Anda di halaman 1dari 14

Sistem Pengendalian Manajemen

BAB 12

Penggunaan Pengendalian Hasil Keuangan dengan


Adanya Faktor-Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan

Kelompok 6 :
Yulianingsih 173112340350037
Noviyanti Mandasari 173112340350056
Andy Haryanto 173112340350083
Anggi Puspita Harum 173112340350088
Nadiatushalihah 173112340350125
Ricco Enggo 173112340350151
Pengaruh dari hal yang tidak dapat diramalkan dan kejadian
yang tidak dapat dikendalikan telah terjadi di mana-mana
mengikuti krisis ekonomi dan keuangan yang menghantam di
tahun 2008– 2009 ketika lingkungan ekonomi penuh dengan
ketidakstabilan keuangan dan kesulitan ekonomi.
Berhadapan dengan pengaruh faktor yang
tidak dapat dikendalikan juga rentan
terhadap kesalahan penilaian. Perusahaan
terkadang gagal melindungi manajer dari
pengaruh faktor yang tidak dapat
dikendalikan ketika mereka seharusnya
dilindungi; dan terkadang perusahaan
melindungi ketika manajer seharusnya
tidak dilindungi. Perlindungan yang mereka
berikan terkadang disalahartikan.
PRINSIP PENGENDALIAN

Risk Aversion adalah dasar untuk argumen penting yang mendukung prinsip pengendalian. Perusahaan
yang mempertahankan karyawan yang memiliki prinsip risk averse yang bertanggung jawab untuk
pengaruh-pengaruh dari faktor yang tidak sepenuhnya dapat mereka kendalikan akan menanggung
sejumlah biaya untuk melakukannya.

Perusahaan yang tetap


Perusahaan akan memberikan
mempertahankan karyawan yang
nilai kompensasi yang lebih tinggi
bertanggung jawab

Perusahaan mungkin
menanggung biaya karena
kehilangan waktu
TIPE FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN

Faktor-faktor yang kurang lebih tidak dapat dikendalikan oleh manajemen

Faktor ekonomi dan Force majeure Interdependencies


persaingan (kekuatan besar) (saling ketergantungan)
PENGENDALIAN UNTUK EFEK YANG MENDISTORSI DARI
FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN

Manajer dapat mengurangi (dan terkadang bahkan menghilangkan)


beberapa efek yang mendistorsi dari beberapa faktor yang tidak
dapat dikendalikan dengan menggunakan dua pendekatan
komplementer.
Sebelum periode pengukuran dimulai, mereka dapat menentukan hasil pengukuran dengan hanya
memasukkan item yang tidak dapat dikendalikan karyawan atau paling tidak memiliki pengaruh yang
signifikan.

Setelah periode pengukuran berakhir, mereka dapat menghitung (atau memperkirakan) dan
menyesuaikan pengaruh dari semua faktor yang tidak dapat dikendalikan yang masih ada
menggunakan teknik seperti analisis varians, penganggaran fleksibel, evaluasi kinerja relatif, atau
penilaian kinerja subjektif.
PENGENDALIAN UNTUK FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT
DIKENDALIKAN
SEBELUM PERIODE PENGUKURAN
Kejadian yang tidak dapat dikendalikan, seperti
kerusakan fisik dari aset perusahaan, kerusakan
yang disebabkan oleh karyawan, pengaduan atas
produk, tindakan penyalahgunaan dan kesalahan
karyawan, kerusuhan, dan perusakan dapat
diasuransikan.

Asuransi

Memastikan karyawan bertanggung jawab secara


penuh terhadap area kinerja yang diinginkan
manajemen.
Struktur
Pertanggung-
jawaban
PENGENDALIAN UNTUK FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN
SETELAH PERIODE PENGUKURAN

Menghilangkan efek yang mendistorsi


dari faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan dari ukuran hasil juga
dapat dilakukan setelah periode
pengukuran. Hal ini terkadang dilakukan secara objektif
(melalui perhitungan numerik) menggunakan
analisis varians, standar kinerja yang
fleksibel, atau evauasi kinerja yang relatif.
ANALISIS VARIANS
Variance Analysis (analisis varians) adalah sebuah analisis sistematik yang didesain untuk
menjelaskan bagaimana dan mengapa dua angka berbeda.
STANDAR KINERJA FLEKSIBEL
Anggaran fleksibel, yaitu standar kinerja fleksibel yang ditunjukkan dalam
istilah keuangan, dapat digunakan ketika terdapat indikator jumlah aktivitas
yang dominan (seperti unit produksi atau penggunaan bahan baku
langsung) dan ketika sebagian besar biaya dikaitkan dengan indikator
aktivitas tersebut.
EVALUASI KINERJA RELATIF
Metode lain untuk melindungi karyawan dari pengaruh yang mendistorsi dari
faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah dengan cara evaluasi kinerja
relatif—relative performance evaluation (RPE). RPE memiliki arti bahwa kinerja
karyawan dievaluasi bukan dalam tingkatan mutlak dari hasil yang mereka
dapatkan, tetapi dalam hasil yang relatif dengan yang lain atau relatif dengan hasil
yang diperoleh pesaing luar yang paling dekat.

EVALUASI KINERJA SUBJEKTIF


Beberapa evaluasi kinerja subjektif mempertimbangkan semua logika yang melekat di
dalam metode objektif penyesuaian faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan.
ISU-ISU FAKTOR LAIN YANG TIDAK DAPAT
DIKENDALIKAN

Organisasi dihadapkan pada isu lain ketika berpikir mengenai


penyesuaian yang tidak dapat dikendalikan.

Tujuan dibuatnya penyesuaian Arah penyesuaian

Sebagian besar pengevaluasi terlihat


menyesuaikan faktor yang tidak dapat
Faktor yang tidak dapat dikendalikan dikendalikan setelah periode pengukuran
seharusnya tidak diperlakukan sama secara asimetris; yaitu mereka membuat
untuk semua tujuan imbalan. penyesuaian hanya satu arah.
KESIMPULAN
Prinsip pengendalian mempertahankan karyawan yang
bertanggung jawab hanya pada bagian yang dapat mereka
kendalikan. Tampaknya memang sederhana, tetapi penerapan
prinsip ini tidak semudah yang diperkirakan.

Secara umum, prinsip pengendalian, atau mungkin lebih tepatnya


influenceability principle—mempertahankan karyawan yang
bertanggung jawab terhadap apa yang dapat mereka pengaruhi—
memberikan arah pedoman yang baik.

Ketika keputusan dibuat untuk melindungi karyawan dari pengaruh-


pengaruh yang tidak dapat dikendalikan, setiap metode yang
digunakan memiliki tradeoff. Jika penyesuaian dibuat setelah
periode kinerja berakhir, beberapa keuntungan memiliki standar
kinerja tetap yang telah ditetapkan lebih dahulu akan menghilang.

Anda mungkin juga menyukai