Anda di halaman 1dari 20

FUNGSI PERENCANAAN (PLANNING) DALAM

MANAJEMEN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Manajemen

MAKALAH

Oleh :

Kelompok 3

1. Mahmuda NIM 084143083


2. Wildatul Maghfiroh NIM 084143072
3. Suyanto NIM 084143076
4. Dwi Cahyani NIM 084143134

Dosen Pembimbing
Drs. H. Sofyan Tsauri, MM
NIP. 19581111 198303 1 002

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2015
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah seluruh langit dan bumi, pengatur semua ciptaan, dan
yang mengutus seluruh Rossul. Shalawat dan salam tercurah atas mereka, kepada
manusia untuk membimbing mereka dan menjelaskan syari’at–syari’at agama,
dengan dalil-dalil yang baku dan bukti-bukti yang jelas. Aku memujianya atas semua
berkah-nya dan aku meminta Kepada - Nya untuk memberi tambahan karunia serta
kemurahan–Nya.

Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan–Nya, serta


kekasih–Nya. Ia merupakan mahluk terbaik yang di muliakan dengan di berikan
mukjizat Al–qur’an yang terus berjalan di atas perputaran masa,serta dengan
sunnah–sunnah yang menyinari orang– orang yang memohon petunjuk. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurah atas-Nya dan atas seluruh nabi dan rosul serta
seluruh keluarga dan semua orang sholeh.

Penulisan makalah ini guna melengkapi/memenuhi salah satu tugas mata


kuliah “DASAR-DASAR MANAJEMEN”. Dengan terselesaikannya makalah yang
berjudul “Fungsi Perencanaan (Planning) Dalam Manajemen” penulis dengan ikhlas
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantunya baik
langsung maupun tidak langsung khususnya kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Dasar-dasar Manajemen .

Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kesalahan dan


kekurangan, untuk itu penulis dengan membuka lebar kedua tangan mengharap kritik
dan saran dari pembaca demi menyempurnakan materi dalam makalah ini sehingga
dapat menambah pengetahuan kita tentang budaya Indonesia.

Terakhir kali penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak


yang berperan dalam penyelesaian makalah ini, karena tanpa dukungan mereka
makalah ini mungkin tidak akan terselesaikan secara struktur yang bagus.

Jember, 09 Maret 2015


DAFTAR ISI

Halaman

COVER .................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Perencanaan Dalam Manajemen.........................................3


1. Pengertian Dan Hakikat Perencanaan.............................................3
2. Fungsi Perencanaan........................................................................5
3. Syarat Perencanaan.........................................................................7
B. Asas-asas Perencanaan...............................................................................7
C. Pendekatan Dalam Perencanaan.................................................................9
D. Tipe-tipe atau jenis rencana.......................................................................10
E. Hierarki Perencanaan..................................................................................12
F. Keuntungan dan Kerugian Dalam Perencanaan.........................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara filosofis dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita selalu penuh


dengan perencanaan, akan tetapi, sering tidak disadari bahwa kita telah melakukan
perencanaan, perencanaan adalah langkah awal sebelum melakukan fungsi-fungsi
manajemen lainya. Dalam lingkungan bisnis yang stabil, dengan intensitas
persaingan yang rendah masa depan organisasi dapat diramalkan secara mudah,
dalam keadaan demikian, perencanaan tidak merupakan kebutuhan penting dalam
pngolaan organisasi, perencanaan dapat dilaksanakan sambil berjalan, dan
organisasi tetap dapat memperoleh hasil memadai namun jika lingkungan bisnis
telah berubah menjadi bergolak deengan intensial persaingan tinggi, untuk
memperoleh hasil yang memadai hari operasi organisasi, di perlukan langkah –
langkah pilihan. Perencanaan menjadi sangat penting untuk dapat memilih langkah
– langkah cerdas dan tepat agar organisasi mampu mewujudkan hasil dari
operasinya.

Perencanaan di Indonesia di awali saat presiden soekarno membentuk panitia


pemikir siasat ekonomi yang di ketahui Drs. Muhammad Hatta pada tahun 1947.
Panitia ini menghasilkan dasar pokok plan yang mengatur ekonomi Indonesia, yang
selanjutnya oleh I.J kasimo di rancang secara sektoral menjadi plan tiga tahun RI
1948-1950 bidang pertanian dan peternakan, perindustrian dan kehutanan. Rencana
ini kemudian ditambah dengan rencana kesejahteraan dan rencana strategi
perbangunan national semesta berencana oleh dewan perancang nsional (depenas)
yang sekarang menjadi badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas). Dari
sekilas sejarah terbentuknya bappenas tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu
perencanaan di perlukan guna mencapai suatu tujuan.

Dalam rangka mencapai tujuan dan hasil-hasil yang di harapkan, penting bagi
organisasi untuk meningkatkan pengelolaan (managing) terhadap fungsi-fungsi
manajemen yang ada. Hal itu disebabkan karena fungsi-fungsi yang lain
(pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian) hanyalah melaksanakan kegiatan
yang telah ditentukan dalam funsi perencanaan.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Bagaimana Konsep Dasar Dalam Manajemen ?
b) Apa Saja Asas-asas Perencanaan Dalam Manajemen
c) Bagaimana Pendekatan Perencanaan Dalam Manajemen ?
d) Apa Saja Tipe atau Jenis rencana Dalam Manajemen?
e) Bagaimana Hierarki Perencanaan Dalam Manajemen ?
f) Bagaimana Keuntugan Dan Kerugian Perencanaan Dalam Manajemen ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
a) Mengetahui Konsep Dasar Perencanaan Dalam Manajemen
b) Mengetahui Asas-asas Perencanaan Dalam Manajemen
c) Menetahui Pendekatan Perencanaan Dalam Manajemen
d) Mengetahui Tipe atau Jenis rencana Dalam Manajemen
e) Mengetahui Hierarki Perencanaan Dalam Manajemen
f) Mengetahui Keuntungan Dan Kerugian Perencanaan Dalam Manajemen
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN


a. Pengertian dan Hakikat Perencanaan (Planning)

Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang diberiimbuhan pe- dan –an.
Rencana adalah produk perencanaan, sedangkan perencanaan adalah proses
penentuan rencana. Menurut Malayu S.P Hasibun (2006:91), perencanaan adalah
fungsi dasar (fundamental) karena organizing, directing, controling, evaluating dan
reporting harus terlebih dahulu direncanakan.

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses


yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasitersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan
seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

Pengertian perencanaan (planning) juga dapat dilihat dari tiga hal, yaitu dari sisi
proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan. Dari Sisi Proses, fungsi
perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan bagaimana tujuan tersebut akan tercapai. Dari fungsi manajemen,
perencanaan adalah fungsi diman pimpinan menggunakan pengaruh atas
wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dari kegiatan
organisasi.Dari pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengembilan
keputusan dalam waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa tyang
dilakukan bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya,
dimana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, sehingga implementasi
perencanaan tersebut dibuktikan dikemuduan hari.

Hasil perencanaan baru akan di ketahui pada masa depan. Agar resiko yang di
tanggung itu relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan kebijakan, di
rencanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah “ memilih”, artinya
memilih tujuan , dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa
alternatif yang ada. Tampa alternatif , perencanaanpun tidak ada. Perencanaan
merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.

Perencanaan pada hakikatnya adalah pemilihan saat ini terhadap kondisi


masa depan yang kita kehendaki (choosing our desired future today) beserta
langkah-langkah yang kita perlukan untuk mewujudkan kondisi-kondisi tersebut.
frasa kunci yang terdapat dalam defenisi tersebut adalah “pemilihan sekarang” dan
“yang kita kehendaki”. Dalam mewujudkan masa depan yang kita kehendeki, kita
hrus bisa melakukan sekarang, bukan masa depan. The purpose of the work on
making the future is not to decide what should be done tomorrow, but what should
be done today to have tomorrow (Drucker,1996).

