Anda di halaman 1dari 1

PERLU DIPERHATIKAN PENASIHAT HUKUM

1. Tidak ada pengambil alihan jargas oleh BME.


Fakta yang terjadi adalah Penunjukan BME sebagai operator jargas Kota Bontang dicabut oleh
Kementerian ESDM RI dan menunjuk Pertamina sebagai operator jargas Kota Bontang. Sesuai
dengan SK Kementerian ESDM No. …. Tahun 2015,
Atas penunjukan tersebut, Pertamina menunjuk anak perusahaannya, Pertamina Gas Niaga
(PTGN) sebagai operator jargas Kota Bontang.
PT BME yang semula mengelola jargas Kota Bontang bekerja sama dengan PT Bumi merasa perlu
mengambil tindakan untuk tetap bisa sebagai operator jargas Kota Bontang. Di samping adanya
asset Pemkot Bontang yakni jaringan gas yang dibangun di Kelurahan Telihan juga untuk
mempertahankan core business PT BME, tindakan yang diambil adalah membuat kesepakatan
kerjasama antara PT BME dan PTGN yang telah disetujui oleh pemegang saham (wakil walikota
ikut rapat di Jakarta dengan Plt Direktur).
Kata-kata pengambil alihan jargas adalah kata-kata yang dibuat Jaksa Penuntut Umum seolah-
olah Direktur melakukan kesalahan.

2. Semua kagiatan yang di luar RKAP tidak pernah dilaporkan ke Plt Direktur oleh Manager
Keuangan dan Manager Legal, tidak ada bukti SP3 (Surat Perintah Proses Pembayaran).

3. Manager Keuangan berdasarkan SK Direksi BME No. 01./KEP-D/BME/II/2013 Bertanggung jawab


terhadap aspek keuangan yang telah dikeluarkan.

4. Pesangon telah dicadangkan pada Kas BME dengan adanya imbal kerja karyawan yang PHK,
sehingga pemberian pesangon adalah sah.

5. Kurangnya pengawasan komisaris

6. Bahwa saat menjabat Plt Direktur dan Sekretaris Perusahaan, tidak disediakan tempat tinggal di
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai