NAMA KELOMPOK 2 :
1. I GEDE KHRISMA PUTRA
( 11 )
( 20 )
( 43 )
AKUNTANSI C
FAKULTAS EKONOMI AKUNTASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
akan lebih efektif dan efesien jika produsen atau anggota koperasi itu melibatkan Koperasi itu
sendiri dalam melakukan pemasarannya. Tugas koperasi adalah melakukan interaksi dengan
pasar , memasarkan barang yang menjadi produksi dari anggota koperasi atau produsen dengan
perhitungan bilamana terjadi keuntungan maka keuntungan itu akan jatuh ditangan anggota
koperasi dan begitu pula sebaliknya bilamana terjadi kerugian maka kerugian itu akan
ditanggung bersama oleh anggota koperasi.
Hubungan pasar dengan koperasi tidak lagi diatur oleh mekanisme pasar melainkan
diatur oleh nilai, norma dan prinsip prinsip koperasi itu sendiri dikarenakan koperasi itu adalah
milik produsen atau anggota koperasi bersama.
2.2.
memasarkan produknya ke pasar. Menurut Hendar Kusnadi (1999:73) bersatunya para produsen
dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur harga jual.
Adanya pihak internal yang berasal dari hubungan pasar antara koperasi memudahkan pasar
dalam membentuk harga dan mengatur strategi dalam menekan biaya produksi. Jadi , ketika
dihadapkan oleh resiko bilamana pihak koperasi harus melayani nonanggota , resiko itu akan
ditanggung bersama oleh anggota koperasi bisa disimpulkan bahwa biaya yang nantinya
dikeluarkan per anggota bila terjadi resiko akan jauh lebih murah.
Meskipun demikian struktur dasar koperasi kurang mendukung kewirausahaan koperasi.
ini berdampak pada rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi dimana koperasi tidak dapat
mencari dan memanfaatkan peluang yang ada. Prinsip keanggotan koprasi bersifat terbuka dan
sukarela ,akan melemahkan struktur permodalan dalam jangka panjang sebab jika perusahaan
koperasi tidak mampu melayani kepentingan koperasi anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan
KOPERASI DAN UMKM| Page 1
koperasi. Konsekuensinya, modal yang tertaman dalam koperasi harus dikembalikan (Hendar
Kusnadi,1999:75). Sedangkan kelemahan koperasi dalam system struktur pasar adalah struktur
dasar koperasi yang kurang mendukung kewirausahaan koperasi. Hal ini berdampak pada
rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi dimana koperasi tidak dapat mencari dan
memanfaatkan peluang yang ada.
2.3.
yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang
dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan
jasa yang dijual di pasar.
Anditaasri (2010) dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh
keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan
yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker).
2.3.2. KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat diartikan sebagai pasar
monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, pasar suatu produk
dikatakan berada keadaan persaingan monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri-ciri
persaingan dan ciri monopoli. Hal ini disebabkan produk-produk yang dijual dipasar tidaklah
homogen, tetapi masing-masing mempunyai daya subsitusinya satu sama lain. Pengusaha dan
konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karna
produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.
Pasar persaingan monopolistik dalah bentuk dari organisasi pasar yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam.
2. Produk yang dihasilkan tidak homogen.
3. Ada produk substitusinya, artinya dapat digantikan penggunaanya secara sempurna oleh
produk lain.
4. Keluar atau masuk industri relatif mudah.
5. Harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan
penjualnya.
6. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut
tidak sempurna karena produk yag dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.
Strategi harga
2.
Advertensi
Perusahaan mungkin menjual jumlah yang lebih besar dengan harga yang sama tanpa
timbul perang harga.
2.
DAFTAR PUSTAKA
https://darmantorico.wordpress.com/2013/04/20/makalah-koperasi/
http://ayucintyavirayasti.blogspot.com/2012/01/koperasi-dalam-pasar-monopoli-pasar.html
http://ratihsukma.blogspot.com/2010/01/koperasi-dalam-pasar-persaingan.html
Jocken Ropke, 2000, Ekonomi dan Koperasi, teori dan Manajemen (Terjemahan), Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Thoby Mutis, 1992, Pengembangan Koperasi, Kumpulan Karangan, Jakarta : PT.
Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Subyakto H, Cahyon B.T. 1983, Ekonomi Koperasi, Yogyakarta : Leberty.
Panji Anoraga, Ninik Widiyanti, 1993, Dinamika Koperasi, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arifin Sitip Halomoan Tamba, 2001, Koperasi, Teori dan Praktek, Jakarta : Erlangga
Sri Edi Swasono, 1985, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta : Universitas
Indonesia.
Hendar dan Kusnadi, 1999, Ekonomi Koperasi, Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI