LANDASAN TEORI
a. Kesesuaian (conggruence).
b. Spesifikasi.
d. Kelengkapan
a. Insentif
1. Definisi tindakan
2. Pelacakan tindakan
3. Penguatan tindakan
Contohnya : biaya bonus kas, staff internal audit dan plakat penghargaan.
2.2.2.2 Gamesmanship
o Manipulasi data
PEMBAHASAN
a. Kesesuaian
b. Spesifikasi
d. Kelengkapan
a. Insentif
Dari beberapa kasus negatif yang disebabkan oleh para petinggi serta
manajer yang telah dijabarkan diatas, timbul biaya tidak langsung dalam
pengendalian manajemen PT. Garuda Indonesia yang harus diselesaikan oleh para
b. Manipulasi Data
Pada Garuda kami tidak menemukan kasus yang spesifik mengenai hal
ini. Namun melihat dari teori diatas dapat di jelaskan dengan contoh seperti
adanya karyawan garuda yang tidak serius dan berkomitmen dalam mengejar
target yang telah diberikan dalam meningkatkan penumpang melaui pelayanan
yang baik. Seperti yang kita ketahui Garuda Indonesia merupakan maskapai
penerbangan yang mengutamakan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.
Namun beberapa saat yang lalu ada kasus dimana kapten dari Garuda Indonesia
yang memberikan pelayanan cukup buruk kepada penumpangnya dengan cara
memaharahi dua orang penumpang dengan alasan yang sangat tidak profesional,
kedua penumpang tersebut protes kepada si kapten karena kapten tersebut
memberikn izin kepada keluarganya untuk masuk keruangan pilot yang
seharusnya ruangan tersebut tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang sehingga
berita ini pun tersebar dan membuat banyak orang merasa kecewa terhadap
Garuda Indonesia dan menyebabkn beberapa karyawan yang memilih untuk
berpindah ke maskapai lainnya. Hal ini memberikan bukti bahwa si kapten tidak
mengikuti peraturan yang telah di buat oleh pihak Gruda Indonesia dan tidak
berkomitmen terhadap pekerjaannya sehingga si kapten tersebut diberikan sanksi
oleh pihak perusahaan. Dengan itu hasil yang seharusnya di capai menjadi tidak
terpenuhi.t
Bisa kita lihat dengan adanya laporan seperti itu maka akan timbul biaya
tidak langsung. Contohnya pada perbuatan korupsi yang dilakukan oleh mantan
Direktur Utama PT. Garuda Indonesia beserta jajarannya, serta penyalahgunaan
dana restrukturisasi yang tidak sesuai budgeting dimana biaya promosi dan
periklanan yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah. Dengan adanya perilaku
ini bisa diasumsikan bahwa terjadi perubahan perilaku dan pengendalian tindakan
dalam pengendalian manajemen oleh PT. Garuda Indonesia.