Anda di halaman 1dari 17

Peranan Koperasi dalam Program

Pengembangan Ekonomi Secara Nasional untuk


Mewujudkan Kemakmuran yang Adil dan
Merata Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

NAMA : DINDA DWI PERMATA


NIM : 043252924
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TUGAS 3 : PERKOPERASIAN

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL


dan ILMU POLITIK UNIVERSITAS
TERBUKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Hampir setiap orang mengenal Koperasi. Walaupun perdefinisi Koperasi dipahami
secara berbeda-beda, tetapi secara umum koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan
yang unik. Beberapa pengertian Koperasi menyebutkan, “Koperasi adalah suatu perkumpulan
orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk
organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan
sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko
serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan (ILO, 1966 dikutip
dari Edilius dan Sudarsono,1993). Pengertian lainya menyebutkan, “Koperasi didirikan
sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnyadengan ongkos
semurah-murahnya,itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan
keuntungan (Hatta,1954). Dari definisi-definisi tersebut bisa dilihat bahwa dalam Koperasi
Setidak- tidaknya terdapat dua unsur yang yang saling berkaitan satu sama lain.
Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsure kedua adalah unsur sosial .
Sebagai suatu bentuk perusahaan, Koperasi berusaha memperjuangkan pemenuhan
kebutuhan ekonomi para anggotanya secara efisien. Sedangkan sebagai perkumpulan Orang,
Koperasi memiliki watak sosial. Keuntungan bukanlah tujuan utama Koperasi. Sebagaimana
dikemukakan oleh Bung Hatta (1954), yang lebih diutamakan dalam koperasi adalah
peningkatan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Dilihat dari yang telah diutarakan
diatas, Koperasi tampak memilikihubungan dengan Ekonomi Kerakyatan yang saat ini
sedang ramai dibicarakan dan dijadikan slogan oleh para Capres.Isu ekonomi memang
menjadi tema utama saat ini. Ekonomi Kerakyatan biasa dikenal orang sebagai paham
ekonomi yangberpihak pada rakyat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah rakyat miskin.
Tentunya Ekonomi kerakyatan sangat diminati oleh kalangan menengah kebawah yang
menganggap bahwa paham ini adalah paham yang tepat. Tampak jelas koperasi berhubungan
dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi Kerakyatan berpihak pada rakyat miskin dan Koperasi
memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Oleh karena itu saya mengangkat judul
“Peranan Koperasi dalam Program Pengembangan Ekonomi Secara Nasional untuk
Mewujudkan Kemakmuran yang Adil dan Merata Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peran Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan
2. Apakah koperasi memiliki peran penting dalam Ekonomi Kerakyatan?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran Koperasi dalam Ekonomi
Kerakyatan dan apakah Koperasi memiliki peran penting dalam Ekonomi Kerakyatan. 

1.4. Manfaat Penulisan


Berdasarkan tujuan penulisan diatas, makalah ini bermanfaat sebagai sarana pemberian
informasi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk bahan pemikiran tentang peran Koperasi.
Sehingga dapat memacu pembaca untuk mengembangkan koperasi menjadi lebih baik, dan
bisa lebih memperhatikan Koperasi.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian yang lebih
jelas dan sistematis agar mempermudah bagi pembaca dalam memahami penulisan penelitian
ini. Dari masing-masing bab secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini akan diuraikan tentang Pengertian, Prinsip,Jenis,Fungsi dan Manfaat Koperasi.
Selain itu juga menguraikan tentang Ekonomi Rakyat dan Kerakyatan , Sistem serta Ciri-ciri
Ekonomi Kerakyatan dan Peran Koperasi Dalam Ekonomi Rakyat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini akan diuraikan tentang Metode Penelitian, Populasi Teknik Pengumpulan Data,
Teknik Analisis Data.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan tentang Kesimpulan Hasil Analisis Data, serta Saran-saran yang
dapat diberikan kepada Koperasi di Indonesia saat ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian, Prinsip dan Jenis Koperasi


