BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2) Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama
ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada
umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
Manfaat Koperasi di Bidang Sosial. Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat
berikut ini.
a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.
b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan-
hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.
c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat
kekeluargaan.
3. Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah, mekanisme pasar, dan kerja sama
(cooperatif). Mekanisme alokasi dalam sistem ekonomi kerakyatan, kecuali untuk cabang-
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak,
tetap didasarkan atas mekanisme pasar. Tetapi mekanisme pasar bukan satu-satunya.
Selain melalui mekanisme pasar, alokasi juga didorong untuk diselenggarakan melalui
mekanisme usaha bersama (koperasi). Mekanisme pasar dan koperasi dapat diibaratkan
seperti dua sisi dari sekeping mata uang yang sama dalam mekanisme alokasi sistem ekonomi
kerakyatan.
4. Pemerataan penguasaan faktor produksi. Dalam rangka itu, sejalan dengan amanat
penjelasan pasal 33 UUD 1945, penyelenggaraan pasar dan koperasi dalam sistem ekonomi
kerakyatan harus dilakukan dengan terus menerus melakukan penataan kelembagaan, yaitu
dengan cara memeratakan penguasaan modal atau faktor-faktor produksi kepada segenap
lapisan anggota masyarakat. Proses sistematis untuk mendemokratisasikan penguasaan
faktor-faktor produksi atau peningkatan kedaulatan ekonomi rakyat inilah yang menjadi
substansi sistem ekonomi kerakyatan.
5. Koperasi sebagai sokoguru perekonomian. Dilihat dari sudut pasal 33 UUD 1945,
keikutsertaan anggota masyarakat dalam memiliki faktor-faktor produksi itulah antara lain
yang menyebabkan dinyatakannya koperasi sebagai bangun perusahaan yang sesuai dengan
sistem ekonomi kerakyatan. Sebagaimana diketahui, perbedaan koperasi dari perusahaan
perseroan terletak pada diterapkannya prinsip keterbukaan bagi semua pihak yang
mempunyai kepentingan dalam lapangan usaha yang dijalankan oleh koperasi untuk turut
menjadi anggota koperasi.
6. Pola hubungan produksi kemitraan, bukan buruh-majikan. Pada koperasi memang terdapat
perbedaan mendasar yang membedakannya secara diametral dari bentuk-bentuk perusahaan
yang lain. Di antaranya adalah pada dihilangkannya pemilahan buruh-majikan, yaitu
diikutsertakannya buruh sebagai pemilik perusahaan atau anggota koperasi. Sebagaimana
ditegaskan oleh Bung Hatta, “Pada koperasi tak ada majikan dan tak ada buruh, semuanya
pekerja yang bekerja sama untuk menyelenggarakan keperluan bersama”.
Karakter utama ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi pada dasarnya terletak pada
dihilangkannya watak individualistis dan kapitalistis dari wajah perekonomian Indonesia.
Secara mikro hal itu antara lain berarti diikutsertakannya pelanggan dan buruh sebagai
anggota koperasi atau pemilik perusahaan. Sedangkan secara makro hal itu berarti
ditegakkannya kedaulatan ekonomi rakyat dan diletakkannya kemakmuran masyarakat di atas
kemakmuran orang seorang.
7. Kepemilikan saham oleh pekerja. Dengan diangkatnya kerakyatan atau demokrasi sebagai
prinsip dasar sistem perekonomian Indonesia, prinsip itu dengan sendirinya tidak hanya
memiliki kedudukan penting dalam menentukan corak perekonomian yang harus
diselenggarakan oleh negara pada tingkat makro. Ia juga memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam menentukan corak perusahaan yang harus dikembangkan pada tingkat mikro.
Perusahaan hendaknya dikembangkan sebagai bangun usaha yang dimiliki dan dikelola
secara kolektif (cooperatif) melalui penerapan pola-pola Kepemilikan Saham oleh Pekerja.
Penegakan kedaulatan ekonomi rakyat dan pengutamaan kemakmuran masyarakat di atas
kemakmuran orang seorang hanya dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip tersebut.
Menurut Indra Gunawan, dosen FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pelaksanaan
ekonomi kerakyatan paling tidak memiliki lima ciri sebagai berikut:
1. Prinsip keadilan dan demokrasi ekonomi, kepedulian terhadap yang lemah, tanpa
membedakan suku, agama, dan gender.
2. Pemihakan, pemberdayaan, dan perlindungan terhadap yang lemah (UKMK, petani, dan
nelayan kecil mendapat prioritas).
3. Penciptaan iklim persaingan usaha yang sehat (UKMK diberi pelatihan, akses pada
permodalan, informasi pasar dan teknologi tepat guna).
4. Menggerakkan ekonomi daerah pedesaan termasuk daerah terpencil, daerah minus, dan
daerah perbatasan.
Sebagai suatu proses, dinamika kiprah aktifitas BKCU Kalbar, tentunya akan selalu
mengalami pasang surut, sebaiknya hal itu dapat dijadikan factor pendorong untuk lebih
meningkatkan kualitas untuk meraih prestasi yang lebih baik. Upaya untuk mewujudkan
harapan tidaklah mudah untuk dicapai, karena berbagai hambatan dan rintangan yang
bersumber dari kondisi sosial masyarakat, semuanya itu akan berkembang seiring perjalan
waktu, dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, maka dalam rangka mengantisipasi
tuntutan dan tantangan kedepan, dalam menuju kondisi yang diinginkan , melalui RAT
BKCU Kalbar, diharapakan agar dapat dicarikan dan dikembangkan ide dan pemikiran yang
cerdas dan kreatif, hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan yang mampu memberikan
kontribusi positif dalam menunjang segala bentuk kegiatan, â€oeTegas Cornelis. Seperti yang
dilaporkan panitia, RAT yang dikuti 197 peserta yang mewakili sebanyak 47 CU yang
berasal dari beberapa Provinsai diantaranya Kalbar, Kaltim, Kalteng, Maluku,Jawa, Papua,
NTT, Sulawesi, Sumatra. Rapat ini akan berlangsung selama tiga hari akan membahas
laporan pertanggung jawaban pengurus serta membahas program kedepan, sehingga Koperasi
CU yang ada dibeberapa Provinsi dapat bekerja lebih maksimal dalam rangka memajukan
CU, sekaligus memberikan manfaat serta membantu meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Koperasi sangat berperan penting ditengah masyarakat Indonesia,terutama dalam
proses berlangsungnya perekonomian Indonesia ditengah masyarakat. Hampir setiap orang
mengenal Koperasi. Walaupun perdefinisi Koperasi dipahami secara berbeda-beda, tetapi
secara umum koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang unik. Dilihatdari yang
telah diutarakan diatas, Koperasi tampak memilikihubungan dengan Ekonomi Kerakyatan
yang saat ini sedang ramai dibicarakan dandijadikan slogan oleh para Capres.Isu ekonomi
memang menjadi tema utama saatini. Ekonomi Kerakyatan biasa dikenal orang sebagai
paham ekonomi yangberpihak pada rakyat. Dalam hal ini yang dimaksut adalah rakyat
miskin. Tentunya Ekonomi kerakyatan sangat diminati oleh kalangan menengah kebawah
yang menganggap bahwa paham ini adalah paham yang tepat. Tampak jelas koperasi
berhubungan dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi Kerakyatan berpihak pada rakyat miskin
dan Koperasi memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. kehadiran Koperasi ditengah-tengah
masyarakat sangatlah penting untuk membantu masyarakat itu sendiri serta mengurangi
beban pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian negara.
Dengan adanya koperasi, terutama bagi rakyat-rakyat kecil sangatlah penting, karena,
mulai dari petani yang memerlukan pupuk dan alat pertanian , nelayan yang memerlukan alat
– alat pelayaran , serta para pengusaha kecil yang mempunyai modal sedikit bias
meminjamkan modal kepada koperasi. Jadi koperasi di sana sangat lah menolong masyarakat,
karena pelayanan yang diberikan koperasi sangatlah banyak dan ikut membantu
mensejahterakan masyarakat serta para anggotanya , Jadi koperasi sangatlah membantu
pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat dan
anggotanya nya. Serta berperan besar untuk perubahan ekonomi pada masyarakat.
4.2.2 Saran
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu
menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi
nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan,
mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan,
kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Sulit mewujudkan keamanan yang sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan
dan tingkat pengangguran yang tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi
ketimpangan ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika
ketimpangan penguasaan sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang
memperlihatkan kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini
merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan
koperasi.
Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri,
mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang
dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di
Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar.
Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang
membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika
sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama
anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar
untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan
pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun mereka mencapai tujuannya baik
sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.
Dengan demikian pembangunan koperasi perlu diteruskan, karena pembangunan
adalah proses, memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam
pelaksanaan,berkesinambungan untuk mengatasi semua masalah yang muncul seperti
masalah kemiskinan , jumlah pengangguran. yang sangan mempengaruhi ekonomi rakyat
dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
BMP ADPU4330
repository.ipb.ac.id/bitstream/handle
http://www.kba.averroes.or.id
www.wikipedia.com
www.goggle.co.id
http://wirya12.blogspot.com/