Anda di halaman 1dari 7

1.

ANGGARAN PENJUALAN
Ramalan penjualan (sales forecast) adalah dasar untuk menyusun anggaran penjualan dan
semua anggaran lainnya Sales Farcast dan Anggaran penjualan Triwulan pertama 2001 adalah :
ILUSTRASI: 1
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Penjualan
Triwulan Pertama 2015
JENIS BIAYA JANUARI FEBRUARI MARET JUMLAH
Harga jual /Unit Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000
Wilayah-1 1.500 Unit 2.250 Unit 1.000 Unit = 4.750 unit
Wilayah-2 1.400 Unit 2.500 Unit 850 Unit = 4.750 unit
Wilayah-3 1.750 Unit 2.750 Unit 1.500 Unit = 6.000 unit
Total 4.650 Unit 7.500 Unit 3.350 Unit = 15.500 unit
Penjualan Dalam (000 Rp.) (000 Rp.) (000 Rp.) (000 Rp.)
Nilai Rupiah
Wilayah-1 Rp 225.000 Rp 337.500 Rp 150.000 Rp 712.500
Wilayah-2 Rp 210.000 Rp 375.000 Rp 127.500 Rp 712.555
Wilayah-3 Rp 262.500 Rp 412.500 Rp 225.000 Rp 900.000
Jumlah Rp 697.500 Rp 1.125.000 Rp 502.500 Rp 2.325.000

2. ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran produksi bisa disusun dari informasi yang diberikan oleh anggaran penjualan dan
dari taksiran tentang barang persediaan. Dengan demikian anggaran penjualan merupakan
Preliminary Estimating Facttor terhadap anggaran –anggaran lainnya .Rumus yang dipakai
untuk menghitung produksi yang dibutuhkan di dalam satu triwulan adalah :
Formula Anggaran Penjualan = xxxxx
(+) Persediaan Akhir yang di Inginkan = xx
Sub-Total = xxxxxxx
(-) Persediaan awal barang jadi =x
Anggaran Produksi = xxxxxx
ILUSTRASI :2

Master Budgeting Page 1


PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Produksi
Triwulan I, 2015
N Unit
Keterangan
o Januari Februari Maret Jumlah
4650 3350
1 Anggaran Penjualan unit 7500 unit unit Rp 15,500
(+) Persediaan akhir yang 4500 5500
2 diinginkan unit 4900 unit unit Rp 14,900
9150 12400 8850
3 Sub-Total unit unit unit Rp 30,400
4750 4900
4 (-) Persediaan awal barang jadi unit 4500 unit unit Rp 14,150
4400 3950
5 Anggaran Produksi unit 7900 unit unit Rp 16,250

3. ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG (BAHAN BAKU DAN


MATERIAL)
Besarnya Pembelian-bahan baku tergantung dari produksi masing-masing periode, jumlah
persediaan awal dan dari jumlah persediaan akhir yang diinginkan. Rumus rumusnya adalah :

Pembelian bahan langsung yangdibutuhkan (unit) = anggaran produksi (unit) + persediaan


akhir yang diinginkan (unit) – persediaan awal (unit). Sebagaimana diikhtisarkan dibawah ini
Formula Anggaran Produksi = xxxxxx
(+) Persediaan akhir yang diinginkan = xx
Sub-Total = xxxxxxxx
(-) Persediaan awal bahan langsung =x
Pembelian bahan diperlukan = xxxxxxx
Keterangan :
 Untuk memproduksi satu unit barang jadi dibutuhkan satu unit bahan baku
 Diketahui Persedian akhir bahan langsung = 30% x produksi bulan berikutnya
 Dikketahui Produksi April yang akan datang :600 unit= 30% x 600 unit = 180 unit
 Dengan demikian dapat diambil kesimpulan Persedian Bahan awal =30% xproduksi .
bulan berjalan (=Persedian akhir bulan lalu yang diinginkan )

Master Budgeting Page 2


102
Dari keterangan diatas maka dapat menghitung Pembelian bahan langsung yang
diperlukan sebagaimana pada Ilustrasi -3 dibawah ini
ILUSTRASI-3
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Pembelian bahan langsung
Triwulan Pertama 2015
N
Item Januari Februari Maret Jumlah
o
1 Bahan diperlukan untuk Anggaran Produksi 4400 7900 3950 16250
(+) Persediaan akhir bahan baku yang
2 diinginkan 2370 1185 900 4455
3 Sub-Total 6770 9085 4850 20705
4 (-) Persediaan awal bahan 1320 2370 1185 4875
Pembelian bahan baku yang diperlukan dalam
5 unit 5450 6715 3665 15830
Rp
6 Harga Bahan baku per-unit Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 25,000
Rp Rp Rp
7 Nilai Pembelian (dalam 000Rp.) 136,250 167,875 Rp 91,625 377,000

4. ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG


Anggaran pemakaian bahan (dalam unit dan dalam biaya pemakaian) dibuat dengan dasar
sistem biaya standar (khususnya, banyaknya unit bahan langsung yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit barang jadi). Rumus untuk menentukan biaya pemakaian bahan
adalah :Bahan langsung yang dibutuhkan (unit) X harga bahan per unit.Karena diperlukan satu
unit bahan baku untuk membuat satu unit barang jadi ,maka jumlah unit bahan baku sama
dengan jumlah unit yang diproduksi.

ILUSTRASI- 4
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Pemakaian bahan langsung
Triwulan Pertama 2015

Master Budgeting Page 3


N Jumlah
Item Harga Satuan Jumlah (Rp)
o Unit
1 Januari 8.800 4400 Rp 25,000 Rp 110,000,000
Februari
2 15.800 7900 Rp 25,000 Rp 197,500,000
3 Maret 7.900 3950 Rp 25,000 Rp 98,750,000
4 Jumlah 16250 Rp 25,000 Rp 406,250,000

5. ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG


Standar tenaga kerja biasanya didasarkan atas time study (penelitian waktu) yang dilakukan
oleh para perencanaan teknik produksi .Rumus untuk menentukan biaya tenaga kerja langsung
(direct labor) adalah: (Unit produksi yang harus dibuat) X (Jam kerja langsung per unit) X (tarif
per jam.) sebagaiman dalam ilustrasi -5 dibawah ini:
ILUSRASI- 5

PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Triwulan 1 2015

Jam kerja Jam Kerja


Jumla Tarif per- Biaya Tenaga Kerja
Bulan langsung/Uni langsung-
h Unit jam Langsung
t Total
Januari 4400 3 13200 2250 Rp 29,700,000
Februar
i 7900 3 23700 2250 Rp 53,325,000
Maret 3950 3 11850 2250 Rp 26,662,500
Jumlah 16250 3 48750 2250 Rp 109,687,500

6. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Master Budgeting Page 4


Anggaran biaya overhead pabrik disediakan untuk berbagai macam tingkat produksi. Jumlah
dipecah menjadi komponen-komponen tetap (dinyatakan dengan rupiah) dan komponen
komponen variabel (dinyatakan tarif dan didasarkan atas jam kerja langsung). Rumus
menghitung jumlah biaya overhead pabrik adalah: Overhead tetap per item + (jumlah Anggaran
jam kerja langsung X tarif biaya variabel per jam).

ILUSTRASI- 6
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Januari , 2015
(Jam kerja langsung : 2.650) ( 2.750)
N
Jenis Biaya Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Jumlah (Rp)
o
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10,000,000 Rp - Rp 10,000,000
2 Tenaga kerja tidak langsung Rp 4,500,000 Rp 2,650,000 Rp 7,150,000
3 Pemeliharaan dan reparasi Rp 6,000,000 Rp 3,975,000 Rp 9,975,000
4 Gas dan Listrik Rp 1,500,000 Rp - Rp 1,500,000
5 Energi Rp 1,000,000 Rp 7,287,500 Rp 8,287,500
6 Asuransi Rp 1,350,000 Rp - Rp 1,350,000
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3,000,000 Rp - Rp 3,000,000
Depresiasi (Mesin dan
8 Bangunan) Rp 6,750,000 Rp - Rp 6,750,000
9 PPH-Pasal 21 Jumlah Rp - Rp 1,325,000 Rp 1,325,000
  Jumlah Rp 34,100,000 Rp 15,237,500 Rp 49,337,500

Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja
langsung sebesar 2650 jam sebagai berikut :
1) Tenaga kerja tidak langsung = 2.650 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 2.650.000
2) Pemeliharaan dan Reparasi = 2.650 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp 3.975.000
3) Energi =2.650 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 7.287.500
4) PPH-Pasal 21=2.650 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.325.000.
ILUSTRASI- 6.A
PT IndoGlobal Mandiri

Master Budgeting Page 5


Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Februari, 2015
(Jam kerja langsung : 4.750) (4.800)
N
Jenis Biaya Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Jumlah (Rp)
o
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10,000,000 Rp - Rp 10,000,000
2 Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 4,500,000 Rp 4,750,000 Rp 9,250,000
3 Pemeliharaan dan Reparasi Rp 6,000,000 Rp 7,125,000 Rp 13,125,000
4 Gas dan Listrik Rp 1,500,000 Rp - Rp 1,500,000
5 Energi Rp 1,000,000 Rp 13,062,500 Rp 14,062,500
6 Asuransi Rp 1,350,000 Rp - Rp 1,350,000
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3,000,000 Rp - Rp 3,000,000
Depresiasi (Mesin dan
8 Bangunan) Rp 6,750,000 Rp - Rp 6,750,000
9 PPH- Pasal 21 Rp - Rp 2,375,000 Rp 2,375,000
  Jumlah Rp 34,100,000 Rp 27,312,500 Rp 61,412,500

Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan Februari dengan jam kerja
langsung sebesar 4.750 jam sebagai berikut :
1) Tenaga kerja tidak langsung = 4.750 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 4.750.000
2) Pemeliharaan dan Reparasi = 4.750 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam ) = Rp 7.125.000
3) Energi = 4.750 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 13.062.000
4) PPH-Pasal 21= 4.750 jam x Rp 500 (tarif perjam) = Rp 2.375.000.

ILUSTRASI- 6.B
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Maret, 2015
(Jam kerja langsung : 2.400) (2.600)
N
Jenis Biaya Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Jumlah (Rp)
o
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10,000,000 Rp - Rp 10,000,000

Master Budgeting Page 6


2 Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 4,500,000 Rp 2,400,000 Rp 6,900,000
3 Pemeliharaan dan Reparasi Rp 6,000,000 Rp 3,600,000 Rp 9,600,000
4 Gas dan Listrik Rp 1,500,000 Rp - Rp 1,500,000
5 Energi Rp 1,000,000 Rp 6,600,000 Rp 7,600,000
6 Asuransi Rp 1,350,000 Rp - Rp 1,350,000
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3,000,000 Rp - Rp 3,000,000
Depresiasi (Mesin dan
8 Bangunan) Rp 6,750,000 Rp - Rp 6,750,000
9 PPH- Pasal 21 Rp - Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
  Jumlah Rp 34,100,000 Rp 13,800,000 Rp 47,900,000

Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja langsung sebesar
2.400 jam sebagai berikut :
1) Tenaga kerja tidak langsung = 2.400 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 2.400.000
2) Pemeliharaan dan Reparasi = 2.400 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp 3.600.000
3) Energi = 2.400 jam x Rp 2.750 (tarif perjam) = Rp 6.600.000
4) PPH-Pasal 21= 2.400 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.200.000

Master Budgeting Page 7

Anda mungkin juga menyukai