Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya shingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Akad Musyarakah.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Akuntasi
Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis
dan pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Rudi Syaf Putra, SE.,
M.Ak., Ak. .selaku Dosen mata kuliah Akuntasi Syariah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami pelajari.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 05 Desember 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………..


1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
1.3. Tujuan Penulis…………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Konsep Akad Musyarakah……………………………………………………….


2.2. Jenis dan Akad Syariah Musyarkah………………………………………………
2.3. Ilustrasi Akuntansi Musyarakah…………………………………………………

BAB III Penutup

3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………….
3.2. Saran………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk berusaha, termasuk melakukan


kegiatan-kegiatan bisnis. Dalam kegiatan bisnis, seseorang dapat merencanakan suatu
dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan sesuatu yang diharapkan, namun tidak
ada seorangpun yang dapat memastikan hasilnya seratus persen. Suatu usaha, walaupun
direncanakan dengan sebaik-baiknya, namun tetap mempunyai resiko untuk gagal. Faktor
ketidakpastian adalah faktor yang sudah menjadi sunnatullah.
Konsep Bagi hasil, dalam menghadapi ketidakpastian merupakan salah satu
prinsip yang sangat mendasar dari ekonomi Islam, yang dianggap dapat mendukung
aspek keadilan. Keadilan merupakan aspek mendasar dalam perekonomian Islam.
Penetapan suatu hasil usaha didepan dalam suatu kegiatan usaha dianggap sebagai
sesuatu hal yang dapat memberatkan salah satu pihak yang berusaha, sehingga melanggar
aspek keadilan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Rumusan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
 Bagaimana konsp Akad Musyarakah
 Bagaimana Jenis dan Akad Musyarakah
 Ilustrasi Akuntasi Musyarakah

1.3. TUJUAN PENULIS


Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
Akad Musyarakah dan bagaimana jenis akad musyarakah dan seperti apa ilustasi
akuntasni Musyarakah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KONSEP AKAD MUSYARAKAH


Istilah lain dari musyarakah adalah syarikah atau syirkah. Menurut bahasa
Arab, syirkah berasal dari kata syarika (fi’il madhi), yasyruku (fi’ilmudhari’), syarikan /
syirkatan/syarikatan (masdar/kata dasar); yang artinya menjadi sekutu
atau syarikat (kamus al munawar) menurut arti asli bahasa Arab, syirkah berarti
mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak boleh dibedakan lagi satu bagian
dengan bagian lainnya. Sedangkan pengertian syirkah secara istilah, dikemukakan oleh
beberapa ulama sebagai berikut:
1. Definisi syirkah menurut Sayyid Sabiq, ialah: Akad antara dua orang dalam
(penanaman) modal dan (pembagian) keuntungan.
2. Definisi syirkah menurut Taqiyuddin Abi Bakr Muhammad Al Husaini, ialah:
Ungkapan tentang penetapan suatu hak pada sesuatu yang satu untuk dua orang
atau lebih menurut cara yang telah diketahui.
3. Definisi syirkah menurut Wahbah Az Zuhaili, ialah: Kesepakatan dalam
pembagian hak dan usaha.

Definisi lain mengartikan bahwa musyarakah adalah suatu pengkongsian antara


dua pihak atau lebih dalam suatu proyek dimana masing-masing pihak berhak atas
segala keuntungan dan bertanggung jawab akan segala kerugian yang terjadi sesuai
dengan penyertaannya masing-masing.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan


bahwa musyarokah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal
(mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara
bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan
kontribusi modal.

Anda mungkin juga menyukai