Perencanaan merupakan wujud tanggung jawab kita untuk pemilihan, karena


stiap pemilihan yang kita lakukan mengandung konsekuensi. Kita hanya memiliki
kebebasan untuk memilih, namun kita tidak memiliki ke bebasan dalam menerima
konsekuensi sebagai akibat dari pemilihan yang kita lakukan. Konsekuensi diatur
oleh hukum alam(covey,1990). Melalui perencanaan, kita dapat belajar untuk
menjadi manusia yang bertanggung jawab atas masa depan kita, karena kita memilih
masa depan yang kita kehendaki. Dengan melakukan pemilihan, kita memikul
tanggung jawab untuk menerima konsekuensi akibat pemilihan yang telah kita
lakukan.
Perencanaan juga berarti proses pembuatan peta perjalanan menuju kemasa
depan. Sebagai proses pembuatan peta perjalanan, prencanaan tidak berhenti setelah
rencana dihasilkan, namun merupakan proses yang terus menerus dilaksanakan
untuk mutakhirkan, mengubah, dan mengganti peta selama perjalanan menuju
kemasa depan. Sepanjang perjalanan menuju kemasa depan, perlu senantiasa
dilakukan pengamatan terhadap trend masa depan. Hasil pengamatan tersebut
digunakan untuk menyesuaikan peta perjalanan atau pelaksanaan rencana.

Dalam konteks organisasi, perencanaan dapat di artikan sebagai suatu proses


menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan di
lakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan masa depan yang
telah di tetapkan sebelumya. Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa
arti, antara lain :
a) proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan
yang di lakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang telah di
tentukan. Dalam hal ini, kegiatan dalam perencanaan di lakukan menurut
proses yang berlaku.
b) Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan kearah mana
organisasi itu akan dituju. Organisasi dapat menetapkan tujuan secara khusus
ataupun secara umum. Atau menetapkan tujuan jangka panjang maupun
jangka pendek.
c) Pemilihan tindakan. Yang berarti organisasi harus mengoptimalkan pada
beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua
tindakan yang kadang kala tidak efektif.
d) Mengkaji secara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah di anggap
baik, namun bisa saja tidak efektif kalau di lakukan dengan cara yang tidak
baik. Sebaliknya, sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik
pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.
e) Tujuan. Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan
oleh organisasi. Ke inginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar
yang berlaku baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Dari pengertian perencanaan diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa suatu
perencanaan adalah suatu aktivitas integratif yang mencoba untuk memaksimumkan
efektivitas secara total dari organisasi sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Dengan demikian, perencanaan paling
tidak harus memiliki tiga aspek utama, yaitu 1) menyangkut masa yang akan datang;
2) harus menyangkut tindakan; dan 3) memiliki serangkaian tindakan pada masa
yang akan datang yang akan diambil oleh perencana.

b. Fungsi Dari Perencanaan (Planning)

Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada4 fungsi dari
perencanaan, yaitu perencanaan berfungsi sebagai arahan, perencanaan
meminimalkan dampak dari perubahan, perencanaan meminimalkan pemborosan
dan kesia-siaan, serta perencanaan menetapkan standar dalam pengawasan kualitas.
 Perencanaan Sebagai Arahan

Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk sesuatu dengan cara yang lebih
terkoordinasi. Perusahaan yang tidak menjalankan perencanaan sangat mungkin
untuk mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumber daya, dan
ketidakberhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagian-bagian dari organisasi
bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas dan terarah.
Perencanaan dalam hal ini memegang fungsi pengarahan dari apa yang harus dicapai
oleh organisasi.

 Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian

Pada dasarnya segala sesuatu didunia ini akan mengalami perubahan. Tidak ada
yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan sering kali disesuaikan
dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula malah diluar perkiraan
kita, sehingga menimbulkan ketidak pastian bagi perusahaan. Denagn adanya
perencanaan, diharapkan ketidakpastian yang mungkin akan terjadi dimasa yang
akan datang dapat diantisipasi jauh-jauh hari.

 Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya

Perencanaan juga berfungsi sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya


organisasi yang digunakan. Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka jumlah
sumber daya yang diperlukan, dengan cara bagaimana penggunaannya, dan untuk
penggunaan apa saja dengan lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan.
Dengan demikian, pemborosan yang terkait dengan penggunaan sumber daya yang
dimiliki perusahaan akan bisa diminimalkan sehinggga tingkat efisiaen dari
perusahaan menjadi meningkat.

 Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas

Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang harus dicapai


oleh perusahaan dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengaasan manajemen.
Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan membandingkan antara
stndar yang ingin dicapai dengan realisasi dilapangan, mengevaluasi penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi, hingga mengambil tindakan yang dianggap
perlu untuk memperbbaiki kinerja perusahaan.

c. Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements)

Perencanaan memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu Faktual


dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen, dan komprehensif.

Faktual dan Realitas, artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai
denag fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi
perusahaan.

Logis dan Rasional artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal.

Fleksibel artinya, dapat beradaptasi dengan perubahan dimasa yang akan datang.

Komitmen artinya, perencanaan yang baik merupakan dan melahirkan komitmen


terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya mewujudkan
tujuan organisasi.

Komprehensif artinya, menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait


langsung terhadap perusahaan dan juga mempertimbangkan koordinasi dan integrasi
dengan bagian lain diperusahaan.

B. ASAS-ASAS PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN

Asas merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat
dijadikan pedoman pemikiran atau tindakan. Asas biasanya muncul dari hasil
penelitian dan pengalaman. Dibawah ini merupakan asa perencanaan yang umum
dilaksanakan pada perusahaan atau organisasi (Malayu S.P Hasibun, 2006:93-94).

1. Principle of contribution to objective (asas pencapaian tujuan). Setiap


perencanaan dan segala perubahanny
2. a harus ditujukan kepada pencapaian tujuan.
3. Principle of efficienty of planning (asas efisiensi perencanaan). Suatu
perencanaaan efisiensi jika perencanaan itu dalam mencapai tujuan dengan
biaya yang sekecil-kecilnya.
4. Principle of primary of planning (asas pengutamaan perencanaan).
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi
lainnya, organizing, staffing, directing, controling, efaluating, reporting.
5. Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan). Asas
pemerataan perencanaan memegang peranan penting pengingat pemimpin
pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertangung jawab
atas berhasilnya rencana tersebut.
6. Principle of planning premise (asas patokan perencanaan). Patokan-patokan
perencanaan sangat berguna bagi lamaran, sebab premis-premis perencanaan
dapat menunjukkan kejadian-kejadian yang akan datang.
7. Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja).
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, produser-produser kerja, dan
program-program kerja tersusun.
8. Principle of timing (asas waktu). Adalah perencanaan waktu yang relatif
singkat dan tepat.
9. Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan).
Perencanaan dapat disusun dan dikordinasikan dengan baik, jika setiap orang
bertangung jawab terhadap pekerjannya dan memperoleh penjelasan yang
memadai mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.
10. Principle of alternatife (asas alternatif). Alternatif pada setiap rangkaian
kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
11. Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor). Dalam pemilihan
alternatif, pertama-tama harus ditujukan pada faktor-faktor yang strategis dan
dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan pembatasan faktor
merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.
12. The commitment principle (asas keterikatan). Perencanaan harus
memperhitungkan jangka waktu keterkaitan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan.
13. The principle of flexibility (asas fleksibilitas). Perencanaan yang efektif
memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
14. The principle of nafigation (asas ketetapan arah). Perencanaan yang efektif
memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap kejadian-kejadian
yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
15. Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis). Dalam kondisi
tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan efektif.

C. PENDEKATAN PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN

Terdapat berbagai macam pendekatan-pndekatan yang dapat dipergunakan dalam


proses penyusunan perencanaan. Pendekatan-pendekatan tersebut diantaranya adalah
perencanaan inside-out dan perencanaan outside-in, perencanaan dari atas kebawah
(top-down planning), dan perencanaan situasional (contingency planning).

1. Pendekatan Perencanaan Inside-Out dan Perencanaan Inside-In

Yang dimaksud dengann perencanaan inside-out adalah perencanaaan yang


menfokuskan pada apa yang telah dilakukan namun terus mengusahakan untuk
melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan. Perencanaan ini bertujuan untuk
menjadikan organisasi lebih efektif dan membantu pemanfaatan sumber daya dengan
baik. Sementara itu, perencanaan inside-in mencoba menganalisis lingkungan
eksternal dan membuat perencanaan untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan
dan meminimilisasi permasalahan yang terjadi.

2. Pendekatan Perencanaan Top-Down dan Perencanaan Bottom-Up

Pada perencanaan dari atas ke bawah (top-down planning) manajer puncak


menentukan tujuan secara luas dan kemudian memperbolehkan manajer tingkat
bawah untuk membuat perencanaan dengan menggunakan batas tersebut.
Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-upplanning), memulai dengan
merencanakan yang dikembangkan pada tingkatan yang lebih bawah tanpa adanya
batasan. Secara teratur teratur melewati hierarki tersebut ke tingkat manajemen
puncak. Kombinasi dari kedua pendekatan tersebut akan menghasilkan perencanaan
yang efektif.
3. Pendekatan Perencanaan Contingency

Perencanaan contingency meliputi perencanaan alternatif yang menyebabkan


tindakan yang dapat diimplementasikan dasn saat perencanaan orisinil tidak sesuai
karena perubahan keadaan. Fokus utama pendekatan ini adalah menentukan lebih
awal kemungkinan perubahan pada peristiwa pada masa yang akan datang yang
dapat berakibat bagi perencanaan yang sedang dijalankan. Pendekatan contingency
mencoba untuk selalu menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan lingkungan baik
eksternal maupun internal. Dengan demikian, perencanaan yang dianggap efektif
adalah perencanaan yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh organisasi.

D. TIPE-TIPE ATAU JENIS RENCANA


1. Rencana menurut horizon waktu
a. Rencana jangka pendek (kurang dari satu tahun)
b. Rencana jangka menengah (1-2 tahun)
c. Rencana jangka panjang (3 tahun atau lebih)
2. Rencana menurut subjeknya
a. Rencana produksi
b. Rencana pemasaran
c. Rencana finansial
d. Rencana tenaga kerja
3. Rencana menurut ruang lingkupnya
a. Strategic plan (Rencana Strategi), yaitu rencana yang ditujukan pada
kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan secara
komprehensif arah dari tindakan organisasi atau subunit organisasi.
b. Operational Plan (Rencana Operasional), yaitu rencana yang ditujukan
pada aktifitas tertentu dalam menerapkan rencana strategis.
4. Rencana menurut penggunaannya:
a. Standing plan, yaitu rencana yang digunakan berulang-ulang
1. Policies (kebijakan), yaitu standing plan yang mengkomunikasikan
panduan bagi keputusan dan tindakan dalam keadaan tertentu.
2. Procedure, yaitu standing plan yang meliputi urutan (kronlogis) dari
tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.
3. Rules, peraturan yang spesifik tentang tindakan yang harus dilakukan
dan tindakan yang tidak boleh dilakukan.
b. Single-Use plan, yairu rencana yang hanya dilakukan satu kali untuk
setiap periode waktu.
1. Budget,adalah rencana yang mengalokasikan sumber daya organisasi
kedalam aktivitas, proyek, dan program organisasi.
2. Project Schedule, adalah rencana yang meliputi aktivitas-aktivitas
yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu proyek dalam organisasi.
3. Programs, yaitu rencana organisasi yang menyeluruh yang
menyangkut penggunaan sumber-sumber daya di masa yang akan
datang.
5. Rencana menurut unit organisasi.
1. Rencana perusahaan
2. Rencana Divisi
3. Rencana Departemen
4. Rencana Proyek
E. HIERARKI PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN

Dalam organisasi terdapat adanya beberapa tingkatan, yang ditunjukkan sebagai


berikut:

PORPUSE

MISSION

OBJECTIVE

STRATEGIE

POLICY

PROGRAM

PROCEDUR

ATURAN

Gambar 1. Hierarkie planning


Purpose (maksud) merupakan entitas dari setiap organisasi atau individu.
Organisasi atau masyarakat jika tidak mempunyai maksud, maka entitas tersebut
tidak akan mempunyai eksistensi.

Mission (Misi), merupakan arah yang khas bagi sesuatu organisasi tertentu
dalam bata-batas yang ditentukan oleh maksudnya.

Obyective (sasaran), merupakan penjabaran dari misi menjadi bagian-bagian


yang konkrit sehingga hasil-hasil yang dicapai dapat diukur dengan mudah.

Strategie merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam


rangka melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah terpadu dari seluruh sasaran
organisasi, dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumber-sumber daya oganisasi
yang akan digunakan dalam rangka mencapai sasaran.

Policy(kebijaksanaan), merupakan petunjuk umum untuk pembuatan keputusan.


Kebijakansanaan itu merupakan batas bagi keputusan dalam menentukan apa yang
dapat dibuat dan menetup apa yang tidak bisa dibuat.

Program (rencana), merupakan jaringan yang komplek yang terdiri dari tujuan
kebijakan, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber dan
elemen lain yang harus dilakukan berdasarkan alternatif tindakan terpilih.

Procedure (prosedur), merupakan sejumlah instruksi yang terperinci untuk


melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sering terjadi secara teratur.

Rule (aturan), merupakan ketentuan yang menetapkan bahwa sesuatu kegiatan


tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam suatu keadaan tertentu.
F. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PERENCANAAN DALAM
MANAJEMEN
a. Keuntungan Perencanaan
1. Dengan perencanaan tujuan menjadi jelas, objektif, dan rasional.
2. Perencanaan menyebabkan semua aktifitas terarah, teratur, dan ekonomis.
3. Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi
yang dimiliki.
4. Perencanaan menyebabkan semua aktifitas teratur dan bermanfaat.
5. Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
6. Perencanaan dapat memperkecil risiko yang dihadapi perusahaan.
7. Perencanaan memberikan landasan untuk pengandalian.
8. Perencanaan merangsang prestasi kerja.
9. Perencanaan memberikan ganbaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas
dan lengkap.
10. Dengan perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.

b. Kerugian perencanaan
1. Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan, karena
mereka harus bekerja sesuai dengan pola yang telah ditetapkan.
2. Perencanaan menyebabkan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu
diambil dalam keadaan darurat, padahal keadaan darurat perlu diambil
keputusan yang cepat.
3. Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang, belum
tentu tepat, sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa
yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
4. Biaya yang diperlukan untuk perencanaan cukup besar, bahkan dapat
melampai hasil yang akan dicapai.
5. Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena orang
lebih memperhatikan masa sekarang dari pada masa yang akan datang.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Planning (perencanaan), merupakan langkah awal dari proses manajemen


lainnya.Terdapat empat fungsi dari perencanaan yaitu, 1) perencanaan berfungsi
sebagai arahan, 2) perencanaan meminimalisasi ketidak pastian, 3) perencanaan
sebagai meminimalisasi pemborosan sumber daya, 4) perencanaan sebagai
penetapan standar dalam pengawasan kualitas.

Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang dirumuskan ternyata dapat
direalisasikan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan yang buruk adalah
ketika apa yang dirumuskan dan ditetapkan ternyata tidak berjalan dalam
implementasi, sehingga tujuan organisasi menjadi tidak terwujud.

Perencanaan pada hakikatnya adalah proses pengambiln keputusan atas sejumlah


alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa
yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan
penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Proses ialah hubungan tiga kegiatan yang berurutan, yaitu
menilai situasi dan kondisi saat ini, merumuskan dan menetapkan situasi dan kondisi
(yang akan datang), dan menentukan apa saja yang perlu dulakukan untuk mencapai
keadaan yang diinginkan.

Perencanaan dapat meminimalkan resiko kegagalan dalam berorganisasi dan


ketidakpastian tindakan dengan megasumsikan kondisi dimasa mendatang dan
menganalisis konsekuensi dari setiap tindakan yang akan dilaksanakan. Perencanaan
yang disusun dapat membantu manager berpandangan masa mendatang dan
menekankan setiap tindakan sesuai tujuan organisasi. Dengan demikian, perencanaan
berisi tahap-tahap yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu
perencanaan juga dapat berdampak negatif karena jika perencanaan tidak dapat
dilaksanakn dengan baik, maka waktu, tenaga, dan pikiran manajer dan staf akan
terbuang percuma. Manajer harus bisa menyeimbangkan perencanaan dan fungsi
lainnya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif.
B. SARAN

Perencanaan sangatlah pentingdan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan.


Alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah
pasti. Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapapun, baik perseorangan
maupun lembaga, intuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat rencana,
organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Badruddin. 2013. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Wiludjeng, Sri. 2007. Penagantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Budiyono, Amirullah Haris. 2003. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sule, Ernie Tisnawati dan Saefullah, Kurniawan. 2006. Pengantar Manajemen.


Jakarta: Kencana.

S.P Hasibun, Malayu. 2014. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:
Bumi Aksara.

Usman, Husaini. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta
Timur: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai