Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang


atau badan hukum yang berlandaskan asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi. Kegiatan usaha Koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal
33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1), Koperasi
berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi


ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi
memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut
terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan
anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti
prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Efisiensi Perusahaan Koperasi ?
2. Apa itu Efektifitas Koperasi ?
3. Apa itu Produktivitas Koperasi ?
4. Bagaimana Analisis Laporan Koperasi ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang Efisiensi Perusahaan Koperasi.
2. Menjelaskan tentang Efektifitas Koperasi.
3. Menjelaskan tentang Produktivitas Koperasi.
4. Menjelaskan tentang Analisis Laporan Koperasi.

1
2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Efisiensi Perusahaan Koperasi

Efisiensi koperasi adalah  pelayanan usaha kepada anggotanya.


Koperasi yang dapat menekan biaya serendah mungkin tetapi anggota tidak
memperoleh pelayanan yang baik dapat dikatakan usahanya tidak efisien
disamping tidak memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi, sebab dampak
kooperarifnya tidak dirasakan anggota. Untuk mengukur efisiensi organisasi
dan usaha ada beberapa rasio yang dapatdipergunakan yang didasarkan pada
keragaan koperasi yang bersangkutan. Sarana yang dapat digunakan adalah
neraca dan catatan keragaan lain yang dimiliki koperasi. Hal itu lah yang dapat
memberikan gambaran kuantitatif tentang keragaan koperasi.

Menurut Hanel (1988) efisiensi ekonomi usaha koperasi dapat


diukur dengan mempergunakan ukuran:

1. Efisiensi dalam operasional usaha yang terlihat dari validitas keuangan


(financial viability) dan keragaan kewirakoperasian (entrepreneurship
performance).
2. Efisiensi yang dihubungkan dengan pengembangan.
3. Efisiensi yang dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan anggota.

Ukuran kemanfatatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan


pengukuranynya dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu
terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.

Efisiensi merupakan penghematan input yang diukur denngan cara


membandingkan input anggaran atau seharusnya (la) dengan input realisasi
atau sesungguhnya. Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi
diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat dibagi menjadi 2 jenis
manfaat ekonomi yaitu :

3
1. Manfaat Ekonomi Langsung (MEL)

MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota


langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota
dengankoperasinya.

2. Manfaat Ekonomi Tidak Langsung

MELT adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota


bukan pda saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah
berakhirnya sutu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/
pertangguangjawaban pengurus dan pengawas yakni penerimaan SHU
anggota.

Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat


dihitung dengan cara sebagai berikut :

TME = MEL + MELT

MEN = (MEL + MELT) - BA

Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba


usaha (multipurposen), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut :

MEL = Efp + EfPK + Evs + EvP + EvPU

MELT = SHUa

Pembahasan mengenai efisiensi, Thoby Mutis (1992) menunjukkan 5


lingkup efisiensi koperasi, yaitu efisiensi intern, efisiensi alokatif, efisiensi
ekstern, efisiensi dinamis, dan efisiensi sosial. Pengertian efisiensi tersebut
adalah:

1. Efisiensi intern masyarakat merupakan perbandingan terbaik dari excess


cost (akses biaya) dengan actual cost (biaya yang sebenarnya).

4
2. Efisiensi okatif adalah efisiensi yang berkaitan dengan pemanfaatan
sumber daya dan sumber dana dari semua komponen koperasi tersebut.
3. Efisiensi ekstern menunjukkan bagaimana efisiensi pada lembaga-
lembaga dan perseorangan diluar koperasi yang ikut memacu secara tidak
langsung efisiensi didalam koperasi.
4. Efisiensi dinamis adalah efisiensi yang biasa dikaitkandengan tingkat
optimasi karena da perubahan teknologi yang dipakai.
5. Efisiensi sosial sering dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan
dana secara tepat, karena tidak menimbulkan biaya-biaya atau beban
sosial.