2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari kata cooperative, yang berarti usaha bersama. Dari berbagai
definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian koperasi,
yaitu: koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan
kepentingan ekonomi sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melalui pembentukan
perusahaan bersama yang dikelola dan diawasi secara demokratis; koperasi adalah
perusahaan, dimana orang-orang berkumpul tidak untuk menyatukan modal atau uang,
melainkan sebagai akibat adanya kesamaan kebutuhan dan kepentingan ekonomi; dan
koperasi adalah perusahaan yang harus memberi pelayanan ekonomi kepada anggota.
Sedangkan menurut Undang-Undang Perkoperasian Nomor 12 Tahun 1967, Koperasi
Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang/badan hukum koperasi yang merupakan atas susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan azas kekeluargaan. Koperasi Indonesia adalah kumpulan dari orang secara
bersama-sama bergotong-royong berdasarkan persamaan kerja untuk memajukan
kepentingan perekonomian anggota dan masyarakat umum. Selain itu Koperasi juga
merupakan badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan
pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan
penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33
ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku
ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi
sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. 

2.1.2 Prinsip Koperasi


Koperasi bersifat gotong royong, kerja sama dan mempunyai solidaritas yang kuat.
Didalam perkoperasian secara langsung mendidik anggotanya untuk hidup hemat, suka
menabung, menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain, menjauhi sifat boros, dan tidak
bergaya hidup mewah. Pengertian organisasi ekonomi dalam UUD Nomor 12 Tahun 1967
menggariskan bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengertian
organisasi ekonomi dalam undang-undang tersebut dimana koperasi diberikan kebebasan
berusaha dan mencari keuntungan yang wajar bagi kepentingan anggotanya dengan tidak
mengabaikan fungsi sosial sebagai watak asli koperasi. Hal ini tercermin dalam pembagian
keuntungan melalui dana-dana pembangunan, dana sosial, dana pendidikan, dan lain-lain.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh koperasi, emakin besar pula dana yang disediakan
untuk pembangunan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat wilayahnya.

Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian disebutkan


pada pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip
koperasi.
Berikut ini beberapa prinsip koperasi :
1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3) Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh
koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4) Modal diberi balas jasa secara terbatas.
5) Koperasi bersifat mandiri.

2.1.3 Jenis Koperasi


Ciri-ciri organisasi koperasi berorientasi pada upaya peningkatan pendapatan
masyarakat golongan ekonomi lemah. Sesuai dengan pasal 1 Undang- Undang (UU) nomor
2/1992 tentang perkoperasian, ciri-ciri koperasi sebagai badan usaha dapat dipertegas dan
dirinci sebagai berikut: dimiliki oleh anggota yang tergabung atas dasar sedikitnya ada satu
kepentingan ekonomi yang sama, para anggota bersepakat untuk membangun usaha bersama
atas dasar kekuatannya sendiri dan atas dasar kekeluargaan, didirikan, dimodali, dibiayai,
diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya, dan tugas pokok badan usaha
koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggota dalam rangka memajukan
kesejahteraan anggota. Bentuk koperasi dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 1959
(Pasal 13 Bab IV) ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan,
penggabungan dan perindukannya, yaitu koperasi primer, koperasi sekunder, koperasi pusat,
koperasi gabungan, dan koperasi induk.

Menurut Klasik, jenis koperasi ada 3, yaitu:koperasi pemakaian (koperasi warung,


koperasi sehari-hari, koperasi distribusi, warung andil, dan sebagainya), koperasi penghasil
atau koperasi produksi, dan koperasi simpan-pinjam. Sedangkan berdasarkan aktivitas
ekonomi para anggotanya, jenis koperasi terbagi menjadi tiga, yaitu: koperasi produsen,
koperasi konsumen, dan koperasi kredit atau jasa pembiayaan.

