Anda di halaman 1dari 18

Tugas Koperasi dan UMKM

KOPERASI DAN MEKANISME KOPERASI

OLEH:

KELOMPOK 8

1. KADEK AYU ARIANTI 1502612010291

2. AYUNIARI BESTARI BORU TOBING 1502612010303

3. IGUSTI AYU MADE HANDARI 1502612010319

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2018
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Peranan koperasi di berbagai keadaan pasar misalkan pada pasar

persaingan sempurna. Pasar persaiangan sempurna dapat didefinisikan

sebagai struktur pasar atau industri di mana terdapat banyak penjual dan

pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi

keadaan pasar sehingga dapat diamati keseimbangan/ekuilibrium dari

suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan

jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga

ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) sama dengan

penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar

persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila

koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur

bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar

sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi

harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui

koperasi.

Oleh karena itu, persaingan "harga" tidak cocok diterapkan dalam

pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar persaingan sempurna. Untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu

1
bersaing dalam hal "biaya". Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi

akan dapat diminimumkan.

Peranan koperasi di berbagai keadaan pasar persaingan yang terdiri

dari struktur-struktur pasar yang memiliki pengertian penggolongan

produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti

jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri,

mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan

dalam kegiatan industri. Pada analisis ekonomi dibedakan menjadi pasar

persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi

monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni). Antara pasar dengan

koperasi memiliki hubungan yang erat yaitu hubungan kepemilikan,

pelayanan dan hubungan pasar.

Dalam pasar, koperasi memiliki kekuatan sebagai koordinasi biaya,

melakukan kesepakatan harga jual produk demi menarik konsumen dalam

hal posisi koperasi di pasar dan pencapai skala ekonomi dengan mengatur

tingkat volume produksi bersama. Sedangan kelemahan koperasi di dalam

pasar antara lain struktur dasar koperasi yang kurang mendukung

kewirausahan koperasi, tidak dapat memperoleh benefit material sebanyak

yang bisa diterima apabila ia bekerja di non-koperasi dan anggota

sebetulnya sangat produktif hingga bisa jadi pesaing bagi koperasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peluang seiring

dengan krisis yang terjadi di Indonesia dan Asia pada umumnya.

Kegagalan industri besar untuk menghasilkan pembangunan yang

2
berkelanjutan, memberikan peluang bagi koperasi untuk menyatakan

dirinya sebagai fundamental perekonomian.

Untuk menggapai peluang itu dan menempatkan kembali koperasi

sebagai fundamental perekonomian diperlukan perubahan yang

komprehensif. Yang harus dibenahi segera adalah pertama, reorientasi dan

reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai

bangun perusahaan yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai

perusahaan yang mandiri dan efisien. Kedua, reaktualisasi peranan

pemerintah. Pemerintah harus ikut serta dalam pembangunan koperasi

secara sinergis dengan masyarakat.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, berikut ini

adalah Rumusan Masalah yang akan dibahas dalam Paper ini:

1. Apa Hubungan Pasar dengan Koperasi?

2. Apa saja Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam Sistem Pasar?

3. Apa saja bagian-bagian Koperasi dalam berbagai Struktur Pasar?

III. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka yang

menjadi tujuan dari penulisan paper ini adalah:

1. Untuk mengetahui Hubungan Pasar dengan Koperasi.

2. Untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam

Sistem Pasar.

3
3. Untuk mengetahui Bagian-bagian Koperasi dalam berbagai

Struktur Pasar.

4
BAB II

PEMBAHASAN

I. Hubungan Pasar dengan Koperasi

Pasar merupakan suatu tempat yang mempertemukan penjual dan

pembeli sehingga terjadi permintaan dan penawaran atas suatu produk.

Permintaan merupakan rencana jumlah produk yang diminta pada periode

waktu tertentu, sedangkan penawaran merupakan rencana produk yang

akan ditawarkan pada periode tertentu. Pasar dikelompokkan menjadi 5

jenis, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal dan

pasar luar negeri. Kelima jenis pasar ini dapat dimanfaatkan koperasi

sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi pertumbuhan koperasi.

1. Pasar Barang

Pasar barang merupakan pertemuan antara permintaan dan

penawaran akan barang. Koperasi dapat bergerak di pasar dengan

menawarkan barang hasil produksi koperasi atau anggota dan dapat

pula melakukan permintaan akan produk yang dibutuhkan oleh

koperasi atau anggota.

Di pasar barang, produk-produk yang dijual tentu tidak hanya

berasal dari koperasi melainkan juga oleh para pesaing lainnya. Oleh

karena itu, manajemen koperasi harus memenangkan persaingan itu.

Untuk memenangkan perpersaingan tersebut dan memperoleh

5
konsumen yang banyak, ada dua hal yang setidaknya dilakukan oleh

koperasi, yaitu :

a. Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki

oleh pesaingnya.

b. Manajemennya harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat

berpartisipasi aktif dalam koperasi.

2. Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenga kerja merupakan pertemuan antara permintaan dan

penawaran akan tenaga kerja. Koperasi sebagai badan usaha yang

membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan operasionalnya, artinya

tenaga kerja yang terlepas dari keanggotaan koperasi. Untuk itu tugas

utama pengurus di pasar tenaga kerja ini adalah merekrut tenaga kerja

dan menempatkannya sesuai dengan keahliannya. Koperasi harus

sedapat mungkin menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja untuk

meningkatkan efisensi kerja. Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan

bersaing dengan pesaingnya dalam rangka merekrut tenaga kerja yang

berkualitas.

3. Pasar Uang

Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk

menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Koperasi harus

mampu menguasai pasar agar dapat merangkul semua masyarakat

yang hendak melakukan saving sehingga koperasi dapat membantu

6
mensejahterakan masyarakat dengan pemberian bunga yang lebih

besar dibandingkan dengan jenis usaha jasa keuangan lainnya dan

menetapkan bunga atas pinjaman yang lebih rendah dibandingkan jenis

usaha jasa keuangan lainnya.

4. Pasar Modal

Bagi koperasi, memasuki pasar modal adalah suatu fenomena yang

jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal tetapi

kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi. Dalam konteks ini

bukan berarti koperasi tidak boleh memasuki pasar modal, bisa saja

koperasi membeli surat-surat berharga di pasar modal jika memang

ada dana menganggur dan untuk sementara tidak dapat diinvestasikan

ke dalam proses produksi di unit usaha koperasi atau unit usaha

anggota dan keputusan pembelian saham itu disetujui oleh anggota.

5. Pasar Luar Negeri

Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan

dalam negeri akan produk impor dan penawaran dalam negeri akan

produk ekspor. Dalam rangka pengembangan koperasi, pemerintah

sangat menganjurkan koperasi untuk bergerak di pasar luar negeri,

artinya melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah

mengadakan kegiatan ekspor, terutama koperasi-koperasi yang

bergerak dalam bidang industry kerajinan.

7
II. Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam Sistem Pasar

Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang

dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan,

memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang ada dalam tubuh koperasi.

A. Kekuatan Koperasi

1. Economies of scale (adanya pembelian barang yang banyak)

Dapat diperoleh melalui pembelian bahan atau barang.

Pembelian bahan yang banyak akan merendahkan biaya rata-rata

karena akan memperoleh potongan harga sehingga harga per

unitnya akan semakin murah.

2. Bargaining position (kekuatan dalam penawaran produk)

Di pasar diperoleh melalui penjualan produk yang

dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen

dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik

dalam mengatur harga jual. Itu berarti koperasi mempunyai

kekuatan dalam penawaran produknya.

3. Kemampuan menghadapi ketidakpastian, adanya internal

market dan eksternal market, risiko ditanggung bersama.

Adanya internal market memungkinkan risiko yang

ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan serendah

mungkin. Sedangkan bila terdapat risiko sebagai akibat koperasi

8
bergerak di external market, risiko itu akan ditanggung bersama-

sama anggota. Jadi pada akhirnya biaya risiko per anggota akan

menjadi murah.

4. Adanya inter-linkage market pada koperasi

Merupakan kekuatan lain yang dimiliki institusi koperasi

karena dasarnya transaksi antar koperasi bukan didasarkan

pada profit motive melainkan non-profit motive, keadaan tersebut

dapat menurunkan biaya produksi.

B. Kelemahan Koperasi berdasarkan prinsip – prinsipnya, yaitu :

1. Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela

Akan melemahkan struktur permodalan dalam jangka

panjang, sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu melayani

kepentingan anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan koperasi.

Konsekuensinya, modal yang tertanam dalam koperasi harus

dikembalikan.

2. Prinsip kontrol secara demokratis

Menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam jumlah

banyak akan keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi

non koperasi yang ketentuan-ketentuannya menyatakan pemilik

modal terbesar adalah yang memiliki kontrol terbesar dalam

perusahaan.

9
3. Prinsip pembagian Sisa Hasil Usaha berdasarkan jasa anggota

Akan mengurangi pemilik modal memasuki koperasi.

4. Prinsip bunga yang terbatas atas modal

Akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada

koperasi.

5. Kelemahan structural permodalan

Menunjukkan koperasi tidak akan cocok untuk bidang

usaha yang membutuhkan modal cukup besar dan stabil.

Untuk meminimalisir kelemahan-kelemahan dari koperasi

tersebut, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu

tidak artifisial (pembatasan yang dibuat-buat).

2. Koperasi dapat memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah

modal yang dimaksudkan oleh para anggota.

3. Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar, artinya

bunga yang sama di pasar.

4. Pemasukan modal pada Koperasi merupakan jasa, semakin besar

modal yang dimasukkan semakin besar jasanya.

10
III. Koperasi dalam berbagai Struktur Pasar

1. Koperasi dalam Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak

dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui

mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan

sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi

harga dan hanya berperan sebagai penerima harga. Barang dan jasa

yang dijual di pasar ini bersifat homogeny dan tidak dapat dibedakan.

Semua produk terlihat identik.

Yang perlu dicermati dari konsepsi pasar persaingan sempurna ini

bagi koperasi sebagai perusahaan di pasar global adalah :

a. Total penerimaan koperasi hanya ditentukan oleh jumlah

produk yang dijual karena harga adalah konstan.

b. Harga pasar tidak dapat dikendalikan oleh koperasi ataupun

perusahaan lain secara perorangan.

c. Perubahan harga pasar hanya terjadi karena adanya perubahan

pada kurva permintaan pasar atau pada kurva penawaran

ataupun karena kedua-duanya.

Oleh sebab itu persaingan harga tidak cocok oleh para pelaku bisnis

termasuk koperasi di pasar persaingan sempurna. Untuk mendapatkan

keuntungan yang lebih besar maka koperasi harus mampu bersaing

dalam hal biaya. Menurut konsepsi keperasi biaya, produksi akan

dapat meminimumkan berdasarkan skala ekonomi baik sebagai

koperasi produsen maupun konsumen.

11
2. Koperasi dalam Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat

banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki

perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual dalam pasar monopolistic

tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki

karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

Apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam

struktur pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi harus

mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang

dihasilkan oleh pengusaha lain.

Pasar monopolistik adalah bentuk dari organisasi pasar yang

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang

beragam.

b. Produk yang dihasilkan tidak homogen.

c. Ada produk substitusinya, artinya dapat digantikan

penggunaanya secara sempurna oleh produk lain.

d. Keluar atau masuk industri relatif mudah.

e. Harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda-beda

sesuai dengan keinginan penjualnya.

12
f. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing,

tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karena produk yag

dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.

3. Koperasi dalam Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa

perusahaan yang menguasai pasar, baik secara independen maupun

secara diam-diam bekerjasama. Oleh karena itu perusahaan dalam

pasar hanya sedikit, maka akan selalu ada rintangan bagi perusahaan

baru untuk memasuki pasar. Dewasa ini banyak koperasi di pasar-

pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar-pasar yang lebih

besar dimana perusahaan-perusahaan yang telah mapan masih sangat

terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi telah berada di struktur

pasar oligopoli, yaitu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa

penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai

peranan penting bagi penjual yang lain.

Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh koperasi atau

perusahaan-perusahaan lainnya di samping sebagai upaya peningkatan

efisiensi perusahaan, juga untuk menghadiri persaingan yang lebih

ketat antar penjual. Dengan kebijakan harga yang lebih aktif, koperasi

menciptakan rangsangan-rangsangan yang lebih kuat bagi para

pesaingnya dalam mengurangi kesempatan masuknya koperasi baru.

Jika koperasi berproduksi dengan kemampuan yang lebih rendah,

maka para pesaing dapat dengan mudah menyingkirkan koperasi

13
keluar pasar dan menjadikan koperasi tergantung bantuan dari luar

(bantuan pemerintah) untuk tetap hidup.

4. Koperasi dalam Pasar Monopoli

Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat

satu penjual yang menguasai pasar.

Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu :

a. Hanya menghasilkan satu jenis produk.

b. Tidak terdapat produk substitusi, artinya tidak dapat digantikan

dengan produk lain.

c. Terdapat banyak konsumen. Yang bersaing dalam pasar

tersebut adalah konsumen, sedangkan pengusaha bebas dari

persaingan.

d. Memasuki pasar monopoli secara legal maupun alamiah sangat

sulit.

Sifat-Sifat Pasar Monopoli :

a. Lokal contohnya KUD sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha

Tani (KUT) dan pupuk. Regional (Kabupaten dan Propinsi),

contohnya dalam penyediaan air minum bersih oleh perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM).

b. Nasional contohnya, monopoli dibidang pelayanan pos,

telepon, telegram dan listrik.

14
Jadi, berdasarkan sifat-sifat diatas, koperasi akan sulit untuk

menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang baik secara local,

regional maupun nasional. Dengan titik pandang dari prospek yang

akan datang, struktur pasar monopoli tidak banyak memberi harapan

bagi koperasi. Selain tututan lingkungan untuk menghapus yang

bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk

persaingan.

15
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Pasar merupakan suatu tempat yang mempertemukan penjual dan

pembeli sehingga terjadi permintaan dan penawaran atas suatu produk.

Pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu pasar barang, pasar tenaga

kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar negeri. Kelima jenis pasar ini

dapat dimanfaatkan koperasi sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi

pertumbuhan koperasi.

Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang

dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan,

memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang ada dalam tubuh koperasi. Koperasi dalam

berbagai struktur pasar dibedakan menjadi koperasi dalam pasar

persaingan sempurna, koperasi dalam pasar monopolistik, koperasi dalam

pasar oligopoli, koperasi dalam pasar monopoli.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://student.unud.ac.id/1415151047/news/10335

https://hosniaadiranata.wordpress.com/2013/11/06/peran-koperasi-terhadap-pasar-

persaingan-sempurna-monopolistik-dan-oligopoli/

http://www.academia.edu/12011834/HUBUNGAN_PASAR_DENGAN_KOPER

ASI

http://www.academia.edu/8127073/Partisipasi_koperasi_dalam_berbagai_pasar

http://lisaoktavianiere.blogspot.com/2016/12/koperasi-dan-mekanisme-

pasar_8.html

http://industri.bisnis.com/read/20171218/12/719315/ini-dia-anak-usaha-koperasi-

yang-berhasil-melantai-di-bursa

17

Anda mungkin juga menyukai