2.2 Efektifitas Koperasi

Organisasi ekonomi yang memiliki keharusan menangani usaha


berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktivitas. Prinsip efisiensi
dan efektivitas untuk mewujudkan produktivitas yang tinggi harus dipadukan
dengan optimasi pelayanan dan kesejahteraan  mengenai bagaimana dan apa
ukuran efektivitas yang setepatnya .Oleh sebab itu sampai saat ini mengukur
efektivitas organisasi atau badan usaha lain sangat sederhana dibandingkan
dengan mengukur efektivitas koperasi.

Organisasi koperasi tidak saja semata berkenaan dengan aspek


ekonomi melainkan juga akan berkenaan dengan aspek sosialnya. Akan tetapi
sebagai konsekuensi logis dari kondisi koperasi yang selalu dalam keadaan
bersaing dengan organisasi lain untuk mendapatkan sumberdaya maka
merumuskan keberhasilan merupakan hal yang penting.

Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara


membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi
atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.

Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :

EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL

5
Anggaran SHUk + Anggaran MEL =  Jika EvK > 1, berarti efektif

2.3 Produktivitas Koperasi

Produktivitas  koperasi merupakan ukuran sejauh mana koperasi


menggunakan sumber daya dan dana untuk memperoleh pendapatan.
Produktivitas koperasi juga dapat dilihati dari tingkat efesiensi penggunaan
sumber-sumber organisasi seperti penggunaan modal. Selain itu produktivitas
juga dapat dilihat dari pertumbuhan koperasi. Pertumbuhan koperasi tersebut
seperti peningkatankuantitas asset usaha, jasa, perolehan pendapatan,
peningkatan volume transaksi dan partisipasi anggota.

Tingkat produktivitas koperasi memberikan gambaran seberapa


besar tingkat hasil kegiatan koperasi dengan modal kerja yang ada. Untuk
dapat melihatnya diperlukan analisis laporan koperasi. Analisis laporan ini
merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus. Laporan ini
berisikan tentang tata kehidupan koperasi. Laporan ini nantinya dapat dijadikan
sebagai salah satu alat evaluasi produktivitas koperasi.

Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang


digunakan (I), jika O>1 maka disebut produktif.

Rumus perhitungan produktivitas perusahaan koperasi :

PPK  =  SHU X 100%

Modal Koperasi

6
102.586.680  X 100%
Rp. 118,432,448

= Rp. 86.62

Dari hasil ini dimana PPK > 1 maka koperasi ini adalah produktif.

2.4 Analisis Laporan Koperasi

Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem


pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.Dilihat dari
fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah
satu alat evaluasi kemajuan koperasi.

Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan


laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain.  Secara umum laporan
keuangan keuangan meliputi :

1. Neraca
2. Perhitungan hasil usaha (income statement)
3. Laporan arus kas (cash flow)
4. Catatan atas laporan keuangan
5. Laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan.

Perbedaan perhitungan laporan keuangan badan usaha koperasi


antara lain sebagai berikut:

1. Perhitungan SHU pada koperasi menunjukkan usaha yang berasal dari


anggota dan bukan anggota,
2. SHU dibagi menurut besar uang yang diinvestasikan/hasil kerjasama dari
non anggota koperasi,
3. Alokasi pendapatan & beban berdasarkan perbandingan manfaat yang
diterima anggota & non anggota.

7
4. Laporan Koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsilidasi dari
koperasi,
5. Dalam penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum
koperasi perlu memerhatikan nilai aktiva bersih yang riil & perlu
melakukan penilaian kembali,
6. Koperasi mempunyai perusahaan & unit usaha yang berada dibawah satu
pengolahan maka disusun laporan keuangan gabungan.

