Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FUNGSI PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN


Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen”
yang dibimbing oleh
Dosen :
Eka Sulvijayanti, M.Pd.

Disusun oleh :
Agustina Cantika Putri (12405193195)
M Zufraiko Ihdal Umam F (12405193198)
Resdyananda Adaninggar (12405193192)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM


JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta
salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami bersyukur kepada Allah SWT karena dengan hidayah dan taufik-
Nya, kami dapat menyelasaikan makalah berjudul “Fungsi Perencanaan
dalam Manajemen” dengan lancar dan tepat waktu..
Terselesaikannya makalah ini , tentunya tidak lepas dari bimbingan
dosen Ibu Eka Sulvijayanti, M.Pd. serta setiap pihak yang telah
mendukung dan membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini.
Kami juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap
pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan
pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai
penulisan makalah ini, untuk kemudian kami akan merevisi kembali
pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Tulungagung, 9 Agustus 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A. Pengertian perencanaan ...................................................................... 3
B. Maksud dan kegunaan perencanaan ..................................................... 5
C. Prosedur perencanaan.......................................................................... 14
D. Jenis perencanaan ................................................................................ 18
E. Hambatan terhadap perencanaan......................................................... 20
F. Perencanaan dalam perusahaan ........................................................... 21
G. Tahap-tahap persiapan untuk perencanaan .........................................
BAB III PENUTUP .................................................................................. 23
A. Kesimpulan .......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 24
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat,
ataupun yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen siswa
baru, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya. Perencanaan merupakan
proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menetapkan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, setiap lembaga
harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum
melakukan proses-proses perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan
firasat (dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan dalam manajemen
2. Apa maksud dan kegunaan perencanaan dalam manajemen
3. Bagaimana prosedur perencanaan dalam manajemen
4. Apa saja jenis-jenis perencanaan dalam manajemen
5. Apa hambatan yang muncul terhadap perencanaan dalam manajemen
6. Bagaimana perencanaan dalam manajemn
7. Bagaimana tahap-tahap persiapan untuk perencanaan dalam manajemen
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan dalam manajemen
2. Untuk mengetahui amaksud dan kegunaan perencanaan dalam
manajemen
3. Untuk mengetahui prosedur perencanaan dalam manajemen
4. Untuk mengetahui jenis-jenis perencanaan dalam manajemen
5. Untuk mengetahui hamabatan yang muncul terhadap perencanaan dalam
manajemen
6. Untuk menegetahui tahap-tahap persiapan untuk perencanaan dalam
manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap
perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan
tujuan yang ditetapkan. Suatu perencanaan harus menunjukkan maksud dan
tujuan dari pekerjaan dan bagaimana cara-cara mencapai tujuan, termasuk
rencana untuk mengadakan pengawasan agar penyelenggaraan pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan dapat diartikan sebagai
keputusan terhadap apa yang akan dilakukan di kemudian hari.
Perencanaan tidak bisa bersifat statis tapi harus dinamis,
berkesinambungan, dan fleksibel. Dinamis artinya perencanaan harus
melihat ke muka, memberikan prospek secara rasional. Maka dari itu,
perencanaan harus didahului oleh suatu penjajakan yang bersifat
penyelidikan pendahuluan (research). Berkesinambungan artinya
perencanaan dibuat tidak untuk sekali saja, tetapi untuk selamanya.
Sebaliknya sifat fleksibel dari perencanaan artinya dapat diubah atau
disempurnakan sesuai dengan keadaan, tapi tidak mengubah tujuan.
Sehubungan dengan pengertian perencanaan oleh George R. Terry dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan harus berdasarkan fakta, data, dan keterangan konkret.
2. Perencanaan adalah suatu pekerjaan mental yang memerlukan
pemikiran, imajinasi, dan kesanggupan melihat ke masa yang akan
datang.
3. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut apa
yang harus dilakukan untuk menghadapi hambatan yang mengganggu
kelancaran usaha.
B. Maksud dan Kegunaan Perencanaan
Adapun maksud dan kegunaan perencanaan dapat dinyatakan antara lain
sebagai berikut.
1. Mendorong pimpinan mulai dari eselon atas seperti top manajemen
sampai pada eselon bawah untuk berpikir secara sistematis.
2. Membantu pimpinan dalam melaksanakan koordinasi.
3. Mendorong pimpinan eselon atas untuk memberikan garis-garis besar
haluan organisasi demi tercapainya tujuan.
4. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap perkembangan dari apa
yang direncanakan.
5. Membantu pemimpin dalam menghadapi perkembangan di masa yang
akan datang.
6. Membantu terciptanya gambaran dan hubungan pertanggungjawaban
dari masing-masing bagian organisasi.
C. Prosedur Perencanaan
Dalam membuat suatu perencanaan terlebih dahulu harus dicari jawaban
dari pertanyaan berikut :
 Apakah yang harus dikerjakan (what)?
 Mengapa direncanakan (why)?
 Siapa yang harus mengerjakan (who)?
 Kapan harus dikerjakan (when)?
 Di mana harus dikerjakan (where)?
 Bagaimana harus mengerjakannya (how)?
Jawaban dari pertanyaan yang pertama menunjukkan tujuan yang hendak
dicapai dalam waktu pendek (short term) dan dalam waktu jangka panjang
(long term) sehingga dibedakan rencana jangka panjang dan rencana jangka
pendek. Untuk lebih memahami tujuan maka perlu ada jawaban tentang
sebab dan mengapa tujuan itu perlu dicapai. Jawaban atas pertanyaan
bagiamana, memberi gambaran tentang teknik penyelenggaraan pekerjaan
dan prosedur-prosedur yang harus ditentukan. Dengan menaruh perhatian
dan mempertimbangkan kepada faktor-faktor yang berkenaan dengan
penyelenggaraan pekerjaan. Semua faktor harus diinventariskan terlebih
dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Setelah
menjawab pertanyaan bagimana harus pula ditentukan siapa yang
mengerjakan rencana itu, dimana dikerjakan dengan menentukan lokasi
tempat, daerah atau tingkatan dan lama pekerjaan itu dijalankan. Jawaban-
jawaban itu harus tercakup dalam suatu rencana yang rapi.
1. Langkah-langkah pokok perencanaan
 Berusaha mengutarakan masalah secara jelas.
 Berupaya memperoleh informasi secara lengkap yang berhubungan
dengan berbagai kegiatan.
 Menganalisis dan mengklasifikasi informasi.
 Memantapkan perencanaan dan mempertimbangkan hambatan-
hambatan dengan berbagai kegiatan.
 Menentukan rencana-rencana alternatif.
 Memilih rencana yang diajukan.
 Mengatur urutan dan waktu rencana itu secara terperinci.
 Memeriksa rencana yang diajukan itu.
2. Empat langkah dasar perencananaan
Stoner James, A.F (1988) merumuskan empat langkah dalam proses
perencanaan sebagai berikut:
 Langkah 1 : menetapkan tujuan atau seperangkat tujuan. Perencanaan
pertama-tama harus menetapkan apa yang dibutuhkan atau diinginkan
oeh suatu organisasi atau submit sehingga sumberdaya organsasi tidak
terpencar dan dapat digunakan secara efektif dan efisien.
 Langkah 2 :mendefinisikan situasi saat ini. Informasi keadaan
organisasi saat ini tentang berapa jauh jarak organisasi dengan
sasarannya, sumberdaya yang dimiliki, serta data keuangan yang harus
dirumuskan secara tepat .
 Langkah 3 : mengidentifikasi hal-hal yang membantu dan
menghambat tujuan. Dengan menganalisis faktor-faktor eksternaldan
internal organisasi dapat diketahui faktor-faktor yang bisa membantu
mencapai tujuan atau malah menimbulkan masalah.
 Langkah 4 : mengembangkan rencana atau perangkat tindakan untuk
mencapai tujuan. Langkah ini melibatkan berbagai alternatif arah
tindakan untuk mencapai sasaran, mengevaluasi alternatif-alternatif
yang ada dan memilih yang paling sesuai atau menguntungkan di
antara alternatif tersebut.
3. Hirarki rencana dalam organisasi
Ada dua jenis utama dari rencana, yaitu:
 Rencana strategis: dirancang untuk mencapai tujuan yang luas dan
menggambarkan hakikat eksistensi perusahaan.
 Rencana operasional; yang memeberi rincian tentang bagaimana
rencana dilaksanakan. Rencana ini juga ada dua jenis yaitu:
 Rencana sekali pakai (single-use plans)
Rencana ini merupakan tindakan yang terinci yang tidak
berulang dalam bentuk yang sama pada waktu yang akan datang.
Rencana ini bersifat temporer dan insidental. Bentuk utama dari
rencana ini adalah program, proyek, dan anggaran.
Program, sebuah program memperlihatkan langkah utama yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. Proyek adalah bagian dari
program yang lebih kecil dan terpisah. Setiap proyek memiliki
lingkup yang terbatas dan petunjuk yang jelas tentang tugas dan
waktu. Anggaran (budgets) merupakan pernyataan mengenai
sumberdaya keuangan yang disediakan untuk kegiatan-kegiatan
tertentu. Anggaran menjadi salah satu alat pengendali kegiatan
perusahaan karena membatasi pendanaan kegiatan.
 Rencana tetap
Rencana tetap memberikan kesempatan kepada para manajer
untuk menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan terhadap kegiatan yang berulang dengan
menggunakan rencana yang dibakukan. Bentuk utama dari rencana
tetap adaah kebijakan, prosedur, dan peraturan. Kebijakan
merupakan garis pedoman untuk pengambilan keputusan dan
membatasi keputusan yang dapat diterima dan harus ditolak.
Alasan manajer membuat kebijakan:
o Kebijakan itu meningkatkan efektivitas organisasi
o Kebijakan mencerminkan niai-niai tertentu dari organisasi,
misalnya pengaturan cara berpakaian.
o Kebijakan mampu menghilangkan kekacauan atau
pertentangan pada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi.
Prosedur standar merupakan prosedur yang memberikan
seperangkat petunjuk terinci untuk melaksanakan urutan tindakan
yang sering atau biasa terjadi. Peraturan adalah pernyataan bahwa
suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam
situasi tertentu. Peraturan bukan merupakan pedoman dalam
mengambil keputusan.
D. Jenis Perencanaan
Jenis perencanaan tentu banyak macamnya dan jumlah perencanaan tidak
ada batasnya. Perencanaan dapat ditinjau dari berbagai aspek berikut:
1. Ditinjau dari tempat pelaksanaan pekerjaan
Bisa dilihat dari sudut ini pada umumnya dibedakan menjadi:
 Perencanaan Nasional (National Planning)
Perencanaan nasional diadakan di pusat pemerintahan dan
diperuntukkan untuk seluruh negara.
 Perencanaan Regional (Regional Planning)
Perencanaan regional menitikberatkan pada eksplorasi atau pada
eksploitasi sumber-sumber alam, ekonomi dan lain-lain yang memberi
penghidupan pada masyarakat di daerah-daerah.
 Perencanaan Kota (City Planning)
Perencanaan kota menitikberatkan pada masalah-masalah
arsitektur, keindahan kota dan pembagian tanah-tanah di kota. Untuk
menyelenggarakan tugas itu pada umumnya kota-kota yang
mempunyai bagian khusus (planologi) juga mengadakan perencanaan
serta mengawasi pelaksanaan perencanaan itu.
2. Ditinjau dari segi obyek
Bila diklasifikasi menurut obyek maka perencanaan dapat disebut
antara lain dengan:
 Perencanaan sosial ekonomi (sosio economic planning); membahas
pembangunan bidang sosial dan ekonomi bangsa dan negara.
 Perencanaan pendidikan (educational planning); membahas soal-soal
pendidikan mulai anak-anak sampai dewasa.
 Perencanaan industrialisasi (industrial planning); membahas
industrialisasi negara.
3. Ditinjau dari segi tingkatan perencanaan
Dalam membuat perencanaan maka dapat dibedakan tingkatan-
tingkatan perencanaan sesuai dengan urutannya sebagaimana disebutkan
oeh Phiffner, John M. dan Robert Presthus berikut:
 Perencanaan politik atau perencanaan kebijaksanaan (policy planning)
atau perencanaan strategi.
 Perencanaan kerja (program planning)
 Perencanaan operasi (operational planning)
Perencanaan politik, perencanaan strategi atau perencanaan
kebijakan ditujukan untuk perencanaan yang membahas kebijakan secara
umum dan garis-garis besar. Contohnya di Indonesia perencanaan
pembangunan lima tahun yang menentukan garis besar yang harus
dilaksanakan dalam lima tahun, seperti pembagian sektor swasta dan
sektor pemeritah. Perencanaan strategi adaah perencanaan secara
menyeluruh, komprehensif dan terintegrasi antara berbagai fungsi
organisasi sehingga menjadi pedoman bagi unit usaha dan fungsi
operasional lainnya. Dalam perencanaan politik perencanaan dikerjakan
oleh badan-badan politik, yaitu pemerintah. Perencanaan kerja adaah
penejelasan dari perencanaan politik. Pada umumnya penyelenggaraan
perencanaan kerja dilakukan oleh kabinet, bagian atau jawatan khusus
yang harus melaksanakan kebijaksanaan yang disebutkan dalam
perencanaan politik itu.
Perencanaan program memuat :
 Suatu ikhtisar program untuk menentukan volume pekerjaan yang
harus dilakukan.
 Inventarisasi sumber-sumber yang ada dan bahan yang bisa
digunakan dalam mengerjakan program itu, seperti anggaran,
pegawai, organisasi, iklim dan situasi sekitar program.
 Penentuan prosedur yang diperlukan.
 Penentuan struktur organisasi yang diperlukan untuk mendapatkan
efisiensi yang sebesar-sebesarnya, jabatan yang harus harus
mengerjakannya dan fase-fase program itu.
Perencanaan pelaksanaan (operational planning) merencanakan
cara-cara yang ekonomis dan efisien dalam melaksanakan pekerjaan.
Perencanaan operasi bersifat ke dalam, sedangkan perencanaan kerja
terlebih lagi perencanaan politik bersifat keluar memberitahu masyarakat
tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah dalam membantu
masyarakat. Perencanaan operasi menitikberatkan pada “technical know
how” dan garis besarnya memuat:
 Analisis program untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang dimuat di
dalamnya.
 Penentuan prosedur yang spesifik untuk pelaksanaan, prosedur-
prosedur itu sedapat mungkin distandarisasi menurut jumlah, waktu
dan mutu.
 Penunjukkan orang–orang untuk melaksanakan pekerjaan menurut
prosedur yang ditetapkan.
4. Ditinjau dari segi waktu
Bila ditinjau dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga
bagian:
 Perencanaan jangka panjang (long range planning)
Rencana untuk jangka waktu lima tahun, namun disiapkan pula
rencana untuk tahun demi tahun (>5-25 tahun)
 Perencanaan jangka menengah (intermediate range planning)
Rencana untuk jangka waktu satu tahun atau lebih sampai dengan
lima tahun (1-5 tahun)
 Perencanaan jangka pendek (short range planning)
Biasanya perencanaan untuk masa satu tahun atau kurang dari satu
tahun (<1 tahun)
E. Hambatan Terhadap Perencanaan
Tugas merencanakan sesuatu sering tidak bisa dijalankan dengan baik
sehingga perencanaan itu tidak tepat. Selain itu, sering pula pelaksanaan
pekerjaan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Keadaan itu disebabkan
oleh:
 Para perencana tidak cakap untuk melihat ke muka dengan tepat.
 Kewenanangan-kewenangan atau kekuasaan-kekuasaan yang tidak jelas
atau samar-samar.
 Anggaran yang tidak cukup untuk melaksanakan pekerjaan.
 Tidak ada bantuan penduduk dan tidak ada “moral support”.
Menurut Stoner James, A.F. (1988) ada dua jenis hambatan utama
terhadap pengembangan rencana yang efektif. Pertama, adalah perlawanan
internal para calon perencana terhadap penetapan sasaran dan penyusunan
rencana untuk mencapainya. Kedua, yang terdapat di luar perencana, yaitu
keengganan dan menolak rencana yang membawa perubahan dalam
organisasi. Ada sejumlah alasan sehingga seorang manajer merasa enggan
atau sama sekali gagal menetapkan sasaran:
 Keengganan untuk mengorbankan sasaran alternatif
 Ketakutan terhadap kegagalan
 Kurang pengetahuan tentang organisasi
 Kurang pengetahuan tentang lingkungan
 Kurang kepercayaan diri
Sebaliknya, alasan untuk menolak rencana yang membawa perubahan
adalah:
 Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan
 Ketidakpastian melepaskan menfaat yang ada sekarang
 Ada beberapa kelemahan dalam usulan perubahan tersebut.
Hambatan penolakan terhadap perubahan dapat diatasi seorang
manajer dengan mengikuti sejumlah cara antara ain:
 Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh
dalam proses perencanaan.
 Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana
dan kemungkinan akibat-akibatnya sehingga mereka memahami
perlunya perubahan.
 Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penerapan yang efektif,
suatu “track record” yang berhasil mendorong kepercayaan kepada para
pembuat rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut diterima.
 Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap
para anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.
F. Perencanaan dalam Perusahaan
1) Perencanaan dilihat darisegi kepentingan perusahaan
Dalam perusahaan terdiri dari 2 bagian.
a) Perencanaan priper (induk) yang mencakup :
a. Perencanaan putaran (omzet, turn over)
b. Perencanaa Produksi
c. Perencanaa Pengadaan(pembelian)
d. Perencanaa Pergudangan (penyimpanan)
b) Perencanaan Skunder (penunjang) dengan ruang lingkup sebagai
berikut:
a. Perencanaan kepemimpinan
b. Perencanaan SDM
c. Perencanaan Biaya
d. Perencanaan Pemasukan Dan Pengeluaran
e. Perencanaa Keuangan
f. Perencanaan Neraca
2) Langkah-langkah untuk perencanaan perusahaan jangka panjang
Perangkat / peralatan yang dipakai dalam peyusunan perencanaan
jangka panjang sebagai berikut:
a. Prognosis
Isi prognosis menyangkut kepastian arah serta gerakan usaha
perusahaan. Dalam hal ini, diperhitungkan berapakah utaran dan
keuntungan yang harus dicapai perusahaan agar kelangsungan
hidupnya dapat terjamin.
b. Penganalisisan tentang peluang dan resik yang dihadapi
c. Penganalisisan tentang kelebihan dan kekuatan pihak lawan
d. Pemakaian Simulasi
e. Penyusunan Perencanaan tahunan dalam perusahaan

Perencanaan ini biasanya disusun bertahap selama 12 bulan kelompok


yang terlibat dalam penyusunan ini adalah :

a. Top Manajemen
b. Bagian Produksi
c. Manajer eselon dua

Output yang diharapkan dari penyusunan itu ialah perencanaan


mengenai:
a) Tujuan usaha selama setahun
b) Anggaran setahun
c) Daerah Operasi dengan jumlah anggaran yang dituju
d) Jumlah produk dengan jumlah anggaran yang dituju
e) Perencanaa Departemen
3) Penyusunan perencanaan produksi
Kelompok yang terlibat dalam penyusunan, perencanaan produksi
adalah:
a) Marketing Vice President
b) ManajerProsuksi
Output yang diharapkan ialah perencanaan di bidang :
a) Hal yang meenyangkut produk
b) Strategi dan taktik
c) Anggaran Produk
4) Penyusunan perencanaan produk baru
Kelompok yang berwenang:
a) Bagian (departemen) produk baru
b) Bagian pembelian
Outputyang diharapkan dari penyusunan perencanaan ini sebagai
berikut:
a) Perencanaan pengembangan dalam produk baru
b) Perencanaan pembelian perusahaan lain
G. Tahap-tahap Persiapam untuk Perencanaan
Langkah-langkah yang harus diperhatikan pada setiap penyusunan
perencanaan terdiri dari 6 tahap, yaitu :
1. Tahap Diagnosis
Artinya penentuan penyakit yang diderita seseorang . Namun yang
kita maksudkan dengan diagnosis disini,penentuan masalah di dalam
perusahaan. Artinya, kalau perusahaan sakit, maka ditentukan dahulu apa
dan dimana yang sakit.
2. Tahap prognosis
Date Ex post, artinya ramalan suatu penyakit yang diderita seseorang.
Istilah inipun popular di bidang ekonomi. Jadi, yang dimaksud dengan
prognosis ialah ramalan yang akan dilakukan. Aktivitas berikutnya
setelah menentukan diagnosis adalah mebuat prognosis.
3. Tahap tujuan
Langkah berikutnya yang dilakukan setelah mendapatkan prognosis
adalah meninjau kembali apakah gambaran yang diebrikan oleh prognosis
tersebut sesuai dengan tujuan usaha perusahaan.
4. Tahap strategi
Artinya bagaimana cara perusahaan dapat melaksanakan perencanaan
yang sedang dipersiapkan tersebut sehingga mendapatkan keuntungan
bagi perusahaan. Pengertian strategi dalam konteks manajemen adalah
perencanaan secara menyeluruh yang terintegrasi dan komprehensif
sehingga menjadi pedoman bagi seyiap perencanaan operasional unit
organisasi perusahaan / nonperusahaan.
5. Tahap taktik
Taktik artinya cara memimpin pasukan di medan laga.Namun yang
dimaksud dalam taktik perencanaan adalah bagaimana cara pelaksanaan
agar sampai ke tempat tujuan.
6. Tahap control
Kontrol atau pengawasan atan pengendalian di dalam manjemen pada
dasarnya adalah mengamati dan melokalisasi dengan tepat
penyimpangan-penyimpangan yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi perencanaan selain berfungsi sebagai tahapan paling penting
dalam kegiatan manajemen, namun juga menentukan arah dan tujuan dari
sebuah organisasi bisnis dan perusahaan. Perencanaan dapat berfungsi
sebagai meminimalisasi ketidak pastian, serta menjadi pengarah dan juga
penetapan standar pencapaian kualitas dari apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Di samping itu, perencanaan berguna dalam menghadapi
lingkungan eksternal yang berubah dinamis.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan
tujuan. Hambatan tersebut antara lain para perencana yang tidak cakap,
kewenangan yang tidak jelas, anggaran tidak cukup, dan tidak ada
bantuan penduduk dan “moral support”.
DAFTAR PUSTAKA
1. Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Gramedia
Widiasarana.
2. Badrudin. 2015. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
3. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai