer dan staf penjualannya seperti biasa atau mereka harus ikut
menanggung dampak kerugian perusahaan.
ANALISIS KASUS 1
a. Pada permasalahan yang dihadapi perusahaan Beifang terjadi karena adanya faktor
ekonomi dan pesaing. mengenai kondisi ekonomi pengesahan standar membuat
perusahaan Beifang tidak memiliki mobil yang sesuai peraturan kriteria yang dapat dijual.
selain itu mengenai pesaing, tentunya hal tersebut membuat dunia bisnis ini mengalami
persaingan yang lebih tunggu karena pada saat itu ekonomi Beijing sedang cukup sehat.
b. Permasalahan ini dapat menggubakan pengendalian untuk faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan setelah periode pengukuran. Yaitu :Pendekatan standar kinerja fleksibel,
karena mendukung untuk meningkatkan kemanpuan perusahaan mengatasi variasi pada
aspek penting yang memengaruhi bisnis, menghadapi isu risiko dan pengendalian yang
kompleks, serta bersiap untuk mengambil tindakan preventif.
ANALISIS KASUS 2
a. Ming Zhou harus memperhatikan bahwa setiap karyawan di perusahaan pasti akan
membentyk prinsip Risk Aversion. Itu artinya pilihan yang mungkin Ming Zhou ambil yaitu
kerugian hanya akan ditanggung perusahaan. Namun perusahaan harus mengeluarkan
beberapa biaya:
- Biaya untuk mengimbangi risiko.
- Biaya dari perilaku beberapa karyawan untuk menurunkan exposure terhadap
faktor yang tidak dapat dikendalikan
- Biaya karena kehilangan waktu.
b. Untuk pengendalian faktor yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pendekatan
evaluasi kinerja relatif.