Anda di halaman 1dari 10

SISTEM KOPERASI DI INDONESIA

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Benzufriadi

Nomor induk Mahasiswa /NIM :020420657

Kode/ Nama Mata Kuliah :ADPU4330/ Perkoperasian

Kode / Nama UPBJJ :14/Padang

Masa Ujian : 2020.2

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utamanya
bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan baik bagi anggota koperasi
itu sendiri maupun untuk masyarakat sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan
untuk kesejahteraan bersama melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan
kebutuhan bersama dari para anggotanya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama
dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka
usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas tersebut, maka pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan perkumpulan-perkumpulan koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan koperasi, karena koperasi di
dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum
memiliki kemampuan untuk menjalankan perannya secara efektif dan kuat. Hal ini
disebabkan karena koperasi masih menghadapi hambatan structural dalam
penguasaan faktot produksi khususnya permodalan.
Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar
keberadaan koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita koperasi memang sesuai dengan
susunan kehidupan rakyat Indonesia.
Meski selalu mendapat rintangan, namun koperasi sealalu
mengalamiperkembangan seirimg dengan berjalannya waktu. Seiring dengan
perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan.
Perkembangan dan perubahan undang-undang tersebut dimaksudkan agar dapat
selalu mengikuti perkembangan zaman.
B. Permasalahan
1. Bagaimana bentuk dan kedudukan koperasi ?
2. Bagaimanakah landasan koperasi Indonesia ?
3. Bagaimana persiapan untuk mendirikan koperasi?
4. Bagaimana rapat pembentukan koperasi ?
5. Bagaimana pengesahan badan hukum koperasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari cooperation secara harfiah berarti kerja sama. Meskipun
koperasi berarti kerja sama, namun hal itu tidak berarti setiap kerja sama selalu
berarti koperasi. Koperasi dalam uraian ini mengandung pengertian khusus yaitu
kerja sama dalam usaha ekonomi dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku
universal.
a. Koperasi menurut International Labor Organization
Koperasi adalah kumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan
terbatas, yang secara sukarela bergabung untuk mecapai tujuan bersama
yang bersifat ekonomi melalui pembentukan badan usaha yang diawasi
secara demokratis, yang memberikan modal yang diperlukan dan menerima
resiko serta manfaat dari usahanya secara adil.
b. Menurut Ewell Paul Roy, Ph.D
Koperasi adalah perkumpulan, biasanya berbadan hukum, mempunyai
tujuan ekonomi yang dibentuk oleh dan untuk orang-orang atau perusahaan
yang memiliki kebutuhan sama, yang memiliki suara yang sama dalam
manajemen, yang memberikan modal yang sama atau seimbang, serta
memperoleh pelayanan dan manfaat yang seimbang dari koperasi tersebut.
c. Menurut Paul Hubert Chasselman
Koperasi adalah sistem ekonomi dengan muatan sosial.
2. Prinsip-prinsip koperasi
Seluruh koperasi di Indonesia wajib menerapkan dan melaksanakan prinsip-
prinsip koperasi sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan oleh anggota secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoperasian
g. Kerja sama antar koperasi
3. Ciri-ciri koperasi
Beberapa ciri-ciri dari koperasi yaitu :
a. Terdiri dari perkumpulan orang
b. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa
c. Jasa modal dibatasi
d. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
e. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggotanya.
f. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.
B. Analisis Permasalahan
1. Bentuk dan Kedudukan Koperasi
a. Bentuk koperasi
Koperasi terdiri dari dua bentuk yaitu :
1) Koperasi primer
Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya
20 orang.
2) Koperasi sekunder
Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 35 orang.
b. Kedudukan koperasi
Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta
pendiriannya disahkan oleh pemerintah. Di Indonesia hanya ada 2 badan
usaha yang diakui kedudukannya sebagai badan hukum yaitu koperasi dan
Perseroan Terbatas (PT). Oleh karena itu kedudukan/status hukum koperasi
sama dengan Perseroan Terbatas.
2. Landasan Koperasi
Sesuai dengan UUD 1945, maka dalam UU No 12 tahun 1967 (UU
Perkoperasian yang lama) tentang pokok-pokok perkoperasian, pasal 2
menyebutkan tentanglandasan koperasi sebagai berikut
a. Landasan Idiil
Landasan idiil koperasi Indonesia adalah pancasila. Dimana kelima sila
dari pancasila tersebut harus dijadikan dasar dalam kehidupan koperasi.
b. Landasan Struktural
Landasan structural koperasi Indonesia adalah Undang Undang Dasar
1945
c. Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
berpribadi. Landasan itu mencerminkan dari kehidupan bangsa yag telah
berbudaya yaitu gotong royong.
d. Landasan Operasional
Landasan operasional koperasi Indonesia adalah ketentuan-ketentuan
operasional yang harus di taati dan dipatuhi oleh anggota, pengurus,
manajer, dan karyawan koperasi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggung jawab dalam koperasi.
3. Persiapan untuk mendirikan koperasi
Persiapan untuk mendirikan koperasi yaitu :
a. Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti
maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat
sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk dan
didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi.
b. Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh
pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-
prinsip koperasi, dan prospek pengembangan koperasinya, maka mereka
dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari kantor
departemen koperasi pengusaha kecil dan menengah setempat.
4. Rapat pembentukan koperasi
Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan rapat
pendirian koperasi oleh anggota masayarakat yang menjadi pendirinya. Hal-hal
yang dibicarakan dalam rapat yaitu :
a. Pada saat rapat para anggota koperasi harus menyusun anggaran dasar,
menentukan jenis koperasi dan keanggotaan nya sesuai dengan kegiatan
usaha koperasi yang akan dbentuknya, menyusun renacana kegiatan
usaha dan neraca awal koperasi.
b. Pelaksanaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini
dituangkan dalam berita acara rapat pembentukan dan akta pendirian
yang memuat anggaran dasar koperasi.
c. Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri,maka pejabat
departemen koperasi, pengusaha kecil dan menengah dalam wilayah
domisili para pendiri dapat diminta hadir untuk membantu kelancaran
jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.
5. Pengesahan badan hukum koperasi
Dalam pendirian koperasi diperlukan pengesahan badan hukum. Aapun tahap-
tahap dalam pengesahan badan hukum koperasi yaitu :
a. Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan akte
pendirian secara tertulis kepada pejabat dengan melampirkan :
1) 2 rangkap akte pendirian
2) Berita acara rapat pembentukan
3) Surat bukti penyetoran modal
4) Rencana awal kegiatan usaha
b. Permohonan pengesahan akta pendirian kepada pejabat tergantung pada
bentuk koperasi yang didirikan dan luasnya wilayah keanggotaan
koperasi yang bersangkutan, dengan ketentuan :
1) Kepala kantor departemen koperasi pengusaha kecil dan
menengah kab/kota mengesahkan akta pendirian koperasi yang
anggotanya berdomisili dalam wilayah kab/kota.
2) Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil
dan Menengah Provinsi mengesahkan akta pendirian koperasi
pimer dan sekunder yang anggotanya berdomisili dalam wilayah
provini.
3) Sekretaris Jendral Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan
Menengah Pusat mengesahkan akta pendirian koperasi sekunder
yang anggotanya berdomisili di bebebrapa provinsi.
c. Dalam hal permintan pengesahan akta pendirian ditolak, alas an
penolakan diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara tertulis
dalam waktu paling lambat 3 bulan setelah diterimanya permintaan.
d. Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 bulan sejak
penolakan diterima.
e. Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka
waktu paling lama 1 bulan sejak diterimanya pengajuan ulang.
f. Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3
bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.
g. Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia
BAB III
SIMPULAN

Koperasi merupakan asosiasi orang yang bergabung dan melakukan usaha


bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang
lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara
demokratis oleh anggotanya.
Koperasi bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan
tetapi mencari kesejahteraan anggota. Awalnya koperasi didirikan karena penderitaan
dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme
semakin memuncak. Koperasi didirikan untuk meningkatkan perekonomian rakyat.
Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau.
Koperasi berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Masyarakat ikut
serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal
sendiri maupun modal pinjaman. Dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan
meningkat.
Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan
usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat
yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi
secara demokratis oleh anggotanya.
DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Djabaruddin.2017. Perkoperasian, Cetakan Ke-15. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Cara kerja koperasi : http://wardono.wordpress.com/2010/12/28/cara-kerja-koperasi/

Anda mungkin juga menyukai