Analisa Laporan Keuangan Tahun 2005

1. NERACA

Analisa yang data dilakukan setelah mendapatkan informasi Neraca


Primer Koperasi

Kartika Dempo adalah sebaga berikut

1. Di dalam Koperasi Kartika Dempc terdapat neraca sehirgga akan


menimbulkan rasio neraca yaitu rasio yang meringkas beberapa aspek
dari kondisi keuangan Koperasi untuk suatu periode-periode dengan
neraca yang telah dibuat. Adapun jenis-jenis Rasio Neraca :

A. Rasio likuiditas

Yaitu rasio yang digurakan untuk mengukur kemampuan


Keperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Terdiri atas :

a. Rasio Lancar Koperasi Kartika Dempo

Aktiva lancer = Rp 405.660.070


Kewajiban jangka pendek = Rp 17.990.041

= Rp. 22.55

Keterangan :

Koperasi Kartika Dempo dalam hal ini memiliki rasio lancar yaitu
sebesar 22,55.

8
Dengan demikian sebenarnya rasio ancar yang dimiliki oleh
Pimer Koperasi Kartika Dempo datas standar yaitu 2. Hal ini
menggamharkan hahwa Koperasi Kartika Dempo mempunyai
perbancingan utangnya 1: 22,55 oleh Koperasi Kartika Dempo.
Akan tetapi hal in dianggap sebagai ukuran kasar tidak
memperhitungkan likuicitas dari setiap aktiva lancer.

b. Rasio Cepat Koperasi Kartika Dempo

Ukuran yang lebih konsekuen konservatif atas likuiditas adalah


rasio lancar

Aktiva lancar – persediaan = Rp 405.660.070 - Rp 14.576.890


Kewajiban jangka pendek Rp 17.990.041

= Rp 391.083.180
Rp 17.990.041

= Rp. 21,74

Keterangan :

Dalam hal ini, kemampuan Kartika Dempo memenuhi kewajiban


jangka pendeknya dengan aktiva paling liquid adalah 21,74 yang
diatas standar yaitu 1,1

B. Rasio Leverage utng) keuangan.

Koperasi kartika Dempo memiliki beberapa rasic leverage, yaitu:

a. Rasio utang terhadap total Aktiva Koperasi Kartika Dempo.

Total utang = Rp 25.760.990


Total aktiva = Rp 400.470.555
= 0,06

9
Keterangan :

Rasio ini menekankan pada peran pendanaan utang bagi Kcperasi


dengan menunjukkan persentase aktiva Koperasi yang cidukung oleh
pendanaan utang. ladi, 6% dari aktiva Koperasi Kartika Dempo
didana oleh utang (dari berbagai jenis). Sehingga, sisanya 94%
pencanaan ber dal dari esuitas Koperasi Kartika Dempo

Derngan demikian, semakin rendah rasio ini, maka akan seakin


rendah resiku keuangan dan sebaliknya. Dalam hal ini, Koperasi
Kartika Dempo hanya memiliki resiko keuangan yaitu dengan resiko
6%

b. Neraca Unit Toko

1. Didalam usaha Primer Kcperasi Dempo terdapat usaha unit toko


sehingga akan menimbulkan rasio neraca unit tok yang akan
menjelaskan secara detail tentang rasio neraca di unit took.
Adapun jenis-jenis neraca tersebut

A. Rasio Likuiditas:

a. Rasio lancar unit toko Primer Koperasi Kart ka Dempo

Aktiva lancer = Rp 405.660.070


Kewajiban jangka pendek = Rp 17990.041

= 22,55

Keterangan:

Koperasi Kartika Dempo memiliki rasio lancar unit toko yaitu 22,55
ini menggambarkan bahwa Primer Koperasi Kartika Dempo di atas
standar 2 yang artinya Koperasi Kartika Dempo mempunyai
perbandingan utangnya yeitu 1: 22,55 oleh Koperasi Kartika Dempo.

a. Rasio Cept Unit toko Primer Koperasi Kart ka Dermpo

10
Aktiva lancar –persediaan = Rp 405.660.070 - Rp 14.576.890
Kewajiban jangka pendek = Rp 17.990.041

= 21,74

Keterangan :

Sehingga dengan demikian, kemampuan Koperasi Kartika Dempa

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva paling liquid

adalah 21,74 yang di atas standar yaitu 1,

b. Rasio Leverage (Utang) keuangan.

a.1 Rasio leverage terhadap total Aktlva Unit Toko Koperasi Kartika

Dempo

Total utang = Rp58.778.957


Total Aktiva = Rp 63.000.224
= 0,93

Keterangan:

Koperasi Kartika Dempo memiliki rasio leverage unit Toko yaitu


sebesar 93% yang artinya 93% aktiva unit toko Koperasi Kartika
Dempo didanai oleh utang (dari berbagai jenis. sementara sisanya
7% pendanaan berasal dari Ekuitas unit toko Koperasi Kartika
Dempo. Dengan demikian, unit toko Koperasi Kartika dempo
memiliki resiko keuangan yang besar yaitu 93%.

1. Neraca Unit Simpan Pinjam

Didalam usaha Primer Koperasi Kartika Dempo terdapat usaha simpan


pinjam sehingga akan menimbulkan rasio simpan pinjam yang akan
menjelaskan secara detail tentarg rasio ner aca unit simpan pinjam
tersebut.

11
a. Rasio Likuiditas

a1. Rasio lancar Unit Simpan Pinjam Primer Koperasi Kartika


Dempa.

Rp 405.660.070

Kewajihan jangka pendekRp 17.990.041

Aktiva lancar

22,55

Keterangan

Koperasi Kartika Dempo memi iki rasio lancar unit Simpan Pinjam yaitu

22,55. Ini menggambarkan bahwa Primer Koperasi Dempo diatas

standar 2 yang artinya Koperasi Kartka Dempo mempunyai

perbandingan utangnya yaitu 1: 22,55 cleh Koperasi Kartika Dempo

b.1 Rasio Leverage (utang keuangan.

Total Utang Rp 440.678.700

Totol Aktiva Rp 578129.760

-0,76

Keterangan

Sehinga dengan dem kian, kemampuan Koperasi unit Simpan Pinjam

Kartika Dernpo merniliki rasio leverege 7e% dktiva unit simpan pinjam

didapat oleh utang (dari berbagai jenis), sementara sisanya 24%

pendanaan berasal dari Ekuitas unit Simpan Pirjam. Dengan dermikian,

unit simpan pin am Koperasi Kartika Dempo memiliki resiko keuangar

yang besar yaitu 75%

12
2. LAPORAN LABA RUG

Analisa yang dapat dilakukan nleh kelompok kami setelah memahami laporan
laha-rugi

Primer Koperasi Kartika Dempo adalah sebagai berikut

a. Rasip Aktivitas

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur keefektivitasan perusahaan


Koperasi

Kartika Dempo menggunakan aktivitasnya

Calam Koperasi Kartika Dempc memiliki beberapa rasio aktivitas, yaitu:

a.1 Aktivtas Piutang Koperasi Kartika Dempo.

Yaitu rasio yang digunakan untuk memberikan pandangan mengenai kualitas

piutang pcrusahaan dan sebcrapa berhasilnya perusahaan dalam menagihnya.

Rasio ini dihitung se ว agai berikut :

Penjualan Kredit Tahunan Bersih Rp 259.554.440

Piutang Usulhu

Rp 38.430.560

= 5,75

Keterangan:

Bagi Koperasi Kartika Demo, piutang berputar 6,76 kali selama tahun 2010.

Sedangkan median rasio perputaran Piutang industri adalah 8,1 yang

menggambarkan bahwa putang Koperasi Kartka Dempc cukup rendah

perputaraya dari perpuatarn umurm sebenamya.

a.2 Aktiv tas Persediaan Kuper as Kartika Dempu.

13
Yaiturasio yang digunakan untuk membantu menentukan seberapa
efektivitasnya

koperasi Kartika Dempo dalam mengelola persediaan (untuk mendapatkan

indikasi likuiditas persediaan sebagai be ikut

Hargu Pokok Penjualan Rp 245.276.600

Rp 14.576.890

- 16,82

Persediaan

Keterangan:

Umumnya, semakin tinggi perputaran piutang, makin efsien manajemen

persediaan. Koperasi Kartika Dempo dan makin baik, serta liquid badan usaha

Dalam hal ini, Koperasi Kartika Dempo memiliki aktivitas persediaan sebesar
16,82

yang cukup diatas standar yaitu 3,3. Sehingga dapat dilihat bahwa Koperasi
Katika

Dempo memiliki manajemen persediaan yang cukup efisien.

b. Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investas. Dalam
Koperasi

Kartika Dempo, terdapat dua cara profitabilitas yaitu

b.1 Profitablitas dalam kaitannya dengan Penjualan Koperasi Kartika Dempo

Yaitu rasia yang memberitahukan laba dari perusahaan yang berhubungan

dengan penjualan. Adapun cara menghitung adalah sebagai berikut:

Penjualan bersih - Harga Pokok Penjualan

14
Penjualan bersih

Rp 270.470.350 Rp245.276.555

Rp 270.470.350

0,09

Keterangan:

Rasio ini digunakan Koperasi Kartika Dempo untuk mengukur efisiensi


koperasi

serta merupakan irdikasi cara produk ditetapkan harganya. Margin laba kotor

Koperasi Kartika Dempo vang sangat kecil dari industrinya yaitu 25,8%.
Hingga

menunjukkan bahwa koperasi kartka Dempo secara relatif efisiensi dalam

menjual produk diatas biaya yang dikeluarkan.

b.2 Yaitu rasic yang memberitahukan laba dari perusahaan yang berhubungan

dengan investasi. Adapun cara menghitung adalah sebagai berikut:

Laba bersih setelah pajak_Rp45.657.790

400.470.555

Total aktiva

- 0,11

1196

Kesimpulan

Rasio yang dimiliki oleh Koperasi Katika Dempo terlihat cukup bagus dengan
rilai

standarnya yaitu 11%

Koperasi Kartika Dempo

15
Kesimpulan Analisa Laporan Keuangan

Periode Tahun 2005

1.

Koperasi Kartika Dempo memiliki rasiko keuangan sacara umum memenuhi


kewajiban

jangka pendeknya sangatah baik

2. Koperasi Kartika Cempo memiliki resiko keuangan secara umum sangatlah


kecil yaitu

hanya berkisar 6%.

3. Didalam usaha Koperasi Kartika Dempo, yaitu unit toko dan unit simpan
pinjam secara

umum mamiliki kemampuan dan kondisi keuangan yarg sangatah baik.

Koperasi Kartika Dempo pada tahun 2005, mcmiliki perputaran piutang cukup
kurang baik

dari perputaran piutang pada umumnya.

4.

5. Koperasi Kartika Dempo mempunyai manajemen persediaan yang cukup


efisien dari

aktivitas persediaannya.

6. Koperasi Kartika Dempo relatif efektf dalam menjual produknya diatas


biaya yang

dikeuarkan.

7.Laba yang dihasilkan darl Investasi Koperasi Kartika Dempo cukup balk
dlatas nilal yang

telah di tetapkan usahanya.

16
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

Krisna. 2017. Produktivitas dan Analisis Laporan Keuangan Koperasi.


http://luhputukrisna.blogspot.com/2017/01/produktivitas-dan-analisis-
laporan.html. Diakses tanggal 2 Mei 20l9.

Lissapuri, Olga Dea. 2014. Efisiensi Koperasi.


http://olgadealissaputri.blogspot.com/2014/01/efisiensi-koperasi.html. Diakses
tanggal 2 Mei 20l9.

Romahadi. 2016. Efisiensi Perusahaan Koperasi Menyangkut Efektivitas,


Produktivitas Dan Analisa Laporan Koperasi.
https://romahadi.wordpress.com/2016/11/24/efisiensi-perusahaan-koperasi-
menyangkut-efektivitas-produktivitas-dan-analisa-laporan-koperasi/. Diakses
tanggal 2 Mei 20l9.

18

Anda mungkin juga menyukai