2.2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat Koperasi


2.2.1 Fungsi Koperasi
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran
koperasi di Indonesia seperti berikut ini:

1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatka kesejahteraan ekonomi dan
sosial Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil.
Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.

2) Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama
ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada
umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian


nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus
berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya
dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional.

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang


merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang
berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang
sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian koperasi harus
mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan
cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

2.2.2 Tujuan Koperasi


Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Prinsip
koperasi keanggotaan bersifat sukarela pengelolaan secara demokratis, pembagian SHU
sebanding dengan besar jasa usaha dan kemandirian. Anggota koperasi wajib membayar
iuran pokok, iuran wajib, dan iuran sukarela. Unsur yang ada pada lambang koperasi adalah
rantai, gigi roda, padi kapas, timbangan, bintang perisai, pohon beringin, tulisan koperasi
Indonesia, dan warna merah putih. Anggota wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga. Setiap akhir tahun dalam tutup buku diadakan Rapat Anggota. Modal
koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Modal pinjaman dapat berasal
dari anggota, koperasi lainnya, bank dan lembaga keuangan lainnya,penerbitan obligasi dan
surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah. Selain modal sendiri dan modal pinjaman,
koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari penyertaan. Modal penyertaan
bersumber dari pemerintah maupun masyarakat.

2.2.3. Manfaat Koperasi


Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat dibagi menjadi
dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial.
Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi. Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang
ekonomi.
a) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi
dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa.
b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang
ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan
agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurangmampu.
c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak semata-
mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota
berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangankoperasi.
e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektif dan
membiasakan untuk hidup hemat.

Manfaat Koperasi di Bidang Sosial. Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat
berikut ini.
a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.
b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan-
hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.
c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat
kekeluargaan.

2.3. Pengertian Ekonomi Rakyat dan Ekonomi Kerakyatan


Ekonomi Rakyat adalah kancah kegiatan ekonomi orang kecil (wong cilik), yang
karena merupakan kegiatan keluarga, tidak merupakan usaha formal berbadan hukum, tidak
secara resmi diakui sebagai sektor ekonomi yang berperanan penting dalam perekonomian
nasional. Dalam literatur ekonomi pembangunan ia disebut sektor informal, “underground
economy“, atau “ekstralegal sector“. Ekonomi kerakyatan menunjuk pada sila ke-4 Pancasila,
yang menekankan pada sifat demokratis sistem ekonomi Indonesia. Dalam demokrasi
ekonomi Indonesia, produksi tidak hanya dikerjakan oleh sebagian warga tetapi oleh semua
warga masyarakat, dan hasilnya dibagikan kepada semua anggota masyarakat secara adil dan
merata (penjelasan pasal 33 UUD 1945). Ekonomi rakyat memegang kunci kemajuan
ekonomi nasional di masa depan, dan sistem ekonomi Pancasila merupakan aturan main bagi
semua perilaku ekonomi di semua bidang kegiatan ekonomi.
Pengertian ekonomi kerakyatan adalah tata laksana ekonomi yang bersifat kerakyatan yaitu
penyelenggaraan ekonomi yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan
kemajuan ekonomi rakyat yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh
rakyat kecil.

2.4. Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan


Menurut San Afri Awang, sistem ekonomi kerakyatan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Peranan vital negara (pemerintah). Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 33 ayat 2 dan 3
UUD 1945, negara memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem ekonomi
kerakyatan. Peranan negara tidak hanya terbatas sebagai pengatur jalannya roda
perekonomian. Melalui pendirian Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu untuk
menyelenggarakan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak, negara dapat terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan
berbagai kegiatan ekonomi tersebut. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran
masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar
tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang, sehingga memungkinkan ditindasnya
rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
2. Efisiensi ekonomi berdasar atas keadilan, partisipasi, dan keberlanjutan. Tidak benar jika
dikatakan bahwa sistem ekonomi kerakyatan cenderung mengabaikan efisiensi dan bersifat
antipasar. Efisiensi dalam sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya dipahami dalam perspektif
jangka pendek dan berdimensi keuangan, melainkan dipahami secara komprehensif dalam
arti memperhatikan baik aspek kualitatif dan kuantitatif, keuangan dan non-keuangan,
maupun aspek kelestarian lingkungan. Politik ekonomi kerakyatan memang tidak didasarkan
atas pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas, melainkan atas keadilan, partisipasi, dan
keberlanjutan.

3. Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah, mekanisme pasar, dan kerja sama
(cooperatif). Mekanisme alokasi dalam sistem ekonomi kerakyatan, kecuali untuk cabang-
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak,
tetap didasarkan atas mekanisme pasar. Tetapi mekanisme pasar bukan satu-satunya.
Selain melalui mekanisme pasar, alokasi juga didorong untuk diselenggarakan melalui
mekanisme usaha bersama (koperasi). Mekanisme pasar dan koperasi dapat diibaratkan
seperti dua sisi dari sekeping mata uang yang sama dalam mekanisme alokasi sistem ekonomi
kerakyatan.
4. Pemerataan penguasaan faktor produksi. Dalam rangka itu, sejalan dengan amanat
penjelasan pasal 33 UUD 1945, penyelenggaraan pasar dan koperasi dalam sistem ekonomi
kerakyatan harus dilakukan dengan terus menerus melakukan penataan kelembagaan, yaitu
dengan cara memeratakan penguasaan modal atau faktor-faktor produksi kepada segenap
lapisan anggota masyarakat. Proses sistematis untuk mendemokratisasikan penguasaan
faktor-faktor produksi atau peningkatan kedaulatan ekonomi rakyat inilah yang menjadi
substansi sistem ekonomi kerakyatan.

5. Koperasi sebagai sokoguru perekonomian. Dilihat dari sudut pasal 33 UUD 1945,
keikutsertaan anggota masyarakat dalam memiliki faktor-faktor produksi itulah antara lain
yang menyebabkan dinyatakannya koperasi sebagai bangun perusahaan yang sesuai dengan
sistem ekonomi kerakyatan. Sebagaimana diketahui, perbedaan koperasi dari perusahaan
perseroan terletak pada diterapkannya prinsip keterbukaan bagi semua pihak yang
mempunyai kepentingan dalam lapangan usaha yang dijalankan oleh koperasi untuk turut
menjadi anggota koperasi.
6. Pola hubungan produksi kemitraan, bukan buruh-majikan. Pada koperasi memang terdapat
perbedaan mendasar yang membedakannya secara diametral dari bentuk-bentuk perusahaan
yang lain. Di antaranya adalah pada dihilangkannya pemilahan buruh-majikan, yaitu
diikutsertakannya buruh sebagai pemilik perusahaan atau anggota koperasi. Sebagaimana
ditegaskan oleh Bung Hatta, “Pada koperasi tak ada majikan dan tak ada buruh, semuanya
pekerja yang bekerja sama untuk menyelenggarakan keperluan bersama”.
Karakter utama ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi pada dasarnya terletak pada
dihilangkannya watak individualistis dan kapitalistis dari wajah perekonomian Indonesia.
Secara mikro hal itu antara lain berarti diikutsertakannya pelanggan dan buruh sebagai
anggota koperasi atau pemilik perusahaan. Sedangkan secara makro hal itu berarti
ditegakkannya kedaulatan ekonomi rakyat dan diletakkannya kemakmuran masyarakat di atas
kemakmuran orang seorang.
7. Kepemilikan saham oleh pekerja. Dengan diangkatnya kerakyatan atau demokrasi sebagai
prinsip dasar sistem perekonomian Indonesia, prinsip itu dengan sendirinya tidak hanya
memiliki kedudukan penting dalam menentukan corak perekonomian yang harus
diselenggarakan oleh negara pada tingkat makro. Ia juga memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam menentukan corak perusahaan yang harus dikembangkan pada tingkat mikro.
Perusahaan hendaknya dikembangkan sebagai bangun usaha yang dimiliki dan dikelola
secara kolektif (cooperatif) melalui penerapan pola-pola Kepemilikan Saham oleh Pekerja.
Penegakan kedaulatan ekonomi rakyat dan pengutamaan kemakmuran masyarakat di atas
kemakmuran orang seorang hanya dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip tersebut.
Menurut Indra Gunawan, dosen FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pelaksanaan
ekonomi kerakyatan paling tidak memiliki lima ciri sebagai berikut:
1. Prinsip keadilan dan demokrasi ekonomi, kepedulian terhadap yang lemah, tanpa
membedakan suku, agama, dan gender.
2. Pemihakan, pemberdayaan, dan perlindungan terhadap yang lemah (UKMK, petani, dan
nelayan kecil mendapat prioritas).
3. Penciptaan iklim persaingan usaha yang sehat (UKMK diberi pelatihan, akses pada
permodalan, informasi pasar dan teknologi tepat guna).
4. Menggerakkan ekonomi daerah pedesaan termasuk daerah terpencil, daerah minus, dan
daerah perbatasan.

2.5. Tujuan dan Sasaran Sistem Ekonomi Kerakyatan


Tujuan utama penyelenggaraan sistem ekonomi kerakyatan pada dasarnya adalah
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan
kemampuan masyarakat dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian. Bila tujuan
utama ekonomi kerakyatan itu dijabarkan lebih lanjut, maka sasaran pokok ekonomi
kerakyatan dalam garis besarnya meliputi lima hal berikut:
1. Tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh anggota masyarakat.
2. Terselenggaranya sistem jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang membutuhkan,
terutama fakir miskin dan anak-anak terlantar.
3. Terdistribusikannya kepemilikan modal material secara relatif merata di antara anggota
masyarakat.
4. Terselenggaranya pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi setiap anggota masyarakat.
5. Terjaminnya kemerdekaan setiap anggota masyarakat untuk mendirikan dan menjadi
anggota serikat-serikat ekonomi.
Agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman, koperasi harus bisa memberikan
sumbangan nyata kepada pemberdayaan ekonomi rakyat. Jika hal ini tidak dilakukan maka
koperasi yang diharapkan akan menjadi sokoguru perekonomian nasional tidak akan mampu
untuk bersaing dengan pelaku ekonomi lain baik pemerintah maupun swasta.
2.6 Peran koperasi Dalam Ekonomi Rakyat
Kita tahu bahwa Ekonomi Kerakyatan adalah merupakan sebuah sistem
perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi.
Ekonomi Kerakyatan memiliki prinsip bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan,selain itu ekonomi kerakyatan juga menginginkan
kemakmuran rakyat. Prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam
Koperasi. Dalam konteks ekonomi kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi
dan konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat,
sedangkan pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri
(Mubyarto, 2002). Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan
dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Hal ini menunjukan bahwa Koperasi
memiliki peranan dalam Ekonomi Keakyatan karena Koperasi merupakan bentuk perusahan,
satu-satunya bentuk perusahaan yang sesuai dengan Ekonomi Kerakyatan.
Peranan Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan bisa dilihat dari penjabaran yang lebih
terperinci mengenai Pengertian Koperasi di Indonesia ( lihat Anonim,1989). Pengertianya
adalah sebagai berikut :
• Koperasi didirikan atas dasar adanya kesamaan kebutuhan diantara para anggotanya,
Kebutuhan yang sama ini lalu diusahakan pemenuhnya melalui pembentukan perusahaan.
Dengan adanya perusahaan yang dimilki secara bersama-sama, maka diharapkan kebutuhan
itu dapat dipenuhi dengan cara yang lebih baik disbanding dengan dilakukan oleh masing-
masinganggota secara perorangan
• Koperasi didirikan atas dasar kesadaran mengenai keterbatasan kemampuan. Oleh karena
itu dipandang perlu untuk menyatukan diri demi keepentingan bersama yang lebih besar.
Usaha itu dilandasi oleh suatu cita-cita yang luhur untuk menolong diri sendiri atas dasar
keyakinan akan harga diri, kesadaran pribadi serta rasa setia kawan.

2.7. Peran Koperasi Credit Union dalam Ekonomi Rakyat


Koperasi merupakan sebagai wadah ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan
prinsip kekeluargaan dan kesejahteraan anggota. Karena Koperasi merupakan ujung tombak
utama yang diharapkan dapat menjangkau secara optimal, Koperasi dengan berbagai
kegiatannya selama ini, banyak mendukung kebijakan pemerintah dalam menggali potensi
ekonomi kerakyatan, sehingga ekonomi rakyat menjadi tangguh dan sejahtera. Kiprah
koperasi telah mendapat dukungan, pengakuan dan penghargaan, selain itu sebagai organisasi
mitra pemerintah, karena koperasi telah membuktikan kepedulian dan perhatian yang besar
terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan. Demikian disampaikan Gubernur Kalbar
Drs.Cornelis,MH ketika membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Badan Koordinasi Credit
Union Kalimantan Barat ( BKCUK) yang berlangsung di Hotel Kapuas Palace, Kamis (22/4).
Dengan jaringan yang terbesar sampai pada tingkat bawah, koperasi memiliki peran yang
strategis dan potensial dalam mewujudkan ketangguhan ekonomi kerakyatan, sehingga pada
akhirnya akan menciptakan masyarakat sejahtera dan mandiri. Berbagai program dan
kegiatan ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui kopreasi, bukan hanya berimplikasi
terhadap kesejahteraan anggota, lebih dari itu, karya nyata koperasi memberikan pangaruh
terhadap perkembangan kehidupan sosial kemasyarakatan, sehinga mampu meningkatkan
pendapatan dan pencapaian berbagai program pemerintah, dengan demikian semakin
memperkuat eksistensinya ditengah-tengah masyarakat. Salah satu yang sangat berhasil
dalam mengelola Koperasi Credit Union yang sangat berkembang dan maju, oleh sebab itu,
khususnya Pemerintah Kalbar, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh
jajaran penurus dan managemen Badan Koordinasi Credit Union (BKCU) Kalbar, dalam
usaha dan kerja kerasnya dalam mengembangkan dan memajukan kehidupan koperasi selama
ini.

Sebagai suatu proses, dinamika kiprah aktifitas BKCU Kalbar, tentunya akan selalu
mengalami pasang surut, sebaiknya hal itu dapat dijadikan factor pendorong untuk lebih
meningkatkan kualitas untuk meraih prestasi yang lebih baik. Upaya untuk mewujudkan
harapan tidaklah mudah untuk dicapai, karena berbagai hambatan dan rintangan yang
bersumber dari kondisi sosial masyarakat, semuanya itu akan berkembang seiring perjalan
waktu, dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, maka dalam rangka mengantisipasi
tuntutan dan tantangan kedepan, dalam menuju kondisi yang diinginkan , melalui RAT
BKCU Kalbar, diharapakan agar dapat dicarikan dan dikembangkan ide dan pemikiran yang
cerdas dan kreatif, hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan yang mampu memberikan
kontribusi positif dalam menunjang segala bentuk kegiatan, â€oeTegas Cornelis. Seperti yang
dilaporkan panitia, RAT yang dikuti 197 peserta yang mewakili sebanyak 47 CU yang
berasal dari beberapa Provinsai diantaranya Kalbar, Kaltim, Kalteng, Maluku,Jawa, Papua,
NTT, Sulawesi, Sumatra. Rapat ini akan berlangsung selama tiga hari akan membahas
laporan pertanggung jawaban pengurus serta membahas program kedepan, sehingga Koperasi
CU yang ada dibeberapa Provinsi dapat bekerja lebih maksimal dalam rangka memajukan
CU, sekaligus memberikan manfaat serta membantu meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Penulis mengambil objek penelitian terhadap Koperasi Credit Union dalam menganalisis
bagaimana peran koperasi tersebut dalam ekonomi rakyat.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ilmiah ini, Metode penelitian yang dilakukan studi kepustakaan yaitu
penulis melakukan penelitian kepustakaan yang relevan dengan apa yang akan dibahas
Penulis memperoleh data dari berbagai sumber, diantaranya adalah :
1. Dari literatur yang berkaitan dengan penulisan ilmiah ini.
2. Data yang bersumber dari media internet
3. Data yang bersumber dari buku-buku yang berkaitan tentang penulisan

3.2.1 Data kualitatif


Yaitu data yang tidak dinyatakan dengan angka tetapi berupa keterangan yang dapat
memberikan gambaran yang berkaitan dengan penulisan ilmiah

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Koperasi sangat berperan penting ditengah masyarakat Indonesia,terutama dalam
proses berlangsungnya perekonomian Indonesia ditengah masyarakat. Hampir setiap orang
mengenal Koperasi. Walaupun perdefinisi Koperasi dipahami secara berbeda-beda, tetapi
secara umum koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang unik. Dilihatdari yang
telah diutarakan diatas, Koperasi tampak memilikihubungan dengan Ekonomi Kerakyatan
yang saat ini sedang ramai dibicarakan dandijadikan slogan oleh para Capres.Isu ekonomi
memang menjadi tema utama saatini. Ekonomi Kerakyatan biasa dikenal orang sebagai
paham ekonomi yangberpihak pada rakyat. Dalam hal ini yang dimaksut adalah rakyat
miskin. Tentunya Ekonomi kerakyatan sangat diminati oleh kalangan menengah kebawah
yang menganggap bahwa paham ini adalah paham yang tepat. Tampak jelas koperasi
berhubungan dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi Kerakyatan berpihak pada rakyat miskin
dan Koperasi memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. kehadiran Koperasi ditengah-tengah
masyarakat sangatlah penting untuk membantu masyarakat itu sendiri serta mengurangi
beban pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian negara.

Dengan adanya koperasi, terutama bagi rakyat-rakyat kecil sangatlah penting, karena,
mulai dari petani yang memerlukan pupuk dan alat pertanian , nelayan yang memerlukan alat
– alat pelayaran , serta para pengusaha kecil yang mempunyai modal sedikit bias
meminjamkan modal kepada koperasi. Jadi koperasi di sana sangat lah menolong masyarakat,
karena pelayanan yang diberikan koperasi sangatlah banyak dan ikut membantu
mensejahterakan masyarakat serta para anggotanya , Jadi koperasi sangatlah membantu
pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat dan
anggotanya nya. Serta berperan besar untuk perubahan ekonomi pada masyarakat.

4.2.2 Saran
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu
menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi
nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan,
mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan,
kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Sulit mewujudkan keamanan yang sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan
dan tingkat pengangguran yang tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi
ketimpangan ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika
ketimpangan penguasaan sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang
memperlihatkan kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini
merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan
koperasi.
Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri,
mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang
dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di
Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar.
Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang
membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika
sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama
anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar
untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan
pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun mereka mencapai tujuannya baik
sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.
Dengan demikian pembangunan koperasi perlu diteruskan, karena pembangunan
adalah proses, memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam
pelaksanaan,berkesinambungan untuk mengatasi semua masalah yang muncul seperti
masalah kemiskinan , jumlah pengangguran. yang sangan mempengaruhi ekonomi rakyat
dimasa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Sukamdiyo dan Hendar. 1997. Ekonomi Koperasi. FE Undip-Untag, Semarang


Mubyarto. 1999. Reformasi Sistem Ekonomi Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi
Kerakyatan. Penerbit Aditya Media, Yogyakarta.

Sumber :
BMP ADPU4330
repository.ipb.ac.id/bitstream/handle
http://www.kba.averroes.or.id
www.wikipedia.com
www.goggle.co.id
http://wirya12.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai