Anda di halaman 1dari 9

JARINGAN USAHA KOPERASI

YANG TANGGUH

LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI


DAN UMKM
(LPDB-KUMKM)
16 MARET 2021
Membangun Jaringan Usaha Koperasi untuk Meningkatkan Daya
Saing dan Produktivitas Koperasi melalui Kemandirian Koperasi

Dasar kemandirian adalah kemampuan koperasi itu sendiri. Oleh sebab itu, untuk dapat
mandiri koperasi harus menyusun kemampuan dan kekuatannya sendiri yang bersumber pada
potensi dari dalam dan kesempatan-kesempatan yang diperoleh dari luar. Ada dua jalur utama
yang dapat dipakai sebagai indikator kemandirian, yaitu kemampuan untuk memupuk modal
dengan kekuatan sendiri dan kemampuan manajemen untuk mengambil keputusan sendiri.
Adanya kerjasama dengan pihak lain dan konsultasi-konsultasi dengan pihak luar tidak
mengurangi arti kemandirian menurut indikator-indikator di atas.
Kemandirian ini bisa bersifat individual atau sektoral, akan tetapi cirinya adalah kolektif
sebagaimana dinyatakan dalam semboyan “satu untuk semua dan semua untuk satu”.
Kemandirian tidak berarti harus menolak bantuan berupa fasilitas. Ukurannya adalah bahwa
koperasi yang mandiri tetap dapat hidup dan berkembang meskipun tidak ada bantuan dan
fasilitas dari luar.
Sektor Koperasi Dilihat dari sudut organisasi formal
Struktur organisasi koperasi disusun atas dua pola yaitu federasi dan pusat. Dalam
praktiknya, selalu dapat terjadi pencampuran antara dua pola tersebut sebagai pendekatan
yang tidak direncanakan secara baku sejak permulaan, tetapi timbul dalam suatu proses
perkembangan kegiatan untuk memecahkan masalah-masalah baru yang muncul. Kedua
pola di atas pada hakikatnya bersumber pada konsep integrasi yang dianut koperasi dalam
membangun organisasinya untuk memperkuat dan mengembangkan sektor koperasi. Sektor
koperasi hanya dapat dibangun dan dikembangkan melalui integrasi berbagai kegiatan
ekonomi anggota dan koperasi-koperasi dengan tujuan untuk melaksanakan berbagai
kegiatan ekonomi di bidang produksi dan jasa guna melayani dan memajukan kepentingan
anggota dan masyarakat.
Integrasi mempunyai kedudukan sentral dan strategis untuk mempertemukan
kepentingan produsen dan konsumen. Oleh sebab itu, konsep integrasi harus didukung oleh
struktur organisasi yang dapat berfungsi secara produktif, efektif, dan efisien.
Jaringan Usaha Koperasi
 Dasar pemikiran dan konsep kerjasama dalam koperasi adalah menggalang kekuatan dan kemampuan
bersama untuk menghadapi persaingan-persaingan yang merugikan yang timbul dari konsentrasi-konsentrasi
perusahaan kapitalis. Kerjasama antar koperasi harus berkembang secara wajar sesuai dengan kebutuhan atas
pertimbangan praktis, ekonomis, dan efisiensi. Hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan berdasarkan
peranan koperasi secara individual dalam upaya melayani anggota dan masyarakat di sekitarnya dengan baik.
Dengan demikian, kerjasama antar koperasi harus ditafsirkan dan dijabarkan secara operasional melalui
pembangunan koperasi secara bertahap mulai dari tingkat primer melalui cara-cara yang dapat memperkuat
kedudukan dan peranannya untuk melayani anggota. Memperluas daerah kerja untuk memperbesar potensi
ekonomi guna memperbesar partisipasi aktif anggota dan memperbesar volume usaha, dimaksudkan untuk
memperkokoh kedudukan koperasi tingkat primer. Oleh sebab itu, perkembangan koperasi tidak dilihat dari
banyaknya organisasi koperasi, tetapi lebih pada besarnya jumlah anggota yang berpotensi di setiap koperasi.
Kerjasama koperasi dapat efektif apabila memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
- Terdapat kebutuhan yang sama dan nyata antara koperasi-koperasi yang bekerjasama,
- Koperasi-koperasi yang bekerjasama memiliki kekuatan dan kemampuan yang relatif
sama atau seimbang.
Masalah Usaha Berskala Kecil

Dilema Pada Bidang Produksi dan Pemasaran


Sumber Bantuan untuk Pertumbuhan
Peningkatan Kapasitas
Rasionilisasi Penyalur
Tuntutan Baru Bagi Keahlian
Manfaat Program Jaringan Usaha Koperasi
Masing-masing Koperasi dapat saling belajar satu dengan yang lainnya.
 Koperasi perserta program semakin mempererat kerjasama dengan para penyalur sehingga akan
meningkatkan kemampuan koperasi dalam pengadaan barang secara cepat dan tepat sesuai
dengan permintaan pelanggan.
Koperasi dapat mewujudkan skala ekonomis produksi,pengembangan produk dan pemasaran.
Koperasi dapat menciptakkan peluang pasar terhadap produk dan pelayanan.
Memperkuat daya tawar menawar dalam pembelian barang.
Meningkatkan persaingan, baik dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Meningkatkan ekspor
Pengurangan biaya
Pembagian risiko.
Tahapan Program Jaringan Usaha Koperasi
Tahapan Kelayakan Usaha
Dalam tahap ini studi kelayakan disusun oelh konsultan berdasarkan masukan dari pesaerta
jaringan kerja. Laporan kelayakan birisi antara lain Tujuan Usaha,Kegiatan yang akan
dilakukan,kontribusu masing-masing peserta,analisis pasar,analisis keuangan,analisis produksi,dan
berbagai analisis lainnya yang dibutuhkan didalam studi kelayakan usaha.
Tahapan Rencana Usaha
Dalam tahap rencana usaha ini masih dibantu oleh konsultan lapangan,dan pada tahap ini
Jaringan Usaha Koperasi membuat rencana usaha yang didalamnya berisi antara lain : Kegiatan
Usaha yang Terinci,Proyeksi Keuangan,Rencana Produksi,Rencana Pemasaran,dan struktur
organisasi usaha beserta uraian tugas dan personil yg dibutuhkan.
Tahap Pelaksanaan Usaha
Dalam tahap rencana usaha ini dilakukan dengan atau tanpa bantuan konsultan
Kesimpulan
Koperasi selayaknya mampu bekerjasama baik secara vertikal
maupun horizontal. Secara vertikal maksudnya, koperasi mampu
bekerjasama dengan badan-badan atau instansi-instansi yang
kedudukannya lebih tinggi ataupun yang lebih rendah. Secara
horizontal maksudnya, koperasi mampu bekerjasama dengan badan-
badan atau instansi-instansi yang kedudukannya setara dengan
koperasi itu sendiri. Kerjasama ini bisa dengan koperasi juga maupun
dengan non-koperasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai