Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayah dan karunia-
Nya sehingga penyusunan makalah tentang “Karya Ilmiah”. Makalah ini merupakan salah satu
tugas struktur Mata Pelajarn Bahasa Indonesia semester genap tahun ajaran 2020/2021.
Selesainya penyusunan makalah ini berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena itu
pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih dan penghargaan penulis menyadari Makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat diharapkan. Akhirnya saya berharap semoga penulisan Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin         

                                                                       
 
 
 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1


2. Perumusan Masalah........................................................................................... 2
3. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2
4. Kegunaan Penulisan........................................................................................... 3
5. Metode Penulisan.. .............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 5

1. Hakikat Karya Ilmiah......................................................................................... 5


2. Ciri-ciri Karya Ilmiah........................................................................................ 6
3. Jenis-jenis Karya Ilmiah................................................................................... 7
4. Fungsi dan Sifat karya Tulis............................................................................ 10
5. Etika dan Kode Etik Karya Ilmiah................................................ ..................11
6. Langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah13
7. Sikap-Sikap Ilmiah
8. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah............................ 17

BAB III PENUTUP............................................................................................................ 18

1. Simpulan................................................................................................................... 18
2. Saran-saran............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 19
LAMPIRAN..................................................................................................................... 20
BAB I
 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya
ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah
selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru
(aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah
ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema
terdahulu.

Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar


menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu.
Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca,
tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang
mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini
tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan
hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.
Berdasarkan hal tersebut, maka selanjutnya penulis akan membahas mengenai karya
ilmiah. Apa yang dimaksud karya ilmiah, apa saja ciri-cirinya, bagaimana teknik
penyusunannya, dan bagimana agar menulis karya ilmiah yang baik, sehingga terhindar
dari kesalahan-kesalahan penulisan. Selanjutnya akan di bahas pada bab selanjutnya.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari Karya Ilmiah?
2.  Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah?
3.  Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah?
4. Bagaimana etika dank ode etik Karya Ilmiah?
5. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah?
6.  Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah?
7.  Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah?

3. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Teoritis
Untuk mengetahui bagaimana menulis karya ilmiah.
b. Tujuan Praktis
1. Untuk mengatahui Pengertian dari Karya Ilmiah.
2. Untuk mengatahui Ciri-ciri dari Karya Ilmiah.
3. Untuk mengatahui jenis-jenis dari Karya Ilmiah.
4. Untuk mengatahui etika dan kode etik Karya Ilmiah.
5. Untuk mengatahui tehnik menyusun Karya Ilmiah.
6. Untuk mengatahui Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah.
7. Untuk mengatahui kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah.

4. Kegunaan Penulisan
a. Kegunaan Teoritis
1. Sebagai bahan referensi sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan
gambaran mengenai karya ilmiah.
2. Sebagai data bahan pertimbangan bagi penelitian yang relevan pada masa
yang akan datang.

b.  Kegunaan Praktis
1. Bagi generasi muda, agar bisa digunakan sebagai motivasi untuk terus belajar,
menggali potensi diri terutama dalam bidang tulis-menulis.
2. Bagi Orang tua, agar lebih memberikan bimbingan pada anak-anaknya untuk menjadi
generasi penerus bangsa yang aktif, kreatif, dan inovatif.
3.  Bagi pemerintah, agar bisa memberikan apreasiasinya pada penulis-penulis karya
ilmiah, sehingga penulis karya ilmiah semakin semangat mengemabangkan tulisan
ilmiahnya.
4. Bagi Penulis, agar bisa dijadikan acuan untuk terus belajar, menyerap ilmu sebanyak-
banyaknya, sehingga ketika membuat karya tulis ilmiah penulis mampu menulisnya
dengan baik.

5. Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menggunakan metode studi pustaka


yang bersumber pada literatur yang ada dalam buku, artikel dan internet.
 

BAB II
PEMBAHASAN

1. Hakikat Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah dalam
sebuah forum atau media ilmiah. Karakteristik keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi,
penyajian, dan bahasa yang digunakan. Isi karya tentu bersifat keilmuan, yakni rasional,
objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah harus focus
dan bersifat spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam. Kedalaman karya
tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan sang ilmuan. Bahasa yang digunakan juga
harus bersifat baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di Indonesia. Bahasa
ilmiah tidak menggunakan bahasa pergaulan, tetapi harus menggunakan bahasa ilmu
pengetahuan, mengandung hal-hal yang teknis sesuai dengan bidang keilmuannya.
Penulisan karya ilmiah merupakan kegiatanyang sama dengan proses penulisan pada
umumnya. Kegiatan menulis pada dasarnya kegiatan menyampaikan atau menyajikan
gagasan atau pikiran, informasi, kehendak, kepentingan dan berbagai pesan kepada pihak
lain dalam bahasa tulis. Kegiatan menulis karya ilmiahtentu dipahami sebagai kegiatan
menyampaikan pengetahuan dan temuan baru dalam suatu bidang ilmu dan bahasa tulis.
Karya ilmiah juga biasanya menggunakan media ilmiah, seperti jurnal ilmiah atau forum
ilmiah.
Menulis adalah aktivitas seluruh otak menggunakan belahan otak kanan
(emosional) dan belahan otak kiri (logika) (De Proter, 1996: 179). Peran otak kanan
(emosi) dalam kegiatan menulis adalah memberikan semangat, melakukan spontanitas,
memberi warna emosi, memberikan imajinasi, membuat gairah, memberiakan nuansa
unsur baru, dan memberikan corak kegembiraan dalam tulisan sedangakan peran otak kiri
(logika) dalam menulis adalah membuat perencanaan (outline), menggunakan tata
bahasa, melakukan penyuntingan, mengerjakan penulisan kembali dan melakukan
penelitian tanda baca.

Sebuah karya tulis yang baik tentu yang komunikatif, maksudnya pesan yang
disampaikan dipahami pembaca sebagaimana maksud si penulis. Tulisan yang
komunikatif disampaikan melalui bahasa-bahasa tersusun sistematis, mudah dicerna,
tidak bertele-tele dan tidak bermakna ganda (ambigu). Menulis karya ilmiah, dengan
bahasa lain, adalah menyusun kalimat-kalimat bermakna dalam sebuah rangkaian
informasi yang berguna untuk pembaca. Karya tulis ilmiah tidak selamanya berawal dari
hasil penelitian. Karya tulis ilmiah juga dapat dihasilkan dari pemikiran-pemikiran
mendalam yang dilengkapi dengan kajian kepustakaan.

2.  Ciri-ciri Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian
awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab
atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersponal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan
struktur yang baku.

3. Jenis-jenis Karya Ilmiah


1. Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu
masalah tertentu yang sifatnya actual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan
untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif
argumentatif), dan menghibur banyak pembaca (sumadiria, 2004). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001) Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya
laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel merupakan
salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika
penulisan, sampai isi yang dituliskan pada sebuah artikel lebih sederhana dari karya
tulis ilmiah lainnya. Begitupun dalam pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih
santai. Walaupun demikian, dalam mengatasi masalah dalam sebuah artikel
memerlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah pula.
Orang menulis artikel biasanya diperuntukkan bagi masyarakat umum yang
dimuat pada media cetak, majalah, dinding dan ada juga tugas dari dosen dengan
maksud menyampaikan ide, gagasan dan pengetahuan. Oleh karena itu bahasa dan
pemilihan kata yang digunakan harus kata yang popular. Topik kajiannya harus topic
kajian sebuah ilmu tertentu atau masalah yang sedang ramai dibicarakan di
masyarakat. Seperti halnya tulisan karya tulis ilmiah lainnya, artikel terdiri atas
pendahuluan, isi, dan penutup. Sistematika ketiga unsur ini tidak diatur secara baku
seperti pada makalah, buku, skripsi dan lain-lain.
2. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang bersifat resmi tentang suatu pokok yang
dimaksudkan untuk dibacakan dimuka umum dalam suatu persidangan yang sering
disusun untuk diterbitkan (KKBI, 2001: 700). Makalah merupakan karya ilmiah yang
pendek dibandingkan dengan karya-karya ilmiah lainnya. Orang membuat makalah
biasanya karena tugas, permintaan dan keinginan sendiri untuk dimuat pada suatu
media cetak. Makalah sebenarnya hampir sama dengan artikel, yang membedakannya
pada masalahnya. Masalah pada makalah tidak harus yang actual dan kontroversial.
Malakah merupakan karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu makalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Penyajian makalah yaitu melalui proses berpikir deduktif atau induktif. Biasanya
makalah disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk
memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Bahasa yang
digunakan adalah lugas dan tegas.
Unsur Makalah :

1. Halaman sampul
2. Pendahuluan
3. Pembahasan
4. Penutup
5. Daftar pustaka/ referensi

3. Paper
Paper sebenarnya makalah, yang membedakannya unsur dan tujuannya. Unsur
paper lebih banyak dibandingkan makalah. Orang membuat paper biasanya untuk
memenuhi tugas dari dosen dalam rangka mengetahui tingkat pengetahuan yang
diperoleh oleh mahasiswa pada mata kuliah tertentu.

Unsur Paper :

1. Halaman sampul
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. Isi
5. Daftar pustaka

5. Fungsi dan Sifat karya Tulis


Dwiloka dan Riana (2005) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah berfungsi
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini
sesuai dengan hakikat karya tulis ilmiah itu sendiri, yakni mengemukakan kebenaran
dengan cara yang sistematis, logis dan konsisten. Secara terperinci karya ilmiah
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penjelasan (explanation). Menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak
diketahui, tidak jelas atau tidak pasti menjadi sebaliknya.
2. Ramalan (prediktion). Membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
3. Kontrol (control). Mengontrol, mengawasi, dan mengoreksi benar tidaknya suatu
pernyataan.

Adapun sifat dari karya ilmiah adalah sebagai berikut :

1. Jujur (menggunakan prinsip-prinsip kebenaran)


2. Bebas prasangka (peneliti dan objek penelitian berjarak)
3. Objektif (berdasarkan fakta)
4. Menggunakan prinsip analisis (selalu melihat hubungan sebab akibat)
5. Formal (bentuknya mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan; bahasanya
gramatikal, lugas, logis dan efektif).

6.Etika dan Kode Etik Karya Ilmiah

Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah
harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik.
Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-
norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu
diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan,
perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun
informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:

1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.


Misal: nya –> downlink-nya.
2. Penggunaan kata “dimana”.
…tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan (benar)
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
4. Menggunakan kalimat pasif.  Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
…perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)
8. Tulislah kata dengan lengkap.    Misal: & –> dan yg –> yang

9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
Misal: MU ()… (kalimat ke 3)
…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD
Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –> …diperoleh……terdiri dari…–> …terdiri atas
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh
institusi)
misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf
7. Langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah
Maxine Hairston (1986:6) menyebutkan bahwa tulisan yang baik itu harus
bersifat signifikan, jernih, ekonomis, bersifat membangun, dan gramatik (good
writing is significanificant, clearunifed, economical, developed, and
grammatical). Tentu ini syarat umum dalam sebuah tulisan, mengingat tukisan itu
harus dibaca orang. Tulisan memamng harus berkaitan dengan suatu
permasalahan yang menarik. Kalau tidak, tulisan tersebut tidak akan dibaca.
Tulisan juga harus jernis, tidak tendensius, karena unsur subjektif tidak terlalu
disenangi para pembaca. Tulisan juga harus ekonomis agar pembaca tidak jenuh
saat membaca. Tulisan pun harus bertatabahasa karena mencerminkan logika
bahasa yang dipakai penulis.
Untuk mendapatkan tulisan yang baik, diperlukan strategi dan langkah-
langkah penulisan karya ilmiah secara sistematis. Tahapan dalam menulis terdiri
dari: tahap prapenulis, tahap penulisan dan tahap revisi atau perbaikan. Pada tahap
prapenulisan, kita harus menyiapkan beberapa hal yang mendukung terciptanya
tulisan, pada tahap penulisan penulis berfokus pada hasil berupa draf tulisan, dan
pada saat pascapenulisan fokus penulis diarahkan pada perbaikan tulisan. MC
Crimon (1984:10), menjelaskan bahwa proses menulis terdiri atas tiga tahap,
yakni perencanaan, membuat draf, dan merivisi. Perencanaan berkaitan dengan
bagaimana kita memulai menulis. Demikian pula, bagaimana kita menggunakan
memori untuk kepentingan menulis. Membuat draf artinya membuat garisbesar
tulisan. Merevisi artiya meneliti kembali tulisan agar tidak mengandung kesalahan
yang membuat tulisan itu tidak baik.
Dalam hal gagasan, De Porter (1999:181) menyebutkan bahwa
pengelompokan (clustering) adalah salah satu cara memilah gagasan-gagasan dan
menuangkannya ke atas kertas secepatnya, tanpa pertimbangan. Hal ini dilakukan
dengan beberapa tahap.

1. Melihat gagasan dan membuat kaitan anatara gagasan.


2. Mengembangkan gagasan yang telah dikemukakan.
3. Menelusuri jalan pikiran yang ditempuh otak agar mencapai suatu konsep.
4. Bekerja secara alamiah dengan gagasan-gagasan tanpa penyuntingan atau
pertimbangan..
5. Memvisualisasikan hal-hal khusus dan mengingatnya kembali dengan mudah.
6. Mengalami desakan kuat untuk menulis.

Dalam rangka menghindari hambatan-hambatan yang dialamai saat menulis,


De Porter (1999:187) memberikan kiat-kiat, yakni:

1. Pilihlah suatu topik


2. Gunakan timer untuk jangka waktu tertentu
3. Mulailah menulis secara kontinu walaupun apa yang Anda tulis adalah “Aku
tak tahu apa yang harus kutulis”.
4. Saat timer berjalan, hindari: Pengumpulan gagasan, pengaturan kalimat,
pemeriksaan tata bahasa, pengulangan kembali, mencoret atau menghapus
sesuatu.
5. Teruskan hingga waktu habis dan itulah saatnya berhenti.

Proses menulis tidak selalu mengikuti panduan di atas, adakalanya seseorang


memiliki cara atau strategi tertentu. Haal ini dapat dibenarkan sepanjang
tujuannya sama menghasilkan tulisan yang baik. Bnayak penulis yang tidak mau
terikat oleh panduan-panduan yang dianggapnya membelenggu. Sehingga sebuah
proses kreatif menulis memang tidak selau dapat diukur dan diurutkan
berdasarkan hal-hal diatas, namun juga terdapat spontanitas dan improvisasi
yang memiliki possi penting dalam kreatif menulis. Namun demikian, setiap
gagasan atau ide tidak selalu mudah diingat oleh penulis. Oleh karena itu penulis
dengan gaya yang dimilikinya tetap harus mencatat ide-ide itu supaya tidak lupa.

8.  Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap
yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-
banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya,
dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan
atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada
ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan
walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin
membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang
ilmunya.

9. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah


Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan
karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak
konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal,
dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah
sebagai berikut :
a.    salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b.    salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c.    salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak
(plagiat),
d.    salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e.    penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f.     tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
g.    tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang
berubah-ubah).
 
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, mengenai karya ilmiah, maka simpulan dapat
diuraikan sebagai berikut :
Karya ilmiah adalah sebuah karya yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum atau
media ilmiah.
Karaktersitik karya ilmiah terdapat pada isi yang ilmiah bersifat keilmuan, yakini
objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya, penyajian karya tertentu disesuaikan
dengan kemam[uan sang ilmuan, dan bahasa yang digunakan harus bersifat baku,
disesuaikan dengan EYD.
Jenis karya ilmiah, yaitu artikel, makalah, paper.
Fungsi karya ilmiah, yaitu Penjelasan (explanation), Ramalan (prediktion),
Kontrol (control).
2. Saran-saran
a. Dalam penyusunan makalah ini, penulis hanya menggunakan metode studi pustaka
sehingga kurang akurat. Agar lebih akurat lagi, sebaiknya menggunkan metode yang lebih
bervariatif.
b. Teori atau sumber yang digunakan hanya bersumber dari tiga sumber. Agar lebih akurat
dan baik, seharuusnya diambil dari beberapa sumber.
c. Dalam penyusunan makalah ini, waktu yang digunakan oleh penulis hanya beberapa hari
sehingga kurang baik dan optimal. Agar lebih baik, seharusnya disusun dengan waktu yang
cukup.
 
DAFTAR PUSTAKA

Cecep Wahyu Hoerudin, dkk. Bahasa Indonesia. 2013.  Bandung: BCM Digital
Printing
Enung Rukiati, dkk. Bahasa Indonesia Panduan Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: CBB. Insan Mandiri
Venzo. Karya Tulis Ilmiah. 2012 website: http://14april92.blogspot.com. (Diakses
pada tanggal 1 Desember 2014)

MAKALAH BAHASA INDONESIA


DI
S
U
S
U
N
OLEH

QUINA OKTIA RAHMADANI


KELAS : XI-IPA 1

GURU PEMBIMBING : NURUL IZZA S.Pd

SMAS MUSLIMAT SAMALANGA


TAHUN AJARAM 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai