Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“Karya Tulis Ilmiah”

DISUSUN
OLEH :
DEA PRATIWI
KELAS : XI AKUNTANSI 5

SMKN 1 PALOPO
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan,
sehingga kami dapat menyelesaian Makalah ini dengan lancar.

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang kami miliki, kekurangan pasti
masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palopo , Maaret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Hakikat Karya Ilmiah.....................................................................................................2


B. Ciri-ciri Karya Ilmiah.....................................................................................................2
C. Jenis-jenis Karya Ilmiah.................................................................................................3
D. Fungsi dan Sifat karya Tulis...........................................................................................4
E. Etika dan Kode Etik Karya Ilmiah.................................................................................4
F. Langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah.................................................................5
G. Sikap-Sikap Ilmiah.........................................................................................................6
H. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah.............................................7

BAB III PENUTUP .................................................................................................................8

A. Kesimpulan ....................................................................................................................8
B. Saran ..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan
sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang
sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah
sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima
ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas
kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat
menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan
wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga
praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja,
tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.
.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah sbb :
a. Hakikat Karya Ilmiah
b. Ciri-ciri Karya Ilmiah
c. Jenis-jenis Karya Ilmiah
d. Fungsi dan Sifat karya Tulis
e. Etika dan Kode Etik Karya Ilmiah
f. Langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah
g. Sikap-Sikap Ilmiah
h. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah

C. Tujuan
Untuk mengetahui :
a. Hakikat Karya Ilmiah
b. Ciri-ciri Karya Ilmiah
c. Jenis-jenis Karya Ilmiah
d. Fungsi dan Sifat karya Tulis
e. Etika dan Kode Etik Karya Ilmiah
f. Langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah
g. Sikap-Sikap Ilmiah
h. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Karya Ilmiah


Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum
atau media ilmiah. Karakteristik keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi, penyajian, dan
bahasa yang digunakan. Isi karya tentu bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif, tidak
memihak, dan berbicara apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah harus focus dan bersifat spesifik
pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam. Kedalaman karya tentu sangat disesuaikan
dengan kemampuan sang ilmuan. Bahasa yang digunakan juga harus bersifat baku,
disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di Indonesia. Bahasa ilmiah tidak
menggunakan bahasa pergaulan, tetapi harus menggunakan bahasa ilmu pengetahuan,
mengandung hal-hal yang teknis sesuai dengan bidang keilmuannya.
Penulisan karya ilmiah merupakan kegiatanyang sama dengan proses penulisan pada
umumnya. Kegiatan menulis pada dasarnya kegiatan menyampaikan atau menyajikan
gagasan atau pikiran, informasi, kehendak, kepentingan dan berbagai pesan kepada pihak lain
dalam bahasa tulis. Kegiatan menulis karya ilmiahtentu dipahami sebagai kegiatan
menyampaikan pengetahuan dan temuan baru dalam suatu bidang ilmu dan bahasa tulis.
Karya ilmiah juga biasanya menggunakan media ilmiah, seperti jurnal ilmiah atau forum
ilmiah.
Menulis adalah aktivitas seluruh otak menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan
belahan otak kiri (logika) (De Proter, 1996: 179). Peran otak kanan (emosi) dalam kegiatan
menulis adalah memberikan semangat, melakukan spontanitas, memberi warna emosi,
memberikan imajinasi, membuat gairah, memberiakan nuansa unsur baru, dan memberikan
corak kegembiraan dalam tulisan sedangakan peran otak kiri (logika) dalam menulis adalah
membuat perencanaan (outline), menggunakan tata bahasa, melakukan penyuntingan,
mengerjakan penulisan kembali dan melakukan penelitian tanda baca.
Sebuah karya tulis yang baik tentu yang komunikatif, maksudnya pesan yang disampaikan
dipahami pembaca sebagaimana maksud si penulis. Tulisan yang komunikatif disampaikan
melalui bahasa-bahasa tersusun sistematis, mudah dicerna, tidak bertele-tele dan tidak
bermakna ganda (ambigu). Menulis karya ilmiah, dengan bahasa lain, adalah menyusun
kalimat-kalimat bermakna dalam sebuah rangkaian informasi yang berguna untuk pembaca.
Karya tulis ilmiah tidak selamanya berawal dari hasil penelitian. Karya tulis ilmiah juga dapat
dihasilkan dari pemikiran-pemikiran mendalam yang dilengkapi dengan kajian kepustakaan.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah


Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.

2
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersponal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

C. Jenis-jenis Karya Ilmiah


Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah
tertentu yang sifatnya actual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi
tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur
banyak pembaca (sumadiria, 2004). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001)
Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar,
dan sebagainya. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari
pemilihan judul, sistematika penulisan, sampai isi yang dituliskan pada sebuah artikel lebih
sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun dalam pemilihan kata dan ragam
bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam mengatasi masalah dalam sebuah artikel
memerlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah pula.
Orang menulis artikel biasanya diperuntukkan bagi masyarakat umum yang dimuat pada
media cetak, majalah, dinding dan ada juga tugas dari dosen dengan maksud menyampaikan
ide, gagasan dan pengetahuan. Oleh karena itu bahasa dan pemilihan kata yang digunakan
harus kata yang popular. Topik kajiannya harus topic kajian sebuah ilmu tertentu atau
masalah yang sedang ramai dibicarakan di masyarakat. Seperti halnya tulisan karya tulis
ilmiah lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Sistematika ketiga unsur ini
tidak diatur secara baku seperti pada makalah, buku, skripsi dan lain-lain.

Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang bersifat resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan
untuk dibacakan dimuka umum dalam suatu persidangan yang sering disusun untuk
diterbitkan (KKBI, 2001: 700). Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibandingkan
dengan karya-karya ilmiah lainnya. Orang membuat makalah biasanya karena tugas,
permintaan dan keinginan sendiri untuk dimuat pada suatu media cetak. Makalah sebenarnya
hampir sama dengan artikel, yang membedakannya pada masalahnya. Masalah pada makalah
tidak harus yang actual dan kontroversial.
Malakah merupakan karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu makalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Penyajian makalah yaitu melalui
proses berpikir deduktif atau induktif. Biasanya makalah disusun untuk melengkapi tugas-

3
tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu
masalah secara ilmiah. Bahasa yang digunakan adalah lugas dan tegas.
Unsur Makalah
Halaman sampul
Pendahuluan
Pembahasan
Penutup
Daftar pustaka/ referensi

Paper
Paper sebenarnya makalah, yang membedakannya unsur dan tujuannya. Unsur paper lebih
banyak dibandingkan makalah. Orang membuat paper biasanya untuk memenuhi tugas dari
dosen dalam rangka mengetahui tingkat pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa pada
mata kuliah tertentu.
Unsur Paper
Halaman sampul
Kata pengantar
Daftar isi
Isi
Daftar pustaka

D. Fungsi dan Sifat karya Tulis


Dwiloka dan Riana (2005) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah berfungsi sebagai sarana
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini sesuai dengan hakikat
karya tulis ilmiah itu sendiri, yakni mengemukakan kebenaran dengan cara yang sistematis,
logis dan konsisten. Secara terperinci karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut.
Penjelasan (explanation). Menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas
atau tidak pasti menjadi sebaliknya.
Ramalan (prediktion). Membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi pada masa yang akan datang.
Kontrol (control). Mengontrol, mengawasi, dan mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.
Adapun sifat dari karya ilmiah adalah sebagai berikut.
Jujur (menggunakan prinsip-prinsip kebenaran)
Bebas prasangka (peneliti dan objek penelitian berjarak)
Objektif (berdasarkan fakta)
Menggunakan prinsip analisis (selalu melihat hubungan sebab akibat)
Formal (bentuknya mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan; bahasanya gramatikal,
lugas, logis dan efektif).

E. Etika dan Kode Etik Karya Ilmiah


Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis
harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma
yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan

4
dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan
terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar. Misal: nya –> downlink-nya.
2. Penggunaan kata “dimana”. tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan
(benar)
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan. …perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…
(kalimat ke 10)
8. Tulislah kata dengan lengkap. Misal: & –> dan yg –> yang
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya
saja.
10. Misal: MU ()… (kalimat ke 3) perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat
ke 10)
11. Gunakan EYD
12. Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km …didapat… –> …diperoleh……terdiri
dari…–> …terdiri atas
13. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang
sesuai.
14. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh
institusi) misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf

F. Langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah


Maxine Hairston (1986:6) menyebutkan bahwa tulisan yang baik itu harus bersifat signifikan,
jernih, ekonomis, bersifat membangun, dan gramatik (good writing is significanificant,
clearunifed, economical, developed, and grammatical). Tentu ini syarat umum dalam sebuah
tulisan, mengingat tukisan itu harus dibaca orang. Tulisan memamng harus berkaitan dengan
suatu permasalahan yang menarik. Kalau tidak, tulisan tersebut tidak akan dibaca. Tulisan
juga harus jernis, tidak tendensius, karena unsur subjektif tidak terlalu disenangi para
pembaca. Tulisan juga harus ekonomis agar pembaca tidak jenuh saat membaca. Tulisan pun
harus bertatabahasa karena mencerminkan logika bahasa yang dipakai penulis.
Untuk mendapatkan tulisan yang baik, diperlukan strategi dan langkah-langkah penulisan
karya ilmiah secara sistematis. Tahapan dalam menulis terdiri dari: tahap prapenulis, tahap
penulisan dan tahap revisi atau perbaikan. Pada tahap prapenulisan, kita harus menyiapkan
beberapa hal yang mendukung terciptanya tulisan, pada tahap penulisan penulis berfokus
pada hasil berupa draf tulisan, dan pada saat pascapenulisan fokus penulis diarahkan pada
perbaikan tulisan. MC Crimon (1984:10), menjelaskan bahwa proses menulis terdiri atas tiga
tahap, yakni perencanaan, membuat draf, dan merivisi. Perencanaan berkaitan dengan
bagaimana kita memulai menulis. Demikian pula, bagaimana kita menggunakan memori
untuk kepentingan menulis. Membuat draf artinya membuat garisbesar tulisan. Merevisi

5
artiya meneliti kembali tulisan agar tidak mengandung kesalahan yang membuat tulisan itu
tidak baik.
Dalam hal gagasan, De Porter (1999:181) menyebutkan bahwa pengelompokan (clustering)
adalah salah satu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkannya ke atas kertas
secepatnya, tanpa pertimbangan. Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap.
Melihat gagasan dan membuat kaitan anatara gagasan.
Mengembangkan gagasan yang telah dikemukakan.
Menelusuri jalan pikiran yang ditempuh otak agar mencapai suatu konsep.
Bekerja secara alamiah dengan gagasan-gagasan tanpa penyuntingan atau pertimbangan..
Memvisualisasikan hal-hal khusus dan mengingatnya kembali dengan mudah.
Mengalami desakan kuat untuk menulis.
Dalam rangka menghindari hambatan-hambatan yang dialamai saat menulis, De Porter
(1999:187) memberikan kiat-kiat, yakni:
Pilihlah suatu topik
Gunakan timer untuk jangka waktu tertentu
Mulailah menulis secara kontinu walaupun apa yang Anda tulis adalah “Aku tak tahu apa
yang harus kutulis”.
Saat timer berjalan, hindari: Pengumpulan gagasan, pengaturan kalimat, pemeriksaan tata
bahasa, pengulangan kembali, mencoret atau menghapus sesuatu.
Teruskan hingga waktu habis dan itulah saatnya berhenti.
Proses menulis tidak selalu mengikuti panduan di atas, adakalanya seseorang memiliki cara
atau strategi tertentu. Haal ini dapat dibenarkan sepanjang tujuannya sama menghasilkan
tulisan yang baik. Bnayak penulis yang tidak mau terikat oleh panduan-panduan yang
dianggapnya membelenggu. Sehingga sebuah proses kreatif menulis memang tidak selau
dapat diukur dan diurutkan berdasarkan hal-hal diatas, namun juga terdapat spontanitas dan
improvisasi yang memiliki possi penting dalam kreatif menulis. Namun demikian, setiap
gagasan atau ide tidak selalu mudah diingat oleh penulis. Oleh karena itu penulis dengan
gaya yang dimilikinya tetap harus mencatat ide-ide itu supaya tidak lupa.

G. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada.
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham
atau tidak sesuai.
Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.

6
Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai
dengan teori atau dalil yang ada.
Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis
yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

H. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah


Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang
menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk
ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau
bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai
berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak
(plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
g. tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang
berubah-ubah).

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, mengenai karya ilmiah, maka simpulan dapat diuraikan
sebagai berikut :
Karya ilmiah adalah sebuah karya yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum atau
media ilmiah.
Karaktersitik karya ilmiah terdapat pada isi yang ilmiah bersifat keilmuan, yakini objektif,
tidak memihak, dan berbicara apa adanya, penyajian karya tertentu disesuaikan dengan
kemam[uan sang ilmuan, dan bahasa yang digunakan harus bersifat baku, disesuaikan dengan
EYD.
Jenis karya ilmiah, yaitu artikel, makalah, paper.
Fungsi karya ilmiah, yaitu Penjelasan (explanation), Ramalan (prediktion), Kontrol (control).

B. Saran-saran
a. Dalam penyusunan makalah ini, penulis hanya menggunakan metode studi
pustaka sehingga kurang akurat. Agar lebih akurat lagi, sebaiknya
menggunkan metode yang lebih bervariatif.
b. Teori atau sumber yang digunakan hanya bersumber dari tiga sumber. Agar
lebih akurat dan baik, seharuusnya diambil dari beberapa sumber.
c. Dalam penyusunan makalah ini, waktu yang digunakan oleh penulis hanya
beberapa hari sehingga kurang baik dan optimal. Agar lebih baik, seharusnya
disusun dengan waktu yang cukup.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cecep Wahyu Hoerudin, dkk. Bahasa Indonesia. 2013. Bandung: BCM Digital Printing
Enung Rukiati, dkk. Bahasa Indonesia Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: CBB.
Insan Mandiri
Venzo. Karya Tulis Ilmiah. 2012 website: http://14april92.blogspot.com. (Diakses pada
tanggal 1 Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai